Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zahra Ramadhani Parwoto (36)

Kelas : 97

Bumi Manusia

Seorang keturunan Jawa, Minke, yang sering diperolok-olok oleh kaum totok
belanda karena kulitnya, karena pribumi! Pram memberikan karakter minke sebagai
manusia pribumi yang terpelajar, melawan penindasan terhadap dirinya, terhadap
orang lain dan terhadap bangsanya. Minke bersekolah di H.B.S (Hogere Burger
School)yaitu sekolah yang setara SMA yang tidak semua pribumi bisa bersekolah
sampai sejauh itu, hanya keturunan minimal ningrat yang boleh bersekolah. Minke
merupakan anak dari bupati kota B (disebutkan dalam novelnya seperti itu, mungkin
maksud Pram adalah Blora karena menceritakan tentang RM. TAS) karena itulah dia
dapat bersekolah di H.B.S. Tetapi hidup ditengah-tengah pergaulan eropa menjadikan
pandangan minke menjadi pengagung eropa, dia melupakan tradisi dan adat jawanya,
tradisi yang ada dari nenek moyangnya hilang begitu saja karena pengetahuan eropanya
bahkan ia tidak mau memakai baju adat jawa karena sudah terbiasa dengan pakaian-
pakaian eropanya.

Hal tersebut sempat membuat geram ayahnya yang merupakan Bupati B akan tetapi
sang ibunda lah yang terus mendukung anaknya minke agar melaksanakan apa yang ia
cita-citakan, disini minke mengalami pencarian jati dirinya, seorang pribumi tapi
pengagung eropa. Adalah Robert Surhof teman sekaligus akan menjadi lawan, teman
yang memiliki niat picik, serakah dan ingin mendapatkan apapun yang dia inginkan
meskipun melakukan dengan cara-cara kotor. Suatu hari Robert Surhof mengajak
minke berkunjung ke Wonokromo, sebuah perkebunan tebu dan perusahaan
perdagangan, peternakan milik Nyai Ontosoroh (Nyai adalah sebutan bagi gundik-
gundik kompeni). Perkebunan yang begitu luas dengan rumah yang bagai istana, selain
perkebunan Nyai memelihara ternak karena pelataran nya sangatlah luas. Pertemuan
kali pertama Minke dengan Annelies (putri dari Nyai Ontosoroh) menjadi poin penting
dalam novel ini. Kisah Cinta pada pandangan pertama digambarkan oleh Pram begitu
romantis. Annelies dideskripsikan oleh Pram sebagai Gadis indo-Belanda yang memiliki
paras sangat cantik, bertubuh langsing, beramput pirang dan lurus, dikatakan bahwa
kecantikannya melebihi Ratu Wilhemnia (Ratu belanda), mungkin akan membuat
pembacanya jatuh cinta pada sosok Annelies. Walaupun taraf pendidikan Annelies tidak
sampai H.B.S akan tetapi dia memiliki pesona luar biasa lainnya, yaitu di usianya yang
masih dikatakan belia dia mampu mengurusi perkebunan dan peternakan dan
membantu ibunya menjalankan perusahaan, karena ayahnya,Mellema, kelakuannya
berubah 180 derajat yang dikatakan akibat pengaruh hobinya pelesiran dan mabuk-
mabukan pada saat itu. Semenjak pertemuan pertama minke dan annelies sekiranya
telah menimbulkan benih cinta dikeduanya, Minke yang terpandang terpelajar dan
pintar dalam berbahasa belanda serta prancis membuat Nyai Ontosoroh kagum dan tak
ragu menyetujui jika mereka berhubungan. Namun masalah lain timbul, Robert Surhof
yang ternyata temannya memang mengincar annelies sejak lama, Robert berteman lama
dengan kakak kandung annelies, Robert Mellema, tentunya surhof memandang annelies
secara nafsu. Berbagai siasat ditempuh surhof untuk menjauhkan minke dari annelies.
Suatu hari Annelies jatuh sakit karena memikirkan sang pangerannya, Minke, karena
minke pernah berjanji kepada annelies pada kunjungan yang pertamanya bahwa dia
akan menemuinya lagi beberap hari kedepan, namun sudah berminggu-minggu minke
tidak berkunjung ke kediaman Nyai Ontosoroh.

Akhirnya karena melihat anaknya sakit, Nyai menyuruh salah seorang pekerjanya
untuk mengirimkan surat kepada minke serta menjemput minke untuk bersedia tinggal
di kediamannya. Begitu besar kisah cinta yang digambarkan antar Minke dan Annelies
sehingga akhirnya mereka menikah walaupun banyak pertentangan dari orang tua
Minke yang tidak menyetujui ia menikah dengan seorang keturunan Belanda. Namun
yang menarik, Pram menyajikan novel selalu diluar dugaan, ketika kondisi pembaca
tengah asik dan memiliki perasaan senang tiba-tiba pram membalikan kondisi tersebut
menjadi terbalik. Kisah cinta antara Minke dan Annelies mengalami sesuatu yang
sangat memilukan, yaitu karena Annelies anak dari seorang Gundik yang bernama Nyai
Ontosoroh, akibatnya perkawinan antara Nyai Ontosoroh dengan Robert Mellema tidak
diakui pengadilan tinggi belanda.

