Anda di halaman 1dari 6

UJIAN PRAKTEK MENGANALISIS NOVEL BERJUDUL

“SI ANAK PINTAR”

DISUSUN OLEH :

NAMA :

MUHAMMAD TARQI

KELAS : XII – TKJ 1

A. SINOPSIS
“Kau bukan pukat si anak yang pintar kau lebih dari itu,kau pukat yang
jenius.”
Buku ini tentang pukat,sianak paling pintar dalam keluarga
Masa kecilnya di penuhi petualangan seru dan kejadian kocak serta jangan
lupakan pertengkaran dengan kaka dan adik-adiknya.tapi apakah dia mampu
menjawab teka-teki hebat itu, apakah harta karun paling berharga dikampung
mereka?
Dari puluhan buku tere liye, series buku ini adalah mahkota nya

B. UNSUR INTRINSIK
A. Tema
Novel Si Anak Pintar karya Tere Liye ini menceritakan tentang kehidupan anak
di desa yang patuh dengan guru di sekolah , selalu membantu orang tua di rumah
membantu orang tua di ladang, membantu berdagang di pasar, dan bermain bersama
teman teman

B. Latar
1. Waktu
Berdasarkan jumlah sampel yang ditemukan dalam latar waktu dalam Novel
Si Anak Pintar karya Tere Liye.

1. Gerbong penumpang zaman itu hanya memiliki dua lajur tempat duduk,
memanjang, berhadap-hadapan dari ujung ke ujung. (Halaman 2)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar waktu. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu
lampau atau sudah terjadi.
2. Dahulu muasal jalan itu adalah jalan setapak yang dibuat penduduk
kampung untuk melintasi hutan. (Halaman 2-3)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar waktu. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu
lampau atau sudah terjadi.
3. Saat itu penjajah Jepang mengirimkan ribuan tenaga kasar dari Pulau Jawa
untuk membuatnya. (Halaman 3)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar waktu. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu
lampau atau sudah terjadi
4. Zaman itu, kalau kalian berdiri di puncak bukit malam-malam gelap, lantas
melihat kereta yang sedang meliuk melintasi lembah, maka kalian laksana
melihat seekor naga menyala dari kejauhan. (Halaman 4)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar waktu. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu
lampau atau sudah terjadi.
5. Matahari semakin tinggi, terpaan angin sejuk membasuh wajah. (Halaman 9)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar waktu. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu
siang hari. Matahari semakin tinggi merupakan bahasa kiasan yang artinya
siang hari.
2. Tempat
Berdasarkan jumlah sampel yang ditemukan dalam latar tempat dalam Novel
Si Anak Pintar karya Tere Liye.
1. Kami yang duduk rapih di sebelah Bapak, antusias ikut mengamati seluruh
gerbong. (Halaman 1)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar tempat. Lokasi terjadinya peristiwa tersebut
terjadi di dalam gerbong kereta.
2. Tampilan mereka tidak berbeda dengan penumpang lain, tetapi mereka
sepertinya menyembunyikan sesuatu di balik baju, sepertinya tengah
memperkirakan situasi gerbong, mengamat-amati penumpang yang
memadati lorong kereta. (Halaman 4)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar tempat. Lokasi terjadinya peristiwa tersebut
terjadi di dalam gerbong kereta.
3. Kami sudah masuk ke dalam terowongan, bagian paling misterius dan paling
ditunggu dalam perjalanan ini. (Halaman 15)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar tempat. Lokasi terjadinya peristiwa tersebut
terjadi di dalam terowongan.
4. Seisi gerbong yang sudah pucat karena kereta berhenti mendadak menjadi
tambah karut-marut. (Halaman 19)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar tempat. Lokasi terjadinya peristiwa tersebut
terjadi di dalam gerbong kereta.
5. Setelah melewati tiga gerbong lagi, dengan susah payah, terbanting kirikanan,
barulah kami tiba di lokomotif. (Halaman 27)
Analisis:
Pada kalimat ini terdapat latar tempat. Lokasi terjadinya peristiwa tersebut
terjadi di dalam lokomotif kereta.

