Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama Anggota : 1. Umayya Istighfaroh (12212193023)

2. Agung Fajar (12212193074)

3. Rafifa Wikanastia (12212193106)

Jurusan / Prodi : Tadris Kimia 5C

Kelompok : 11 ( sebelas)

Tanggal Praktikum : 27 November 2021

Judul Praktikum : Uji Vitamin, Uji Darah, Uji urine, dan Uji Hormon Chorion Gunadotropin
dalam urine

1. Uji Vitamin (A,D,E,B1,B6,dan C)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengidentifikasi vitamin A,D,E,B2,B6, dan C secara kualitatif dengan reaksi warna,
menjelaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan.

B. DASAR TEORI
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolism setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh . kebutuhan tubuh akan vitamin relative sangan kecil yaitu sekitar
beberapa microgram sampai beberapa gram saja. Namun demikian, kerena tubuh
tidak mampu mensintesis vitamin sendiri (kecuali beberapa vitamin seperti vitamin D
dan vitamin K), vitamin harus ada dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin dalam tubuh akan mengakibatkan
terganggunya proses-proses metabolism dan proses vital lainnya. Hal ini dikarenakan
sebagaian besar vitamin berperan besar sebagai koenzim dari enzim yang dapat
mengkatalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Vitamin berdasarkan kelarutannya
dapat diklarifikasikan dalam dua golongan yaitu :
1) Vitamin yang tidak larut dalam air
Misalnya : Vitamin A, D, E , dan K
2) Vitamin yang larut dalam air
Misalnya : Vitamin B kompleks (B1,B2,B6) dan Vitamin C.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Tabung reaksi
2. Erlemeyer
3. Pipet Tetes
4. Rak tabung Reaksi
5. Spatula
6. Lampu Spirtus
7. Mortal Pastle

Bahan :
1. Jeruk nipis
2. Buavita ( Jambu)
3. UC 1000
4. Vitiamin C
5. Vitamin A
6. Vitamin B kompleks
7. Betadin / Iodine
8. Susu
9. Minyak Ikan
10. Natur-E
11. Alkohol
12. Asam Nitrat
13. Larutan Fe3Cl
14. Reagen Carr-price
15. Hidrogen Peroksida
16. Aquadest

D. CARA KERJA
a. Uji Vitamin A
1) Siapkan alat bahan yang akan digunakan.
2) Larutkan Vitamin A sebanyak 5 biji dengan cara ditumbuk dan diberi
Aquadest secukupnya.
3) Gunting kapsul minyak ikan, masukkan isinya ke dalam tabung reaksi
yang kering dan bersih
4) Tambahkan 5-10 tetes sampel Vitamin A ( yang telah dilarutkan) ke
dalam tabung reaksi.
5) Tambahkan 5 tetes reagen Carr-price.
6) Amati perubahan warna yang terjadi.
b. Uji Vitamin D
1) Gunting Kapsul Minyak ikan, masukkan isinya ke dalam tabung
reaksi yang bersih dan kering.
2) Tambahkan 5 tetes hidrogen peroksida, lalu panaskan kedalam
waterbath sampai tidak timbul gelembung lagi, tetapi belum sampai
mendidih.
3) Dinginkan dalam air keran yang mengalir.
4) Tambahkan 5 tetes reagen carr-price, lalu amati perubahan yang
terjadi.
c. Uji Vitamin E
1) Gunting kapsul Natur-E, masukkan isinya ke dalam tabung reaksi
yang bersih dan kering.
2) Tambahkan 10 tetes Alkohol, kemudian kocok baik-baik.
3) Letakkan pad arak tabung reaksi, kemudia tambahkan 2 tetes asam
nitrat secara perlahan.
4) Amati perubahan warna yang terjadi
d. Uji Vitamin B2
1) Larutkan Vitamin B komples sebanyak 5 biji dengan cara ditumbuk
dan diberi Aquadest secukupnya.
2) Masukkan 20 tetes larutan Vitamin B komples ke dalam tabung
reaksi, tambahkan alkohol 95% sampai setengah tabung reaksi
3) Kocok baik-baik dan amati perubahan warnanya.
e. Uji Vitamin B6
1) Masukkan Masukkan 20 tetes larutan Vitamin B kompleks ke dalam
tabung reaksi, tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3
2) Amati perubahan warna yang terjadi.
f. Uji Vitamin C (book)
1) Larutkan Vitamin C sebanyak 5 biji dengan cara ditumbuk dan diberi
aquadest secukupnya.
2) Masukkan 20 tetes larutan vitamin C ke dalam tabung reaksi yang
bersih dan kering, tambahkan campuran dari 10 tetes reagen fehling
A dan 10 tetes reagen Fehling B.
3) Kocok dengan baik, kemudian panaskan dalam penangas air.
4) Amati perubahan warna yang terjadi.
Uji Vitamin C (Youtube)
1) Tuangkan air ke dalam gelas dengan volume ¾ dari wadah sebanyak
5 gelas erlemeyer.
2) Masing-masing gelas diberikan 10 tetes iodin. Lalu aduk sampai
merata.
3) Masukkan sampel Jeruk nipis, buavita, Uc 1000, vitamin C dan susu
kedalam masing-masing gelas erlemeyer.
4) Amati perubahan yang terjadi.
E. Table Hasil Praktikum
a. Uji Vitamin A, D, E, B2,B6
Bahan Perubahan yang Terjadi
Vitamin A + Minyak Ikan Berwarna Putih Keruh dan terdapat endapan.
+ Reagen Carr-Price

