Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI ENZIM DAN METABOLISME PADA HATI


Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok Biologi dari Ibu
Rr. Sri Eko Harlah A, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
1. Muhamad Aditya Aulia Rahman/ 23/ XII MIPA 1

SMA NEGERI 2 BOGOR


Jalan Keranji Ujung No. 1 Budi Agung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme merupakan reaksi kimia yang memiliki biokatalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi
oleh organel badan mikro peroksisom. Enzim merupakan zat yang membantu semua
kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi
tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu
yang sama. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang
memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen
Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya
ditandai dengan timbulnya gelembung. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator
adanya air dalam wujud uap.mSedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator
adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada
hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana
asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 ֯C) dan suasana
netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi
sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang
dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi
berjalan dengan lancar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagamanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase?
3. Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzin katalase?

C. Tujuan
1. Mengetahui cara kerja enzim pada hati
2. Menganalisis peran enzim dalam proses metabolisme pada hati

D. Dasar Teori
Enzim katalase merupakan senyawa hemoprotein yang terdiri atas empat gugus heme. Heme
adalah suatu kofaktor yang terdiri atas ion besi (Fe) pada pusat cincin heterosiklik yang
disebut porphyrin. Heme inilah yang memungkinkan katalase untuk bereaksi dengan
senyawa peroksida. Aktifitas heme diketahui terdapat di mitokonria, peroksosom dan
sitoplasma. Enzim katalase memiliki empat rantai polipeptida. Polipeptida adalah protein
yang dihasilkan oleh asam nukleat. Polipeptida penyusun enzim ini memiliki kira-kira 500
asam amino. Mayoritas organisme yang sudah dikenal menggunakan enzim katalase di setiap
organnya. Jumlah enzim katalase paling besar terletak pada bagian hati (liver).
Enzim katalase pada tubuh manusia bekerja optimal pada suhu 45 derajat celcius dengan pH
optimumnya adalah 7. Suhu dan pH optimum enzim katalase pada setiap spesies berbeda-
beda. Adapun aktifitas enzim katalase dalam sel yaitu aktifitas peroksidase dan aktifitas
katalase.
Enzim katalase bertindak sebagai katalisator dalam menguraikan hydrogen peroksida
(H2O2) yang bersifat racun. Enzim ini dihasilkan di organela sel badan mikro. Organela ini
berfungsi untuk metabolisme lemak. Terdapatnya hidrogen peroksida (H2O2) dalam sel akan
diurai oleh enzim katalase menjadi oksigen (O2) dan air (H2O). Hal ini menghindari resiko
kerusakan jaringan akibat hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun.

Fermentasi
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi dalam kondisi
anaerob (tanpa melibatkan oksigen). Fermentasi menggunakan agen pengoksidasi yang
berasal
dalam sel dan jaringan dari organisme tersebut, dengan mentransfer elektron dari NADH ke
piruvat atau turunan dari piruvat. Piruvat, produk akhir dari glikolisis, berfungsi sebagai
akseptor elektron untuk mengoksidasi NADH kembali ke NAD+ yang kemudian dapat
digunakan kembali dalam glikolisis (Campbell, dkk: 2011). Ada banyak jenis fermentasi,
berbeda dalam produk akhir yang terbentuk dari piruvat. Dua jenis umum adalah fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat.

Fermentasi alkohol
Dalam beberapa mikroorganisme seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol
dan CO dalam proses yang disebut fermentasi alkohol.
Jalur metabolisme proses ini sama dengan glikolisis, yang diawali dengan pemecahan
molekul glukosa sampai dengan terbentuknya piruvat. Dua tahap reaksi enzim berikutnya
adalah reaksi perubahan asam piruvat menjadi asetaldehida, dan reaksi reduksi asetaldehida
menjadi alkohol. Dalam reaksi yang pertama piruvat didekarboksilasi diubah menjadi
asetaldehida dan CO oleh piruvat dekarboksilase, suatu enzim yang tidak terdapat pada
hewan. Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ untuk
selanjutnya
digunakan dalam glikolisis kembali. Dengan demikian etanol dan CO merupakan hasil akhir
fermentasi alkohol dan jumlah energi yang dihasilkannya sama dengan respirasi anaerob,
yaitu
2 ATP. Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia
selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam
pembuatan roti dan minuman beralkohol.

BAB II
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Uji praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi SMAN 2 Bogor pada hari Rabu, 09
Agustus 2023

B. Alat dan Bahan


1. Rak dan tabung reaksi ( 10 )
2. Pipet tetes
3. Pembakar spirtus dan kasa
4. Gelas ukur
5. Lidi dan korek api
6. Es batu
7. Ekstrak hati ayam
8. Hidrogen perioksida ( H2O2 )
9. NaOH 5%
10. HCl 5%
11. Kapas
12. Air suling

C. Cara Kerja
1. Bacalah literatur sesuai dengan materi yang di dapat tentang enzim
2. Buatlah ekstrak hati ayam 10 ml
3. Sediakan 4 tabung reaksi dan berikan label 1, 2, 3, 4.
4. Isilah tabung reaksi seperti pada tabel di bawah ini :

Tabung Isi Keterangan


1. 2cc ekstrak hati -
2. 2cc ekstrak hati + 5 tetes Dikocok
HCL 5%
3. 2cc ekstrak hati + 5 tetes Dikocok
NaOH 5%
4. 2cc ekstrak hati pada air -
mendidih
5. Masukkan 1 ml Hidrogen perioksida ( H2O2 ) ke dalam 4 tabung tersebut.
6. Pada saat mereaksikan tutuplah mulut tabung reaksi dengan kapas dan amati
gelembung
gas yang terbentuk
7. Uji gelembung tersebut dengan bara api pada lidi, amati nyala apinya

D. Tabel Pengamatan
Larutan Ekstrak hati Gelembung Nyala api
Netral Hati mentah ++ ++
Asam Hati mentah + HCl +++ +++
Basa Hati mentah + NaCl ++ ++
4 Hati matang - -
5 Hati mentah +++++ +++++
dibakar
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik Hasil
6

0
H2O2 H2O2 + HCL H2O2 + NaCl Hati dibakar

Gelembung Nyala Api

1. Bagamanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?


Jawab: Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim katalase
berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2. Ini ditunjukkan dari
gelembung dan nyala api yang terbentuk, gelembung merupakan uap air dan nyala api
terjadi karena adanya oksigen, H2O dan O2. Semakin banyak kadar H2O2 maka semakin
cepat kerja enzim, ini ditunjukkan dari waktu terbentuknya gelembung, semakin banyak
kadar H2O2 maka semakin cepat gelembung terbentuk.
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase?
Jawab:
1. Tingkat pH atau Keasaman Enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7).
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7).
Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
2. Suhu Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu optimal (370C). Enzim menjadi rusak bila
suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila
suhunya terlalu tinggi (panas).

3. Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase


Jawab: Dalam Percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa kinerja enzim katalase yang

terdapat dalam hati ayam dapat dipengaruhi oleh suhu dan tingkat keasaman (pH)

a. Derajat keasaman (pH)


Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH-47). Di
luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
b. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena enzim
memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum
menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim,
sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi
enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari laporan diatas dapat disimpulkan bahwa enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya
mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2. Semakin banyak kadar H2O2 maka semakin cepat kerja enzim,
ini ditunjukkan dari waktu terbentuknya gelembung, semakin banyak kadar H2O2 maka
semakin cepat gelembung terbentuk. Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam
dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Enzim menjadi rusak bila suhunya
terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya
terlalu tinggi (panas).

B. Saran
Untuk kedepannya kami harus meningkatkan ketelitian kami untuk mencapai hasil yang lebih

memuaskan, selain itu kami harus memperbanyak referensi sebagai faktor pembanding
hasil

dari praktikum ini.


DAFTAR PUSTAKA
https://dosenbiologi.com/manusia/enzim-katalase (Diakses pada 13 Agustus 2023 pukul 20.53 WIB)

https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/manfaat-enzim-katalase-adalah/ (Diakses pada


22 Agustus 2023 pukul 20.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai