VITAMIN
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan vitamin A, D, E, dan C dengan
reaksi warna
2. Mahasiswa dapat menjelaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi
vitamin dalam makanan
B. DASAR TEORI
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organic berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh (Bono,
2010). Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh
peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan
bagi tubuh. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin memiliki sifat tidak
tahan panas, shingga jika terkena panas, vitamin akan rusak.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan
vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak
(Godam, 2006). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya
dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang
tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti
buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.
1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin
yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun
pigmen mata di retina. Vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan,
sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-
buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning). Defisiensi vitamin A
dapat menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, dan
penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat
menyebabkan keracunan.
2. Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan
kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya (Naidu K.A. 2003).
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal
berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Defisiensi
vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel
darah merah.
3. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta
produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak
dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat
membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang (Lappe JM,
Gustafson DT, Davies KM, Recker RR, Heaney RP. 2007). Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk
huruf O dan X (Sharrard, 1976).
4. Vitamin E
Vitamin E bertungsi sebagai pemelihara keseimbangan intraselluler dan
sebagai antioksidan (Alava et al., 1993). Sebagai antioksidan, vitamin
E dapat melindungi lemak supaya tidak teroksidasi, misalnya lemak
atau asam lemak yang terdapat pada membran sel, sehingga proses
embryogenesis berjalan dengan normal dan hasil reproduksi dapat
ditingkatkan. kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.
a B
c d
e F g h
i J k l
m N
Keterangan
a. Tabung reaksi h. Bekker glas
b. Lumpang dan alu porselin i. Kaki tiga
c. Spatula j. Pemanas spirtus
d. Timbangan k. Kawat kasa
e. Pipet tetes l. Corong kaca
f. Pipet ukur m. Kertas saring
g. Ball filler n. Penjepit
2. Bahan
a. Minyak ikan (4 butir)
b. Kapsul Nature-E
c. Vitamin C
d. Reagen carr price
e. Larutan fehling A
f. Larutan fehling B
g. H2O2
h. HNO3
i. Aquades
j. Sampel vitamin A
k. Alkohol 95%
D. SKEMA KERJA
1. Uji Vitamin A
Hasil Pengamatan
Gambar IV. 2 Skema Kerja Uji Vitamin A
2. Uji Vitamin D
dipanaskan
didinginkan
Hasil Pengamatan
3. Uji Vitamin E
Hasil Pengamatan
Gambar IV. 4 Skema Kerja Uji Vitamin E
4. Uji Vitamin C
Vitamin C Aquades
digerus
dipanaskan dalam
penangas air
Hasil Pengamatan
E. DATA PENGAMATAN
Tabel IV. 1 Data Pengamatan Uji Vitamin
No Perlakuan Pengamatan
1 Uji vitamin A (Tablet vit A)
- Vit A + minyak ikan Larutan bewarna kuning muda.
- Sampel vit A + carr-price Warna larutan biru kehitaman daan
terbentuk endapan hitam.
2 Uji vitamin D (minyak ikan )
- Minyak ikan + 5 tetes H2O2 Warna kuning bening dan terdapat
lalu dipanaskan gelembung udara, lalu gelembung
udara menghilang.
- Setelah dingin sampel + Warna larutan biru tua dan endapan
carr-price bewarna putih.
3 Uji vitamin E (nature E)
- Nature E + 0.5 ml alkohol Larutan bewarna kuning bening dan
95% lalu dikocok tidak ada endapan.
- Sampel + HNO3 Warna larutan kuning dan terdapat
endapan busa bewarna orange.
4 Uji vitamin C (Tablet vitamin
C)
- Tablet vitamin C digerus Serbuk vitamin C.
- Serbuk vitamin C + Larutan bewarna kuning homogen.
aquades
- Larutan vitamin C + Warna larutan menjadi biru tua dan
fehling lalu dikocok terbentuk endapan merah.
- Larutan dipanaskan di Warna larutan menjadi kuning
penangas air bening danterdapat endapan merah.
F. PEMBAHASAN
1. Uji Vitamin A
Pada uji vitamin A, digunakan bubuk vitamin A yang telah
dihaluskan dan minyak ikan dengan reagen carr price yang telah dibuat
dengan melarutkan CHCl3 dan SbCl3. Fungsi penambahan CHCl3 ini
adalah untuk melarutkan vitamin A, karena vitamin hanya larut dalam
pelarut non polar. Ketika vitamin A telah larut dalam kloroform, vitamin
A akan pecah menjadi retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid
serta penambahan SbCl3 ini adalah agar sampel yang diidentifikasi
menghasilkan warna merah coklat. Sampel positif mengandung vitamin A
apabila sampel ditambahkan dengan reagen carr price akan menghasilkan
warna biru-coklat.
Hasil uji coba pada penambahan bubuk vitamin A dengan minyak
ikan memberikan warna kuning bening, kemudian ditambahkan reagen
carr price menghasilkan warna biru kehitaman. Hal ini sesuai teori bahwa
larutan carr price akan memberikan warna biru apabila zat tersebut positif
mengandung vitamin A.
2. Uji Vitamin D
3. Vitamin E
Pada uji vitamin E, sampel vitamin E ditambahkan alkohol 95%
dan HNO2 pekat. Fungsi penambahan ini adalah untuk mengisolasi atau
memisahkan vitamin E dari kulnol, hasil positif ditandai dengan
terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah. (Furie B, 1997)
Hasil uji coba pada nature E yang ditambahkan dengan alkohol
menghasilkan warna kuning bening dan ditambahkan dengan alkohol
menghasilkan dua lapisan warna yaitu pada lapisan atas berbentuk warna
merah dan lapisan bawah membentuk warna orange. Hal ini sesuia
dengan teori yang ada pada paragraf pertama bahwa sampel ditambahkan
dengan HNO3 dan alkohol menghasilkan warna merah.
4. Vitamin C
Pada uji vitamin C menggunakan bubuk vitamin C yang telah
dihaluskan dengan melarutkannya kedalam aquades karena vitamin C
dapat larut dalam air, kemudian sampel ditambahkan campuran fehling
yaitu fehling A dan fehling B. Kemudian dilakukan pemanasan, fungsi
pemanasan adalah untuk mempercepat menghasilkan endapan. Setelah
pemanasan ini menghasilkan endapan merah bata. Vitamin C mampu
mereduksi tembaga sulfat dari reagen fehling sehingga dapat
menghasilkan endapan merah bata. (Naidu K. A, 2007)
Hasil uji coba pada sampel vitamin C yang ditambahkan dengan
reagen fehling menghasilkan warna hijau kebiru-biruan. Setelah
dipanaskan dalam penangas air menghasilkan endapan merah bata. Hal ini
sesuai dengan teori yang ada pada paragraf pertama bahwa vitamin C
mampu mereduksi tembaga sulfat dari reagen fehling sehingga dapat
menghasilkan endapn merah bata. Selain itu asam askorbat atau vitamin C
mempunyai sifat mudah dioksidasi terutama saat pemanasan.
DAFTAR PUSTAKA