III. Tujuan
1. Menyelidiki peranan enzim katalase
2. Menyelidi factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase
V. Dasar teori
Fungsi enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) menjadi air
(H2O) dan Oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Tetapi biila tidak segera di uraikan, senyawa ini
akan bersifat toksik dan dapat merusak sel
Ket :
- = tidak ada gelembung / tidak ada nyala api
+ = gelembung sedikit
++ = gelembung sedang
+++ = gelembung banyak / adanya nyala api
IX. Pemecahan masalah
A. Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percaobaan?
3. Factor apa sajakah yang menpengaruhi kerja enzim katalase?
B. Jawaban
1. Pada tabung reaksi yang pertama ekstrak hati yang ditetesi oleh H2O2karena di dalam hati
mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja
optimah pada ph netral. Sedangkan pada campuran yang ditambah Hcl dan NaOH tidak banyak
menghasilkan gelembung, kalau pun banyak gelembung yang dihasilkan ukurannya kecil-kecil
hal ini disebakan karena keduanya mempunyai sifat asam dan basa.
2. Gas O2. Oksigen karena apabila hati ditambah H2O2 lalu dibuka, maka akan timbul gelembung
gas O2. Dimana apabila ditempatkan bara di atas tabung tadi bara terseut akan menyala dan
membuktikan bahwa reaksi pembakaran itu menghasilkan O2
3. suhu dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi. Kerena
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu nertal (suhu ruangan yang berkisar antara
36-40 o C)
- Begitu pula factor pH. Enzim ktalase akan bekerja optimal pada pH netral
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil keputusan bahwa enzim katalase berperan
dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2, dimana kerja enzim katalase
dipengaruhi oleh beberapa factor , yaitu :
a. Suhu
Dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada pH netral
b. pH
Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral
Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala api. Semakin banyak
gelembung gas dan semakin terang nyala api berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat dan
begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebai katalisator/mempercepat reaksi.
DISUSUN OLEH:
NIS : 13252
NO.URUT : 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat,
melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur struktur sel yang tidak dapat
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat zat atau senyawa senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa senyawa yang
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu
jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi
aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia
didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan
misalnya substansi substansi genetik yang dibawa oleh masing masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Kami hanya membahas dan menganalisa hasil percobaan yang telah kami lakukan.
D. Tujuan Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
B. Struktur Enzim.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
1 Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2 Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink.
Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya
NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu,
tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu
tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok
cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang
mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk
kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk
berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk
sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh
yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya
induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan
terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi
aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh
enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan
enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
E. Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri
ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat
keasaman lingkungannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode
eksperimen.
B. Tempat Penelitian
C. Waktu Penelitian
a. Haluskan organ hati dan jantung ayam dengan menggunakan blender. Tambahkan 30 ml air
untuk hati dan 10 ml air untuk jantung. Kemudian saring dengan menggunakan kapas untuk
memperoleh ekstrak hati dan jantung.
b. Bagilah ekstrat hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume yang sama sementara ekstrak
jantung ke dalam tabung reaksi ke enam.
c. Tambahkan 7 tetes HCL kedalam tabung ke dua dan tujuh tetes NaOH ke dalam tabung ke 5.
Masukkan tabung ke 4 ke dalam es batu dan tabung 5 ke dalam air mendidih selama 10 menit.
d. Berilah label a,b,c,d,e,dan f pada 6 tabung reaksi yang lain. Masukkan 3 ml H2o2 Pada 6 tabung
reaksi tutuplah rapat-rapat dengan kapas.
e. Tuanglah isi tabug pertama ke dalam tabung a, demikian juga tabung kedua ke dalam tabung b,
tabung ketiga dalam tabung c.
f. Amati gelembungnya (amat banyak, banyak,sedang, sedikit, atau tidak)
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
Keterangan :
+++ = banyak gelembung
++ = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung
BAB V
PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim
katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena
banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak.
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada hati ayam
1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi
H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal
ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api
ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan
saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena
protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5. Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan
gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala
api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).
Pada jantung ayam
Sebagai perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim katalasenya lebih
sedikit dibandingkan dengan hati ayam.
1. Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.
Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman
(pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat
bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak
(denaturasi). Hal ini menyebabkan enzim katalse tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O
dan O2
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam
maupun basa
B. Saran
1.Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran)
untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam menguji faktor yang
2.Dibutuhkan alat alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Pada percobaan di atas apakah yang berfungsi sebagai enzim katalase? Apa pula yang
2. pada tabung manakah yang di hasilkan gelembung paling banyak? Jelaskan mengapa
demikian?
Jawab :
1. Hati, H2O2
2. Pada Tabung pertama yang berisi Ekstrak hati di tambah H2O2, karena Saat ekstrak diberi H2O2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu
dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
panaskan terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi
terlalu asam dan juga suhu yang terlalu tinggi menyebabkan Enzim katalase yang berada dalam
4. Pada tabung yang berisi ekstrak hati yang di masukkan dalam es kemudian di tambahkan H2O2,
artinya yaitu apabila enzim katalase berada dalam suhu di bawah 500 menyebabkan sel-sel yang
berada dalam enzim tersebut menjadi inaktif atau tidak berfungsi sementara.
5. Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim
katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
Contoh Laporan Praktikum : Biologi (Enzim Katalase)
C. Cara kerja
Pertanyaan ;
1. mengapa H2O2 sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
2. dari hasil pengamatan, ekstrak apa saja yang mengandung enzim katalase dan yang tidak
mengandung enzim katalase?
4. manakah yang lebih banyak mengandung enzim katalase pada hati atau jantung?
5. mengapa H2O2 setelah diteteskan pada masing masing ekstrak akan menunjukkan reaksi adanya
gelembung udara, jelaskan!
6. buatlah kesimpulan percobaan tentang peranan enzim katalase dalam tubuh manusia.
JAWABAN
1 . Karena H2O2 merupakan hasil sampingan dari proses metabolisme. Yaitu hasil pengubahan dari
enzim katalase menjadi H2O dan O2 . H2O2 dalam tubuh harus dikeluarkan karena bersifat racun.
2 . yang mengandung enzim katalase adalah hati, jantung, kentang dan pepaya.
3. Karena dari hasil percobaan yang kami lakukan, terdapat banyak gelembung dalam campuran eksrak
hati dan H2O2 dan pada saat diberi bara api, di dalam tabung reaksi api menyala.
4. pada hati. Karena gelembung yang dihasilkan banyak dan pada saat diberi bara api dalam tabung
reaksi, api menyala.
5. karena saat terjadi reaksi antara H2O2 dengan ekstrak yang mengandung enzim katalase, maka H2O2
terurai menjadi air dan gelembung oksigen.
KESIMPULAN
Hati mengandung banyak enzim katalase, ekstrak hati sangat baik dalam penguraian H2O2
terbukti dengan banyaknya gelembung udara dan bara api saat percobaan. Sedangkan jantung, papaya
dan kentang mengandung enzim katalase juga, namun tidak sebanyak yang terkandung dalam hati.
ENZIM KATALASE
Pembimbing :
Disusun oleh :
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protoplasma aktif melakukan reaksi kimia dengan bantuan enzim sebagai katalisator. Hidrogen
peroksida (H2O2) merupakan zat kimia yang aktif. H2O2 terus menerus terbentuk dalam sel hidup sebagai
hasil samping reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. H2O2 bersifat racun, jika tidak segera dibuang
atau diuraikan oleh sel, maka akan merusak sel itu sendiri. Beberapa reaksi kimia dalam tubuh mahluk
hidup terjadi sangat cepat. Hal initerjadi karena adanya suatu zat yang membantu proses tersebut,.
Bila zat ini tidak ada maka proses-proses tersebut akan terjadi lambat atau tidak berlangsung
samasekali. Zat tersebut dikenal dengan nama fermen atau enzim. Enzim adalah bio katalisator, yang
artinya dapat mempercepat reaks-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Salah satu
jenis enzim adalah enzim katalase. Percobaan ini dilatarbelakangi keinginan untuk mengetahui cara
kerja enzim katalase dan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.
B. Rumusan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Enzim adalah senyawa protein yang dibentuk oleh sel tubuh organism hidup dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badan mikro tepatnya pada peroksisom. Kegunaan enzim katalase adalah
menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses metabolisme. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea
Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator
kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan terbentuknya
gelembung udara.
2H2O2 2H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas) dan akan mengalami denaturasi. Enzim katalase bekerja secara
optimal pada suhu kamar (300C). Pada suhu di bawah 0oC aktivitas enzim megalami penurunan.
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim
bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal,
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka
laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam
keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika
enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju
reaksi.
d. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia
tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
B. Hipotesis
Perlakuan I (Hati+H2O2) akan menghasilkan gelembung dan nyala api denga intensitas yang tinggi/
banyak, karena tidak ada penambahan bahan yang dapat mempengaruhi/menjadi inhibitor laju reaksi
katalisis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Pelaksanaan
B. Variabel
2. Pisau cutter
3. Pipet tetes
4. Lampu spiritus
6. Lidi
7. Korek api
8. Hati dan jantung ayam
9. H2O2
11. Air
D. Cara Kerja
5. Menutup rapat mulut tabung reaksi dengan ibu jari dan mengamati gelembung yang terjadi
7. Mengamati nyala bara api dan mencatat hasil pengamatan pada table
Keterangan :
HASIL PENELITIAN
A. Tabel Pengamatan
Hasil Pengamatan
NO. Perlakuan
Gelembung Nyala Api
I. Hati + H2O2 +++ +++
+ : sedikit
++ : sedang
+++ : banyak
- : tidak ada
B. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sepertihalnya enzim katalase yang hanya
dihasilkan oleh organel peroksisom. Enzim ini berfungsi menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan
2H2O2
katalase 2H O + O
2 2
H2O yang dihasilkan dari reaksi berupa uap air. Sedangkan variable terikat percobaan ini adalah
banyaknya gelembung dan nyala api. Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan saat reaksi
penetesan H2O2 adalah bentuk dari O2. O2 diperlukan untuk reaksi pembakaran, bara api dari lidi
digunakan untuk menguji campuran yang terbentuk dari masing-masing perlakuan. Nyala api akan
terlihat saat bara api bereaksi dengan O2. Besar kecilnya nyala api dapat menjadi indikasi kadar O2 yang
Pada perlakuan ini, tercatat gelembung dan nyala api yang dihasilkan adalah yang paling banyak dari
semua perlakuan. Terbentuknya gelembung membuktikan adanya kandungan enzim katalase dalam
organ hati. Hal ini disebabkan karena hati yang masih segar memiliki pH netral dan suhu optimum
sehingga enzim katalase di dalamnya aktif. Tidak ada inhibitor yang mengganggu kerja enzim untuk
Pada perlakuan ini, tercatat gelembung yang dihasilkan sedikit karena suhu air mendidih (100oC)
melebihi suhu optimum yang diperlukan untuk kerja enzim katalase (30oC). Peningkatan suhu
membuat protein enzim mengalami denaturasi karena putusnya ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan
ikatan penstabilnya, rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak
dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang. Sehingga
H2O2 tidak dapat dikatalisis dengan sempurna. Dalam percobaaan juga tidak terlihat adannya nyala api,
ini disebabkan karena gelembung yang terbentuk sangat sedikit dan tidak mencukupi untuk
Pada perlakuan ini, tercatat gelembung yang dihasilkan sedikit karena suhu hati beku (>0oC) kurang dari
suhu optimum yang diperlukan untuk kerja enzim katalase (30oC). Penurunan suhu membuat protein
enzim mengalami kondisi nonaktif. Sehingga H2O2 tidak dapat dikatalisis dengan sempurna. Dalam
percobaaan juga tidak terlihat adannya nyala api, ini disebabkan karena gelembung yang terbentuk
sangat sedikit dan tidak mencukupi untuk melangsungkan reaksi pembakaran (nyala api).