Minyak Ikan + Hidrogen Berwarna kuning


Peroksida + reagen Carr-
Price
Natur E + Alkohol 95% + Terdapat batasan. Batas bawah berwarna
asam nitrat kuning, batas atas berwarna merah kekuningan.
Vitamin B kompleks + Berwarna kuning menyala dan terdapat
Alkohol 95% endapan.

Vitamin B kompleks + Berwarna kecoklatan


larutan Fe3Cl
b. Uji Vitamin C (book + youtube)
No Bahan Perubahan yang Terjadi

1. Vitamin C + Reagen Berwarna hijau


Fehling A + Reagen
Fehling B
2 Aquadest + Iodin + Berwarna kuning kecoklatan dan bening
Jeruk nipis
2. Aquadest + Iodin + Berwarna Putih keruh dan terdapat sedikit
susu gumpalan.
3. Aquadest + Iodin + Berwarna merah muda bening.
Buavita (Jambu)
4. Aquadest + Iodin + Berwarna kuning keruh + bening
UC 1000
5. Aquadest + Iodin + Berwarna kuning bening.
Vitamin C

F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini ada Enam uji yang dilakukan praktikan untuk
mengidentifikasi protein secara kualitatif. Lima uji yang dilakukan yaitu, uji adanya
Vitamin A, Vitamin E, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin C, dan Vitamin D. Uji
pertama yang dilakukan yaitu uji adanya kandungan vitamin A pada Ipi Vitamin A
dan juga minyak ikan. Untuk uji ini menunjukkan hasil yang positif dengan
munculnya warna putih keruh dan terdapat endapan pada sampel. Minyak ikan
mengandung vitamin A. Minyak Ikan adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia. Minyak Ikan mengandung energi sebesar 902 kilokalori,
protein 0 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0 gram, kalsium 0 miligram, fosfor 0
miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Minyak Ikan juga terkandung
vitamin A sebanyak 80000 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.
Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Minyak Ikan,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Uji yang Kedua yaitu Uji Vitamin D .Sampel yang digunakan yaitu minyak
ikan, dan ditambahkan Hidrogen Peroksida dan Reagen Carr-price. Pada sampel
menunjukkan hasil positif mengandung Vitamin D karena terjadi perubahan warna
sampel menjadi jingga kuning . Vitamin D memiliki manfaat yang besar untuk tubuh,
diantaranya meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor yang berguna untuk
kekuatan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur
produksi hormon. Uji yang ketiga yaitu Uji Vitamin E . Pereaksi yang digunakan
yaitu alcohol 95% dan HNO3 didapatkan hasil positif ditandai dengan terdapat
batasan. Batas bawah berwarna kuning, batas atas berwarna merah kekuningan.
Vitamin E memiliki manfaat sebagai antioxsidan. Sumber yang paling kaya akan
vitamin E adalah bahan pangan dari minyak sayuran, butiran padi-padian yang utuh
dan sayuran yang berwarna hijau.
Uji keempat yaitu uji vitamin B2. Sampel menggunakan Vitamin B complex,
perekasi yang digunakan alcohol 95%. Uji ini menujukkan hasil yang positif ditandai
dengan perubahan warna menjadi kuning menyala dan terdapat endapan. Uji kelima
yaitu uji vitamin B6. Sampel yang digunakan yaitu Viamin B complex ditambah
Larutan Fe3Cl. Uji ini menunjukkan hasil yang positif dengan munculnya warna
kecoklatan pada sampel. Kelompok vitamin B kompleks memiliki manfaat yang
cukup besar untuk metabolisme pembentukan energi yang diperlukan sel-sel otak,
