Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS NILAI MORAL PADA NASKAH DRAMA ”MERDEKA” KARYA

PUTU WIJAYA

Bagus Andriyanto1, Muhamad Fadlulloh2

Universitas Pamulang
1,2

3
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang

*e-mail: Bagusandriyanto999@gmail.com@ 1 - muhanadfadu@gmail.com2

Abstrak; Naskah drama berjudul “Merdeka” Karya Putu Wijaya yang menceritakan tentang
kehidupan setelah kemerdekaan dan menyebabkan banyaknya tragedi kemanusiaan. Oleh
karenanya, peneliti tertarik untuk menkaji naskah drama “Merdeka” dengan metode
kualitatif dan dengan pendekatan Mimetik, untuk menggambarkan kehidupan setelah
kemerdekaan para tokoh-tokoh dalam naskah drama “Merdeka”, peneliti membaca naskah
drama “Merdeka” secara langsung untuk menganalisis nilai-nilai moral menggunakan
pendekatan Mimetik dengan demikian peneliti merasakan emosional dari para tokoh yang
diciptakan penulis, para tokoh berdialog membicarakan kemerdekaan dan banyak
mengandung nilai moral, hingga menimbulkan banyak kesalahpahaman tentang merdeka
sehingga para tokoh didalam naskah merasa paling benar dan berbohong.

Kata Kunci : Naskah, Merdeka, Nilai moral, makna Kemerdekaan

PENDAHULUAN Sumardjo & Saini (1997,hlm.3) yang


berpendapat bahwa sastra adalah ungkapan
Sastra adalah ungkapan ekspresi
pribadi manusia yang berupa pengalaman,
manusia berupa karya tulisan atau lisan
pemikiran, perasaan, ide, semangat,
berdasarkan pemikiran, pendapat,
keyakinan dalam suatu bentuk gambaran
pengalaman, hingga ke perasaan dalam
kongkret yang membangkitkan pesona
bentuk yang imajinatif, cerminan
dengan alat bahasa. Mengapa bentuknya
kenyataan atau data asli yang dibalut
berupa imajinasi atau justru data real.
dalam kemasan estetis melalui media
Secara bersamaan ? Karena terdapat jenis
bahasa. Pengertian diatas diperkuat oleh
sastra non-imajinatif atau non-fiksi.

1
Kategori ini mengambil data real berupa mempelajari dampak sastra pada pembaca.
berita auat sejarah, lalu menbgemasanya (Wiyatmi, Zulfikar : 2021).
dalam tulisan estetis agar lebih menggugah
Salah satu bentuk karya sastra yang akan
pembacanya. Sementara itu, meskipun
dikaji oleh peneliti ialah karya sastra
suatu tulisan adalah fiksi, ia tetap dapat
berbentuk naskah drama. Naskah drama
mencerminkan kenyataan. Seperti
adalah teks tertulis yang menceritakan
pendapat Saryono (2009,hlm.18) bahwa
sebuah cerita melalui dialog antara tokoh
sastra mempunyai kemampuan untuk
dalam jalan ceritanya. Berbeda dengan
merekan pengalaman yang empiris-natural
naskah cerita seperti cerpen dan novel,
maupun pengalam yang nonempiris-
naskah drama tidak menceritakan kisah
supernatural.
secara langsung, melainkan menggunakan
Dalam sastra, terdapat cabang ilmu sastra dialog para tokohnya. Drama adalah karya
yang digunakan untuk mendekati sastra yang berupa dialog-dialog dan
(mengkaji) suatu karya sastra dari suatu memungkinkan untuk dipertunjukan
pandangan psikologi, yang dinamakan sebagai totnonan (Suryaman, Fitriyani et
psikolohi sastra. Paikologi dan sastra al.,2019). Dan menurut Wiyanto naskah
merupakan dua disiplin ilmu yang berbeda, drama adalah gendre tulisan yang biasanya
tetapi keduanya memiliki titik kesamaan, berisi cerita atau lakon. Naskah drama
yaitu berbicara tentang manusia dan saling cenderung berbeda bentuknya dengan
berinteraksi. Psikologi sastra merupakan naskah cerita pendek atau novel. Sekenario
salah satu kajian sastra yang bersifat dramatis tidak menceritaka kisah secara
interdisipliner, karena memahami dan langsung (Fitriyani et al., 2019). Dialog
mengkaji sastra dengan menggunakan digunakan untuk menggunakan cerita
berbagai konsep dan keterangan teori yang dalam karya ini. Karakter berbicara satu
ada dalam psikologi. Wellek dan Warren sama lain, mengungkapkan pikiran dan
(1990) mengemukakan bahwa psikologi perasaan mereka. Naskah drama
sastra mempunyai empat kemungkinan memperhatikan apa yang dikatakan dan
pengertian. Yang pertama adalah studi ditulis oleh karakter.
psikologi pengarang sebagai tipe atau
Naskah drama yang akan dikaji ialah
sebagai pribadi. Yang kedua studi proses
naskah drama yang berjudul
kreatif. Yang ketiga studi tipe dan hukum-
“MERDEKA” kara Putu Wijaya. Naskah
hukum psikologi yang diterapkan pada
drama ini menceritakan tentang
karya sastra. Dan yang keempat
kemerdekaan bangsa Indonesia.

2
Kemerdekaan dalam basa arab disebut al- bebas dari kekuasaan, bebas dari
istiqla, ditafsirkan sebagai “al-taharrur intimidasi, bebas tekanan, dari nillai dan
wa al-khalash min ayy qaydin wa budaya yang mengungkung diri kita.
syatharah ajnabiyyah” (bebas dan lepas Kemerdekaan keadaan (hal) berdiri sendiri
dari segala bentuk ikatan dan penguasaan (bebas, lepas, tidak terjajah lagi dan
pihak lain) atau “al-qudrah ‘ala al-tanfidz sebagainya) ; kebebasan : adalah hak
ma’a in’idam kulli qasr wa ‘unf min al- segala bangsa. Kemerdekaan senantiasa
kharij” ( kemampuan mengaktualisasikan mempunya arti penting bagi kehidpan
diri tanpa adanya bentuk pemaksaan dan suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia.
kekerasan dari luar dirinya). Jadi Proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
kemerdekaan bebas dari segala bentuk pengakuanya oleh dunia telah diperoleh
penindasan bangsa lain, kata lai untuk bangsa ini dengan perjuangan berat tanpa
makna ini adalah al-hurriyyah, kata ini kenal lelah dan pamrih. Modal Kemerdaan
diterjemahkan dengan kebebasan dari kata bangsa ini akan memiliki harga diri dan
ini terbentuk kata al-tahrir yang berarti dapat bersama-sama duduk saling
pembebasan, orang yang bebas atau berdampingan dengan bangsa-bangsa lain
merdeka disebut al-hurr lawan dari didunia ini.
al-‘abd (budak).
Sesungguhnya manusia yang lahir dari
Kemerdekaan (kata benda) disaat suatu kandungan ibunya ke dunia ini seluruhnya
negara meraih hak kendali penuh atas merupakan makhluk merdeka, manusia
seluruh wilayan bagian negaranya, atau diciptakan Allah Swt. Dengan fitrahnya
kemerdekaan (kata benda) disaat seseorang yang bersih (hanif), yaitu berkaidah dan
mendapatkan hak untuk mengendalikan bertauhid dalam arti kata manusia awal
dirinya sendiri tanpa campur tangan oran penciptaannya merdeka. Dalam konteks ini
lain dan atau tidak bergantung pada orang semua dalam keadaan fitrah (suci dan
lain lagi. Menurut Kamus Besar Bahasa bersih dari perkataan dan penjajahan
Indonesia, merdeka artinya bebas dari apapun), namun setelah dewasa ketika
penghambaan, penjajahan, dan lain-lain; mulai baligh ada manusia yang kembali
berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas fitrah dan ada juga manusia yang
dari tuntutan; tidak terikat, tidak tergelincir dari fitrahnya. Sedangkan
bergantung kepada orang atau pihak manusia tidak merdeka adalah manusia
tertentu; atau leluasa. Merdeka berarti yang hidupnya dikendalikan oleh akalnya
bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, sendiri, dogma, hawa nafsu, ilmu sesat,

