Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Novel ‘Si Anak Pemberani’

Adelia Asadel Jamaludin

Novel ini bercerita tentang Eliana, si anak pemberani. Seorang anak sulung dari
Mamak dan Bapak. Ia memiliki tiga adik yang bernama Pukat, Burlian dan Amelia.
Eliana merupakan sosok yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi,
petualangannya hebat dan jarang menangis.

Eliana tinggal di sebuah kampung nan indah. Banyak kisah dan petualangan di
kampungnya itu. Mulai dari menjaili adik – adiknya, bermain bersama teman – teman,
hingga belajar yang seru bersama pak Bin.

Hingga tiba ketika Johan datang di kampung Eliana untuk melalukan penambangan
pasir. Keadaan kampung Eliana seketika berubah. Sungai menjadi tak lagi jernih.
Kegiatan orang – orang di kampung menjadi terhambat.

Eliana si anak pemberani, dengan segala kecerdasannya mencoba untuk mengusir


para penambang di kampungnya. Bersama empat buntal, mereka melakukan
penyerangan demi penyerangan. Tidaklah mudah mengusir para penambang. Banyak
hal pilu yang didapat, misalnya Eliana harus kehilangan Marhotap.

Pada penyerangan terakhir pun, Eliana dan teman – temannya justru dijebak oleh
Johan. Mereka dikurung di sebuah kontainer. Pada saat Empat Buntal merasa
menyerah, Eliana mengingat pesan dari paman Unus “Ada suatu masa di antara masa
– masa. Ada suatu musim di antara musim – musim. Ada saatnya ketika alam
memberikan perlawanannya sendiri. Saat hujan, sungai, lembah membalas sendiri
para perusaknya.”

Dan pada malam pembuktian, alam pun memberikan perlawanannya. Menyapu habis
alat – alat penambangan pasir Johan. Semua tinggal hamparan air deras berwarna
keruh. Alam telah membuat perhitungan. Usaha seluruh warga kampung dan Empat
Buntal terbayarkan.
PUISI
Karya Adelia Asadel

Tanah kami kau rusak


Sungai kami kau urak
Hutan kami kau acak

Uang, uang, uang


Hanya uang yang kau pikirkan
Tak pernah ada rasa puas dalam dirimu

Kau terus mencari, mencari dan mencari


Menghalalkan segala cara
Tak peduli dengan alam yang kau rusak

Tangis kami pun terisak


Melihat kampung kami dirusak
Alam pun memberontak

Anda mungkin juga menyukai