Novel ini bercerita tentang Eliana, si anak pemberani. Seorang anak sulung dari
Mamak dan Bapak. Ia memiliki tiga adik yang bernama Pukat, Burlian dan Amelia.
Eliana merupakan sosok yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi,
petualangannya hebat dan jarang menangis.
Eliana tinggal di sebuah kampung nan indah. Banyak kisah dan petualangan di
kampungnya itu. Mulai dari menjaili adik – adiknya, bermain bersama teman – teman,
hingga belajar yang seru bersama pak Bin.
Hingga tiba ketika Johan datang di kampung Eliana untuk melalukan penambangan
pasir. Keadaan kampung Eliana seketika berubah. Sungai menjadi tak lagi jernih.
Kegiatan orang – orang di kampung menjadi terhambat.
Pada penyerangan terakhir pun, Eliana dan teman – temannya justru dijebak oleh
Johan. Mereka dikurung di sebuah kontainer. Pada saat Empat Buntal merasa
menyerah, Eliana mengingat pesan dari paman Unus “Ada suatu masa di antara masa
– masa. Ada suatu musim di antara musim – musim. Ada saatnya ketika alam
memberikan perlawanannya sendiri. Saat hujan, sungai, lembah membalas sendiri
para perusaknya.”
Dan pada malam pembuktian, alam pun memberikan perlawanannya. Menyapu habis
alat – alat penambangan pasir Johan. Semua tinggal hamparan air deras berwarna
keruh. Alam telah membuat perhitungan. Usaha seluruh warga kampung dan Empat
Buntal terbayarkan.
PUISI
Karya Adelia Asadel