Anda di halaman 1dari 22

Laporan praktikum : UJI ENZIM KATALASE

- April 26, 2016

A. JUDUL : PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

B. TUJUAN : Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase dan hasil
penguraiannya.

C. DASAR TEORI

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk hidup.
Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan
sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme. Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini,
maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan
merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain
bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap
perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat
sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein
kebanyakan.Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan
radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan
penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi
hydrogen peroksida.Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi
membentuk radikal karena membentuk OH- .Enzim katalase merupakan hemoprotein yang
mengandung 4 gugus hem.

Aktivitas enzim katalase :

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat


2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau
donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.

2 H2O2 + enzim katalase à 2 H2O + O2

Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Rak tabung reaksi

2. Tabung reaksi

3. Pipet tetes
4. Pembakar spiritus

5. Lidi dan korek api

6. Hati ayam

7. Larutan HCL 5%

8. Larutan NaOH 5%

9. Larutan H2O2 25%

10. Air panas

11. Kaki 3

12. 3 gelas kimia

13. Pisau /cuter/silet

E. Langkah Kerja

1. Menyiapkan tabung reaksi A,B,C,D dan E

2. Memotong 5cm hati ayam dengan pisau/cuter/silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil
kemudian menumbuknya sampai halus dan menambahkan beberapa tetes air agar mudah
dimasukan ke dalam tabung.

3. Mengisi tabung reaksi masing-masing tabung A,B,C,D,dan E dengan cincangan hati ayam hingga
ketinggian 1,5 cm.

4. Memasukan lebih dahulu hati ayam pada tabung D pada air mendidih kemudian di dinginkan.

5. Tabung F tidak di isi dengan hati (kosong)

6. Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut :

a. Tabung A + 6 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan
memasukan bara lidi api dalam tabung.

b. Tabung B + 10 tetes NaOH baru kemudian + 6 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu
jari kanan kemudian mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi api dalam tabung.

c. Tabung C + 10 tetes HCL + 6 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan
kemudian mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan
uji nyala api dengan memasukan bara lidi api dalam tabung.
d. Tabung D hati dipanaskan, setelah dingin + 6 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu
jari kanan dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukan bara lidi api dalam tabung

e. Tabung E tidak di isi dengan H2O2. Segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan
memasukan bara lidi dalam tabung.

f. Tabung F di isi dengan 6 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan
mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala
api dengan memasukan bara lidi dalam tabung.

g. Mengsisikan hasil percobaan pada tabel pengamatan.

F. Tabel pengamatan

Perlakuan Ekstrak Hati + H202 Keterangan

Gelembung Nyala Api

Hati + H2O2 +++ ++

Hati + NaOH + H2O2 + +

Hati+ HCl + H2O2 - +++

Hati dipanaskan + +++ ++


H202

Hati saja - ++

H202 saja ++ +++

Keterangan :

+++ = banyak gelembung

++ = gelembungnya sedang

+ = sedikit gelembung

- = tidak ada gelembung

G. PEMBAHASAN

- 1 potong hati ayam + H2O2

Saat larutan H2O2 dimasukkan, terjadi pembentukan gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal
itu membuktikan bahwa di dalam hati ayam yang masih segar terdapat banyak peroksisom sehingga
menghasilkan enzim katalase dalam jumlah banyak. Enzim katalase ini kemudian menguraikan
senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung-gelembung udara yang
terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa hydrogen peroksida
menjadi H2O.
Pada saat memasukkan bara api kedalam tabung reaksi , bara api tetap menyala tetapi dala
intensitas yang sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa
hydrogen peroksida menjadi O2.

- Hati + NaOH + H2O2

dihasilkan gelembung dalam intensitas sedang dan bara api juga menyala sedang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya
denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan NaOH yang merubah
kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi
aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.

- 1 potong hati ayam + HCl + 2ml H2O2

dihasilkan gelembung dalam kategori tidak ada namun bara api juga menyala dalam intensitas
sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya
denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim
tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang.
Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar
molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim,
sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.

- Hati di panaskan + H2O2

dihasilkan gelembung dalam intensitas banyak sekali dan bara api juga menyala besar. Hal ini
menunjukkan bahwa pada suhu yang lebih tinggi kecepatan senyawa hydrogen peroksida
meningkat, sehingga saat bertumbukan dengan enzim, energy molekul hydrogen peroksida
berkurang. Hal ini memudahkan terikatnya molekul hidrogen peroksida pada sisi aktif enzim
katalase.

- Hati saja

dihasilkan gelembung dalam kategori tidak ada namun bara api juga menyala dalam intensitas
sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen

H. PERTANYAAN

1. Bagaimanakah sifat H2O2 ?

2. Mengapa pada percobaan ini menggunakan hati?

3. Apa yang anda ketahui tentang katalase,dimanakah dibuat dalam sel?

4. Gelembung gas apakah yang terbentuk?tuliskan reaksi penguraiannya


5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase!

I. JAWABAN PERTANYAAN

1. Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat.
H2O2 tidak berwarna dan memiliki bau yang khas agak keasaman.

2. Karena di dalam hati mengandung kadar enzim katalase tertinggi.

3. Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang hanya
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim katalase dihasilkan di bagian mikro tepatnya
peroksisom.

4. Gelembung gas yang terbentuk adalah gelembung hydrogen.Gelembung gas ini terbentuk
karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.Contoh, pada
laruutan HCl terjadi reaks ielektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.

HCl(aq) H+(aq)+Cl-(aq)

Reaksireduksi:2H+(aq)+2e- H2(g)

Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

5. - derajat keasaman (ph)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH
optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

- Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena enzim
memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila
suhunya terlalu tinggi (panas).

Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain
yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

- Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim
katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

- Konsentrasi substrat

Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja,
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

J. KESIMPULAN

- Enzim bekerja berpengaruh dengan derajat kesamaan dan suhu, pada Ph yang terlalu asam
maupun basa enzim tidak dapat bekerja secara maksimal, sedangkan pada suhu tinggi akan
mengalami denaturesi.

- Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim
katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi asam maupun basa.

K. Daftar Pustaka

http://notechaca.blogspot.com/2013/09/.http://www.slideshare.net/DaPiDaBi/laporan-percobaan-
enzim-katalase

L. Lampiran

Kumpulan Materi, Tugas Sekolah dan Belajar Online Gratis

Tempat untuk Berbagi dan Belajar

Contoh Laporan Praktikum Biologi Enzim Katalase

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM KATALASE PADA HATI DAN JANTUNG AYAM

Oleh:

Kelas XII IPA 1

Kelompok 7
Imami Diyah Puspita (17)

Habsary (15)

Komaruddin (22)

Moh. Zaini (23)

SMA NEGERI 3 BANGKALAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini
berisikan tentang informasi mengenai penelitian yang kami lakukan, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim katalase pada hati dan jantung ayam.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca.

Bangkalan, 8 Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2

1.3 Tujuan................................................................................................................ 2

1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2

1.5 Hipotesis............................................................................................................ 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori................................................................................................... 3

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian................................................................................................... 6

3.2 Variabel Penelitian............................................................................................. 6

3.3 Alat dan Bahan.................................................................................................. 6

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................ 6

3.5 Langkah Kerja.................................................................................................... 7

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................. 8

4.2 Analisis Hasil Penelitian..................................................................................... 8

4.3 Pembahasan........................................................................................................ 9

4.4 Diskusi............................................................................................................. 11

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan.......................................................................................................... 12

5.2 Saran................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein atau suatu
senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel badan mikro
peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim
mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur
sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki sifat
oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan
makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala
atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase
yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi
ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar
(±30C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi
menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang
dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan
dengan lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama
lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan menempel pada
enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi
reaksi dan terbentuk molekul produk.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu
motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan enzim katalase yang
berasal dari ekstrak hati dan jantung ayam.

1.2 Rumusan Masalah

· Bagaimanakah cara kerja enzim katalase?

· Bagaimanakah pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase?

· Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?

1.3 Tujuan

· Mengetahui cara kerja enzim katalase

· Mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase

· Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

1.4 Manfaat Penelitian

· Dapat mengetahui cara kerja enzim katalase


· Dapat mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase

· Dapat Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

1.5 Hipotesis

· Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri
yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, konsentrasi
enzim. dan derajat keasaman lingkungannya.

· Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih
besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang
berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif. Beberapa enzim memerlukan
komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim
yang lengkap tersebut disebut holoezim.

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan
bagian bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan
protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul
anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa
organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin
(vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), dan
biotin.

Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi
tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain
itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam
format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase terdapat hampir di
semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro, yaitu Perioksisom. Bagi
sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi
kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.

Enzim katalase dari mamalia hanya dapat berfungsi di antara suhu 37 - 40. Jika suhu terlalu rendah,
maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan dan akan bekerja kembali
jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi, enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak
dapat dipakai kembali.

Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C, misalnya
pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370, misalnya pada tubuh
hewan berdarah panas. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar reaksi-reaksi
berjalan lebih cepat diperlukan katalisator. Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi tetapi
zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel makhluk hidup disebut biokatalisator atau
enzim.

Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian dapat
terjadi. Contohnya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum pada pH 2. Perubahan pH
yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi.

· Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal
ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat dengan memanfaatkan nitrogen yang berasal
dari asam amino.

Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati terbentuk dari
sel parenkimal dansel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati
sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus
sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara
terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut,
terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel
endodermal menjadi hepatosit.
Manfaat Hati Ayam Bagi Kesehatan

Hati ayam termasuk dalam golongan jerohan yang dihindari karena kadar kolesterolnya tinggi, bagi
yang punya masalah dengan kolesterol. Namun di sisi lain hati bermanfaat bagi kesehatan, karena
banyak mengandung zat besi, folate dan zinc.

Mengkonsumsi hati dapat menghindari anemia dan membantu secara cepat jika kekurangan atau
kehilangan darah. Hati ayam juga membantu sistem kekebalan tubuh, karena kandungan protein
dan mineralnya tinggi. Karena kaya akan zat besi, folate dan vitamin B12, hati ayam sangat mudah
diserap dan membuat butir darah merah. Maka hati sangat baik untuk mencegah anemia serta
memulihkan kekurangan darah setelah operasi. Selain itu hati ayam kaya akan zinc (seng) yang
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kekebalan tubuh, maka baik untuk
mereka yang tidak nafsu makan.

Mereka yang telah berusia lanjut, atau sedang sakit dan sangat membutuhkan zinc dalam jumlah
banyak, dianjurkan makan hati ayam. Bayi yang sudah makan nasi tim perlu diberi hati ayam,
mengingat manfaatnya untuk kekebalan. Untuk orang dewasa, mengkonsumsi hati ayam seminggu
sekali dapat membantu mencegah anemia dan berguna dalam pembentukan sel darah merah.
Tentunya pola konsumsi gizi seimbang perlu dipertahankan untuk menghindari kekurangan atau
kelebihan zat gizi yang berpengaruh pada kesehatan pada umumnya.

· Jantung

Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat

pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu
organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

· Praktikum

3.2 Variabel Penelitian

· Variabel bebas:

- Ekstrak hati dan jantung ayam

- Konsentrasi HCL

- Konsentrasi NaOH / KOH

- Konsentrasi suhu

· Variabel terikat: munculnya gelembung gas dan nyala api

· Variabel kontrol: konsentrasi H2O2

3.3 Alat dan Bahan

Alat:

· Tabung reaksi 10 buah

· Rak tabung reaksi 1 buah

· Pembakar spirtus 1 buah

· Pipet tetes 5 buah

· Gelas ukur 2 buah

Bahan:

· Ekstrak hati ayam

· Ekstrak jantung ayam

· Peroksida air (H2O2)

· HCL 10 %

· NaOH / KOH 10 %

3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Waktu : penelitian dilakukan selama 2 jam

