PENDAHULUAN
atau kelompok melalui proses pembelajaran. Pendidikan adalah proses sadar yang
seperti guru, dosen, dokter, dan hakim. Kemudian pendidikan dalam arti luas
perubahan sosial, akan tetapi perupahan sikap, prilaku, dan aset pembangunan
bangsa. Pendidikan merupakan jalan untuk membawa orang menuju masa depan
yang baik. Selain itu, pendidikan berperan penting dalam membangun suatu
negara yang maju. Maju tidaknya suatu negara dilihat dari kualitas pendidikan
Pendidikan dapat diperoleh secara formal dan non formal. Secara formal
pendidikan terikat dengan instansi atau lembaga pendidikan dan diatur oleh sistem
sehari-hari. Merujuk pada definisi pendidikan, pendidikan formal dan non formal
1
harus menghasilkan manusia yang memiliki pengetahuan, sikap yang baik, masa
lisan. Sastra sebagai wacana bahasa tulis memuat wacana tentang pendidikan yang
yang sangat erat. Tarigan (1995:10), mengatakan bahwa hubungan sastra dan
pendidikan dapat dilihat dalam tiga aspek, yaitu (a) kognitif, (b) kepribadian, dan
(c) sosial.
yang terkandung dalam sastra. Adapun nilai yang terdapat dalam sastra yaitu
karya sastra terdapat pikiran atau renungan dari pengarang yang sanggup
karya sastra diperoleh oleh pembaca melalui kegiatan apresiasi sastra (Baribin,
dengan tokoh-tokoh lain, khusunya dalam pendidikan. Bila dilihat dari keadaan
sosial dan ekonomi, keadaan Ikal dan Arai tidak jauh berbeda dengan tokoh-tokoh
lainnya. Ikal dan Arai memliki mimpi besar agar dapat menempuh pendidikan di
Prancis. Salah satu inspirator yang membuat Ikal dan Arai ingin kuliah di luar
Negeri adalah Pak Balia. Pak Balia sering menceritakan keindahan kota Sorbonne
di Prancis. Kota indah yang memiliki daya tarik bagi semua orang di dunia. Kata
2
indah dan daya tarik yang dimaksud tidak hanya bermakna keindahan alam,
Mimpi besar Ikal dan Arai juga didukung oleh peran keluarga. Pandangan
orang tua Ikal dan Arai tentang pendidikan berbeda dengan pandangan
Banyak orang memandang bahwa masa depan masyarakat Belitong saat itu adalah
bekerja di PN Timah. Oleh karena itu, banyak orang tua yang memilih tidak
menyekolahkan anaknya. Orang tua Ikal dan Arai tidak ingin anaknya bekerja
bersekolah dan mempunyai masa depan yang lebih baik dari orang tuanya.
penulis melalui kisah, dialog, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam novel.
Metode deskripsi secara langsung dan metode tidak langsung. Metode deskriptif
secara langsung dapat ditangkap dengan mudah oleh pembaca. Sedangkan metode
tidak langsung memerlukan pembacaan dan apresiasi yang lebih intensif dari
pembaca.
pada akhirnya membentuk suatu identitas bagi tokoh Ikal, Arai dan keluarganya.
pengaruh lingkungan. Identitas dapat dibentuk dari pengetahuan, nilai dan emosi
3
Identitas menurut Baggioni & Kasbarian (1996) dibedakan menjadi dua
jenis, identitas pribadi dan identitas kolektif. Sedangkan menerut Djite (2006),
kompleks yang melampaui masalah identitas sosial dan identitas pribadi (Scollon,
1996;1). Meneliti struktur identitas dalam wacana menurut Scollon terdapat dua
pendekatan. Pertama, wacana identitas dilihat dari peran produksi dan penerima.
Identitas dalam karya sastra dapat diartikan dari dua aspek. Aspek
kedua, sastra sebagai penanam identitas bagi pembaca. Kedua aspek tersebut
saling berkaitan satu dengan lainnya. Aspek pertama yang menjadi acuan kepada
aspek kedua. Sastra ditinjau dari segi isinya mengandung nilai-nilai, moral,
pendidikan, dan budaya. Nilai moral yang terdapat dalam karya sastra biasanya
2011:64).
pada saat sastra diciptakan. Kedua, sastra merupakan refleksi sosial dari penulis
kebudayaan.
4
Tetralogi novel Laskar Pelangi terdiri dari empat buah novel. Novel
pertama berjudul Laskar Pelangi yang diterbitkan tahun 2005. Novel kedua
berjudul Sang Pemimpi yang diterbitkan tahun 2006. Novel ketiga berjudul
mempengaruhi isi, bentuk, dan struktur karya sastra. Andrea Hirata sebagai
faktor internal dan eksternal. Faktor internal dan eksternal merupakan dualitas
internal menurut Brown ditentukan oleh motivasi, kebiasaan belajar, sikap, dan
individu pembelajar. Faktor eksternal antar individu dapat berbeda satu dengan
yang lainnya bergantung kondisi sosial dan masyarakat. Faktor eksternal yang
dimaksudkan dapat berupa, orang tua, guru, sekolah, lingkungan sekolah, dan
masyarakat.
meningkatkan kualitas hasil belajar dan kualitas membaca. Selain itu, hubungan
5
tersebut dapat meningkatkan kehadiran siswa, peningkatan tingkat kelulusan tepat
waktu, dan meningkatkan prilaku sosial dan emosional (Bryan, dkk, 2018).
pendidikan dalam tetralogi novel Laskar Pelangi. Struktur pendidikan dilihat dari
perspektif sosiologi dan pendidikan. Menurut Idi & Safarina (2011:25), sosiologi
dan pendidikan membicarakan lima aspek. Kelima aspek tersebut, yaitu (a) kelas,
(b) sekolah, (c) keluarga, (d) masyarakat desa, dan (e) kelompok masyarakat.
sekolah. Di kelas anak-anak belajar melalui interaksi antar teman dan guru. Proses
adalah; (1) kelas sebagai suatu sistem, (2) teori ruang kelas, (3) ruang kelas dan
pemeliharaan ketertiban dan kedisiplinan, (4) ruang kelas dan penggunaan bahasa,
Struktur formal di sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, pegawai, dan siswa
6
Ketiga, keluarga dapat didefinisikan hubungan darah daging yang terdiri
dari orang tua (Ibu dan Ayah). Ibu dalam keluarga mempunyai peran penting
kepada anaknya. Menurut Bagus Ibu adalah pembentuk identitas yang penting
bagi perkembangan anak. Hal ini dikarenakan Ibu mempunyai hubungan biologis
yang terikat sebelum anak lahir ke dunia (Murati & Ceka, 2016:62). Menurut
Murati & Ceka (2016:63), Ibu memiliki dua peran penting kepada anaknya; peran
berdasarkan peran nilainya menjadi dua golongan, yaitu masyarakat pedesaan dan
homogen. Oleh karena itu, bila terdapat sikap, prilaku, dan praktik keagamaan
budaya dan kebiasaan baru. Oleh karena itu, mereka lebih terbuka terhadap sikap,
dan sosial, (b) hubungan sekolah dan lingkungan, (c) hubungan antara manusia
dalam pendidikan, dan (d) pengaruh sekolah kepada anak didik. Sosiologi
7
masyarakat, interaksi sosial dan pendidikan. Kedua, pendekatan sosiologis kepada
melibatkan aspek keluarga, sekolah, sosial dan masyarakat. Pada novel pertama,
orang. Sekolah tersebut dilihat dari kondisi fisiknya sudah tidak layak disebut
dengan sekolah. Jumlah guru yang ada di sekolah itu hanya dua orang, yaitu Pak
Harfan dan Bu Muslimah. Pak Harfan adalah seorang guru dan sekaligus seorang
sekolah elit. Sekolah yang hanya diisi oleh anak-anak gedongan para penguasa PN
ini bercerita tentang tiga anak muda penuh mimpi. Perjuangan ketiga anak
tersebut dimulai ketika sekolah di SMP dan SMA. Ketiga anak muda itu bernama
Arai, Ikal, dan Jimbron. Ikal dan Arai termasuk siswa yang pandai, sedangkan
Jimbron siswa yang menduduki ranking 78 dari 160 siswa. Arai dan Ikal
mempunyai mimpi yang sangat tinggi, yaitu sekolah di Sorbonne Prancis. Mimpi
tersebut timbul karena cerita Pak Balia yang menceritakan indahnya kota itu.
