Anda di halaman 1dari 9

Resensi Buku: Dua Buah Buku "Psikologi Umum"

Membandingkan Buku Psikologi Umum Karangan


Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych Dan Drs. Agus Sujanto
Oleh Elisabet Simanjuntak

IDENTITAS BUKU
Buku 1
Judul Buku

: Psikologi Umum

Tahun

: 1996

Penulis

: Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych.

Penerbit
Alamat Penerbit

: PT. Refika Aditama


: Bandung

Jumlah Halaman

: 228 Halaman

Cetakan

: Ketiga

Dan
Buku 2

Judul Buku

: Psikologi Umum

Tahun

: 1993

Penulis

: Drs. Agus Sujanto

Penerbit

: BUMI AKSARA

Alamat Penerbit

: Jakarta

Jumlah Halaman

: 254 Halaman

Cetakan

: Kesembilan

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Etimologi dari kata psikologi adalah kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti
jiwa dan kata logos berarti ilmu. Jadi, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari
istilah psikologi. Meski demikian, kita menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian
dengan pertimbangan terdapat perbedaan yang jelas dengan maknanya, yakni:
-

Ilmu jiwa merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan dipahami setiap orang sehingga
kita pun menggunakan dalam arti yang luas karena masyarakat telah memahaminya. Sedangkan
kata psikologi merupakan suatu istilah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah sehingga kita
menggunakannya untuk merujuk kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.

Ilmu jiwa digunakan dalam arti lebih luas daripada istilah psikologi. Ilmu jiwa meliputi segala
pemikiran, pengetahuan, tanggapan, dan juga meliputi segala khayalan dan spekulasi mengenai
jiwa. Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis
dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat yang disepakati oleh para sarjana psikologi
masa kini. Istilah psikologi merupakan bagian dari istilah ilmu jiwa pada umumnya.
Dengan demikian, tampak jelas ada pergeseran makna yang terjadi pada kata psikologi
dan ilmu jiwa. Psikologi zaman modern tidak dapat disamakan dengan ilmu jiwa. Contoh: secara
kebetulan kita memperoleh kesan umum mengenai kekacapan dan sifat-sifat kepribadian
seseorang, dengan ini kita sebenarnya sudah melakukan kegiatan ilmu jiwa. Akan tetapi, tersebut
baru disebut psikologi jika cara-cara mengumpulkan keterangan mengenai kecakapan dan
kepribadian orang itu dilengkapi dengan metode-metode yang objektif yang dilakukan dengan
sengaja oleh orang yang terlatih.
2. Buku Karangan Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych.
Buku yang berjudul Psikologi Umum ini lebih menekankan pada uraian mengenai
bagainana terjadinya sikap-sikap individu terhadap lingkungannya dan bagaimana cara-cara
penelitiannya.

Sistematis dari buku ini, pada bab satu merupakan tinjauan secara umum mengenai istilah
psikologi dan ilmu jiwa. Selintas sejarah ilmu jiwa yang awal perkembangannya di Eropa Barat.
Ikhtisar lapangan psikologi. Pada bab dua menerangkan tentang ilmu jiwa sosial. Pokok-pokok
yang terdapat dalam ilmu jiwa social. Metode-metode penelitian. Pada bab ketiga menerangkan
tentang interaksi sosial. Pengertian tentang kepribadian manusia, sugesti, dan situasi sosial.
Penyesuaian diri. Pada bab empat menerangkan tentang situasi kelompok social (social Group
situation). Penggolongan kelompok sosial. Pada bab lima menerangkan tentang motif dan sikap
(attitude). Ciri-ciri attitude, yakni: faktor internal dan eksternal attitude; interaksi kelompok;
keluar dari kelompok; perubahan attitude; dan beberapa eksperimen. Penjelasn prasangka sosial,
hubungan prasangka sosial dengan stereotip, metode penilaiannya, dan upaya menguranginya.
Pada bab enam / terakhir ini menerangkan tentang pengaruh masyarakat terhadap
perkembangan sosial.
Ikhtisar lapangan psikologi, yakni psikologi terbagi dua,yaitu;
1) Psikologi teoritis (Psikologi umum dan Psikologi khusus), dan
2)

Psikologi terapan (praktis), Merupakan praktik dari psikologi teoritis. (Psikolodiagnostik,


Psikologi klinis dan bimbingan psikologi, Psikologi Perusahaan, dan Psikologi pendidikan).
Faktor pokok dalam ilmu jiwa sosial,yaitu:
1. Hubungan antarmanusia;

7. Kehidupan manusia di kelompoknya;

2. Sifat-sifat dan Struktur kelompok; 8.

Pembentukan norma sosial;

3. Kepemimpinan (leadership);

9. Dinamika kelompok (group dynamic);

4. Sikap (attitude) social;

10. Perubahan sikap social;

5. Peranan kelompok dalam perkembangan individu;


6. Psikologi anak-anak jahat dan lain-lain.
Metode-metode psikologi sosial, antara lain:
A) Metode eksperimen,

C)

Metode diagnostic-psikis, dan

B) Metode survey,

D)

Motode sosiometri.

Pengertian kepribadian manusia yang dirumuskan sebagai berikut: Kepribadian


adalah organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik dalam individu yang turut

menentukan cara-cara yang khas dalam menyesuaikan dirinya dengan


lingkungannya.
Ciri utama kelompok sosial bentuk interaksi social lainnya, yaitu:
a) Motif yang sama anggota kelompok;
b) Reaksi-reaksi & kecakapan yang berlainan antaraanggota kelompok;
c) Penegasan struktur kelompok; dan
d) Penegasan norma-norma kelompok.
Empat perkembangan sosial yang dipengaruhi masyarakat, yaitu:
1) Peranan keluarga terhadap perkembangan,
3) Peranan lingkungan kerja,
2) Peranan sekolah terhadap perkembangan, dan
4) Peranan media massa.
Dalam buku karangan Dr. W.A. Gerungan, Dipl. Psych ini, memang khusus untuk sistem
pengajaran, karena penyusunan isinya berurutan dan saling berhubungan serta sangat rapat dari
satu bab ke bab setelahnya. Buku ini dispesifikasikan untuk kalangan akademis.

3. Buku Karangan Drs. Agus Sujanto


Ilmu watak di dalam bahasa asing disenut karakteriologie. Karakteriologie adalah istilah
Belanda, berasal dari kata karakter, yang berarti watak, dan logos, yang berarti ilmu. Jadi
karakteriologie dapat kita istilah Indonesiakan menjadi ilmu watak.
Kata Belanda karakter, itu berasal dari kata Yunani charas sein, yang berarti (mula-mula)
coretan, atau goresan. Kemudian berarti setempel atau gambaran yang ditinggalkan oleh
setempel itu.
Jadi di sini kita menganggap bahwa tingkah laku manusia, adalah pencerminan dari
seluruh pribadinya, dan secara sepintas, itulah watak manusia. Ilmu ini memang telah lama sekali
dikenal oleh manusia. Yaitu telah sejak Plato, seorang ahli ilmu jiwa pada zaman Yunani kuno,
400 tahun sebelum Masehi. Ia adalah seorang murid Socrates, seorang ahli filsafat terbesar di

zamannya. Sebenarnya ada perbedaan-perbedaan prinsipal yang sering dikacaukan saja. Yaitu
pegertian tentang:
1. Konstitusi jasmani
2. Temperamen
3. Watak
Karena itu, maka di dalam menggolong-golongkan (mentipe) nanti juga atas tiga
golongan ini. Jadi ada tipe-tipe manusia menurut konstitusi jasmaninya, menurut
temperamennya, dan menurut wataknya.
1. Konstitusi jasmani ialah, keadaan jasmani yang secara fisiologis merupakan sifat-sifat
bawaan sejak lahir. Konstitusi jasmani ini berpengaruh juga pada tingkah laku orang itu,
dan merupakan sifat-sifat yang khas, asli dan tidak dapat dirubah. Misalnya sifat-sifat
orang yang bertubuh langsing , tentu berbeda dengan sifat-sifat orang yang bertubuh
gemuk, dan sebagainya.
2. Temperamen, ini dari kata temper, artinya campuran. Temperamen, adalah sifat-sifat
seseorang yang disebabkan adanya campuran-campuran zat di dalam tubuhnya, yang juga
mempengaruhi tingkah laku orang itu. Jadi temperamen berarti, sifat laku jiwa, dalam
hubungannya dengan sifat-sifat kejasmanian. Temperamen, juga merupakan sifat-sifat
yang tetap tidak dapat dididik.
3. Watak, ialah pribadi jiwa yang menyatakan dirinya dalam segala tindakan dan
pernyataan, dalam hubungannya dengan: bakat, pendidikan, pengalaman, dan alam
sekitarnya.