3. Suasana
1. Kesedihan : Kepergian Wak Yati karna penyakitnya ”
2. Kepanikan : “ Tuan-tuan, Nyonya-nyonya, saya mohon.... semua tenang, ”
3. Kasih sayang : “ Ketika mamak memperdulikan anak anaknya ”
4. Menegangkan : ”Muncul nya seorang monster dikampung”

C. Alur

Alur dalam novel Si Anak Pemberani adalah alur progresif. Pengarang


mengawali novel ini dengan memperkenalkan konflik yang akan terjadi dalam cerita,
yaitu ketika Eliana dan Amelia diajak Bapak pergi ke kota kabupaten bersama dengan
perwakilan kampung.
Tahun ajaran baru, libur panjang hampir usai, Bapak mengajakku dan Amelia ke kota
kabupaten. Tadi pagi, di rumah sempat ribut. Kami pergi ke kota beramai-ramai
bersama Kak Bujuk (kerabat dekat kami), Wak yati (kakak tertua Bapak), Bakwo Dar
(kakak laki-laki Bapak), Pak Bin (guru di sekolah kampung kami), dan Mang Dullah
(kepala kampung). (hlm. 2-3)

D. Penokohan
Penokohan dalam cerita merupakan representasi dari tokoh di kehidupan nyata
karena memiliki perwatakan yang berfungsi untuk menghidupkan cerita. Perwatakan
tokoh adalah cara pengarang memaparkan karakter dari tokoh yang diciptakannya.
Setiap tokoh yang dihadirkan dalam cerita ini memiliki perannya masing-masing
dalam membangun alur cerita agar lebih menarik.
1. Eliana
Eliana merupakan tokoh utama dalam novel ini. Tokoh eliana merupakan anak
perempuan yang tangguh, bertanggung jawab, dan pemberani.
“aku tidak suka diremehkan karena aku perempuan. Seperti pagi ini, ketika
pelajaran olahraga, aku menantang anton lomba lari mengelilingi lapangan sekolah
sepuluh kali.” (halaman 215)
“Eli memperhatianya .Mamah selalu menyuruh Eli menemani
Masak,mencuci,mengepel,membangunkan Amelia,burlian,pukat,menjadi jam
weeker bagi meeka,menjadi mandor pengawas. Eli selalu memperhatikan mereka
yang salah, Eli yang dimarahi.”(Halaman 305)
“Ada-ada saja urusan ini.Lungsuran.’
“Jangan hina bapakku!” suara ku mendesis, bagai ular marah.
Orang-orang menoleh, berbisik satu sama lain, termaksud lelaki berbadan tambun
itu, memastikan apa yang barusan mereka dengar.(halaman 15)

