1. Sangkuriang
Sangkuriang menjadi salah satu contoh cerita fiksi legenda.
Cerita ini mengisahkan seorang pria yang membangun
bendungan demi mendapatkan cinta seorang gadis
bernama Dayang Sumbi. Namun diketahui, sang gadis
adalah ibunya sendiri yang memiliki kecantikan abadi.
2. Rawa Pening
Rawa Pening mengisahkan seorang anak yang memiliki
kesaktian namun hal itu justru membuat penyihir jahat jadi
iri dan mengutuknya sehingga masyarakat setempat
enggan mendekat.
3. Malin Kundang
Cerita asal Sumatera Barat ini menjadi contoh cerita fiksi
sejarah. Dikisahkan, seorang anak bernama Malin Kundang
merantau dan kembali ke kampung halamannya. Ia kembali
sukses dan berpakaian bagus.
4. Sang Pemimpi
Sang Pemimpi menjadi fiksi cerpen atau novel. Cerita ini
mengisahkan kehidupan tiga orang anak di Belitong yang
memiliki impian bersekolah hingga ke Prancis. Namun, ada
banyak tantangan serta pengorbanan hidup yang harus
dilakukan.
5. Wonder
Kisah ini menceritakan hidup dari seorang anak bernama
August Pullman. Anak yang masih duduk di sekolah dasar
ini diketahui lahir dengan kelainan wajah. Namun, ia
tumbuh dengan percaya diri dengan menunjukan bahwa ia
sama seperti anak lainnya.
6. Bawang Merah dan Bawang
Putih
Bawang Merah dan Bawang Putih menceritakan seorang
gadis bernama Bawang Putih yang memiliki sifat yang baik
hati dan memiliki saudara tiri bernama Bawang Merah yang
jahat.
7. Lutung Kasarung
Contoh cerita fiksi terakhir adalah Lutung Kasarung. Kisah
ini menceritakan tentang putri cantik bernama Purbasari
yang diusir dari istana. Pasalnya, sang Kakak iri kepada
Purbasari yang ditunjuk menjadi ratu dan bukan dirinya.
1. Pengertian
Dikutip dari buku 'Ringkasan Materi dan Latihan Soal
Bahasa Indonesia Kelas 6 SD' karya Irni Shobariani dan
Ismi T Nimah cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi
cerita rekaan atau karangan. Artinya, cerita yang ditulis
bukan berdasarkan kejadian nyata dan hanya imajinasi
pengarang.
2. Jenis
3. Unsur
Ada lima unsur cerita fiksi, yakni tema yang akan menjadi
gagasan utama dalam membuat karya. Kemudian, tokoh
atau pelaku yang ada di dalam karya sastra tersebut.
Adapun, tokoh dibedakan menjadi dua, protagonis atau
tokoh positif dan antagonis atau memiliki nilai-nilai negatif.
(pay/pal)