Anda di halaman 1dari 20

Cerpen singkatan cerita pendek.

- Selesai dalam sekali baca.

- Biasanya antara 1500 – 3000 kata


(6 – 10 halaman)
- Hanya berisi satu tema dan satu
konflik
- Bercerita tentang sepenggal
peristiwa dalam kehidupan tokoh.
Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun sebuah karya sastra
dari dalam karya sastra itu
sendiri.
Sedangkan unsur yang
membangun karya sastra dari
luar karya sastra tersebut
dinamakan unsur ekstrinsik.
 Tema : ide pokok dalam cerita
 Amanat : pesan yang disampaikan
pengarang kepada pembaca.
 Latar/Setting : tempat, waktu, suasana
dalam cerita
 Sudut Pandang : cara pengarang
menempatkan diri dalam karangannya.
 Tokoh dan Penokohan : pelaku dalam cerita
 Alur : jalan cerita
 Gaya bahasa
Adalah segala keterangan mengenai
waktu, ruang, dan suasana terjadinya
lakuan/peristiwa dalam cerita.
Latar terbagi menjadi tiga yaitu :
 Latar waktu

 Latar tempat

 Latar suasana
Adalah posisi pengarang dalam
ceritanya.
Sudut pandang dibagi menjadi tiga
yaitu :
 Sudut pandang orang pertama
 Sudut pandang orang ketiga
 Sudut pandang campuran
Sudut pandang orang pertama, adalah
penggunaan kata ganti ‘aku’ sering
disebut juga sudut pandang akuan.
S.P. orang pertama terbagi lagi
menjadi dua yaitu :
 S.P. orang pertama pelaku utama
(Tokoh ‘aku’ menjadi tokoh utama
dalam cerita.
 S.P. orang pertama pelaku
sampingan (Tokoh ‘aku’ hanya
berperan sebagai tokoh
pendamping/pembantu saja.
Pengarang berada di luar cerita.
Artinya dia tidak terlibat dalam
cerita. Pengarang berposisi tak
ubahnya seperti dalang atau
pencerita saja.
Kata ganti‘dia’ atau ‘nama-nama
tokoh’. Oleh sebab itu, disebut sudut
pandang diaan.
S.P. orang ketiga terbagi menjadi dua yaitu
:
 S.P. orang ketiga serba tahu (pengarang

mengetahui segala tingkah laku, perilaku,


keadaan lahir dan batin tokoh cerita).
 S.P. orang ketiga terarah (pengarang

hanya sebatas mengetahui kondisi


lahiriah dari para tokohnya).
Adalah individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau berkelakuan (memiliki
sifat/watak) di dalam berbagai peristiwa
dalam cerita.
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh
dibedakan menjadi tiga yaitu tokoh utama,
tokoh pembantu, dan figuran. Sedangkan
berdasarkan wataknya, tokoh dibagi menjadi
tiga yaitu tokoh protagonis (tokoh baik), tokoh
antagonis (tokoh jahat), dan tokoh tritagonis
(tokoh penengah)
Adalah cara pengarang dalam
menyajikan/menggambarkan watak
tokoh dan penciptaan citra tokoh.
Penokohan secara umum dibedakan
menjadi dua yaitu :
 Penokohan secara langsung (analitik)
 Penokohan secara tidak langsung
(dramatik)
Artinya pengarang secara langsung
menjelaskan watak/citra dari tokoh
tersebut dengan kata-kata.
Misalnya bahwa tokoh A adalah orang
yang cerewet dan suka mengadu
domba.
Atau bahwa fisik tokoh B adalah
cantik, rambutnya hitam tergerai, dsb.
Artinya penggambaran `watak/citra tokoh
dilakukan secara tersamar.
Pada penokohan jenis ini, pembaca bisa
menyimpulkan watak seorang tokoh dari :
 pikiran tokoh
 dialog/ucapan tokoh
 tingkah laku/tindakan tokoh
 lingkungan sekitar tokoh
 reaksi/tanggapan dari tokoh lain
 keadaan fisik tokoh
Adalah rangkaian/jalinan antar peristiwa.
Sebuah cerita sebenarnya terdiri dari
berbagai peristiwa yang memiliki
hubungan sebab -akibat.
Misalnya karena ada peristiwa 1
(pacarnya lari) maka akibatnya
terjadilah peristiwa 2 (tokoh A frustasi).
Jalinan itu yang dinamakan alur/plot.
 Alur maju (alur lurus)
Rangkaian peristiwanya bergerak maju
dari awal ke akhir (kronologis)
 Alur mundur (alur flashback)
Rangkaian peristiwanya bergerak mundur
dari akhir ke awal (set back)
 Alur campuran (maju-mundur)
Rangkaian peristiwa bergerak secara acak.
Adalah cara pengarang mengungkapkan
ceritanya melalui bahasa yang digunakan.
Setiap pengarang memiliki gaya masing-
masing. Ahmad Tohari, misalnya, dia
banyak menggunakan kalimat-kalimat
yang indah dan kuat untuk
mendeskripsikan latar dalam ceritanya.
Kuntowijoyo banyak menggunakan idiom-
idiom Jawa dalam ceritanya.
 Nilai-nilai dalam cerita
. Nilai sastra : nilai-nilai yang mendorong
seseorang untuk menghargai karya orang
lain.
. Nilai moral
. Nilai agama
. Nilai sosial
. Nilai budaya
 Latar belakang kehidupan pengarang
 Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Anda mungkin juga menyukai