Tanggal : rabu, 2 Oktober 2013

Tempat : di laboratorium SMAN 3 BANGKALAN


3.5 Langkah Kerja

1 ml ekstrak hati

1 ml ekstrak hati + 5 tetes HCL pekat

1 ml ekstrak hati + 5 tetes KOH 10 %

1 ml ekstrak hati dipanaskan

1 ml ekstrak jantung

C
D

2
3

2 ml H2O2

2 ml H2O2

2 ml H2O2

2 ml H2O2

2 ml H2O2

Keterangan:

1. Menetesi tabung A ke tabung 1, tabung B ke tabung 2, tabung C ke tabung 3, tabung D ke


tabung 4 dan tabung E ke tabung 5.

2. Pada waktu mereaksikannya, kita menutup tabung reaksi dengan ibu jari dan mengamati
pembentukan gelembung gas kemudian memasukkan bara api pada tabung tersebut. Mengamati
keadaan bara api yang dimasukkan tadi.

3. Menulis hasil praktikum dalam tabel pengamatan


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1.1 hasil praktikum enzim katalase pada ekstrak hati dan jantung ayam

No

Perlakuan

Gelembung gas

Nyala api

Ekstrak hati + H2O2

++++

Hidup (terang)

Ekstrak hati + H2O2 +HCL

mati

Ekstrak hati + H2O2 + KOH

+++

Hidup (redup)

Ekstrak hati panas + H2O2

++

Hidup (redup)

Ekstrak jantung + H2O2

mati

Keterangan:
- = Bila tak ada gelembung

+ = Sedikit gelembung

++ = Sedang

+++ = Banyak

++++ = Banyak sekali

4.2 Analisis Hasil Penelitian

· Ekstrak Hati + H2O2

Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa
H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O-2). Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung
enzim katalase. dalam percobaan hati + H2O2 terjadi peristiwa gelembung yang sangat banyak
karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana
hanya dapat bekerja optimal pada ph netral.

· Ekstrak Hati + H2O2 +HCL

Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan agar keaadaan
hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda
hasilnya dari percobaan Hati+H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding akan tetapi yang terjadi
hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah
secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) dan tidak timbul nyala api itu berarti tidak adanya
penguraian dari H2O2 menjadi O2. Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu
dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.

· Ekstrak Hati + H2O2 + KOH

Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan KOH. Penambahan KOH
disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan

terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, itu
membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) tetapi
saat bara api dimasukkan ke dalamnya terjadi nyala api walaupun sedikit. Hal tersebut membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.

· Ekstrak Hati panas + H2O2

Pada percobaan yang keempat ekstrak hati dipanaskan terlebih dahulu kemudian setelah itu
ditambah dengan H2O2 . Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit dan ketika bara api
dimasukkan kedalam tabung terjadi reaksi nyala api yang redup. Hal ini disebabkan karena protein di
dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara
optimal pada suhu tinggi. karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja secara optimal
pada suhu netral.

· Ekstrak Jantung + H2O2

Pada penelitian kelima ini ekstraknya menggunakan jantung ayam yang kemudian ditambah dengan
H2O2 dan apabila dibandingkan dengan ekstrak yang menggunakan hati+H2O2 memang sangat
berbeda yaitu pada banyaknya gelembung. kalau menggunakan jantung pada penelitian kami tidak
ada gelembung yang muncul sama sekali dan saat bara api dimasukkan kedalamnya juga tidak
menyala. Itu membuktikan bahwa pada jantung ayam tersebut ridak mengandung enzim katalase.
Padahal seharusnya pada jantung ayam juga terdapat enzim katalase seperti halnya dengan hati
ayam. Jadi bisa kami simpulkan bahwa ada kesalahan disaat kami melakukan penelitian pada ekstrak
jantung tersebut yaitu ekstrak jantung yang telah kami peroleh kurang pekat atau terlalu encer
sehingga bisa saja mempengaruhi terhadap kerja enzim katalase itu.

4.3 Pembahasan

· Cara Kerja Enzim Katalase

Ada dua teori mengenai cara kerja enzim secara umum, yaitu teori gombok-anak kunci dan
kecocokan terinduksi.