3
harta dan dien selain islam. islam datang menyebabkan manusia terpenjara dibawah
ke dunia ini sesungguhnya membawa arahan hawa nafsu dan ajaran syetan, dan
pesan dan sifat kemerdekaan. Islam yang terpenting lagi terlepas dari siksaan
menyeru umat manusia supaya api neraka. Islam memandang
membebaskan diri dan pemikiran mereka kemerdekaan tidak hanya sekedar diukur
daripada belenggu jahiliah dan dari sudut pandang terbebasnya dari
kemusyrikan terhadap Allah Swt, kejahatan penjajah, meskipun tidak bisa
membebaskan diri daripada pembahasan dipungkiri sebagai salah satu alat dalam
dan membebaskan negara daripada mengukur kemerdekaan sejati. Tidak
cengkaman musuh. Islam dalam arti kata adanya suatu kebebasan (hurriyah)
kesejahteraan, kedamaian dan keamanan dirasakan jika semua makna penjajahan
semuanya menjurus kepada hakikat dalam bentuk apapun kecuali benar-benar
kemerdekaan. Hakikat ini dapat dilihat berakhir dan sirna dalam kehidupan umat
semasa perkembangan awal islam dimana manusia itu sendiri.
Rasulullah Saw. Telah membawa
Penelitian ini mengkaji tentang
kemakmuran dan kesejahteraan untuk
kemerdekaan Indonesia dan makna
Negeri Madinah dan memerdekakan
kemerdekaan bagi diri sendiri dalam
Mekah dari cengkaman kafir Quraisy.
naskah drama “Merdeka” Karya Putu
Demikian juga halnya perkembangan masa
Wijaya yang berisi tentang perjuangan
pemerintahan Khulafa’ ar-Rasidin dan
masyarakat untuk mencapai kemerdekaan
kekhalifahan sesudahnya yang banyak
dan bagaimana gejolak perjuangan para
memerdekakan negara dari cengkaman
tokoh untuk sampai kepada kata Merdeka.
kekufuran. Islam juga bersifat merdeka
Naskah drama “Merdeka” Karya Putu
dalam arti kata lain bermaksud bebad
Wijaya ini sangat menarik karena berisi
daripada keruntuhan akhlak dan
tentang sejarah para pejuang bangsa
kemurkaan Allah Swt. Lantaran itu, islam
indonesia melalui tokoh dari naskah drama
telah berjaya menyelamatkan manusia dari
ini dan agar kita bisa tahu bagaimana
sistem perhambaan terhadap manusia
perjuangan para pejuang dari naskah
ataupun hawa nafsu yang di selaputi oleh
drama Merdeka ini.
perbuatan syirik, kekufuran, kemungkaran
dan kemaksiatan. Oleh karena itulah METODE PENELITIAN

hendaknya umat islam senantiasa bercita- Dalam “metode” dan “metodelogi”


cita agar membebaskan diri daripada sifat- seringkali dianggap sama meski keduanya
sifat demikian dimurkai Allah Swt. Dan

4
memiliki arti yang berbeda kata pendekatan kajian yang Mimetik beratkan
“metodelogi” berasal dari kata Yunani kajiannya terhadap hubungan karya sastra
“methodelogia” yang merupakan dengan kenyataan diluar karya sastra.
“teknologi“ atau “prosedur”. Metodelogi Pendekatan yang memandang karya sastra
sendiri mengacu pada garis pemikiran sebagai imitasi dan realitas (Abrams
umum atau lengkap (general logic) dan 1981:89).
perspektif teoritis (theorecial view) dari
Instrumen pada penelitian ini ada tiga
suatu penelitian. Sedangkan kata “metode”
yaitu, pertama, instrumren penelitian ini
merujuk pada tekhnik yang digunakan
adalah penelitian sendiri. Penelitian
pada penelitian seperti survei, wawancara
kualitatif berfungsi sebagai cara untuk
dan observasi. Metde penelitian umumnya
mengumpulkan data, menetapkan fokus
dipahami sebagai kegiatan ilmiah yang
penelitian, dan menganalisis. Kedua,
dilakukan secara bertahap sejak dengan
naskah drama “merdeka” menjadi
identifikasi objek, pengumpulan data dan
instrumen kedua dan objek dari penelitian.
analisis data untuk kemudian pemahaman
Ketiga, pengumpulan data berupa tabel
dan pemahaman subjek masalah gejala,
penduan pengumpulan data. Strategi
atau masalah tertentu. Dapat dikatakan
analisis data yang dilakukan pada
“perlahan” karena observasinya mengikuti
penelitian ini, memiliki tiga tahapan, yaitu
proses tertentu, sehingga ada langkah yang
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
harus dilakukan secara bertahap. Sebelum
kesimpulan.
melanjutkan ke langkah selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengacu pada latar belakang yang telah
diuraikan sebelumnya, metode penelitian Berdasarkan analisis data pada naskah

yang digunakan untuk mengkaji naskah drama “Merdeka” Karya Putu Wijaya yang

drama “merdeka” Karya Putu Wijaya, dan telah dilakukan dan dapat di temukan nilai-

menggunakan jenis penelitian kualitatif. nilai moral dan kemerdekaan pada tokoh-

Dengan penelitian kualitatif seorang tokoh dalam naskah drama yaitu, meliputi

peneliti dapat mengungkap fakta-fakta atau (1) Nilai moral, (2) makna kemerdekaan.

