Anda di halaman 1dari 5

Analisis Ekstrinsik dan Intrinsik

Novel Sherlock Sam dan Pusaka yang Hilang di Katong

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

Gita Hasibuan
XII-IPA 9
Pantang Menyerah

• Judul Pusaka : Sherlock Sam dan Pusaka yang Hilang di Katong


• Pengarang : A.J. Low
• Penerbit : Buah Hati
• Jumlah Halaman: 105 Halaman

Latar belakang Pengarang


Penulis dengan nama pena A.J. Low adalah tim suami istri, Adam Jimenez dan
Felicia Low-Jimenez. Lahir di San Joaquin Valley di California dari orangtua imigran
Meksiko, Adam juga menjadi imigran ketika dia pindah ke Sinagpura setelah
menyelesaikan kuliahnya di jurusan Sastra Inggris di New York University. Dia sudah
bekerja di industri buku dan game, serta ikut menulis buku anak-anak yang berjudul
Twisted Journeys #22: Hero City, yang diterbitkan di AS pada 2012.

Felicia lahir dan besar di Singapura. Dia mulai bekerja di industry buku setelah
menyelesaikan kuliahnya di jurusan Administrasi Bisnis. Dia juga mendapat gelar
dalam Teori Sastra di University of New England di New South Wales, Asutralia. Seri
Sherlock Sam adalah debut Felicia dalam menulis, setelah mengumpulkan bertahun-
tahun pengalaman dalam membeli, menjual dan memasarkan buku.

Sinopsis
Sherlock Sam adalah seseorang detektif cilik super di Singapura. Ia mempunyai
robot andalannya yang bernama Watson. Sherlock Sam bersama dengan robotnya
menyelidiki setiap kasus hingga tuntas, mereka tidak peduli seberapa besar atau kecil
kasus yang mereka hadapi.

Suatu hari, Bibi Kim Lian kehilangan sebuah buku resep masakan peranakan.
Padahal, buku itu adalah pusaka keluarga yang sangat berharga. Akibat kehilangan
buku itu, Sherlock Sam tidak bisa makan ayam buah keluak kesukaannya.

Ulasan
o Gaya Bahasa yang digunakan dalam novel tidak berbelit dan tidak ada makna
kiasan yang membingungkan pembaca. Karena novel ini merupakan edisi
terjemahan, terkadang kita temui beberapa kalimat/kata yang tidak
dimengerti/asing bagi kita, seperti kata “peranakan” sering muncul dalam novel
tersebut. Kata “peranakan” dalam novel dengan kehidupan sehari-hari memiliki
arti yang berbeda.
o Novel ini memiliki plot maju dan alur ceritanya memberikan rasa menarik agar
pembaca juga ikut berplikir dan semakin tertarik untuk membacanya.
o Pada novel terdapat gambar-gambar ilustrasi pendukung di beberapa halaman
untuk menekankan apa yang terjadi di dalam cerita. Ukuran font dibuat cukup
besar agar mudah di baca.
Analisis Intrinsik
1. Tema: Kasus Seorang Detektif Cilik
2. Tokoh: Samuel, Watson, Wendy, Jimmy, Ayah, Ibu, Bibi Kim Lian.
3. Penokohan:
a. Samuel: cerdas
Kutipan: “Namanya Watson? Pintar juga, Sherlock,” kata Wendy

b. Watson: Peduli Lingkungan dan Peduli Kebersihan.


Kutipan: Watson melihat baterai itu dan berkata, “ Baterai ini sudah habis. Ini
sempurna. Aku bisa mendaur ulang tenaganya. Aku bukan cumin terlihat keren
tapi aku juga peduli lingkungan “.

c. Wendy: Perhatian
Kutipan: “ Astaga, Cher Lock, kamu akan mebuat dirimu sakit,” kata Wendy.

d. Jimmy: Memiliki rasa penasaran yang tinggi


Kutipan: “Wow! Apa lagi yang bisa kamu lakukan?” tanya Jimmy.

e. Ayah: Jenius dan Pelupa


Kutipan: Ayah super cerdas, tetapi ibu bilang ayah suka berada di dunianya
sendiri. Suatu ketika, ibu meminta ayah memblei brokoli dan ayah malah
membawa kembang kol.

f. Ibu: penyayang dan Peduli


Kutipan: “Watson, apa kamu mau mencoba nasi ayam buatanku?” kata ibu. Ibu
tinggal di rumah dan merawat kami semua. Ibuku adalah ibu yang fantastis.

g. Bibi Kim Lian: Ramah


Kutipan: “Apa kamu mau mampir ke rumah Bibi nanti? Bibi akan membuatkan
ayam buah keluak kesukaanmu.”

4. Alur: Maju
• Pengenalan/awal cerita: diawali dengan pengenalan dengan seorang anak laki-
laki bernama Sam sebagai tokoh utama kemudian pengenalan terhadap
keluarganya. Sam merupakan detektif cilik yang cerdas dan ia memiliki robot
yang bernama Watson.
• Timbul Konflik: Awal pertikaian saat Bibi Kim Lian kehilangan buku resepnya
sehingga ia tidak bisa masak. Padahal Sam sangat menyukai masakan Bibi Kim
Lian tetapi karna buku resep tersebut hilang, Sam tidak bisa makan masakan
Bibi Kim.
• Puncak Konflik: Titik Puncak ketika Sam dan robotnya menemuka bahwa yang
mencuri buku resep tersebut adalah tetangga Bibi Kim yang sangat cemburu
dengan masakan Bibi Kim dan tokonya yang selalu ramai.
• Penyelesaian masalah: Bibi Kim memaafkan tetangganya dan menasehatinya.

5. Latar: - Latar Tempat:

• Rumah/kamar. Kutipan: “What, Son?” kata ayah, yang tiba-tiba muncul ke


kamarku.
• Toko Roti. Kutipan: Toko roti kecil di sepanjang East Coast Road sangat ramai.
• Kelas masak Bibi Kim Lian. Kutipan: Kami baru saja membuka pintu kelas masak
Bibi Kim Lian.
-Latar Waktu:

• Malam hari. Kutipan: “Apa, nak? Ibu bilang ayo makan. Makan malam sudah
siap,” kata ayah.
• Pagi Hari: Kutipan: Dari ekspresi di wajah ibu, aku tahu kalau aku jangan
membicarakan makan siang dulu.
-Latar Suasana

• Ramai. Kutipan: Toko roti kecil di sepanjang East Coast Road sangat ramai.
• Cemas. Kutipan: Aku harus ikut membantu karena aku bisa melihat Bibi Kim
Lian terlihat semakin cemas!
6. Sudut Pandang

• Menggunakan sudut pandang orang pertama. Karena banyak menggunakan kata “aku”
pada novel tersebut.

7. Majas

• Majas Sinisme: “Wendy akan jadi istri peranakan yang payah pada zaman dahulu,”
kataku.
8. Amanat

• Dari novel tersebut kita diajarkan untuk tidak pernah menyerah, seperti tokoh Sam yang
tidak pernah menyerah terhadap kasus-kasus yang dihadapinya. Dia tidak peduli
seberapa besar atau kecil kasus tersebut.
• Kita juga tidak boleh mencuri barang orang lain. Sebaiknya, minta langsung kepada
orangnya daripada harus mengambil secara diam-diam.
Analisis Ekstrinsik

• Nilai moral: Selalu bekerja keras dan pantang menyerah

Anda mungkin juga menyukai