Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Biologi

Mengindentifikasi Kerja Enzim pada Proses Pencernaan Makanan

Disusun oleh :
Kelompok 6
1. Dicky Prasetyo
2. Fakhira Azzahradhia K
3. Firyal Ashila G
4. Gracea Febriyanti S

XII MIPA 8

SMA NEGERI 2 TAMBUN SELATAN


Perumahan SKU/KOMPAS, Jl. Aries, Mekarsari, Kec. Tambun Sel.,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17510
BAB I
PENDAHULUAN

I. Landasan Teori
A. Pengertian Enzim
Enzim adalah protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh
makhluk hidup atau disebut dengan biokatalisator. Enzim hanya dibuat di
dalam sel manusia. Menurut Karmana, Oman (2008) menyatakan bahwa
enzim adalah senyawa organic yang tersusun atas protein. Enzim merupakan
biokatalisator, yaitu enzim merupakan zat yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup yang berfungsi mempercepat reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi.
Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi.
Meningkkatkan kecepatan reaksi dilakukan dengan menurunkan energi
aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi). Penurunan energi aktivasi
dilakukan dengan membentuk kompleks dan substrat. Secara sederhana kerja
enzim dapat digambarkan sebagai berikut :
Substrat + Enzim ↔ ES ↔ Enzim + Produk

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu :

1. Suhu
Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat,
sehingga Ketika substrat bertumbukan dengan enzim mengakibatkan
energi molekul substrat berkurang.
2. pH
Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar dapat
bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH =
7), pH basa (>7) atau pH asam (<7) tergantung pada jenis enzim masing-
masing.
3. Konsentrasi Substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun pada saat sisi
aktif enzim bekerja semua maka penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi.

4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat pula reaksi yang akan
berlangsung.
5. Konsentrasi Produk atau Inhibitor
Produk hasil dari substrat yang dipecah oleh enzim menjadi inhibitor atau
penghambat. Apabila produk ini banyak, maka enzim akan sulit bergabung
dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.

B. Enzim Katalase
Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada
tulang, membranmukosa, ginjal dan hati. Aktivitas enzim ditemukan dalam
mitokondria, sitoplasma dan peroksosom. Kegunaan enzim katalase adalah
menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam
tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim
hidroperoksida dimana ia melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida
yang berbahaya. Penumpukan senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang
jika tidak diurai akan membuat membrane sel di dalam tubuh rusak dan
memancing penyakit semacam kanker dan juga arterosklorosis.

C. Larutan-larutan yang digunakan di dalam Praktikum


a) Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida (H202) adalah cairan bening, agak lebih kental
daripada air. yang merupakan oksidator kuat.Salah satu keunggulan
Hidrogen Peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah
sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu
yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.
b) Asam klorida (HCI)
Asam klorida (HCI) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia
dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan
asam klorida, H ini bergabung dengan molekul air membentuk ion
H3O+. Asam klorida dalam konsentrasi untuk menengah cukup stabil
untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh
karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang
sangat baik.

c) Kalium Hidroksida (KOH)


Kalium Hidroksida (KOH) bersama dengan natrium hidroksida
(NaOH), padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat. Kalium
hidroksida dapat ditemukan dalam bentuk murni dengan mereaksikan
natrium hidroksida dengan kalium tidak murni. Hal ini biasanya dijual
sebagai pelet tembus pandang, yang akan menjadi lekat di udara
karena KOH merupakan higroskopis. Akibatnya, KOH biasanya
mengandung berbagai jumlah air (serta karbonat, lihat di bawah).
Kelarutan dalam air merupakan sangat eksotermik. larutan berair ini
terkadang disebut cairan alkali (lye) kalium. Bahkan pada suhu tinggi,
padatan KOH tidak mengalami dehidrasi dengan mudah.

II. Latar Belakang


Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,
menyimpan energi. Kumpulan metabolisme memerlukan enzim untuk
mempercepat laju reaksi. Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan
dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Tentunya dalam
melakukan kerjanya enzim memiliki beberapa faktor penghambat seperti ph, suhu,
konsentrasi asam, konsentrasi enzim, dan inhibitor.

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan


banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua
kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan
Hidrogen Peroksida (H2O2) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat
racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa
Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
yang tidak berbahaya. Cara kerja yang dilakukan enzim adalah sebagai berikut
bahwa molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika
ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan menempel
pada enzim Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi
aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk
BAB II
PEMBAHASAN

I. Judul Praktikum
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
II. Tujuan
a. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2, HCL dan KOH.
b. Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada hati ayam.
c. Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
III. Alat dan Bahan

a. Tabung reaksi g. Lidi


b. Pipet tetes h. Hati ayam segar
c. Gelas ukur i. Larutan H2O2
d. Satu set alat penumbuk j. Larutan HCL
e. Korek api k. Larutan KOH
f. Akuades