data Nilai moral yang terdapat dalam NILAI MORAL


dialog tokoh-tokoh pada naskah drama
Moral secara eksplisit adalah hal-
“merdeka” dengan cara memberi atau
hal yang berhubungan dengan proses
pemaparan dengan kata-kata yang jelas
sosialisasi individu. Moral adalah
terperinci. Pendekatan mimetik adalah
perbuatan atau tingkah laku atau ucapan

5
seseorang dalam berinteraksi dengan milyar. Kalau mau nyumbang,
manusia lainnya. Istilah moral ini sering nyumbang saja seperak juga akan
juga disebut sebagai akhlak, budi pekerti, diterima baik. Jangan menyebar
ataupun susila. Setiap budaya memiliki kabar sabun menyumbang 5 milyar
standar moral yang berbeda-beda sesuai tapi tidak ada prakteknya. Itu kan
dengan sistem nilai yang berlaku dan telah membuat semua orang mimpi.
terbangun sejak lama. Penilaian terhadap
Dalam kutipan (1) tokoh dalam naskah
moral diukur dari kebudayaan masyarakat
drama “Merdeka” berbicara mengenai
setempat. Seperti wilayah geografis,
esensi dari kemerdekaan. Sebab, orang-
agama, keluarga, dan pengalaman hidup
orang yang berucap tentang kemerdekaan
semuanya memengaruhi moral. Berikut
tidak mencerminkan arti dari sebuah
adalah kutipan data pada dialog tokoh-
kemerdekaan. Tidak memiliki
tokoh pada naskah drama “Merdeka” yang
tanggungjawab moral ketika berbicara
mengandung Nilai Moral.
mengenai kemerdekaan. (2) tokoh Amat
1. “AMAT : Apakah kemerdekaan menceritakan apa yang terjadi di dalam
sebuah kemenangan. Apakah masyarakat yang merdeka, sebab
kemenangan sebuah kebahagiaan. masyarakat seakan-akan memperlihatkan
Kalau ya, mengapa dalam keterbalikan dari sebuah arti kemerdekaan
kemerdekaan dan kemenangan, itu sendiri. (3) ketakutan tokoh bapak pada
masih ada derita? Makin marak seseorang yang ingin menyumbang tidak
Kemiskinan? Bahkan bencana, menepati janjinya. Sebab, orang yang
permusuhan, kekacauan, kerancuan ingin menyumbang seharusnya tidak
kebenaran, ketidakadilan dan memanfaatkan perbuatan baik hanya untuk
kejatuhan motal kian edhan- ketenaran, membuat semua orang gaduh
edhanan?” karena mengharapkan sesuatu yang tidak
2. “AMAT : Jadi kemiskinan, pasti atau tanpa praktek.
keterpurukan, perpecahan, gontok-
gontokan dan kemerosotan moral
yang terjadi di sekitar kita sekarang
itu, adalah kehendak sendiri?Gila!”

“AMAT : sebab bapak tidak mau dia


menjadi terkenal hanya karena
mengancam akan menyumbang 5

6
MAKNA KEMERDEKAAN kendali oleh sang penjajah dibawah
ancaman senjata, tetapi atas
Makna Kemerdekaan yang kemauan kita sendiri.”
sesungguhnya adalah kebebasan. Sebagai 4. “AMAT MERAH : ya kalau sudah
negara yang medeka, indonesia telah bebas merdeka, berarti seluruh perbuatan
dari segala bentuk penindasan dan adalah atas kehendak diri sendiri.
penjajahan asing. Indonesia bebas ubtuk Atas pilihan yang bersangkutan.
menentukan nasib sendiri serta bebas Tidak karena diperintah bukan
menciptakan kehidupan berbangsa dan akibat tekanan. Bahkan mana
bernegara. Kemerdekaan yang telah mungkin akibat disuruh-suruh oleh
diproklamasikan mengubah semangat orang lain. Pastilah itu kehendak
masyarakat yang sebelumnya serba sendiri yang sudah bebas bersuara,
terbatas menjadi lebih bebas. Dengan lepas bertindak, yang sudah
kebebasan tersebut, masyarakat dapat merdeka dalam merasa dan
membangun kembali bangsa yang telah berpikir.”
sekian lama menderita. Dan kemerdekaan Dalam kutipan, (4) dialog tokoh Amat
bagi diri sendiri adalah kebebasan Putih yang mengartikan kemerdekaan,
menentukan nasib sendiri tanpa adanya bagaimana seseorang harus bertanggung
hambatan atau kekangan dari pihak jawab ketika memilih menjadi Merdeka,
manapun dan dalam bentuk apapun, dan merdeka sama dengan bagaimana kita
adapun dampak dari salah mengartikan bertindak sesuai dengan kemauan kita
kemerdekaan itu sendiri bisa dilihat dari sendiri. (5) Tokoh Amat Merah
perilaku dan tindakan seseorang ketika menjelaskan bahwa masyarakat yang
salah mengartikan makna dari Merdeka. sudah merdeka harus mengambil
Berikut adalah kutipan data pada dialog keputusan atas kehendak sendiri dan tidak
yang menunjukkan makna kemerdekaan di kendalikan oleh orang lain, kebebasan
pada naskah drama “Merdeka” bagaimana berpikir juga termasuk dalam
para tokoh mengartikan kemerdekaan. kemerdekaan.

3. “AMAT PUTIH : Merdeka berarti Dampak dari salah mengartikan


harus cari makan dan bertahan Kemerdekaan
hidup diatas kaki sendiri. Merdeka Pada bagian ini memaparkan dampak dari
sama dengan tidak lagi ditindas, salah mengartikan kemerdekaan pada
tidak di injak-injak, tidak lagi di tokoh-tokoh dalam naskah drama

7
“Merdeka” Karya Putu Wijaya. Meliputi selalu dikorbankan. Indonesia
(1) merasa paling benar, (2) berbohong. Negara kaya akan sumber daya
alamnya, tapi apa yang nyatanya
Merasa Paling Benar terjadi, harga minyak tanah mahal
karena langka, memang tanah
Karena jika kita merasa selalu Indonesia lebih kaya akan gas alam
paling benar bukan memberikan manfaat daripada minyaknya, tapi itu semua
bagi kita, malah bisa tersandung banyak percuma, harga gas LPG juga tetap
masalah yang tentu saja akan merugikan saja mahal, membuat oknum-
diri sendiri. Kita harus belajar menyadari oknum distributor melakukan
bahwa di dunia ini tidak pernah ada manipulasi dengan mengurangi
pendapat yang sepenuhnya benar. Jika ada takaran isi gas dan menyuntikkan
pendapat yang sepenuhnya benar, berarti ke tabung gas yang lain demi
diluar itu adalah pendapat yang salah. merauk keuntungan, akibatnya
Pendapat setiap orang tergantung sudut banyak tabung gas yang meledak
pandang yang digunakan. Satu masalah karena banyak selang, regulator
jika dilihat dari sudut yang berbeda tentu dan tabung ilegal yang beredar
akan menghasilkan pandangan yang tidak tanpa standar kualitas. Semua ini
sama. Berikut adalah kutipan data yang permasalahan ini karena
diambil dari naskah drama “Merdeka” kelangkaan energi, singkatnya
yang menunjukkan dampak dari salah negeri ini belum mampu memasok
mengartikan merdeka. kebutuhan energi dalam negerinya
1. “AMAT MERAH : Terserah, kamu sendiri. Karena langka maka
sudah merdeka jadi bebas untuk harganya jadi mahal alasanya
menuduh dan mencari kambing mereka mengalami kerugian dalam
hitam! Kamu juga boleh seenak proses produksi. Jelas saja
perut kamu mengeluarkan apa saja harganya jadi mahal karena setalah
dari mulutmu yang merdeka. Tapi menyedot hasil tabung, bahan
ingat, yang tidak benar walaupun mentah yang didapat sebagian
keluar dari mulut yang merdeka besar malah di ekspor, alasannya
tetap saja salah.” karena kita belum mempunyai
2. “AMI : Memang bangsat orang- SDM dan teknologi yang memadai
orang pintar itu... politik digunakan untuk mengelolanya sendiri, lalu
untuk minterin rakyat, rakyat yang setelah jadi energi siap pakai, kita

8
impor lagi. Ini gila... kita membeli terbebani dan mereka malah
barang yang asalnya dari milik kita, mementingkan diri mereka sendiri. (3)
ini hanya permainan orang-orang Tetangga yang merasa paling merdeka
pintar saja, untuk kepentingan tapi tidak mengetahui apa arti
mereka.” sesungguhnya dari kemerdekaan itu
3. “Tetangga : Hahahaha... Masak sendiri. (4) Bu amat berbicara seakan
mengibarkan bendera dalam orang yang paling merdeka tetapi
rumah. Ada-ada saja!” Merdeka bukan berarti kita bebas
4. “Bu Amat : Ya memang begitu! berbicara ataupun berpendapat. Sebab,
Kawin itu berarti menghabisi masa bebas bukan berarti tak terbatas.
edan-edanan yang Bapak lakukan
waktu masih jomblo. Kawin itu Berbohong
berarti menghabisi “bertindak
tanpa memakai perhitungan”, Berbohong adalah pernyataan yang
bertindak tanpa memikirkan salah dibuat oleh seseorang dengan
perasaan orang lain, bertindak yang tujuan pendengar percaya. Fiksi
merusak, seperti yang Bapak meskipun salah, tetapi bukan bohong,
lakukan Waktu masih bujangan. orang yang berbicara bohong dan
Kawin itu memang menghabisi apa terutama orang yang mempunyai
yang tidak perlu! (AMI KELUAR kebiasaan berbohong disebut
MEMBAWA BUKU< pembohong. Garis antara kebohongan
BERJALAN SAMBIL dan kebenaran sangatlah tipis. Begitu
MEMBACA)” pula dengan tokoh-tokoh pada naskah
Dalam kutipan, (1) Amat merah berkata drama “Merdeka” yang menjadi
dengan tinggi seraya mengingatkan pembohong. Berikut adalah kutipan
bahwasannya merdeka bukan berarti kita dialog yang menunjukkan perilaku
dengan bebas melakukan apapun tanpa berbohong pada naskah drama
melihat benar atau salah. (2)Ami “Merdeka”.
bergumam kesal kepada sistem Politik 1. Karena Bapak tahu semua omongan 5
yang merasa paling benar ketika milyarnya itu hanya isapan jempol.
memberikan kebijakan padahal malah Daripada dia terkenal karena
merugikan Rakyatnya, pemerintah tidak hidsapan jempolnya itu, kan lebih
melihat dampak dari kebijakan yang baik dipaksa bertindak yang konkrit
mereka buat, malah Rakyat yang saja dengan nyumbang seratus ribu.

9
Itu untuk menutupi rasa malunya akan terjadi jika mengeepankan
sudah keceplosasan ngomong 5 kepentingan diri sendiri dan golongan,
milyar, sampai-sampai dia tidak lebih baik jujur dan berjalan sebagaimana
berani lagi tinggal dirumah karena mestinya.
takut ditagih. Itu sebabnya selama ini
KESIMPULAN
dia menghilang bersama keluarganya,
makanya benderanya tidak pernah Naskah drama “Merdeka” Karya

diturunkan. Sekarang beres, dia sudah Putu Wijaya merupakan sebuah Karya

nyumbang seratus ribu, ini duitnya. Sastra yang bercerita tentang

Dan benderanya sudah diturunkan. kemerdekaan, bagaimana masyarakat yang

Paham? sudah menganggap diri mereka Merdeka

2. “AMAT MERAH : Mestinya kita tidak mencerminkan makna dari

lebih mengedepankan kepentingan kemerdekaan sesungguhnya, polititisi atau

bersama dari pada kepentingan diri golongan-golongan tertentu malah

sendiri dan golongan.” memanfaatkan power yang mereka punya.


Seakan-akan masyarakat biasa yang tidak
Dalam kutipan dialog, (1) Bapak
tahu apa-apa malah diperalatnya.
mengetahui kalau omongan orang itu
Akibatnya mereka yang memiliki kuasa
hanya kebohongan, dan memilih
untuk mengatur atau memiliki hak untuk
menghilang bersama keluarganya karena
berbicara apapun malah merasa paling
merasa malu. (2) Amat meram berbicara
benar, berbohong dan membohongi.
seperti itu karena sudah tau dampak yang

10

Anda mungkin juga menyukai