Anda di halaman 1dari 6

Vol. 1 No. 1.

Mei 2021 (Page: 17-21)

Analisis Nilai Moral Hikayat Silampari Putri yang Hilang dan


Implikasi pada Sekolah Dasar

Oleh,
Reka Fitriyani , Rudi Erwandi2, Dedy Firduansyah3
1

Program Studi. PGSD STKIP-PGRI Lubuklinggau1,2,3


Email: Reka.Fitriyani1@gmail.com

Submitted: 2021-03-21 Published: 2021-05-31 DOI: -/LinggauJurnalOfElementarySchool Education..xxxx


Accepted: 2021-05-27 URL: https://jurnal.lp3mkil.or.id/index.php/ljese

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai moral
dalam Hikayat Silampari Putri yang Hilang. Adapun nilai moral yang dianalisis
yaitu nilai yang berhubungan dengan Tuhan, nilai yang berhubungan dengan diri
sendiri, nilai yang berhubungan dengan sesama dan nilai yang berhubungan
dengan lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Prosedur analisis dalam penelitian ini berupa data reduksi, data display, dan data
concluiso drawing. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara uji
kredibilitas, uji transerability, dan uji konfirmability. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai moral dalam Hikayat Silampari Putri yang Hilang
secara keseluruhan berjumlah 74 kutipan yang meliputi nilai yang berhubungan
dengan Tuhan (14) kutipan. Nilai yang berhubungan dengan diri sendiri (17)
kutipan, nilai yang berhubungan dengan sesama (28) kutipan dan nilai yang
berhubungan dengan lingkungan (15) kutipan. Pada penelitian ini nilai yang
berhubungan dengan sesama yang mendominasi yaitu berjumlah 37,83% Data
yang dikumpulkan berupa teks dalam Hikayat Silampari Putri yang Hilang.
Kata Kunci: Analisis, Nilai Moral, Hikayat.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and describe the moral values in
Hikayat Silampari Missing Princess. The moral values analyzed are values
related to God, values related to oneself, values related to others and values
related to the environment. The method used is a qualitative descriptive method.
Checking the validity of the data was carried out by means of credibility test,
transerability test, and confirmability test. The results showed that the total moral
values in the Hikayat Silampari Missing Princess totaled 74 quotes which
included values related to God (14) quotes. Value related to oneself (17) quotes,
values related to others (28) quotes and values related to the environment (15)
quotes. In this study, the value associated with others that dominates is 37,83%.
The data collected is in the form of text in Hikayat Silampari Missing Princess.
Keywords: Analysis, Moral Value, Hikayat.

17
PENDAHULUAN terdapat pada pembelajaran Bahasa
Ada berbagai bentuk karya sastra antara Indonesia dalam hal ini guru senantiasa
lain puisi, drama dan prosa. Puisi lebih membimbing dan mendidik siswa dengan
mengarahkan pada kata-kata imajinatif cara memperkenalkan karya sastra daerah
konotatif dalam penyampaiannya. berupa cerita Hikayat Silampari Putri yang
Sedangkan drama lebih dominan kepada Hilang merupakan usaha untuk
lakon gerak yang diperankan oleh banyak melestarikan dan mempertahankan warisan
tokoh pemeran mengandung konflik dalam budaya sehingga dapat lebih dipahami oleh
menggambarkan peristiwa kehidupan. anak khususnya anak-anak berasal dari
Selanjutnya prosa lebih mengarahkan daerah asal cerita tersebut.
kepada teks-teks sastra. Dengan adanya Dalam cerita Hikayat Silampari Putri
prosa dapat memperluas wawasan yang Hilang ini menggambarkan
kehidupan serta kepekaan terhadap budaya bagaimana perilaku kehidupan masyarakat
dan lingkungan. Prosa terbagi menjadi dua yang tampak mengenai penggambaran baik
jenis yaitu berdasarkan bentuknya dan buruknya akhlak manusia dalam
berdasarkan isinya. Berdasarkan bertingkah laku. Melalui beragam
bentuknya, prosa terbagi menjadi dua yaitu rangkaian cerita yang disertai peranan para
prosa lama dan prosa baru. Sedangkan tokoh-tokohnya diharapkan agar anak-anak
berdasarkan isinya prosa terbagi menjadi dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan
prosa fiksi dan prosa nonfiksi. yang disampaikan.
Jenis prosa lama menurut Sumaryanto
(2019:16) berupa “hikayat, dongeng, epos,
sejarah dan kitab-kitab. sedangkan prosa METODE PENELITIAN
baru berupa roman, novel, cerita pendek Metode penelitian ini disesuaikan
(cerpen), cerita bersambung (cerbug), dengan permasalahan yang diangkat dalam
otobiografi, biografi, kritik, esai dan
suatu penelitian. Penelitian ini termasuk
studi.”Dalam hal ini penulis akan
dalam jenis penelitian kualitatif yang
menganalisis prosa hikayat. Hikayat adalah
bersifat deskriptif. Analisis Hikayat
cerita rakyat yang mengarahkan kepada
istana sentris, biasanya hikayat Silampari Putri yang Hilang dilakukan
menceritakan tentang kesaktian, keanehan dengan proses yaitu: membaca dengan
dan keajaiban. penuh pemahamani isi cerita yang
mencakup nilai moral. Langkah-langkah
Dalam setiap hikayat mengandung dalam prosedur penelitian yaitu sebagai
banyak unsur yaitu unsur intrinsik dan berikut:
ekstrinsik. Intrinsik yaitu unsur yang
berasal dari dalam cerita mengarahkan a. Membaca Hikayat Silampari Putri
kepada tema dan amanat, latar dan yang Hilang.
pelataran, alur dan pengaluran, tokoh dan b. Memilih dan menentukan nilai moral
penokohan, dan pusat pengisahan. Hikayat Silampari Putri yang Hilang.
Selanjutnya unsur ekstrinsik yaitu unsur c. Menganalisis nilai moral pada Hikayat
pembangunan yang berasal dari luar Silampari Putri yang Hilang.
ceritanya mengarahkan kepada nilai moral,
d. Membuat simpulan tentang hasil
nilai sosial, nilai budaya, nilai religius dan
kajian.
sebagainya.
Nilai moral berkaitan dengan perbuatan
baik dan buruk suatu tindakan manusia.
Penerapan pembelajaran sastra di SD yang

18
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai moral yang banyak terdapat dalam
Hikayat Silampari Putri yang Hilang
Penelitian ini dilakukan dengan
adalah nilai yang berhubungan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Data
sesama.
yang di teliti adalah keseluruhan isi pada
buku Hikayat Silampari Putri yang Hilang. Penyampaian moral dalam cerita dapat
Dalam buku Hikayat Silampari memuat dilihat melalui cara mereka berinteraksi
kisah hilangnya para peri. Silam artinya serta melalui tindakan-tindakan yang
hilang, dan Pari artinya peri. Cerita dilakukannya.
Hikayat Silampari ini memiliki kata-kata
yang tidak berat sehingga mudah dipahami SIMPULAN
khususnya bagi anak-anak. Dan Hikayat Berdasarkan hasil penelitian dan
Silampari ini adalah cerita dari daerah pembahasan yang telah di uraikan
Lubuklinggau sehingga dapat sebelumnya dapat disimpulkan bahwa nilai
memperkenalkan kepada khususnya anak- moral Hikayat Silampari Putri yang Hilang
anak yang berasal dari daerah terbagi menjadi empat nilai yaitu, nilai
Lubuklinggau agar lebih mengenal dan
yang berhubungan dengan Tuhan, nilai
memahami cerita daerah tempat
yang berhubungan dengan diri sendiri,
tinggalnya..
nilai yang berhubungan dengan sesama,
dan nilai yang berhubungan dengan
lingkungan. Dengan nilai-nilai moral
Hasil Rekapitulasi Data
tersebut diharapkan dapat mendidik,
Nilai Moral Hikayat Silampari Putri yang memberi contoh berbuat baik, lebih ikhlas
Hilang berlapang dada menerima semua kejadian
dalam hidup, berusaha menjadi pribadi
No Nilai Moral Jumlah Ket yang lebih baik dan merubah keburukan
Kutipan
1 NBT 14 18,91% menjadi kebaikan.
2 NBDS 17 22,97%
3 NBS 28 37,83%
4 NBL 15 20,27% DAFTAR RUJUKAN
Jumlah 74 100%
Keterangan: Abdurahman., Thahar, E. H., Elneri. N.
(2018). Nilai-nilai Pendidikan dalam
1. Nilai yang Berhubungan dengan
Novel Karya Nelson Alwi. (Jurnal
Tuhan (NBT)
2. Nilai yang Berhubungan dengan Puitika), 14, (1), 1.
Diri Sendiri (NBDS)
3. Nilai yang Berhubungan dengan Ananda, Rizky. (2017). Implementasi
Sesama (NBS) Nilai-nilai Moral dan Agama Pada
4. Nilai yang Berhubungan dengan Anak Usia Dini. (Jurnal
Lingkungan (NBL) Obsesi:Pendidikan Anak Usia
Hasil rekapitulasi data ini nilai moral yang Dini),1, (1), 212549-8959.
ditemukan pada Hikayat Silampari Putri
yang Hilang berjumlah 74 kutipan. Nilai Andayani & Dwinuryati, Y. (2017). Kajian
moral tersebut berupa Nilai yang Pendidikan Karakter Berbasis
Berhubungan dengan Tuhan (NBT), Nilai Kearifan Llokal Pada Cerita Rakyat
yang Berhubungan dengan Diri Sendiri “Nyi Andan Sari dan Ki Guru
(NBDS), Nilai yang Berhubungan dengan Soka”. (Jurnal Artefak), 4, (1), 16-
Sesama (NBS) dan Nilai yang 2580-0027.
Berhubungan dengan Lingkungan (NBL).

19
Arifin, Z. M. (2019). Nilai Moral Karya Pandeglang. (Jurnal Bahasa dan
Sastra Sebagai Alternatif Pendidikan Sastra), 1, (1), 196.
Karakter (Novel Amuk Wisanggeni
Karya Suwito Sarjono).(Jurnal Hasan, N. H. (2018). Cerita Rakyat Nenek
Literasi), 3, (1), 32. Luhu Tinjauan Vladiir Propp.
(Jurnal Penelitian Sastra), 11, (2),
Astuti, Tri. (2019). Menulis Akademik 133.
(Pengantar Teori dan Aplikasinya).
Lubuklinggau: Yayasan Asadi Iman, M. Y & Sulaiman, Y. (2019). Nilai
Rahma (ASRA). Pendidikan Pada Cerita Rakyat
Legenda Tanjung Lesung Sebagai
Deswita, D., Harun, M., Subhayani. Bahan Pembelajaran Apresiasi
(2018). Analisis Gaya Bahasa Sastra Di Sekolah Dasar.
Perbandingan dalam Hikayat (Cakrawala Pedagogik),. 3, (2), 132
Ibrahim Hasan Karya Nurman
Syamhas, (3), 295. Eliastuti, Isnanda, R., Syofiani., Gusnetti. (2015).
Maguna. (2017). Analisis Nilai-nilai Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan
Moral dalam Novel “Kembang dalam Cerita Rakyat Kabupaten
Turi” Karya Budi Sardjono. (Genta Tanah Datar Provinsi Sumatera
Mulia), 8, (1), 42-2301-6671. Barat. (Jurnal Gramatika), 6, (2),
184/ ISSN:2442-8485/ E-ISSN:
Ermanto., R Syahrul., Amin. I. (2013). 2460-6319.
Cerita Rakyat Penamaan Desa
Kerinci. (Jurnal Bahasa Sastra dan Kemal, Isthifa. (2014). Analisis Tokoh dan
Pembelajaran), 1, (1), 38. Penokohan dalam Hikayat Muda
Balia Karya Teuku Abdullah dan M.
Ermayanti, Devita. (2013). Struktur Cerita Nasir,(Jurnal Genta Mulia), 5, (2),
Rakyat. (Jurnal Ilmiah Pendidikan 3.
Bahasa dan Sastra Indonesia), 1 (2),
29. Kristanto, M. (2019). Pemanfaatan Cerita
Rakyat Sebagai Penanaman Etika
Firwan, Muhammad. (2017). Nilai Moral Untuk Membentuk Pendidikan
dalam Novel Sang Pencerah Karya Karakter Bangsa. (Mimbar Sekolah
Akmal Nasrey Basral. (Jurnal Dasar), 1, (1), 64.
Bahasa dan Satra), 2 (2), 52.
Mada, Faisal & Syukur, O. L. (2017). Nilai
Gusal, O. L. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Moral dalam Cerita Rakyat Wa Ode
dalam Cerita Rakyat Sulawesi Kaengu Faari dan La Sirimbone
Tenggara Karya La Ode Pada Masyarakat Muna. (Jurnal
Sidu.(Jurnal Humatika), 15, (3), 40- Bastra), 1, (4), 15-16.
1979-8296.
Maretha, Della. (2019). Analisisi Unsur
Hartati. M. & Wulan. P. A. (2016). Intrinsik dan Ekstrinsik dalam
Analisis Nilai Moral yang Cerita Hikayat Karya Yulita
Terkandung dalam Novel Ayat-ayat Fitriana dan Aplikasinya Sebagai
Cinta Karya Habbiburrahman El Bahan Ajar Kelas X SMK Priority.
Shirazy, 5, (1), 42. (Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia), 4, (1), 78-2614-
Harziko. (2019). Nilai Moral dalam 2988.
Legenda Tanjung Lesung

20
Mukhlis., Ramli., Nabila. T. (2017). Suwardi, Syam. (2014). Pengantar
Analisis Amanat Perang Aceh Alih Sosiologi Dasar Analisis, Teori dan
Bahasa Ramli Harun. (Jurnal Ilmiah Pendekatan Menuju Analisis
Mahasiswa Jurusan PBSI). 2. (4). Masalah-masalah Sosial, Perubahan
Sosial dan Kajian-kajian Strategis.
Nurgiyantoro, Burhan. (2012). Teori Sukoharjo: CV Sindunata.
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. Suyatno. (2012). Nilai, Norma, Etika dan
Pandangan Hidup Perlu Dipahami
Nurjaya, K. M., Supendi, A. D., Firdaus, Oleh Setiap Warga Negara dalam
A. (2019). Unsur Intrinsik dan Kehidupan Berbangsa dan
Ekstrinsik Kumpulan Cerpen Bernegara. (PKn progresif), 7, (1),
Senyum Karyamin Karya Ahmad 36.
Tohari Sebagai Bahan Ajar. (Jurnal
Imajeri), 01, (2), 82-85/2654-4199. Syam, Swandy. (2016). Silampari Hikayat
Putri yang Hilang. Lubuklinggau:
Rusdiana, A. H. & Zakiyah, Y. Q. (2014). Bennyinstitute.
Pendidikan Nilai. Bandung: CV.
Pustaka. Wiguna, Z. M., Alimin, A.A. (2018).
Analisis Nilai-nilai Moral dalam
Sa’adiah., Wilda., Anidar. (2017). Analisis Cerita Rakyat Kalimantan Barat.
Nilai Religius dalam Hikayat Kisah (Jurnal Pendidikan Bahasa), 7, (1),
Rajab Siti’Abidah. (Jurnal Ilmiah 143.
Mahasiswa Jurusan PBSI), 2, (3),
245-244-250. Zaidan, R. A., Rustapa, K. A., Hani’ah.
(2007). Kamus Istilah Sastra.
Salam, Burhanuddin. (2010). Psikologi Jakarta: Balai Pustaka.
Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Satinem. (2019). Apresiasi Prosa Fiksi:


Teori, Metode dan
Penerapannya.Yogyakarta:
Deepublish.

Sugiarti & Andalas, F. G. (2018).


Perspektif Etik dalam Penelitian
Sastra. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian


Kualitatif. Bandung: Alfabeta, CV.

Sumaryanto. (2019). Karya Sastra Bentuk


Prosa. Semarang: Mutiara Aksara.

Sumasari, J. Y. (2014). Analisis Unsur-


unsur Intrinsik dalam Hikayat Cerita
Taifah, 4, (2), 71-74, 2089-3973.

21
22

Anda mungkin juga menyukai