- Teori gembok-anak kunci

Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Bentuk
substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan
enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif
enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak
stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami
denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.
Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.

- Teori kecocokan terinduksi

Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap
molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur
sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya
sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok.
Kemudian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.
Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat
baru.

- Peran dan Kerja Enzim Katalase

Enzim katalase merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom. enzim yang mengandung empat gugus
ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa
asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin
protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada
enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.
- Fungsi dari Enzim Katalase

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi akan
membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202
yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini
sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis
kandungan H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi
dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air.
Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen.
Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai
penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.

· Pengaruh H2O2 Terhadap Mekanisme Kerja Enzim Katalase

Enzim katalase akan bereaksi jika ditambahkan dengan H2O2 sebagai substratnya. Enzim katalase
tidak dapat bekerja atau bereaksi jika dalam kondisi pH yang terlalu asam (HCl) atau yang terlalu
basa (NaOH)

· Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu :

Ø Suhu

Pada suhu tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat, dan aktivitas enzim meningkat.

Ø Ph

Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim dapat mempengaruhi bentuk tiga
dimensi enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim.

Ø Aktivator dan Inhibitor

aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya.
Sebaliknya, inhibitor merupakan suatu molekul yang menghambat ikatan enzim dengan substratnya.

Ø Konsentrasi Enzim.

Semakin besar konsentrasi enzim, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.

Ø Konsentrasi Substrat.

Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan
substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut.

4.4 Diskusi

· Percobaan yang Paling Banyak Menghasilkan Gelembung

Pada pencampuran ekstrak hati dan H2O2, karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang
berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph netral. Sedangkan
pada campuran hati dengan KOH dan HCl tidak akn menghasilkan gelembung yang terlalu banyak,
karena pH larutan menjadi basa dan asam.
· Gas yang Terbentuk Pada Setiap Reaksi

Gas O2 (oksigen) karena apabila hati di tambah H2O2 lalu di buka,maka akan timbul gelembung gas
O2.di mana apabila di tempatkan bara di atas tabung tadi sehingga bara tersebut menyala yang
membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan O2

· Fungsi Lidi Membara dalam Percobaan

Lidi berfungsi untuk membuktikan dalam campuran senyawa tersebut dapat mengandung enzim
katalase atau tidak.

· Penyebab Saat Menuangkan H2O2 Harus Ditutup dengan Ibu Jari

supaya reaksi antara H2O2 dengan ekstrak tersebut dapat berlangsung dengan sempurna.

· Faktor-faktor pada percobaan yang mempengaruhi kerja enzim katalase

- Konsentrasi ph

- Pengaruh suhu

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

· Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase
berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2.

· Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

- Suhu, dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi. karena kita ketahui
bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.

- Derajat Keasaman pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. sedangkan
pada keadaan pH < 7 (asam) dan pH > 7 (basa) tidak dapat menguraikan secara optimal.

· Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang dapat
dipecahkan.

· Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati yaitu jantung

· Semua organ dalam tubuh mengandung enzim katalase yang konsentrasi terbesarnya terdapat
di hati dan dengan adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel akan menguraikan peroksida air
ini sehingga tidak merugikan sel.
5.2 Saran

· Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum,
agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.

· Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Enzim Katalase. http://agungsaputro00.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 4


Oktober 2013, pukul 20.00 wib.

______. 2008. Laporan Enzim Katalase. http://mr-fabio2.blogspot.com/. Diakses pada 7 Oktober


2013, pukul 19.00 wib.

Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 3 A untuk SMA kelas XII Semester I. Malang:

Penerbit Erlangga.

http://amalilmukita.blogspot.com/p/contoh-laporan-praktikum-boilogi-enzim.html?m=1

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://mypelhappystudy.blogspot.com/
2016/04/laporan-praktikum-uji-enzim-
katalase.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwi0xJfPvu7kAhV58HMBHfYOCCIQFjAAegQIBRAB&usg=AOvV
aw37_2KV20MVaNGz88KXdxQz&cshid=1569501289329

Anda mungkin juga menyukai