Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRASASTI YUPA

Guru Pembimbing : Anita Lisdiana, M.Pd

Disusun Oleh :

Fatimah Tujahro
Kelas XII IPS

MADRASAH ALIYAH AL-HIKMAH KEDATON


BANDAR LAMPUNG
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Prasasti Yupa” dengan lancar.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru pembimbing kami Ibu Anita Lisdiana M.Pd yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandar Lampung , Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Depan
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Prasasti ....................................................................................... 3
2.2 Prasasti Yupa................................................................................................ 3
2.3 Isi Prasasti Yupa........................................................................................... 4
2.4 Fungsi Prasasti Yupa ..................................................................................... 7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ........................................................................................................ 9

Lampiran

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata prasasti berasal dari bahasa Sanskerta, dengan arti sebenarnya adalah
pujian. Namun kemudian dianggap sebagai piagam, maklumat, surat keputusan,
Undang-undang atau tulisan.
Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan
tahan lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi , menandai akhir
dari zaman prasejarah, yakni babakan dalam sejarah Kuno Indonesia yang
masyarakatnya belum mengenal tulisan menuju zaman sejarah dimana
masyarakatnya sudah mengenal tulisan. Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa
bangsa kita memasuki zaman sejarahnya sejak abad ke-5 Masehi, oleh karena itu
kira-kira dari zaman itu sampailah kepada kita keterangan-keterangn tertulis yang
pertama, berupa prasasti-prasasti (piagam-piagam) di atas batu yang ditemukan di
Kutai berasal dari raja Mulawarman dan di Jawa Barat berasal dari raja
Purnawarman. Tak dapat disangkal bahwa mula-mula adanya tulisan di negeri
kita, sebagaian ternyata dari prasasti-prasasti tersebut berasal dari India.
Dalam pengertian modern prasasti sering dikaitkan dengan batu nisan atau di
gedung terutama pada saat peletakkan batu pertama atau peresmian suatu proyek
pembangunan.
Prasasti Yupa merupakan prasasti batu yang ditulis dengan huruf pallawa dan
bahasa sanskerta, prasati ini ditemukan di Kutai, Kalimantan Timur dan berisi
mengenai hubungan genealogi pada masa pemerintahan raja Mulawarman. Kali
ini kelompok kami akan membahas tentang makalah yang berjudul “Prasasti Yupa
Sebagai Sumber Sejarah Kerajaan Kutai pada Masa Raja Mulawarman” untuk
mengetahui isi dan fungsi prasasti Yupa yang terdapat pada kerajaan Kutai.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian prasasti dan prasasti Yupa?
b. Apa isi prasasti Yupa?
c. Apa fungsi prasasti Yupa?

1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian prasasti dan prasasti Yupa.
b. Untuk mengetahui isi prasasti Yupa.
c. Untuk mengetahui fungsi prasasti Yupa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prasasti


Prasasti menurut ensiklopedia adalah piagam atau dokumen yang ditulis
pada bahan yang keras dan tahan lama. Sedangkan menurut etimologi prasasti
adalah pujian. Sebagian besar prasasti diketahui memuat keputusan mengenai
penetapan sebuah desa atau daerah menjadi sima atau daerah perdikan. Sima
adalah tanah yang diberikan oleh raja atau penguasa kepada masyarakat yang
dianggap berjasa, ada juga prasasti yang berisi tentang tentang perkara perdata
(disebut prasasti jayapatra atau jayasong), sebagai tanda kemenangan (jayacikna),
tentang utang-piutang (suddhapatra), dan tentang kutukan atau sumpah. Prasasti
tentang kutukan atau sumpah hampir semuanya ditulis pada masa kerajaan
Sriwijaya. Serta adapula prasasti yang berisi tentang genealogi raja atau asal usul
suatu tokoh.
Prasasti dapat ditemukan dalam bentuk angka tahun maupun tulisan singkat.
Angka tahun dapat ditulis dengan angka maupun candrasengkala, baik kata-kata
maupun tulisan. Tulisan singkat dapat ditemukan pada dinding candi, pada
ambang pintu bagian atas dan pada batu-batu candi.
Bahan yang digunakan untuk menuliskan prasasti biasanya berupa batu atau
lempengan logam, daun, dan kertas. Selain andesit, batu yang digunakan adalah
batu kapur, pualam, dan basalt. Dalam arkeologi, prasasti batu disebut upala
prasasti. Prasasti logam yang umumnya terbuat dari tembaga dan perunggu, biasa
disebut tamra prasasti. Hanya sedikit sekali prasasti yang berbahan lembaran
perak dan emas. Adapula yang disebut ripta prasasti, yakni prasasti yang ditulis di
atas lontar atau daun tal. Beberapa prasasti terbuat tanah liat atau tablet yang diisi
dengan mantra-mantra agama Buddha.

2.2 Prasasti Yupa


Sampai kini prasasti tertua di Indonesia teridentifikasi berasal dari abad ke-5
Masehi, yaitu prasasti Yupa dari kerajaan Kutai, Kalimantan Timur. Pada tahun
1879 ditemukan beberapa buah prasasti yang dipahatkan pada tiang batu. Tiang

3
batu itu disebut Yupa, yaitu nama yang disebutkan pada prasasti-prasastinya
sendiri. Sampai saat ini telah ditemukan tujuh buah Yupa, dan masih ada
kemungkinan Yupa yang lain belum ditemukan.
Prasasti-prasasti yang ditemukan di Kalimantan Timur itu mula-mula ditemukan
hanya empat buah, kemudian tiga buah yang lainnya ditemukan. Menurut Kern,
huruf yang digunakan adalah huruf palawa dengan bahasa sansekerta. Semuanya
dikelurkan atas titah (perintah) seorang penguasa daerah itu pada masa tersebut,
yang bernama Mulawarman, yang dapat dipastikan bahwa Ia adalah seorang
Indonesia asli, karena kakeknya masih mempergunkan nama Indonesia asli,
Kundunga.

2.3 Isi Prasasti Yupa


Dari 7 buah prasasti Yupa yang ditemukan, hingga kini rupanya baru 5 buah
prasasti yang berhasil diterjemahkan artinya sebagai sumber sejarah kerajaan
Kutai. Sementara 2 yupa lainnya memiliki keausan parah pada bagian pahatannya
sehingga sangat sulit untuk diidentifikasi. Berikut ini isi dari 5 yupa peninggalan
kerajaan Kutai tersebut.

1. Isi Yupa 1
Isi yupa pertama mengabarkan tentang silsilah singkat raja kerajaan Kutai pada
awal masa berdirinya. Disebutkan dalam prasasti ini bahwa raja Mulawarman
adalah raja yang baik, kuat, dan berkuasa. Ia adalah anak dari raja Asmawarman
sekaligus cucu dari Maharaja Kudungga. Berikut ini teks dan terjemahan dari isi
yupa tersebut.
çrîmataḥ çrî-narendrasya,
Kuṇḍuṅgasya mahâtmanaḥ,
putro’çvavarmmo vikhyâtaḥ,
vaṅçakarttâ yathâṅçumân,
tasya putrâ mahâtmânaḥ,
trayas traya ivâgnayaḥ,
teṣân trayâṇâm pravaraḥ
tapo-bala-damânvitaḥ,
çrî-Mûlavarmmâ râjendro
yaṣṭvâ bahusuvarṇṇakam
tasya yajñasya yûpo’yam
dvijendrais samprakalpitaḥ.

4
Terjemahan : “Sang Maharaja Kudungga, yang amat mulia, mempunyai
putra yang mashur, Sang Aswawarmman namanya, yang seperti sang
Angsuman (=dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia.
Sang Aswawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga.
Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarmman, raja yang
berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarmman telah mengadakan
kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan
kenduri (salamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh pra Brahmana.”

2. Isi Yupa Kedua


Yupa lain yang menjadi sumber sejarah kerajaan Kutai berisi tentang kabar
kebaikan raja Mulawarman kepada para brahmana, serta pemberian hadiah berupa
tanah kepada mereka. Berikut ini teks dan terjemahan dari isi yupa tersebut.
Advertisement

çrîmad-virâja-kîrtteḥ
râjñah çrî-Mûlavarmmaṇaḥ puṇyam
çṛṇvantu vipramukhyâḥ
ye cânye sâdhavaḥ puruṣâḥ
bahudâna-jîvadânam
sakalpavṛkṣaṁ sabhumidânañ ca
yupo’yaṁ sthâpito vipraiḥ.

