Anda di halaman 1dari 6

Cara Kerja Enzim

Disusun Oleh:

Kelompok 5
Brian
Gita
Gladys
Johan
Polerentina
Samuel

Medan 2022
SMA Santo Thomas 1
I. Tujuan Eksperimen
1. Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada hati ayam, jantung ayam dan
umbi kentang.
2. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap hydrogen peroksida
(H2O2).
3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

II. Teori
Enzim merupakan protein yang berperan sebagai katalis dalam
metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi
kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetap enzim itu sendiri
tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu, enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik.
Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik
adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan
organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di
dalam sel-sel makhlik hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak
hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun yang merupakan sisa/hasil
sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan
menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja
untuk merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu
berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu. Enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu)
serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature
terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya
terdenaturasi seperti kebanyakan protein.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase , yang melindungi
tubuh dari senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan
senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya
akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit
kanker serta arterosklerosis.
III. Alat dan Bahan
Alat:
- Tabung reaksi - Spidol
- Rak Tabung - Gunting
- Gelas piala - Kaki Tiga
- Pipet tetes - Spatula
- Pinset - Lidi
- Brush Tabung - Mancis
- Penjepit Tabung
Bahan:
- Aquades
- KOH
- Hati Ayam
- Tissue
- H2O2

IV. Langkah-Langkah
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi dan berilah label/tanda 1,2,3,4 dan 5
2. Masukkan 2 ml larutan H2O2 20% ke dalam setiap tabung reaksi
3. Potonglah hati menggunakan gunting dengan ukuran 1 cm x 1 cm
sebanyak 5 potong
4. Masukkan potomngan hati yang pertama ke dalam gelas kimia 100 ml
yang telah berisi 50 ml Aquades dan rebuslah hingga mendidih di atas
pembakar spiritus.
5. Angkatlah potongan hati yang sudah matang dengan menggunakan
pingset, kemudian letakkan di atas tissue dan tunggu sampai dingin
6. Setelah dingin masukkan potongan hati yang pertama ke dalam tabung
reaksi 1 dengan menggunakan pinset, kemudian dorong dengan
menggunakan spatula agar potongan hati terendam pada alrutan H2O2
7. Amati reaksi yang terjadi pada tabung reaksi 1 dan ukurlah tinggi
gelembung yang dihasilkan, kemudian catat pada data eksperimen
8. Potongan kedua yang masih segar, masukkan ke dalam tabung reaksi 2
dengan menggunakan pinset dan dorong dengan spatula
9. Amati reaksi yang terjadi pada tabun reaksi 2 dan catat pada data
eksperimen.
10. Potongan hati yang ketiga menggunakan 2 hati, kemudian masukkan
ke dalam tabung reaksi 3 dengan menggunakan pinset dan dorong
dengan spatula
11.Amati reaksi yang terjadi pada tabung reaksi 3 dan catat pada data
eksperimen.
12.Tetesi sebanyak 5 tetes KOH ke dalam tabung 4, kemudian masukkan
potongan hati segar yang keempat dengan menggunakan pinset dan
dorong dengan spatula
13.Amati reaksi yang terjadi pada tabung reaksi 4 dan catat ke dalam data
eksperimen.

V. Data Eksperimen

Tabung Eksperimen Tinggi Gelembung Nyala Api


(cm)
1 Hati yang telah direbus 0 cm (+)(+)
2 Hati segar A 3 cm (+)(+)(+)
3 Hati segar B ( 2 hati) 1,2 cm (+)(+)(+)
4 Hati segar + KOH + H2O2 4 cm (-)
5 Hati segar + H2O2 5,2 cm (+)(+)

Keterangan nyala api (bara ujung lidi):


(+) : menyala (+)(+)(+)(+): Menyala terang sekali
(+)(+): menyala sedang (-): Tidak menyala
(+)(+)(+): menyala terang

VI. Tugas dan Pertanyaan


1. Pada tabung nomor berapakah hati ayam yang tidak terjadi reaksi
kimia? Mengapa demikian?
Jawab:
Pada tabung nomor 1, Karena hati ayam yang sudah direbus mengalami
kerusakan enzim karena panas. Ciri-ciri pada enzim adalah mengalami
kerusakan jika suhu yang panas, sehingga enzim tidak dapat bekerja
secara optimal.

2. Apakah reaksi kimia antara hati ayam dengan H2O2 pada eksperimen
yang telah dilakukan? Mengapa demikian?
Jawab: Terbentuk reaksi berupa gelembung-gelembung pada tabung
reaksi, karena H2O2 diuraikan menjadi H2O dan O2 dan itu
membuktikan bahwa gelembung yang sangat banyak di dalam hati
mengandung enzim katalase yang berguna menetralkan racun.

3. Di antara tabung-tabung yang di dalamnya terjadi reaksi kimia, pada


tabung manakah yang reaksi kimianya lebih cepat? Mengapa demikian?
Jawab: Tabung nomor 5 yang diberi H2O2 bereaksi lebih cepat, karena
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam segar mengubah H2O2
menjadi H2O (air) dan O2 (Oksigen),dan itu membuktikan bahwa di
dalam hati ayam mengandung enzim katalase yang berguna untuk
menetralkan racun.

Tuliskan dan jelaskan sifat-sifat enzim!


Jawab:
- Selektif: enzim bekerja selektif karena hanya dapat bekerja pada
substrat tertentu. Namun, selain susbstratnya, enzim dapat juga
berkaitan dengan zat penghambat (inhibitor).
- Spesifik: bersifat spesifik karena hanya dapat mengkatalisis reaksi
tertentu.
- Efisien: Dengan adanya enzim yang bersifat sebagai katalis, artinya
energi aktivasi suatu reaksi dapat diturunkan. Efisiensi tersebut
memudahkan reaksi dan menghemat energi yang dibutuhkan untuk
memulai reaksi.
- Enzim sebagai protein: Karena terbuat dari protein, enzim juga
memiliki sifat seperti protein. Contoh, enzim akan kehilangan aktivasi
jika Ph terlalu asam atau basa kuat.
- Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan: Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, Ph, akivator atau pengaktif dan
inhibitor atau penghambat serta konsentrasi substrat. Panas yang terlalu
tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat
berfungsi.
- Enzim bekerja secara bolak-balik: artinya, enzim dapat mengubah
suatu senyawa menjadi senyawa lain, bahkan dapat menguraikan
senyawa.
- Bekerja di dalam dan luar sel: Enzim dapat bekerja di dalam dan
luar sel. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, enzim tetap
memiliki pengaruh yang cukup tinggi dalam proses kerja suatu sel.
- Bekerja dengan bantuan zat non-protein: umumnya, kerja enzim
dibantu oleh zat non-protein tambahan lainnya, seperti ion anorganik.
- Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit: sesuai dengan fungsinya
sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
- Enzim tidak ikut bereaksi: Enzim hanya mengubah kecepatan
proses reaksi tetapi tidak ikut bereaksi, artinya enzim tidak
mempengaruhi keseimbangan reaksi yang sedang terjadi dan tidak
mengubah produk akhir yang dibentuk

4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?


Jawab: Suhu, PH, Konsentrasi Substrat, Konsentrasi enzim, aktivator
dan inhibitor.
VII. Kesimpulan
1. Enzim Katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi
karena enzim Katalase bekerja lebih efisien di suhu optimal (37ºC)

2. Enzim Katalase bekerja lebih efisien di PH netral

3. Enzim Katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O)


dan oksigen (O2).

4. Konsentrasi enzim sebanding dengan laju reaksi.

5. Kerja Enzim dapat dihambat, baik bersifat sementar maupun tetap oleh
inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang
rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

Anda mungkin juga menyukai