Pada perlakuan ini, tercatat gelembung yang dihasilkan sedikit dan tidak ada nyala api. Hal tersebut menunjukkan
bahwa enzim katalase dalam hati tidak dapat bekerja pada kondisi ini (asam) aktivasi enzim menurun
atau hilang (terjadi kerusakan enzim). Penambahan HCl (pH<7) yang bersifat asam merubah kondisi di
sekitar molekul menjadi kondisi asam yang dapat menonaktifkan sisi aktif enzim sehingga menghalangi
Pada perlakuan ini, tercatat gelembung yang dihasilkan sedikit dan tidak ada nyala api. Hal tersebut menunjukkan
H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya
rusaknya sisi aktif enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang. Denaturasi enzim perlakuan ini
disebabkan oleh penambahan NaOH yang bersifat basa dapat merubah kondisi di sekitar molekul
menjadi kondisi basa (pH>7). Sedangkan enzim katalase aktif pada pH netral (pH=7).
Perlakuan VI (Jantung + H2O2)
Gelembung yang dihasilkan tergolong dalam intensitas sedang (lebih banyak dari perlakuan III, III, IV, dan V, tetapi lebih
sedikit dari perlakuan I) . Ketika dilakuan uji nyala api, terlihat nyala api kecil yang terjadi. Dalam perlakuan ini tidak ada faktor
dari luar yang mempengaruhi kerja enzim (suhu dan pH tetap dalam keadaan optimum). Maka dapat diketahui bahwa ada
faktor internal yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah kadar enzim katalase (konsentrasi enzim) itu sendiri. Bayak
sedikitnya enzim yang diproduksi menunjukan banyaknya organel yang menghasilkan enzim tersebut (peroksisom). Jumlah
peroksisom di jantung lebih sedikit dari pada di hati, maka enzim yang dihasilkan juga lebih sedikit dan laju reaksinya juga
lebih lama.
C. Jawaban Pertanyaan
1. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung paling banyak dan nyala api paling besar? Perlakuan I
(Jantung + H2O2), karena karena hati yang masih segar memiliki pH netral dan suhu optimum sehingga
enzim katalase di dalamnya yang masih aktif mampu melakukan reaksi kimia. Tidak ada inhibitor yang
mengganggu kerja enzim untuk mengkatalisis H2O2 sehingga menghasilkan produk (H2O + O2) yang
maksimal.
2. Mengapa perlakuan yang direbus dan yang difreezer menghasilkan sedikit gelembung? Karena pada
kedua perlakuan tersebut enzim mengalami denaturasi, aktivasi enzim menurun atau hilang.. Pada suhu
diatas optimum (>300C) menyebabkan putusnya ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan ikatan penstabilnya,
rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan
dengan substratnya. Sedangkan pada suhu di bawah optimum (<300C) membuat protein enzim
mengalami kondisi inaktif. Sehingga H2O2 tidak dapat dikatalisis dengan sempurna.
3. Mengapa perlakuan yang ditambah HCl dan NaOH menghasilkan sedikit/ tidak ada gelembung?
Karena HCl bersifat asam dan NaOH bersifat basa yang membuat kondisi lingkungan tidak sesuai dengan
derajat keasaman (pH) yang dibutuhkan oleh enzim katalase untuk bekerja mengkatalisis H2O2 menjadi
H2O dan terutama O2 (berupa gelembung). Sehingga gelembung yang dihasilkan tercatat dalam
4. Mengapa gelembung yang dihasilkan oleh hati lebih banyak daripada jantung? Karena adanya faktor
internal yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu, kadar enzim katalase (konsentrasi enzim) itu sendiri. Bayak
sedikitnya enzim yang diproduksi menunjukan banyaknya organel yang menghasilkan enzim tersebut (peroksisom). Jumlah
peroksisom di jantung lebih sedikit dari pada di hati, maka enzim yang dihasilkan juga lebih sedikit dan laju reaksinya juga
lebih lama. Sehingga produk yang dihasilkan (gelembung O2) lebih banyak hai dari pada jantung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Enzim katalase diproduksi oleh peroksisom, paling banyak ditemukan di hati. Enzim katalase berperan
Suhu
Semakin tinggi konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim, maka kinerja enzim akan meningkat. Namun
B. Saran
2. Lebih teliti dalam pengamatan, terutama pengamatan saat munculnya gelembung dan nyala api.
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira. Mengenal Sifat dan Fungsi Enzim Katalase. Diambil tanggal 20 September 2012
http://www.anneahira.com/enzim-katalase.htm
Anonim. 2011. Protein yang Mengandung Fe (Besi) : Enzim Katalase dan Ferritin. Diambil tanggal 22
September 2012
http://wanenoor.blogspot.com/2011/10/protein-yang-mengandung-fe-besi-enzim.html#.UFxfY41lRpE
Campbell, jwrence G. Mitchell Neil A. 2004. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dewanti, Ayu . 2009. Laporan Biologi Enzim Katalase. Diambil tanggal 21 September 2012
http://www.scribd.com/doc/52759785/ENzim-ktalaSE
III. HIPOTESIS
1. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah
2. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu
ruangan (25-30drjt C)
3. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim
katalase.
B. ENZIM KATALASE
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida
yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses
metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2
menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain
bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil
(rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan
protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim
dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
D. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan
karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental
atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen
dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami
denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang
menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
E. Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar
konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan
kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
F. Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi
aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan
kecepatan reaksi enzim.
V. VARIABEL
Variabel manipulasi :
a. Hati ayam (perbedaan perlakuan) :
- 2gr hati ayam direndam larutan NaOH 2menit.
- 2gr hati ayam direndam larutan HCl 2menit.
- 2gr hati ayam direndam air panas 2menit.
- 2gr hati ayam direndam air dingin 2menit.
- 4gr hati ayam
1. ALAT :
Tabung reaksi
Gelas ukur
Sumbat karet
Lidi
Korek api
2. BAHAN :
Potongan hati ayam 2 gram sebanyak 2
Larutan NaOH
Larutan HCl
Larutan H2O2
Air panas 60oc
Air dingin 10oc
X. Analisa data
Pada praktikum kali ini kita menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan,
karena hati ayam banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang
terdapat pada tabung reaksi adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Dan
apabila kita menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara tersebut akan
menyala, ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan oksigen
(O2). Tetapi tidak semua tabung reaksi menghasilkan gelembung dan menyala
apabila ditempatkan bara di atasnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan
di atas tabung reaksi
1 potong hati ayam + 2ml H2O2
Saat larutan H2O2 dimasukkan, terjadi pembentukan gelembung-gelembung udara
sebanyak 53ml dalam waktu 2menit. Hal itu membuktikan bahwa di dalam hati
ayam yang masih segar terdapat banyak peroksisom sehingga menghasilkan enzim
katalase dalam jumlah banyak. Enzim katalase ini kemudian menguraikan senyawa
hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-gelembung udara
yang terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa
hydrogen peroksida menjadi H2O.
Pada saat memasukkan bara api kedalam tabung reaksi , bara api tetap menyala
tetapi dala intensitas yang sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi O2.
1 potong hati ayam + NaOH + 2ml H2O2
dihasilkan gelembung dalam intensitas sedang dan bara api juga menyala sedang.
Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan
normal, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini
disebabkan oleh penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar molekul
menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas
enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada
pH netral.
XI. Pertanyaan
1. Dalan kegiatan ini apa peranan dari hati ayam dan H2O2 ? jelaskan !
Peranan dari hati ayam adalah penghasil enzim katalase yang dapat memecah /
menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Peranan H2O2 adalah sebagai substrat untuk reaksi ini.
2. Pada percobaan mana terbentuk gelembung gas paling banyak? Jelaskan !
Percobaan yang membentuk gelembung gas paling banyak adalah percobaan
nomor 5 (1 potong hati ayam 10C + 2ml H2O2) karena bahwa enzim katalase
dalam hati masih bekerja, karena berhasil dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi
air dan oksigen. Hasil dari perlakuan ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
rusak dalam suhu rendah. Pada suhu rendah enzim hanya mengalami inaktif,
dengan kata lain enzim akan bekerja kembali ketika telah mencapai suhu yang
sesuai dan bertemu dengan substrat yang cocok (karena enzim bekerja secara
spesifik), dan nomor 6 (2 potong hati ayam + 2ml H2O2) karena konsentrasi enzim
katalase yang semakin besar maka akan menyebabkan gelembung gas bertambah
banyak.
3. a. Gas apakah yang terbentuk jelaskan !
gas yang terbentuk adalah o2. Karena enzim katalase berfungsi memecah larutan
h2o2 menjadi air dan gas o2.
b.apa fungsi lidi membara pada kegiatan ini ?
fungsi lidi membara adalah untuk menguji keberadaan gas o2 dalam tabung reaksi.
c. Mengapa hati ayam pada tabung reaksi setelah ditetesi h202 harus ditutupi ?
Agar gas o2 tidak keluar dari tabung reaksi dan agar dapat keluar dari tabung
reaksi.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Judul
Eksperimen pengujian enzim katalase.
II. Tujuan
Menyelidiki peranan enzim katalase dan faktor yang mempengaruhi kerjanya.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa
intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah,
sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi
membutuhkan waktu lebih lama.
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis
akan kembali ke bentuk semula.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja
pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap
enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya dapat digunakan pada proses
perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang
berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu
dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara
optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor
adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang
meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
V. Hipotesis
Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2.
2. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa demikian?
Pada ekstrak hati dan H2O2, karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna
untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada pH netral.
Sedangkan pada campuran hati dengan NaOH dan HCl tidak akan menghasilkan gelembung
yang terlalu banyak, karena pH larutan menjadi basa dan asam.
3. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi ters ebut? Jelaskan berdasarkn hasil percobaan !
Gas O2 karena apabila hati di tambah H2O2 lalu di buka,maka akan timbul gelembung gas
O2.Apabila di tempatkan bara api di atas tabung tadi sehingga bara tersebut menyala dan hal itu
yang membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan O2.
5. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan !
- Suhu : Dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi,karena kita
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
- Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral dan tidak dapat
bekerja secara optimum pada pH yang asam maupun basa.
6. Di dalam sel yang hidup dihasilkan peroksid (H2O2), dari peristiwa apakah dihasilkannya zat
tersebut dan apakah yang akan terjadi bila di dalam sel tidak ada enzim katalase?
Peroksid dihasilkan pada proses ekskresi, apaila tidak ada enzim katalase maka racun di dalam
tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam tubuh dan akan
menyebabkan berbagai macam penyakit.
7. Berikan contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolisme berikut peranannya !
Contoh enzim yang lain adalah enzim enzim pencernaan, misalnya amilase.
Amilase dengan memecah amilum menjadi maltosa. Amilase dihasilkan oleh kelenjar saliva
(ludah) dan dikeluarkan ke rongga mulut untuk melakukan fungsinya.
8. Jelaskan komponen yang menyusun enzim !
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran
lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang
berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (active site).
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat
bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagian bukan protein
a. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat labil
(mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
b. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus
prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH,
koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin
(asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12).
II. Saran
Laporan ini didasarkan atas teori dan praktikum yang telah dilakukan. Diharapkan laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis dalam penyempurnaan teori dan
pengusaan materi. Semoga apa yang diharapkan penulis dan semua pihak pendukung penulisan
laporan ini dapat sesuai dengan penguasan teori yang diharapkan.
Daftar Pustaka
www.google.com
Sugiharto,Bowo.2007.Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.Surakarta:Sindunata
Syamsuri,Istamar.2007.Biologiuntuk SMA/MA Kelas XII.Malang:Erlangga
SMAN 7 TANGERANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
A. BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang/ Landasan Teori
Metabolisme berasal dari kata metabole (Yunani) yang berarti berubah. Metabolisme
merupakan keseluruhan proses kimiawi yang berlangsung didalam tubuh yang meliputi
pertukaran zat dan energi serta enzim didalam sel dengan lingkungannya. Bahan energi diperoleh
dari lingkungan sel tersebut yang berupa cairan. Mekanisme pertukaran zat dalam sel dengan
cairan eksternal berlangsung melalui lima cara, yaitu difusi, osmosis, transport aktif, endositosis,
dan eksositosis. Metabolisme dapat dogolongkan menjadi dua, yaitu anabolisme dan
katabolisme.