misalnya : menjaga kesehatan, mendorong nafsu makan, memproduksi energi,
membantu pembentukan antibodi dan saraf, meningkatkan nafsu makan, mencegah
anemia, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain-lain.
Sumber-sumber vitamin B diantaranya : padi-padian, daging, makanan laut, unggas,
produk susu, telur, brokoli, kacang-kacangan, produk fermentasi kedelai, dan lain-
lain.
Uji Ke enam yaitu uji Vitamin C. Dari hasil percobaan yang menggunakan
sampel Ipi Vitamin C, Uc 1000, susu, jeruk nipis, buavita yang diberi iodine
menunjukkan hasil positif mengandung vitamin C yang ditandai dengan perubahan
warna menjadi bening. Sedangkan percobaan yang menggunakan sambel : Ipi vitamin
C dan ditambah fehling A , Fehling B menunjukkan hasil yang positif karena pada
sampel berwarna hijau. Vitamin C ini memiliki manfaat yang cukup besar dalam
pembentukan tulang, otot, dan kulit, melindungi tubuh dari radikal bebas, menjaga
imunitas tubuh, mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker, dan lain-lain.
Sumber makanan yang mengandung Vitamin C diantaranya : buah-buahan (jeruk,
jambu biji, tomat, strobery, dan lain-lain), sayuran (kol, asparagus, kentang) dan
hewani (susu, ikan, hati).

G. LAMPIRAN

Gambar 1. Vitamin A,D,E,B2,B6, dan C

Gambar 2. Sampel Iodine setelah diberi UC 1000, Ipi Vit. C,


Buavita, Jeruk nipis, Susu.

H. KESIMPULAN
✓ Dari hasil uji vitamin A maka sampel terdapat vitamin A
✓ Dari hasil uji vitamin B maka sampel terdapat vitamin B
✓ Dari hasil percobaan vitamin c aka sampel : vitamin c, uc1000, susu, jeruk
nipis, dan buahvita mengandung vitamin c yang yang ditandai dengan
perubahan warna menjadi bening-keruh.
2. Uji Darah

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami komponen utama yang terdapat dalam darah, terampil membuat plasma
darah dan serum darah, dan Terampil melakukan uji terhadap plasma darah.

B. DASAR TEORI
Darah adalah jaringan yang beredar dalam sistem pembuluh darah yang
sebenarnya tertutup. Darah pada umumnya bersiat agak alkalis (pH = 7,36), bersifat
sebagai alat transport oksigen dan zat-zat lain, mengatur adanya reaksi yang konstan,
regulasi pada tubuh dan pelindung kemungkinan terjadinya infeksi. Darah dibedakan
menjadi sel-sel padat (terdiri dari leukosit dan eritrosit) dan plasma darah (terdiri dari
fibrinogen dan serum darah). Komponen darah yang bertugas mengangkut oksigen
adalah sebuah pigmen dengan struktur kimia kromoproteida, berkomponen protein
globin dan zat warna hem. Hem adalah sebuah derivat protoforfin yang ditengahnya
terdapat satu ion Fe termasuk gugus prostetik. Hemoglobin (Hb) adalah zat warna
darah yang tersusun atas gugus prostetik protohem (fero-protoporfirin) dan protein
globin. Protohem bagi setiap hewan adalah sama, hanya proteinnya yang berbeda.
Darah mudah terkoagulasi, untuk menghindarinya di tambah zat anti koagulan
diantaranya senyawa oksalat, sitrat, atau EDTA dsb.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas Objek
2. Microskop
3. Pemanas Spiritus
4. Kasa
5. Kaki tiga
6. Kuvet centrifuge
7. Erlemeyer
8. Kaki Tiga
Bahan :
1. Darah
2. Asam asetat glasial (CH3COOH)
3. Larutan NaCl
4. Aquadest
5. Minyak Goreng
6. Pewarna Makanan (merah)

