Anda di halaman 1dari 14

Nilai Karakter Sriyani Dalam Novel Air Mata Terakhir Bunda Karya

Kirana Kejora : Pendekatan Psikologi Sastra

Rizky Ramadhan | Vina Oktaviani Simanjuntak | Nurlailan Syahara | Rapiani | Sri Yuni Mustika
br Tarigan

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

Email :

Rizkyyramadhan1699@gmail.com.
oktavianisimanjuntak410@gmail.com.
nurlailansyahara@gmail.com.
rapiani17@gmail.com.
Yunisri639@gmail.com.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terdapat


dalam novel Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana Kejora. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang menganalisis secara sistematis dengan membaca, mencatat dan
mengolah bahan penelitian, serta memfokuskan pada nilai karakter yang terdapat dalam novel
melalui pendekatan psikologi sastra. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 11 macam bentuk
nilai karakter Sriyani yang terdapat dalam novel Air Mata Terakir Bunda karya Kirana
Kejora. Nilai karakter Sriyani yang terkait dengan pilihan dan pertimbangan untuk mencapai
tujuan , yaitu (1) kerja keras, (2) tidak menyakiti orang lain, (3) bersyukur, (4) menabung dan
hemat, (5) tidak sombong, (6) beribadah, (7) optimis, (8) sabar, (9) menyayangi anak, (10)
memiliki harga diri, dan (11) rela berkorban.

Kata Kunci : Nilai Karakter, Psikologi Sastra, Novel, Karya Sastra

1
ABSTRACT

This study aims to describe the character values contained in the novel Air Mata
Terakhir Bunda by Kirana Kejora. This study uses a qualitative method that analyzes
systematically by reading, recording and processing research materials, as well as focusing on
the character values contained in the novel through a literary psychology approach. The
results show that there are 11 types of Sriyani character values contained in the novel Air
Mata Terakir Bunda by Kirana Kejora. Sriyani character values related to choices and
considerations to achieve goals, namely (1) hard work, (2) not hurting others, (3) grateful, (4)
saving and thrifty, (5) not arrogant, (6) worship , (7) optimistic, (8) patient, (9) loves children,
(10) has self-respect, and (11) is willing to sacrifice.

Keywords: Character Values, Literary Psychology, Novels, Literary Works

PENDAHULUAN karena individu tersebut mengadopsi atau


meniru dari apa yang telah mereka baca,
Karya sastra merupakan karya
lihat atau dengar (Azziz & Anggaraini,
yang di dalamnya memiliki makna dari
2019:62).`
keindahan. Makna tersebut mengandung
pesan tertentu sesuai dengan konteks yang Peneilitian psikologi sastra
ingin disampaikan. Biasanya dalam karya memiliki peranan yang sangat penting
sastra sering terselipkan pesan moral yang dalam pemahaman sastra karena adanya
dapat kita ambil untuk diterapkan dalam beberapa kelebihan seperti : pertama,
kehidupan nyata setelah membaca dan pentingnya psikologi sastra untuk
mendengar karya sastra tersebut. Pesan mengkaji lebih mendalam aspek
moral tersebut akan terwujud dalam suatu perwatakan; kedua, dengan pendekatan ini
tindakan dari setiap individu, dan tindakan dapat memberi umpan balik kepada
tersebut akan mencerminkan karakter peneliti tentang masalah perwatakan yang
maupun kepribadian seseorang. Namun dikembangkan; dan terakhir, penelitian
tidak sedikit dari mereka yang sering salah semacam ini sangat membantu untuk
fokus terhadap sudut pandang yang menganalisis karya sastra yang kental
diambil sehingga menjadikan mereka dengan masalah-masalah psikologi
pribadi dengan karakter yang buruk. (Endraswara, 2008:12).
Karakter baik atau buruk juga terjadi

2
Psikologi sastra adalah suatu psikis anak. Dalam novel ini Sriyani
pendekatan yang mempertimbangkan segi- digambarkan sebagai seorang ibu yang
segi kajiwaan dan menyangkut batiniah selalu menasehati dan selalu mengingatkan
manusia, lewat tinjauan psikologi akan kepada anak-anaknya untuk berlaku baik,
tampak bahwa fungsi dan peran sastra serta menjadi contoh yang baik pula bagi
adalah untuk menghidangkan citra anaknya.
manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-
hidupnya atau paling sedikit untuk Novel adalah salah satu bentuk dari

memancarkan bahwa karya sastra pada sebuah karya sastra. Novel merupakan

hakekatnya bertujuan untuk melukiskan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-

kehidupan manusia (Hardjana, 1994:66). kata dan mempunyai unsur intrinsic dan
ekstrinsik. Sebuah novel biasanya
Pemilihan novel Air Mata Terakhir menceritakan tentang kehidupan manusia
Bunda karya Kirana Kejora sebagai bahan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan
kajian dilatarbelakangi oleh adanya sesamanya. Dalam sebuah novel, si
keinginan untuk memahami aspek-aspek pengarang berusaha semaksimal mungkin
kepribadian tokoh-tokoh dalam novel untuk mengarahkan pembaca kepada
tersebut sebagai bagian masalah yang gambaran-gambaran realita kehidupan
diangkat pengarang dalam karyanya. melalui cerita yang terkandung dalam
Dalam novel Air Mata Terakhir Bunda novel tersebut.
karya Kirana Kejora banyak terdapat nilai
karakter yang digambarkan oleh penulis. METODE

Dalam novel ini faktor utama yang


Metode dalam penelitian ini
menyebabkan permasalahan bisa terjadi
menggunakan metode kualitatif. Metode
yaitu karena seorang suami Sriyani (ayah
kualitatif mempunyai tujuan utama dari
Delta) yang tega menelantarkan anak dan
penelitian kualitatif adalah untuk
istrinya demi seorang janda kaya. Sriyani
menjelaskan suatu keadaan atau fenomena
sebagai contoh dari seorang single parent
dengan lebih mendalam dengan
atau orang tua tunggal harus menggatikan
melakukan pengumpulan data dan
peran ayah sebagai kepala rumah tangga,
menganalisa data serta teori yang sedang
pengambil keputusan, pencari nafkah di
diteliti. Menurut Tantawi, (2017:61) data
samping perannya sebagai mengurus
kualitatif adalah data yang berhubungan
rumah tangga, membesarkan anak,
dengan nilai atau kesan dari objek.
membimbing serta memenuhi kebutuhan
Menurut Djojosurotoo dan Sumaryati,

3
(200:9) data kualitatif diperoleh dari dengan anak-anaknya dalam satu rumah.
rekaman, pengamatan, wawancara, atau Keluarga dengan orang tua tunggal
bahan tertulis, dan data ini tidak berbentuk memiliki kewajiban yang sangat besar
angka. dalam mengatur keluarganya. Seorang
orang tua tunggal harus menjalankan peran
Teknik pengumpulan data dalam
ganda untuk keberlangsungan hidup
penelitian ini karakter Sriyani dalam novel
keluarganya.
Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana
Kejora adalah membaca dan memahami, Banyak sekali cibiran yang buruk
menandai kalimat dan kutipan dalam novel mengenai seorang single parent dalam
berdasarkan nilai karakter Sriyani, kalangan masyarakat. Dalam lingkup
menginventarisasi data dalam novel, sosial masyarakat seorang laki-laki yang
mengklasifikasikan data yang terdapat berstatus single parent atau duda biasanya
dalam novel Air Mata Terakhir Bunda dipandang lebih terhormat dibandingkan
karya Kirana Kejora. Hasil menunjukkan dengan wanita yang berstatus single parent
bahwa terdapat 11 macam bentuk nilai atau janda. Namun kenyataannya seorang
karakter Sriyani yang terdapat dalam novel ibu cukup memegang peran besar untuk
Air Mata Terakir Bunda karya Kirana mengurusi rumah tangga sekaligus
Kejora. Nilai karakter Sriyani yang terkait mencari pendapatan tambahan. Secara
dengan pilihan dan pertimbangan untuk tidak langsung ibu dengan status tersebut
mencapai tujuan , yaitu (1) kerja keras, (2) juga dipandang cukup tangguh dan hebat
tidak menyakiti orang lain, (3) bersyukur, (Layliyah, 2013: 89)
(4) menabung dan hemat, (5) tidak
sombong, (6) beribadah, (7) optimis, (8) Novel Air Mata Terakhir Bunda

