Anda di halaman 1dari 12

Bab 1 Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan

1. Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan

volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak dapat

kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan

suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah

faktor iklim, tanah dan biologis.

b. Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu

sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-

macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin,

asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.

3. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, tumbuhan akan

mengalami beberapa periode yaitu periode lamban, periode

eksponen, dan periode perlambatan.

4. Pertumbuhan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu

pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

5. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada

jaringan meristematik dari hasil pembelahan sel-sel jaringan


meristem primer. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio,

ujung akar, dan ujung batang.

6. Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio disebut sebagai

perkecambahan. Ada dua macam perkecambahan yaitu

perkecambahan hipogeal dan epigeal.

7. Ada tiga macam bagian penyusun embrio pada proses

perkecambahan yaitu tunas embrionik dan kotiledon.

8. Pada ujung akar terdapat tiga macam daerah titik tumbuh yaitu

darah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah

diferensiasi.

9. Pada ujung batang, titik tumbuhnya dilindungi oleh balutan

bakal daunnya.

10. Teori titik tumbuh ada dua, yaitu teori Histogen dari

Hanstein, serta teori Tunika dan Korpus dari Schmith.

11. Pertumbuhan sekunder merupakan kelanjutan dari

pertumbuhan primer sebagai aktivitas jaringan meristem

sekunder yaitu bertambah besarnya organ tubuh

tumbuhan.
Bab 2 Metabolisme

1. Metabolisme merupakan reaksi biokimia yang terjadi dalam sel

hidup, meliputi katabolisme (reaksi penyusunan energi) dan

anabolisme (reaksi pelepasan energi).

2. Pada reaksi metabolisme, terdapat komponen-komponen yang

berperan penting sebagai penunjang terjadinya proses

metabolisme, meliputi enzim, ATP, dan reaksi oksidasi atau

reaksi redoks.

3. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian

senyawa ikatan kimia kompleks menjadi senyawa lebih

sederhana yang secara umum dikenal dengan respirasi.

4. Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia melalui

reaksi oksidasi pada molekul organik.

5. Jika respirasi terjadi dalam sel, maka ada tiga tahap yang

harus dilalui, yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor

elektron.

6. Apabila proses respirasi terjadi dalam lingkungan yang cukup

oksigen disebut respirasi aerob, tetapi apabila respirasi terjadi

tanpa oksigen disebut respirasi anaerob.

7. Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks

dari senyawa sederhana yang berlangsung dalam sel. Energi

yang digunakan dalam proses penyusunan itu berasal dari


matahari, sering kita kenal dengan fotosintesis, sedangkan yang

berasal dari energi kimia disebut kemosintesis.

8. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak saling berkaitan

satu sama lain. Metabolisme lemak menghasilkan energi yang

lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein.

9. Teknologi yang berkaitan dengan metabolisme makanan yaitu

pola makanan yang berkadar gula rendah, teknologi pengawetan

makanan dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi,

pengalengan dan secara radiasi.

Bab 3 Materi Genetika

1. Susunan DNA sangat kompleks dengan rantai nukleotida yang

panjang.

2. Setiap nukleotida tersusun dari senyawa fosfat, gula pentosa,

dan basa nitrogen.

3. Basa nitrogen terdiri atas purin yang tersusun dari Adenin,

Guanin dan Pirimidin yang tersusun dari Timin dan Sitosin.

4. Struktur DNA berupa double helix atau pita spiral ganda,

sedangkan RNA berupa pita tunggal.

5. Macam-macam RNA antara lain RNA duta (mRNA), RNA

ribosom (rRNA), dan RNA transfer (tRNA).


6. Gen merupakan subtansi hereditas yang berfungsi untuk

mewariskan sifat kepada keturunannya.

7. Kromosom terdiri atas sentromer, yaitu bagian kepala yang

merupakan pusat kromosom dan bagian lengan yang mengandung

kromosom dan gen.

8. Sintesis protein dilakukan oleh DNA dan RNA melalui tahapan

transkripsi dan translasi.

Bab 4 Pembelahan Sel

1. Pembelahan sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian

inti sel (kariokinesis) dan pembagian sitoplasma sel

(sitokinesis).

2. Tahap-tahap pembelahan sel meliputi tahap mitosis dan meiosis.

3. Pembelahan mitosis meliputi tahap-tahap, antara lain interfase,

profase, metafase, anafase, dan telofase.

4. Pembelahan meiosis I meliputi tahap-tahap, antara lain profase

I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Sedangkan

pembelahan meiosis II meliputi tahap-tahap, antara lain

profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

5. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa

yang terjadi di dalam testis.


6. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang terjadi

di dalam ovarium.

7. Pembelahan meiosis bertujuan untuk mempertahankan agar

sifat kromosom keturunan sama dengan induknya.

8. Pembelahan mitosis bertujuan untuk memperbanyak sel,

regenerasi, dan pertumbuhan.

Bab 5 Pewarisan Sifat

1. Gregor Johann Mendel disebut sebagai Bapak Genetika karena

dialah orang yang pertama kali meneliti pewarisan sifat melalui

penyilangan.

2. Genotipe adalah sifat yang ditentukan oleh gen, sebagai faktor

bakat/pembawaan. Genotipe bersifat menurun dan diwariskan

kepada keturunannya.

3. Gen merupakan sepenggal DNA yang berguna untuk

mengendalikan sintesa protein. Apabila gen berubah, maka sifat

makhluk hidup juga berubah.

4. Fenotipe merupakan sifat yang tampak dari luar sebagai akibat

interaksi antara faktor genotipe dengan lingkungannya.

5. Hukum I Mendel dikenal sebagai Hukum Segregasi yaitu

perkawinan organisme dengan hanya memperhatikan satu sifat

beda yang akan menghasilkan perbandingan 3 : 1.


6. Hukum II Mendel atau Hukum Pengelompokan Gen Secara

Bebas merupakan persilangan dihibrid yaitu perkawinan individu

dengan memperhatikan dua sifat beda akan menghasilkan

perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.

7. Backcross dan testcross digunakan untuk mengetahui genotipe

induknya.

8. Penyimpangan semu hukum Mendel merupakan penyilangan

dihibrid yang hasil perbandingannya tidak sesuai dengan Hukum

Mendel misalnya peristiwa epistasis-hipostasis, kriptomeri,

polimeri, pindah silang, tautan, gagal berpisah, dan pautan seks.

9. Hemofili, buta warna, dan albino, merupakan penyakit yang

diturunkan dan tidak dapat disembuhkan.

10. Gen letal merupakan gen yang dapat menyebabkan

kematian.

11. Golongan darah manusia berdasarkan ada tidaknya antigen

antibodi dibedakan menjadi ABO, MN, dan Rhesus.

12. Ilmu genetika dapat dimanfaatkan di bidang pertanian,

peternakan, dan kesehatan.


Bab 6 Mutasi

1. Peristiwa mutasi adalah terjadinya perubahan materi genetik

yang akan diwariskan kepada keturunannya.

2. Individu yang mengalami mutasi disebut mutan, sedangkan

faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut

mutagen.

3. Peristiwa mutasi dapat terjadi pada tingkat gen dan kromosom.

4. Mutasi gen dapat terjadi karena pergantian pasangan basa

nitrogen dan penyisipan basa nitrogen.

5. Peristiwa pergantian basa nitrogen antara lain tranversi dan

transisi, sedangkan penyisipan basa nitrogen terlihat pada

peristiwa insersi dan delesi.

6. Mutasi kromosom dapat terjadi karena perubahan jumlah

kromosom yang meliputi euploidi dan aneuploidi, dapat

disebabkan pula karena perubahan struktur kromosom yang

meliputi inversi, translokasi, duplikasi, delesi, isokromosom, dan

katenasi.

7. Berdasarkan sel yang mengalaminya, mutasi dapat dibedakan

menjadi mutasi somatik dan germinal.

8. Mutasi berdasarkan kejadiannya meliputi mutasi alam dan

buatan.

9. Mutagen biologi meliputi bakteri dan virus.


10. Mutagen kimia antara lain kolkisin, antibiotik, alkohol, asam

nitrit, aminopurin, dan alkilase.

11. Mutagen fisika meliputi radiasi peng-ion dan radiasi bukan

pengion.

Bab 7 Evolusi

1. Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara

bertahap dalam jangka waktu lama.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya evolusi adalah

mutasi, seleksi alam, perkawinan tak acak, aliran gen, dan genetik

drift.

3. Evolusi berdasarkan arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif

dan evolusi regresif. Evolusi progresif terjadi apabila individu

dapat bertahan hidup, sedangkan evolusi regresif terjadi apabila

individu mengalami kepunahan.

4. Evolusi berdasarkan skala perubahan evolusi dapat dibedakan

menjadi makroevolusi dan mikroevolusi.

5. Makroevolusi terjadi bila perubahannya besar, sedangkan

mikroevolusi terjadi bila perubahannya kecil.

6. Evolusi berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi evolusi

divergen dan konvergen. Evolusi divergen adalah apabila

perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies


baru, sedangkan evolusi konvergen apabila perubahannya

didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ pada

garis sama dari nenek moyang yang sama.

7. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu, berupa

tulang, cangkang, gigi, maupun jejak kaki yang dapat digunakan

sebagai bukti terjadinya proses evolusi.

8. Palaentologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.

9. Teori asal-usul makhluk hidup terdiri atas teori Abiogenesis dan

teori Biogenesis.

10. Teori abiogenesis menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal

dari benda mati, sedangkan teori biogenesis menyebutkan makhluk

hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

Bab 8 Bioteknologi

1. Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan

menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk untuk

kepentingan manusia.

2. Bioteknologi dibedakan menjadi dua yaitu secara tradisional

atau konvensional dan secara modern.

3. Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang

memanfaatkan mikroba, proses kimia, dan proses genetik

secara alami. Dilakukannya berdasarkan pengalaman yang


sebenarnya sudah mengandung prinsip-prinsip ilmiah. Produk

tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman dan diwariskan

secara turun temurun, tanpa memahami organisme yang

berproses dan reaksinya yang timbul. Bioteknologi tradisional

ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

dan umumnya belum dapat diproduksi secara massal.

4. Pelaksanaan bioteknologi secara modern. Bioteknologi modern

ditandai dengan ditemukannya struktur DNA. Bioteknologi

modern adalah bioteknologi berdasarkan manipulasi atau

rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen

spesifik dan memindahkan pada organik yang berbeda seperti

bakteri, tumbuhan, dan hewan. Bioteknologi modern ini tidak

bisa lepas dari ilmu lain misalnya ilmu biokimia, genetika, biologi

molekuler, fisika, mikrobiologi, dan biologi sel.

5. Pada dasarnya bioteknologi mempunyai komponen-komponen

yaitu adanya bahan yang akan diproses, organisme yang

melakukan proses, prinsip-prinsip ilmiah dalam proses, dan

hasilnya berupa produk.

6. Beberapa contoh dari bioteknologi tradisional, yaitu pembuatan

tempe, tape, kecap, yoghurt, dan antibiotik penicilin.

7. Beberapa contoh dari bioteknologi modern adalah rekombinasi

DNA, fusi sel, teknik hibridoma, transfer inti, kloning, bayi


tabung, inseminasi buatan, kultur jaringan, seleksi fenotipe,

hidroponik, penghasil asam amino, penghasil alkohol, pemisah

logam dari bijihnya, gas bio, pencerna limbah, pemisah logam

berat, dan penggunaan teknologi nuklir.

8. Perkembangan bioteknologi memberikan dampak positif dan

negatif.

Anda mungkin juga menyukai