Rizky Ramadhan | Vina Oktaviani Simanjuntak | Nurlailan Syahara | Rapiani | Sri Yuni Mustika
br Tarigan
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara
Email :
Rizkyyramadhan1699@gmail.com.
oktavianisimanjuntak410@gmail.com.
nurlailansyahara@gmail.com.
rapiani17@gmail.com.
Yunisri639@gmail.com.
Abstrak
1
ABSTRACT
This study aims to describe the character values contained in the novel Air Mata
Terakhir Bunda by Kirana Kejora. This study uses a qualitative method that analyzes
systematically by reading, recording and processing research materials, as well as focusing on
the character values contained in the novel through a literary psychology approach. The
results show that there are 11 types of Sriyani character values contained in the novel Air
Mata Terakir Bunda by Kirana Kejora. Sriyani character values related to choices and
considerations to achieve goals, namely (1) hard work, (2) not hurting others, (3) grateful, (4)
saving and thrifty, (5) not arrogant, (6) worship , (7) optimistic, (8) patient, (9) loves children,
(10) has self-respect, and (11) is willing to sacrifice.
2
Psikologi sastra adalah suatu psikis anak. Dalam novel ini Sriyani
pendekatan yang mempertimbangkan segi- digambarkan sebagai seorang ibu yang
segi kajiwaan dan menyangkut batiniah selalu menasehati dan selalu mengingatkan
manusia, lewat tinjauan psikologi akan kepada anak-anaknya untuk berlaku baik,
tampak bahwa fungsi dan peran sastra serta menjadi contoh yang baik pula bagi
adalah untuk menghidangkan citra anaknya.
manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-
hidupnya atau paling sedikit untuk Novel adalah salah satu bentuk dari
memancarkan bahwa karya sastra pada sebuah karya sastra. Novel merupakan
hakekatnya bertujuan untuk melukiskan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-
kehidupan manusia (Hardjana, 1994:66). kata dan mempunyai unsur intrinsic dan
ekstrinsik. Sebuah novel biasanya
Pemilihan novel Air Mata Terakhir menceritakan tentang kehidupan manusia
Bunda karya Kirana Kejora sebagai bahan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan
kajian dilatarbelakangi oleh adanya sesamanya. Dalam sebuah novel, si
keinginan untuk memahami aspek-aspek pengarang berusaha semaksimal mungkin
kepribadian tokoh-tokoh dalam novel untuk mengarahkan pembaca kepada
tersebut sebagai bagian masalah yang gambaran-gambaran realita kehidupan
diangkat pengarang dalam karyanya. melalui cerita yang terkandung dalam
Dalam novel Air Mata Terakhir Bunda novel tersebut.
karya Kirana Kejora banyak terdapat nilai
karakter yang digambarkan oleh penulis. METODE
3
(200:9) data kualitatif diperoleh dari dengan anak-anaknya dalam satu rumah.
rekaman, pengamatan, wawancara, atau Keluarga dengan orang tua tunggal
bahan tertulis, dan data ini tidak berbentuk memiliki kewajiban yang sangat besar
angka. dalam mengatur keluarganya. Seorang
orang tua tunggal harus menjalankan peran
Teknik pengumpulan data dalam
ganda untuk keberlangsungan hidup
penelitian ini karakter Sriyani dalam novel
keluarganya.
Air Mata Terakhir Bunda karya Kirana
Kejora adalah membaca dan memahami, Banyak sekali cibiran yang buruk
menandai kalimat dan kutipan dalam novel mengenai seorang single parent dalam
berdasarkan nilai karakter Sriyani, kalangan masyarakat. Dalam lingkup
menginventarisasi data dalam novel, sosial masyarakat seorang laki-laki yang
mengklasifikasikan data yang terdapat berstatus single parent atau duda biasanya
dalam novel Air Mata Terakhir Bunda dipandang lebih terhormat dibandingkan
karya Kirana Kejora. Hasil menunjukkan dengan wanita yang berstatus single parent
bahwa terdapat 11 macam bentuk nilai atau janda. Namun kenyataannya seorang
karakter Sriyani yang terdapat dalam novel ibu cukup memegang peran besar untuk
Air Mata Terakir Bunda karya Kirana mengurusi rumah tangga sekaligus
Kejora. Nilai karakter Sriyani yang terkait mencari pendapatan tambahan. Secara
dengan pilihan dan pertimbangan untuk tidak langsung ibu dengan status tersebut
mencapai tujuan , yaitu (1) kerja keras, (2) juga dipandang cukup tangguh dan hebat
tidak menyakiti orang lain, (3) bersyukur, (Layliyah, 2013: 89)
(4) menabung dan hemat, (5) tidak
sombong, (6) beribadah, (7) optimis, (8) Novel Air Mata Terakhir Bunda
sabar, (9) menyayangi anak, (10) memiliki Karya Kirana Kejora terinspirasi dari kisah
harga diri, dan (11) rela berkorban. nyata yang terjadi di desa Renokenongo,
Sidoarjo. Novel ini menceritakan tentang
PEMBAHASAN kehidupan dan perjuangan Sriyani seorang
janda yang hidup dalam garis kemiskinan
Orang tua tunggal ialah keluarga
yang harus menghidupi kedua anaknya,
yang hanya terdiri dari satu orang tua yang
Iqbal dan Delta. Suami Sriyani telah
dimana mereka secara sendirian
meninggalkannya dan menikah dengan
membesarkan anak-anaknya tanpa
janda kaya di kampung sebelah sejak Delta
kehadiran, dukungan, tanggung jawab
di dalam kandungan, sedangkan ia harus
pasangannya dan hidup dan bersama
4
bekerja banting tulang mulai dari berjualan membesarkan anak, membimbing serta
lontong kupang keliling, membantu acara memenuhi kebutuhan psikis anak.
