ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
TIKAH SURYANI
NIM 120388201122
Latar belakang penelitian ini yang berjudul nilai-nilai moral cerita rakyat
Nusantara edisi 5 untuk mengetahui nilai-nilai moral cerita rakyat Nusantara
edisi 5 dan banyak mengandung ajaran moral sehingga peneliti tertarik
mengambil judul penelitian ini dan dapat menerapkan nilai-nilai moral positif
dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan menghasilkan manusia yang
berahlak dan berkarakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
nilai-nilai moral cerita rakyat Nusantara edisi 5. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
yang digunakan peneliti yaitu teknik pustaka, baca, dan teknik catat. Teknik
analisis data yaitu merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti
agar data yang diperolah dapat dikelola untuk mendapatkan data yang
sebenarnya. Dari hasil analisis yang dilakukan, terdapat nilai moral cerita
rakyat Si Lancang Anak Durhaka yaitu 2 nilai moral antara lain nilai moral
kebajikan (1 kutipan), nilai moral persahabatan/ komunikatif (1 kutipan). Nilai
moral cerita rakyat Aji Saka dan Serban Ajaib yaitu 3 nilai moral antara lain
nilai moral hati nurani (2 kutipan), nilai moral kejujuran (1 kutipan), dan
nilai moral kebijakan (1 kutipan). Nilai moral cerita rakyat Telaga Bidadari
yaitu 1 nilai moral antara lain nilai moral kebijakan (1 kutipan). Nilai Moral
cerita rakyat Keong Emas yaitu 2 nilai moral antara lain nilai moral kejujuran
(1 kutipan) dan nilai moral kesetiaan (1 kutipan). Nilai moral cerita rakyat
Raja Parkit yang Cerdik yaitu 2 nilai moral antara lain nilai moral
persahabatan/ komunikatif (1 kutipan), nilai moral hati nurani (1 kutipan).
Nilai moral cerita rakyat Si Harimau dan Si Pemburu Cilik yaitu 2 nilai moral
antara lain nilai moral kebijakan (1 kutipan) dan nilai moral keadilan (1
kutipan).
ABSTRACT
Manusia tidak lepas dari sebuah karya sastra yang dapat mempengaruhi
pola fikir manusia. Karya sastra yang banyak mengandung ajaran moral guna
pendukungnya. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan manusia dan
merupakan jabaran kehidupan yang terasa di muka bumi ini, dan hasil pekerjaan
seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, serta menggunakan
menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan pemahaman. Sastra hadir
menyenangkan.
memanjakan fantasi, membawa pembaca kesuatu alur kehidupan yang penuh daya
suspense, daya yang menarik hati pembaca untuk ingin tahu dan merasa terikat
cerita, dan kesemuanya itu dikemas dalam bahasa yang juga tidak kalah menarik.
dewasa ataupun anak-anak, adalah hal yang esensial dalam sastra. Apa pun aspek
hiburan dan menyenangkan p`embaca harus tidak terpinggirkan. Hal inilah yang
menjadi daya tarik utama bagi pembaca, baik itu pembaca usia delapan maupun
Karya sastra adalah karya seni, yaitu sebuah karya sastra yang mendaki
sebagai karya sastra, berwujud karya sastra dan diterima oleh masyarakat sebagai
karya sastra (Siswanto, 2008: 92). Sastra dan kebudayaan memiliki objek yang
sama yaitu manusia dan masyarakat, manusia sebagai fakta sosial, manusia
Sastra lisan adalah sebuah semua cerita yang sejak awalnya disampaikan
secara lisan, tidak ada naskah tertulis yang dapat dijadikan pegangan. Beraneka
ragam, misalnya berupa puisi, drama maupun prosa. Sastra lisan adalah sastra
yang diceritakan dan diwariskan secara turun-menurun secara lisan. Sastra jenis
ini kemudian dikenal sebagai folklore, cerita rakyat yang telah mentradisi yang
hidup dan dipertahankan oleh masyarakat pemiliknya. Dewasa ini berbagai cerita
cerita rakyat dari Yogyakarta dan cerita rakyat dari Surakarta Bakdi Sumanto
(dalam Nurgiyantoro 2005: 10), serta cerita dari berbagai daerah dari seluruh
pada zaman dahulu menjadi ciri khas bangsa. Cerita rakyat diwariskan turun
temurun dari mulut kemulut. Cerita rakyat yang ada pada zaman dahulu masih
kental terkenal sampai sekarang baik itu masyarakat kota ataupun masyarakat
pelosok desa lainnya. (Sadulloh, 2012: 99) menyebutkan nilai adalah apa yang
dikatakan baik, benar, salah, cantik atau tidak cantik, serta fundamental tidak
berubah dari generasi ke generasi dan ada hakikatnya nilai itu tetap. Nilai tidak
bahwa jika manusia tahu apa yang dikatakan sebagai hidup baik, mereka tidak
akan berbuat hal-hal yang bertentangan dengan moral. (Sadulloh, 2012: 123)
moral dan etik tidak tetap, melainkan selalu berubah, seperti perubahan
menguji kualitas nilai dengan cara yang sama seperti kita menguji kebenaran
pengetahuan dengan metode empirik. Nilai moral maupun etis akan dilihat dari
memelihara dan melestarikan karya sastra. Dalam sebuah karya sastra salah
satunya yaitu cerita rakyat yang sampai saat ini masih berkembang di masyarakat
dan terdapat nilai-nilai moral yang ditunjukan untuk manusia, kelakuan seseorang
pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pemikiran, suara hati serta
antara lain : (a) adat istiadat, (b) sopan santun, dan (c) perilaku. Namun,
tentang praxis (tindakan manusia). Moral juga diartikan sebagai sikap perilaku,
pengalaman, penafsiran, suara hati, serta nasihat. Namun, tidak jarang pengertian
baik buruk itu sendiri dalam hal-hal tersebut bersifat relative artinya suatu hal
yang dipandang baik oleh orang atau bangsa pada umunya, belum tentu sama bagi
orang lain, atau bangsa lain. Pandangan seseorang tentang moral, dan nilai-nilai
biasanya dipengaruhi oleh pandangan hidup bangsanya. Etika/ filsafat moral ialah
studi tentang cara penerapan hal yang baik bagi hidup manusia, yang menurut
Soloman (dalam Zuriah, 2008: 17) mencangkup dua spek yaitu : (1) disiplin ilmu
yang mempelajari nilai-nilai dan pembenarannya, (2) nilai-nilai hidup nyata dan
hukum tingkah laku manusia yang menopang nilai-nilai tersebut. Sementara itu,
Bertens (dalam Zuriah 2008: 17) mengartikan etika sebagai ilmu yang
dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau sekelompok orang bagi
Saat ini banyak sekali buku-buku cerita rakyat yang banyak mengandung
nilai-nilai moral tetapi nyatanya sekarang ini minim sekali orangtua yang
rakyat tersebut banyak sekali manfaat yang diperoleh dan banyak sekali pelajaran-
pelajaran hidup yang penting bagi anak-anak untuk mengambil hal-hal positif
yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut. Berdasarkan dari latar belakang
permasalahan yang diuraikan, sehingga peneliti tertarik memilih judul penelitian,
2. Metode Penelitian
Metode atau teknik penelitian adalah metode penelitian yang dipilih untuk
menyatakan kajian deskriptif adalah kajian yang dilakukan dalam struktur internal
bahasa, yakni struktur bunyi (fonologi), struktur kata ( morfologi), sruktur kalimat
(sintaksis), struktur wacana dan struktur semantik. Disisi lain Chaer (2007: 11)
menjelaskan kajian kualitatif pada dasarnya untuk menyusun teori, bukan menguji
teori. Dengan kata lain kajian kualitatif bertujuan untuk menemukan pengetahuan
baru atau merumuskan teori baru berdasarkan data yang dikumpulkan. Kajian
kualitatif juga bersifat menjelaskan suatu masalah, yakni masalah yang akan
sebagai instrument.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Nusantara edisi 5” merupakan sebuah karya sastra yang banyak terdapat nilai-nilai
cerita rakyat tersebut antara lain : nilai moral cerita rakyat Si Lancang Anak
Durhaka terdapat 2 nilai moral yaitu nilai moral kebajikan (1 kutipan), nilai moral
persahabatan/ komunikatif (1 kutipan). Nilai moral cerita rakyat Aji Saka dan
Serban Ajaib terdapat 3 nilai moral yaitu nilai moral hati nurani (2 kutipan), nilai
yaitu nilai nilai moral kebijakan (1 kutipan). Nilai Moral Cerita Rakyat Keong
Emas terdapat 2 nilai moral yaitu nilai moral kejujuran (1 kutipan) dan nilai moral
kesetiaan (1 kutipan). Nilai Moral Cerita Rakyat Raja Parkit yang Cerdik yaitu
nilai moral hati nurani (1 kutipan). Nilai moral cerita rakyat Si Harimau dan Si
Pemburu Cilik terdapat 2 nilai moral yaitu nilai moral kebijakan (1 kutipan) dan
5 ini berisi pesan-pesan yang sangat berguna dalam menguatkan karakter anak