Kelas 9 (Cerpen)
2022/2023
Petunjuk Umum
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan D!
2 Salah satu hal yang membedakan cerpen dan puisi adalah adanya …
A. Alur B. Tema C. Amanat D. Imajinasi
“Hanya itu alasan Mama melarang Anisa menikah dengan Handoko?” Bibir Anisa menyinggung
sinis. “Oh, alangkah piciknya pikiran Mama! Lalu apa artinya kemuliaan hati Mama selama ini yang
Anisa kagumi? Padahal dulu Mama tidak pernah mempermasalahkan status Handoko yang ternyata
belum mempunyai pekerjaan tetap. Demikian kakakku yang selama ini mendukungku sekarang
berbalik arah.
Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa Inggris. Kutekuni masa
pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala finansial mendorong ku untuk merambah dunia
kerja disamping kuliah. Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang
kepadaku.
“Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli
kios itu. Lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica.
Ia mengajak berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak kusangka,
usaha itu menuai hasil yang gemilang.
Perhatikan penggalan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 10 dan 11!
Satu setengah jam kemudian ada taksi datang, dan turunlah Abidin dari taksi. Dengan sikap sangat
sopan dan hormat, dia memohon maaf karena telah berkali-kali menghubungi saya dan mengaku-aku
sebagai bekas mahasiswa saya. Setelah berbasa-basi sebentar dia mengaku bahwa dia memang bukan
mahasiswa saya. (Budi Darma, Bukan Mahasiswa Saya)
(1)”Ya, Allah, bukakan mata mereka. Itu uang beneran dan mereka boleh merebutnya,” doa saya
dengan kenceng.
(2) Anehnya para sopir dan kenek itu, subhanallah, menyelam dan menyelamatkan seluruh uang
yang tenggelam dan mengembalikannya di atas rakit saya.
(3) Lalu mereka mendorong rakit supaya saya meneruskan perjalanan. Saya tertegun. Seperti mati
berdiri. Bagaimana mungkin mereka tidak menyadari, uang yang saya bawa itu uang sungguhan.
Bukan uang mainan. Masya Allah. Tuhan punya rencana. (Pantura, Danarto)
13. Bukti latar tempat dalam kutipan cerpen tersebut ditunjukkan pada nomor ...
A. 1) B. 2) C. 3) D. 1) dan 3)
Bacalah dengan cermat kutipan cerpen di bawah ini untuk menjawab soal nomor 14-17!
Ibu menunjuk purnama yang benderang. Aku mengikuti telunjuknya. Batinku terasa lebih segar.
Rembulan merah jambu … itukah yang diinginkan Ibu, menjadi seseorang. Menjadi orang dalam arti
sebenarnya. Punya karakter dan prinsip yang berbeda. Siap mengarungi kerasnya selama ini? Hatiku
berbunga-bunga. Semua kehampaan, kebencian, dan kekesalanku pada wanita tua itu tiba-tiba
terbang ke awan. Aku tak lagi membencinya! Ternyata aku cukup punya arti di mata Ibu. Aku
rembulan di hatinya! Tanpa ragu, kupeluk Ibu erat. Bersama-sama, kami menghabiskan waktu yang
tak terlupakan di beranda memandangi langit, (Rembulan di Mata Ibu, Asma Nadia)
14. Makna kata hatiku berbunga-bunga dalam kutipan cerpen tersebut menyimbolkan...
16. Latar suasana yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah...
17. Latar waktu dan tempat pada penggalan cerpen tersebut adalah...
Setiap pagi murid-murid kelas 10 selalu latihan untuk menyiapkan pentas saat acara perpisahan
sekolah. Ada yang menampilkan tari, menyanyi, dan drama. Mereka berkumpul di lapangan sekolah
dengan antusias.
“Ayo, teman-teman, kalian harus hafal gerakan tari ini, coba perhatikan!” seru Intan yang berdiri
paling depan sambil menggerakkan badannya dengan sangat luwes, dan diacungi jempol oleh Nadia
yang ada di sebelahnya.
Teman-teman lain mempraktikkan dengan cermat tiba-tiba Dea menyela lalu menyibak barisan yang
telah rapi.
“Intan, lihat Pipit, dia tidak boleh ikut tarian kita, gerak tubuhnya kaku sekali, bikin jelek penampilan
kita saja” protes Dea yang melirik Pipit sinis.
“Semua boleh ikut kok, kita akan latihan dengan rajin agar semua bisa menari dengan baik, lagi pula
acara perpisahan masih tiga minggu lagi” ucap Intan yang langsung menghentikan musik pengiring.
Bacalah dengan cermat kutipan cerpen di bawah ini untuk menjawab soal nomor 20 dan 21!
Untuk meredam kemarahan Ibu, sang keponakan membujuk-bujuknya dan menjanjikan akan
menaikhajikan Ibu. Menganggap bahwa ongkos naik haji sangat mahal dan sepadan dengan hak
waris atas tanah warisan itu, Ibu menyetujuinya. Tetapi, kenyataannya, sampai 40 tahun kemudian,
sampai Ibu sudah renta, anak Pakde itu tak pernah memenuhi janjinya.
“Kok tega-teganya ya, itu Sarmonah membohongi Ibu. Padahal, selama sekolah dulu dia ikut Ibu,”
gerutu Ibu suatu hari. (Sayap-Sayap Ibu, Ahmadun Yosi Herfanda)
20. Bukti bahwa watak tokoh Sarmonah pembohong dapat diketahui melalui...
A. Tokoh Sarmonah tidak adil dan ingkar janji pada tokoh Ibu
B. Tokoh Ibu yang tertipu lantaran berebut warisan demi naik haji
C. Tokoh Pakde tidak bisa ikhlas untuk menaikhajikan tokoh Ibu
22. Penulisan kalimat langsung yang benar dalam penulisan cerpen adalah...
A. “Diki, kamu tahu konsekuensi atas perbuatanmu ini, kan?” ancam Thomas.
B. Soni bertanya, apakah dia mengakui kejahatannya di hadapan hakim.
C. Don, kita akan bekerja sebelum matahari terbit dan Doni pun terdiam.
24. Penulis akan menuangkan nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat pada cerpen agar
pembaca dapat mengambil amanat atau hikmah. Salah satu fungsi menulis cerpen yang dimaksud
adalah...
A. Melibatkan hanya satu atau dua tokoh C. Cerita bersifat fiktif dan imajinatif
B. Memiliki jumlah kata lebih sedikit D. Cerpen tidak sampai mengubah nasib tokoh
Soal Essay
Unsur intrinsik:
Gaya bahasa
Tema
Latar
Sudut pandang
Alur
Tokoh
Amanat
Nilai-nilai cerpen
Biografi pengarang
Latar belakang dari masyarakat
Latar belakang dari pengarang
Aliran sastra penulis saat menyampaikan ceritanya.