Begitupun dengan pernikahan Minke dan Annelies tidak di akui pengadilan


belanda karena tidak ada ijin orangtua sah dari annelies, hak asuh annelies diberikan
kepada ibu tirinya di Belanda. Dan Akhirnya secara terpaksa Annelies harus angkat kaki
dari dan pergi ke Belanda. Mendengar kabar tersebut Anneies kembali jatuh sakit dan
selama berhari—hari dia tidak makan dan tidak bicara, kekecewaan yang mendalam
dirasakan annelies, dia akan kehilangan cintanya, ibunya dan semua kenangan-
kenangan dari masa kecilnya. Sementara Minke dan Nyai Ontosoroh tidak tinggal diam
melawan ketidakadilan pengadilan putih belanda, minke dengan kepiawannya menulis
pengaduan diberbagai media cetak telah menyalakan api para pembacanya, pendukung
Minke tidak hanya sekedar kerabat-kerabatnya, kini seluruh masyarakat di wonokromo
dan Madura ikut protes terhadap ketidakadlilan belanda. Namun apalah yang bisa
dilakukan oleh seorang Pribumi terhadap pengadilan tinggi, semuanya tidak ada hasil.
Annelies harus pergi ke Belanda dan terpisah dari pangerannya Minke. Hal tersebut
merubah semua pemikiran minke yang semula pengagum belanda kini dia merasakan
ketidakadilan, penjajahan, diskriminasi belanda terhadap pribumi.
Teks Tanggapan Cerpen

Konteks

“Bumi Manusia” adalah cerpen yang ditulis oleh salah satu sastrawan terbesar
Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Buku ini kaya akan sejarah, terutama di masa
penjajahan Belanda dan memiliki pesan nasionalisme yang amat tinggi. Cerpen ini
dianggap sangat berpengaruh besar dan Pram hampir mendapatkan penghargaan nobel
karenanya.

Deskripsi

Cerpen ini berlatar Hindia Belanda, sebelum Indonesia merdeka pada akhir abad 18.
Pram menampilkan suasana kolonial dengan sangat apik dan detail. Lokasi yang
digambarkan adalah Wonokromo yang merupakan kawasan perkebunan tebu,
Surabaya, Blora.

Ketika membacanya saya seolah benar-benar berada pada zaman itu dengan hiruk
pikuk suasana kolonial yang menimbulkan romansa tersendiri. Kisahnya dimulai
dengan cerita seorang keturunan pribumi nusantara, yakni Minke. Ia sering diolok-olok
oleh kaum Belanda karena kulitnya yang gelap dan intinya karena ia adalah seorang
keturunan pribumi.

Namun untuk ukuran pribumi di masa itu, Minke termasuk sosok yang terpelajar. Tidak
seperti kebanyakan pribumi lainnya, Minke beruntung dan mendapatkan kesempatan
untuk belajar di sekolah Hindia Belanda. Ia juga sangat mengagumi kebudayaan Eropa
dan hampir melupakan negerinya sendiri.

budak jajahan Eropa yang tidak menghargai hak asasi manusia pribumi.

Bumi Manusia mengisahkan berbagai pergolakan yang terjadi dalam perjuangan Minke
melawan sistem pengadilan Belanda yang tidak adil terhadap pribumi. Pertemuannya
dengan Annelies, seorang gadis keturunan Belanda yang meluluhkan hatinya juga
semakin memperkental konflik yang terjadi.

Penilaian

Bumi manusia adalah mahakarya yang ditulis dengan penuh perhatian terhadap setiap
detail peristiwa dan alur yang diarahkan. Tak mengherankan rasanya Pram hampir
dianugerahi penghargaan bergengsi Nobel karena karyanya. Kombinasi teknik
penulisan yang di luar akal sehat, pesan moral yang kuat, dan sejarah yang kaya akan
kenyataan yang banyak terlewatkan, Bumi manusia adalah cerpen fenomenal yang
“wajib” dibaca oleh semua kalangan.

Teks Tanggapan Lukisan

Konteks
Jika kita membicarakan soal seni, sudah pasti tidak akan ada habisnya. Seni sudah
melekat di kehidupan kita ribuan tahun lamanya. Seni banyak disukai karna memiliki
banyak makna. Seni juga bisa menggambarkan keadaan hidup kita. Salah satu jenis seni
yang terkenal yaitu, Seni Lukis. Seni Lukis menjadi salah satu sarana penggambaran
yang diminati oleh pecinta seni. Mereka menuangkan semua ide di sebuah kanvas lalu
mengubahnya menjadi sebuah lukisan. Lukisan adalah karya seni yang proses
pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet
atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna,
dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan
warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium) 
Deskripsi
Lukisan di atas memiliki warna yang sederhana, namun memiliki makna yang
mendalam. Terdapat seorang ibu yang memiliki sepasang sayap yang tidak utuh lagi
dan terdapat pula seorang anak yang memiliki sayap yang belum sempurna. Ibu
tersebut menjahit sayap Si Anak agar sayap Si Anak menjadi sempurna. Dengan raut
wajah yang lelah tapi tetap menjahit sayap Si Anak sambil tersenyum di depannya.
Penilaian
Lukisan ini mempunyai makna yang sangat dalam dan mengingatkan kita semua
terhadap peran yang besar dari seorang ibu. Perjuangan ibu yang begitu besar dan tak
kenal lelah sulit untuk kita lupakan. Lukisan ini membuat kita mengenang jasa seorang
ibu. Kehadiran lukisan ini membuat siapa saja menaruh perhatian terhadapnya. Makna
dari lukisan itu pun tergolong mudah untuk dipahami oleh orang-orang.

Anda mungkin juga menyukai