Kajian Banding
Berdasarkan dari tinjauan kedua buku tersebut penulis dapat menyatakan bahwa:
a) Keunggulan
Buku karangan Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych.
1) Penulisannya menggunakan sistem Umum-Khusus, sehingga yang diung-kapkan dalam buku ini
lebih lengkap, karena dari hal umum yang diluar bahasan (pusat ilmu dari cabang ilmu yang

diangkat) ini dijelaskan sehingga mempermudah pembaca untuk mengikuti (memahami) isi buku
ini.
2) Penulisannya saling berhubungan, maksudnya antara bab ke bab tersebut dibuat berhubungan,
sehingga mempermudah memahami isi.
3) Sangat mengutamakan atau menggunakan bahasa akademis.
4) Dilengkapi tabel sebagai aplikasi atau contoh penerapan untuk mempermudah pemahaman.
5) Benar-benar membedah secara luas tentang isi (bahasan) buku ini.
6) Menggunakan contoh untuk menggambarkan maksud bahasannya dengan contoh sehari-hari.
Buku Karangan Drs. Agus Sujanto
1) Sampul yang digunakan pada buku ini bagus dan sesuai dengan peruntukkannya. Komposisi
antara gambar pada sampul dengan tulisannya pun sesuai. Informasi yang disampaikan lengkap
baik judul, nama pengarang, maupun nama penerbit. Selain itu, informasi yang disampaikan
mengenai sedikit ulasan dari buku ini pada sampul belakang juga lengkap.
2) Jenis kertas yang digunakan sesuai peruntukkannya.
3) Ketebalan buku sesuai untuk mahasiswa atau masyarakat.
4)

Mutu tinta yang digunakan sangat bagus, karena terlihat hasil cetakkan yang tebal dan
berkualitas.

5) Tujuan pengarang jelas terlihat sekali pada kata pengantar, yaitu menyelidiki dan mempelajari
masalah-masalah sosial yang tampak sehari-hari di dalam kehidupan masyarakat. Jadi, tujuan
pengarang pada buku ini dapat diketahui secara langsung.
b) Kekurangan
karangan Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych.
1) Di luar kalangan akademis sulit untuk memahami bahasannya.
2) Terkesan tidak fokus pada inti bahasannya.
3) Sedikit membosankan, karena terkesan tidak efektif dalam penggunaan kata.
4) Seperti diperuntukkan bagi kalangan yang benar-benar memahami asal (sumber) bahasan, yaitu
psikologi atau ilmu jiwa.

Buku Karangan Drs. Agus Sujanto


1) Sistematika penulisan pada buku ini kurang.
2) Penulisan istilah asing yang belum dibakukan, tidak ditulis dengan benar

Kelayakan Penggunaan
Dari beberapa keunggulan dan kekurangan kedua buku tersebut, Dapat dioptimalkan
penggunaannya, apabila digunakan oleh orang-orang yang tepat.
Maksudnya, sesuai dengan tujuan kedua buku ini baik buku Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych
maupun Buku Karangan Drs. Agus Sujanto. tepat guna bagi kalangan mahasiswa (akademis)
pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Solusi Dari Penggunaan Kedua Buku


Sebagai pembaca kedua buku ini, solusi yang kami berikan adalah sebaiknya pada buku
karangan Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych. solusinya adalah mengunakan bahasa yang tepat.
Masksudnya, jika buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa, bahasanya penulisannya pun harus
mudah dicerna oleh mahasiswa. Selain itu, gunakan bahasa yang seefektif mungkin agar
pembaca tidak cepat bosan membaca buku ini.
Sedangkan buku karangan Drs. Agus Sujanto tidak lagi terjadi kesalahan, baik kesalahan
penulisan atau pemilihan kata karena buku ini sudah direvisi.

KESIMPULAN
1. Simpulan
Setelah membaca kedua buku ini, kesimpulan yang didapat adalah meskipun kedua buku
ini memiliki judul yang sama, tetapi isinya cukup berbeda satu sama lain. Jelas terlihat bahwa
buku edisi revisi disusun dengan penulisan yang sudah benar, sedangkan buku edisi non-revisi
yaitu edisi ke-tiga yang dikarang Dr. W.A.Gerungan, Dipl. Psych. masih ada kesalahan penulisan
bahkan pemilihan katanya. Penyampaiannya pun tidak pada intinya melainkan penjelasan yang
meluas sehingga kita harus mencari jawabannya sendiri.

2. Saran
Sebagai mahasiswa yang menggunakan kedua buku tersebut, sebaiknya kita harus
membuka semua pikiran kita untuk dapat memahami salah satu cabang ilmu psikologi ini, agar
dapat mencerna secara bertahap dan tetap utuh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
pengembangan wawasan diri sebagai mahasiswa yang mempelajari sastra murni Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Gerungan, W.A.1996.Psikologi Umum (edisi ketiga).Bandung : PT. Refika Aditama


Sujanto, Agus. 1993.Psikologi Umum.Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai