Kelompok : 10 (Sepuluh)
3. Uji Saliva
I. Dokumentasi
Hasil uji enzim katalase sebagai berikut:
2. Uji Cara Kerja Enzim
A. Tujuan Praktikum
Mengetahui adanya pengaruh penambahan asam pada susu.
B. Dasar Teoritis
Salah satu ciri yang menunjukkan gejala hidup pada makhluk hidup adalah
melakukan metabolisme. Semua bahan makanan seperti glukosa, asam amino, dan
asam lemak dapat menjadi sumber energi (ATP). Caranya adalah dengan
melakukan transformasi energi melalui proses metabolisme yang berlangsung di
dalam sel tubuh. Energi antara lain berguna untuk otot, sekresi kelenjar,
memelihara membrane potensial sel saraf dan sel otot, sintesis substansi sel.
Metabolisme merupakan semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
organisme termasuk tingkat selular untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim. Enzim merupakan cairan kompleks yang memiliki
banyak kandungan gizi yang berasal dari mamalia. Susu dapat dijadikan sebagai
sumber protein hewani yang dapat dikonsumsi setiap harinya karena bergizi tinggi
dan memiliki kandungan asam amino esensial yang tinggi. Susu terdiri dari kasein
yang terfosforilasi. Kasein kaya akan asam amino polar dan nonpolar yang
berfungsi untuk mengemulsi dan membentuk busa, kasein lebih tahan terhadap
suhu panas. Protein pada susu sangat sensitif terhadap pengaruh pH asam.
Kerusakan struktur dari susu akan menujukkan adanya gumpalan atau endapan.
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Beri label “A/jeruk manis” pada gelas 1 dan beri label “B/jeruk nipis” pada
gelas 2.
3. Tuangkan susu full cream kedalam masing-masing gelas sebanyak 50 mL.
4. Tambahkan 50 mL air perasan jeruk manis pada gelas A, aduk rata.
5. Tambahkan 50 mL air perasan jeruk nipis pada gelas B, aduk rata.
6. Diamkan selama beberapa menit dan amati perubahan yang terjadi.
E. Data Pengamatan
Perubahan Gelas A/ Jeruk Manis Gelas B/ Jeruk Nipis
H. Daftar Pustaka
Sudarmadji, Slamet, dkk. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
I. Dokumentasi
3. Uji Saliva
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui pH dan viskositas saliva
2. Mengetahui adanya protein dalam saliva
3. Menentukan adanya karbohidrat dalam saliva
4. Mengetahui adanya aktivitas enzim amilase
5. Menguji adanya kaitan aktivitas antara enzim amilase dengan hidrolisis
karbohidrat
6. Menentukan adanya kalsium dalam saliva
B. Dasar Teoritis
Saliva merupakan hasil sekret kelenjar yang penting bagi tubuh. Saliva terdiri
dari 99,5 % H2O serta 0,5 % protein, glikoprotein dan elektrolit. Protein yang
terpenting dari saliva yaitu amilase, mukus, dan lisozim yang berperan penting
dalam fungsi saliva. air liur (saliva) mempermudah proses penelanan dengan
membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu serta dapat
menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin. Selain itu,
saliva juga berfungsi untuk menjaga higienis mulut karena mampu membersihkan
residu-residu makanan dalam mulut karena berfungsi sebagai penyangga
bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan asam dalam makanan serta asam
yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies.
Saliva terdiri dari tiga kelenjar utama (mayor) yang terdiri dari kelenjar parotis,
kelenjar submandibular, dan kelenjar sublingual serta kelenjar-kelenjar tambahan
(minor) yang terdiri dari kelanjar palatinal, kelenjar bukal, kelenjar labialis,
kelenjar lingualis, dan kelenjar glossopalatinal. Setiap kelenjar memiliki hasil
sekret yang berbeda-beda. Kelenjar parotis dan submandibula menghasilkan
sekresi yang bersifat serous (encer), kelenjar lingualis menghasilkan sekret yang
mukus, serta kelenjar-kelenjar minor sebagian besar menghasilkan sekret yang
mukus. Hal ini berkaitan dengan viskositas atau kekentalan dari saliva. Viskositas
ini sangat dipengaruhi oleh faktor pengunyahan dan jenis makanan. Selain
viskositas, pH juga sangat dipengaruhi oleh pengunyahan dan jenis makanan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
✓ Kertas litmus
✓ Tabung reaksi
✓ Gelas beaker
✓ Stopwatch
✓ Penjepit tabung
✓ Label
✓ Waterbath 370˚
✓ Waterbath mendidih
2. Bahan
✓ Larutan encer asam asetat
✓ Larutan kalium oksalat
✓ HCl 1 molar
✓ NaOH 1 molar
✓ Reagen benedict
✓ Larutan amilum 1%
✓ Larutan iodine
✓ Paraffin bersih
✓ Saliva
✓ Aquades
✓ Tisu
D. Cara Kerja
Praktikum 1
1. Siapkan saliva
2. Masukkan saliva kedalam tabung reaksi
3. Masukkan kertas indicator Ph pada tabung reaksi yang berisi saliva
4. Cocokkan perubahan warna kertas ph indicator dengan indicator warna ph
5. Amati kekentalan atau viskositas dari saliva
6. Catat hasil pengamatanmu
Praktikum 2
1. Masukkan saliva sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan beberapa tetes larutan asam asetat atau cuka
3. Amati ada tidaknya endapan yang terbentuk
4. Catat hasil pengamatanmu
Lanjutan Praktikum 2
1. Pindahkan saliva yang telah ditambahkan asam asetat ke tabung I dan tabung II
2. Amati perubahan viskositasnya dari tabung awal ke tabung I
3. Catat perubahan viskositasnya
Praktikum 3
1. Masukkan 2 ml saliva ke tabung reaksi
2. Tambahkan satu atau dua tetes HCl ke dalam tabung reaksi
3. Panaskan tabung kedalam waterbath mendidih selama 10 menit
4. Netralkan dengan menembah 1 atau 2 tetes NaOH
5. Kemudian, uji gula pereduksi dengan menambah 10 ml reagen benedict dan
panaskan beberapa menit.
6. Catat hasil perubahan warnanya
Praktikum 4
1. Masukkan 2 ml larutan amilum 1% (kanji ke dalam gelas beaker
2. Tambahkan 10 ml saliva dan campur rata
3. Setelah 3 menit, pindahkan sedikit sampel dari beaker ke dalam salah satu
cekungan plat tetes
4. Tambahkan satu tetes larutan iodin pada sampel dan amati warna biru yang
terbentuk
5. Ulangi tiap interval satu menit sampai uji iodin untuk amilum menjadi negative
6. Kemudian masukkan 5 ml larutan amilum-saliva ke dalam tabung reaksi bersih
dan tambahkan 10 ml larutan benedict untuk uji gula pereduksi dan panaskan
7. Catat perubahan warnanya
Praktikum 5
1. Panaskan saliva selama 10 menit
2. Ambil 25/5 ml larutan tepung kanji ke tabung reaksi
3. Tambahkan 10 ml saliva dan campur rata
4. Ambil 5 ml larutan saliva-kanji dan masukkan kedalam tabung reaksi IV
5. Tambahkan sekitar 10 ml larutan benedict kedalam tabung reaksi tersebut
6. Panaskan selama beberapa menit dan amati perubahan warna yang terjadi
7. Ambil beberapa tetes dari larutan saliva-kanji dan masukkan kedalam cekungan
Porselen
8. Tambahkan satu tetes larutan iodium
9. Amati warna yang terbentuk (ulangi sebanyak 2 kali)
Praktikum 6
1. Ambil 5 ml saliva
2. Tambahkan beberapa tetes asam asetat dan beberapa tetes kalium oksalat
3. Amati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi
E. Data Pengamatan
Praktikum Hasil