Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ENZIMOLOGI

AKTIVITAS ENZIM KATALASE

Disusun Oleh:

Fathimah Azzahra Noorhadi

173112620150070

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL

2019
TANGGAL: Selasa, 23 April 2019

ENZIM KATALASE

AKTIVITAS ENZIM KATALASE

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengetahui dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim katalase

II. TEORI SINGKAT

Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membrane mukosa, ginjal dan hati. Aktivitas enzim ditemukan dalam mitokondria,
sitoplasma, dan peroksosom. Katalase memiliki empat rantai polipeptida, masing-
masing terdiri dari 500 lebih asam amino. Katalase juga memiliki empat grup heme
yang dibentuk dari cincin protoporphyrin yang mengandung atom besi tunggal. Berat
molekulnya: 118.054,25 gram/mol.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh


terhadap senyawa-senyawaperoksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa
peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak
membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis.
Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan
oleh aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi menimbulkan radikal karena
membentuk OH-. Katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.

Aktivitas katalase:

1. Aktivase peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat


Katalase H2O2 + H2A 2H2O + A2
2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai
substrata tau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau
akseptor electron.
Katalase 2H2O2 2H2O2 + O2
Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan
hati. Di dalam organel sel yaitu peroksisom kaya akan enzim katalase. Fungsi enzim
katalase adalah menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan
bersifat toksik dan dapat merusak sel.

Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam
seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase
diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi
khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim
ini mampu mengoksidasi 1 molekul hidrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian
secara simultan juga dapat mereduksi molekul hidrogen peroksida kedua menjadi air.
Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2) seperti
methanol, etanol, dan format. Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih
kecil dibandingkan dengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang mengandung
katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh karena itu
katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap
serangan oksidator hidrogen peroksida.

III. ALAT DAN BAHAN

ALAT:

1. Tabung reaksi + rak


2. Pipet tetes
3. Pembakar spiritus
4. Mortar
5. Kaki tiga dan kaca
6. Lidi dan korek api

BAHAN:

1. Es batu
2. Ekstrak hati (enzim katalase)
3. Hidrogen Peroksida (H2O2) 25 %
4. HCl 5%
5. NaOH 5%

IV. CARA KERJA


1. Dihaluskan hati dengan mortar lalu ditambahkan sedikit air.
2. Mengambil ekstrak hati dan dituangkan ke dalam tabung reaksi.
3. Diteteskan larutan H2O2 dan secepatnya ditutuplah ujung tabung reaksi dengan
menggunakan ibu jari, sambil mengocoknya dengan pelan.
4. Diamatilah dan dicatat apa yang terjadi.
5. Disiapkan sebuah lidi yang membara, Dilepaskan ibu jari dan secepatnya dimasukkan
lidi yang membara ke dalam tabung reaksi.
6. Diamatilah dan dicatat apa yang terjadi.
7. Dilakukan langkah 1 – 6 masing-masing dengan:
 Penambahan HCl
 Penambahan NaOH
 Memanaskan ekstrak hati lebih dulu sebelum ditambah H2O2
 Menambahkan es batu lebih dulu sebelum ditambah H2O2
8. Dicatat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL PRAKTIKUM

Ekstrak Hati + H2O2


Larutan Keterangan
Gelembung Nyala Api
Netral +++ +++ Enzim tidak terganggu
Asam +++ + Enzim mulai terganggu
Basa +++ ++ Enzim mulai terganggu
Dipanaskan ++ - Enzim terganggu
Didinginkan + + + ++ Enzim mulai terganggu
Keterangan: + + + = banyak gelembung; + + = gelembungnya sedang; + = sedikit
gelembung; - = tidak ada gelembung
PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai
contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut :
2H2O2  2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim
katalase. Kemudian semua itu dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi
perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada Hati + H2O2 (hidrogen peroksida)  H2O + O2
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke
dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan
menjadi oksigen (O2) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim
katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak
karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan
racun.
Pada Hati + HCL + H2O2
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang
dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan
dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati + H2O2 yang
berfungsi sebagai pembanding, akan tetapi yang terjadi adanya gelembung yang
membuktikan bahwa dalam bekerja hati masih dapat mengubah secara sempurna dari
H2O2 menjadi H2O (air) dan hanya timbul sedikit nyala api itu berarti tidak melalukan
secara sempurna penguraian dari H2O2 menjadi O2. Dan membuktikan bahwa pada
keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja
secara optimal dengan kata lain enzim sudah mulai terganggu.
Pada Hati + NaOH + H2O2
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan
NaOH. Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan
terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang
banyak, itu membuktikan bahwa masih terjadi penguraian yang sempurna dari H2O2
menjadi H2O (air), tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya terjadi nyala api yang
sedang. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara
optimal dalam kondisi yang terlalu basa dengan kata lain enzim sudah mulai
terganggu.
Pada Hati (dipanaskan) + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian
setelah itu ditambah dengan H2O2. Dan yang terjadi gelembung yang muncul hanya
sedang (tidak banyak) dan ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga
tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja
pada suhu tinggi atau dengan kata lain, aktivitas enzim sudah terganggu, karena telah
diketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral
Pada Hati (didinginkan) + H2O2
Pada percobaan yang kelima ini berbanding terbalik dengan percobaan
keempat sebelumnya tadi karena ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu
ditambah dengan H2O2 mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat
banyak dan ketika dimasukkan bara api kedalamnya ternyata timbul nyala api yang
sedang, sangat berbeda keadaannya apabila dibandingkan dengan hati saat
dipanaskan. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja
secara optimal pada suhu tinggi karena telah diketahui bahwa enzim katalase akan
bekerja pada suhu netral akan tetapi jika suhu sedikit dingin ternyata hasilnya juga
kurang optimal yaitu ada banyak gelembung, tetapi nyala apinya tidak terlalu
besar/tidak banyak (sedang).
Dalam Percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa kinerja enzim katalase
yang terdapat dalam hati ayam dapat dipengaruhi oleh suhu dan tingkat keasaman
(pH). Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Enzim menjadi rusak bila
suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat
termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila
suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan
putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga
enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim
yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

VI. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa terbukti adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi aktivitas enzim katalase, dua diantaranya yaitu: tingkat pH dan shu. Faktor-
faktor lainnya berdasarkan literature yang ada adalah konsentrasi enzim, substrat, kofaktor,
dan inhibitor enzim.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Jalip IS. 2019. Praktikum Enzimologi. Jakarta: Laboratorium Universitas Nasional.

Elang SP. Laporan Praktikum Percobaan Enzim Katalase. Semarang: MAN 1 Semarang

Hendi AS, dkk. Laporan Percobaan Enzim Katalase. Lampung: MAN 1 Bandar Lampung

VIII. LAMPIRAN

Ekstrak hati yang telah dihaluskan Hasil uji aktivitas enzim katalase

Anda mungkin juga menyukai