D. CARA KERJA
a. Uji Kristal Darah (Teichman)
1) Ambil setetes darah, letakkan di atas gelas objek.
2) Tetesi dengan setetes campuran asam asetat glasial dan larutan NaCl
encer.
3) Tutup dengan gelas penutup, kemudian panaskan gelas objek dengan
hati-hati di atas nyala api kecil sampai cairannya mendidih. Amati!
4) Biarkan gelas objek dingin, kemudian amati kristal-kristal haemin
dibawah mikroskop.
5) Gambar bentuk kristal yang anda amati dengan cermat.
b. Uji Komponen Penyusun Darah
1) Tuangkan air sebanyak 10mL ke dalam gelas ukur.
2) Tuangkan minyak sebanyak 10ml ke dalam gelas ukur.
3) Campurkan air dan minyak ke dalam tabung reaksi.
4) Tuangkan pewarna makanan berwarna merah. Kocoklah campuran
tersebut.
5) Diamkan beberapa saat dan amati perubahannya.
E. TABEL HASIL PRAKTIKUM
a. Uji Kristal Darah ( Teichman)
Sampel Perlakuan Keterangan
Darah Darah + asam asetat Menghasilkan Kristal
glasial + NaCl berwarna coklat dan
dipanaskan, dinginkan berbentuk belah ketupat.
diamati dengan
mikroskop

b. Uji Komponen penyusun darah


Bahan Hasil
H2O + minyak -Lapisan paling atas ( campuran minyak)
goreng + Pewarna diumpamakan sebagai plasma darah.
makanan (merah) -Lapisan kedua (tengah) diumpamakan sebagai
trombosit/ keeping darah.
-Lapisan ketiga ( campuran air dan pewarna)
diumpamakan sebagai sel darah merah.

F. PEMBAHASAN
a. Uji Kristal Darah ( Teichman)
Test Teichman merupakan tes konfirmatif untuk pemeriksaan bercak darah
dengan menggunakan larutan asam asetat glasial dan natrium klorida sebagai
reagen, pemanasan bercak darah menggunakan larutan tersebut akan
menghasilkan Kristal berwarna coklat dan berbentuk belah ketupat yang disebut
Kristal henim ( feniprotoporfirin klorida). Dalam percobaan ini diperlukan
sampel darah. Pada kaca bersih dan kering ambil beberapa tetes sampel darah .
tambahkan setetes NaCl. Fungsi larutan NaCl encer pada percobaan ini agar
terbentuk haemin klorida dan mempercepat reaksi. Lalu tambahkan satu tetes
asam asetat glasial ke dalam darah dan diaduk rata. Setelah itu panaskan
campuran tersebut diatas api samapi mendidih. Pemanasan asam asetat glasial
pada percobaan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air, menguraikan
gloubin dari ikatannya dan protein bersama NaCl membentuk ikatan hematin
Klorida, lalu biarkan dingin. Hasil dari pemeriksaan masih berbentuk Kristal
hemin pada seluruh preparat bercak darah yang diperiksa.
b. Uji komponen darah
Uji ini dilakukan selama 5 menit. Sampel yang digunakan yaitu aquadest,
Minyak Goreng dan Pewarna. Pada menit pertama cairan yang terlah dicampur
perlahan-lahan memisah. 2 menit minyak goreng mulai berada di atas, sedangkan
air yang sudah dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng.
Setelah 3 menit sel darah merah mulai terbentuk. Kemudian keping darah
terbentuk setelah 4 menit. Setelah 5 menit model tiruan darah benar-benar
terbentuk sempurna.

