SMAN 5 Batam
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan
baik.atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan sebagai
tugas yang berjudul“Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati Ayam dan
Faktor yang Mempengaruhinya”.saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca laporan saya ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat,khususnya bagi saya dan pembaca.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.5 Hipotesis
3. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada
suhu ruangan (25-30°C)
4. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja
enzim
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
METODE PENELITIAN
ALAT:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pembakar spiritus
4. Spatula
5. Penjepit kayu
6. Gelas ukur
7. Lidi
BAHAN:
1. Hati ayam atau hati sapi
2. Larutan H2O2
3. Larutan HCl
4. Larutan KOH
LANGKAH KERJA:
Ada 4 perlakuan yang di lakukan dalam percobaan tersebut,sebagai berikut:
A. Perlakuan pertama.
1.Ambil satu tabung reaksi,kemudian masukkan ekstrak hati ayam kedalam
tabung tersebut kurang lebih 1cm.
2.pada tabung pertama,hati ayam di teteskan dengan H2O2.
Kemudian melihat reaksi gelembung gas pada hati ayam,setelah bergelembung
bakar lah lidi pada pembakar spiritus yg telah di panaskan.
3.kemudian masukkan bara lidi yang telah di bakar ke dalam tabung
reaksi,lihatlah reaksi nya.
B. Perlakuan kedua.
1.Ambil satu tabung reaksi,kemudian masukkan ekstrak hati ayam kedalam
tabung tersebut kurang lebih 1cm.
2.pada tabung kedua,hati ayam di teteskan dengan H2O2.Kemudian melihat
reaksi gelembung gas pada hati ayam,setelah itu teteskan larutan HCL kedalam
tabung reaksi.
3.kemudian masukkan bara lidi yang telah di bakar ke dalam tabung
reaksi,lihatlah reaksi nya.
C. Perlakuan ketiga.
1.Ambil satu tabung reaksi,kemudian masukkan ekstrak hati ayam kedalam
tabung tersebut kurang lebih 1cm.
2.pada tabung ketiga,hati ayam di teteskan dengan H2O2.
Kemudian melihat reaksi gelembung gas pada hati ayam,setelah itu teteskan
larutan KOH kedalam tabung reaksi.
3.kemudian masukkan bara lidi yang telah di bakar ke dalam tabung
reaksi,lihatlah reaksi nya.
D. Perlakuan keempat.
1.Ambil satu tabung reaksi,kemudian masukkan ekstrak hati ayam kedalam
tabung tersebut kurang lebih 1cm.
2.pada tabung pertama,hati ayam di teteskan dengan H2O2.
Kemudian melihat reaksi gelembung gas pada hati ayam,setelah itu panaskan
tabung reaksi di atas pembakar spiritus.
3.kemudian masukkan bara lidi yang telah di bakar ke dalam tabung
reaksi,lihatlah reaksi nya.
Pada hati ayam perlakuan ekstrak + H2O2 + KOH (dalam keadaan basa)
Gelembung gas : ++ Dimasukkan bara api Tidak menyala
Keterangan.
+++ = Banyak
++. = Sedang
+. = Sedikit
-(tidak ada)
PEMBAHASAN:
Pembahasan Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh
sel.Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia
tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2.
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak mengandung
enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak
saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada hati ayam 1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada
waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Pada hati ayam 2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam
keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk
gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak
terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja dalam kondisi terlalu asam. 3.
Pada hati ayam 3.Ekstrak ditambah KOH dan H2O2
Penambahan KOH di maksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
basa.kemudian di tambahkan H2O2.ternyata terbentuk gelembung udara
yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi
nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
Pada hati ayam 3. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak
timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga
tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim
katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
BAB 4
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja enzim
katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup.
1.Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida (H2O2)
di dalam sel hati. Dalam hal ini Hydrogen peroksida bertindak sebagai substrat.
Hydrogen peroksida mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu
tinggi (panas).
2. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan
yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah
substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.
Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal
hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim
memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat
menetukan laju reaksi.
4.Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh
inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan
terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
5.Konsentrasi substrat