Anabolisme yaitu proses pembentukan atau penyusunan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks yang memerlukan energi, contohnya adalah fotosintesis. Sedangkan katabolisme yaitu
proses pemecahan atau pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan
membebaskan energi, contohnya adalah respirasi. Komponen yang berkaitan dengan
metabolisme adalah :
ATP (Adenosin Tri Fosfat) = merupakan molekul berenergi tinggi. Energi tersebut berasal dari
energi yang dibebaskan dalam respirasi.
CO2 + H2O --> Glukosa + O2
Enzim = adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma,
yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Glukosa + O2 --> CO2 + H2 + ATP
Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan
mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama. Enzim tersusun atas dua
bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lain menyebabkan enzim tidak aktif. Namun
keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim
tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa
yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi,
koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil
(tahan panas), mengandung ribose dan fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida
Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP
berfungsi sebagai akseptor hidrogen. Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor
hidrogen, seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti AT P (Adenosin Tri Fosfat).
Sifat-sifat Enzim :
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang
dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain
bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya
karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu
tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim
diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik,
artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga
tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada
tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat
dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
1. Suhu : Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental
atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
2. Derajat keasaman (pH) : Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
sedikit sempit (pH= 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor : Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam
keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah
enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal
hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim
atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim: Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh
inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak
inhibitor terhadap laju reaksi.
b) Tujuan Praktikum :
b) Bahan :
50% H2O2
Aquadest/air suling
@5 gram potongan hati sapi
D. BAB IV DATA
Tabel
GELAS UKUR TINGGI SEBELUM* TINGGI SESUDAH* TINGGI GELEMBUNG GAS
1 1,6 2,2 0,6
2 1,3 11 9,7
3 2 7 5
4 1,8 5,5 3,7
5 1,6 5 3,4
- (*) dimasukan potongan hati sapi 5 gram.
- Tinggi dalam satuan cm (centimeter) diukur mulai leher pada gelas ukur.
E. BAB V KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
- Enzim katalase salah satunya dihasilkan oleh hati sapi.
- Fungsi enzim katalase itu sendiri adalah dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang
merupakan senyawa yang berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang
merupakan senyawa tidak berbahaya.
- Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain derajat keasaman (pH).
Enzim katalase dapat bekerja maksimal dalam pH netral.
- Semakin sedikit substrat, semakin cepat kerja enzim, maka semakin banyak substrat, semakin
lambat kerja enzim.
A. TUJUAN
1. Menyelidiki peranan enzim katalase.
2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
3. Mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase.
2. Bahan
Peroksida (H2O2)
Bahan Ekstrak :
Hati ayam
Jantung ayam
Daun pepaya
HCL encer
Air
C. CARA KERJA
1. Membuat potongan hati dan jantung ayam dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 1 cm.
2. Mencincang potongan hati, jantung dan daun pepaya. Kemudian menumbuknya sampai halus
secara bergantian ( terpisah).
3. Menambahkan air secukupnya pada setiap hati, jantung dan daun pepaya saat menghaluskan.
4. Menyiapkan sembilan tabung reaksi dan memberinya label A(1,2,3), B (1,2,3), C(1,2,3). Tabung
berlabel A adalah ekstrak yang akan direaksikan dengan H2O2, tabung B akan dipanaskan baru
kemudian diberi H2O2, dan tabung C akan direaksikan dengan HCl encer dan H2O2. Angka 1
berisi ekstrak hati, angka 2 ekstrak jantung dan angka 3 ekstrak daun pepaya.
5. Memasukkan ekstrak hati ayam pada masing-masing tabung reaksi A1, B1, C1 masing-masing
setinggi 2 cm, kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
6. Memasukkan ekstrak jantung ayam pada masing-masing tabung reaksi A2, B2, C2 masing-
masing 2 cm, kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
7. Memasukkan ekstrak daun pepaya pada masing-masing tabung reaksi A3, B3, C3 masing-
masing 2 cm, kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
8. Mengambil tabung reaksi A1 dengan tangan kiri.
9. Selanjutnya, menambahkan 5 tetes H2O2 pada tabung A1 dengan menggunakan tangan kanan
dan segera menutupnya dengan ibu jari kiri (pastikan tabung yang berisi ekstrak dan larutan
H2O2 tertutup rapat)
10. Sambil mengamati gelembung yang terjadi, tangan kanan mengambil lidi, kemudian
membakarnya sampai membara (tanpa api).
11. Memasukkan lidi yang membara ke dalam tabung reaksi tadi dan amati keadaan bara api pada
tabung tersebut
12. Memasukkan data pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
13. Melakukan hal yang sama diatas untuk tabung A2 dan A3.
14. Untuk dalam kondisi panas, siapkan ekstrak (berlabel B) B1. Memanaskannya, kemudian pegang
dengan tangan kiri. Selanjutnya melakukan langkah nomor 9 sampai 12.
15. Melakukan langkah yang sama dengan langkah nomor 14 pada tabung reaksi B2 dan B3.
16. Untuk dalam kondisi asam, siapkan ekstrak (berlabel C) C1. Menambahkan larutan HCl pada
tabung reaksi C1 sebanyak 3 tetes. Kemudian melakukan langkah nomor 9 sampai 12.
17. Setelah itu, melakukan hal yang sama seperti langkah nomor 16 untuk ekstrak pada tabung
reaksi C2 dan C3. Kemudian mencatatnya pada tabel pengamatan.
D. HASIL PENGAMATAN
Reaksi Setelah ditambah H2O2 (Peroksida) pada Suasana
No. Ekstrak Netral (A) Panas (B) Asam (C)
Nyala Nyala Nyala
Gelembung Gelembung Gelembung
bara bara bara
1 Hati ++++ ++++ + + - -
2 Jantung +++ +++ + + - -
3 Daun Pepaya +++ ++ + + - -
1. Enzim katalase ditemukan paling banyak pada hati saat kondisi suhu normah dan Ph netral,
karena hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh yang banyak mengandung
enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan peroksida. Dan enzim hanya dapat bekerja
secara optimal/secara efektif pada suhu sedang dan pada PH netral.
2. Saat ekstrak dicampur dengan peroksida (H2O2), di atas ekstrak tersebut ada yang membentuk
gelembung udara, gelembung tersebut merupakan gelembung oksigen (O2). Hal ini terbukti
ketika peroksida dicampur dengan ekstrak dan menghasilkan gelembung udara sehingga semakin
banyak gelembung maka membuat tekanan udara yang ada di dalam tabung reaksi semakin
tinggi atau lebih besar dari tekanan udara yang ada di luar. Pada saat uji coba dengan bara lidi,
bara api pada lidi tersebut membesar. Bara api yang membesar ini disebabkan oleh gelembung
yang dihasilkan mengandung oksigen yang membantu proses pembakaran dan menjadikan nyala
bara api membesar.Semakin banyak gelembung yang dihasilkan maka semakin besar pula bara
akan menyala.
3. Enzim katalase berguna untuk menguraikan peroksida air (H2O2) yang bersifat racun dan dapat
merusak sel menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi sel.
4. Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:
Suhu
Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim menjadi
rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau mengalami koagulasi
bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang dipanaskan
(tabung reaksi B [1,2,3]) hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga nyala bara/ api pun
juga sedikit/kecil.
F. Kesimpulan
Enzim katalase merupakan enzim yang berfungsi untuk menguraikan peroksida air yang
bersifat racun dan dapat merusak sel tubuh. Peroksida air dihasilkan dari proses ekskresi yang
jika tidak dibuang dan mengalami penimbunan di dalam tubuh akan menjadi penyakit bagi tubuh
tersebut. Enzim katalase banyak terdapat pada organ hati karena pada organ hati terjadi proses
penetralan racun. Enzim katalase menguraikan peroksida air (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2). Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral.
Enzim katalase akan rusak pada pH yang terlalu asam, terlalu basa, ataupun jika dipanaskan pada
suhu yang terlalu ekstrim. Karena pada suhu yang terlalu ekstrim enzim akan mengalami
koagulasi (menggumpal). Enzim katalase bekerja secara khusus/spesifik karena hanya bekerja
untuk menguraikan peroksida air.
Pertanyaan
Jawaban
1. Percobaan yang menghasilkan gelembung paling banyak adalah percobaan nomor A1 yaitu hati
ayam yang ditetesi peroksida air (H2O2).
2. Gelembung tersebut merupakan gas oksigen (O2). Gas tersebut dihasilkan dari penguraian H2O2
oleh enzim katalase yang terdapat pada ekstrak pada percobaan di atas.
3. Lidi membara digunakan untuk menguji/ membuktikan adanya gas oksigen (O2), Jika terdapat
oksigen maka lidi akan semakin membara/ menyala. Namun jika tidak ada lidi membara akan
mati. Hal ini dikarenakan oksigen bersifat mudah terbakar.
4. Zat yang diuraikan adalah peroksida air (H2O2) yang bersifat racun bagi tubuh. Persamaan
reaksinya adalah 2H2O2 2H2O + O2
5. Pengurai zat H2O2 adalah enzim katalase yang bersifat sebagai katalisator dan spesifik, artinya
enzim katalase hanya menguraikan H2O2.
6. Dalam sistem metabolisme, enzim katalase dalam tubuh akan menguraikan peroksida air (H2O2)
yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi tubuh. H2O2
dalam tubuh harus dikeluarkan karena bersifat racun. Enzim katalase juga berfungsi sebagai
katalisator atau mempercepat reaksi..
LAPORAN BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE
Disusun oleh :
Nama : Joni Arisandi
Kelas : XII A3/18
B.RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
Bagaimanakah pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
Apakah enzim katalase terdapat pada tumbuhan ?
Apakah enzim katalase terdapat pada organel selain hati?
C.TUJUAN
Mengetahui pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2.
Mengetahui pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase.
Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
Mengetahui ada tidaknya enzim katalase di dalam tumbuhan.
Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada organel selain hati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada
tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat
dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor
yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar
pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan,
maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim
dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang
ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi sub
d. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat
kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap
laju reaksi.
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi.
Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus
hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut
hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40%
sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi
oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi
sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai
stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. .
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan
jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah.
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber
energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber
asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang
dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies
tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik,
melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa),
tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa
Kamboja). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan
dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya.