G. LAMPIRAN
a. Uji Kristal Darah

Gambar 3. Sampel darah setelah di beri larutan asam


asetat glisal dan NaCl
b. Uji Komponen Darah

Gambar 4. Sampel pewarna makanan setelah diberi


air dan minyak.
H. KESIMPULAN
Dalam uji kristal darah test teichman merupakan tes konfirmatif untuk
pemeriksaan bercak darah yang menghasilkan kristal berwarna coklat dan berbentuk
belah ketupat. Sedangkan dalam uji komponen darah menunjukkan bahwa dalam
tubuh lapisan paling atas yakni plasma darah, dibawahnya trombosit atau keeping
darah dan yang paling bawah yaitu sel darah merah.

3. UJI HORMON CHORION GUNADOTROPIN DALAM URINE


A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
-Memahami fungsi hormon Chorion Gunadotropin dalam urine.
-Terampil melakukan identifikasi hormon Chorion Gunadotropin dalam urine

B. DASAR TEORI
Selama kehamilan, dalam urine wanita terdapat HCG (Human Chorion
Gunadotropin). HCG (Human Chorion Gunadotropin) adalah hormon yang dihasilkan
oleh jaringan plasenta yang sedang berkembang sesaat setelah terjadi pembuahan
(ovulasi), yaitu 8 hari setelah ovulasi. Konsentrasi HCG terus menerus meningkat
sampai mencapai puncaknya yaitu kira−kira 60 hari sampai 80 hari kehamilan atau
kira−kira 8 minggu setelah haid terakhir, lalu turun pada masa kehamilan berikutnya.
Setelah bersalin, kadar HCG akan turun dengan cepat dan kembali normal
dalam beberapa hari. Penentuan adanya HCG dapat dilakukan dengan teknik
immunologik. Dengan cara ini kehamilan sudah dapat dideteksi pada hari ke 3 − 6
setelah terlambat haid. Pada kehamilan normal kehadiran dan meningkatnya
konsentrasi hormon HCG terjadi dalam waktu yang singkat

C. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Strip HCG Tester
2. Beaker glass

Bahan:

1. Urine Ibu Hamil


2. Urine Normal

D. CARA KERJA
1. Tampung urine segar, yaitu urine pertama kali dipagi hari setelah bangun
tidur dalam wadah yang bersih.
2. Celupkan strip HCG Tester ke dalam urine sesuai dengan tanda panah batas
garis maksimal selama 3 − 6 detik.
3. Angkat strip HCG Tester tersebut, tunggu 1 − 5 menit.
4. Hasil dibaca sebagai berikut : bila muncul dua garis merah muda, maka
hasilnya positif. Bila muncul satu garis merah muda, hasilnya negatif

E. TABEL HASIL PRAKTIKUM


N0 BAHAN PENGAMATAN HASIL

1 Urine Ibu Hamil Muncul Dua garis Positif


merah muda
2 Urine Normal Muncul Satu garis Negatif
merah muda

F. PEMBAHASAN
Pemeriksaan HCG merupakan reaksi antara urine wanita hamil yang
mengandung HCG . Apabila stick planotest dimasukkan dalam urine, maka urine
akan meresap secara kapiler, akibatnya akan timbul garis warna merah, garis warna
merah ini menunjukkan hasil yang positif. Dan apabila garis warna merah tidak
tampak pada test atau hanya terdapat satu garis merah menunjukkan hasil test yang
negative, karena tidak terjadi reaksi antara monoklonal HCG lengkap dengan HCG.
Garis warna merah yang terjadi pada terjadi karena pada test telah disensitisasi Ag
dan konjugat ditambah urine sehingga kromogen berikatan dengan Ab maka akan
terbentuk reaksi garis warna merah. Konjugat berisi Ab yang ditempeli enzyme jika
kromogen bereaksi dengan enzyme (peroksidase), maka warna tereduksi sehingga
tidak terbentuk warna merah tetapi apabila warna teroksidasi akan terbentuk warna
merah. (Sri Hart, Estuningsih, & Nurkusumawati, 2013)

G. LAMPIRAN
Uji Urine HCG

Gambar 5. Hasil uji urine HCG pada ibu hamil dan normal.