IV. Cara Kerja


a. Potonglah hati ayam segar dengan ukuran 1 × 1 cm sebanyak 3 buah.
Haluskan tiap-tiap potongan hati ayam dengan alat penumbuk dan tambahkan
akuades hingga diperoleh larutan hati.
b. Siapkah tiga tabung reaksi dan berilah label A, B dan C.
c. Masukkan 2 mL larutan hati ke dalam tiap-tiap tabung reaksi.
d. Tambahkan 2mL H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi tersebut. Tutup tabung
reaksi A dengan ibu jari. Tambahkan 20 tetes HCL ke dalam tabung reaksi B
dan 20 tetes KOH ke dalam tabung reaksi C. Segera tutup tabung reaksi
menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-benar tertutup rapat).
e. Amati pembentukan gelembung pada tiap-tiap tabung reaksi tersebut.
f. Bakarlah lidi hingga terbentuk bara api.
g. Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi A dan letakkan bara
api ke dalam mulut tabung reaksi A. Amati keadaan bara api pada tabung
reaksi A tersebut.
h. Lakukan langkah f dan g pada tabung reaksi B dan C.
i. Catat hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel seperti berikut.
V. Hasil Praktikum

Tabung Keadaan Keadaan Foto


Reaksi Gelembung Bara Api
A ++++ ++++ Foto Keadaan Gelembung

Foto Keadaan Bara Api

B ++ ++ Foto Keadaan Gelembung


Foto Keadaan Bara Api

C ++ ++ Foto Keadaan Gelembung

Foto Keadaan Bara Api

Catatan :
Isilah kolom keadaan gelmbung dan bara api dalam keadaan berikut.
- : tidak ada
+ : sedikit
++ : sedang
+++ : banyak
++++ : banyak sekali

VI. Pertanyaan dan Diskusi


1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?
Mengapa demikian?
Pembentukan gelembung gas paling banyak pada ekstrak hati dan H 2O2, karena
didalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan
racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada pH netral. Sedangkan pada
campuran hati dengan HCL dan KOH tidak akan menghasilkan gelembung
yang terlalu banyak, karena pH larutan menjadi asam dan basa.

2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan


hasil percobaan!
Gas yang terbentuk pada reaksi tersebut yaitu gas O2, karena ekstrak hati yang
ditambah H2O2, akan menimbulkan gelembung gas O 2. Apabila bara api
ditempatkan ke dalam tabung reaksi tersebut, bara api akan menyala dan
membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan O.

3. Bagaimana keadaan bara api pada tiap-tiap tabung reaksi?


 Pada tabung A : Saat bara api dimasukkan ke dalamnya, nyala api
membara. Hal ini berarti banyak gas oksigen (O2) yang dihasilkan
sebagai akibat dari proses penguraian hydrogen peroksida (H2O2) oleh
enzim katalase.
 Pada tabung B : Saat bara api dimasukkan ke dalamnya, nyala api
redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
 Pada tabung C : Saat bara api dimasukkan ke dalamnya, nyala api
redup. . Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu asam.

4. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan


berdasarkan hasil percobaan!
1. Faktor suhu : Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu
tinggi,atau rendah karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja
pada suhu netral. Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat
termolabel (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
2. Faktor pH : Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa
yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang sedikit sempt (pH = ± 7). Diluar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
5. Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang telah anda lakukan?
Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi
karena enzim katalase akan bekerja optimal pada suhu ruang atau kamar (37 °
C). Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral (7). Enzim katalase
berperan menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim bekerja
berpengaruh derajat keasaman dan suhu. Pada Ph yang terlalu asam maupun
basa enzim tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang terlalu
tinggi, enzim akan engalami denaturasi. Semakin besar konsentrasi enzim
katalase maka semakin banyak molekul substrat yang dapat dipecahkan.

BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena
enzim katalase akan bekerja optimal pada suhu ruang atau kamar (37 ° C). Enzim
katalase akan bekerja optimal pada pH netral (7). Enzim katalase berperan
menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim bekerja berpengaruh
derajat keasaman dan suhu. Pada Ph yang terlalu asam maupun basa enzim tidak
dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi, enzim akan
engalami denaturasi. Semakin besar konsentrasi enzim katalase maka semakin
banyak molekul substrat yang dapat dipecahkan.

II. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disarankan bahwa dalam
pengerjaan praktikum kali ini, pastikan ketika menggunakan pipet tetes untuk
larutan H2O2, HCL dan KOH dalam pipet yang berbeda karena jika tercampur
dapat mempengaruhi hasil praktikum. Hati-hati juga saat melakukan praktikum
karena ada beberapa reaksi yang membuat iritasi pada kulit. Sekian pembahasan
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase yang telah
dilakukan. Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk perbaikan
jurnal Biologi dimasa yang akan datang.
KOLOM PENILAIAN

No. Nama Siswa Kelas Nilai Paraf


1. Dicky Prasetyo XII MIPA 8

2. Fakhira Azzahradhia XII MIPA 8


Khoiril
3. Firyal Ashila Ghassani XII MIPA 8

4. Gracea Febriyanti Sitinjak XII MIPA 8

Bekasi, 10 September 2023


Guru Pengajar,

Asep Mulyana, S.Pd


NIP.198509212011011001

Anda mungkin juga menyukai