Terjemahan : “Dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang


terkemuka, dan sekalian orang baik lain-lainya, tentang kebaikan budi Sang
Mulawarmman, raja besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah
berwujud sedekah banyak sekali, seolah-olah sedekah kehidupan atau
semata-mata pohon Kalpa (yang memberi segaa keinginan), dengan sedekah
tanah (yang dihadiahkan). Berhubungan dengan semua kebaikan itulah tugu
ini didirikan oleh para Brahmana (sebagai peringatan).”

5
3. Isi Yupa Ketiga
Yupa ketiga memiliki isi yang singkat dibandingkan isi yupa lainnya. Yupa ini
berisi tentang kabar pemberian sedekah raja Mulawarman kepada para Brahmana
berupa segunung minyak dengan lampu dan malai bunga. Kemungkinan sedekah
ini diperuntukan sebagai media peribadatan. Berikut ini teks dan terjemahan dari
isi yupa tersebut.

Çrî-Mûlavarmmaṇo râjñaḥ
Yad dattan tîla-parvvatam
Sadîpa-mâlayâ sârddham
Yûpo’yaṁ likhitas tayoh.

Terjemahan : “Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah
disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarmman, yakni segunung minyak
(kental), dengan lampu serta malai bunga.”

4. Isi Yupa Keempat


Yupa keempat berisi berita yang membuktikan bahwa kerajaan Kutai memperoleh
masa kejayaan dibawah pimpinan raja Mulawarman. Isi prasasti yang menjadi
sumber sejarah kerajaan Kutai ini menyatakan bahwa sang raja telah memberikan
sedekah 20 ribu ekor sapi kepada para Brahmana. Berikut ini teks dan terjemahan
dari isi yupa tersebut.

Çrîmato nṛpamukhyasya
râjñaḥ çrî-Mûlavarmmâṇaḥ
dânaṁ puṇyatame kṣetre
Yad dattaṁ Vaprakeçvare
dvijâtibhyo’gnikalpebhyaḥ
vinçatir ggosahasrikam
tasya puṇyasya yûpo’yam
kṛto viprair ihagataih.

6
Terjemahan : “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah
memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahman yang seperti api,
(bertempat) di tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara. Untuk
(peringatan) akan kebaikan budi yang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh para
brahmana yang datang di tempat ini”.

5. Isi Yupa Kelima


Yupa terakhir yang dapat diidentifikasi dan dijadikan sebagai salah satu sumber
sejarah kerajaan Kutai ini diperkirakan dibuat oleh para Brahmana untuk
mengenang keberanian dan kebaikan raja Mulawarman. Berikut ini Berikut ini
teks dan terjemahan dari isi yupa tersebut.

Sri-mulavarmma rajendra (h) sama vijitya parttya (van)


Karadam nrpatimms cakre yatha raja yudhisthirah
Catvarimsat sahasrani sa dadau vapprakesvare
Ba … trimsat sahasrani punar ddadau
Malam sa punar jivadanam pritagvidham
Akasadipam dharmmatma parttivendra (h) svake pure
… … … … … … … mahatmana
Yupo yam sth (apito) viprair nnana desad iha (gataih//)

Terjemahan : “Raja Mulawarman yang tersohor telah mengalahkan raja-raja


di medan perang, dan menjadikan mereka bawahannya seperti yang
dilakukan oleh raja Yudisthira. Di Waprakeswara Raja Mulawarman
menghadiahkan (sesuatu) 40 ribu, lalu 30 ribu lagi. Raja yang saleh tersebut
juga memberikan Jivadana dan cahaya terang (?) di kotanya. Yupa ini
didirikan oleh para Brahmana yang datang ke sini dari pelbagai tempat”.

Dari prasasti-prasastinya yang sudah ditemukan sampai saat ini, dapat diketahui
nama beberapa orang tokoh, serta bagaimana kira-kira kehidupan keagamaan pada
waktu itu, bagaimana kehidupan dan keadaan masyarakat pada umumnya.

7
Bahan yang sampai kepada kita cukup untuk mengungkapkan keadaan zaman
tersebut secara lengkap dan menyeluruh, sehingga pengetahuan mengenai zaman
tersebut, untuk sementara terbatas pada sumber yang ada.

2.4 Fungsi Prasasti Yupa


Seperti yang telah kita ketahui prasasti Yupa dibuat sebagai:
a. Menggambarkan silsilah Raja Mulawarman.
b. Mengenang kebaikan Raja Mulawarman.
c. Ucapan terimakasih kepada para Brahmana.

Dari berbagai prasasti yang ditemukan di Kalimantan Timur sampai saat ini, kita
dapat mengetahui nama-nama berbagai tokoh, serta bagaimana sepak terjang
kehidupan mereka dalam menjalankan kepercayaan atau keagamaan. Namun
sampai sangat sedikit keterangan yang menyebutkan tentang kehidupan dan
keadaan masyaraktnya.

Keterbatasan mengenai masalah kehidupan masyarakat ini tidak terlepas dari


sebuah kebiasaan para raja pada masa itu. Pada zaman kerajaan Hindu-Budha
sangat sedikit sumber yang menyinggung masalah kemasyarakatan, tetapi mereka
kebanykan membahas mengenai kehidupan Raja dan bagaimana raja tersebut
berhubungan dengan agamanya. Dalam agama Hindu Budha dikenal konsep
Dewa Raja, yaitu Raja sebagai perwakilan dewa atau titisan dewa.

Karena raja sebagai orang besar dan dianggap sebagai utusan Dewa untuk
mengelola atau mengatur bumi, maka nama seorang Raja banyak tercatat dalam
berbagai tulisan seperti prasasti. Nama raja selain tercatat dalam masalah
pemerintahan juga tidak sedikit banyak tertulis dalam masalah keagamaan.

8
BAB III
PENUTUP

Dari penjelasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa prasati Yupa


merupakan temuan arkeologi yang ditemukan di Kerajaan Kutai, Kalimantan
Timur yang dipahat pada tiang batu dengan menggunakan huruf pallawa dan
bahasa sanskerta. Dengan adanya prasasti ini sedikit demi sedikit keberadaan
Kerajaan Kutai daan keadaan masyarakat pada umumnya.
Prasasti yang ditemukan sebanyak tujuh buah Yupa, yang semuanya menerangkan
bagaimana kepemimpinan raja Mulawarman. Prasasti yang pertama menerangkan
silsilah Mulawarman adalah raja terbesar di daerah Kutai kuno, prasati yang
selanjutnya menerangkan tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, raja besar
yang sanat mulia, prasasti yang ketiga adalah sedekah dari sang Mulawarman
yang berupa segunung minyak dengan lampu serta malai bunga, ada lagi prasasti
yang menyebutkan Sang Mulawarman menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada
brahmana yag seperti api. Prasasti yang terakhir berbunyi raja Mulawarman yang
tersohor telah mengalahkan raja-raja di medan perang.
Sehingga dengan adanya prasasti tersebut, dapat dijelaskan bagaimana kerajaan
Kutai pada masa raja Mulawarman dan dapat di ketahui fungsi dan tujuan
didirikannya prasasti Yupa adalah sebagai sumber sejarah bahwa kerajaan Kutai
pernah ada di Nusantara.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://masahmadsy.blogspot.com/2017/02/prasasti-yupa.html diakses 13
Februari 2019
http://www.wacana.co/2009/07/prasasti-yupa-kutai/ diakses 13 Februari
2019
http://ratnafitri11ips517.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kerajaan-
kutai.html diakses 13 Februari 2019

Gamal, Komandoko.2010.Ensiklopedia Pelajar dan Umum; Buku Serba


Tahu tentang Pengetahuan Umum Indonesia dan Dunia.Yogyakarta : Pustaka
Widyatama.

Soedjipto, Abimanyu.2014. Kitab Sejarah Terlengkap; Kearifan Raja-raja


Nusantara Sejarah dan Biografinya.Yogyakarta : Laksana. Poesponegoro dan
Notosusanto. 1990.Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.

10
Lampiran

Prasasti Yupa No. Inv D 175

11

Anda mungkin juga menyukai