Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Uji Kerja Enzim Katalase

Yosi Juniyawan Akbar


XII MIPA 8 / 37

SMA NEGERI 1 KOTA SEMARANG


2017/2018
Uji Kerja Enzim Katalase

I. Tujuan
- Mengetahui serta memahami fungsi dan cara kerja enzim katalase
- Mengetahui pengaruh perbedaan pH dan suhu terhadap kinerja enzim katalase
- Membuktikan bahwa reaksi enzim katalase dengan senyawa beracun (H2O2)
menghasilkan oksigen dan air.

II.Latar Belakang

A. ENZIM
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai
salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim
adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang
tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

Bagian protein disebut apoenzim yang tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian
bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang
berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus
prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH,
FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat,
dan kobalamin.

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim
bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang
sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak
merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim
hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim
berubah bentuk untuk menyerupai substrat).

B. ENZIM KATALASE

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun
yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-
sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak
berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan
suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan
kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki
kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal
karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat
atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase   2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan
hati.
C. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ENZIM
Derajat Keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). 
Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Hal ini disebabkan karena
enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum
menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim,
sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi
enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar
konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain,
konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi aktif semua enzim
bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

III. HIPOTESIS
1. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH 6-8.
2. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu ruangan
(25-30°C).
3. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim
katalase.
IV. VARIABEL
Variabel Kontrol :
-Hati ayam
-H2O2
Variabel Terikat :
-Nyala api
-Gelembung
Variabel Bebas :
-Pemberian HCl (asam)
-Pemberian NaOH (basa)
-Pemanasan
V. Alat dan Bahan
1. Spirtus 1 .Ekstrak hati ayam
2. Tabung reaksi 5 buah 2. NaOH
3. Penjepit 3. H2O2
4. Rak tabung reaksi 4. HCl
5. Lidi
6. Korek api
7. Pipet tetes
8. Kertas koran
VI. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkan kertas Koran di atas meja sebagai alas
3. Masukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung A, B, C, dan D masing-masing setinggi
2cm tabung reaksi.
4. Tambahkan HCl sebanyak 5 tetes ke dalam tabung B.
5. Tambahkan NaOH sebanyak 5 tetes ke dalam tabung C.
6. Untuk tabung D, lakukan pemanasan dengan memanaskan di atas spirtus.
7. Siapkan larutan H2O2 pada tabung reaksi E sebanyak 2cm tingi tabung reaksi.
8. Tuangkan H202 ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A dan segera lakukan uji
gelembung gas dengan lidi yang membara.
9. Dengan langkah yang sama, lakukan percobaan pada tabung reaksi B dan C. Untuk
tabung reaksi D panaskan terlebih dahulu.
10. Amati perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan.

VII. Hasil Pengamatan

Tabung Perlakuan Kondisi Gelembung Nyala Api


Percobaan Gas
A Hati + H2O2 Netral +++ +++
B Hati + H2O2 + Asam ++ ++
HCl
C Hati + H2O2 + Basa +++ ++
NaOH
D Hati + H2O2 Panas + -
(dipanaskan)
Keterangan : +++ = Gelembung banyak/nyala api besar
++ = Gelembung sedang/nyala api sedang
+ = Gelembung sedikit/nyala api kecil
- = Gelembung tidak ada/nyala api tidak ada

VIII. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari percobaan kami pada percobaan A yaitu esktrak hati ayam yang
hanya diberi H2O2 menghasilkan banyak gelembung dan nyala api terang. Sedangkan pada
percobaan B yaitu ekstrak hati ayam yang diberi 5 tetes HCl dan H2O2 menghasilkan
gelembung yang jumlahnya lebih sedikit dari percobaan A dan nyala apinya lebih redup.
Pada percobaan C, yang merupakan reaksi antara ekstrak hati ayam, 5 tetes NaOH, dan
H2O2 menghasilkan gelembung yang banyak tetapi api yang dihasilkan redup. Dan pada
percobaan terakhir yaitu D, yang dimana ekstrak hati dipanaskan terlebih dahulu hingga
mendidih dan di beri H2O2 menghasilkan sedikit gelembung dan api tidak menyala

IX. Kesimpulan

Larutan H2O2 mempengaruhi enzim katalase. Senyawa ini membuat enzim ini bekerja
dengan menguraikannya menjadi H2O yang ditandai dengan munculnya gelembung dan O2
yang ditandai dengan nyalanya api. Perbedaan pH dan suhu juga mempengaruhi kinerja
enzim ini. Enzim katalase akan bekerja secara maksimal pada pH optimal yaiu 6-8
(mendekati netral) dan jika pada pH yang kurang/ lebih dari itu maka kinerjanya akan
berkurang terutama pada pH asam. Sedangkan pada faktor suhu, enzim katalase akan
bekerja secara maksimal pada suhu optimal yaitu 25-30 0C (suhu ruangan) jika enzim
bekerja pada suhu yang tinggi maka kinerjanya akan sangat minim karena pada suhu tinggi
enzim katalase akan rusak.
X. Daftar Pustaka

http://yaniksastra.blogspot.co.id/2016/02/laporan-praktikum-enzim-katalase.html
http://ifronia.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-enzim-katalase.html
https://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-
PRAKTIKUM-BIOLOGI-KERJA-ENZIM-KATALASE
http://amalilmukita.blogspot.co.id/p/contoh-laporan-praktikum-boilogi-enzim.html

XI. Komentar Orang Tua

Mengetahui
Guru Pembimbing, Praktikan,

Dra. Hj. Sri Adiningsih Yosi Juniyawan Akbar


NIP. 196211041987032010 NIS. 1525139

Orang Tua,

Mis Agustin Pomalingo


LAMPIRAN
Anggota kelompok dan alat bahan

Percobaan A Percobaan B
Percobaan C Percobaan D

Anda mungkin juga menyukai