2. Mamak
Mamak memiliki sifat tegas dan galak, namun penyayang.
“Nah schat,pesan terakhir ku,2jam lagi persis tengah malam,aku seharusnya tidak
bilang ini,tetapi tidak apalah,terkadang kita membutuhkan melihat langsung untuk
mengerti hakikat sebuah kasih-sayang jika kau mengantuk ,tahan
kantukau.berusahalah untuk tidak tidur.2jam lagi, saat tengah malam,jika kau
mendengar ada suara percakapan di luar kamarmu,pura-puralah sudah tertidur.kau
akan melihat sendiri bukti kalimat ku sebelumnyaa.ibu selalu orang terakhir yang
tidur dikeluarga kita.kau mengerti??”(halaman 307)
3. Bapak
Bapak memiliki sifat pemberani.
“memangnya kita diundang, ya pak?” aku berbisik cemas,setelah akhirnya duduk
rapi bapa tertawa,berkata santai.”dari ratusan undangan,mereka tidak akan tau siapa
yang sebenarnya datang,bukan?sepanjang berpakaian petani,mengaku dari desa
tertentu,petugas tidak akan sempat memeriksa semuanya.” Ternyata bapak
melakukan pertaruhan besar dipintu masuk yang dijaga petugas bersenjata.(halaman
262)
4. Hima, Damdas, dan Marhotap
Sebagai tokoh pemberani dalam menghadapi permasalahan dikampungnya.
“Kau siap,Damdas?” Hiima bertanya kepada Damdas.
Damdas mengangguk meski dengan nafas sangat kencang. Tidak ada kata untuk
mundur. Kami tinggal sepelemparan batu dari truk-truk.Apapun resikonya,rencana
ini harus berhasil.maka setelah narik nafas panjang,kami bertiga segera berjinjit
mendekati truk-truk itu tiga musang telah beraksi.(halaman 154)
5. Nek Kiba
Sebagai tokoh yang selalu bersikap bijaksana,selalu menasehati anak-anak
dengan gaya nya ,dan lembut.
“kami sedang mengaji dirumah panggung Nek Kiba .malam ini jadwal ini bercerita
setelah semua murid menyetor bacaan.tahun-tahun lalu,Nek Kiba lebih sering
bercerita, menceritakan teladan nabi, sahabat nabi,orang orang
pilihan,Abunawas,apasaja yang bisa menggugah akhlak baik anak-anak.”(halaman
181)
“Eli, aku tau kau anak pemberani.kau tidak mau diremehkan oleh siapapun. Apalagi
oleh anak laki-laki.tapi kita hidup dalam aturan main,nak.sekuat apapun pisang
menolak matang, air tidak mau mendidih, lebah menolak membuat madu, mereka
harus menurut .itu aturan alam,sunnahtullah.”(halaman230)

F. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel terlihat dari tindakan bapak ketika
mengajarkan anak-anaknya untuk mencintai alam tidak merusak lingkungan seketik.
Maka,ketika eliana menyadari bahwa orang-orang dari kota yang datang ke
kampungnya hendak merusak lingkungan, melakukan penambangan pasir,iyaa bersama
teman temannya bertanggung jawab untuk mempertahankan kelestarian alam di
sekitarnya
Amanat dalam novel ini juga terlihat ketika eliana diomeli oleh mamak karna mamak
menganggap eliana tidak bertanggung jawab sebagai anak sulung.eliana yanng kesal
pun kabur kerumah wak Yati.setelah beberapa hari, eliana menyadari bahwa mamak
menyanyangi terbukti dari tindakan yang dilakukan mamak setiap malam dirumah Wak
Yati untuk memeriksa keadaan anak sulung nya.

C. Unsur Ekstrinsik

1. Nilai Agama
Sikap relegius tokoh Eliana sebagai salah satu bentuk ibadah yang dilakukan yaitu
mengaji .dalam agamanya Eliana diajarkan untuk berbicara sopan kepada orang yang
lebih tua nilai religius yang terdapat pada novel ini terihat ketika Eliana merefleksikan
tindakan yang dilakukanya tidak sesuai yang di ajarkan oleh Nek Kiba.
“itu juga kalimat nek kiba saat kami belajar ngaji dirumah panggung nya.Nek Kiba dia
selalu pandai bercerita, mengajarkan tentang budi pekerti dalam AL-Quran. Bapak
benar, aku berlebihan dengan teriak teriak.”(halaman 29)

2. Nilai Moral
Nilai moral yang dimiliki eliana yaitu cinta alam cara eliana dalam mencintai
alam yaitu dengan menjaga alam dan tidak mencemarinya sehingga ketika eliana
bertemu dengan orang orang yang menjadi penyebab alam disekitarnya rusak,eliana
marah.iapun segera menyusun rencana untuk mencegah orang orang tersebut lebih
lanjut pencemari lingkunganya.
“jauh jauh hari aku sudah benci denga mereka.belasan truk yang mundar mandir
disungai kampung kami. Alat alat berat yang mengeduk pasir sungai. Air menjadi
keruh, ikan ikan mati,mandi tidak nyaman lagi.hari itu aku bertemu langsung dengan
orang orang yang paling bertanggung jawab.”(halaman 16)

Anda mungkin juga menyukai