Daun melinjo yang bisa membuat kadar asam urat melonjak dan belakang kepala terasa berat itu
punya kandungan antioksidan yang tinggi.biji melinjo yang bisa membuat kadar asam urat
melonjak dan belakang kepala terasa berat itu punya kandungan antioksidan yang tinggi.Meski
demikian, efek antioksidan melinjo juga bisa diperoleh dengan memakan bijinya langsung tanpa
proses isolasi yang berbelit. "Orang hanya belum tahu kalau daun melinjo punya fungsi
antioksidan.selain itu manfaat daun melinjo yang bisa mengusir radikal bebas, pemicu kanker
dan mempercepat penuaan, mungkin dia akan berubah pikiran dan kembali menikmati gurihnya
biji pahit Gnetum gnemon.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU PENELITIAN
o Tanggal pelaksanaan : 12 agustus 2011
o waktu : 12.00 am - selesai
o tempat : Laboratorium SMAN1 Jetis Bantul
B. VARIABEL BPENELITIAN
Variabel terikat : dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah banyak gelembung dan
percikan percikan api yang ditimbulkan
Variabel bebas : dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah NaOH, HCl, Suhu,garam
Variabel terkontrol : dalam penelitian ini variable terkontrolnya adalah H2O2, ekstrak hati
ayam, ekstrak jantung, ekstrak daun melinjo, ekstrak melinjo, ekstrak lemak
b) BAHAN
Hati ayam (secukupnya)
Hati ayam yang didinginkan (secukupnya)
Jantung ayam (secukupnya)
Lemak/gajih ayam (secukupnya)
Daun muda belinjo (secukupnya)
biji melinjo (secukupnya)
Larutan H2O2
Larutan HCL
Larutan NaOH
D. CARA KERJA
Percobaan 1 (hati + H2O2)
1. menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. memotong hati kurang lebih berbentuk dadu (1x1cm)
3. memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi
4. memasukan 5 tetes H2O2 dalam tabung reaksi
5. kemudian menutup tabung reaksi menggunakan kertas
6. membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk bara
7. memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung reaksi
8. mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya
A. DATA PERCOBAAN
GELEMBUNG NYALA/TIDAK
NO PERLAKUAN
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 1 percobaan 2
1 hati + H2O2 +++ +++ ++++ ++++
2 Hati + HCL + H2O2 ++ ++ - -
3 Hati + NaOH + H2O2 + + - -
4 Hati direbus + H2O2 + + - -
5 Hati dingin + H2O2 ++ ++ + +
6 jantung + H2O2 ++ ++ + +
7 lemak + H2O2 + + - -
8 biji melinjo + H2O2 ++ ++ + +
9 daun muda + H2O2 +++ +++ - -
10 Hati + garam + H2O2 ++ ++ + +
Keterangan gelombang :
+ : gelembung sedikit
++ : gelembung sedang
+++ : gelembung banyak
++++ : gelembung banyak sekali
- : tidak ada gelembung
Pada Hati+NaOH+H2O2
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan
NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu basa.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,itu membuktikan
bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
Pada Hati(direbus) + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah itu
ditambah dengan H2O2 .Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan ketika bara
api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena
protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase
tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase
akan bekerja pada suhu netral
Pada Hati(didinginkan)+H2O2
Pada percobaan yang kelima ini berbanding terbalik dengan percobaan keempat
sebelumnya tadi karena ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu ditambah dengan
H2O2 mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat sedang dan ketika dimasukkan
bara api kedalamnya ternyata hanya menyala sedikit sangat berbeda keadaannya apabia
dibandingkan dengan hati saat dididihkan.Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase
tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase
akan bekerja pada suhu netral akan tetapi jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya juga kurang
optimal yaitu hnya ada sedikit gelembung dan nyala api yang sedikit.
Pada jantung + H2O2
Pada penelitian keenam ini ekstraknya menggunakan jantung yang kemudian ditambah
dengan H2O2 dan apabila dibandingkan dengan ekstrak yang menggunakan hati + H2O2 memang
sedikt berbeda yaitu terjadi pada banyaknya gelembung kalau menggunakan jantung hanya
menghasilkan gelembung yang jumlahnya sedang kemudian jika dimasukkan bara api
kedalamnya hanya muncul sedikit api meskipun hasilnya begitu akan tetapi sudah menunjukkan
didalam jantung mengandung enzim katalase.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :
Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
2. Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
2H2O2 2H2O + O2
3. Enzim katalase juga terdapat didalam tumbuhan itu terbukti dari percobaan menggunakan biji
melinjo akan tetapi kurang optimal dalam menguraikannya
4. Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati tetapi dalam percobaan hanya jantung
saja yang mengandung enzim tersebut didalam lemak tidak ada enzim katalase
SARAN
Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul
Tujuan : Menyelidiki peranan enzim katalase dan faktor yang mempengaruhi kerjanya.
2. Tabung reaksi
3. Pipet ukur
4. Lampu spirtus
5. Gelas ukur
6. Kaki tiga
7. Pyrex
8. Korek api
9. Penjepit tabung
10. HCl
11. KOH
12. H2O2
14. Air
Cara kerja :
2. Buatlah ekstrak hati ayam dengan cara menumbuk hati tersebut menggunakan mortar, kemudian
ditambah air. Tumbuk hati sampai benar-benar halus dan encer.
3. Masukan ekstrak hati yang telah halus tersebut pada 4 tabung yang telah disediakan. Masing-masing
tabung diisi 1 mil ekstrak hati. Beri no. pada ke 4 tabung tersebut. Dari no. 1 sampai no. 4
6. Ekstrakhati pada tabung kedua dimasukan kedalam tabung yang bersifat asam (tabung HCl), lalu
langsung tutup. Amati, ada gelembung atau tidak? dan masukan bara api, amati. Bara api menyala atau
tidak?
7. Ekstrakhati pada tabung ketiga dimasukan kedalam tabung yang bersifat basa (tabung KOH), lalu
langsung tutup. Amati, ada gelembung atau tidak? dan masukan bara api, amati. Bara api menyala atau
tidak?
10. Simpan gelas ukur diatas kaki tiga tersebut dan masukan tabung keempat ekstrakhati ke dalam gelas
ukur tersebut. Panaskan sampai mencapai suhu 100oC
11. Keluarkan tabung ekstrakhati yang telah dipanaskan dengan menggunakan penjepit tabung.
12. H2O2 pada tabung keempat dimasukan ke dalam tabung ekstrakhati yang telah dipanaskan. lalu
langsung tutup. Amati, ada gelembung atau tidak? dan masukan bara api, amati. Bara api menyala atau
tidak?
Hasil percobaan :
Keterangan :
+++ : Banyak/Terang
- : Tidak ada
Pertanyaan :
a. Variabel bebas
b. Variabel control
c. Variabel terikat
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan percobaan.
Jawaban :
1. Jenis variabel
Pada ectrak hati dengan HCL + H2O2, pada percobaan pertama terdapat sedikit sekali gelembung
sedangkan pada percobaan kedua tidak terdapat gelembung. Pada hasil dua percobaan itu tidak sama,
tetapi tetap dapat disimpulkan bahwa dalam larutan itu ada sedikit sekali gelembung. Hal itu
dikarenakan HCl dapat dapat merangsang/ mempengaruhi untuk membentuk enzim katalase walaupun
hanya sedikit.
Pada ectrak hati dengan KOH + H2O2 pada percobaan pertama terdapat sedikit gelembung sementara
pada percobaan kedua terdapat sedikit sekali gelembung. Pada hasil dua percobaan itu tidak sama,
tetapi tetap dapat disimpulkan bahwa dalam larutan itu tidak banyak gelembung gelembunga yang
dihasilkan. Hal itu dikarenakanKOH dapat dapat merangsang/ mempengaruhi untuk membentuk enzim
katalase walaupun hanya sedikit.
Pada ectrak hati rebus tidak terdapat gelembung gas, itu menandakan bahwa kinerja enzim dipengaruhi
oleh suhu. Artinya enzim itu rusak atau sudah tidak aktif.
3. Enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2 , dimana kerjanya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
a. Suhu , dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
b. pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat dibuktikan dengan
banyaknya gelembung dan nyala bara api. Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang
nyala bara api berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah
satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator/pemercepat reaksi
4. Komponen enzim:
Secara kimia enzim yang lengkap atau haloenzim tersusun dari dua komponen:
a. Komponen protein (apoenzim), yakni enzim yang tersusun atas protein.Sifatnya labil (mudah
berubah),tidak tahan akan panas dan mudah terpengaruh oleh suhu dan tingkat keasaman. Misal : NAD+
b. Bagian nonprotein (gugus prostetik)
- gugus prostetik yang berasal dari molekul nonorganik disebut kofaktor. Contoh : besi (Fe), tembaga
(Cu), seng (Zn)
- gugus prostetik,yaitu gugus yang berasal dari molekul organik kompleks yang disebut dengan
koenzim.misal: NADH, FADH, koenzim A dan VitB.
5. Sifat enzim :
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat
dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim
katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2) yang tidak berbahaya.Cara kerja yang dilakukan enzim adalaqh sebagai berikut bahwa
molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya.Jika ada molekul substrat
menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat menempelnya
molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk
molekul produk.
Dalam praktikum ini saya akan menguj adanya enzim katalase yang terdapat dalam organel hati
dan organel selain hati yaitu jantung dan lemak ayam dan juga yang terdapat dalam tumbuhan
disini peneliti akan mengambil sempel daun muda melinjo dan melinjo.
B.RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
Bagaimanakah pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
Apakah enzim katalase terdapat pada tumbuhan ?
Apakah enzim katalase terdapat pada organel selain hati?
C.TUJUAN
Mengetahui pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2.
Mengetahui pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase.
Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
Mengetahui ada tidaknya enzim katalase di dalam tumbuhan.
Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada organel selain hati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi
oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen
Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada
tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat
dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar
pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan,
maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim
dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang
ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi sub
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi.
Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus
hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut
hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40%
sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi
oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi
sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai
stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. .
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan
jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah.
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber
energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber
asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang
dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu
spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik,
melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa),
tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa
Kamboja). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan
dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya.
Daun melinjo yang bisa membuat kadar asam urat melonjak dan belakang kepala terasa berat
itu punya kandungan antioksidan yang tinggi.biji melinjo yang bisa membuat kadar asam urat
melonjak dan belakang kepala terasa berat itu punya kandungan antioksidan yang tinggi.Meski
demikian, efek antioksidan melinjo juga bisa diperoleh dengan memakan bijinya langsung tanpa
proses isolasi yang berbelit. "Orang hanya belum tahu kalau daun melinjo punya fungsi
antioksidan.selain itu manfaat daun melinjo yang bisa mengusir radikal bebas, pemicu kanker
dan mempercepat penuaan, mungkin dia akan berubah pikiran dan kembali menikmati gurihnya
biji pahit Gnetum gnemon.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU PENELITIAN
o Tanggal pelaksanaan : 12 agustus 2011
o waktu : 12.00 am - selesai
o tempat : Laboratorium SMAN1 Jetis Bantul
B. VARIABEL BPENELITIAN
Variabel terikat : dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah banyak gelembung dan
percikan percikan api yang ditimbulkan
Variabel bebas : dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah NaOH, HCl, Suhu,garam
Variabel terkontrol : dalam penelitian ini variable terkontrolnya adalah H2O2, ekstrak hati
ayam, ekstrak jantung, ekstrak daun melinjo, ekstrak melinjo, ekstrak lemak
b) BAHAN
Hati ayam (secukupnya)
Hati ayam yang didinginkan (secukupnya)
Jantung ayam (secukupnya)
Lemak/gajih ayam (secukupnya)
Daun muda belinjo (secukupnya)
biji melinjo (secukupnya)
Larutan H2O2
Larutan HCL
Larutan NaOH
D. CARA KERJA
Percobaan 1 (hati + H2O2)
1. menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. memotong hati kurang lebih berbentuk dadu (1x1cm)
3. memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi
4. memasukan 5 tetes H2O2 dalam tabung reaksi
5. kemudian menutup tabung reaksi menggunakan kertas
6. membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk bara
7. memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung reaksi
8. mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya
A. DATA PERCOBAAN
NO PERLAKUAN GELEMBUNG NYALA/TIDAK
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 1 percobaan 2
1 hati + H2O2 +++ +++ ++++ ++++
2 Hati + HCL + H2O2 ++ ++ - -
3 Hati + NaOH + H2O2 + + - -
4 Hati direbus + H2O2 + + - -
5 Hati dingin + H2O2 ++ ++ + +
6 jantung + H2O2 ++ ++ + +
7 lemak + H2O2 + + - -
8 biji melinjo + H2O2 ++ ++ + +
9 daun muda + H2O2 +++ +++ - -
10 Hati + garam + H2O2 ++ ++ + +
Keterangan gelombang :
+ : gelembung sedikit
++ : gelembung sedang
+++ : gelembung banyak
++++ : gelembung banyak sekali
- : tidak ada gelembung
B. PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang
hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati
ayam jantung,lemak,tumbuhan melinjo dan daun muda melinjo (sebagaiperbandingan). Hati
ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.Kemudian semua itu dibuat
ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada Hati + H2O2(hidrogen peroksida)
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).Dan itu membuktikan bahwa di
dalam hati mengandung enzim katalase.dalam percobaan hati +H2O2 terjadi kejadian gelembung
yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk
menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph netral. kita dapat bekerja optimal
pada pH netral
Pada Hati +HCL+H2O2
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan agar
keaadaan hati menjadi terlalu asam.Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh
berbeda hasilnya dari percobaan Hati+H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding akan tetapi
yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat
mengubah secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) dan tidak timbul nyala api itu berarti
tidak adanya penguraian dari H2O2 menjadi O2.Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang
terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.
Pada Hati+NaOH+H2O2
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan
NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu basa.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,itu membuktikan
bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) tetapi saat bara
api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
Pada Hati(direbus) + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah itu ditambah
dengan H2O2 .Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan ketika bara api
dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena
protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase
tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase
akan bekerja pada suhu netral
Pada Hati(didinginkan)+H2O2
Pada percobaan yang kelima ini berbanding terbalik dengan percobaan keempat
sebelumnya tadi karena ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu ditambah dengan
H2O2 mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat sedang dan ketika dimasukkan
bara api kedalamnya ternyata hanya menyala sedikit sangat berbeda keadaannya apabia
dibandingkan dengan hati saat dididihkan.Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase
tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase
akan bekerja pada suhu netral akan tetapi jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya juga kurang
optimal yaitu hnya ada sedikit gelembung dan nyala api yang sedikit.
Pada jantung + H2O2
Pada penelitian keenam ini ekstraknya menggunakan jantung yang kemudian ditambah
dengan H2O2 dan apabila dibandingkan dengan ekstrak yang menggunakan hati + H2O2
memang sedikt berbeda yaitu terjadi pada banyaknya gelembung kalau menggunakan jantung
hanya menghasilkan gelembung yang jumlahnya sedang kemudian jika dimasukkan bara api
kedalamnya hanya muncul sedikit api meskipun hasilnya begitu akan tetapi sudah menunjukkan
didalam jantung mengandung enzim katalase.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :
Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena
kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
2. Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
2H2O2 2H2O + O2
3. Enzim katalase juga terdapat didalam tumbuhan itu terbukti dari percobaan menggunakan
biji melinjo akan tetapi kurang optimal dalam menguraikannya
4. Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati tetapi dalam percobaan hanya
jantung saja yang mengandung enzim tersebut didalam lemak tidak ada enzim katalase
SARAN
Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul
DAFTAR PUSTAKA
Pertanyaan :
1. Mengapa dalam percobaan ini digunakan H2O2 sebagai substratnya ?
2. Gelembung-gelembung apakah yang timbul sebagai akibat reaksi enzim dengan H2O2?
Bagaimana mengujinya ?
3. a. Jika dalam sel terdapat H2O2, apa yang akan terjadi terhadap sel tersebut ?
b. Untuk menghindari akibat tersebut, bagaimana cara sel untuk menanganinya ?
c. Organel apakah yang berperan dalam hal tersebut ?
4. Mengapa langkah kerja no.8 perlu dilakukan ?
5. Dari hasil pengamatan tadi, apakah yang dapat anda simpulkan tentang kerja enzim ?
Jawab:
1. Karena H2O2 merupakan hidrogen peroksia yang berupa senyawa kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Sehingga dengan adanya enzim
katalase, akan mempercepat reaksi penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2.
2. Gelembung yang timbul merupakan hasil penguraian H2O2 menjadi H2O, dapat diuji dengan
menambahkan substrat H2O2 ke dalam ekstrak hati ayam, akan timbul gelembung yang
menandakan adanya H2O dan saat dimasukkan lidi yang membara akan terdapat nyala api yang
menandakan ada oksigen.
3. a. Sel tersebut akan rusak, karena H2O2 merupakan larutan yang bersifat racun dalam tubuh
b. Dengan cara menggunakan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2
c. Badan mikro, peroksisom
4. Sebagai tolak ukur untuk menentukan enzim katalase terhadap H2O2, pada tabung E hanya
berisi ekstrak hati ayam dan F berisi H2O2, pada kedua tabung tidak terjadi reaksi
5. Kesimpulan :
Enzim katalase akan bereaksi jika ditambahkan dengan H2O2 sebagai substratnya. Enzim
katalase tidak dapat bekerja atau bereaksi jika dalam kondisi pH yang terlalu asam atau yang
terlalu basa
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala
atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu
yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada
suhu kamar (30 0C) dan suasana netral.
Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat.
Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara
api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Keterangan :
+ + + = banyak gelembung
+ + = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung
Analisis
Pada Hati Ayam
Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Terjadi banyak gelembung udara yang banyak karena enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke
dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen
(O2).
Ekstrat ditambah HCl dan H2O2
HCl berfungsi untuk membuat ekstrat dalam keadaan terlalu asam. Penambahan H2O2 ternyata
tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi
nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
Ekstrat ditambahkan NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH berfungsi untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Penambahan
H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke
dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan dan ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat
bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein
di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2.
Pada Jantung Ayam
Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.
Ekstrak ditambah HCl an H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam.
Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Gelembung udara yang terbentuk sedikit dan juga tidak terbentuk nyala api. Gelembung udara
yang terbentuk sedikit berbeda dengan yang terjadi pada ekstrak hati ayam.
H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam
kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi
kira-kira kurang dari 1% per tahun.
Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi
dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida,
bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju
dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam
penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga
menghasilkan air (H2O) dan panas. Reaksi dekomposisi eksotermis yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau bleaching agent pada industri
pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair,
industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika
(pembuatan PCB).
Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah
sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan
oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh dalam industri pulp dan
kertas, penggunaan hidrogen peroksida biasanya dikombinasikan dengan NaOH atau soda api.
Semakin basa, maka laju dekomposisi hidrogen peroksida pun semakin tinggi. Kebutuhan
industri akan hidrogen peroksida terus meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun saat ini di
Indonesia sudah terdapat beberapa pabrik penghasil hidrogen peroksida seperti PT Peroksida
Indonesia Pratama, PT Degussa Peroxide Indonesia, dan PT Samator Inti Peroksida, tetapi
kebutuhan di dalam negeri masih tetap harus diimpor.
Enzim Katalase
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisme memerlukan makanan untuk tetap dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
Aktivitas makan dilakukan semua makhluk hidup tidak memandang usia,spesies, dan jenis
kelamin. Makanan yang dikonsumsi selanjutnya akan dicerna oleh tubuh melalui beragam
proses. Hasil dari proses tersebut selanjutnya akan berguna untuk pertumbuhan maupun aktivitas
makhluk hidup.
Namun dari proses pencernaan makanan di dalam tubuh tentunya tidak hanya menghasilkan
zat/senyawa yang diperlukan tubuh, tetapi juga dihasilkan zat-zat yang bersifat racun (toksin)
bagi tubuh. Misalnya senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang berbahaya bagi tubuh. Namun
berkat kekuasaan Allah SWT, tubuh manusia telah dilengkapi dengan organ hati (hepar) yang
memiliki jutaan peroksisom. Organel sel ini menghasilkan enzim katalase yang mampu
menguraikan H2O2 menjadi senyawa yang tidak berbahaya. Bagaimanakah cara kerja dari enzim
katalase ini? Apa saja yang mempengaruhi kerjanya? Akan terjawab dalam praktikum ini.
1.2 Tujuan
mengetahui dan memahami cara kerja enzim katalase terhadap hydrogen peroksida. Serta hal apa
saja yang mempengaruhi kerjanya.
1.3 Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri
yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya.
Faktor suhu dan keasaman ternyata berpengaruh sangat signifikan terhadap kerja enzim katalase.
Hal ini dapat dilihat pada hasil reaksi berbagai macam keadaaan/kondisi yang memberikan hasil
berlainan antara kondisi satu dengan yang lainnya.
3.2 Pembahasan
Reaksi di atas dapat dituliskan
H2O2 ====> H2O + 1/2 O2
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala
atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu
yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada
suhu kamar (30 0C) dan suasana netral.
Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat.
Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara
api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
2. Mengapa reaksi berkurang jika ekstrak hati + H2O2 dimasukkan HCl (asam) dan NaOH
(basa)?
Jawab : karena suasana asam dan basa dapat menghambat laju reaksi. Enzim katalase dalam hati
mengalami denaturasi (kerusakan).
3. Hasil proses apakah H2O2 yang terdapat ditubuh?
Jawab : proses metabolism yang menghasilkan H2O2 dalam tubuh. Seperti hasil proses
pencernaan makanan dalam lambung.
4. Berilah kesimpulan dari hasil percobaanmu!
Jawab : kerja enzim katalase dipengaruhi oleh derajat keasaman/pH dan suhu. Jika suhu terlalu
rendah ( <>40 0C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 - 7,5 ), sedangkan pada lingkungan yang ber-
pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi pemecahan
Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun
basa .
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan
Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ayam ataupun mikroba moderat
(jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu terlalu
rendah ( <>40 0C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 - 7,5 ), sedangkan pada lingkungan yang ber-
pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi pemecahan
Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun
basa .
4.2 Saran
Setelah melaksanakan praktikum, kami menyarankan:
1. Hati ayam dibuat ekstrak untuk mempercepat laju reaksi sehingga mudah diamati.
2. Berhati-hati dalam mencampur larutan, karena enzim katalase akan rusak apabila tercampur
dengan sedikit saja larutan HCl atau NaOH.
3. Masukkan bara api pada lidi ke dalam tabung reaksi. Bukan nyala api yang dimasukkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, Bagod dan Laila. 2006. Biologi Sains Dalam Kehidupan 3A. Surabaya: Yudhistira.
Syamsuri, Istamar dkk.2004. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Malang: Erlangga.
Pendahuluan
Protein secara universal dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan, bentuk, fungsi biologi dan
stuktur tiga-dimensinya. Berdasarkan fungsi biologisnya protein dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, salah satunya adalan enzim. Enzim dapat tersusun dari protein saja atau memiliki
komponen lain selain protein, yaitu kofaktor. Beberapa enzim memerlukan ion logam sebagai
kofaktornya. Salah satu ion logam yang dapat berperan sebagai kofaktor adalah Fe2+/Fe3+.
Enzim yang memiliki kofaktor Fe adalah sitokrom, peroksida, katalase dan ferodoksin.
Stuktur Katalase
Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa,
ginjal dan hati. Aktifitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom.
Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500 lebih asam amino.
Catalase juga memiliki empat grup heme yang dibentuk dari cincin protoporphyrin yang
mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya: 118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder :
31% helical (22 helik; 161 residu) 16% beta sheet (19 strands; 82 residu).
Fungsi Katalase
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup.
H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk
mengkatalis H2O2.
Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen
peroksida menjadi oksigen dan air. Enzi mini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen
peroksida menjadi oksigen. Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen
peroksida kedua menjadi air.
Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2) seperti methanol,
etanol dan format.
Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan
pembentukannya.
Sel-sel yang mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh
karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap
serangan oksidaror hydrogen peroksida.
Akatalasia
Merupakan suatu variasi genetik dimana terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah
merah. Kelainan ini bersifat otosom (tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen
resesif. Proporsi fenotipe ini dalam populasi kurang lebih 1%. Orang yang menderita akatalasia,
kalau terkena hidrogen-peroksida (suatu antiseptika) akan mengalami hemolisis. Penyakit ini
merupakan jenis kelainan metabilk. Meskipun kekurangan aktifitas enzim katalase pada jaringan
tubuh namun hanya sebagian dari penderitanya yang menunjukkan gejala yang berulang pada
gusi dan yang berhubungan dengan struktur mulut yang mudah luka. Luka biasanya terjadi
setelah masa pubertas. Gangguan semacam ini dilaporkan paling banyak terjadi pada masyarakat
di Jepang dan Korea, dimana frekwensinya di Jepang sekitar 2 dari 100.000 penduduk.