H. KESIMPULAN

Fungsi dari hormone HCG adalah mendeteksi kehamilan yang terkandunf


dalam urine ibu hamil.
4. Uji Urine

A. TUJUAN
• Mengidentifikasi kandungan pH, protein, uji glukosadan uji klor dalam urine
• Memahami komponen-komponen yang terdapat dalam urine
• Terampil melakukan eksperimen urine
B. DASAR TEORI
Urine normal yang dikeluarkan sebagai ekskresi merupakan zat cair jernih agak
kekuningan dan berbau, Sebagian besar terdiri atas air dan sebagian sebagian kecil
garam-garam ammonium Bersama-sama dengan klorida, fosfat, sulfat dari natrium,
kalium dan magnesium serta zat-zat organik hasil metabolism seperti asam urat,
garam-garam urat, kreatinin dan ureum. Urine juga berisi sedikit pigmen yang berasal
dari Hb dan amilase dari pankreas. Banyaknya urine yang dikeluarkan orang setiap
harinya (24 jam) berkisar antara 1-1,6 liter.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pemanas spirtus
3. Kaki tiga
4. Pengaduk kaca
5. Gelas beaker
6. Penjepit
7. Pipet tetes
8. Gelas ukur
9. Bunsen
Bahan :

1. Sampel urine
2. Sampel urine x dan y
3. Reagen benedict
4. Asam nitrat pekat
5. Larutan perak nitrat encer
6. Indikator universal
7. AgNo3 5%
8. Larutan biuret ( NaOH + CuSo4)
9. Fehling A dan Fehling B
D. CARA KERJA
a) Uji gula perduksi
1) Masukkan 3 mL urine kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering
2) Tambahkan 1 mL reagen benedict
3) Panaskan dalam pemanas air selama 10 menit
4) Amati dan catat perubahannya
b) Uji klorida
1) Masukkan 3 mL urine kedalam redaksi tabung reaksi yang bersih dan
kering
2) Tambahkan 1 tetes asam nitrat
3) Tambahkan 5 tetes perak nitrat encer
4) Amati dan catat perubahannya
c) Uji fosfat
1) Masukkan 5 mL urine kedalam tabung reaksi
2) Tambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat
3) Tambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat encer
4) Amati dan catat perubahan yang terjadi
d) Uji pH
1) Masukkan 2 mL urine sampel x kedalam tabung reaksi sampel x
2) Masukkan 2 mL urine sampel y kedalam tabung reaksi sampel y
3) Masukkan indikator universal
4) Amati dan catat perubahannya
e) Uji klor
1) Masukkan 2 mL urine sampel x kedalam tabung reaksi x
2) Masukkan 2 mL urine sampel y kedalam tabung reaksi y
3) Tetesi AgNO3 sebanyak 5 tetes pada sampel x dan y
4) Goyangkan tabung reaksi agar reagen dan urine bercampur rata
5) Amati dan catat perubahannya
f) Uji kandungan protein
1) Masukkan 2 mL urine sampel x kedalam tabung reaksi x
2) Masukkan 2 mL urine sampel y kedalam tabung reaksi y
3) Teteskan larutan biuret ( NaOH + CuSO4) masing masing 5 tetes
kedalam sampel x dan y
4) Goyang-goyangkan tabung reaksi agar urine dan reagen tercampur
5) Amati dan catat perubahannya
g) Uji glukosa
1) Masukkan 2 mL urine sampel x kedalam tabung reaksi x
2) Masukkan 2 mL urine sampel y kedalam tabung reaski y
3) Tetesi fehling A dan fehling B masing-masing 5 tetes kedalam sampel
x dan y
4) Goyang-goyangkan sampel sampai tercampur
5) Memanaskan tabung reaksi diatas api Bunsen hingga mendidih
6) Amati dan catat perubahannya
E. TABEL HASIL PRAKTIKUM
Uji yang dilakukan Bahan Perubahan yang Terjadi
Uji gula pereduksi Urine + reagen benedict Berwarna biru
Uji klorida Urine + reagen AgNO3 Berwarna putih bening +
endapan putih
Uji fosfat Urine + asam nitrat pekat Berwarna bening dan
+ perak nitrat encer endapan putih
Uji pH Urine sampel x + X = pH 6
indikator universal Y = pH 7
Urine sampel y +
indikator universal
Uji klor Urine sampel x + reagen X = putih keruh +
AgNO3 endapan
Urine sampel y + reagen Y = putih keruh
AgNO3
Uji kandungan protein Urine sampel x + larutan X = hijau kebiruan dan
biuret ( NaOH + CuSO4) ada endapan
Urine sampel y + larutan Y = hijau kebiruan dan
biuret ( NaOH + CuSO4) ada endapan
Uji glukosa Urine sampel x + fehling X = hijau kebiruan keruh
A dan fehling B Y = hijau kebiruan
Urine sampel y + fehling bening
A dan fehling B