8
Setelah lulus dari SMA, Ikal kuliah di universitas Indonesia dan Arai kuliah di
universitas Mulawarman. Setelah lulus kuliah, Ikal dan Arai mengikuti tes
beasiswa studi S2 keluar negeri. Pada akhirnya mereka berdua diterima kuliah di
Sorbonne Prancis.
Arai dan Ikal diterima kuliah S2 di Sorbonne. Mereka berdua bertemu dengan
mahasiswa dari negara lain seperti Amerika, Inggris, Jerman, India, Meksiko,
Georgia dan tuan rumah Prancis. Selain itu, mereka kagum kepada sifat dan
prilaku beberapa mahasiswa dari Prancis dan luar negeri. Mahasiswa tersebut
Sorbonne. Selama kuliah di luar negeri Ikal dan Arai banyak menjumpai berbagai
macam sifat dan karakter manusia. Kelas saat mereka kuliah di Sorbonne disebut
sebagai kelas laboraturium prilaku. Pada akhirnya Ikal dan Arai bersama teman-
novel ini menceritakan tentang Ikal. Perjuangan Ikal untuk melaksanakan ujian
akhir tesis S2 di luar negeri menghadapi beberapa masalah. Ikal pada saat itu jatuh
sakit, sehingga mengganggu persiapan ujian tesisnya. Selain itu, Ikal juga masih
memikirkan A Ling, gadis pujaan Ikal dari kecil. Setelah Ikal sukses menjalakan
ujian tesis S2, Ikal segera kembali ke kampung halamannya di Belitong. Ketika
A Ling, Ikal dikejutkan dengan kabar Arai yang mendapatkan beasiswa untuk
studi di luar negeri hingga P.hd. Arai ketika mendapat beasiswa mulai bimbang
untuk menerima atau tidak menerima. Arai pada saat menerima kabar beasiswa,
9
telah menunggu kedatang Cut Mala pujaan hati Arai dari kecil. Sementara itu, Ikal
dan teman-teman Laskar Pelangi mencari A Ling dengan menaiki perahu buatan
Sosialisasi merupakan proses belajar atau pembelajaran bagi setiap orang untuk
dapat hidup ditengah masyarakat dan mendapatkan kehidupan yang layak (Idi &
Damsar. Damsar membagi sosialisasi dalam dua konsep, yaitu sosialisasi proses
dibedakan menjadi dua, yaitu sosialisasi terencana dan sosialisasi tak terencana.
tanpa perencanaan dilakukan dengan sikap dan prilaku keteladanan dari orang tua
10
lembaga formal pendidikan seperti, SD Muhammadiyah Gantong, SD PN timah,
Sosialisasi tak terencana melalui contoh sikap, prilaku, keteladanan dari orang tua
pengaruh sosial dan setting dalam novel Laskar Pelangi. Kemudian penelitian
terhadap pendidikan dan sosial budaya dalam novel Laskar Pelangi. Adapun
persamaan penelitian Kadir dengan penelitian dapat dilihat dari dua aspek. Aspek
pertama, objek kajian yang diteliti tentang novel Laskar Pelangi. Aspek kedua,
Kodir dengan penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek. Aspek pertama,
penelitian yang dilakukan Kodir hanya meneliti satu novel yaitu Laskar Pelangi.
11
Penelitian tentang Pertumbuhkembangan Kepribadian Tokoh
motivasi internal tokoh utama, aturan-aturan yang digunakan dalam tokoh (nilai,
dengan penelitian ini terletak pada objek kajian tentang tetralogi Laskar Pelangi.
Adapun perbedaan penelitian Kustyarini dengan penelitian ini terletak pada fokus
memfokuskan penelitiannya pada bentuk, makna, dan fungsi simbol verbal nilai
pendidikan. Bentuk, makna, dan fungsi verbal nilai pendidikan dikaitkan dengan
tanggung jawab sesama manusia, lingkungan alam, dan tanggung jawab kepada
penelitian Sihyati dengan penelitian ini, yaitu penelitian Sihyati mengkaji bentuk,
makna, dan fungsi nilai bendidikan. Kemudian penelitian ini mengkaji konstruksi
12
1.2 Fokus Penelitian
terdapat tiga fokus penelitian. Adapun ketiga fokus penelitian tersebut adalah
sebagai berikut.
novel Laskar Pelangi, dan (c) menafsirkan dan menjelaskan konstruksi pendidikan
sebagai berikut.
13
b. Menambah pemahaman kepustakaan yang lebih baik tentang kajian sastra
didik.
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang landasan teori yang digunakan
dalam penelitian ini. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (a)
kontruksi pendidikan, (b) novel sebagai wacana pendidikan, (c) wacana identitas
dalam penelitian ini, dilihat dari wujud struktur pendidikan. Sosiologis pendidikan
14
menurut Idi & Safarina (2011:25), membicarakan lima aspek. Kelima aspek
tersebut, yaitu (a) kelas, (b) sekolah, (c) keluarga, (d) masyarakat desa, dan (e)
Ketujuah tujuan tersebut, yaitu (a) proses sosialisasi, (b) pendidikan dalam
masyarakat, (c) interaksi sosial di sekolah dan sekolah dengan masyarakat, (d)
kemajuan dan perkembangan sosial, (e) dasar merumuskan tujuan pendidikan, (f)
yang dimaksud adalah sekolah. Sekolah dalam tetralogi novel Laskar Pelangi
disebutkan mulai dari lembaga SD, SMP, SMA dan Universitas. Lembaga formal
dalam Tetralogi Laskar Pelangi dipengaruhi oleh pendidikan non formal. Aspek
utama bagi anak-anak laskar pelangi untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan
formal. Selain itu, keluarga merupakan pembentuk identitas anak, dan pemberi
transfer pengetahuan pendidikan, nilai, sikap, moral, prilaku dan agama. Proses
15
sikap, moral, prilaku dan agama. Menurut Damsar (2015:70), terdapat tujuh agen
sosialisasi, yaitu (1) keluarga, (2) sekolah, (3) kelompok teman sebaya, (4) media
massa, (5) agama, (6) lingkungan tempat tinggal, dan (7) tempat kerja.
Novel atau roman merupakan salah satu bentuk prosa yang mengandung
sebuah cerita. Novel lebih cenderung menunjukkan sifat atau watak dari tokoh-
menampilkan isi cerita paling lengkap. Masalah yang terdapat dalam cerita novel
peristiwa dan konflik yang terjadi pada tokoh. Hubungan novel dan wacana
pendidikan dapat dilihat dari novel Tuan Guru. Wacana pendidikan yang
dibangun dalam novel Tuan guru adalah pendidikan religius. Tuan Guru dalam
menganggap Tuan Guru sebagai kunci atau jalan menuju surga. Bahkan
masyarakat menyakini doa yang dititipkan melalui tuan guru lebih cepat
dikabulkan. Selain novel Tuan Guru juga terdapat novel Negeri 5 Menara. Pada
16
Hubungan sastra dan pendidikan dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Menurut Coles, Klob & Burner (dalam Marek, 2006:146), menggunakan sastra
dalam proses pembelajaran jauh lebih efektif. Penggunaaan intuisi dan imajinatif
dilihat dari tiga perspektif, pendidikan tentang sastra, pendidikan sastra, dan
sastra. Kemudian yang terakhir, pendidikan melalui sastra dengan tujuan untuk
penulis melalui kisah, dialog, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam novel.
Hubungan wacana dan novel dapat dilihat dari pandangan penulis terhadap suatu
17
teks tidak terlepas dari penulis teks (pengarang). Pemikiran pengarang tentang
sosial dan masyarakat melalui banyak faktor, salah satunya melalui hubungan
dialek bahasa dan dialek sosial. Kemudian yang terakhir adalah warisan bahasa.
Warisan bahasa sering dikaitkan dengan warisan keluarga dan warisan kelompok
Bucholtz dan Hall memberikan penjelasan lebih detail tentang bahasa dan
Guna melihat kesamaan identitas dengan suatu kelompok. Setiap individu diminta
18
Wacana identitas dan pendidikan juga tidak dapat dipisahkan. Sebagai
identitas pendidikan juga terdapat dalam novel Laskar Pelangi. Tokoh Ikal dan
lainnya.
melalui proses membaca, diharapkan dapat memetik dan memahami makna yang
ketika membaca, karya sastra mempengaruhi pandangan, pola pikir, prinsip, dan
orang tua dan anak. Menurut Frank dan Sydney (1982:264), secara sederhana
keluarga didefinisikan dengan ikatan dua orang atau lebih yang terikat oleh
dari Ayah, Ibu, dan Anak. Kualitas keluarga dipengaruhi oleh hubungan unit-unit
keluarga. Kualitas interaksi antara ayah dengan anak, dan ibu dengan anak,
19
dipengaruhi oleh kualitas interaksi ayah dengan ibu. Keluarga yang memiliki
interaksi yang baik antar unit-unit keluarga dapat mendukung proses pendidikan
Garbacz, 2011).
perkembangan anak. Hal ini dikarenakan Ibu mempunyai hubungan biologis yang
terikat sebelum anak lahir ke dunia (Murati dan Ceka, 2016:62). Menurut Murati
& Ceka (2016:63), Ibu memiliki dua peran penting kepada anaknya; peran
pembelaan anak dan perkembangan anak. Ayah dalam keluarga mempunyai peran
yang sangat penting. Ayah dalam keluarga berperan sebagai pimpinan keluarga.
Sebagai pimpinan keluarga, ayah akan menjadi contoh bagi seluruh unit keluarga.
Dalam memimpin keluarga, ayah harus menghadirkan suasana yang aman dan
nyaman. Suasanan aman dan nyaman dalam keluarga akan menguntungkan bagi
daripada peran ayah. Dalam penelitiannya, ibu lebih siap mengambil peran
perkembangan kognitif anak (Jackson dkk, 2017). Seorang ayah lebih berperan
Keluarga sebagai sumber mentransfer nilai, sikap, dan norma (Mifflen dan
Mifflen, 1982; 268). Nilai merupakan kepercayaan yang telah diyakini. Nilai
merupakan sikap dari penilaian suatu objek yang telah disepakati perorangan atau
20
masyarakat. Konsep nilai dalam perkembangannya dibagi menjadi dua. Kedua
konsep tersebut, yaitu pengakuan nilai dan pembentukan nilai (Mifflen dan
Mifflen, 1982; 282). Pengakuan nilai lebih mengarah pada ranah aplikasi. Anak-
anak belajar pengakuan nilai dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Seorang
anak dapat membela nilai baik, buruk, dan jahat karena orang tua telah
dianut dengan orang lain dan memahami akibat ketika mendukung suatu nilai,
mendukungnya.
berdasarkan dari satu kepercayaan atau lebih terhadap obyek. Sikap yang diambil
walaupun didasarkan atas rasa saling percaya. Kemudian norma merupakan suatu
Isu penting dalam keluarga terkait perannya dalam pendidikan adalah cara
mendidik anak. Terdapat tiga gaya dalam mendidik anak dalam keluarga menurut
(Adiwikarta, 1988:73). Ketiga gaya tersebut, yaitu (a) otoriter, (b) kontinuum, dan
(c) moderat. Gaya otoriter lebih cenderung tidak memberikan kebebasan kepada
anak. Orang tua menjadi pedoman yang harus ditaati oleh anaknya. Sikap, prilaku,
21
dan cara berpikir anak harus mengikuti orang tuanya. Pada gaya otoriter ini, anak
Orang tua pada gaya mendidik ini mengikuti semua kehendak anak. semua sikap,
prilaku, dan cara berpikir anak diikuti oleh orang tuanya. Gaya kontinuum
cenderung memanjakan anaknya. Dampak negatifnya, tidak ada kontrol moral dan
nilai dalam keluarga pada diri anak. Kemudian gaya moderat cenderung
kontrol.
secara definisi masih memiliki makna yang ganda. Setidaknya terdapat tiga makna
dari konsep sekolah sebagai sistem sosial (Adiwikarta, 1988;85). Ketiga makna
tersebut, yaitu (a) sekolah sebagai suatu bangunan, (b) sekolah suatu proses
dalam makna yang pertama berarti sarana dan prasarana atau fasilitas dalam
diidentifikasi menjadi empat kategori, yaitu (1) bangunan sekolah, (2) lahan, (3)
ruangan sekolah, (4) perabot, dan (5) alat dan media pendidikan.
22
Pertama, Bangunan sekolah yang dimaksud adalah wujud keseluruhan
gedung sekolah. Syarat utama dapat dikatakan sekolah harus memiliki gedung
sekolah. Kedua, lahan yang dimaksud adalah tempat untuk mendirikan suatu
sekolah, harus jelas kepemilikan lahannya. Dilihat secara fungsi lahan kegiatan
pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu lahan kegiatan praktek dan lahan
Ketiga, ruangan sekolah digunakan sebagai pusat dari aktivitas belajar dan
mengajar. Ruangan di sekolah dilihat dari fungsinya dibagi menjadi tiga, yaitu (1)
ruang pendidikan, (2) ruangan administrasi, dan (c) ruangan penunjang. Ruang
pendidikan dapat dikalsifikasi sebagai barikut; (a) ruangan kelas, (b) ruangan
sekolah, (b) ruangan guru, (c) ruangan tata usaha, dan (d) gudang. Ruangan yang
sebagai berikut; (a) ruangan ibadah, (b) ruangan serbaguna, (c) ruangan UKS, (d)
di sekolah. Perebot diihat dari fungsinya dibagi menjadi tiga. Ketiga fungsi
perabot, yaitu (a) pendidikan, (b) administrasi, dan (c) penunjang. Perabot
pendidikan yang dimasud adalah segala bentuk barang yang berkaitan dengan
23
segala barang yang dibutuhkan di perpustakaan, OSIS, dan UKS. Kelima, alat dan
dibutuhkan adalah buku dan alat peraga yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.
yang dilakukan antara pendidik dan peserta didik. Sekolah dalam pengertian ini
murid dan guru (pendidik). Proses interaksi pembelajaran murid dan guru dapat
optimal. Hal ini berkaitan dengan tarnsformasi nilai pendidikan kepada siswa.
Menurut Idi dan Safarina (2010:136), terdapat sembilan prinsip proses edukasi
antara pendidik dan peserta didik. Kesembilan proses tersebut, yaitu (1) motivasi,
(2) persepsi, (3) pemfokusan, (4) keterpaduan, (5) pemecahan masalah, (6)
adalah pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Setiap peserta didik memiliki
24
Ketiga, pemfokusan materi digunakan pendidik agar peserta didik mampu
pembelajaran sosial adalah membiasakan peserta didik agar dapat bekerja sama
kemampuan peserta didiknya baik dari segi psikologis, intelektual, dan biologis.
25
Sekolah sebagai suatu organisasi berarti melihat sekolah sebagai struktur
Kepala sekolah, guru, pegawai, pesuruh, dan siswa merupakan struktur material
dari pembagian peran kepala sekolah mempunyai peran yang paling tinggi dari
struktur organisasi sekolah. Kepala sekolah dalam struktur sekolah memiliki tujuh
pendidikan dan kanwil) dengan guru, (2) kepala sekolah sebagai konsultan yang
memberikan nasehat, dan saran pada guru, (3) kepala sekolah harus mampu
pegawai, dan sosial masyarakat, dan (4) kepala sekolah juga dapat berfungsi
menjadi seorang guru, dan pegawai administrasi di sekolah kecil dan terpencil.
yang sangat penting. Guru berperan sebagai pendidik dan pengajar di sekolah
harus memiliki sikap, prilaku dan pengetahuan yang baik. Dilihat dari fungsi
perannya seorang guru memili fungsi manifes dan fungsi laten (Damsar,
2015;156). Fungsi manifes adalah tindakan yang diharapkan dapat dilakukan oleh
guru telah disadari oleh masyarakat. Kemudian fungsi laten adalah tindakan yang
menjadi tiga. Ketiga kelompok fungsi manifes, yaitu (a) guru sebagai pengajar,
(b) guru sebagai pendidik, dan (c) guru sebagai teladan. Kemudian ketiga fungsi
26
laten, yaitu (a) guru sebagai pelabel, (b) guru sebagai penyambung dari kelas
dalam kelas dan luar kelas. Kegiatan mendidik dan mengajar yang dilakukan di
terdapat tiga pendekatan terhadap ruang kelas, yaitu interaksi, interpretatif, dan
dalam mengelola kelas yang efisien dari seorang guru. Pendekatan interaksi
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (a) perilaku dominatif versus integratif, (b)
gaya kepemimpinan guru, dan (c) teacher centred versus learner centred.
dalam proses belajar dan mengajar. Label adalah sebutan dari penamaan dan
reputasi yang diberikan oleh seseorang (guru, teman, orang tua, masyarakat)
prasangka dan persepsi baru kepada orang lain. Dalam kegiatan belajar mengajar
27
1.4.5 Kontruksi Pendidikan Budaya
yang dipengaruhi oleh kelompok. Nilai yang diperoleh dari suatu budaya berupa
pola pikir, prilaku dan kebiasaan (Harris dalam Giunchiglia, 2009). Suatu
penting.
moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan (Nasutin, 1999;63). Kebudayaan dapat
diamati melalui perilaku verbal dan non verbal melalui anggota masyarakat.
28
Orang-orang dalam masyarakat telah memiliki pola interaksi yang teratur dan
dari berbagai jenis manusia yang memiliki fungsi dan peran yang berbeda.
Berbagai perbedaan yang terdapat dalam masyarakat disatukan oleh nilai dan
karena itu, bila terdapat sikap, prilaku, dan praktik keagamaan yang menyimpang,
baik. masyarakat perkotaan lebih terbuka terhadap budaya dan kebiasaan baru.
Oleh karena itu, mereka lebih terbuka terhadap sikap, prilaku, pikiran, moral, dan
29
kebudayaan yang diyakini. Menurut Surbakti (1992;40), tokoh masyarakat adalah
orang yang disegani, dipercaya, dan dihormati secara luas. Kehadiran tokoh
Tokoh masyarakat menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
meminta masukan dan saran untuk melaksanaan adat istiadat kepada tokoh
masyarakat.
Metode penelitian ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, teknik validasi temuan
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata termasuk dalam penelitian kualitatif dengan
pernah lepas dari konteks sosial dan konteks pemakainya. Penggunaan bahasa
30
mengungkap konstruksi pendidikan berdasarkan struktur keluarga, struktr sekolah
keluarga, sekolah dan budaya. Guna mengkaji interaksi sosial dan interaksi
analisis teks ke dalam tiga tahapan, yaitu deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi.
Tahap deskripsi, pada tahapan ini terdapat dua sub aspek tahapan, yaitu
kosa kata dan gramatika. Pada tahapan ini bertujuan untuk mengungkap fenomena
teks dan interaksi dalam teks. Pada tahapan ini konteks sosial dihubungkan
dengan teks. Tahap eksplanasi, berkaitan dengan konteks interaksi dan sosial.
Pada tahapan ini dijelaskan mengenai bentuk sosial dan bentuk bahasa yang
Data penelitian dalam penelitian ini adalah teks tulis dari tetralogi novel
Laskar Pelangi. Teks tulis yang dimaksud berupa kata-kata, kalimat, paragraf,
Adapun sumber data dari penelitian ini terdiri dari tetralogi novel Laskar
pelangi. Novel pertama berjudul Laskar Pelangi (terbit tahun 2015 cetakan ketiga
puluh satu). Novel kedua berjudul Sang Pemimpi (terbit tahun 2013 cetakan
31
kedua puluh tujuh). Novel ketiga berjudul Edensor (terbit tahun 2017 cetakan
kedua belas). Novel keempat berjudul Maryamah Karpov (terbit tahun 2014
cetakan ketujuh).
penelitian ini dikarenakan sumber data berupa teks novel. Selain itu, data
penelitian yang digunakan berupa interpretasi dari sebuah teks. Pengumpulan data
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Kriteria tersebut meliputi tiga aspek,
konstruksi pendidikan keluarga (nilai spiritual, nilai moral, nilai kebenaran, dan
bangunan, sekolah sebagai proses belajar, dan sekolah sebagai organisasi), dan
mensosialisasikan).
langkah yang digunakan dalam proses pengumpulan data sebagai berikut ini. (1)
32
mengklasifikasi data, dan (4) pengkodean data berdasarkan klasifikasi yang telah
dibuat.
4. Bila terdapat data yang belum sesuai dengan fokus penelitian, maka
awal.
33
Penggunaan keabsahan data penelitian digunakan untuk memvalidasi
Pelangi.
pendidikan.
Pada penelitian ini terdapat tiga tahapan penelitian yang digunakan. Ketiga
1. Tahap Awal
a. Menyusun draf proposal yang berisi tentang ide-ide atau pokok-pokok yang
pembimbing.
34
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
35