Anda di halaman 1dari 14

BAB V

ENZIM

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami fungsi enzim.
2. Mengidentifikasi aktivitas enzim melalui gejala dan fenomena yang dapat
diamati.
3. Terampil melaksanakan eksperimen pengujian aktivitas enzim.

B. DASAR TEORI

Metabolisme adalah merupakan suatu reaksi kimia yang selalu terjadi


didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan
untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan,
merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat-zat,
melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak strukturstruktur sel
yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Dalam reaksi
kimia metabolisme yang terjadi di dalam sel, reaksi berjalan bukan merupakan
reaksi bolakbalik, melainkan berjalan satu arah. Dalam metabolisme,
diperlukan adanya suatu biokatalisator yang disebut enzim.

Metabolisme dibedakan menjadi 2, yaitu anabolisme dan katabolisme.


Anabolisme adalah metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat
berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi
senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada
senyawa kompleks yang terbentuk. Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Katabolisme adalah adalah reaksi penguraian senyawa kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian
senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi berupa ATP yang biasa
digunakan organisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi,
yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan
energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang
umum terjadi adalah reaksi oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi
katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP
(Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin
dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2).

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme


makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi
di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang
akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi
dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang
beracun. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah
bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim
yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari
bahan anorganik). (Juryatin, 1997).

Kerja enzim pada substrat untuk meningkatkan molekul-molekul yang


bereaksi saling bertemu dengan permukaan yang saling berorientasi (Sodikin,
2002).

Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Biokatalisator: mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.


2. Thermolabil: mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena
enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada
enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat
cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim),
contoh ektoenzim: amilase,maltase.
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada
juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh: lipase, mengkatalisis
pembentukan dan penguraian lemak.
7. Bekerjanya spesifik: enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif
(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan substrat tertentu.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein
tambahan yang disebut kofaktor. (Isharmanto, 2009).

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: substrat, suhu,


keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di
luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau
strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun
adalah inihibitor enzim.

Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun
sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen
metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat
pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam
melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman,
seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam
golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-
N pada substrat yang diikatnya Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua
teori, yaitu: Teori kunci gembok (enzim bekerja sangat spesifik, enzim dan
substrat memiliki bentuk geometri dan komplemen yang sama persis sehingga
bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan
struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel, bentuk sisi aktif
enzim hanya menyerupai substrat, ketika substrat melekat pada sisi aktif
enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Kertas saring bulat
c. Gelas ukur 10 ml.
d. Gelas ukur 50 ml.
e. Timbangan.
f. Lumpang dan alu porselen.
g. Pipet tetes.
h. Pipet volume 10 ml.
i. Pipet ukur 1 ml.
j. Pipet ukur 5 ml.
k. Ball filler.
l. Kompor listrik.
m. Kasa
n. Beaker glass 100 ml.
o. Beaker glass 500 ml.
p. Gelas arloji.
q. Spatula.

2. Bahan
a. Larutan amilum
b. Air ludah
c. Larutan I2 dalam KI (Lugol)
d. Indikator universal
e. HCl
f. Aquades
g. Fehling A
h. Fehling B
i. Ragi roti
j. Pasir bersih
k. Toluena
l. Larutan natrium karbonat
m. Larutan buffer asetat
n. Sukrosa
D. SKEMA KERJA
1. Uji Aktivitas Ptialin
a. Tabung I

Air Ludah Aquades

6 ml larutan campuran Larutan Amilum

dikocok dengan kuat


larutan campuran Larutan Lugol

Hasil

Gambar V. 1 Skema Kerja Uji Aktivitas Ptialin

b. Tabung II

Aquades Larutan Amilum

dikocok dengan kuat

larutan campuran Larutan Lugol

Hasil

Gambar V. 2 Skema Kerja Uji Aktivitas Ptialin


2. Uji Getah Lambung
a. Uji pH HCl

HCl Indikator universal

Hasil

Gambar V. 3 Skema Kerja Uji pH HCl pada Uji Getah Lambung

b. Uji pH Aquades

Aquades Indikator universal

Hasil

Gambar V. 4 Skema Kerja Uji pH Aquades pada Uji Getah Lambung

3. Uji Sukrase
Ragi roti Pasir

Larutan campuran Toluena

Larutan campuran Aquades

Larutan suspensi

disaring
Supernatan

Gambar V. 5 Skema Kerja Uji Sukrase pada Pembuatan Supernatan


a. Tabung I
Supernatan Larutan Buffer

Larutan campuran Aquades

Larutan campuran Na2CO3

Pereaksi Fehling Larutan campuran

dipanaskan dalam penangas air


Hasil

Gambar V. 6 Skema Kerja Uji Sukrase Tabung I

b. Tabung II
Supernatan Larutan Buffer

Larutan campuran Sukrosa

Larutan campuran Na2CO3

Pereaksi Fehling Larutan campuran

dipanaskan dalam penangas air


Hasil

Gambar V. 7 Skema Kerja Uji Sukrase Tabung II


c. Tabung III
Supernatan Larutan Buffer

Larutan campuran Amilum

Larutan campuran Na2CO3

Pereaksi Fehling Larutan campuran

dipanaskan dalam penangas air


Hasil

Gambar V. 8 Skema Kerja Uji Sukrase Tabung III

d. Tabung IV
Supernatan Larutan Buffer
dipanaskan

Larutan campuran Sukrosa

Larutan campuran Na2CO3

Pereaksi Fehling Larutan campuran

dipanaskan dalam penangas air


Hasil

Gambar V. 9 Skema Kerja Uji Sukrase Tabung IV


e. Tabung V
Supernatan Larutan Buffer

dipanaskan

Larutan campuran Amilum

Larutan campuran Na2CO3

Pereaksi Fehling Larutan campuran

dipanaskan dalam penangas air


Hasil

Gambar V. 10 Skema Kerja Uji Sukrase Tabung V


E. DATA PENGAMATAN

Tabel V. 1 Data Pengamatan Enzim


No Perlakuan Pengamatan
Uji Aktivitas Ptialin
1 a. Air ludah + aquades 10 ml. Larutan berwarna putih keruh.

b. Tabung I
- 6 ml larutan air ludah + 2 ml Larutan berwarna putih keruh.
larutan amilum dan dikocok-
kocok.
- Kemudian ditambahkan 2 tetes Membentuk dua lapisan
larutan lugol. warna: Larutan berwarna putih
bening diatas dan kuning
dibawah.
c. Tabung 2
- 6 ml aquades + 2 ml larutan Larutan berwarna putih keruh.
amilum dan dikocok-kocok.
- Kemudian ditambahkan 2 tetes Membentuk dua lapisan
larutan lugol. warana: Larutan berwarna biru
bening diatas dan biru
keunguan dibawah.
Uji Getah Lambung
a. HCl diperiksa dengan pH = 1
2 menggunakan indikator universal.
b. Aquades diperiksa dengan pH = 5
menggunakan indikator universal.
Uji Sukrase
a. 1 gr ragi roti + 5 gram pasir + 10 Larutan berwarna coklat
ml toluena, kemudian digerus. kehitaman.
3 b. Tambahkan 30 ml aquades sedikit Larutan berwarna coklat.
demi sedikit.
c. Suspensi disaring Supernatan berwarna coklat
keruh.
F. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
a. Fungsi enzim adalah sebagai biokatalisator yang bekerjasama satu sama
lain secara kompak dan teratur.
b. Identifikasi aktivitas enzim berdasarkan gejala dan fenomena yang
dapat di amati adalah sebagai berikut:
- Pada uji aktivitas ptialin di hasilkan larutan berwarna putih bening
diatas dan kuning dibawah..
- Pada uji getah lambung di hasilkan pH HCl adalah 1 dan pH
Aquades adalah 5.
- Pada uji sukrase di hasilkan larutan berwarna orange dan
menghasilkan endapan merah bata.
c. Dari hasil uji coba aktivitas enzim didapatkan pengamatan sebagai
berikut:
- Pada uji aktivitas ptialin tabung yang berisi air ludah yang bereaksi
dengan berubahnya amilum menjadi molekul yang lebih sederhana.
- Pada uji getah lambung dihasilkan pH HCl adalah 1, hal ini
menunjukan cairan lambung yang bersifat asam kuat.
- Pada uji sukrase tabung reaksi dengan nomor dua dan empat yang
mengandung sukrase dengan ditandai adanya endapan merah bata
karena pada larutan terdapat struktur glukosa yang mengandung
gugus aldehid.
2. Saran
a. Pada saat melakukan pemisahan cairan dan padatan uji sukrase
dilakukan dengan hati-hati dan sabar agar menghasilkan supernatan
yang bebas dari padatan.
b. Pada saat penambahan bahan lain pada tabung 4 dan 5 uji coba sukrase
di pastikan bahwa larutan tetap dalam keadaan panas atau masih dalam
penangas air agar larutannya tidak terjadi penurunan suhu.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R.J, dan Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Hutagalung, H. 2004. Karbohidrat. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Isharmanto. 2009. Sifat-sifat Enzim. http://isharmanto.blogspot.com. Diakses pada


tanggal 29 oktober 2015

Juryatin. 1997. Peran Enzim Amilase pada Tubuh Manusia. http://docstoc.com.


Diakses pada tanggal 29 oktober 2015

Phillip E, Pack. 2008. Anatomy and Psisiology. Bandung: Pakar Raya.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Sodikin, M. 2002. Seri Biokimia : Biokimia Enzim. Jakarta : Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai