Anda di halaman 1dari 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 5)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Merakurak


Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Materi Pokok : Geguritan
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (6 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, modifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Memahami struktur 3.4.1 Menjelaskan struktur teks puisi
teks, unsur kebahasaan, dan 3.4.2 Menjelaskan unsur kebahasaan teks puisi
pesan moral puisi secara 3.4.3 Menjelaskan pesan moral teks puisi
lisan dan tulis

4.4 Mengapresiasi secara 4.4.1 Menulis teks puisi sesuai tema.


lisan dan tulis teks puisi 4.4.2 Membaca indah teks puisi.
4.4.3 Menanggapi isi teks puisiyang dibaca temannya.
4.4.4 Menceritakan relevansi pesan moral puisi dalam
kehidupan sehari-hari

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mendengarkan atau membaca geguritan (puisi), peserta didik mampu


menjelaskan struktur geguritan(puisi) dengan benar.
2. Dengan mendengarkan atau membaca geguritan (puisi ) , peserta didik mampu
menyimpulkan ciri umum geguritan (puisi) dengan benar.
3. Dengan mendengarkan atau membaca geguritan (puisi), peserta didik mampu
menyimpulkan pesan moral dalam geguritan ( puisi) dengan benar.
4. Peserta didik mampu membuat teks geguritan dengan bahasa yang tepat.
5. Peserta didik mampu membaca teks geguritan dengan lagu yang tepat.

Fokus Penguatan Karakter :


jujur, tanggung jawab, kerjasama, kreatif.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan ke-1

1. Struktur teks geguritan


2. Unsur kebahasaan teks geguritan
3. Pesan moral dalam teks geguritan

Pertemuan ke-2

1. Teknik menulis teks geguritan


2. Teknik menceritakan kembali isi geguritan

Pertemuan ke-3
1. Teknik membaca indah teks geguritan
2. Teknik menanggapi geguritan

 Materi terlampir

E. Metode/Model Pembelajaan
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Kooperatif
3. Metode : Diskusi, Tanya jawab,Penugasan, Demonstrasi

F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat
a. Contoh Teks GEGURITAN (terlampir).
b. Tayangan GEGURITAN
c. LCD dan laptop

2. Bahan
a. Kertas manila
b. Lembar Kerja
c. Kertas HVS sejumlah peserta Didik

3. Sumber Belajar :
- Tim MGMP Bahasa Jawa ( 2018 ). Reroncening Basa 7. Tuban : Sigma
Mandiri
- Sunardi dkk ( 2009 ) . Kirtiya Basa VII . Surabaya : Dinas Pendidkan Provinsi
Jawa Timur
- Mangunsuwito ( 2002 ) . Kamus Lengkap Bhs. Jawa . Bandung : Yrama
Widya
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi.
(spiritual, sosial)
2) Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. 10 menit
(C4: Comunication)
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik mengamati tayangan slide yang ditampilkan guru.
(PPK : Mandiri)
2) Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang cirri-ciri geguritan
yang diamatinya. (C4: Comunication)
3) Peserta didik berkelompok kemudian menerima lembar kerja dari
guru.
4) Peserta didik dalam kelompok membaca contoh Teks Geguritan
kemudian berdiskusi mengerjakan LK dari guru. untuk 60 menit
menemukan isi dan pesan moral sesuai lembar kerja yang
diterimanya.
5) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan dengan santun.
(C4: Communication)
6) Peserta didik penampilan terbaik dengan jawaban benar
mendapatkan point nilai dari guru.

3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan 10 menit


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas mencari Teks Geguritan dari berbagai
sumber dan menemukan isi dalam Geguritan yang dibaca.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
Pertemuan 2

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada
siswa mengenai pembelajaran Gegeurtan pada pertemuan
sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai 10 menit
manfaat materi belajar tentang Geguritan.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang teknik
menulis geguritan.
2) Peserta didik mengumpulkan data-data berbagai objek yang akan
dijadikan bahan untuk membuat geguritan.
3) Peserta didik berlatih menulis larik-larik geguritan dengan 60 menit
menggunakan pilihan kata yang tepat.
4) Peserta didik menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis dalam
bentuk teks geguritan.
5) Peserta didik menceritakan isi geguritan yang telah dibuat.
G
3. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan
evaluasi kegiatan pembelajaran. 10 menit
2) Guru memberikan tugas membaca teks dan menemukan isi dalam
Geguritan yang dibaca.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 3

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
4) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada
siswa mengenai pembelajaran Gegeurtan pada pertemuan
sebelumnya.
5) Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai 10 menit
manfaat materi belajar tentang Geguritan.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang teknik
membaca geguritan.
2) Peserta didik berlatih membaca geguritan dengan memperhatikan
wiraga, wirama, dan wirasa.
3) Secara bergantian peserta didik membaca geguritan sesuai kaidah
60 menit
atau aturan yang ada.
4) Peserta didik mengamati penampilan temannya dalam membaca
geguritan.
5) Peserta didik menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap siswa
lain berdasarkan hasil pengamatannya.
G
3. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan
evaluasi kegiatan pembelajaran. 10 menit
2) Guru memberikan penghargaan pada peserta didik.
4) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak
langsung.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.

2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen jurnal

Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMPNegeri 1 Merakurak
Kelas/Semester : VII/Satu
Tahun pelajaran : 2018/2019
Nama
‘No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1. …………  menyampaikan usulan dalam peduli
diskusi untuk menemukan isi
geguritan
2 dst.

b. Instrumen Penilaian Tes Tulis


1) Kisi-kisi tes tulis
No Indikator Butir Instrumen
1 Siswa dapat mengartikan kata-kata sulit dengan Soal uraian 1
tepat
2 Siswa dapat menyebutkan purwakanthi yang Soal uraian 2
ada dalam geguritan dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan lelewaning basa/majas Soal uraian 3
dalam geguritan.
Siswa dapat menjelaskan unggah-ungguh basa
4. Soal uraian 4
yang digunakan dalam geguritan.
Siswa dapat menentukan tema geguritan
5. Soal uraian 5
dengan tepat
Siswa dapat menjelaskan isi geguritan dengan
6. tepat Soal uraian 6
Siswa dapat menyebutkan nilai budi pekerti
7. dalam geguritan. Soal uraian 7
Siswa dapat menjelaskan urut-urutan dalam
8. membuat geguritan. Soal uraian 8
Siswa dapat menyebutkan 4 hal yang
9. diperhatikan dalam membaca geguritan. Soal uraian 9
Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang
10. diperhatikan dalam membaca geguritan. Soal uraian 10

2) Soal evaluasi:
1.Tegesana tembung-tembung kang wigati/ kang kagaris ngisor ing geguritan,”Ron
Garing”!
2. Golekana purwakanthi kang tinemu ana ing geguritan ,”Ron Garing”!
3. Sebutna ukara kang nggunakake lelewaning basa ing geguritan “Ron Garing”!
4. Jlentrehna bab basa kang digunakake ing geguritan “Ron Garing”
5. Sebutna tema ing geguritan ,”Ron Garing”!
6. Coba critakna isi geguritan ,”Ron Garing” kanthi ringkes!
7. Sebutna apa wae dudutan budi pekerti ing geguritan,”Ron Garing”!
8. Jlentrehna kepriye urut-urutan nalika nulis geguritan !
9. Sebutna 4 bab kang wigati/perlu digatekake nalika maca geguritan !
10. Jlentrehna bab kang wigati/perlu digatekake nalika maca geguritan !

Skor Penilaian:
Skor maksimal masing-masing soal adalah 10
Jika jawaban seluruhnya benar maka skor 100.

c. Instrumen Penilaian Tes Unjuk Kerja/Praktik


1) Kisi-kisi unjuk kerja
No Aspek yang dinilai Indikator Skor dan Kriteria
1 Membaca teks Mampu membaca
geguritan dengan indah geguritan 1. Kurang
lagu yang tepat.
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Skor maksimal 20

RUBRIK PENILAIAN

UNSUR PENILAIAN JUMLAH


NAMA ISI INTONAS EKSPRESI PENGGUNA NILAI
NO SISWA I/ VOKAL AN BASA

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

4 = Sangat baik
3 = Baik
2= Cukup
1 = Kurang

3) Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan
 Pembelajaran ulang
Menulis bersama kaidah kebahasaan Teks Geguritan.
Teknik menulis dan membaca Geguritan
 Bimbingan perorangan
Penentuan pengertian Geguritan
Penentuan cirri-ciri Geguritan
Penentuan kaidah kebahasaan Teks Geguritan

b. Pembelajaran Pengayaan
 Ciri-ciri Geguritan
 Isi dan Pesan Moral Gegurian
 Teknik menulis dan membaca Geguritan

Merakurak, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Merakurak Guru Mata Pelajaran,

Moh. Kholis, S.Pd., M.Pd. Puji Astutik, S.Pd


Pembina Tk.I NIP. 19720722 199802 2 002
NIP. 19720120 199903 1 006

LAMPIRAN
A. MATERI
1. Teks geguritan

Ron Garing
Pangripta: Budhi setyawan

Wengi sansaya atis


Nalika aku sesingidan ing sajroning swara gamelan
Kang digawa dening angin

Prasasat tan kendhat


Anggonku kulak warta adol prungu
Ananging isih mamring

Aku wis pingin cecaketan


Obormu kang makantar-kantar
Madhangi jangkah lan jagatku

Ana ngendi papanmu


Lelana tapa brata
Tanpa pawarta tanpa swara

Aku kadya ron garing


Kumleyang kabur kanginan
Ing jagat peteng lelimengan

Krasa luwih abot


Anggonku ngadhepi dina-dina ing ngarep
Mlakuku ora mantep

Kagubet ribet lan ruwet


Adoh saka cahyamu
Pedhut ing sakindering pandulu

Panjenengan
Guruku, sihku, oborku
Kancanana sukmaku sinau bab katresnan sajroning ati.

2. Struktur Teks Geguritan


Kados ingkang sampun diandharaken ing ngajeng bilih Geguritan utawi Puisi Jawa
Gagrag Anyar menika kalebet puisi bebas sastra Jawa, tegesipun boten kaiket ing aturan
tartamtu kados dene ing tembang. Nanging sanajan makaten taksih ngugemi wontenipun raos
kaendahan. Endahing geguritan dumunung ing pilihan tembung ingkang mentes lan mantesi
tur saged nuwuhaken wirama ingkang endah.

3. Unsur Basa Teks Geguritan


a. Pamilihe tembung (diksi).
Tembung ing geguritan asil saking pamilihipun tembung kanthi setiti, mentes lan
mantesi.
Tuladha :
Wengi sansaya atis (adhem)
Ananging isih mamring(sepi)

b. Basa Rinengga
1) Purwakanthi (Rima/ritma)
Runtuting swara utawi mbaleni swara (vocal), mbaleni tembung, kelompok
tembung (frasa) utawi mbaleni ukara.
Tuladha :
Prasasat tan kendhat (Purwakanthi Sastra)
Lelana tapa brata (Purwakanhti Swara)

2) Lelewaning basa (Majas)


Tembung ingkang diginakaken penyair kangge nyaritakaken sawijing bab kanthi
cara mbandhingaken kaliyan barang utawi tembung sanesipun.
Tuladha :
Nalika aku sesingidan ing sajroning swara gamelan
Anggonku kulak warta adol prungu

c. Unggah-Ungguh Basa
Basa ing geguritan biasanipun ngginakaken basa ngoko.

4. Isi lan Pesen Moral Teks Geguritan


1).Tema geguritan ing inggil inggih menika : Pendidikan(panggulawentah)
2). Isi/wosing geguritan,”Ron Garing” inggih menika :
Prihatinipun lare sekolah nalika ngudi ngelmu dipindhaake kados godhong garing
kabur kena angin, tansaya dangu malah dados bingung/pakewuh.
Siswa menika boten badhe bingung menawi angsal pepadhang/wewarah saking
gurunipun ingkang sanget ditresnani.
3). Nilai budi pekerti ingkang tinemu ing geguritan:
- Siswa kedah purun prihatin
- Pados ngelmu kedah sabar lan tlaten
- Siswa kedah purun nampi pituturipun guru

5. Nulis Teks geguritan


Caranipun damel geguritan kanthi damel cengkorongan (kerangka). Urut-urutanipun
damel umpaminipun :
1. Nemtokaken tema
2. Milih tetembungan ingkang sae
3. Saged migunakaken purwakanthi, basa lan susastra.
4. Milih irah-irahan ( judul) ingkang sae, narik kawigatosaning pamaos, sokur yen cekak
aos/ mentes.
5. Antawisipun irah-irahan lan isi, kedah wonten sambungipun

6. Maos Teks geguritan


Ingkang kedah dipungatosaken nalika maos geguritan 4 W:
1. Wicara = pocapan / lafal
2. Wirama = irama / lagu
3. Wiraga = solah / gerak, pasemon / raut muka
4. Wirasa = penjiwaan.
Katrangan :
Nalika maos geguritan , pocapan kedah cetha, boten groyok, blero utawi mangu-mangu
( ragu-ragu ). Kedah saged ngucapaken aksara kanthi leres, umpaminipun mbedakaken
aksara a/o; t/th; d/dh; è/ é/ ê, lsp.
Iramaning tiyang maos geguritan saged minangka pandudut (daya tarik) tiyang ingkang
mirengaken. Sora utawi boten iramanipun kalarasaken kaliyan isinipun geguritan.
Geguritan kanthi tema perjuwangan temtu anggenipun maos sora (banter), semangat.
Beda kaliyan maos geguritan isi kesusahan, kasmaran temtunipun pamaosipun langkung
alon, sareh.
Ebahing badan lan pasuryan (rai) kedah dipungatosaken kedah luwes (ora kaku) lan
sampun ngantos ketingal kadamel-damel.
Wirasa kaetrepken kaliyan isining geguritan umpaminipun : nesu, gumbira, sisah, kejem,
wibawa, getun, lsp.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 6)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Merakurak


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Tembang Macapat
Alokasi Waktu : 4 pertemuan ( 8 X 40 menit)

H. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, modifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
I. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Memahami struktur 3.5.1 Mengidentifikasikan struktur teks tembang
teks,unsur kebahasaan
kinanthi
dan pesan moral
3.5.2 Mengklasifikasikan unsur kebahasaan tembang
tembang macapat dan
kinanthi
lagu kreasi secara lisan
dan tulis 3.5.3 Menyimpulkan pesan moral tembang pucung
3.5.4 Menunjukan relevansi isi tembang pucung dengan
kehidupan sehari – hari
4.5 Melagukan dan 4.5.1 Mampu membaca notasi tembang pucung
mengungkapkan pesan 4.5.2 Mampu melagukan tembang pucung
tembang macapat dan 4.5.3 Mampu mengungkapkan pesan yang terdapat
lagu kreasi
dalam tembang pucung
4.5.4 Mampu mengarang tembang maskumambang
sesuai dengan kaidah

J. Tujuan Pembelajaran

6. Dengan mendengarkan atau membaca tembang macapat, peserta didik mampu


mengidentifikasi struktur teks tembang macapat dengan benar.
7. Dengan mendengarkan atau membaca tembang macapat, peserta didik mampu
mengklasifikasikan unsur kebahasaan tembang macapat dengan benar.
8. Dengan mendengarkan atau membaca tembang macapat, peserta didik mampu
menyimpulkan pesan moral tembang macapat dengan benar.
9. Peserta didik mampu membaca notasi tembang macapat dan lagu kreasi dengan
tepat.
10. Peserta didik mampu melagukan tembang macapat dan lagu kreasi dengan tepat.

Fokus Penguatan Karakter :


jujur, tanggung jawab, kerjasama, kreatif.
K. Materi Pembelajaran
Pertemuan ke-1

1. Teks tembang pucung


2.Struktur /paugeran tembang macapat
Pertemuan ke-2
1. Unsur kebahasaan teks tembang Pucung
2. Pesan moral dalam teks tembang Pucung
Pertemuan ke-3
1. Relevansi isi tembang pucung dengan kehidupan sehari –hari
2. Notasi tembang pucung
Pertemuan ke-4
1. Melagukan tembang pocung
2. Damel teks tembang pocung
 Materi terlampir

L. Metode/Model Pembelajaan
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Kooperatif
6. Metode : Diskusi, Tanya jawab,Penugasan, Demonstrasi

M. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


3. Media/alat
d. Contoh Teks tembang macapat (terlampir).
e. Tayangan tembang macapat
f. LCD dan laptop

4. Bahan
a. Kertas manila
b. Lembar Kerja
c. Kertas HVS sejumlah peserta Didik

3. Sumber Belajar :
- Tim MGMP Bahasa Jawa ( 2018 ). Reroncening Basa 7. Tuban : Sigma
Mandiri
- Sunardi dkk ( 2009 ) . Kirtiya Basa VII . Surabaya : Dinas Pendidkan Provinsi
Jawa Timur
- Mangunsuwito ( 2002 ) . Kamus Lengkap Bhs. Jawa . Bandung : Yrama
Widya

N. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi.
(spiritual, sosial)
2) Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. 10 menit
(C4: Comunication)
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
7) Peserta didik mengamati tayangan slide yang ditampilkan guru.
(PPK : Mandiri)
8) Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang cirri-ciri tembang
macapat yang diamatinya. (C4: Comunication)
9) Peserta didik membaca paugeran,sasmita dan watak tembang
macapat
10) Peserta didik dalam kelompok membaca contoh Teks tembang 60 menit
macapat kemudian berdiskusi mengerjakan LK dari guru. untuk
menemukan nama tembang sesuai lembar kerja yang diterimanya.
11) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan dengan santun.
(C4: Communication)
12) Peserta didik penampilan terbaik dengan jawaban benar
mendapatkan point nilai dari guru.

3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan 10 menit


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas mencari Teks tembang macapat dari
berbagai sumber.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 2

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada
siswa mengenai pembelajaran Gegeurtan pada pertemuan
sebelumnya.
7) Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai 10 menit
manfaat materi belajar tentang tembang macapat.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
1. Peserta didik mengamati tayangan slide yang ditampilkan guru.
(PPK : Mandiri)
2. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang unsur kebahasaan
tembang macapat yang diamatinya. (C4: Comunication)
3. Peserta didik membaca teks tembang pocung
4. Peserta didik dalam kelompok membaca contoh Teks tembang
pocung kemudian berdiskusi mengerjakan LK dari guru. untuk
menemukan isi dan pesan moral sesuai lembar kerja yang 60 menit
diterimanya.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan dengan santun.
(C4: Communication)
6. Peserta didik penampilan terbaik dengan jawaban benar
mendapatkan point nilai dari guru.

3. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan
evaluasi kegiatan pembelajaran. 10 menit
2) Guru memberikan tugas mencari teks tembang macapat dan
menemukan isi dalam tembang macapat yang dibaca.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 3

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
8) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada
siswa mengenai pembelajaran tembang macapat pada
pertemuan sebelumnya.
9) Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai 10 menit
manfaat materi belajar tentang tembang macapat.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
6) Peserta didik bersama guru merelevansikan isi tembang macapat
pocung dalam kehidupan sehari-hari.
7) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang teknik
membaca notasi tembang pocung.
8) Secara bergantian peserta didik membaca notasi tembang pocung
60 menit
sesuai kaidah atau aturan yang ada.
9) Peserta didik mengamati penampilan temannya dalam membaca
notasi tembang pocung.
10) Peserta didik menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap
siswa lain berdasarkan hasil pengamatannya.
G
3. Kegiatan Penutup
4) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan
evaluasi kegiatan pembelajaran. 10 menit
5) Guru memberikan penghargaan pada peserta didik.
6) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 4

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
2) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa
mengenai pembelajaran tembang macapat pada pertemuan
sebelumnya.
3) Guru memberi motivasi belajar peserta didik mengenai manfaat 10 menit
materi belajar tentang tembang macapat.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik memperhatikan tayangan tembang macapat pocung.
2) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang cra
melagukan tembang pocung secara tepat.
3) Secara bergantian peserta didik melagukan tembang pocung sesuai
kaidah atau aturan yang ada. 60 menit
4) Peserta didik mengamati penampilan temannya dalam membaca
notasi tembang pocung.
5) Peserta didik menyampaikan pendapat/tanggapan terhadap siswa
lain berdasarkan hasil pengamatannya.
3. Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan
evaluasi kegiatan pembelajaran. 10 menit
2) Guru memberikan penghargaan pada peserta didik.
3) Guru menyampaikan tugas kepada peserta didikmembuat teks
tembang pocung sesuai paugeran tembang.
4) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

I. Penilaian
3. Teknik Penilaian
d. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak
langsung.
e. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
f. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
4. Instrumen Penilaian
b. Instrumen jurnal

Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMPNegeri 1 Singgahan
Kelas/Semester : VII/Satu
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
‘No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1. …………  menyampaikan usulan dalam peduli
diskusi untuk menemukan isi
tembang pocung
Nama
‘No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
2 dst.

b. Instrumen Penilaian Tes Tulis


1) Kisi-kisi tes tulis
No Indikator Butir Instrumen
1 Siswa dapat mengartikan kata-kata sulit dengan Soal uraian 1
tepat
2 Siswa dapat menyebutkan paugeran tembang Soal uraian 2
pocung dengan tepat
3 Siswa dapat menentukan guru gatra dalam Soal uraian 3
tembang pocung.
Siswa dapat menentukan guru lagu dalam
4. Soal uraian 4
tembang pocung..
Siswa dapat menentukan guru wilangan dalam
5. Soal uraian 5
tembang pocung.
Siswa dapat menjelaskan isi tembang pocung
6. sesuaidengan kehidupan sehari-hari. Soal uraian 6
Siswa dapat menyebutkan nilai budi pekerti /
7. pesan moral dalam tembang pocung. Soal uraian 7
Siswa dapat membaca notasi tembang pocung
8. dengan benar. Soal uraian 8
Siswa dapat melagukan tembang pocung
9. dengan benar. Soal uraian 9
Siswa dapat membuat teks tembang pocung
10. sesuai kaidah dengan tepat. Soal uraian 10

2) Soal evaluasi:

1. Sebutna paugerane tembang pucung!


2. Kepriye isine tembang pucung kasebut?
3. Apa amanat/ pesan kang ana ing tembang pucung ?
4. Kepriye relevansi antarane isi tembang pucung kasebut karo kahanan kang ana ing
masyarakat saben dina?
5. Tembangna Titi larase tembang pucung
6. Tembangna cakepane tembang pucung
7. Ngaranga 1 pada tembang Maskumambang
Lembar Penilaian Pengetahuan

No Soal TREP RADA KURANG


TREP TREP

1 Paugeran
Tembang
2 Isi Tembang

3 Pesan
Tembang

4 Relevansi
Tembang karo
kahanan saiki

Keterangan
1. Trep = 20
2. Rada Trep = 15
3. Kurang Trep = 10
Nilai akhir = Skor perolehan
----------------------- X 100
Skor Maximum
Skor Penilaian:
Skor maksimal masing-masing soal adalah 20
Jika jawaban seluruhnya benar maka skor 100.

d. Instrumen Penilaian Tes Unjuk Kerja/Praktik


1) Kisi-kisi unjuk kerja
No Aspek yang dinilai Indikator Skor dan Kriteria
1 Melagukan tembang Mampu melagukan 5. Kurang
pocungdengan tepat. tembang pocung. 6. Cukup
7. Baik
8. Sangat baik
Skor maksimal 20

RUBRIK PENILAIAN

No Nama Vokal Intonasi Penampilan Jumlah Skor


15-30 15-30 15-30

5. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


c. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan
 Pembelajaran ulang
Menulis bersama kaidah kebahasaan Tembang macapat.
Teknik menulis dan membaca tembang macapat
 Bimbingan perorangan
Penentuan pengertian tembang macapat
Penentuan cirri-ciri tembang macapat
Penentuan kaidah kebahasaan Tembang macapat

d. Pembelajaran Pengayaan
 Ciri-ciri tembang macapat
 Isi dan Pesan Moral tembang pocung
 Teknik menulis dan membaca tembang pocung

Merakurak, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Merakurak Guru Mata Pelajaran,

Moh. Kholis, S.Pd., M.Pd. Puji Astutik, S.Pd


Pembina Tk.I NIP. 19720722 199802 2 002
NIP. 19720120 199903 1 006

LAMPIRAN
B. MATERI
Tembang macapat menika minangka pralambang gesanging manungsa wiwit lair
dumugi pejah. Manungsa lair ing ngalam donya medal saka guwa garba (mijil) nalika
taksih alit kedah dituntun utawi dikanthi (kinanthi) menawi sampun mudha ( sinom) gadhah
raos tresna (asmaradana). Ingkang nembe nandhang tresna swasananipun katingal endah
lan manis (dhandhanggula), sasampunipun mengku kulawarga kedah ngertos ( gambuh)
marang prakaraning urip. Menawi sampun sepuh gesangipun bakal ngambang
(maskumambang) mikiraken donya lan akherat. Tambah sepuh saya mundur (durma)
mungkur ing kadonyan (pangkur) ngadhepi akherat mula gentur ngibadahipun.
Sasampunipun pejah ateges pegat ruhe (megatruh). Banjur dibuntel utawi dipocong
(pucung).

Ayahan 1 : Nyemak Struktur Teks Tembang Macapat

Tembang Macapat inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi


paugeran tartamtu (gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken ngangge
kagunan suwanten. Paugeran kasebat inggih menika:

1. Guru gatra : cacahing gatra(larik) saben sapada(bait)

2. Guru wilangan : cacahing wanda (suku kata) saben sagatra

3. Guru lagu : dhong-dhinging swara (dhawahing swanten vocal) ing


pungkasaning gatra

Langkung cetha gatosaken tabel menika:

NO. Sekar/Tembang Guru gatra Guru wilangan lan guru lagu

1. Pucung 4 12u, 6a, 8i, 12°

2. Maskumambang 4 12i, 6a, 8i, 8a

3. Gambuh 5 7u, 10u, 12i, 8u, 8o

4. Megatruh 5 12u, 8i, 8u, 8i, 8o

5. Mijil 6 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6u

6. Kinanthi 6 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i

7. Asmaradana 7 8i, 8a, 8e, 8a, 7a, 8u, 8a

8. Durma 7 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5i, 7i

9. Pangkur 7 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i

10. Sinom 9 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a

11. Dhandhanggula 10 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7°

No. Arane Sasmitane Watake


Tembang

1. Pucung cung, kaluwak Sakkepenake lan kurang greget, lumrah


kanggo nelakake geguyonan lan pitutur.

Susah, melas asih, kanggo nelakake


2. Maskumambang kambang, timbul, rasa sedih kang nggrantes.
kentir
Grapyak, sumanak, kanggo pitutur.

3. Gambuh embuh, jumbuh,


kambuh

Sedhih lan kentekan pangarep-arep,


duduk wuluh, pegat, mula lumrah kanggo nelakake crita kang
4. Megatruh luh, truh nggrantesake ati.

Tinarbuka kanggo nelakake pitutur lan


uga crita katresnan.
pamijil, wijil, wiyos,
sulastri
5. Mijil
Seneng, tresna asih, nuladhani, lumrahe
kanggo pitutur lan crita kang nelakake
kanthi, gandheng rasa tresna asih.

6. Kinanthi Tresna asih lan sedhih, mula pantes


kanggo nelakake rasa brangta,
kayungyun lan crita katresnan liyane.
asmara, brangta,
kingkin, dana
7. Asmaradana Galak, sereng lan ngemu kanepson,
mula cocog kanggo nyritakake wong
kang nesu lan kahanan paprangan.

sirna, galak, undur Sereng, gagah, mula lumrah kanggo


nyritakake rasa kagol, pitutur kang
disebabake rasa mangkel
8. Durma
pungkur, ungkur, Sabar, grapyak lan sumanak, lumrahe
wuri kanggo nelakake crita kang ngemu
piwulang lan pitutur.
9. Pangkur
Luwes, ndhudhut ati, mula pantes
taruna, anom, sri kanggo nelakake crita apa bae, ing
nata, mudha, nom ngendi bae lan kahanan apa bae.

10. Sinom
sarkara, hartati,
manis, dhandhang,
tresna, bremana

11. Dhandhanggula

Ayahan 2 : Nyemak Unsur Basa Teks Tembang Macapat

Setitekna tembang kinanthi ing ngandhap menika !

Kinanthi Pelog patet Barang


// . . 2 3 3 3 . . 3 3 3 / 23

Da di a la ku ni re ku

. 6 7 2 2 . . 2 2 23 / 2

Ing sas mi ta a mrih lan tip

. 0 2 3 3 / 3 . . 2 7 3 / 2 3

a ja pi jer ma ngan nen dra,

. 6 6 / 6 . . 7 5 6 5 / 3

ka pra wi ran den kaes- thi,

0 . 5 6 6 / 6 . . 7 5 7 / 6

pe su nen sa ri ra ni ra,

. . 3 5 6 / 7 . . 3 2 7 / 6

su da nen dha har lan gu ling

Saking tembang ing inggil tinemu tembung kawi, kadosta ; kalbu, lantip, nendra, lan den
kaesthi. Tembung kawi dipunwastani ugi tembung Jawa kuna. Tembung-tembung kawi
samenika sampun awis-awis diginakaken ing madyaning pasrawungan padinan. Tembung
menika diginakaken kangge pepaes, utawe rerenggan.

Ayahan 3 : Ndhudah Pesen Moral Teks Tembang Macapat

Ing ngendi papan, wektu, jaman biyen, saiki nganti tekan besuk kabeh wong padha
nindakake tata krama. Mung wae kudu eling papan siji lan sijine, desa siji lan sijine, kutha
siji lan sijine malah negara siji lan sijine ana bedane, ora padha cak-cakane. Trep karo unen-
unen: desa mawa cara negara mawa tata, salin enggon salin tatanan . Unen-unen basa
Indonesia: “ Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”.

Ngecakake tata krama iku kudu empan papan, aja nganti digebyah uyah. Anggone
nindakake kudu ngelingi papane, kahanane, wektune, dicocogake karo kala mangsane. Kena
diunekake salin jaman salin tatanan. Sing biyen dianggep becik, bok menawa saiki bisa
dianggep ala. Kang saiki ala bisa uga besuk kalebu becik.

Tuladhane: Dhek biyen wong omong mangan karo omong utawa mlaku iku ora
becik. Jaman saiki lumrah wae wong mangan karo omong utawa karo mloka-mlaku, kaya
dene yen jagong ing acara manten/ syukuran, bubar salaman karo sing duwe gawe banjur
diacarani dhahar prasmanan, lumrahe ing gedhung ora dicepaki kursi akeh kaya cacahe
undhangan, mula banjur ana sing dhahar karo ngadeg lan ngobrol. Biyen bocah sekolah,
kudu lungguh bangku ngrungokake lan nggatekske karo tanganne sedheku. Saikimmurid
nalika ing kelas ora kudu tumindak mangkono, bisa bebas sing penting tertib. Biyen wong
mlaku ing kraton utawa cedhak kraton karo ndhingkluk lan meneng, nanging saiki malah
padha guneman, menga-mengo, tudang-tuding karo ndeleng mrana-mrene.

Mesthi wae ana bab liya sing biyen ala saiki iya ala, umpamane: bab colong jupuk,
ngapusi utawa goroh, wani marang wong tuwa, ulangan sekolah ngrepek. Mangkono uga
biyen becik saiki iya tetep becik, besuk uga tetep becik, umpamane: seneng tetulung,
seneng weweh, bekti marang wong tuwa, sregep sinau, sregep nyapu, jujur, lan
sapanunggalane.

Nindakake tata krama iku padha karo nggunakake pangati-ati, deduga lan prayoga.
Kabeh tumindake wong urip kuwi becik yen tansah nganggo: deduga, prayoga, pangira-ira,
pangati-ati, reringa, weweka. Kabeh kuwi tegese padha. Ingkang Sinuwun Pakubuwana IV
ing bukune Wulangreh paring dhawuh menawa duga lan prayoga iku katindakake yen
pinuju lungguh, ngadeg, mlaku, omong, meneng, turu, mangan, sebab duga lan prayoga iku
pirantining urip sing ora kena ditinggal. Kabeh mau sinawung ing tembang Pangkur:

Deduga lawan prayoga

Myang watara reringa aywa lali

Iku parabot satuhu

Tan kena tininggala

Tangi lungguh angadeg tuwin lumaku

Angucap meneng anendra

Duga duga nora kari

Cekak aose sakabehing tumindake wong urip ing alam donya kudu nganggo tata
krama, tansah nganggo deduga utawa pangati-ati. Sing gelem nindakake tata krama urip
bakal tentrem, begja, tansah nemu keslametan ing sadhengah papan. Sapa sing bisa
migunakake tata krama kanthi becik bakal mundhak ajining dhirine, dikurmati, diajeni wong
liya lan dadi tuladha urip sing utama. Babagan iki salaras karo unen-unen”Ajining dhiri
sakahi ajining raga saka busana.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 7)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Merakurak


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Nulis Aksara Jawa
Alokasi Waktu : 3 pertemuan ( 6 X 40 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Memahami kaidah penulisan 3.6.1 Mengidentifikasi penulisan teks kalimat
teks berupa kalimat sederhana aksara Jawa yang mengandung
sederhana dengan aksara sandhangan.
Jawa.
3.6.2 Mengidentifikasi teks kalimat sederhana
aksara Jawa yang mengandung pasangan.
3.6.3 Menyebutkan kaidah penulisan teks kalimat
sederhana aksara Jawa yang mengandung
sandhangan.
3.6.4 Menyebutkan kaidah penulisan teks kalimat
sederhana aksara Jawa yang mengandung
pasangan.
4.6 Membaca dan menulis 4.6.1 Membaca teks sederhana aksara Jawa yang
kalimat sederhana dengan mengandung sandhangan dan pasangan.
aksara Jawa. 4.6.2 Menulis teks kalimat sederhana dengan aksara
Jawa yang mengandung sandhangan dan
pasangan.
4.6.3 Menanggapi atau memberi komentar hasil
pekerjaan temannya.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan menulis, peserta didik dapat menulis kata yang mengandung
sandhangan dan pasangan
2. Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat membaca kalimat berhuruf Jawa
yang mengandung sandhangan dan pasangan dengan benar.
3. Setelah belajar tentang menulis sandhangan aksara Jawa, peserta didik dapat
menulis teks sederhana aksara Jawa dengan baik dan benar.
4. Setelah belajar tentang menulis pasangan aksara Jawa, peserta didik dapat menulis
teks sederhana aksara Jawa dengan baik dan benar.

Fokus Penguatan Karakter :


spiritual, gotong royong, nasionalis. mandiri

D. Materi Pembelajaran *(terlampir)


1. Aksara Jawa
2. Sandhangan aksara Jawa
3. Pasangan aksara Jawa
4. Kaidah penulisan teks berupa kalimat sederhana dengan aksara Jawa yang
mengandung pasangan dan sandhangan.
5. Pembacaan teks berupa kalimat sederhana aksara Jawa.
6. Penulisan teks berupa kalimat sederhana aksara Jawa.

E. Metode/Model Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Model : Inquiry
- Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan

F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat :
Kartu Berhuruf Jawa, Power Point teks berhuruf Jawa, Laptop, LCD

g. Bahan :
5) Kertas BC
6) Amplop Coklat
7) Kertas HVS

3. Sumber Belajar :
- Tim MGMP Bahasa Jawa ( 2017). Reroncening Basa 7. Tuban : Sigma Mandiri
- Sunardi dkk ( 2009 ) . Kirtiya Basa VII . Surabaya : Dinas Pendidkan Provinsi Jawa
Timur
- Padmosoekotjo, S. 1960. Wewaton Panulise Basa Jawa Nganggo Aksara
Jawa. Surabaya: PT. Citra Jaya Murti.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi.
(spiritual, sosial)
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan melakukan tanya jawab.(C4: Comunication)
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran aksara jawa
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti

1) Peserta didik dan Guru bertanya jawab tentang aksara Legena ,


sandhangan dan pasangan aksara jawa. (C4: Comunication)
2) Guru menampilkan slide yang bertuliskan kalimat beraksara Jawa
yang menerapkan sandhangan dan pasangan.
3) Peserta didik mengamati slide yang ditampilkan guru. (PPK:
Mandiri)
4) Guru menjelaskan materi tentang penulisan aksara jawa dan
teknik pembelajaran yang akan digunakan.
5) Peserta didik dibentuk kelompok , masing-masing kelompok 4
siswa. 60 menit
6) Peserta didik dibagikan kartu bertulis kalimat berhuruf Jawa
kepada masing-masing kelompok.
7) Peserta didik diberikan waktu 10-15 menit untuk diskusi
kelompok menyusun kartu berhuruf Jawa.(sesuai LK). (PPK:
Gotong Royong --- C4: Communication, Colaboration)
8) Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
secara bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan atau
komentar (C4: Communication)
9) Peserta didik dan guru membahas hasil diskusi kelompok yang
maju.

3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan 10 menit


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas menyalin teks huruf jawa dengan
huruf latin.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 2

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan melakukan tanya jawab
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran aksara jawa
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti

1) Peserta didik dan Guru bertanya jawab tentang aksara Legena ,


sandhangan dan pasangan aksara jawa.
2) Guru menjelaskan cara membaca pada kalimat berkasara jawa.
3) Guru menampilkan slide yang bertuliskan kalimat beraksara
Jawa yang menerapkan sandhangan dan pasangan.
4) Peserta didik mengamati slide yang ditampilkan guru.
5) Guru menjelaskan teknik pembelajaran yang akan digunakan.
6) Peserta didik dibentuk kelompok , masing-masing kelompok 4
siswa.
7) Peserta didik dibagikan kartu bertulis kalimat berhuruf Jawa
yang menerapkan sandhangan dan pasangan kepada masing-
masing kelompok. 60 menit
8) Peserta didik diberikan waktu 10-15 menit kepada kelompok
siswa untuk menyusun kartu berhuruf Jawa.
9) Peserta didik secara berkelompok menyusun kalimat beraksara
jawa pada kartu menjadi paragraf yang baik.
10) Kelompok siswa presentasi urutan kalimat yang benar menurut
kelompok mereka. Perorang membaca nyaring kalimat berhuruf
Jawa yang diacak oleh guru. Sementara, kelompok yang lain
memperhatikan dan mencatat kesalahan dari kelompok yang
maju, dan seterusnya. Bagi kelompok yang maju pertama akan
diberikan nilai tambahan dari guru.
11) Peserta didik dan guru membahas hasil diskusi kelompok yang
maju.
G
3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan 10 menit


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas menyalin teks huruf jawa dengan
huruf latin.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 3

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
10 menit
1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek
kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan melakukan tanya jawab
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran aksara jawa
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti

1) Peserta didik dan Guru bertanya jawab tentang aksara Legena ,


sandhangan dan pasangan aksara jawa.
2) Guru menjelaskan cara membaca pada kalimat beraksara jawa.
3) Guru menampilkan slide yang bertuliskan kalimat beraksara
Jawa yang menerapkan sandhangan dan pasangan.
4) Peserta didik mengamati slide yang ditampilkan guru.
5) Peserta didik membaca berantai paragraf yangditampillkan
60 menit
dislide.
6) Peserta didik menjawab soal benar salah mengenai isi paragraf
berhuruf Jawa yang ditampilkan guru.
7) Peserta didik menulis ringkasan dari paragraf yang dibaca
bersama-sama tadi kemudian ditulis kedalam aksara Jawa.
8) Peserta didik dan guru membahas salah satu pekerjaan siswa
secara klasikal.

3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas menyalin teks latin dengan huruf
5 10 menit
Jawa.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

O. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak
langsung.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.

5. Instrumen Penilaian
a. Instrumen jurnal

Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMPNegeri 1 Merakurak
Kelas/Semester : VII/Satu
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
‘No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1. …………

2 dst.
b. Instrumen Penilaian Tes Tulis
1) Kisi-kisi Tes Tulis

No Indikator Butir Instrumen

1 Siswa dapat membaca teks bacaan beraksara Jawa. Soal uraian 1


2 Siswa dapat menyalin teks bacaan beraksara Jawa Soal uraian 2
dengan huruf latin
3 Siswa dapat menemukan “sandhangan” dalam teks Soal uraian 3
wacana beraksara Jawa
4 Siswa dapat menemukan “pasangan” dalam teks Soal uraian 4
5 wacana beraksara Jawa
Siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan Soal uraian 5
aksara Jawa

Soal :

1. Ukara mawa aksara Jawa iki wacanen kang bener!


?r[fnG[qotKcst]iyai=p]i=gfni.

2. Tulisen latin teks wacana aksara Jawa iki!


ÄauripHi=[fovpºsstKy[w=ommPi/[zo[mB.

3. Golekana kang kalebu “sandhangan” ana ing soal no. 1


4. Golekana kang kalebu “pasangan” ana ing soal no.2
5. Tulisen aksara Jawa: Ajining dhiri saka lathi, ajining awak saka tumindak.

Pedoman Penilaian:

Skor maks soal uraian 1 : 20


Skor maks soal uraian 2 : 20
Skor maks soal uraian 3 : 10
Skor maks soal uraian 4 : 10
Skor maks soal uraian 4 : 40
____________________________
Skor maks : 100

b. Instrumen Penilaian Tes Unjuk Kerja/Praktik


1) Kisi-kisi Tes Praktik

No Aspek yang dinilai Indikator Skor dan Kriteria

1 Membaca teks dengan Membaca sesuai 1. Sangat kurang


benar kaidah aksara Jawa 2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik
2 Menyalin wacana Menulis sesuai EYD 1. Sangat kurang
beraksara Jawa dengan 2. Kurang
huruf latin 3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik
3 Mengelompokkan Menemukan 1. Sangat kurang
2. Kurang
No Aspek yang dinilai Indikator Skor dan Kriteria

“sandhangan” “sandhangan” 3. Cukup


4. Baik
5. Sangat baik

4 Mengelompokkan Menemukan 1. Sangat kurang


“pasangan” “pasangan” 2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik
5 Menulis Jawa dengan Menulis sesuai kaidah 1. Sangat kurang
benar aksara Jawa 2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik
Skor maksimal 20

PEDOMAN PENILAIAN
TABEL SKOR

SKOR NILAI SKOR NILAI SKOR NILAI SKOR NILAI


1 5 6 30 11 55 16 80
2 10 7 35 12 60 17 85
3 15 8 40 13 65 18 90
4 20 9 45 14 70 19 95
5 25 10 50 15 75 20 100

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a)Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan,
dengan materi :
 Pengetahuan
 Menemukan “sandhangan” dalam teks sederhana beraksara Jawa
 Menemukan “pasangan” dalam teks sederhana beraksara Jawa

 Keterampilan
 Menuliskan/mengelompokkan nama dan bentuk sandhangan dalam teks
sederhana beraksara Jawa
 Menuliskan/mengelompokkan nama dan bentuk pasangan dalam teks
sederhana beraksara Jawa
 Mentransliterasi kalimat beraksara Jawa ke huruf Latin
 Mentransliterasi kalimat sederhana ke dalam aksara Jawa

b)Pembelajaran Pengayaan
 Pengetahuan
 Menemukan “sandhangan” dalam teks sederhana beraksara Jawa
 Menemukan “pasangan” dalam teks sederhana beraksara Jawa

 Keterampilan
 Menuliskan/mengelompokkan nama dan bentuk sandhangan dalam teks
sederhana beraksara Jawa
 Menuliskan/mengelompokkan nama dan bentuk pasangan dalam teks
sederhana beraksara Jawa
 Mentransliterasi kalimat beraksara Jawa ke huruf Latin
 Mentransliterasi kalimat sederhana ke dalam aksara Jawa

Merakurak, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Merakurak Guru Mata Pelajaran,

Moh. Kholis, S.Pd., M.Pd. Puji Astutik, S.Pd


Pembina Tk.I NIP. 19720722 199802 2 002
NIP. 19720120 199903 1 006

LAMPIRAN

P. MATERI/BAHAN AJAR

Teks Wacana

Äk=wjibFiku/mti.
ÄauripHi=[fovpºsstKy[w=ommPi/
[zo[mB.fisebutM=[k[njl/rnHuripHi=[fovaiki[aorsu[w.mulnlikauri[pW=okufu
g[wbecikMr=spw[a,z[jni[w=otuw,ln¿s}gep¿nGibfh.crgmP=[z,g[wbecikMr=
spw[aaikubisfiwuju[fKknQibufipk/tik=luau/mr=spw[a.
Sing kudu digatekake nalika maca teks wacana beraksara Jawa:

1) Kudu apal aksara Jawa nglegena lan pasangane


2) Kudu apal lan bisa ngetrapake sandhangan aksara Jawa

3. Golongene sandhangan
1. Soal Ukara

1;?akutukuk]mBil\,
2;?simBhanm\kLs.
3;?[bochse[kolhkufus}gep\,
4;?xgXzmunDk.
5;? k(zusWrse[robzet\,
6;?auri[pPbg-mulY.
7;?set-mn\kWci.
8;? ati[nxmuk>mPu
9;?kLmBi[nsitiaix=.
10;?tnF=[z t]mPilT~=gins\,
2. Soal dalam bentuk Paragraf

?r[fnG[qotKcst]iyai=p]i=gfni.nliklai/puse/
[rfike[qokZ=[gowr=kpuskkunTwijynFnu.put]
[nr[fnWe/kufrk[ro[fwiarimBi.
[konD=[ao[totKwtBlu=wesi,su=sumGegl.g[qotKcbismbu/tnPael/.fu[w
cpi=bsunnF.ai=per=brtyufffi[snptiper=.mti[nkenpuskkunTwijynFnu.

LEMBAR KERJA SISWA 1

Kelompok : ………………………
Nami :
1. ………………………………….
2…………………………………...
3…………………………………...
4……………………………………

Lumantar diskusi kelompok para siswa kaajab kanthi tertib nindhakaken ayahan ing
ngandhap menika !

Ayahan 1 :
1. Gathukake tugelan kartu aksara Jawa supaya bisa kawaca dados tembung !
2. Tulisen tembung-tembung kasebut !
NO AKSARA JAWA AKSARA LATIN

3. Gawea teks paragraf saka tembung-tembung kasebut !

…………………………………………... ………………………………………
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

4. Sandhangan lan pasangan apa bae kang tinemu ing tembung-tembung kasebut ?

…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 8)

Satuan Pendidikan :SMP Negeri 1 Merakurak


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Teks Cerita Rakyat
Alokasi Waktu : 2 pertemuan ( 4 X 40 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami struktur teks, 3.3.1 Mengidentifikasi struktur teks cerita rakyat.
unsur kebahasaan, dan pesan
moral dari teks lisan dan tulis 3.3.2 Menganalisis struktur teks cerita rakyat.
yang berupa fiksi (wayang/
cerpen/cerita rakyat/ topѐng 3.3.3 Menganalisis unsur kebahasaan teks cerita
ḍhâlâng rakyat

3.3.4 Menjelaskan pesan moral teks cerita rakyat

4.3 Mengapresiasi teks fiksi 4.3.1 Membaca indah teks cerita rakyat.
(wayang/ cerkak/cerita
rakyat/ Topeng dhalang) 4.3.2 Menanggapi isi cerita rakyat.
sesuai konteks secara lisan
dan tulis 4.3.3 Menceritakan relevansi pesan moral teks
cerita rakyat dengan kehidupan

C. Tujuan Pembelajaran

5. Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks


cerita rakyat.
6. Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat menganalisis struktur teks cerita
rakyat dengan benar.
7. Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat menganalisis unsur kebahasaan
teks cerita rakyat dengan benar.
8. Setelah belajar tentang menulis pasangan aksara Jawa, peserta didik dapat menulis
teks sederhana aksara Jawa dengan baik dan benar.

Fokus Penguatan Karakter :


spiritual, gotong royong, nasionalis. mandiri

D. Materi Pembelajaran *(terlampir)


Pertemuan ke-1

1) Teks cerita rakyat “Brandal Loka Jaya “.


2) Struktur teks cerita rakyat “Brandal Loka Jaya “.
3) Unsur kebahasaan teks cerita rakyat “Brandal Loka Jaya “.

Pertemuan ke-2

1) Pesan moral dalam teks cerita rakyat “Brandal Loka Jaya “.


2) Teknik menanggapi isi teks cerita rakyat “Brandal Loka Jaya “.
3) Relevansi pesan moral cerita rakyat “Brandal Loka Jaya “ dengan kehidupan sehari-hari

E. Metode/Model Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik/ Kontekstual
- Model : kooperatif
- Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan

F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


2. Media/alat :
Teks dongeng “brandal loka jaya”, Laptop, LCD
3. Bahan :
Kertas HVS sejumlah peserta didik
3. Sumber Belajar :
a. Tim MGMP Bahasa Jawa ( 2017). Reroncening Basa 7. Tuban : Sigma Mandiri
b. Sunardi dkk ( 2009 ) . Kirtiya Basa VII . Surabaya : Dinas Pendidkan Provinsi Jawa
Timur
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi.
(spiritual, sosial)
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan melakukan tanya jawab.(C4: Comunication) 10 menit
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran dongeng
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti 60 menit

10) Peserta didik dan Guru bertanya jawab tentang cerita rakyat
berupa dongeng. (C4: Comunication)
11) Peserta didik mengamati cerita dongeng yang ditampilkan guru.
(PPK: Mandiri)
12) Guru menjelaskan materi tentang cerita rakyat dan teknik
pembelajaran yang akan digunakan.
13) Guru menjelaskan struktur teks dan unsur kebahasaan dalam cerita
rakyat
14) Peserta didik berkelompok kemudian menerima lembar kerja
dari guru.
15) Peserta didik dalam kelompok membaca contoh cerita rakyat
“brandalloka jaya” kemudian berdiskusi mengerjakan LK dari
guru. untuk menemukan struktur teks dan unsur kebahasaan
sesuai lembar kerja yang diterimanya.
16) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan dengan santun.
(C4: Communication)
17) Peserta didik penampilan terbaik dengan jawaban benar
mendapatkan point nilai dari guru.

3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan 10 menit


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas mencari cerita rakyat dari berbagai
media.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 2

No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan

1) Peserta didik merespon salam, berdoa bersama, mengecek


kebersihan sekitar tempat duduk, dan kerapian meja kursi
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan melakukan tanya jawab 10 menit
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai terkait
pembelajaran cerita rakyat.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan

2. Kegiatan Inti 60 menit

13) Peserta didik mengamati teks cerita rakyat “brandal loka jaya”.
(PPK : Mandiri)
14) Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang pesan moral yang
diamatinya. (C4: Comunication)
15) Peserta didik berkelompok kemudian menerima lembar kerja
dari guru.
16) Peserta didik dalam kelompok membaca contoh teks cerita
rakyat kemudian berdiskusi mengerjakan LK dari guru. untuk
menemukan isi dan pesan moral sesuai lembar kerja yang
diterimanya.
17) Peserta didik dalam kelompok bediskusi menemukan relevansi
cerita rakyat dalam kehidupan sehari-hari sesuai LK dari guru.
18) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan dengan santun.
(C4: Communication)
19) Peserta didik penampilan terbaik dengan jawaban benar
mendapatkan point nilai dari guru.
G
3. Kegiatan Penutup

1) Guru memfasilitasi peserta didik menyampaikan simpulan dan 10 menit


evaluasi kegiatan pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tugas menemukan pesan moral dari tugas
individu mencari teks cerita rakyat.
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.

H. Penilaian
3. Teknik Penilaian
d. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi melalui jurnal secara tidak
langsung.
e. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
f. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
4. Instrumen Penilaian
a. Instrumen jurnal

Contoh:
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMPNegeri 1 Merakurak
Kelas/Semester : VII/Satu
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
‘No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa
1. …………

2 dst.

b. Instrumen Penilaian Tes Tulis


1) Kisi-kisi Tes Tulis
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No Indikator Rubrik Butir
Penilaian Instrumen
1 Mengidentifikasi dan menganalisis struktur teks
cerita rakyat
2 Menganalisis unsur kebahasaan teks cerita rakyat

3 Menjelaskan pesan moral teks cerita rakyat


Tes lisan:
Menilai pengetahuan peserta didik tentang cerita
rakyat
Rubrik Penilaian
Aspek Skor
Siswa dapat mengidentifikasi struktur teks cerita rakyat
 Jawaban sempurna 5
 Jawaban kurang sempurna 3
 Jawaban tidak sempurna 1
SKOR MAKSIMAL 5
Aspek Skor
Siswa dapat menjawab pertayaan sesuai isi teks cerita rakyat
 Jawaban sempurna 5
 Jawaban kurang sempurna 3
 Jawaban tidak sempurna 1
SKOR MAKSIMAL 5
Aspek Skor
Siswa dapat menyebutkan pesan moral teks cerita rakyat
 Jawaban sempurna 5
 Jawaban kurang sempurna 3
 Jawaban tidak sempurna 1
SKOR MAKSIMAL 5
Nilai = Jumlah skor perolehan x 100
Skor maksimal
Keterampilan
a. Teknik Penilaian : P1= Evaluasi Produk Dan P2= Evaluasi Unjuk Kerja/
Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


No. Indikator Rubrik Butir
Penilaian Instrumen
1. Peserta didik membaca indah teks cerita rakyat
2. Peserta didik menanggapi isi cerita rakyat.
3. Peserta didik menceritakan relevansi pesan
moral teks cerita rakyat.
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan
 Pembelajaran ulang
Menulis bersama kaidah kebahasaan cerita rakyat
Teknik membaca cerita rakyat
 Bimbingan perorangan
enentuan kaidah kebahasaan crita rakyat

b. Pembelajaran Pengayaan
 Struktur kebahasaan cerita rakyat
 Isi dan Pesan Moral cerita rakyat
 Merelevansikan cerita rakyat dengan kehidupan sehari-hari
Merakurak, Juli 2018
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Merakurak Guru Mata Pelajaran,

Moh. Kholis, S.Pd., M.Pd. Puji Astutik, S.Pd


Pembina Tk.I NIP. 19720722 199802 2 002
NIP. 19720120 199903 1 006

LAMPIRAN MATERI

CERITA RAKYAT (DONGENG)

Dongeng menika kalebet crita gancaran lawas ingkang mboten saged ical ngantos
samenika.

Dene ciri-cirinipun dongeng inggih menika : (1) nglengkara utawi boten tinemu nalar,
(2) istanasentris inggih menika punjering carita ing kraton, (3) kacarita kanthi turun
temurun utawi kasebut tradisi lisan.

Dongeng kathah jinisipun kados ing ngandhap menika.

1. Dongeng wantah / lugu inggih menika dongeng ingkang kangge lelipur.


Tuladhanipun : Timun Emas, Bawang Abang Bawang Putih, Cindelaras, lsp
2. Sage inggih menika dongeng ingkang dipungathuk - gathukaken kaliyan sejarah.

Tuladhanipun : Jaka Tarub, Wali Sanga, Ranggalawe, lsp

3. Legendha inggih menika dongeng asal usul naminipun sawijining panggenan.

Tuladhanipun : Asal usul Tuban, Asal Usul Banyuwangi, Tangkuban Perahu, Rawa
Pening, Desa Maibit, Dumadine telaga Ngabel, Telaga Sarangan, lsp.

4. Mithe inggih menika dongeng babagan bangsa alus, ghaib lan kapercayan masyarakat.

Tuladhanipun : dongengipun Nyai Roro kidul, Nyi Blorong, Ki Ageng Sela ,Dewi Sri, lsp.

5. Fabel inggih menika dongeng ingkang paraganipun para kewan, tetanduran utawi
samubarang ingkang mboten gadhah nyawa ingkang saged tata jalma kados dene
manungsa.Tuladhanipun : Jaran Momotan, Dongeng Kancil, Peksi Glathik, Pitik lan
Wedhus, lsp.

6. Gegedhug (wiracarita) inggih menika dongeng ingkang ngandharaken para linuwih ing
jaman rumiyin, jejeripun cerita dipun pundhi - pundhi sanget . Tuladhanipun : Carita
Panji, Ramayana, Mahabarata, lsp.

 Nyemak Teks Cerita Narasi/Dongeng

Ing ngandhap menika wonten tuladha dongeng badhe dipun waosaken dening bapak
/ ibu guru. Para siswa mirengaken kanthi premati !

BRANDAL LOKA JAYA

Kacarita ing kabupaten Tuban dhek jaman semana sing dadi Bupati yaiku Adipati
Wilwatikta, kalebu andhahane kraton Majapahit. Saben wulan kudu atur ulu-ulu bekti arupa
mas picis raja brana menyang kraton. Kamangka ing wanci iku akeh sawah tegal sing
garing, rajakaya padha mati kang ndadekake para kawula alit ing Tuban padha urip
kecingkrangan. Nanging kosok baline para punggawa lan sentana praja malah urip suka pari
suka ora nggatekake penjerite para kawula alit. Raden Said putra pambayun sang Adipati
rumangsa prihatin, banjur nggawe gerombolan kanthi jejuluk “Brandal Lokajaya”.

Raden Said diusir karo wong tuwane saka kadipaten Tuban amarga konangan
seneng ngrampok bandhane wong-wong sugih, bandha rampokan mau banjur diwenehake
marang kawula alit.

Ing sawijining dina Sunan Bonang dicegat karo Raden Said arep dirampas
bandhane, nanging Sunan Bonang namung nggawa teken sing gagange digawe saka emas.
Sakwise cedhak, Raden Said ngadhang jangkahe Sunan Bonang sing ngganggo klambi
jubah putih.

“Wong tuwa, ketoke kowe ora wuta. Kowe uga isih kuwat mlaku, kenapa kowe ndadak
nggawa teken?” pitakone Raden Said.

“Nganggo teken iki aku ora bakal kesasar meskhi aku mlaku ing dalan sing peteng.”
Wangsulane wong tuwa iku.

Nanging saiki isih padang, yen tanpa teken iku kowe isih isa mlaku apik.” kandhane Raden
Said.
Wong tuwa iku mandeng Raden Said. Praupane ngetokake sifat welas asihe nanging
pribadine agung lan wibawa.

“Wong urip utawa mlaku kudu duweni cekelan supaya ora mlaku ing dalan sing kleru.”
Kandhane wong tuwa jubah putih kuwi.

“Aku pengen weruh tekenmu,” Kandhane Raden Said.

“Saka weruh isa nuwuhake rasa pengen duweni. Ora apik duweni nggone wong liya.”
Kandhane wong tuwa mau.

Tanpa ngomong Raden Said ngrebut teken iku nganti wong ngganggo jubah putih
iku tiba ndeprok ana ing lemah. Raden Said ndeleng teken kuwi, aneh, teken sing asale
gagange emas maleh dadi kayu. . Raden Said gumun.

“Aja nangis wong tuwa, iki tekenmu tak balekake.” Kandane Raden Said karo ngulungake
teken sing dicekeli.

Yen kowe pengen bandha. Iki njupuken!” ngomong kaya kana wong jubah putih kuwi karo
nuduhake wit aren.

Saknalika wit mau dadi emas. Pange, godhonge, wohe, lan sakabehane dadi emas.
Raden Said gumun, dheweke nyoba menek wit iku, arep njupuk wohe sing cemlorot.
Durung nganti tekan dhuwur wohe wis padha rontok nibani sirahe nganti Raden Said
semaput. Nalika Raden Said eling ,wit aren mau mbalik asal. Raden Said banjur nggoleki
wong tuwa jubah putih mau nanging wong tuwa mau wis ora katon maneh. Saknalika
Raden Said nggoleki wong tuwa mau . Ing pinggir kali raden Said lagi bisa nemokake wong
tuwa mau.

“Ana apa kowe nyusul aku?” Pitakone wong tuwa iku.

“Nuwun sewu kanjeng Sunan , kula pengin meguru dados murid panjenengan.”
Wangsulane Raden Said.

“Dadi muridku”. Kandhane Sunan Bonang.

“Inggih kanjeng Sunan, kula tobat…..kula kepengin dados murid panjenengan.’” Raden Said
matur karo nangis.

Wong tuwa iku ora liya yaiku Sunan Bonang gelem nrima Raden Said dadi muride. Nanging
raden Said kudu ngliwati ujian kasetyan. Sunan Bonang nancepake tekene ing pinggir kali.
Raden Said diperintah nunggu teken iku.

“Aja pisan-pisan kowe ninggalake papan iki sadurunge mbesok takparani. Sanggup kowe
nrima syarat iki?” Pitakone Sunan Bonang.

“Sanggah Kanjeng Sunan.” Wangsulane Raden Said.

Kanthi setya Raden Said ya Bradhal Lokajaya nunggoni teken kuwi. Dene Sunan Bonang
nerusake lakune menyang Masjid Demak. Bali Raden Said kaget weruh Sunan Bonang mlaku
ing dhuwur banyu kaya mlaku biasa ing daratan. Tambah mantep niate Raden Said maguru
karo Sunan Bonang. Kacarita wis lumaku nganti wulan-wulanan suwene Sunan Bonang bali
nemoni Raden Said. Sunan Bonang pengen weruh apa raden said setya nunggu tekene.
Sunan Bonang kaget sakwise weruh Raden Said sing tetep setya nunggu tekene ing pingir
kali nyambi semedi. Dheweke isa turu taunan saengga awake dirambati oyot lan godhong
wit-witan. Sunan Bonang lagi bisa nangekake sakwise ngetokake suara adzan. Sakwise
Raden Said tangi banjur didadekake santrine. Diparingi ngelmu kasampurnaning urip lan
diangkat dadi wali kanthi jejuluk “Sunan Kalijaga” .

 Nyemak Struktur Teks Cerita Narasi

Para siswa tamtunipun sampun mangertos bab struktur teks narasi. Ing wulangan 3
sampun diandharaken bilih struktur teks cerita narasi inggih menika : 1) Orientasi ,
2)Komplikasi, 3) Klimaks , 4) Resolusi lan 5) Koda/amanat.

Sasampunipun maos dongeng “Brandal Lokajaya” ing inggil, cobi jlentrehaken


kadospundi struktur teks ing dongeng kasebat !

 Nyemak Unsur Basa Teks Cerita Narasi

Sasampunipun maos dongeng “Brandal Lokajaya” dipanggihaken warna warni jenis


tembung lan wangunipun ukara.

Tuladha :

a. Wong tuwa iku mandeng Raden Said. (ukara lamba)


b. Raden Said ngrebut teken nganti wong ngganggo jubah putih iku tiba
ndeprok ana ing lemah. (ukara Camboran)
c. “Nuwun sewu kanjeng Sunan , kula pengin meguru dados murid
panjenengan.” Wangsulane Raden Said.(ukara kandha/langsung)
Supados langsung gamblang ngenani silsilahing ukara. Gatosaken andharan ing
ngandhap menika !

a. Ukara
Ukara yakuwi rangkaian tembung kang nyatakake gagasan, pikiran awujud
katrangan, pitakon, panjaluk utawa maksud liyane. Tata ukara bisa diprinci utawa disilah
miturut tindakan jejer lan wasesa, miturut wangun ukara lan miturut wedharing gagasan.

Miturut wangun ukara , ukara bisa kabedakake dadi loro yaiku: ukara lamba (kalimat
tunggal) lan ukara camboran (kalimat majemuk).

1. Ukara Lamba
Ukara lamba yaiku ukara kang medharake gagasan (ciptaning ati) mung sae bab utawa
dianggep mung sebab. Ukara iki saora-orane dumadi saka jejer lan wasesa.

Tuladha:

- Tini lagi ndolani adhine ana ing ngarep omah.

- Yulianta sinau matematika lan basa Jawa.

2. Ukara Camboran (Rangkep)


Ukara Camboran yaiku ukara kang isi andharan rangkep, dumadi saka manunggale
ukara loro utawa luwih; ukara siji lan sijine madeg dhewe-dhewe sarta isining ukara
mau ana gandheng cenenge.

Tuladha:

- Bapak maos koran, ibu dondom dene adhiku dolanan ing latar.

- Aku sekolah ana ing SMP, kangmasku SMA.


Miturut langsung orane ukara kabedakake dadi 2, yaiku ukara kandha(langsung)
lan ukara carita (ora langsung).

Ukara langsung uga diarani luguning gunem iku ukara kang niroake pocapaning
manungsa. Denen ukara ora langsung iku ukara kang ora nirokake pocapaning manungsa
nanging nyaritakake pocapaning manungsa.

Ukara ora langsung uga diarani cekaking gunem. Ukara langsung iku sejatine
ukara camboran kang kadhapuk sarana rinaketake.

Tuladha ukara langsung:

1. Jony kandha, “Aku seneng wulangan basa jawa.”

2. Aku mangsuli, “Dheweke sing duwe buku ngulandara.”

Manawa diowahi dadi ukara ora langsung, dadine kaya mangkene.

1. Jony kandha, yen (manawa) dheweke seneng wulangan basa jawa.

2. Aku mangsuli, yen dheweke sing duwe buku ngulandara.

b. Unggah-ungguh Basa
 Ndhudah Nilai Budi Pekerti Teks Cerita Narasi

Pesen moral ingkang saged kapethik saking isi dongeng “Brandhal Lokajaya” inggih
menika :

1) bilih angkara murka ing pungkasanipun kawon kaliyan kesaenan.


2) sedaya gegayuhan badhe kaleksanan menawi kantindakaken kanthi tekun.
Tegesipun kita kedah tansah tumindak kesaenan lan lamun badhe nggayuh menapa
mawon gegayuhan kedah kita lampahi ngangge ketekunan ingkang saestu.

 Ndhudah Struktur lan Isi Teks Cerita Narasi

Damela kelompok ( 4-5 siswa ), lajeng dongeng ing ngandhap menika dipunwaos kanthi
premati !

PATILASAN JAKA TARUB ING SENDHANG MARASEMO PLUMPANG


Dewi Rasa Wulan katingal sungkawa sanget penggalihipun. Amargi kadangipun
wredha ingkang namung setunggal menika inggih menika Raden Mas Sahid sampun
sawetawis wekdal oncat saking kadipaten, malah saking pawartosipun bakul sinambi wara
bilih Raden Mas Sahid sampun dados pangarsanipun para brandhal kanthi jejuluk Brandhal
Lokajaya. Menika mboten sanes amargi saking mboten kiyatipun ningali panandangipun
para kawula alit wonten Tuban ingkang sangsaya dangu sangsaya kacingkrangan saking
pokal damelipun para punggawa kadipaten ingkang sawenang-wenang narik pajek saha
asok glondhong pangereng-ereng. Kamangka pinten-pinten warsa menika wonten kadipaten
Tuban nandang paceklik.
Dalu menika kados-kados dalu ingkang panjang sanget. Atising hawa ing mangsa
ketiga ingkang panjang nambahi asreping swasana. Kanthi sesidheman dewi Rasa Wulan
miyos saking kadipaten lumampah kanthi alon-alon. Sang dewi katingal susah sanget.
Piyambakipun kados-kados sampun sumpeg sanget manggen wonten kadipaten. Kados
dene kangmasipun dewi Rasa Wulan lumampah tanpa tujuwan ingkang pesthi. Ngantos
satunggaling dinten dewi Rasa Wulan dumugi wonten pinggiring wana. Wonten
sapinggiripun wana menika wonten sendhang ingkang toyanipun bening sanget. Rasa wulan
dedunung dhateng pangenan kasebut ngantos peputra, dipun paringi nami “Kidang
Telangkas” Lajeng bayi kasebut kapasrahaken dhateng Syeh Maulana,
Kacariyos ngantos satunggalipun dinten Syeh Maulana nglangkungi dusun ingkang
nami dusun Tarub. Ing dhusun menika Syeh Maulana pirsa wonten tiyang estri sepuh
ingkang nembe muwun wonten pasareyan. Syeh Maulana lajeng nyaketi tiyang menika.
“ Nuwun sewu simbok kenging menapa panjenengan mular wonten pasareyan”, dhawuhipun
Syeh Maulana.
“Kisanak sinten “
“Kula Syeh Maulana, Panjenengan sinten simbok?”
“Kula menika garwanipun Ki Ageng Tarub mriki, bojo kula nembe kapundhut. Samenika
ngepasi sekawan dasa dintenipun. Kula sedih sanget kisanak, amargi kula mboten gadhah
momongan ngantos Ki Ageng Tarub kapundhut”, wangsulanipun Nyi Randha Tarub.
“Bilih simbok kersa menika wonten bayi, badhe kula titipaken Panjenengan”.
“Saestu kisanak ?”
“Inggih kula purun, malah remen sanget “, ngendhikanipun Nyi Randha Tarub.
Nyi Randha lajeng nampi bayi saking Syeh Maulana. Amargi saking remenipun
pramila bayi menika dipunparingi nami “ Jaka Tarub”.
Jaka Tarub sampun dipunwengku dene Nyai randha Tarub kados dene putranipun
piyambak. Malah Jaka Tarub mboten mangertosi bilih piyambakipun putra angkatipun Nyi
randha Tarub. Jaka Tarub dados jejaka ingkang bagus rupinipun. Jaka Tarub gadhah
karemenan mbebedhak sato wana. Injing bidhal sonten nembe wangsul. Piyambakipun
gadhah tulup pusaka tilaranipun Syeh Maulana.
Nganti sawijinipun sonten Jaka Tarub nembe mbebedhak kewan wonten sakiwa
tengenipun sendhang Marasema. Mboten kanyana-nyana wonten salebetipun sendhang
wonten putri-putri ingkang sulistya werni ing mriku. Sedaya cacahipun wonten pitu. Saking
pitu putri kalawau meh sami rupinipun.
“Wah iki sing diarani widadari”, panggunemipun Jaka Tarub salebetipun manah.
Kanthi sesidheman Jaka Tarub mundhut salah setunggalipun slendang saking pitu
widadari menika. Nalika pitu widadari menika badhe wangsul, nanging wonten setunggal
ingkang kantun amargi slendangipun ical. Susah sanget sang widadari lajeng piyambakipun
ngawontenaken sayembara.
“ Sapa wae sing bisa nulungi aku yen lanang bakal dak suwitani dene yen wadon bakal dak
aku dulur sinarawedi”.
Mireng aturipun sang Widadari menika kanthi cepet Jaka Tarub nyelaki sendhang
menika. Sang widadari kaget, “ Hei….. sinten ingkang wonten mriku ?”
“Tepangaken kula Jaka Tarub. Kula mriki badhe paring pitulung dhumateng Panjenengan”,
wangsulanipun Jaka Tarub.
“Kula Nawang Wulan. Kula kantun saking sedherek-sedherek kula amargi busana
slendhang kayangan kula ical. Pramila bilih panjengan paring pitulungan kula banget matur
nuwun.
Sasampunipun dipun tulung lajeng Nawang Wulan dipun bekta wangsul dening Jaka
Tarub lan wusananipun dipungarwa.
Ngantos samenika wonten caketipun sendang Marasemo kecamatan Plumpang
kabupaten Tuban wonten sela ageng ingkang ngecap dlamakanipun Jaka Tarub. Lan
sendhang menika asring dipun damel para wisata kangge enggar-enggar ati
.
 Mahami lan madosi relevansi isi dongeng kaliyan kahanan ing jaman
samangke.

Dongeng menika senaosa nglengkara (khayal) nanging salebetipun dongeng menika


ngandhut piwulang ingkang ageng sanget tumrapipun gesang kita sedaya. Amargi
sejatosipun carita ingkang wonten ing jaman samangke menika boten benten kaliyan jaman
rumiyin, namung paraga, wekdal, lan panggenanipun ingkang benten.

Jingglengana sepisan malih dongeng ing inggil lajeng wangsulana pitakenan ing
ngandhap menika !

1. Menapa irah-irahanipun carita menika ?

2. Sinten sejatosipun Rasa Wulan menika ?

3. Kenging menapa Rasa Wulan miyos kanthi sesidheman saking kadipaten ?

4. Sinten ingkang nggulawenthah Jaka Tarub nalika taksih alit ?

5. Menapa karemenanipun Jaka Tarub ?

6. Menapa buktinipun bilih Jaka Tarub panggih para widadari ing sendang Marasemo
Plumpang ?

7. Carita kasebut kalebet jenisipun carita menapa ?


8. Menapa wonten gegayutanipun cariyos ing inggil kaliyan kawontenan jaman samangke?
cobi jlentrehaken !

 Nintingi Teks Narasi Crita Rakyat


1. Padosa teks dogeng utawi teks certia rakyat saking sumber menapa kemawon !
2. Jlentrehaken menapa wosing dongeng kasebat !

3. Damela dudutan ngenani pesan moral / pitutur ing tembang kasebat lan relevansi isi cerita
kaliyan kawontenan jaman samenika !

Anda mungkin juga menyukai