Anda di halaman 1dari 3

A.

Nilai Cerita Rakyat Hikayat

Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Dalam karya sastra berwujud makna di balik apa yang ditulis melalui unsur instrinsik seperti
perilaku, dialog, peristiwa, setting, dan sebagainya. Menurut Suherli, dkk.  terdapat enam nilai
dalam hikayat, yaitu:

1. Nilai religi adalah nilai yang dikaitkan dengan ajaran agama. Nilai religi biasanya
ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahaa, serta
surga-neraka.
2. Nilai-nilai moral adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku,
atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
3. Nilai sosial adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai
sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Nilai budaya adalah nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun
menurun di masyarakat. Ciri khas nilai-nilai bidaya dibandingkan nilai lainnya adalah
masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang
buruk akan menimpanya.
5. Nilai estetika berkaitan dengan keindahan dan seni.
6. Nilai edukasi adalah nilai berkaitan dengan pendidikan.

Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa nilai-nilai pada hikayat yaitu nilai religi, nilai
moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai estetika, dan nilai edukasi.

Hikayat adalah prosa lama berbahasa Melayu klasik yang berisi cerita atau kisah ketokohan dan
kepahlawanan tokoh-tokoh zaman dulu. Ada banyak nilai-nilai, pesan, atau amanat yang
terkandung di dalam cerita hikayat. Nilai apa sajakah itu? Yuk, berikut ini uraiannya:

Nilai-Nilai Hikayat
Cerita hikayat mengandung nilai-nilai positif yang berfungsi untuk membangun kepribadian baik
bagi para pembacanya. Nilai tersebut, yaitu: nilai agama, moral, sosial, budaya, estetika, dan
pendidikan (edukasi). Berikut ini kami jelaskan satu persatu masing-masing nilai tersebut:

1. Nilai Agama (Religi)


Nilai hikayat yang pertama adalah nilai agama (religi). Nilai ini berkaitan dengan pesan-pesan
agama yang terkandung dalam suatu cerita hikayat. Nilai agama mengajarkan pembaca untuk
selalu patuh dan taat kepada ajaran-ajaran agama, serta menjauhi segala pantangan dan
larangannya. Nilai ini mengajak pembaca untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan
pencipta alam. 

Nilai moral adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila
yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya. Sebuah cerita hikayat
mengandung banyak ajaran-ajaran moral yang mengajarkan kebaikan kepada para pembacanya.
Anjuran untuk berbuat baik, membela kebenaran, pantang berbohong, dan sebagainya banyak
ditemukan dalam alur kisah hikayat. Seluruh ajaran moral ini akan tetap relevan sampai kapan
pun.

2. Nilai Moral

Nilai hikayat yang kedua adalah nilai moral. Sebuah cerita hikayat mengandung banyak ajaran-
ajaran moral yang mengajarkan kebaikan kepada para pembacanya. Anjuran untuk berbuat baik,
membela kebenaran, pantang berbohong, dan sebagainya banyak ditemukan dalam alur kisah
hikayat. Seluruh ajaran moral ini akan tetap relevan sampai kapan pun.

3. Nilai Sosial

Nilai hikayat yang ketiga adalah nilai sosial. Hikayat mengandung cerita yang mengajak para
pembacanya untuk menyadari dirinya sebagai makhluk sosial. Ajaran saling tolong menolong,
membantu yang lemah, bersedekah, dan sebagainya banyak diceritakan dalam kisah hikayat.
Kita sebagai pembaca diharapkan bisa menyerap semua nilai moral tersebut.

Materi Hikayat Lainnya:

 Pengertian Hikayat
 Perbedaan Hikayat dan Cerpen
 Karakteristik Hikayat

4. Nilai Budaya

Nilai hikayat yang keempat adalah nilai budaya. Sebagai cerita klasik, hikayat biasanya
mengambil latar suasana atau lingkungan zaman dulu lengkap dengan segala budayanya,
biasanya berhubungan cerita kerajaan. Melalui hikayat, kita bisa mengenal seperti apa budaya
masa lampau tempat tokoh-tokoh yang diceritakan tersebut menjalani kehidupannya.

5. Nilai Estetika

Nilai hikayat yang kelima adalah nilai estetika. Hikayat mengandung keindahan dalam kisahnya,
baik itu keindahan suasana alamnya, maupun keindahan yang menyangkut tokoh-tokohnya.
Dengan nilai ini, kita diajarkan untuk mengagumi dan merawat keindahan tersebut.
6. Nilai Pendidikan (Edukasi)

Nilai hikayat yang terakhir adalah nilai pendidikan atau edukasi. Hikayat mengajarkan
pentingnya menguasai ilmu pengetahuan untuk memecahkan segala persoalan hidup. Dalam
hikayat, biasanya diceritakan kebijaksanaan orang-orang berilmu.

Anda mungkin juga menyukai