Disusun oleh :
Kelompok
1. Bela Silfiana A.
2. Benanta Ogi P.
3. Oka Hanti S. A.
4. Sony Nurhakim W.
5. Wika Gustiah
XII MIA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Rumusan Masalah
A. Landasan Teori
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi
protein) untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan
demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, baik anabolisme maupun
katabolisme selalu melibatkan enzim. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor
dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang
dibawa oleh masing – masing enzim.
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada
tidak nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung
tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila
tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri.
Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat
diuraikan menjadi air ( H2O ) dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya.
B. HIPOTESIS
Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2.
BAB III
ISI
Bahan : Alat :
- Daun papaya - Tabung reaksi ( 10 tabung )
- Aquades - Rak tabung
- H2O2 - Pipet tetes
- Es batu - Kaki 3
- Korek & lidi - Beker gelas
- Lobak - Mortar
- Spirtus
B. Langkah Kerja
C. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi
sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang
terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang
dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom
dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian
peroksisom. Peroksisom ini banyak ditemukan pada sel hati. Hal ini yang menjadikan
hati bisa disebut sebagia organ yang dapat menetralkan racun yang masuk dalam tubuh.
Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang tidak
baik bagi tubuh menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh
Untuk ekstrak daun pepaya bahwa diperoleh ekstrak daun pepaya yang dicampur
senyawa hidrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak.
Untuk ekstrak daun papaya yang ditambahkan H2O2 dan aquades (dipanaskan)
menghasilkan jumlah gelembung yang tidak terlalu banyak dan keadaan bara api yang
tidak terlalu banyak. Untuk daun papaya yang ditambah H2O2 dan es batu menghasilkan
jumlah gelembung banyak, dan bara api yang banyak.
Pada perlakuan ekstrak lobak + HCl + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori
sedikit dan sedikit bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati
tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk
tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang.
Enzim katalase pada papaya disebut dengan enzim papain dan bekerja pada saat
kondisi suhu normal dan pH netral. Dalam tubuh manusia hati mengandung banyak
enzim katalase, karena hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh
yang banyak mengandung enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan peroksida.
Dan enzim hanya dapat bekerja secara optimal/secara efektif pada suhu sedang dan pada
PH netral.
Saat ekstrak dicampur dengan peroksida (H2O2), di atas ekstrak tersebut ada yang
membentuk gelembung udara, gelembung tersebut merupakan gelembung oksigen (O2).
Hal ini terbukti ketika peroksida dicampur dengan ekstrak dan menghasilkan gelembung
udara sehingga semakin banyak gelembung maka membuat tekanan udara yang ada di
dalam tabung reaksi semakin tinggi atau lebih besar dari tekanan udara yang ada di luar.
Pada saat uji coba dengan bara lidi, bara api pada lidi tersebut membesar. Bara api yang
membesar ini disebabkan oleh gelembung yang dihasilkan mengandung oksigen yang
membantu proses pembakaran dan menjadikan nyala bara api membesar. Semakin
banyak gelembung yang dihasilkan maka semakin besar pula bara akan menyala.
BAB IV
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2 , dimana
kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Suhu : dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
2. pH : dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat
dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.
Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti
kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu
kerja enzim yaitu sebagai katalisator/pemercepat reaksi.