Disusun oleh :
1. Muhamad Aditya Aulia Rahman/ 23/ XII MIPA 1
B. Rumusan Masalah
1. Bagamanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase?
3. Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzin katalase?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara kerja enzim pada hati
2. Menganalisis peran enzim dalam proses metabolisme pada hati
D. Dasar Teori
Enzim katalase merupakan senyawa hemoprotein yang terdiri atas empat gugus heme. Heme
adalah suatu kofaktor yang terdiri atas ion besi (Fe) pada pusat cincin heterosiklik yang
disebut porphyrin. Heme inilah yang memungkinkan katalase untuk bereaksi dengan
senyawa peroksida. Aktifitas heme diketahui terdapat di mitokonria, peroksosom dan
sitoplasma. Enzim katalase memiliki empat rantai polipeptida. Polipeptida adalah protein
yang dihasilkan oleh asam nukleat. Polipeptida penyusun enzim ini memiliki kira-kira 500
asam amino. Mayoritas organisme yang sudah dikenal menggunakan enzim katalase di setiap
organnya. Jumlah enzim katalase paling besar terletak pada bagian hati (liver).
Enzim katalase pada tubuh manusia bekerja optimal pada suhu 45 derajat celcius dengan pH
optimumnya adalah 7. Suhu dan pH optimum enzim katalase pada setiap spesies berbeda-
beda. Adapun aktifitas enzim katalase dalam sel yaitu aktifitas peroksidase dan aktifitas
katalase.
Enzim katalase bertindak sebagai katalisator dalam menguraikan hydrogen peroksida
(H2O2) yang bersifat racun. Enzim ini dihasilkan di organela sel badan mikro. Organela ini
berfungsi untuk metabolisme lemak. Terdapatnya hidrogen peroksida (H2O2) dalam sel akan
diurai oleh enzim katalase menjadi oksigen (O2) dan air (H2O). Hal ini menghindari resiko
kerusakan jaringan akibat hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun.
Fermentasi
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi dalam kondisi
anaerob (tanpa melibatkan oksigen). Fermentasi menggunakan agen pengoksidasi yang
berasal
dalam sel dan jaringan dari organisme tersebut, dengan mentransfer elektron dari NADH ke
piruvat atau turunan dari piruvat. Piruvat, produk akhir dari glikolisis, berfungsi sebagai
akseptor elektron untuk mengoksidasi NADH kembali ke NAD+ yang kemudian dapat
digunakan kembali dalam glikolisis (Campbell, dkk: 2011). Ada banyak jenis fermentasi,
berbeda dalam produk akhir yang terbentuk dari piruvat. Dua jenis umum adalah fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat.
Fermentasi alkohol
Dalam beberapa mikroorganisme seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol
dan CO dalam proses yang disebut fermentasi alkohol.
Jalur metabolisme proses ini sama dengan glikolisis, yang diawali dengan pemecahan
molekul glukosa sampai dengan terbentuknya piruvat. Dua tahap reaksi enzim berikutnya
adalah reaksi perubahan asam piruvat menjadi asetaldehida, dan reaksi reduksi asetaldehida
menjadi alkohol. Dalam reaksi yang pertama piruvat didekarboksilasi diubah menjadi
asetaldehida dan CO oleh piruvat dekarboksilase, suatu enzim yang tidak terdapat pada
hewan. Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ untuk
selanjutnya
digunakan dalam glikolisis kembali. Dengan demikian etanol dan CO merupakan hasil akhir
fermentasi alkohol dan jumlah energi yang dihasilkannya sama dengan respirasi anaerob,
yaitu
2 ATP. Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia
selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam
pembuatan roti dan minuman beralkohol.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
C. Cara Kerja
1. Bacalah literatur sesuai dengan materi yang di dapat tentang enzim
2. Buatlah ekstrak hati ayam 10 ml
3. Sediakan 4 tabung reaksi dan berikan label 1, 2, 3, 4.
4. Isilah tabung reaksi seperti pada tabel di bawah ini :
D. Tabel Pengamatan
Larutan Ekstrak hati Gelembung Nyala api
Netral Hati mentah ++ ++
Asam Hati mentah + HCl +++ +++
Basa Hati mentah + NaCl ++ ++
4 Hati matang - -
5 Hati mentah +++++ +++++
dibakar
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik Hasil
6
0
H2O2 H2O2 + HCL H2O2 + NaCl Hati dibakar
terdapat dalam hati ayam dapat dipengaruhi oleh suhu dan tingkat keasaman (pH)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari laporan diatas dapat disimpulkan bahwa enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya
mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2. Semakin banyak kadar H2O2 maka semakin cepat kerja enzim,
ini ditunjukkan dari waktu terbentuknya gelembung, semakin banyak kadar H2O2 maka
semakin cepat gelembung terbentuk. Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam
dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Enzim menjadi rusak bila suhunya
terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya
terlalu tinggi (panas).
B. Saran
Untuk kedepannya kami harus meningkatkan ketelitian kami untuk mencapai hasil yang lebih
memuaskan, selain itu kami harus memperbanyak referensi sebagai faktor pembanding
hasil