Karena merekalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil laporan kami
yang berjudul PERANAN ENZIM KATALASE ini sesuai dengan waktu yang
diberikan. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun senantiasa kami harapkan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Amin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kendari, 14 September 2012
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protoplasma merupakan substansi dasar sel hidup. Protoplasma aktif melakukan
reaksi kimia engan bantuan enzi sebagai katalisator. Enzim adalah senyawa yang
dibentuk oleh organism hidup. Kita mengenal enzim pencernaan yag bekerja diluar sel.
Didalam tubuh maih banyak enzim lain yang bekerja didalam sel (intra sel). Dalam
kegiatan ini kita akan menyelidiki sifat-sifat dan peranan enzim katalase dalam reaksi
kimia protoplasma.
Hydrogen peroksida merupakan zat kimia yang aktif. Zat ini terus menerus
terbentuk dalam sel sebagai hasil sampingan reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalam
sel. Jika tidak dibuang atau diuraikan oleh sel, zat yang bersifat racun ini akan merusak
sel itu sendiri. Adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel, hydrogen peroksida itu
diuraikan menjadi zat-zat yang tidak merugikan.
B. Rumusan Masalah
1. Gelembung gas apa yang terbentuk ?
2. Dari hasil percobaan, faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
3. Bagaimanakah pengaruh suhu tinggi dan rendah pada kerja enzim ?
4. Apakah pada tanaman terdapat enzim katalase ?
C. Tujuan
1. Menyelidiki Peranan Enzim Katalase
2. Menyelidiki Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim.
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim
katalase
D. Manfaat Penelitian
1. Kita dapat mengetahui peranan enzim katalase
2. Kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
Metabolisme (dari bahasa Yunani, metabole = berubah), meru-pakan suatu
rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi
kimiawi, sehingga diperlukan atau di-hasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur,
molekul, senyawa, atau energi.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,
menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan,
memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel,
merombak struktur-struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi
rangsang.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan
menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk
melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam
metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh
makhluk hidup.
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi
protein) untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan
demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik anabolisme maupun
katabolisme selalu melibatkan enzim. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor
dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi substansi genetik yang
dibawa oleh masing masing enzim.
B. HIPOTESIS
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki
ciri -ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan
derajat keasaman lingkungannya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT EKSPERIMEN
1. Waktu
Waktu eksperimen untuk memperoleh data untuk mengetahui peranan enzim katalase
yaitu pada hari Sabtu, 8 September 2012 pukul 07.15 09.45 WITA.
2. Tempat
Adapun tempat melakukan eksperimen yaitu Laboratorium Biologi SMAN 4 Kendari.
B. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain:
Tabung reaksi
Pipet ukur
Tabung ukur
Gelas kimia
Satu set alat penumbuk
Korek api
Kaki tiga
Lampu spiritus
Penjepit tabung
Hati ayam
Daun pepaya
Larutan H2O2
Larutan HCl
Larutan KOH
Akuades
C. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan yaitu:
Buatlah potongan hati ayam dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm x 0,5 cm.
Haluskan tiap-tiap potongan hati ayam dengan alat penumbuk.
Siapkan tiga tabung reaksi dan berilah label A sampai dengan C.
Siapkan 2 ml ekstrak hati, masukkan ke dalam masing-masing tabung. Tambahkan 2 ml
larutan H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi tersebut.
Selanjutnya, pada tabung A ditambahkan dengan 2 ml larutan H2O2, pada tabung B
ditambahkan dengan 10 tetes HCl pekat, pada tabung C ditambahkan dengan 10 tetes
KOH 20%.
Segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-benar tertutup
rapat).
Sementara anggota kelompok yang lain membakar lidi hingga muncul bara api.
Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara api ke
dalam mulut tabung reaksi.
Amati pembentukan gelembung pada tabuung dan keadaan bara api pada ketiga tabung
tersebut.
Catat perubahan yang terjadi ke dalam tabel.
D. CARA PENGOLAHAN DATA
Pada eksperimen ini, kita menggunakan metode penelitian dengan
menggunakan pendekatan pengolahan data kualitatif, pada dasarnya berarti
penyorotan terhadap masalah serta usaha pemecahannya, yang dilakukan dengan
upaya-upaya yang banyak didasarkan pada pengukuran. Dalam hal ini memecahkan
obyek penelitian ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi sedemikian
rupa. Penelitian kuantitatif menggunakan alat-alat matematika. Kami menggunakan
tabel dan rumus untuk membantu dalam proses pengolahan data
Pendekatan kuantitaif ini memulai pekerjaan dengan membuat tabulasi
sederhana.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Adapun data yang diperoleh dari kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut
Tabung Reaksi Keadaan Keadaan Bara Api
Gelembung
A (H2O2) +++ ++
B (H2O2 + KOH) + +
C (H2O2 + HCl) + +
D (H2O2 dipanaskan) - -
Tabel 1.1 Pengamatan pada hati ayam
Tabung Reaksi Keadaan
Gelembung
A (H2O2) +++
B (H2O2 dipanaskan) +
C (KOH + H2O2) ++
D (HCl) +
Tabel 1.2 Pengamatan pada daun pepaya
Catatan :
(-) : bila tidak ada
(+) : bila sedikit
( ++ ) : bila sedang
( +++ ) : bila banyak
( ++++ ) : bila banyak sekali
Dari hasil praktikum diperoleh bahwa ekstrak hati ayam yang dicampur senyawa
hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak dan bara
api dengan kategori sedang. Untuk perlakuan ekstrak hati yang dicampur asam klorida
dan senyawa hydrogen peroksida maupun ekstrak hati yang dicampur dengan kalium
hidroksida dan senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung sedikit
dengan sedikit bara api. Untuk ekstrak hati yang dipanaskan dan dicampur dengan
senyawa hydrogen peroksida tidak menghasilkan gelembung maupun bara api.
Untuk ekstrak daun pepaya bahwa diperoleh ekstrak daun pepaya yang
dicampur senyawa hidrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan
kategori banyak. Untuk ekstrak daun pepaya dipanaskan yang dicampur hidrogen
peroksida menghasilkan gelembung dengan kategori sedikit. Untuk ekstrak daun
pepaya yang dicampur kalium hidroksida dan hidrogen peroksida menghasilkan
gelembung dengan kategori sedang. Untuk ekstrak daun pepaya yang dicampur asam
klorida menghasilkan gelembung dengan kategori sedikit.
B. Analisis Data
Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang
terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang
dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom
dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian
peroksisom. Peroksisom ini banyak ditemukan pada sel hati. Hal ini yang menjadikan
hati bisa disebut sebagia organ yang dapat menetralkan racun yang masuk dalam
tubuh. Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H 2O2) yang
tidak baik bagi tubuh menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi
tubuh (Anonim, 2009).
1. Perlakuan Pada Ekstrak Hati Ayam
Pada perlakuan ekstrak hati + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori
banyak dan bara api dalam kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam
hati tersebut terdapat banyak peroksisom sehingga menghasilkan lebih banyak enzim
katalase. Enzim katalase ini kemudian menguraikan senyawa hydrogen peroksida
menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-gelembung udara dalam kategori banyak
yang dapat membuat bara api besar, menunjukkan bahwa enzim tersebut telah
memecah senyawa H2O2 menjadi oksigen, karena bara api semakin besar dikarenakan
adanya oksigen.
Pada perlakuan ekstrak hati + HCl + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori
sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam
hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H 2O2 menjadi air dan oksigen.
Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang (Diah,2006). Denaturasi
enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar
molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas
enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH
netral.
Pada perlakuan ekstrak hati + KOH + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori
sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam
hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen.
Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini
disebabkan oleh penambahan KOH yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi
kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga
kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Pada perlakuan ekstrak hati yang dipanaskan + H2O2 tidak dihasilkan
gelembung maupun bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam
hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H 2O2 menjadi air dan oksigen.
Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini
disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim bekerja pada suhu tertentu. Tidak
adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim katalase ini tidak bekerja
pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan tidak bisa aktif
kembali.
2. Perlakuan Pada Ekstrak Daun Pepaya
Hasil untuk perlakuan ekstrak daun pepaya sendiri tidak terlalu jauh dengan hasil
pada perlakuan pada ekstrak hati ayam. Yang membedakan ekstrak hati ayam
dibandingkan ekstrak daun pepaya pada percobaan ini adalah kandungan oksigen yang
berbeda. Ekstrak daun pepaya mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan
kandungan oksigen pada ekstrak hati ayam. Hal ini bisa saja terjadi karena perbedaan
kualitas bahan (kesegaran, sterilnya, dan jenis) yang digunakan dalam percobaan ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh dapat
disimpulkan bahwa:
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
o Suhu, dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
o Derajat Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Tanaman memiliki enzim katalase, contohnya tanaman pepaya.
Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang
dapat dipecahkan.
B. Saran
1. Laporan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk percobaan-
percobaan selanjutnya.
2. Laporan penelitian ini membutuhkan masukan, kritik, dan pengoreksian apabila terdapat
kekeliruan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand P., Fictor, Moekti Ariebowo. 2009. Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas / Madrasah Aliyah Progam Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Nur Rochmah, Siti, Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Ine. 2011. LAPORAN KERJA ENZIM KATALASE (PADA EKSTRAK HATI, JANTUNG,
DAN UMBI). http://punyaine.blogspot.com diakses pada tanggal 14 september 2012
pukul 19.27 WITA.
Blablabla. 2011. ENZIM KATALASE. http://meirisdadelatina.blogspot.com diakses pada
tanggal 14 september 2012 pukul 19.04 WITA.
Anne Ahira. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif serta Perbedaannya.
http://www.anneahira.com diakses pada tanggal 14 september 2012 pukul 18.45 WITA.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM KATALASE
ENZIM KATALASE
Tujuan
a. Menyelidiki peranan enzim katalase
b. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
c. Mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim
katalase
Dasar Teori
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul
enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif
(active site).
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar
dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein
Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.Misal :
NAD+
Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut koenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam
pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam
folat dan kobalamin (vitamin B12).
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H_2 O_2) yang
tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H_2 O) dan oksigen (O_2) yang sama
sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan
zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga
berbahaya bagi tubuh manusia.
Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di
bagian badan mikro, yaitu Perioksisom Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang
melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme
ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ataupun mikroba moderat
(jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu
terlalu rendah
( < 10 C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan
(Inaktif) dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi ( >40
C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C,
misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370,
misalnya pada tubuh hewan berdarah panas.Pada suhu tersebut proses oksidasi akan
berjalan lambat.Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator.Katalisator
adalah zat yang mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator
didalam sel makhluk hidup disebut biokatalisator atau enzim.
Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa
pengecualian dapat terjadi. Contonya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja
optimum pada pH 2. Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim
mengalami denaturasi.
Variabel
NO Variabel Bebas Variabel Kontrol Variabel Terikat
1. HCl Ekstrak Hati Banyaknya gelombang gas timbulnya bara api.
2. NaOH Ekstrak Jantung
3. Suhu Ekstrak Daun Pepaya
4. Ekstrak Kunyit
5. Larutan H_2 O_2
Langkah Kerja
Membuat ekstrak hati, ekstrak jantung, ekstrak daun pepaya dan esktrak kunyit dari
bahan-bahan alami.
Menuangkan ekstrak hati pada tabung reaksi A, ekstrak jantung pada tabung reaksi B,
ekstrak daun pepaya pada tabung reaksi C dan ekstrak kunyit pada tabung reaksi D ke
masing-masing setinggi satu centimeter.
Menambahkan lima tetes H_2 O_2 pada tabung reaksi A, selanjutnya tabung resksi
ditutup dengan ibu jari. Mengamati perubahan yang terjad. Setelah satu menit,
kemudaian memasukan bara api dari lidi membara ke dalam tabung reaksi secara
capat. Mengamati nyala api pada lidi tersebut. Melakukan perlakuan yang sama pada
tabung reaksi yang lain dan mencatat segala perubahan yang terjadi pada tabel
pengamatan.
Membersihkan tabung reaksi dari sisa-sisa perlakuan yang pertama.
Melakukan langkah kerja nomer dua.
Melakukan langkah kerja nomer tiga namun sebelum ditetesi H_2 O_2 ditetesi terlebih
dahulu dengan HCl. Lalu, membersihkan tabung reaksi dari sisa-sisa perlakuan kedua.
Melakukan langkah kerja nomer dua.
Melakukan langkah kerja nomer tiga namun sebelum ditetesi H_2 O_2 ditetesi terlebih
dahulu dengan NaOh. Lalu, membersihkan tabung reaksi dari sisa-sisa perlakuan
ketiga.
Melakukan langkah kerja nomer dua.
Melakukan langkah kerja nomer tiga namun sebelum ditetesi H_2 O_2 tabung reaksi
diletakkan di dalam larutan es batu yang melebur. Lalu, membersihkan tabung reaksi
dari sisa-sisa perlakuan kedua.
Melakukan langkah kerja nomer dua.
Menyusun alat pemanas air yang terdiri dari pembakar sepirtus, kaki tiga, kasa dan
gelas kimia.
Setelah air mendidih, melakukan langkah kerja nomer tiga namun sebelum ditetesi H_2
O_2 tabung reaksi diletakkan di dalam air yang mendidih. Lalu, membersihkan tabung
reaksi dari sisa-sisa perlakuan kedua.
PEMBAHASAN
1 . E k s t r a k h a t i d i t a m b a h H 2O2 (hidrogen peroksida)
S a a t e k s t r a k d i b e r i H 2O2 terjadi gele mbung -gelembung udara
yan g banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat
didalam hati ayam mengubah H 2O2 menjadi H 2O (air), sed angkan pada
waktu dimasukkan bara api ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
2 . E k s t r a k d i t a m b a h H C l d a n H 2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak
dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak
terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya dan
juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3 . E k s t r a k d i t a m b a h N a O H d a n H 2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam
k e a d a a n t e r l a l u b a s a . K e m u d i a n d i t a m b a h H 2O2 ternyata
terbentuk g e l e m b u n g u d a r a y a n g s e d a n g , t e t a p i s a a t b a r a a p i
d i m a s u k k a n k e dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4.Ekstrak dididihka n kemudian ditambah H 2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H 2O2, ternyata tidak timbul
gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul
nyala api. Hal ini d isebabkan karena protein di dalam enzim k a t a l a s e
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O 2.
5 . E k s t r a k j a n t u n g d i t a m b a h H 2O2
T e r b e n t u k gelembung, namun sedikit lama karena kandungan enzim katalase
pada jantung ayam lebih sedikit dibandingkan pada hati ayam dan timbul sedikit nyala
api.
Pertanyaan :
1) Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim
katalase ?
2) Gelembung gas apa yang terjadi saat pemberian tetesan sari hati (atau organ lain)
pada H2O2 ?
Bagaimana H2O2 ada pada tubuh manusia?
Jawaban :
1) Karena Enzim katalase dapat bekerja untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2
sehingga dalam percobaan ini digunakan H2O2 untuk memudahkan kita dalam
mengamati kerja enzim katalase.
2) - Gelembung gas O2
- H2O2 pada tubuh manusia bersifat racun sehingga harus segera di pecah / diubah
menjadi H2O dan O2.
3) Untuk menetralkannya, tubuh menggunakan enzim golongan desmolase yakni enzim
katalase yang dapat memecah rantai C-C / C-N, sehingga H2O2 dapat diubah menjadi
H2O dan O2.
4) Ekstrak hati + H2O2, karena enzim hanya dapat bekerja secara optimal/secara efektif
pada suhu optimum dan pada PH yang sesuai ( tidak terlalu asam dan tidak terlalu
basah)
5) Kesimpulan :
o PH mempengaruhi kerja enzim
o Enzim dapat bekerja secara optimal (efektif) pada suhu yang optimum.
LAPORAN BIOLOGI
ENZIM KATALASE
SMAN2 PURWOREJO
Tahun Ajaran 2011/2012
ENZIM KATALASE
A.Tujuan
1.Mengamati serta membuktikan adanya kerja enzim pada beberapa substrat yang tersedia.
2.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
B.Dasar Teori
Protein secara universal dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan, bentuk, fungsi biologi
dan stuktur tiga-dimensinya. Berdasarkan fungsi biologisnya protein dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis, salah satunya adalan enzim. Enzim dapat tersusun dari protein saja atau
memiliki komponen lain selain protein, yaitu kofaktor. Beberapa enzim memerlukan ion logam
sebagai kofaktornya. Salah satu ion logam yang dapat berperan sebagai kofaktor adalah
Fe2+/Fe3+. Enzim yang memiliki kofaktor Fe adalah sitokrom, peroksida, katalase dan
ferodoksin.
Metabolisme bahn-bahan makanan yaitu karbohidrat,proein, dan lemak,akan menghasilkan
CO2,H2O,dan energi yang diperlukan oleh tubuh dalam bentuk ATP.Dari ketiga bahan makanan
tersebut, penghasil energi yang paling mudah dicerna oleh tubuh adalah
karbohidrat.Metabolisme sangat bergantung pada peran enzim.Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme disalam tubuh makhlu hidup , tetapi enzim tidak dapat ikut
bereaksi.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan.Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki
sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.Senyawa peroksida harus segera di uraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi
penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O)
ditandai dengan timbulnya gelembung.
1.Stuktur Katalase
Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa,
ginjal dan hati. Aktifitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom.
Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500 lebih asam amino.
Catalase juga memiliki empat grup heme yang dibentuk dari cincin protoporphyrin yang
mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya: 118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder :
31% helical (22 helik; 161 residu) 16% beta sheet (19 strands; 82 residu).
2.Fungsi Katalase
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup.
H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk
mengkatalis H2O2.
Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen
peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen
peroksida menjadi oksigen. Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen
peroksida kedua menjadi air.
Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen seperti methanol, etanol
dan format.Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandiingkan dengan
kecepatan pembentukannya.Sel-sel yang mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat
rentan terhadap peroksida. Oleh karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme
pertahanan sel darah merah terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.Bahan tempat
enzim bekerja disebut substrat.
F.Pembahasan
Pada ekstrak hati
1.Setelah diberi H2O2 menghasilkan gelembung gas yang banyak,hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O(air) dan mengandung O2 yang
banyak.Dan setelah lidi yang dibakar didekatkan dengan gelembung gas tenyata timbul nyala
api.Ini membuktikan bahwa gelembung yang dihasilkan adalah O2 enzim katalase yang
dihasilkan banyak dan reaksi berjalan cepat.
2. Setelah diberi HCl dan H2O2 menghasilkan gelembung gas sedang,hal ini membuktikan bahwa
reaksi berjalan kurang cepat karena penambahan HCl berpengaruh terhadap kerja enzim katalase
dan O2 yang dihasilkan sedikit.Dan setelah lidi yang dibakar didekatkan dengan ekstrak yang
diberi HCl dan H2O2 ternyata bara membara tidak terang/tidak menimbulkan nyala api.Ini
membuktikan bahwa reaksi berjalan lambat,gelembung yang dihasilkan benar-benar O2 dan
enzim katalase yang dihasilkan kurang banyak.
3.Setelah dipanaskan dan diberi H2O2 tidak menghasilkan gelembung gas,hal ini membuktikan
bahwa reaksi berjalan sangat lambat karena hati ayam dipanaskan terlebih dahulu,sehinggga
suhu berpengaruh terhada kerja enzim katalase dan tidak dihasilkan O2.Dan setelah lidi yang
dibakar didekatkan dengan ekstrak yang dipanaskan dan yang diberi H2O2 tenyata bara pada lidi
padam,membuktikan reaksi berjalan sangat lambatenzim katalase yang dihasilkan sangat sedikit.
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Nama Anggota :
1. Danis Widiyanti (05)
2. Arfan Rifki F. (06)
2. Dian Reviyanti (07)
4. Dwi Hastuti N.I (08)
Kelas XII IPA4
SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
A. Tujuan :
C. Cara Kerja :
1. Menyiapkan 7 tabung reaksi dan memerikan label 1,2,2,3,4,5,6,7 pada masing-masing tabung.
2. Memotong hati ayam menjadi potongan-potongan kecil yang sama ukurunnya.
3. Memasukkan 1 potongan hati ayam kedalam masing-masing tabung reaksi 1,2,3,4,5,7 dan 2
potong hati ayam pada tabung k-6.
4. Menambahkan 5 ml H2O2 pada tabung pertama kemudian segera menutupnya dengan rapat
menggunakan kertas.
5. Merendam tabung ke-2 ke dalam air bersuhu 400C selama 1 menit, kemudian mengangkatnya
dan menambahkan 5 ml H2O2 dan segera menutupnya dengan rapat menggunakan kertas.
6. Merendam tabung ke-3 ke dalam air dingin bersuhu 200 C selama 1 menit, kemudian
mengangkatnya dan menambahkan 5 ml H2O2 kemudian segera menutupnya dengan rapat
menggunakan kertas.
7. Menambahkan 3 ml NaOH kedalam tabung ke-4 dan menunggunya selama 1 menit, kemudian
menuangkan 5 ml H2O2 dan segera menutupnya dengan rapat menggunakan kertas.
8. Menambahkan 3 ml HCl ke dalam tabung ke-5 dan menunggunya selama 1 menit, kemudian
menuangkan 5 ml H2O2 dan segera menutupnya dengan rapat menggunakan kertas.
9. Menambahkan 5 ml H2O2 pada tabung ke-6 kemudian segera menutupnya dengan rapat
menggunakan kertas.
10. Menambahkan 10 ml H2O2 pada tabung ke-7 kemudian segera menutupnya dengan rapat
menggunakan kertas.
11. Memasukkan bara lidi dalam masing-masing tabung reaksi sesegera mungkin setelah tutup
dibuka.
12. Mengamati apa yang terjadi dan mencatatnya dalam tabel.
D. Hasil Pengamatan :
No. Tabung gelembung nyala bara lidi
1 potong hati ayam
1 ++++++ +++
+ 5 ml H2O2
1 potong hati ayam
2 + air bersuhu 400C + +++++ ++
5 ml H2O2
1 potong hati ayam
3 + air bersuhu 200C + +++ ++
5 ml H2O2
1 potong hati ayam
4 + 3 ml NaOH+ 5 ml + _
H2O2
1 potong hati ayam
5 + 3 ml HCl + 5 ml _ _
H2O2
2 potong hati ayam
6 +++++++ ++++
+ 5 ml H2O2
1 potong hati ayam
7 ++ +
+ 10 ml H2O2
Keterangan :
1. +++++++ : sangat banyak sekali
2. ++++++ : banyak
3. +++++ : cukup banyak
4. ++++ : sedikit
5. +++ : cukup sedikit
6. ++ : sangat sedikit
7. + : sangat sedikit sekali
8. - : tidak ada
E. Pertanyaan dan Jawaban :
Tugas 1
1. Perubahan apakah yang terjadi?
Jawab : terjadi gelembung pada tabung reaksi.
2. Menurut anda, mengapa terjadi perubahan seperti itu?
Jawab : karena terjadi reaksi antara enzim katalase dan H2O2.
Tugas 2
1. Menurut Anda, Mengapa terjadi perubahan seperti itu?
Jawab : karena terjadi reaksi antara enzim katalase dan H2O2.
2. Bandingkan hasil pengamatan pada tugas ini dengan hasil yang diperoleh pada control (tugas 1).
Temukan perbedaan yang terjadi. Mengapa demikian ?
Jawab : perbedaannya dari jumlah gelembung yang dihasilkan, pada tugas 1 jumlah gelembung
yang dihasilkan dan nyala bara api. Hal ini terjadi karena perbedaan suhu pada saat terjadinya
reaksi.
Tugas 3
1. Bandingkan hasilkegiatan pada tugas 3 ini dengan hasil yang diperoleh pada kontrol (tugas 1)
Temukan perbedaan yang terjadi. Mengapa demikian ?
Jawab : Perbedaannya dari jumlah gelembung yang dihasilkan, pada tugas 1 jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih banyak dan nyala bara api lebih terang. Hal ini terjadi karena perbedaan
suhu pada saat terjadinya reaksi. Pada suhu 200 C enzim katalase tidak bekerja secara optimum.
2. Berdasarkan hasil kegiatan Anda pada tugas 1,2 dan 3, simpulkan apakah suhu mempengaruhi
aktivitas enzim katalase? Dari manakah Anda dapat menyimpulkan demikian?
Jawab : suhu dapat mempengaruhi aktivitas enzim katalase hal ini dapat dilihat perbedaan hasil
gelembung dan nyala bara lidi pada percobaan 1,2 dan 3.
Tugas 4
1. Menurut Anda, Mengapa terjadi perubahan seperti itu?
Jawab : karena terjadi reaksi antara enzim katalase dan H2O2.
2. Bandingkan hasilkegiatan pada tugas 4 ini dengan hasil yang diperoleh pada kontrol (tugas 1)
Temukan perbedaan yang terjadi. Mengapa demikian ?
Jawab : Perbedaannya dari jumlah gelembung yang dihasilkan, pada tugas 1 jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih banyak dan ada nyala bara. Hal ini terjadi karena perbedaan pH pada
tabung reaksi, pada tugas 1 pH cenderung bersifat netral dan pada tugas 4 pH bersifat basa dan
enzim katalase tidak dapat bekerja optimum pada pH basa.
Tugas 5
1. Amatilah perubahan yang terjadi? Mengapa demikian ?
Jawab : tidak terjadi perubahan karena tidak terjadi reaksi antara enzim katalase dan H2O2.
2. Bandingkan hasilkegiatan pada tugas 5 ini dengan hasil yang diperoleh pada kontrol (tugas 1).
Temukan perbedaan yang terjadi. Mengapa demikian ?
Jawab : Perbedannya yaitu pada tugas 1 terdapat gelembung dan nyala bara lidi, akan tetapi pada
tugas 5 tidak terjadi. Hal ini terjadi karena perbedaan pH pada masing-masing tabung reaksi,
pada tugas 1 pH cenderung bersifat netral dan pada tugas 5 pH bersifat asam dan enzim katalase
tidak dapat bekerja pada pH asam.
3. Berdasarkan hasil kegiatan Anda pada tugas 1,4 dan 5, simpulkan apakah pH mempengaruhi
aktivitas enzim katalase?
Jawab : pH dapat mempengaruhi kerja enzim katalase.
Tugas 6
1. Amatilah perubahan yang terjadi? Mengapa demikian ?
Jawab : terjadi gelembung karena terjadi reaksi antara enzim katalase dan H2O2.
2. Bandingkan hasilkegiatan pada tugas 6 ini dengan hasil yang diperoleh pada kontrol (tugas 1).
Temukan perbedaan yang terjadi. Mengapa demikian ?
Jawab : Perbedaannya dari jumlah gelembung yang dihasilkan, pada tugas 6 jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih banyak dan nyala bara api lebih terang daripada tugas 1. Hal ini terjadi
karena konsentrasi enzim yang ada lebih banyak daripada substratnya. Sehingga reaksi lebih
cepat.
Tugas 7
1. Amatilah perubahan yang terjadi? Mengapa demikian ?
Jawab : terjadi gelembung karena terjadi reaksi antara enzim katalase dan H2O2.
2. Bandingkan hasilkegiatan pada tugas 7 ini dengan hasil yang diperoleh pada kontrol (tugas 1).
Temukan perbedaan yang terjadi. Mengapa demikian ?
Jawab : Perbedaannya dari jumlah gelembung yang dihasilkan, pada tugas 1 jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih banyak dan nyala bara api lebih terang daripada tugas 7. Hal ini terjadi
karena konsentrasi substrat yaitu H2O2 lebih banyak dari konsentrasi enzim katalasenya,
Sehingga reaksi lebih lambat.
3. Bandingkan hasil kerja Anda pada tugas 1-7 dapat disimpulkan bahwa faktor tertentu akan
mempengaruhi kerja enzim. Pengaruh itu akan mempercepat atau memperlambat kerja enzim.
Tulislah hasil kesimpulan anda tentang nama faktor yang berpengaruh pada kerja enzim !Apakah
pengaruh itu mempercepat atau memperlambat kerja enzim?
Jawab : Faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah : Suhu, perubahan pH,konsentrasi enzim
dan substratnya.
- Kerja enzim akan optimum (lebih cepat bereaksi) pada suhu antara 300-400C.
- Enzim memerlukan pH tertentu untuk dapat bekerja secara optimum. Untuk enzim katalase, pH
basa dan asam dapat memperlambat kerja enzim
- Apabila konsentrasi enzim yang tersedia lebih banyak dari konsentrasi substratnya maka akan
mempercepat kerja enzim, dan apabila konsentrasi substrat lebih banyak dari konsentrasi enzim
yang tersedia maka akan memperlambat kerja enzim.
4. Enzim merupakan protein. Sebutkan sifat enzim !
Jawab : a. Enzim adalah biokatalisator, dibentuk didalam protoplasma sel.
b. Enzim bekerja sangat spesifik, satu enzim satu substrat.
c. Enzim dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
d. Enzim dapat bekerja bolak-balik.
e. Enzim dapat bekerja pada suhu tertentu sesuai substratnya.
f. Daya enzim dapat berubah karena pengaruh perubahan suhu dan pH.
F. Kesimpulan :
1. Enzim katalase yang banyak terdapat di organ hati bekerja untuk menetralkan H2O2 yang bersifat
racun dengan cara mengubahnya menjadi H2O dan O2.
Reaksi kimia : 2 H2O2 2H2O + O2.
2. Kerja enzim dipengaruhi beberapa faktor yaitu : Suhu/ Temperatur, perubahan pH,konsentrasi
enzim dan substratnya, serta inhibitor enzim.
- Kerja enzim akan optimum (lebih cepat bereaksi) pada suhu antara 300-400C.
- Enzim memerlukan pH tertentu untuk dapat bekerja secara optimum. Untuk enzim katalase, pH
basa dan asam dapat memperlambat kerja enzim
- Apabila konsentrasi enzim yang tersedia lebih banyak dari konsentrasi substratnya maka akan
mempercepat kerja enzim, dan apabila konsentrasi substrat lebih banyak dari konsentrasi enzim
yang tersedia maka akan memperlambat kerja enzim.
- Jika suatu inhibitor ditanbahkan ke dalam campuran enzim dan substratnya maka akan
menurunkan kecepatan reaksi.
Laporan Biologi
Anggota :
ADI NUGROHO
AGUNG DODI PAMUNGKAS
DWI CAKRA WASKITO
IMAM MAGBULLAH
M.ABDUL QODIR J
WAHYU TRI UTOMO
TUJUAN
Agar siswa-siswi dapat mengetahui bagaimana peran enzim pada suatu reaksi kimia melalui
ekstrak hati ayam.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim katalase.
Siswa-siswi dapat mempraktikkannya sendiri dengan mudah dan benar.
Agar siswa-siswi mendapatkan wawasan yang cukup luas tentang bagaimana cara kerja enzim
katalase.
Menyelidiki peranan enzim katalase.
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
Mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase.
DASAR TEORI
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi
oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen
Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada
tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat
dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH 7). Di luar pH optimal, kenaikanlingkungan yang
sedikit sempit (pH = atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan,
maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim
dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang
ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat
menetukan laju reaksi.
Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat
kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap
laju reaksi.
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Melumatkan hati ayam dengan lumpang dan alu porselen dan diberi air secukupnya.
3. Menyediakan 5 buah tabung reaksi,masing-masing tabung diberi tanda A-E.
4. Mengisikan lumatan hati ayam tersebut ke masing-masing tabung reaksi
setinggi 1 cm.
5. Mengisikan hati kedalam tabung yang A kemudian menambahkan 5 tetes
H_2 O_2.Selanjutnya tabung A tersebut ditutup dengan ibu jari selama 1 menit,setelah
1 menit kemudian menyalakan korek api,tabung A buka secara bersamaan dengan
nyala korek api diatas tabung A.
6. Melakukan kegiatan yang sama pada tabung B.Kemudian menambahkan HCl sebanyak
10 tetes dan membiarkannya beberapa saat setelah itu menambahkan 5 tetes H_2 O_2 lalu
mengocoknya selama 1 menit kemudian mengamati apa yang terjadi dengan lidi
membara tersebut (besar atau kecil).
7. Melakukan kegiatan yang sama pada tabung C.Kemudian menambahkan naOH sebanyak
10 tetes dan membiarkannya beberapa saat setelah itu menambahkan 5 tetes H_2 O_2 lalu
mengocoknya selama 1 menit kemudian mengamati apa yang terjadi dengan lidi
membara tersebut (besar atau kecil).
8. Melakukan kegiatan yang sama pada tabung D,sebelum dmenambahkan H_2 O_2
memanaskan tabung reaksi tersebut sampai ekstrak hatinya mendidih kemudian
menambahkan H_2 O_2 kemudian mengamati apa yang terjadi dengan lidi
membara tersebut (besar atau kecil).
9. Melakukan kegiatan yang sama pada tabung E,sebelum dmenambahkan H_2 O_2
Mendinginkan tabung reaksi tersebut didalam es batu sampai ekstrak hatinya berubah
warna kemudian menambahkan H_2 O_2 kemudian mengamati apa yang terjadi dengan lidi
membara tersebut (besar atau kecil).
10. Kemudian membuat laporannya.
DATA PENGAMATAN
Tabung B
Tabung ini setelah ditambahkan HCl dan H_2 O_2 nampak adanya sedikit gelembung O_2
didalam tabung tersebut dan nyala api kecil karena penambahan HCl disini dimaksudkan untuk
membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak
terbentuk gelembung udara ketika ditaruh bara api diatasnya juga terjadi nyala api kevil. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
Tabung C
Tabung ini setelah ditambahkan NaOH dan H_2 O_2 nampak adanya sedikit gelembung O_2
didalam tabung tersebut dan nyala api kecil karena penambahan NaOH disini dimaksudkan
untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata
terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api ditaruh diatasnya jg terjadi nyala
api kecil. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi terlalu basa.
Tabung D
Tabung ini setelah dipanaskan kemudian ditambahkan H_2 O_2 nampak adanya sedikit
gelembung O_2 didalam tabung tersebut dan nyala api kecil karena ekstrak yang dididihkan
kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api ditaruh
diatasnya juga timbul nyala api kecil. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2.
Tabung E
Tabung ini setelah didinginkan kemudian ditambahkan H_2 O_2 nampak adanya sedikit
gelembung O_2 didalam tabung tersebut dan nyala api kecil karena ekstrak yang didinginkan
kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api ditaruh
diatasnya juga timbul nyala api kecil. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2.
ANALISIS DATA
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang
hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O + O22H2O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati
ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian
dibuat ekstrak.
Ada 3 kemungkinan yang harus diperhatikan:
Jika ekstrak hati ayam diberi larutan H2O2 maka enzim katalase yang berada didalam hati
tidak akan rusak dan terpengaruh.Enzim tersebut masih bisa digunakan lagi.
Jika ekstrak hati ayam diberi larutan asam maupun basa maka enzim katalase yang ada
didalam hati akan dinonaktifkan dan menyebabkan kerusakan/penurunan aktivitas enzim.
Jika ekstrak hati ayam dipanaskan ataupun didinginkan maka enzim katalase yang ada didalam
hati akan mati karena dipengaruhi oleh suhu dan enzim tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase
berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2 , dimana kerjanya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
a. suhu
dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
b. pH
dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.
Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja enzim
katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu
sebagai katalisator/pemercepat reaksi