Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, mencari data yang berkaitan
penelitian yang diperoleh dari mengkaji novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
yang terkandung dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye, 2) wujud nilai sosial yang terkandung dalam novel Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye. Hasil penelitian
pembahasan.
dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye
mencakup empat jenis nilai moral yaitu: hubungan manusia dengan Tuhan,
Wujud moral tersebut disampaikan melalui rangkaian cerita novel Daun yang
38
39
Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Berikut ini tabel penjabaran hasil
penelitian dari mengkaji nilai moralnovel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin.
Tabel 1. Wujud Nilai Moral dalam novel Daun yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye
nilai sosial yang terkandung Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye. Hasil penelitian nilai sosial pada novel ini lebih mengarah
pada nilai yang dianggap baik dan dianggap buruk oleh masyarakat. Nilai-
secara sosial. Berikut ini tabel penjabaran hasil penelitian dari mengkaji nilai
Tabel 2. Wujud Nilai Sosial dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin Karya Tere Liye
Hasil penelitian berdasarkan kajian nilai moral dan sosial pada novel
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye selanjutnya
dijabarkan melalui penjelasan deskriptif secara lebih lugas dan jelas. Hasil
penelitian ini menjadi acuan analisis deskriptif terhadap karya fiksi ini.
wujud nilai moral, wujud nilai sosial dan teknik penyampaian nilai moral
serta sosial dalam novel DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI
ditemukan dalam karya fiksi atau dalam genre sastra yang lain.
2000).
1) Memanjatkan doa
dengan berdoa dan beribadah. Pada novel Daun yang Jatuh Tak
baik yang diperoleh. Berikut ini salah satu kutipan dalam novel
(1) “Saat itu aku berpikir. Berdoa. Semoga kakak yang baik
ini menjadi bagian dalam hidup kami. Dan sungguh
Tuhan, aku tidak tahu apakah itu kabar baik atau buruk,
ternyata Engkau mendengarnya”.(Liye, 2013:26)
Berdoa adalah perbuatan yang baik. Berdoa dapat menjadi
yang terjadi pada dirinya sebagai takdir Tuhan. Hal ini sebagai
Berserah diri pada Tuhan adalah salah satu wujud nilai moral
(1) “Ya Tuhan, aku tak bisa membayangkan apa yang akan
terjadi jika Ibu tidak kunjung sembuh. Dalam doa-doa
aku hanya menyebut kesembuhan Ibu. Aku tak ingin
kehilangannya. Lihatlah apa yang akan terjadi kalua dia
pergi” (Liye, 2013:54).
doa seorang ibu kepada anaknya. Berikut ini kutipan doa ibu yang
terbaik. Hal tersebut, menunjukan nilai moral yang baik dan masuk
Tuhan.
macam jenis dan intensitasnya. Hal ini tentu saja tidak lepas dari
diri, rasa percaya diri, takut, rindu, dendam, dan lain-lain yang
(Nugiyantoro: 2000)
bahkan ada yang tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Pada novel
moral.
2) Percaya diri
sendiri pada novel ini adalah nilai percaya diri. Percaya diri
Berikut ini kutipan dari novel yang berkaitan dengan nilai percaya
diri.
3) Berjanji
berikut ini.
Janji berkaitan dengan nilai moral yang tertanam pada diri sendiri,
4) Sadar diri
5) Pantang menyerah
Salah satu nilai moral yang sangat menonjol pada novel ini
adalah pantang menyerah. Ada banyak bagian dari novel ini yang
6) Mengakui kesalahan
mengakui hal yang telah diperbuat. Pada novel ini tokoh yang
(1) “Aku dulu mungkin keliru. Ya, aku dulu keliru. Kau yang
benar, Tania. (Liye, 2013:144).
7) Menerima kenyataan
sudah menjadi kenyatan bagi dirinya. Berikut ini salah satu kutipan
orang lain.
nyaman dan damai. Pada novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
sisi yang berbeda. Nilai kepedulian sangat dominan pada novel ini.
2) Rela berkorban
3) Bertanggung jawab
nilai moral dalam memahami keinginan orang lain. Pada novel ini
6) Menghormati
tidak hanya untuk orang tua saja, tetapi pada setiap orang. Pada
memiliki sikap yang santun dan hormat dengan orang tua seperti
7) Menghargai
8) Percaya
Pada novel ini nilai percaya ditunjukkan pada kutipan berikut ini.
tua. Namun berbakti tidak hanya pada orang tua kandung saja,
anak dengan ibu sangat menonjol. Hubungan anak dan ibu dalam
10) Jujur
(1) “Aduh, masa Dede bohong sih? Kak Tania tega banget
nuduh begitu. Mana pernah Dede bohong! Dede
melanggar janji saja nggak pernah! Oom Danar bilang
semalam…,” adikku protes berkepanjangan saat ak
bilang dia kalua bergurau jangan berlebihan“. (Liye,
2013: 91)
(1) “Maaf ya, Dik, kalau ingin cari buku lewat komputer,
komputernya dimana?” seorang Ibu menegurku.
Tersenyum sedikit canggung, banyak bingung. Aku
menoleh malas. Menyimak wajah ibu itu. Pelan
mengangkat tangan. Menunjuk kea rah komputer itu
berada. Membalas senyumnya seadanya. Dia kan bias
bertanya ke karyawan toko buku ini. Kenapa pula mesti
bertanya padauk? Aku menghela napas sebal dalam hati.
Ibu ini mengganggu kenyamananku mengenang semua
kejadian. (Liye, 2013: 105)
(1) “Kita sudah lama nggak ketemu, ya? Hampir enam tahun
ya, Tania?” Sebenarnya kalau aku sedikit subjektif, Kak
Ratna melakukan dialog itu tulus dan bersahabat. Tetapi
dengan hati dan pikiran kotorku, semuanya terlihat
buruk. Bahkan wajah Kak Ratna terlihat seperti
monster.“Ya… sudah enam tahun.” Hatiku mendengus:
dan aku dulu benar-benar berdoa agar tidak bertemu
lagi dengan Kak Ratna selamanya. (Liye, 2013: 120)
prasangka baik.
sangat baik.
14) Berterimakasih
berterimakasih.
masyarakat.
manusia.
1) Mematuhi peraturan
berikut.
(1) “Lampu itu setia. Dan penduduk kota ini juga setia
mengikuti petunjuk tersebut. Tak ada yang nekat
menerobos meskipun jalanan amat lengang.Semua
menunggu saatnya. Menunggu masanya. Sabar”. (Liye,
2013: 220-221)
menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas
untuk dilakukan. Nilai sosial di luar dari nilai agama, namun dapat
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan kontrol sosial atas segala
Pada novel ini nilai sosial dapat terlihat dari perilaku dan interaksi antar
tokoh maupun dengan lingkungan. Penulis Novel Daun yang Jatuh Tak
terkandung dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
1. Keakraban
bawah ini.
2. Balas Budi
Balas budi berasal dari dua kata yaitu balas dan budi. Balas
berati reaksi. Budi berarti alat batin yang merupakan paduan akal
Balas budi dapat diartikan sebagai reaksi dari dalam diri untuk
kutipan berikut.
3. Memberi
4. Menghargai Sesama
pun akan dihargai oleh orang lain. Tentu itu bernilai baik dalam
hidup bermasyarakat. Dalam kutipan di bawah ini memperlihatkan
5. Tolong Menolong
6. Keharmonisan
7. Peduli
Hal itu karena dengan toleransi kita akan dapat mengahargai orang
lain di sekitar kita. Toleransi adalah sifat atau sikap toleran, batas
oleh penulis. Keberadaan nilai sosial pada novel ini mayoritas disajikan