Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

KERJA ENZIM KATALASE

Disusun oleh :

Kelompok

1. Bela Silfiana A.
2. Benanta Ogi P.
3. Oka Hanti S. A.
4. Sony Nurhakim W.
5. Wika Gustiah
XII MIA 1

SMA NEGERI 1 SUMBER

Jl. Sunan Malik Ibrahim Nomor 04 Sumber Cirebon

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino.


Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya
daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu
di bagian yang disebut sisi aktif (activesite).

Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus


prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut
disebut holoezim. Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein. Bagian protein disebut
apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah
berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.Misal : NAD+
Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink.

Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut


koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin
B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6),
biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12).
Enzim katalase merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme,
pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.. Enzim ini banyak terdapat dalam
sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan
begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan
makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang
dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.

B. Tujuan Penelitian

1. Menyelidiki Peranan Enzim Katalase


2. Pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian
enzim katalase

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2 ?


2. Gelembung gas apa yang terbentuk ?
3. Dari hasil percobaan faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim
katalase ?
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi
protein) untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan
demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik anabolisme maupun
katabolisme selalu melibatkan enzim. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor
dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang
dibawa oleh masing – masing enzim.

Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang


terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia
H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini
merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun
dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2)
ditandai dengan timbulnya gelembung.
Bentukreaksikimianya adalah:

2H2O2 2H2O(g) + O2(g)

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada
tidak nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung
tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila
tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri.
Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat
diuraikan menjadi air ( H2O ) dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya.

B. HIPOTESIS
Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2.
BAB III

ISI

A. Alat dan Bahan

Bahan : Alat :
- Daun papaya - Tabung reaksi ( 10 tabung )
- Aquades - Rak tabung
- H2O2 - Pipet tetes
- Es batu - Kaki 3
- Korek & lidi - Beker gelas
- Lobak - Mortar
- Spirtus

B. Langkah Kerja

1. Melumatkan daun papaya dan lobak dengan menggunakan mortar.


2. Setelah hancur memasukkan ke dalam tabung reaksi, sediakan 10 tabung reaksi yang
akan dilakukan percobaan, beri label .
3. Setelah dimasukkan dalam tabung reaksi :
- 5 Tabung berisi ekstrak lobak
- 5 Tabung berisi ektrak papaya
4. Melakukan pengamatan sesuai dengan table berikut :

pembeda Perubahan gelembung Perubahan nyala api


gas
Ekstrak Lobak + H2O2 Banyak Nyala
Ekstrak Daun Papaya + H2O2 Banyak Nyala
Ekstrak Lobak + HCl + H2O2 Sedikit Redup
Ekstrak Daun Papaya + HCl + Banyak Nyala
H2O2
Ekstrak Lobak + NaOH + H2O2 Banyak Nyala
Ekstrak Daun Papaya + NaOH + Banyak Nyala
H2O2
Ekstrak Lobak Panas + H2O2 Sedikit Redup
Ekstrak Daun Papaya panas + Sedikit Redup
H2O2
Ekstrak Lobak es + H2O2 Banyak Nyala
Ekstrak Daun Papaya es + H2O2 Banyak Nyala

C. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi
sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang
terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang
dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom
dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian
peroksisom. Peroksisom ini banyak ditemukan pada sel hati. Hal ini yang menjadikan
hati bisa disebut sebagia organ yang dapat menetralkan racun yang masuk dalam tubuh.
Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang tidak
baik bagi tubuh menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh

Untuk ekstrak daun pepaya bahwa diperoleh ekstrak daun pepaya yang dicampur
senyawa hidrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak.
Untuk ekstrak daun papaya yang ditambahkan H2O2 dan aquades (dipanaskan)
menghasilkan jumlah gelembung yang tidak terlalu banyak dan keadaan bara api yang
tidak terlalu banyak. Untuk daun papaya yang ditambah H2O2 dan es batu menghasilkan
jumlah gelembung banyak, dan bara api yang banyak.

Enzim katalase ini kemudian menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi


air dan oksigen. Dengan gelembung-gelembung udara dalam kategori banyak yang dapat
membuat bara api besar, menunjukkan bahwa enzim tersebut telah memecah senyawa
H2O2 menjadi oksigen, karena bara api semakin besar dikarenakan adanya oksigen.

Pada perlakuan ekstrak lobak + HCl + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori
sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati
tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk
tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang.

Enzim katalase pada papaya disebut dengan enzim papain dan bekerja pada saat
kondisi suhu normal dan pH netral. Dalam tubuh manusia hati mengandung banyak
enzim katalase, karena hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh
yang banyak mengandung enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan peroksida.
Dan enzim hanya dapat bekerja secara optimal/secara efektif pada suhu sedang dan pada
PH netral.

Saat ekstrak dicampur dengan peroksida (H2O2), di atas ekstrak tersebut ada yang
membentuk gelembung udara, gelembung tersebut merupakan gelembung oksigen (O2).
Hal ini terbukti ketika peroksida dicampur dengan ekstrak dan menghasilkan gelembung
udara sehingga semakin banyak gelembung maka membuat tekanan udara yang ada di
dalam tabung reaksi semakin tinggi atau lebih besar dari tekanan udara yang ada di luar.
Pada saat uji coba dengan bara lidi, bara api pada lidi tersebut membesar. Bara api yang
membesar ini disebabkan oleh gelembung yang dihasilkan mengandung oksigen yang
membantu proses pembakaran dan menjadikan nyala bara api membesar. Semakin
banyak gelembung yang dihasilkan maka semakin besar pula bara akan menyala.
BAB IV
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2 , dimana
kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Suhu : dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
2. pH : dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat
dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.

Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti
kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu
kerja enzim yaitu sebagai katalisator/pemercepat reaksi.

Tanaman memiliki enzim katalase, contohnya tanaman papaya yang disebut


dengan enzim papain. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak
molekul substrat yang dapat dipecahkan.

Anda mungkin juga menyukai