Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pemikiran,

perasaan, pengalaman, dan gagasan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan yang

dilukiskan dalam bentuk tulisan. Selain itu, karya sastra memberikan pandangan

umum tentang masalah manusia, sosial, ilmu pengetahuan, dan lain-lain dengan

cara tertentu. Sastra umumnya mencakup pada aktivitas sosial, moral, psikologi,

agama, dan lain-lain. Berbagai aspek kehidupan dapat disampaikan melalui karya

sastra.

Sastra berperan sebagai salah satu alat pendidikan yang dimanfaatkan

dalam bidang pendidikan dan difokuskan pada usaha untuk membentuk dan

mengembangkan kepribadian anak (Nurgiyantoro, 2019, h. 434). Karya sastra

memiliki makna atau pesan akan disampaikan kepada pembacanya dengan cara

yang berbeda. Oleh karena itu, karya sastra mengandung nilai-nilai tertentu yang

ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, misalnya nilai moral.

Nilai merupakan sesuatu yang memberikan makna dalam hidup yang

dapat memberikan petunjuk, acuan, dan tujuan hidup (Steeman dalam Firwan,

2017, h. 51). Nilai merupakan sesuatu yang mencerminkan kualitas dari suatu hal

yang bermanfaat bagi manusia dan dijadikan landasan, pedoman, dan motivasi

untuk bersikap serta berperilaku. Atau dengan kata lain, nilai berasal dari akal

budi yang berguna untuk mendorong sikap dan tingkah laku manusia.

1
2

Moral merupakan ajaran yang berkaitan tentang baik dan buruk. Moral

merujuk pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima umum

mengenai perbuatan, sikap kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan susila

(Nurgiyantoro, 2019, h. 429). Nilai moral mencerminkan pandangan-pandangan

hidup penulis yang bersangkutan mengenai suatu kebenaran dan dituangkan

dalam sebuah karya. Moral dalam karya sastra biasanya berguna sebagai amanat

yang berisi ajaran moral tertentu, bersifat praktis, serta diambil melalui cerita yang

ditunjukkan kepada pembaca (Kenny dalam Nurgiyantoro, 2019, h. 430). Hal

tersebut merupakan petunjuk yang diberikan oleh pengarang kepada pembaca

mengenai hal-hal kehidupan seperti ajaran-ajaran, norma, sikap, dan tingkah laku

dalam pergaulan sehari-hari.

Salah satu bentuk karya sastra yang cukup populer dan diminati saat ini

adalah novel. Novel sebagai sarana untuk mengungkapkan ide atau gagasan,

pikiran, dan perasaan yang berasal dari pandangan pengarang. Novel merupakan

salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan realitas kehidupan manusia

secara luas. Novel merupakan rangkaian peristiwa kehidupan sosial pengarang

terhadap kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat dengan menceritakan

cerita-cerita kehidupan seperti peristiwa, norma, dan ajaran agama (Nopianti

dalam Dewi dkk, 2020, h. 55).

Membaca novel selain berguna untuk melatih daya imajinasi dan sebagai

hiburan juga memiliki nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat bagi pembacanya.

Penulis biasanya menyisipkan pesan atau nilai-nilai moral yang ingin disampaikan

kepada pembaca agar dapat dijadikan pelajaran yang berharga oleh pembaca.

Dalam penceritaan novel, kerap kali pengarang mengangkat cerita yang berkaitan
3

dengan kehidupan nyata. Hal tersebut dilakukan agar membuat pembaca tertarik

dan seolah-olah dapat terbawa suasana dalam cerita.

Peneliti menemukan adanya nilai-nilai moral yang ditemukan dalam karya

sastra novel. Salah satu novel yang mengandung nilai-nilai moral adalah novel

Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Novel Laut Bercerita diterbitkan oleh

KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Jakarta pada tahun 2017. Novel Laut

Bercerita berkisahkan tentang persahabatan, keluarga, penyiksaan, percintaan dan

kehilangan para tokoh-tokohnya. Dalam novel ini, Leila S. Chudori

menggambarkan tragedi kerusuhan pada tahun 1998 dengan sudut pandang yang

berbeda. Leila merangkai segala kejadian-kejadian melalui tokoh utama Biru Laut

dan Asmara Jati, adik Biru Laut yang mencari jejak kakaknya yang hilang serta

para aktivis ‘98 lainnya yang disiksa dan diculik.

Nilai moral tokoh utama yang terdapat dalam novel Laut Bercerita karya

Leila S. Chudori ini beraneka ragam. Tokoh Biru Laut dan Asmara Jati memiliki

nilai-nilai moral yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

contoh nilai moral yang terdapat dalam novel Laut Bercerita yaitu nilai kejujuran.

Nilai kejujuran dapat dilihat dari sikap Biru Laut yang menjawab dengan jujur

pertanyaan dari tokoh Kinan. Berikut kutipan novel yang menunjukkan nilai

kejujuran: “Aku memutuskan menjawab dengan jujur bahwa aku ingin

bertemu dan bertukar pikiran dengan anak muda Indonesia yang memilih

berkumpul di UGM dan mengutarakan ide-ide besar.” Nilai moral kejujuran dari

tokoh Biru Laut dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti

bahwa dalam berbuat suatu hal, akan lebih baik jika dilandasi dengan kejujuran.
4

Nilai moral merupakan salah satu nilai yang penting karena menjadi

landasan dalam berperilaku. Namun pada kenyataannya, penerapan moral dalam

dunia pendidikan belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini terlihat dengan

maraknya berbagai fenomena kenakalan remaja seperti kekerasan seksual,

penyalahgunaan narkoba, pornografi, tawuran pelajar, dan sebagainya. Berbagai

kasus moral juga ditemukan dalam media sosial dan media massa, baik media

cetak maupun elektronik. Kemudahan dalam mengakses informasi sebagai akibat

dari kemajuan teknologi memunculkan pemikiran-pemikiran yang yang tidak

sesuai dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Munculnya fenomena

kenakalan remaja yang masih berstatus sebagai pelajar, akhir-akhir ini menjadi

permasalahan yang mengkhawatirkan, baik dari perspektif pendidikan, sosial,

psikologi, dan budaya. lemahnya moral dan regulasi diri pada kehidupan remaja

yang semakin melemah (Amala dkk, 2021, h. 51).

Adanya media sosial seperti facebook, instagram, twitter, dan lain-lain

yang seharusnya digunakan untuk mencari berbagai informasi dan pengetahuan

dari seluruh belahan dunia, justru disalahgunakan untuk mengakses sumber-

sumber yang tidak bermoral. Unsur SARA, bullying, tawuran pelajar, pornografi,

dan sebagainya masih banyak ditemukan di media massa sekarang. Adanya

dampak negatif yang ditimbulkan tersebut, membuat moral bangsa kita yang

dikenal baik menjadi luntur secara perlahan-lahan. Hal tersebut tentu akan

mempengaruhi pola pikir dan dapat berdampak perilaku menyimpang pada remaja

sehingga dapat memicu terjadinya kemerosotan moral. Kemerosotan moral yang

terjadi pada remaja tentu tidak datang begitu saja. Menurut pendapat Fayumi dan

Agus yang dikutip Ningrum (2015, h. 19) menyebutkan bahwa pada masa transisi,
5

remaja mengalami ketidakpastian dan ketidaktentuan serta banyak mendapatkan

godaan-godaan atau tarikan untuk melakukan perbuatan yang tidak baik. Adanya

era teknologi yang semakin canggih, para remaja sebagai generasi penerus bangsa

seharusnya bisa memilih mana yang baik dan buruk. Oleh karena itu, perlu adanya

penanaman nilai moral dalam pendidikan, khususnya pada kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 atau dikenal dengan K13 merupakan kurikulum yang

berlaku dalam sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan kurikulum 2013 yang

ditetapkan oleh Kemendikbud berdasarkan Permendibud No. 69 Tahun 2013 yaitu

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,

dan peradaban dunia. Pendidikan moral merupakan usaha yang dilaksanakan

untuk membentuk peserta didik agar menjadi generasi bangsa yang bermoral dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu

adanya faktor pendukung dalam pelaksanaannya. Faktor tersebut meliputi guru

dan peserta didik. Guru sebagai fasilitator diharapkan dapat memberikan

pemahaman mengenai nilai moral kepada peserta didik. Disamping guru, peserta

didik juga diharapkan memiliki kesadaran dan dapat mengembangkan nilai moral

dalam dirinya dengan bantuan lingkungan di sekitarnya.

Bangsa Indonesia dikenal dengan budaya timurnya yang sangat

menjunjung tinggi nilai moral dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam kegiatan

berinteraksi dengan masyarakat, diperlukan nilai moral yang harus diterapkan.

Selain nilai moral sangat penting dalam kehidupan masyarakat, nilai tersebut juga

penting untuk ditanamkan kepada peserta didik. Nilai-nilai moral sangat


6

diperlukan untuk peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya. Penanaman nilai

moral dapat dilakukan pada dunia pendidikan, yaitu melalui pembelajaran sastra.

Pembelajaran sastra yang dilaksanakan dirasa mampu memberikan pengertian dan

pemahaman kepada peserta didik tentang nilai moral. Hal tersebut tentu dapat

membuat peserta didik menjadi manusia yang memiliki akhlak mulia.

Karya sastra novel tidak terlepas dari unsur-unsur pembangunnya. Unsur-

unsur tersebut terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik

merupakan unsur yang membangun karya sastra dari dalam karya sastra itu

sendiri. Unsur intrinsik novel meliputi tema, alur/plot, latar/setting, tokoh dan

penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Nilai-nilai moral yang

terkandung dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ini termasuk dalam

unsur ekstrinsik novel. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun novel

dari luar. Selain nilai-nilai yang terkandung dalam novel, unsur ekstrinsik yang

lainnya seperti latar belakang penulis dan latar belakang masyarakat. Penelitian ini

fokus mengkaji nilai moral yang terdapat dalam karya sastra seperti pada novel

yang dapat memberikan nilai positif (baik) bagi pembaca sehingga akan lebih

peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan dan dapat

mendorong untuk berperilaku yang positif.

Nilai-nilai moral dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori dapat

dijadikan sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran sastra kelas XII SMA

pada Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Mengidentifikasi informasi yang mencakup

orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi, dan resolusi

dalam cerita sejarah lisan atau tulis dan KD 4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari

informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi. Nilai-nilai moral yang
7

terkandung dalam novel Laut Bercerita relevan dengan KD 3.3 dan 4.3 sehingga

dapat memberikan manfaat bagi peserta didik agar dapat meningkatkan nilai

moral dalam dirinya. Dengan adanya materi mengenai nilai moral dalam novel,

diharapkan dapat menjadi pedoman serta pelajaran hidup bagi peserta didik dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu, novel Laut Bercerita bersifat edukatif yang

bergenre historical fiction (fiksi sejarah). Hal tersebut tentu dapat menambah

pengetahuan sejarah, khususnya peserta didik. Oleh karena itu, novel Laut

Bercerita dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada pembelajaran sastra kelas XII

SMA pada KD 3.3 dan 4.3.

Pemilihan novel Laut Bercerita sebagai bahan penelitian karena novel ini

memiliki alur cerita kehidupan yang menarik dengan menampilkan berbagai sisi

kehidupan serta permasalahan-permasalahan yang disajikan dengan bahasa yang

menarik dan cukup mudah dipahami. Selain itu, novel ini ditulis berdasarkan pada

fakta yang ada. Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada korban

yang berhasil kembali atau kerabat korban. Penulis juga melakukan penyelidikan

yang mendalam terkait peristiwa, tempat, dan karakter dari tokoh-tokoh yang ada.

Hal tersebut yang membuat novel ini seolah-olah hidup dan nyata saat dibaca.

Novel ini juga terdapat nilai-nilai moral yang bermanfaat bagi pembaca.

Adanya nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Laut Bercerita karya

Leila S. Chudori dapat membantu peserta didik dalam memahami, menerapkan,

dan meningkatkan nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Melalui novel Laut

Bercerita karya Leila S. Chudori, guru dapat mengajarkan sastra yang

mengandung nilai-nilai moral sehingga dapat menjadi teladan bagi kehidupan

sehari-hari peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini berjudul
8

“Nilai-Nilai Moral Tokoh Utama dalam Novel Laut Bercerita Karya Leila S.

Chudori sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan-permasalahan yang dapat dikaji dalam

novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori dapat diidentifikasikan sebagai

berikut.

1. Unsur intrinsik novel Laut Bercerita.

2. Unsur ekstrinsik novel Laut Bercerita.

3. Nilai-nilai moral tokoh utama dalam novel Laut Bercerita.

4. Implementasi hasil penelitian nilai-nilai moral tokoh utama dalam novel Laut

Bercerita sebagai bahan ajar sastra di SMA.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, peneliti membatasi masalah

sebagai berikut.

1. Nilai-nilai moral tokoh utama dalam novel Laut Bercerita karya Leila S.

Chudori.

2. Implementasi hasil penelitian nilai-nilai moral tokoh utama dalam novel Laut

Bercerita sebagai bahan ajar sastra di SMA.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah penelitian

ini sebagai berikut.


9

1. Nilai-nilai moral apa saja yang terdapat pada tokoh utama dalam novel Laut

Bercerita karya Leila S. Chudori?

2. Bagaimana implementasi hasil penelitian nilai-nilai moral tokoh utama dalam

novel Laut Bercerita sebagai bahan ajar sastra di SMA?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan nilai-nilai moral tokoh utama dalam novel Laut Bercerita

karya Leila S. Chudori.

2. Menghasilkan bahan ajar sastra di SMA berupa handout berdasarkan temuan

penelitian dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru, peserta

didik, dan pembaca.

1. Bagi Guru

Guru dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan ajar dalam

pembelajaran sastra di SMA kelas XII pada KD 3.3 dan KD 4.3, yaitu

mengidentifikasi informasi yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang

saling berkaitan, komplikasi, dan resolusi dalam cerita sejarah lisan atau tulis dan

mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks

eksplanasi.
10

2. Bagi Peserta Didik

Peserta didik kelas XII SMA dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai

tambahan materi pembelajaran dalam mengidentifikasi unsur ekstrinsik dari novel

yang dibaca. Peserta didik kelas XII SMA juga dapat menerapkan nilai-nilai

moral yang terdapat dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori pada

kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai nilai-nilai moral pada

suatu karya sastra, khususnya dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori.

Selain itu, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran untuk penelitian-

penelitian lain.

Anda mungkin juga menyukai