Ayah Faiz sudah tak tertolong. Faiz terus-menerus menangis sampai matanya sembab. Ibunya
berusaha untuk menenangkan Faiz. Adik-adiknya juga terus-menerus menangis. Fatimah sangat terluka
atas kepergian ayahnya. Ia tak tahu siapa yang akan mencari nafkah untuk keluarganya.
Setelah kepergian ayahnya, ia berfikir bahwa ialah yang harus mencari nafkah. Ia harus
meninggalkan sekolahnya dan pergi merantau. Ibunya selalu menangis saat Fatimah meminta izin.
Ia sadar bahwa ayah adalah segalanya baginya. Saat merantau pun ia selalu memawa kamusnya.
Terus-menerus membaca pesan dari sang ayah. Ia harus bekerja untuk menggapai cita-citanya.