sabar, (9) menyayangi anak, (10) memiliki Karya Kirana Kejora terinspirasi dari kisah

harga diri, dan (11) rela berkorban. nyata yang terjadi di desa Renokenongo,
Sidoarjo. Novel ini menceritakan tentang
PEMBAHASAN kehidupan dan perjuangan Sriyani seorang
janda yang hidup dalam garis kemiskinan
Orang tua tunggal ialah keluarga
yang harus menghidupi kedua anaknya,
yang hanya terdiri dari satu orang tua yang
Iqbal dan Delta. Suami Sriyani telah
dimana mereka secara sendirian
meninggalkannya dan menikah dengan
membesarkan anak-anaknya tanpa
janda kaya di kampung sebelah sejak Delta
kehadiran, dukungan, tanggung jawab
di dalam kandungan, sedangkan ia harus
pasangannya dan hidup dan bersama

4
bekerja banting tulang mulai dari berjualan membesarkan anak, membimbing serta
lontong kupang keliling, membantu acara memenuhi kebutuhan psikis anak.
hajatan, buruh cuci, dan menjahit – apapun
Dalam novel ini Sriyani
yang bisa ia lakukan.
digambarkan sebagai seorang ibu yang
Semua itu untuk memenuhi selalu menasihati dan selalu mengingatkan
kebutuhan hidup dan biaya pendidikan kepada anak-anaknya untuk berlaku baik,
Delta dan Iqbal. Sriyani juga mendidik serta menjadi contoh yang baik pula bagi
anak-anaknya agar menjadi orang baik dan anaknya. Seperti dalam kutipan berikut :
jujur, rajin sholat dan mengaji, tidak boleh
"Ibunya yang sangat bijak, tidak pernah
mengeluh dan menyalahkan keadaan karna
mau menjelek-jelekkan sosok ayah
kemiskinan bukan untuk diterima begitu
mereka. Yang mereka tahu, ayahnya
saja, tetapi harus dihadapi. Sriyani tidak
ternyata masih hidup dan telah menikah
pernah memperlihatkan kesedihannya
kembali. Sementara ibunya dengan
kepada kedua anaknya, karna itu Delta
ketabahan dan kesederhanaannya
banyak mengambil pelajaran dari
menerima apa adanya garis sebagai
kehidupannya dan tumbuh menjadi
orang tua tunggal bagi kedua anak
pemuda luar biasa.
lelakinya" (halaman 16)
Dalam novel Air Mata Terakhir
Bunda Karya Kirana Kejora banyak Dalam novel tokoh tokoh Sriyani

terdapat nilai karakter yang digambarkan yang sangat penyabar juga bisa sangat

oleh penulis. Dalam novel ini faktor utama marah karena anaknya berbohong dan

yang menyebabkan semua permasalahan berpura-pura dalam menghadiri acara

bisa terjadi yaitu karena seorang suami pernikahan seseorang hanya dikarenakan

Sriyani (ayah Delta) yang tega ingin makan makanan enak yang selama

menelantarkan anak dan istrinya demi ini belum pernah dia rasakan. Karna

seorang janda kaya. walaupun mereka miskin pantang bagi


Sriyani jija anaknya harus berbohong dan
Sriyani sebagai contoh dari seorang menipu hanya demi ingin makan saja.
single parent atau orang tua tunggal harus Yang artinya, walaupun ia sayang kepada
menggantikan peran ayah sebagai kepala anaknya bukan berarti ia akan
rumah tanggal, pengambil keputusan, membenarkan segala perlakuan anak-
pencari nafkah di samping perannya anaknya
sebagai mengurus rumah tangga,

5
" Berpikir untuk mencari akal bisa makan "Ibunya yang sibuk bekerja pagi, siang,
enak, maka Delta dan Iqbal akhirnya dan malam sebagai penjual lontong
datang sebagai tamu, seolah-olah mereka Kupang keliling dan buruh cuci pakaian
anak dari tamu lain yang ikut datang. tak sempat mengambil jatah beras mereka.
Jatah yang sering jadi bahan perdebatan
Hanya dengan bermodal baju batik,
para pengurus. (Halaman 31)
mereka ikut nimbrung diantara tamu-tamu
pria. Setelah puas makan dan ikut Beberapa contoh tersebut
menyalami kedua mempelai, mereka merupakan dasar dari penelitian ini yang
tersenyum riang, pulang dengan perut kemudian akan dijabarkan berdasarkan
kenyang. Namun tanpa mereka sadari, sifat sifat tokoh Sriyani dan kutipan novel
sepasang mata sedang mengamati ulah Air Mata Terakhir Bunda Karya Kirana
mereka dari jauh. Kejora.

“Jangan kalian ulang perbutan Nilai-Nilai Karakter


memalukan tadi siang!”
Terdapat banyak nilai karakter yang
Tiba-tiba Delta yang sedang rebahan di terkandung dalam novel Air Mata
kasur tipisnya terbangun. Kalimat ibunya Terakhir Bunda ini yang ditunjukkan
yang masuk tiba-tiba dan duduk di sebelah Sriyani sebagai teladan bagi anak-anaknya,
kanannya sangat mengagetkannya. maupun bagaimana ia membesarkan anak-
Sementara Iqbal yang sedang belajar anaknya walau ia seorang janda miskin.
terdiam, menundukkan kepalanya"
1. Kerja Keras
(Halaman 61 - 62)
Sebagai orang tua tunggal Sriyani
Dalam novel ini sosok Sriyani harus mencari nafkah demi membesarkan
digambarkan dengan sosok wanita yang anak-anaknya, ia selalu mencerminkan
rela bekerja keras banting tulang demi kerja keras kepada anak-anaknya melalui
menghidupi anaknya. Tokoh ibu tingkahnya yang melakukan banyak
digambarkan rela menjadi buruh cuci baju pekerjaan dan melakukan apapun agar bisa
dan berjualan lontong kupang keliling menghasilkan uang demi anak-anaknya.
hanya demi memenuhi segala kebutuhan Seperti dalam kutipan berikut :
hidup bersama anak-anaknya.
Ibunya yang sibuk bekerja pagi, siang,
dan malam sebagai penjual lontong
kupang
6
keliling dan buruh cuci pakaian tak 3. Bersyukur
sempat mengambil jatah beras mereka.
Jatah yang sering jadi bahan perdebatan Sriyani selalu mengajarkan anaknya

para penguru. (Hal 31) bersyukur dalam keadaan mereka


walaupun mereka miskin, tidak mengeluh,
2. Tidak menyakiti orang lain dan selalu menerima apapun rezeki yang
Allah berikan, seperti dalam kutipan
Sriyani selalu mengajarkan anak-
berikut :
anaknya untuk tidak pernah membalas
perlakuan buruk orang lain padanya, Hidup dalam keterbatasan, bahkan di
begitupun dirinya yang pantang untuk garis kemiskinan, namun masih sangat
menyakiti orang lain, terutama wanita lain bersyukur dengan keadaan, bisa
karena ia merasakan sakitnya sebagai menyekolahkan kedua anaknya dengan
wanita jika ditinggalkan suami demi caranya, dengakekuatan hati dan doanya.
wanita lainnya. (Hal 56)

Seperti dalam kutipan berikut : Mata Delta tertuju kepada butiran-butiran

Pernah beberapa orang melamarnya, beras itu. Semakin mendekatkan wajahnya


menjadikannya istri simpanan atau istri ke pada tampah yang masih dipangku
sekian dengan segala pemberian dan dalih ibunya. Matanya melihat beberapa kutu
untuk masa depan anak-anaknya, namun beras masih asyik berselancar diantara
ibu Delta selalu menolak semua lamaran- butiran beras raskin itu.
lamaran atas nama masa depan anaknya
itu. “Berasnya kutuan ya bu?"

Dia berprinsip, menjalani hidup lurus "Ah nggak, hanya sedikit saja. Besok yang

dengan tidak menyakiti atau mengganggu penting saat kamu makan, kutunya sudah

hidup orang lain. Baginya buat apa hidup nggak ada. Bersyukurlah masih diberi

enak di atas derita wanita lain. Dan apa Allah beras ini. Kamu bisa bayangkan

kata orang kepada anak-anaknya yang mereka yang tidak bisa makan nasi.

tentu akan kehilangan harga diri, sedih, Sudahlah, sekarang kamu harus tidur."

kecewa, dan sakit hati saat ada yang


Ibunya berdiri, menaruh tampah beras di
bilang, ibumu jadi simpanan si Fulan!
atas meja. Dia tidak ingin anaknya sedih
(Hal 117-118)
atau galau karena mereka makan beras

7
berkutu. Beras yang tak layak makan, caranya, dengan kekuatan hati dan
beras yang sudah setengah busuk, dan doanya. (hal 56)
membahayakan kesehatan mereka. Namun
Ibu Delta paling pintar menghitung
mau bagaimana lagi, hal seperti itu sudah
takaran nasi dan lauk yang akan dimasak.
sangat biasa terjadi. (Hal 53-54)
Hemat dan cermat (Hal 55)
4. Menabung dan Hemat
5. Tidak sombong
Sriyani selalu mengajarkan pada anak-
Sriyani tidak pernah mengajarkan
anaknya untuk selalu menyisihkan uang
anaknya untuk sombong walaupun Delta
untuk ditabung dan berhemat, hal itu
merupakan murid paling pintar sekalipun,
karena ia harus bekerja sendiri demi
menurutnya hidup yang lurus tanpa
menyekolahkan anak-anaknya, sehingga ia
mengusik orang lain ialah yang terbaik.
harus menabung dan bekerja keras sendiri
serta berhemat demi menghidupi dirinya Seperti dalam kutipan berikut :
dan kedua anaknya.
“Ibu nyindir. Iya ya sangat sukses. Saya
Seperti dalam kutipan berikut : percaya diri sekali bu. Bahkan gerak jalan

Pemikiran sederhana sang ibu adalah agustusan nanti, saya jadi pemimpin

setiap hari harus bisa menabung, regunya. Biar mereka yang suka meledek

memasukkan uang di tabungan bambu saya kecewa. Saya tetap jadi murid

yang berukuran satu meter dikamarnya. terpilih di sekolah!”

Entah berapapun, ibunya selalu


“ Nggak boleh sombong guk! Biarlah
memasukkan uang di bambu.
mereka meledek kamu, itu hak mereka,

Bambu itu ada sejak Delta berusia satu asal tidak merugikan kamu ya sudah. Kita

tahun. Sebuah tekad seorang perempuan orang kecil, terima saja apa perlakuan

desa, dengan tingkat pendidikan yang mereka, yang penting hidup kita lurus,

rendah, namun cita-citanya sangat tinggi jujur dan tidak nyolong” (Hal 58)

untuk pendidikan anak-anaknya.


6. Beribadah

Hidup dalam keterbatasan, bahkan di Dalam novel ini Sriyani selalu


garis kemiskinan, namun masih sangat mengajarkan anaknya untuk beribadah dan
bersyukur dengan keadaan, bisa ingat kepada Allah seperti dengan
menyekolahkan kedua anaknya dengan menyuruh anaknya untuk pergi mengaji di

8
musholla, tak meninggalkan shalat, dan Semua tak lepas dari panjatan doa tengah
mengajarkan shalat sunnah, seperti dalam malam ibunya. Tahajud, adalah sholat
kutipan berikut. yang nyaris tak pernah ditinggalkan
ibunya, semenjak Delta lahir. Doa indah
“Seperti biasa, setiap sore jika dia tidak
yang nyaris tak pernah terdengar Delta
ada tugas sekolah, dia mengaji di usholla
itu, terkabul dengan cinta Allah buat
Haji Ridwan. Ustadz-nya adalah, mbah
hambaNya yang sabar dan tawakal. (Hal
Iskan, kakek Fakhri.
135)
Mengaji gratis, memperdalam agama,
7. Optimis
mendapatkan ilmu bermanfaat, jadi kamu
akan rugi jika tidak mengaji. Begitu selalu Ibu Delta selalu mengajarkan anaknya
pesan ibunya setiap dia malas berangkat untuk tidak menyerah dalam hidup
mengaji. walaupun mereka miskin sehingga ia
selalu optimis akan keadaan. Seperti dalam
(hal 36)”
kutipan berikut :
“ Jangan menangis, buat apa menangis!
“Jangan takut dulu sebelum perang.
Menyesal? Ibu tidak suka kalian
Bagaimana kamu bisa menang kalau
menangis. Ibu lebih suka kalian bisa
belum-belum kamu sudah ragu tentang
dengan cermat kelak mengais rejei yang
kemampuanmu? Apa yang terjadi besok,
halal. Itu saja. Suda, sekarang ambil
itulah pilihan Allah yang terbaik bagi
wudhu, sholat. Ibu tahu, kalian sering
kalian. Sekarang kamu tidur ya, besok
sengaja ketiduran, tidak mengerjakan
harus bangun pagi-pagi kan” (Hal 86)
shlat isha‟ selama ini” (Hal 65)
8. Sabar
“ Shalat sunnah hajat yang diajarkan
ibunya itu selalu dilakukannya saat dia Sebagai orang tua tunggal dan
memohon sesuatu untuk kepentingan ditambah hidup dalam garis kemiskinan,
duniawi maupun ukhrawi. Dia membatin Sriyani haruslah sabar dalam menghadapi
lirih, mengartikan doa yang baru ujian yang ia alami, mulai dari
dipanjatkannya sambil mengusap direndahkan orang lain, digoda orang lain,
wajahnya degan kedua tangannya” (Hal bahkan menghadapi perlakuan orang
133) terdekat pada dirinya ia haruslah sabar.

Seperti dalam kutipan berikut :

9
Dan Ibu Delta selalu anti mengeluh 9. Menyayangi anak
tentang keadaan mereka. Baginya bertemu
dan saling bisa mengenalkan anak-anak Sosok Sriyani sangat menyangi kedua

mereka saja sudah cukup. Agar anak- anaknya, terlihat dari segala usahanya dan

anaknya tidak merasa rendah diri. (Hal pengorbanannya demi sang anak dan kasih

108) sayangnya yang tak henti ia berikan,


Sriyani merupakan teladan dan bukti cinta
Ibu Delta jadi merasa tidak enak hati, lalu seorang ibu pada anaknya, seperti dalam
buru-buru mengajak anak-anaknya pulang kutipan berikut :
setelah menjabat tangan semua penghuni
rumah. Baginya makin lama di situ makin Baginya membesarkan anak-anak yang

menyiksa hati kedua anaknya. jadi tanggung jawabnya adalah


segalanya, daripada menggantungkan,
“Sabar ya. Mereka belum kenal kalian” mengharap penghidupan dari orang yang
memang tidak bisa diajak bicara lagi
“Nggak usah main ke sana lagi bu.
hatinya
Untung tadi ada ibu. Kalau tidak kami
sudah hajar anak-anak itu. Apa salah (Hal 47)
kami?”
Sebenarnya Sriyani, ibu Delta telah
“Sudahlah, yang sabar jadi orang, Allah melakukan beberapa „kebohongan‟. Hal
sellau mencintai orang-orang penyabar” itu dilakukannya untuk membuat anak-
anaknya senang, tidak melihat kesedihan
(Hal 110)
atau penderitaan yang mereka alami.
Dengan memasang muka malu, dan siap Pantang baginya melihat anaknya
dicaci maki karena terlambat menangis karena keadaan. (Hal 123)
menyerahkan baju-baju setrikaan, ibu
Delta kaget dengan teriakan dan pelukan
setengah baya it uterus berusaha sabar
ibunya. Dia baru sadar, dia telah
menerima deritanya demi menjaga hati
membuat resahBibunya. Dia merasa
sang buah hati.
salah. Tidak mampu menatap wajah
(Hal 49) cemas ibunya yang bersimpuh
memeluknya.

"Ayo pulang, ibu sangat cemas. Dari


mana saja? Ibu tadi bingung sekali,
karena ibu juga baru pulang dari kerja."
10
Melihat anaknya menggigil kedinginan, mengharap
spontan selendang yang biasa dipakainya
untuk mengikat rinjing-nya, yang selalu
melekat di bahunya segera dia selimutkan
pada tubuh Delta. Kemudian dia
berjongkok di depan Delta, minta Delta
naik di punggungnya, dia gendong
anaknya yang sudah membuatnya sempat
merasa kehilangan. (Hal 101)

10. Memiliki Harga diri

Walaupun mereka miskin, Sriyani selalu


mengajarkan anak-anaknya agar selalu
memiliki harga diri. Pantang baginya
untuk memohon agar dinafkahi, ia merasa
dia bisa membesarkan anaknya tanpa sang
ayah.

Seperti dalam kutipan berikut :

Cukup satu kali ibu Delta mendatangi


lelaki yang masih syah menjadi suaminya
itu. Baginya, sudah cukup harga dirinya
sebagai seorang perempuan yang terinjak,
tercampakkan, terhina dan tak pernah
dicintai, apalagi dianggap ada.
Pernikahan mereka masih ada, tidak ada
perceraian. Digantung begitu saja. Dan
ibu Delta memilih diam,Btidak
mengurusnya. Dia sudah tidak peduli lagi
tentang haknya sebagai seorang istri.

Baginya membesarkan anak-anak yang


jadi tanggung jawabnya adalah
segalanya, daripada menggantungkan,

11
penghidupan dari orang yang memang
tidak bisa diajak bicara lagi hatinya. (Hal
47)

11. Rela Berkorban

Sriyani rela berkorban demi anak-


anaknya, ia rela bekerja banting tulang
ataupun menahan malu demi sang anak.
Seperti dalam kutipan berikut :

Delta tak pernah tahu bagaimana sore itu


ibunya mendapatkan uang buat beli
sepatu baru. Ibunya yang anti berhutang
tak pernah menyia-nyiakan waktunya.
Bekerja dan bekerja, itu yang ada dalam
pemikiran seorang ibu yang tak ingin
anaknya sedih karena kemiskinan
mereka.

Sore itu terpaksa ibunya menggadaikan


seterika dan beberapa kain jarik-nya
yang baru, hadiah lebaran yang sering
diterimanya dari beberapa majikannya,
demi membeli sepasang sepatu. Padahal
seterika itu adalah modal dia untuk
bekerja, menyeterika baju para tetangga
yang jadi langganan cucinya. (Hal 48-49)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang


berjudul "Nilai Karakter Sriyani Dalam
Novel Air Mata Terakhir Bunda Karya
Kirana Kejora : Pendekatan Psikologi
Sastra", penulis memberikan simpulan
sebagai berikut.
12
Berdasarkan hasil kajian terhadap
novel Air Mata Terakhir Bunda Karya
Kirana Kejora: Pendekatan Psikologi
Sastra yang membahas mengenai nilai
karakter Sriyani terdapat pesan moral yang
akan mencerminkan nilai karakter maupun
kepribadian seseorang. Pesan moral yang
mencerminkan nilai karakter menyangkut
ke pendekatan psikologi sastra. Nilai
karakter Sriyani yang terkandung dalam
novel Air Mata Terakhir Bunda Karya
Kirana Kejora: Pendekatan Psikologi
memberikan manfaat yang besar terutama
bagi perempuan yang sudah tidak memiliki
suami. Adapun nilai karakter Sriyani yang
terkait dengan pilihan dan pertimbangan
untuk mencapai tujuan , yaitu (1) kerja
keras, (2) tidak menyakiti orang lain, (3)
bersyukur, (4) menabung dan hemat, (5)
tidak sombong, (6) beribadah, (7) optimis,
(8) sabar, (9) menyayangi anak, (10)
memiliki harga diri, dan (11) rela
berkorban.

13
DAFTAR PUSTAKA

Zahrotul, Layliyah. “Perjuangan Hidup Single Parent”, dalam Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3,
No 1, April 2013, hal 91

Kejora, Kirana. 2011. Air Mata Terakhir Bunda. Jakarta Timur : Hi-fest Publishing

Deavisca, Kenza Viorel. “Peran Seorang Ibu (Single Parent) Dalam Novel Air Mata
Terakhir Bunda Karya Kirana Kejora”, dalam jurnal Prosiding SENASBASA, Vol 3, No 2,
2019, hal 527-535

14

Anda mungkin juga menyukai