hajatan, buruh cuci, dan menjahit – apapun
Dalam novel ini Sriyani
yang bisa ia lakukan.
digambarkan sebagai seorang ibu yang
Semua itu untuk memenuhi selalu menasihati dan selalu mengingatkan
kebutuhan hidup dan biaya pendidikan kepada anak-anaknya untuk berlaku baik,
Delta dan Iqbal. Sriyani juga mendidik serta menjadi contoh yang baik pula bagi
anak-anaknya agar menjadi orang baik dan anaknya. Seperti dalam kutipan berikut :
jujur, rajin sholat dan mengaji, tidak boleh
"Ibunya yang sangat bijak, tidak pernah
mengeluh dan menyalahkan keadaan karna
mau menjelek-jelekkan sosok ayah
kemiskinan bukan untuk diterima begitu
mereka. Yang mereka tahu, ayahnya
saja, tetapi harus dihadapi. Sriyani tidak
ternyata masih hidup dan telah menikah
pernah memperlihatkan kesedihannya
kembali. Sementara ibunya dengan
kepada kedua anaknya, karna itu Delta
ketabahan dan kesederhanaannya
banyak mengambil pelajaran dari
menerima apa adanya garis sebagai
kehidupannya dan tumbuh menjadi
orang tua tunggal bagi kedua anak
pemuda luar biasa.
lelakinya" (halaman 16)
Dalam novel Air Mata Terakhir
Bunda Karya Kirana Kejora banyak Dalam novel tokoh tokoh Sriyani
terdapat nilai karakter yang digambarkan yang sangat penyabar juga bisa sangat
oleh penulis. Dalam novel ini faktor utama marah karena anaknya berbohong dan
bisa terjadi yaitu karena seorang suami pernikahan seseorang hanya dikarenakan
Sriyani (ayah Delta) yang tega ingin makan makanan enak yang selama
menelantarkan anak dan istrinya demi ini belum pernah dia rasakan. Karna
5
" Berpikir untuk mencari akal bisa makan "Ibunya yang sibuk bekerja pagi, siang,
enak, maka Delta dan Iqbal akhirnya dan malam sebagai penjual lontong
datang sebagai tamu, seolah-olah mereka Kupang keliling dan buruh cuci pakaian
anak dari tamu lain yang ikut datang. tak sempat mengambil jatah beras mereka.
Jatah yang sering jadi bahan perdebatan
Hanya dengan bermodal baju batik,
para pengurus. (Halaman 31)
mereka ikut nimbrung diantara tamu-tamu
pria. Setelah puas makan dan ikut Beberapa contoh tersebut
menyalami kedua mempelai, mereka merupakan dasar dari penelitian ini yang
tersenyum riang, pulang dengan perut kemudian akan dijabarkan berdasarkan
kenyang. Namun tanpa mereka sadari, sifat sifat tokoh Sriyani dan kutipan novel
sepasang mata sedang mengamati ulah Air Mata Terakhir Bunda Karya Kirana
mereka dari jauh. Kejora.
Dia berprinsip, menjalani hidup lurus "Ah nggak, hanya sedikit saja. Besok yang
dengan tidak menyakiti atau mengganggu penting saat kamu makan, kutunya sudah
hidup orang lain. Baginya buat apa hidup nggak ada. Bersyukurlah masih diberi
enak di atas derita wanita lain. Dan apa Allah beras ini. Kamu bisa bayangkan
kata orang kepada anak-anaknya yang mereka yang tidak bisa makan nasi.
tentu akan kehilangan harga diri, sedih, Sudahlah, sekarang kamu harus tidur."
7
berkutu. Beras yang tak layak makan, caranya, dengan kekuatan hati dan
beras yang sudah setengah busuk, dan doanya. (hal 56)
membahayakan kesehatan mereka. Namun
Ibu Delta paling pintar menghitung
mau bagaimana lagi, hal seperti itu sudah
takaran nasi dan lauk yang akan dimasak.
sangat biasa terjadi. (Hal 53-54)
Hemat dan cermat (Hal 55)
4. Menabung dan Hemat
5. Tidak sombong
Sriyani selalu mengajarkan pada anak-
Sriyani tidak pernah mengajarkan
anaknya untuk selalu menyisihkan uang
anaknya untuk sombong walaupun Delta
untuk ditabung dan berhemat, hal itu
merupakan murid paling pintar sekalipun,
karena ia harus bekerja sendiri demi
menurutnya hidup yang lurus tanpa
menyekolahkan anak-anaknya, sehingga ia
mengusik orang lain ialah yang terbaik.
harus menabung dan bekerja keras sendiri
serta berhemat demi menghidupi dirinya Seperti dalam kutipan berikut :
dan kedua anaknya.
“Ibu nyindir. Iya ya sangat sukses. Saya
Seperti dalam kutipan berikut : percaya diri sekali bu. Bahkan gerak jalan
Pemikiran sederhana sang ibu adalah agustusan nanti, saya jadi pemimpin
setiap hari harus bisa menabung, regunya. Biar mereka yang suka meledek
memasukkan uang di tabungan bambu saya kecewa. Saya tetap jadi murid
Bambu itu ada sejak Delta berusia satu asal tidak merugikan kamu ya sudah. Kita
tahun. Sebuah tekad seorang perempuan orang kecil, terima saja apa perlakuan
desa, dengan tingkat pendidikan yang mereka, yang penting hidup kita lurus,
rendah, namun cita-citanya sangat tinggi jujur dan tidak nyolong” (Hal 58)
8
musholla, tak meninggalkan shalat, dan Semua tak lepas dari panjatan doa tengah
mengajarkan shalat sunnah, seperti dalam malam ibunya. Tahajud, adalah sholat
kutipan berikut. yang nyaris tak pernah ditinggalkan
ibunya, semenjak Delta lahir. Doa indah
“Seperti biasa, setiap sore jika dia tidak
yang nyaris tak pernah terdengar Delta
ada tugas sekolah, dia mengaji di usholla
itu, terkabul dengan cinta Allah buat
Haji Ridwan. Ustadz-nya adalah, mbah
hambaNya yang sabar dan tawakal. (Hal
Iskan, kakek Fakhri.
135)
Mengaji gratis, memperdalam agama,
7. Optimis
mendapatkan ilmu bermanfaat, jadi kamu
akan rugi jika tidak mengaji. Begitu selalu Ibu Delta selalu mengajarkan anaknya
pesan ibunya setiap dia malas berangkat untuk tidak menyerah dalam hidup
mengaji. walaupun mereka miskin sehingga ia
selalu optimis akan keadaan. Seperti dalam
(hal 36)”
kutipan berikut :
“ Jangan menangis, buat apa menangis!
“Jangan takut dulu sebelum perang.
Menyesal? Ibu tidak suka kalian
Bagaimana kamu bisa menang kalau
menangis. Ibu lebih suka kalian bisa
belum-belum kamu sudah ragu tentang
dengan cermat kelak mengais rejei yang
kemampuanmu? Apa yang terjadi besok,
halal. Itu saja. Suda, sekarang ambil
itulah pilihan Allah yang terbaik bagi
wudhu, sholat. Ibu tahu, kalian sering
kalian. Sekarang kamu tidur ya, besok
sengaja ketiduran, tidak mengerjakan
harus bangun pagi-pagi kan” (Hal 86)
shlat isha‟ selama ini” (Hal 65)
8. Sabar
“ Shalat sunnah hajat yang diajarkan
ibunya itu selalu dilakukannya saat dia Sebagai orang tua tunggal dan
memohon sesuatu untuk kepentingan ditambah hidup dalam garis kemiskinan,
duniawi maupun ukhrawi. Dia membatin Sriyani haruslah sabar dalam menghadapi
lirih, mengartikan doa yang baru ujian yang ia alami, mulai dari
dipanjatkannya sambil mengusap direndahkan orang lain, digoda orang lain,
wajahnya degan kedua tangannya” (Hal bahkan menghadapi perlakuan orang
133) terdekat pada dirinya ia haruslah sabar.
9
Dan Ibu Delta selalu anti mengeluh 9. Menyayangi anak
tentang keadaan mereka. Baginya bertemu
dan saling bisa mengenalkan anak-anak Sosok Sriyani sangat menyangi kedua
mereka saja sudah cukup. Agar anak- anaknya, terlihat dari segala usahanya dan
anaknya tidak merasa rendah diri. (Hal pengorbanannya demi sang anak dan kasih
11
penghidupan dari orang yang memang
tidak bisa diajak bicara lagi hatinya. (Hal
47)
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Zahrotul, Layliyah. “Perjuangan Hidup Single Parent”, dalam Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3,
No 1, April 2013, hal 91
Kejora, Kirana. 2011. Air Mata Terakhir Bunda. Jakarta Timur : Hi-fest Publishing
Deavisca, Kenza Viorel. “Peran Seorang Ibu (Single Parent) Dalam Novel Air Mata
Terakhir Bunda Karya Kirana Kejora”, dalam jurnal Prosiding SENASBASA, Vol 3, No 2,
2019, hal 527-535
14