F. PEMBAHASAN
Pada uji kali ini ada 5 uji yang dilakukan hntuk mengidentifikasi
kandungan pada urine. Uji yang pertama yakni Uji pereduksi glukosa dengan
uji benedict memanfaatkan sifat glukosa sebagai pereduksi. Prinsip
pemeriksaan benedict adalah glukosa dalam urine mereduksi cuprisulfat
manjadi cuprosulfat yang terlihat dengan perubahan warna dari larutan
benedict. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya kekeruhan dan perubahan
warna dari biru menjadi hijau kekuningan sampai merah bata. Hasil positif
pada urine dapat memperkuat dugaan penyakit diabetes militus atau yang lebih
dikenal dengan penyakit gula atau kencing manis diakibatkan oleh kekurangan
hormone insulin.
Uji yang kedua yakni uji klorida yaitu dengan penambah AgNO3
kemudian meihat hasilnya, dan hasil yang diperoleh bahwa urin berubah dari
warna kuning mnjadi putih, disebabkan karena urin tersebut mengandung
garam. Dan terjadi endapan putih tipis. Endapan tersebut nerupakan endapan
AgCl yang terbentuk dari reaksi AgNO3 dengan Cl- menghasilkan AgCl dan
NO3-. Adanya kandungan klorida dalam urin berasal dari garam-garam yang
masuk kedalam tubuh melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam
cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion. Klorida akan selalu ada didalam
urin seseorang, hal ini karena pada filtrasi molekul -molekul kecil seperti
glukosa dan garam mineral direabsorpsi melalui transport aktif.
Uji yang ketiga yakni uji pH dengan menggunakan indikator universal.
Setelah urine dimasukkan dalam tabung reaksi dan indikator universal
dimasukkan dalam urine tersebut kemudian warnanya dicocokkan dengan
standar pH. Apabila dihasilka pH 6 dan 7 beararti urine tersebut memiliki pH
yang normal karena pH urine masih berkisar antara 4,7-8.
Uji keempat yakni uji kandungan protein pada urin, dengan
menggunakan larutan biuret 5 tetes dan membiarkan selama beberapa saat,
semula warna urin yang kuning berubah menjadi kebiruan dan terdapat
endapan ini pertanda bahwa dalam urin mengandung protein. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ginjal tidak dalam keadann baik karena tidak dapat
menyaring protein (albumin) dalam urin. Apabila tidak terdapat endapan
menandakan tidak ada protein dan ginjal dalam keadaan baik.
Uji kelima yakni glukosa dengan fehling A dan fehling B. Gula
pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat
ditunjukkan dengan peraksi fehling. Gula perduksi beraksi dengan pereaksi
fehling menghasilkan endapan merah bata.
G. KESIMPULAN
✓ Jika mengandung klor akan Nampak enapan putih dibagian bawah tabung
✓ Jika mengandung protein maka terdapat endapan
✓ Jika mengandung glukosa maka endapan merah bata
DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2017. Komposisi Nutrisi Bahan Makanan . Diperoleh pada Senin 29 Oktober
2021, dari http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-minyak-ikan-
komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html#.WVefToiGO00

Sri Hart, A., Estuningsih, & Nurkusumawati, H. (2013, january). Jurnal


KesMaDaSka. PEMERIKSAAN HCG (HUMAN CHORIONIC
GONADOTROPIN)UNTUK DETEKSI KEHAMILAN DINI SECARA
IMMUNOKROMATOGRAFI, 1-4.
Puspa, dian, f , dkk (2019, November). Jurnal Ilmiah Biologi UMA Penentuan Kadar
Glukosa Urine di Laboratorium Rumah Sakit Sari Mutiara Medan, 54

Shad, Ray, dkk. 2010. Analisis Kualitatif Vitamin. Makassar : Universitas Islam
Negeri Alauddin

Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai