Anda di halaman 1dari 22

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU TEKS PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SMP DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Normawati
Balai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
email: normawatibbpapua@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam buku teks bahasa
Indonesia SMP yang dipakai di DIY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berwujud
kajian tekstual. Sumber data penelitian adalah buku teks bahasa Indonesia SMP kelas VII, VIII, dan IX
yang dipakai di DIY. Analisis data dilakukan dengan metode padan subjenis inferensial. Validitas
data dengan validitas semantik sedangkan reliabilitas data dengan teknik intrarater dan interater.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter dalam buku teks pelajaran Bahasa In-
donesia SMP di DIY ditemukan terdiri atas lima hubungan karakter. Kelima hubungan karakter terse-
but, meliputi nilai karakter manusia terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan bangsa. Di
antara kelima hubungan karakter dalam buku teks pelajaran, hubungan karakter manusia terhadap
Tuhan yang paling sedikit ditemukan. Sebaliknya, karakter manusia terhadap diri sendiri dan sesama
lebih intensif kemunculannya. Hal itu menyiratkan bahwa penulis buku ingin menekankan pada as-
pek manusia yang memiliki kehidupan pribadi dan kehidupan sosial.

Kata Kunci: pendidikan karakter, buku teks, SMP

CHARACTER EDUCATION VALUES IN THE INDONESIAN


LANGUAGE TEXT BOOKS FOR JUNIOR HIGH SCHOOLS
IN SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

Abstract: This study aimed at describing the character education values in the Indonesian language
textbooks used for junior high schools in DIY. This research was a descriptive textual study. The data
sources were the Indonesian language textbooks used in grades VII, VIII, and IX of junior high schools
in DIY. Data analysis was performed using inferential subtype match. Validity of the data used se-
mantic validity, while reliability of data used techniques of intrarater and interater. The results show-
ed that the values of character education in the Indonesian language textbooks for junior high schools
in the province consisted of five character relationships. The five relationships included the value of
human characters towards God, ourselves, others, the environment, and the nation. Among the five
relationships in textbooks, the character of the relationship between man and God was found to be the
least. In contrast, the human character of relationship between self and others apperared to more in-
tensive. This implies that the author wants to emphasize the human aspect that has a stronger ten-
dency towards personal and social lives.

Keywords: character education, textbooks, SMP

PENDAHULUAN dirasakan setelah 50 tahun Indonesia mer-


Eksistensi suatu bangsa ditentukan deka, lebih dari empat dekade tahun se-
oleh karakter yang dimilikinya. Hanya telah runtuhnya masa orde lama, dan 15
bangsa yang berkarakter kuat yang mam- tahun tumbangnya orde baru, serta lahir-
pu menjadikan dirinya sebagai bangsa nya gerakan reformasi.
yang bermartabat dan disegani oleh bang- Dapat disaksikan berkembangnya
sa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi fragmentasi kehidupan, menguatnya egois-
bangsa yang berkarakter merupakan ke- me pribadi dan kolektif, maraknya aneka
inginan semua bangsa. Namun, gambaran konflik, rusaknya komunitas moral, ba-
suram masyarakat Indonesia masih dapat nyaknya praktik tanpa acuan teori dan

48
49

teori tanpa implementasi, dan meluasnya bencian di antara sesama. Jika dicermati,
aneka kesenjangan yang mengisi pembe- ternyata kesepuluh tanda zaman tersebut
ritaan media publik serta masih banyak sudah ada di Indonesia.
lagi sisi negatif yang jika disebutkan satu Sehubungan dengan itu perlu dicari
per satu tidak akan habis-habisnya. Identi- strategi khusus dalam memecahkan per-
tas karakter bangsa semakin tidak jelas, soalan tersebut melalui berbagai bidang,
nyaris kehilangan jati diri. Menghormati antara lain melalui bidang pendidikan.
jabatan lebih penting daripada menghor- Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
mati pribadi sebagai manusia. Pemahaman berperan penting dalam upaya menghasil-
dan penghormatan manusia dan kemanu- kan generasi yang berkarakter, yakni gene-
siaan sudah terlupakan. rasi yang dapat menegakkan nilai-nilai mo-
Semua hal di atas barangkali bersum- ral, keadilan, dan kemanusiaan. Ditegaskan
ber pada terabaikannya atau bahkan tidak dalam Kurikulum 2004 dan 2006 bahwa be-
adanya konseptualisasi karakter Indonesia lajar bahasa adalah belajar berkomunikasi
dan terapannya dalam pembangunan dan dan belajar sastra adalah belajar menghar-
pendidikan karakter yang diletakkan pada gai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan-
konsep perkembangan manusia sebagai nya. Namun, berdasarkan survei terbatas
pribadi maupun komunitas. Komunikasi pada perilaku peserta didik di SMP dan
tidak santun di forum publik seperti pada wawancara dengan guru bahasa Indonesia
berbagai persidangan mengisyaratkan hi- di Daerah Istimewa Yogyakarta bahwa tu-
langnya kesantunan dan moralitas. Materi, juan belajar bahasa tersebut belum tercapai
jabatan, dan kekuasaan, mengabaikan, dengan baik.
membutakan, bahkan mematikan morali- Buku merupakan variabel penting
tas. Pertimbangan moral sudah tidak ma- bagi keberhasilan pendidikan dan pembe-
suk dalam hitungan, pertimbangan tolong lajaran. Namun, sampai saat ini belum ba-
menolong dan gotong-royong sudah jauh nyak upaya penyusunan buku ajar yang
dari jangkauan. mengandung nilai-nilai pendidikan karak-
Lickona (1991:13) mengungkap bah- ter secara sistemik dan sistematis. Oleh ka-
wa ada sepuluh tanda-tanda zaman yang rena itu, penyusunan buku ajar yang dike-
harus diwaspadai karena jika tanda-tanda mas dengan berbasis pendidikan karakter
ini sudah ada, berarti sebuah bangsa se- perlu dilakukan.
dang menuju kehancuran. Tanda-tanda Beberapa penelitian menunjukkan
yang dimaksud adalah (1) meningkatnya bahwa integrasi nilai pendidikan karakter
kekerasan di kalangan remaja; (2) penggu- dalam buku teks masih sangat minim. Da-
naan bahasa dan kata-kata yang membu- lam penelitiannya, Kurniawan (2011) meng-
ruk; (3) pengaruh peer-group yang kuat da- ungkap bahwa dalam buku teks pelajaran
lam tindak kekerasaan; (4) meningkatnya Bahasa Indonesia SD kelas 4, 5, dan 6 ter-
perilaku merusak diri, seperti penggunaan dapat nilai-nilai budaya dan keteladanan
narkoba, alkohol, dan seks bebas; (5) se- yang dapat membentuk karakter peserta
makin kaburnya pedoman rasa hormat ke- didik. Namun, nilai-nilai tersebut diung-
pada orang tua dan guru; (6) rendahnya kap secara tersirat sehingga pembaca/pe-
rasa tanggung jawab individu dan warga serta didik tidak dapat memahaminya
negara; (7) membudayanya ketidakjujuran; dengan jelas. Di pihak lain, dalam peneliti-
dan (8) adanya rasa saling curiga dan ke- an Hartono (2011) menyatakan bahwa ti-

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
50

dak semua buku teks bahasa Inggris SMA tuhan peserta didik dalam mempelajari ba-
membahas topik korupsi, toleransi beraga- hasa meliputi: (1) berkomunikasi secara
ma, dan gender. Hal ini menandakan mi- efektif; (2) mengenal sistem bahasa; (3)
nimnya nilai-nilai pendidikan karakter da- menghadapi tantangan; (4) mendalami mata
lam buku teks. Oleh karena itu, berdasar- pelajaran; dan (5) persilangan budaya.
kan latar belakang di atas, penelitian ini Penekanan fungsi buku teks pelajar-
berusaha mendeskripsikan wujud nilai an di kelas juga dikemukakan oleh Love-
pendidikan karakter dalam buku teks pe- ridge (Muslich, 2010:56), bahwa pelajaran
lajaran bahasa Indonesia SMP di DIY. di dalam kelas sangat bergantung pada
Secara teoretis, hasil penelitian ini di- buku teks dan dalam keadaan guru tidak
harapkan dapat memberikan manfaat da- memenuhi syarat benar, buku teks meru-
lam pengembangan ide dasar tentang ke- pakan pembimbing dan penunjang dalam
butuhan pendidikan karakter dalam buku mengajar. Sementara itu, bagi peserta di-
teks pelajaran. Adapun secara praktis, pe- dik, buku teks bertugas sebagai dasar un-
nelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana tuk belajar sistematis, untuk memperteguh,
pengembangan materi ajar bagi guru dan mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran
penulis buku teks pelajaran. lanjutan.
Pentingnya buku teks pelajaran tidak Buku teks pelajaran juga mengomu-
dapat dibantah. Harmer (2007:182) menya- nikasikan nilai-nilai sosial budaya, baik se-
takan bahwa sebagian besar guru di selu- cara langsung maupun secara tidak lang-
ruh dunia menggunakan buku teks pelajar- sung. Inilah yang disebut sebagai “kuriku-
an untuk membantu peserta didik, mem- lum tersembunyi” yang merupakan bagian
berikan struktur dan arahan bagi guru da- dari program mendidik, tetapi tidak dinya-
lam mengajar. Buku teks pelajaran, kata takan dan tidak diperlihatkan. Hal itu me-
Cunningswort (1995:7) hendaknya dipan- nurut Cunningswort (1995:91) dapat be-
dang sebagai sebuah sumber dalam men- rupa ungkapan sikap dan nilai yang secara
capai tujuan umum dan tujuan khusus sadar dilakukan, tetapi tetap mempenga-
pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai ruhi isi dan kesan akan bahan pengajaran
dengan kebutuhan peserta didik. Buku teks dan sesungguhnya pada kurikulum secara
pelajaran memiliki peran ganda dalam keseluruhan.
pembelajaran bahasa dan dapat berfungsi, Penyusunan buku teks pelajaran per-
antara lain sebagai (1) sumber untuk bahan lu memperhatikan nilai pendidikan karak-
presentasi lisan atau tertulis; (2) sumber ter di dalamnya. Dengan membaca buku
aktivitas bagi praktik dan interaksi komu- teks yang berisi nilai-nilai pendidikan ka-
nikatif siswa; (3) sumber referensi untuk rakter, akan membuat peserta didik men-
siswa mengenai aspek kebahasaan (tata jadi lebih bermartabat. Sebagaimana dinya-
bahasa, kosakata, dan lain-lain); dan (4) takan Muslich yang disitir dari Musse
sumber rangsangan ide bagi aktivitas baha- (2010:56) bahwa peranan buku teks bagi
sa di kelas. peserta didik akan berpengaruh terhadap
Peran dan fungsi buku tersebut se- kepribadiannya, walaupun pengaruh itu
jalan dengan pendapat Abbs & Freebairn tidak sama antara peserta didik yang satu
(Cunningswort, 1995:97) akan kebutuhan dengan yang lainnya. Dengan membaca
peserta didik dalam belajar bahasa. Abbs & buku teks, peserta didik akan terdorong
Freebairnm mengemukakan bahwa kebu- untuk berpikir dan berbuat positif, misal-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


51

nya memecahkan masalah yang dilontar- kripsikan data secara objektif tentang wu-
kan dalam buku teks, mengadakan peng- jud nilai pendidikan karakter dalam buku
amatan yang disarankan dalam buku teks teks pelajaran bahasa Indonesia SMP di
atau melakukan pelatihan yang diinstruk- DIY. Subjek penelitian berupa buku teks
sikan dalam buku teks. Dengan adanya BSI yang dipakai di SMP di DIY kelas VII,
dorongan yang konstruktif tersebut, do- VIII, dan IX sebanyak 15 buah. Sampel di-
rongan atau motif-motif yang tidak baik pilih secara purposive sampling, yaitu dengan
atau destruktif akan berkurang atau ter- memilih buku teks yang paling banyak di-
halangi. Oleh karena itu, Musse menekan- pakai di SMP kelas VII, VIII, dan IX di em-
kan dua peran buku teks terhadap peserta pat kabupaten dan satu kota karena mem-
didik, yakni (1) dapat mendorong perkem- punyai dampak yang besar. Analisis data
bangan yang baik dan (2) menghalangi dilakukan dengan metode padan subjenis
perkembangan yang tidak baik. inferensial. Validitas data dengan validitas
Karena yang dianalisis adalah buku semantik, sedangkan reliabilitas data de-
teks pelajaran bahasa Indonesia SMP, nilai ngan teknik intrarater dan interater.
karakter yang dijadikan dasar analisis, yak- Kelima belas sampel tersebut adalah
ni mengikuti butir-butir SKL SMP (Permen- sebagai berikut. Pertama, Bahasa Indonesia
diknas Nomor 23 Tahun 2006) dan SK/KD SMP/MTs Kelas VII oleh Atikah Anindya-
(Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006) se- rini & Sri Ningsih, Depdiknas, 2008 (BI/
banyak dua puluh butir dengan berbagai VII/AA-SN). Kedua, Bahasa Indonesia Baha-
variannya. Pertama, nilai karakter dalam sa Kebanggaanku untuk SMP/MTs Kelas VII
hubungannya dengan Tuhan YME, meli- oleh Sarwiji Suwandi & Sutarmo, Depdik-
puti nilai religius. Kedua, nilai karakter nas, 2008 (BIBK/VII/SS-S). Ketiga, Bahasa
dalam hubungannya dengan diri sendiri, Indonesia untuk SMP Kelas VII oleh Nur-
meliputi: (1) jujur; (2) bertanggung jawab; hadi, Dawud, & Yuni Pratiwi, Erlangga,
(3) bergaya hidup sehat; (4) disiplin; (5) 2007 (BI/VII/N-D-YP). Keempat, Bahasa
kerja keras; (6) percaya diri; (7) berjiwa usa- dan Sastra Indonesia 1 untuk SMP/MTs Kelas
ha; (8) berpikir logis, kritis, kreatif, dan ino- VII oleh Maryati-Sutopo, Depdiknas, 2008
vatif; (9) mandiri; (10) ingin tahu; dan (11) (BSI/VII/M-S). Keenamn, Bahasa Indonesia
cinta ilmu. Ketiga, nilai karakter dalam hu- SMP Kelas VII Semester Pertama dan Kedua
bungannya dengan sesama manusia, me- 1A & 1B oleh Pardjimin, Yudhistira, 2007
liputi: (1) sadar akan hak dan kewajiban (BIs1.2/VII/P). Ketujuh, Berbahasa dan Ber-
diri dan orang lain; (2) patuh pada aturan- sastra Indonesia 2 SMP/MTs Kelas VIII oleh
aturan social; (3) menghargai karya dan Asep Yudha Wirajaya & Sudarmawarti,
prestasi orang lain; (4) santun; dan (5) de- Depdiknas, 2008 (BBI/VIII/AYW-S). Ke-
mokratis. Keempat, nilai karakter dalam delapan, Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan
hubungannya dengan lingkungan, melipu- Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMP/
ti: (1) peduli sosial dan (2) lingkungan. Ke- MTs Kelas VIII oleh Dwi Hariningsih, Bam-
lima, nilai kebangsaan, meliputi: (1) nasio- bang Wisnu, & Septi Lestari, Depdiknas,
nalisme dan (2) menghargai keberagaman. 2008 (MJIPBSI/VIII/DH-BW-SL). Kesembi-
lan, Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII
METODE oleh Nurhadi, Dawud, & Yuni Pratiwi, Er-
Penelitian ini merupakan penelitian langga, 2007 (BI/VIII/N-D-YP). Kesepuluh,
deskriptif, yaitu menganalisis dan mendes- Contextual Teaching and Learning Bahasa In-

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
52

donesia SMP/MTs Kelas VIII Edisi 4 oleh Kis- Unsur pendidikan karakter yang ter-
yani Laksono dkk., Depdiknas, 2008 (CTL- lihat intensif ada pada nilai karakter manu-
BI/VIII/KL). Kesebelas, Bahasa Indonesia sia dalam hubungannya dengan diri sen-
SMP Kelas VIII Semester Pertama dan Kedua, diri dan sesama. Di pihak lain, nilai karak-
2A & 2B oleh Pardjimin, Yudhistira, 2007 ter manusia dalam hubungannya dengan
(BIs1.2/P). Keduabelas, Berbahasa dan Ber- lingkungan, bangsa, dan Tuhan YME ku-
sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX Oleh rang dominan. Dominannya tema-tema un-
Asep Yudha Wirajaya & Sudarmawarti, Pe- sur kehidupan pribadi menunjukkan domi-
nerbit Depdiknas, 2008 (BBI/IX/AYW-S). nannya nilai karakter manusia dalam hu-
Keduabelas, Bahasa Indonesia SMP/MTs Ke- bungannya dengan diri sendiri, sedangkan
las IX Oleh Atikah Anindyarini, Yuwono, tema-tema kritik sosial dan kepahlawanan
& Suhartanto, Depdiknas, 2008 (BI/IX/ menunjukkan dominannya nilai karakter
AA-Y-S). Ketigabelas, Bahasa Indonesia u- manusia terhadap sesama. Lebih dominan-
ntuk SMP Kelas IX oleh Nurhadi, Dawud, & nya nilai karakter manusia terhadap diri
Yuni Pratiwi, Erlangga, 2007 (BI/IX/N-D- sendiri dan sesama tampaknya disebabkan
YP). Keempatbelas, Contextual Teaching and penulis buku ingin menekankan pada as-
Learning Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX pek manusianya yang memiliki kehidupan
Edisi 4 oleh Nas Haryati dkk., Depdiknas, pribadi dan kehidupan sosial.
2008 (CTLBI/IX/NH). Kelimabelas, Bahasa Di pihak lain, penelitian Nurgiyan-
Indonesia SMP Kelas IX Semester Pertama dan toro & Efendi (2013) menunjukkan bahwa
Kedua, 3A & 3B oleh Pardjimin, Yudhistira, para guru SMP/MTs di DIY menyetujui se-
2007 (BIs1.2/IX/P). jumlah prioritas nilai yang mesti menda-
Kelima belas buku tersebut dianalisis patkan perhatian utama adalah nilai-nilai
muatan nilai pendidikan karakternya de- religius, jujur, cinta tanah air, peduli ling-
ngan menggunakan butir-butir SKL SMP kungan, dan tanggung jawab, serta sejum-
(Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006) dan lah nilai lain pada urutan berikutnya, yaitu
SK/KD (Permendiknas Nomor 22 Tahun nilai kreatif, gemar membaca, disiplin, dan
2006) yang telah dikemukakan di atas. Ha- mandiri. Daftar nilai yang dipilih untuk di-
sil analisis terhadap kelima belas buku ter- belajarkan juga sengaja diambil dari Ke-
sebut dapat dilihat pada paparan berikut. mendiknas (2010) yang disarankan untuk
dibelajarkan di sekolah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan pada lima Wujud Nilai Pendidikan Karakter dalam
belas buku teks pelajaran Bahasa Indonesia Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia
SMP di DIY, ditemukan lima substansi wu- SMP di DIY
jud pendidikan karakter. Lima substansi Pembahasan mengenai wujud unsur
wujud pendidikan karakter tersebut, yakni pendidikan karakter dalam buku teks pe-
wujud karakter manusia terhadap Tuhan, lajaran bahasa Indonesia ini dibagi menjadi
karakter manusia terhadap diri sendiri, ka- lima kategori karakter berdasarkan pandu-
rakter manusia terhadap sesama, karakter an nilai pendidikan karakter dari Kemen-
manusia terhadap lingkungan, dan karak- diknas (2010:16) sekaligus juga pada Stan-
ter manusia terhadap bangsa dengan vari- dar Kompetensi Lulusan (SKL), yakni nilai-
an masing-masing. nilai perilaku manusia dalam hubungan-
nya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


53

sendiri, sesama manusia, dan lingkungan an manusia dengan alam semesta (kosmo-
serta kebangsaan. Berikut deskripsi wujud logi), manusia dengan alam gaib (teologi),
unsur pendidikan karakter dalam buku dan manusia dengan manusia itu sendiri
teks ajar BSI SMP kelas VII, VIII, dan IX di (berkaitan dengan aksiologi). Penyair me-
DIY. nyeru generasi muda khususnya supaya
mengenali diri sendiri agar senantiasa was-
Nilai Karakter dalam Hubungannya de- pada dan selalu ingat kepada Allah. Dalam
ngan Tuhan (Religius) waktu yang bersamaan, penyair meng-
Berdasarkan hasil analisis dari 15 ingatkan juga agar manusia senantiasa me-
buku teks ditemukan karakter yang paling lakukan amal ibadah yang berguna.
menonjol dalam hubungan manusia de- Karakter taat kepada Tuhan juga di-
ngan Tuhan adalah karakter taat kepada perlihatkan pada Buku 13 (BI/IX/N-D-YP)
Tuhan Yang Maha Esa muncul sebanyak 52 dalam cerpen “Babby Sitter Gaul” (hlm.
kali serta karakter bersyukur dan tawakal 15—18), buku 5 (BIs1.2/VII/P) dalam do-
muncul sebanyak 25 kali. Berikut paparan ngeng “Terbukti, Teruji, dan Terpuji” (hlm.
masin-masing yang menunjukkan karakter 1—2). Selain itu, karakter taat berupa pe-
manusia terhadap Tuhan dalam buku teks. rintah sembahyang/salat muncul pada
Buku 3 (BI/VII/N-D-YP) dalam bentuk
Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa puisi (hlm. 156), taat dalam bentuk berdoa
Hasil temuan menunjukkan bahwa muncul pada Buku 4 (BSI/VII/M-S) dalam
karakter manusia terhadap Tuhan dengan puisi “Doa” (hlm. 101), dan taat kepada de-
varian taat kepada Tuhan YME terlihat pa- wa pada Buku 2 (BIBK/VII/SS-S) dalam
ling dominan muncul pada buku 3 (BI/ cerita “Tukang Cukur Sanwe” (hlm. 76—
VII/N-D-YP), yakni sebanyak 5 kali, buku- 78).
buku teks terbitan Depdiknas dan Yudhis- Selain sembahyang dan berdoa, ben-
tira, karakter ini muncul 3 kali dan 2 kali. tuk taat terhadap Tuhan YME yang lain
Sementara itu, terdapat 4 buku teks yang adalah bertobat. Karakter taat dalam ben-
tidak memiliki varian sembahyang/berdoa tuk bertobat muncul pada Buku 9 (CTLBI/
sama sekali, yakni pada buku 6 (BBI/VIII/ VIII/KL) halaman 67—68. Kutipan tersebut
AYW-S), buku 9 (CTLBI/VIII/KL), buku memperlihatkan Gito Rollies atau biasa di-
11 (BBI/IX/AYW-S), dan Buku 12 (BI/IX/ panggil Kang Gito yang sudah berpuluh
AA-Y-S). tahun merupakan ikon artis yang melen-
Karakter taat terlihat pada Buku 1 ceng dari tuntunan moral, pecandu ganja,
(BI/VII/AA-SN) dalam pantun agama (hlm. dan penganut kehidupan bebas. Berkat hi-
23) dan pada Buku 2 (BIBK/VII/SS-S) ha- dayah Allah dan tuntunan keluarganya,
laman 16—17. Dari kutipan pantun terse- kang Gito berhasil mengubah hidupnya ke
but, wujud ketaatan kepada Tuhan YME arah yang lebih positif. Orientasi hidupnya
menganjurkan untuk sembahyang agar ke- telah berubah dari cinta dunia menjadi
lak di kemudian hari tidak mendapat siksa cinta akhirat. Hal itulah yang membuatnya
di dalam kubur. Hal yang sama terlihat menjadi tenang.
pada Buku 13 (BI/IX/N-D-YP) dalam pe-
tikan syair “Syair Perahu” (hlm.87—88)
dan Buku 14 (CTLBI/IX/NH) halaman 69.
Syair tersebut banyak mengaitkan hubung-

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
54

Bersyukur (Berterima Kasih kepada Tu- tokoh etika Islam, karakter harus dimulai
han) dan Tawakal dengan membangun hubungan baik de-
Bentuk karakter syukur ditemukan ngan Allah SWT dan Rasulullah, kemudian
pada buku teks berupa kutipan puisi “Anu- berlanjut dengan hubungan sesama dan
gerah Laut” (hlm. 163) pada Buku 9 lingkungan.
(CTLBI/VIII/KL). Perwujudan rasa syukur
juga dapat direalisasikan dengan cara lisan Nilai Karakter dalam Hubungannya de-
dan perbuatan, seperti diungkap dalam ngan Diri Sendiri
kutipan puisi “Tuhan” (hlm. 71—72) pada Berdasarkan hasil analisis terhadap
Buku 14 (CTLBI/IX/NH). Diberikan mata, lima belas buku teks ditemukan karakter
telinga, kaki, dan akal merupakan wujud manusia terhadap diri sendiri terdiri atas
ciptaan Tuhan terhadap makhluknya yang 12 varian karakter. Varian karakter terse-
tiada tara. Dengan adanya mata, telinga, but, yakni (1) jujur, adil, dan rendah hati;
kaki, dan akal untuk dapat melihat, men- (2) bertanggung jawab dan mandiri; (3) ber-
dengar, menyelusuri nikmat Tuhan akan gaya hidup sehat; (4) rajin, disiplin, tertib,
menyadarkan manusia untuk selalu ber- hemat, sportif, dan tegas; (5) semangat dan
syukur. kerja keras; (6) percaya diri; (7) berjiwa wi-
Selain karakter syukur, dalam buku rausaha; (8) berpikir logis, kritis, aktif, krea-
teks juga terdapat karakter tawakal, seperti tif, inovatif, dan cerdas; (9) ingin tahu; (10)
pada Buku 2 (BIBK/VII/SS-S) dalam teks cinta ilmu dan gemar membaca; (11) tabah
“Saudagar Jerami” (hlm. 62—64). Kutipan dan sabar, ikhlas, loyal, menepati janji; dan
tersebut menggambarkan seorang yang (12) teliti, cermat, hati-hati.
bernama Taro setiap hari bekerja keras di Dari dua belas varian karakter dalam
ladang namun harapannya untuk menjadi buku teks, terlihat varian rajin, disiplin, ter-
orang kaya belum terkabulkan. Oleh karena tib, hemat, sportif, dan tegas yang paling
itu, setiap hari sepulang bekerja, Taro ma- dominan, yakni sebanyak 79 kali. Varian
suk ke kuil berdoa dan berserah diri me- berpikir logis, kritis, aktif, kreatif, dan ino-
minta jalan untuk menjadi kaya. Taro su- vatif menyusul sebanyak 62 kali, bergaya
dah menyerahkan sepenuhnya kepada De- hidup sehat 55 kali, jujur, adil, rendah hati
wa Rahmat akan nasibnya setelah melalui sebanyak 49 kali. Varian berjiwa wirausaha
usaha dan bekerja keras. Sejalan waktu, sebanyak 39 kali. Selebihnya varian karak-
permintaan Taro kemudian dikabulkan De- ter yang kurang dari 35 kali, seperti dipa-
wa. Taro menjadi kaya dan selalu meno- parkan berikut.
long sesamanya.
Dengan adanya contoh hubungan Jujur, Adil, dan Rendah Hati
karakter manusia terhadap Tuhan dalam Beberapa upaya pewarisan karakter
buku teks, diharapkan dapat berpengaruh kejujuran dalam buku teks bahasa Indo-
terhadap pembentukan karakter peserta nesia SMP adalah melalui berbagai cerita,
didik. Hal itu terlepas dari dua pandangan dongeng, fabel, cerpen, puisi, dan bentuk
yang berbeda mengenai pendidikan agama teks lainnya. Konteks ketidakjujuran yang
dan pendidikan karakter. Karakter dalam biasa dipertontonkan dalam dunia pendi-
etika sekuler hanya berfokus pada manusia dikan muncul pada Buku 8 (BI/VII/N-D-
dengan sesamanya atau dengan alam se- YP) dalam cerpen “Wow, Bocoran Soal!”
kitarnya. Di pihak lain, dalam pandangan (hlm. 57—59). Cerpen tersebut menggam-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


55

barkan seorang peserta didik yang mena- sifat banal, itu berarti menjadikan praktik
warkan bocoran soal-soal ujian kepada te- ini sebagai sesuatu yang dianggap lumrah,
man-temannya. Namun, salah seorang pe- biasa, bahkan menjadi prinsip penggerak
serta didik bernama Sita menolak melaku- kehidupan sehari-hari. Korupsi seolah men-
kan kecurangan dan memilih belajar keras jadi aturan, nilai, dan norma yang meng-
untuk keberhasilan ujiannya. Hal yang arahkan gerak manusia dalam setiap bi-
sama pada Buku 4 (BSI/VII/MS) dalam dang kehidupan.
teks “Karena Menyontek” (hlm. 99). Tokoh Dari bahasan di atas diharapkan pe-
Aku menyesali perbuatannya telah men- serta didik mampu menumbuhkan kesa-
contek pada saat ujian. Walaupun men- daran terhadap pentingnya pemberantasan
dapat nilai tinggi, tokoh Aku selalu diba- dan pencegahan korupsi. Selain itu, lewat
yangi rasa bersalah. teks-teks tersebut diharapkan tumbuhnya
Tema ketidakjujuran juga diungkap kepercayaan pada diri generasi muda
pada Buku 1 (BI/VII/AA-SN) dalam ben- bangsa pada pentingnya kerja keras dan
tuk puisi bertema korupsi “Kepada Korup- kejujuran.
tor” karya Abdurahman Faiz dan puisi
“Negeriku” karya K. (hlm. 120). Puisi terse- Bertanggung Jawab dan Mandiri
but merupakan contoh yang mengungkap Karakter tanggung jawab dalam bu-
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme pe- ku teks pelajaran BSI SMP, antara lain pada
merintah dan elit berkuasa yang berimbas Buku 1 (BI/VII/AA-SN) dalam teks “Surat
pada penderitaan rakyat yang berkepan- untuk Raja” (hlm. 35—36). Ketekunan, ke-
jangan. Melalui puisi “Kepada Koruptor”, sabaran, dan tanggung jawab akan benar-
penyair ingin mengungkapkan keprihatin- benar terlihat pada saat menghadapi ujian.
annya terhadap kondisi rakyat Indonesia Selain itu, karakter tanggung jawab juga
yang menderita akibat ulah para koruptor terlihat muncul pada Buku 8 (BI/VIII/N-
yang memakan uang rakyat. Penderitaan D-YP). Karakter tanggung jawab tertuang
tersebut dapat dilihat dari air mata para dalam teks yang mengisahkan seorang
bocah di lampu merah, jeritan kelaparan, Muljo Adji A. G., sekretaris perusahaan PT
keinginan untuk melanjutkan sekolah, dan PLN (hlm. 4)
orang-orang miskin di negeri ini. Lewat Di samping karakter tanggung jawab,
puisi, penyair memohon kepada koruptor karakter mandiri juga muncul dalam buku
agar jangan memakan uang rakyat. Puisi teks. Pelan tapi pasti kemandirian itu di-
ini jelas memberikan gambaran pemimpin kenalkan pada anak bahwa segala sesuatu
atau para elit yang berkuasa yang tidak harus diraihnya dengan perjuangan, seper-
memiliki karakter jujur dalam mengelola ti pada Buku 11 (BBI/IX/AYW-S) dalam
negara. cerpen “Bingkisan Lebaran” (hlm. 12—13)
Begitu pula dengan puisi “Negeri- dan pada cerpen “Sebatang Kara” (hlm.
ku”, penyair menggambarkan negara yang 32—33). Cerpen “Sebatang Kara” meng-
makmur, namun di dalamnya penuh de- gambarkan seorang anak laki-laki bernama
ngan ketidakjujuran para pemimpin dan Ogal, orang tuanya meninggal dunia. Ibu
pemegang kekuasaan. Akibatnya, sungguh gurunya yang merasa prihatin dengan hi-
ironis, rakyat melarat di tengah gelimang dup Ogal yang sudah sebatang kara me-
kekayaan kaum konglomerat dan para pe- minta agar tinggal di rumahnya. Walaupun
nguasa.Tatkala kejahatan korupsi telah ber- dia tinggal di rumah gurunya yang serba

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
56

kecukupan, Ogal tidak pernah duduk ber- yang bijak pada bahan makanan dengan
malas-malasan. Dia tetap mengerjakan pe- sedikit menggunakan zat adiktif.
kerjaan rumah sama seperti ketika orang Dengan adanya bahasan mengenai
tuanya masih hidup. Kebiasaannya bekerja pentingnya karakter gaya hidup sehat da-
keras, tidak suka menggantungkan diri lam buku teks SMP ini, diharapkan peserta
pada orang lain, dan terbiasa hidup priha- didik dapat bijak, selektif, dan cerdas me-
tin membuatnya tidak suka berfoya-foya nyikapi hidup sehingga tujuan pendidikan
walaupun hidupnya sudah nyaman. De- untuk melahirkan generasi yang kuat se-
ngan adanya nilai karakter ini, diharapkan cara menyeluruh, akal, jiwa, dan ruhaninya
peserta didik mampu mengimplementasi- terlaksana. Dengan demikian, akan tercipta
kan juga dalam kehidupan nyata. konfigurasi karakter dalam konteks totali-
tas proses psikologis dan sosial-kultural,
Bergaya Hidup Sehat yakni olahraga dan kinestetik.
Nilai karakter bergaya hidup sehat
banyak ditemukan dalam buku teks BSI. Disiplin, Rajin, Hemat, Sportif, dan Tegas
Nilai karakter tersebut muncul dalam buku Karakter disiplin dalam buku teks
1 (BI/VII/AA-SN) pada teks “Narkoba Ter- SMP disampaikan dalam berbagai teks, se-
nyata Menular” (hlm. 44). Di dalam teks perti dalam teks wacana, cerita, dan slogan.
tersebut, ditanamkan kesadaran akan ba- Buku yang memuat karakter disiplin, anta-
haya narkoba bagi generasi muda sehingga ra lain Buku 1 (BI/VII/AA-SN) dalam teks
mereka mengadakan gerakan kampanye yang memperlihatkan carut marut “Kondi-
antinarkoba. Berani mengatakan “tidak” si Lalu Lintas Indonesia” (hlm.16), pada
pada narkoba merupakan sikap positif teks cerita “Marty” (hlm. 55), Buku 3 (BI/
pada diri remaja yang patut ditiru. VII/N-D-YP) dalam teks wacana yang
Karakter gaya hidup sehat juga di- menggambarkan “Kedisplinan PNS” (hlm.
ungkap berturut-turut dalam Buku 8 (BI/ 235), dan Buku 5 (BIs1.2)/VII/P) dalam ce-
VIII/N-D-YP) berupa teks “Resep Hidup rita “Berpacu dengan Cita-Cita” (hlm.53—
Sehat dan Damai” (hlm. 132), “10 Cara agar 54A).
Hidup Lebih Tenang dan Damai” (hlm. Kedisiplinan merupakan cermin ke-
134—135), dan kutipan berita pentingnya teraturan hidup seseorang. Tidak ada yang
makanan organik untuk dikonsumsi (hlm. lebih penting dalam manajemen diri diban-
156—157). Dari kutipan berita tersebut di- dingkan dengan kedisiplinan. Selain pen-
jelaskan pentingnya makanan organik un- tingnya menemukan arah dan tujuan hi-
tuk dikonsumsi. Makanan organik yang di- dup yang jelas, kedisiplinan merupakan
maksud adalah makanan yang bahan ba- syarat mutlak untuk mencapai impian atau
kunya tumbuh tanpa pestisida, tanpa pu- melaksanakan misi hidup. Disiplin dalam
puk kimia, dan tanpa rekayasa genetika. mengembangkan diri (life time improvement)
Kutipan teks “Mengenal Zat Tambahan dalam segala aspek, misalnya disiplin da-
pada Makanan” (hlm. 23—24) pada Buku 9 lam mengelola waktu dan uang, disiplin
(CTLBI/VIII/KL) merupakan bagian pe- dalam melatih keterampilan setiap bidang
ngenalan karakter gaya hidup sehat pada yang dipilih. Untuk itu, belajar dari keber-
peserta didik. Teks ini memberikan wawas- hasilan orang-orang yang sukses luar biasa
an kandungan komposisi dan pemilihan dalam sejarah umat manusia sangatlah
penting dilakukan. Kesuksesan yang diraih

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


57

orang-orang terdahulu adalah berkat di- melakukan pekerjaan mengangkat sampah


siplin yang ditanamkan dalam diri mereka setiap hari sebelum berangkat ke sekolah.
sejak dini. Naseri dengan semangat dan kerja keras
Tujuan utama dari disiplin bukanlah tidak gengsi melakoni pekerjaan itu yang
hanya sekadar menuruti perintah atau pada sebagian orang menganggapnya men-
aturan saja. Patuh terhadap perintah dan dekati hina. Dalam benak Naseri, hanya
aturan merupakan bentuk disiplin jangka bekerja keras yang dapat mengantarkan-
pendek. Bentuk disiplin jangka panjang nya menjemput hari depan yang lebih baik
ada dalam tujuan pendidikan disiplin, ya- dari hari ini.
itu disiplin yang tidak hanya didasarkan Semangat dan kerja keras yang di-
pada kepatuhan terhadap aturan tetapi le- tunjukkan kedua orang tersebut merupa-
bih kepada pengembangan kemampuan kan upaya memaslahatkan manusia dan
untuk mendisiplinkan diri. lingkungannya. Artinya, tidak dikategori-
Selain disiplin, karakter rajin dan he- kan orang sebagai kerja keras orang yang
mat juga terdapat dalam buku teks. Rajin menghabiskan waktunya untuk mengedar-
menurut KBBI (Pusat Bahasa, 2008:1134) kan narkoba atau membuat ide untuk me-
adalah suka bekerja (belajar dan sebagai- rampok di bank karena keduanya dilaku-
nya), getol, sungguh-sungguh bekerja, se- kan bukan untuk memberikan kebaikan
lalu berusaha giat, kerapkali, terus-mene- kepada manusia. Akan tetapi, bekerja keras
rus. Hemat menurut KBBI (Pusat Bahasa, dengan halal tanpa menjadi seorang pe-
2008:490) adalah berhati-hati dalam mem- minta-minta seperti ditekankan dalam Al-
belanjakan uang, dan sebagainya, tidak bo- quran Surat Al Ankabut ayat 69 yang ar-
ros, cermat. Berdasarkan temuan peneliti- tinya “Dan orang-orang yang berjihad untuk
an, karakter hemat dalam buku teks ba- (mencari keridhaan) Kami. Kami akan tunjuk-
nyak ditemukan pada dongeng, novel, dan kan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
teks-teks lainnya. Hal itu terlihat pada sungguh Allah beserta orang-orang yang ber-
Buku 5 (BIs1.2)/VII/P) dalam kutipan do- buat baik.
ngeng “Semut yang Hemat” (hlm. 74—
75A), Buku 11 (BBI/IX/AYW-S) dalam ku- Percaya Diri
tipan novel “Azab dan Sengsara” (hlm. Percaya diri menurut Kemendiknas
127—129). (2010:17) adalah sikap yakin akan kemam-
puan diri sendiri terhadap pemenuhan ter-
Semangat dan Kerja Keras capainya setiap keinginan dan harapannya.
Karakter semangat dan kerja keras Salah satu kutipan karakter percaya diri
ditemukan dalam beberapa buku teks, an- dalam buku teks BI SMP diungkap dalam
tara lain pada Buku 8 (BI/VIII/N-D-YP) Buku 11 (BBI/IX/AWY-S) pada teks drama
yang menggambarkan kisah nyata yang (hlm. 230—231). Kutipan drama tersebut
dilakoni seorang mahasiswa UIN Syarif memberikan gambaran bahwa hidup harus
Hidayatullah, Ciputat, Tangerang (hlm. percaya pada diri sendiri, percaya kepada
27). Hal yang sama dilakoni Naseri (hlm. kekuatan sendiri, tidak bergantung pada
50—51) dalam Buku 13 (BI/IX/N-D-YP). dukun atau kekuatan lain. Percaya pada
Kisah ini dihadapi oleh seorang peserta diri sendiri untuk meraih kesuksesan. Na-
didik dari sebuah SMK yang bernama Na- mun, walaupun zaman sudah mengglobal,
seri. Demi membiayai sekolahnya, Naseri

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
58

masih ada saja manusia Indonesia yang mangat kewirausahaan dan memperba-
percaya pada hal-hal gaib. nyak wirausahawan, Pemerintah telah me-
Benar yang pernah dideskripsikan ngeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun
budayawan Mochtar Lubis (2001) bahwa 1995 tentang Gerakan Nasional Memasya-
karakter bangsa Indonesia yang negatif, rakatkan dan Membudayakan Kewirausa-
yakni masih percaya pada takhyul. Dulu haan. Instruksi ini mengamanatkan kepada
dan sekarang juga, masih ada yang demi- seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia
kian, manusia Indonesia percaya pada batu, untuk mengembangkan program-program
gunung, pantai, sungai, danau, karang, po- kewirausahaan. Pemerintah menyadari be-
hon, patung, bangunan, keris, pisau, pe- tul bahwa dunia usaha merupakan tulang
dang, itu punya kekuatan gaib, keramat, punggung perekonomian nasional sehing-
dan manusia harus mengatur hubungan ga harus diupayakan untuk ditingkatkan
khusus dengan ini semua. Selain itu, ma- secara terus-menerus. Melalui gerakan ini
nusia Indonesia punya watak yang lemah. diharapkan karakter kewirausahaan akan
Karakter kurang kuat. Manusia Indonesia menjadi bagian dari etos kerja masyarakat
kurang kuat mempertahankan atau mem- dan bangsa Indonesia sehingga dapat me-
perjuangkan keyakinannya. Mudah apalagi lahirkan wirausahawan-wirausahawan ba-
dipaksa dan demi untuk “survive” bersedia ru yang andal, tangguh, dan mandiri.
mengubah keyakinannya. Oleh sebab itu, Dalam konteks ini, pendidikan kewi-
dapat dilihat pelacuran intelektual amat rausahaan harus mampu mengubah pola
mudah terjadi terhadap manusia Indone- pikir para peserta didik sebagaimana yang
sia. dikemukakan oleh Kasmir (Kemendiknas,
Agar tidak tergelincir pada sifat feo- 2010b:22). Pendidikan kewirausahaan akan
dal, percaya pada hal gaib, perlu ditum- mendorong peserta didik agar memulai
buhkan sikap positif dalam memandang mengenali dan membuka usaha atau ber-
diri sendiri dengan mengatakan bahwa ti- wirausaha. Pola pikir yang selalu beorien-
dak ada kesuksesan tanpa perjuangan dan tasi menjadi karyawan diputar balik men-
pengorbanan. Dalam berjuang, harus ada jadi berorientasi untuk mencari karyawan.
yang dikorbankan. Itulah pengorbanan Dengan demikian kewirausahaan dapat di-
demi sebuah perjuangan. ajarkan melalui penanaman nilai-nilai ke-
wirausahaan yang akan membentuk karak-
Berjiwa Wirausaha ter dan perilaku untuk berwirausaha agar
Karakter berjiwa wirausaha dalam para peserta didik kelak dapat mandiri da-
buku teks BSI terdapat pada kutipan, an- lam bekerja atau mandiri usaha.
tara lain pada Buku 7 (MJIPBSI/VIII/DH-
BW-SL) dalam teks “Pendidikan Kewira- Berpikir Logis, Kritis, Kreatif, Inovatif,
usahaan” (hlm. 66). Kutipan tersebut meng- dan Cerdas
gambarkan pentingnya karakter berjiwa Karakter berpikir logis, kritis, kreatif,
wirausaha ditanamkan dalam diri peserta inovatif, dan cerdas yang terdapat dalam
didik agar memiliki pola pikir cerdas, krea- buku teks, antara lain kreatif dalam berkar-
tif, menghadapi tantangan seberat apa pun ya diungkap dalam Buku 4 (BSI/VII/MS)
dalam menciptakan kreasi dan inovasi ke- halaman 61—63. Cerminan sikap kreatif
budayaan. Dalam Kemendiknas (2010b:19) dari drama tersebut dapat dicermati dari
dinyatakan bahwa dalam membangun se- sejumlah aktivitas yang dilakukan Ratu

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


59

Pandan Wangi. Selain melukis, Ratu Pan- kan peserta didik dapat selektif dan cerdas
dan Wangi juga mengembangkan kreasi- serta tidak mengikuti gaya hidup hidup
nya dengan banyak menulis. Sikap Ratu yang dapat merusak dirinya sendiri.
Pandan Wangi itulah yang patut ditiru
oleh peserta didik. Ingin Tahu
Selain sikap kreatif Ratu Pandan Wa- Sikap dan tindakan yang selalu ber-
ngi dalam kutipan wawancara, sikap kritis upaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan cerdas remaja dalam memilih tayang- dan meluas dari apa yang dipelajari, dili-
an juga perlu dilakukan seperti diungkap hat, dan didengar merupakan karakter rasa
dalam Buku 9 (CTLBI/VIII/KL) pada teks ingin tahu (Kemendiknas, 2010:17). Karak-
“Sinema Remaja Tayangan Televisi Kita” ter rasa ingin tahu muncul pada Buku
dan Buku 11 (BBI/IX/AYW-S) pada teks (BSI/VII/MS) dalam cerita rakyat “Batu
“Awas Dehumanisasi” (hlm.122—123). Ke- Api” (hlm. 21—23) yang merupakan Cerita
dua kutipan tersebut menggambarkan ta- rakyat dari Irian Jaya diterbitkan Putra Negara.
yangan sineas dan iklan di televisi kering Cerita rakyat dari Irian Jaya (Papua)
dengan nilai edukasi. Dominasi budaya tersebut menggambarkan bahwa sejak da-
membodohi akibat pengaruh tayangan hulu manusia itu selalu memiliki rasa ingin
media (terutama budaya menonton melalui tahu. Dengan keingintahuan itu, maka pe-
TV) pengaruhnya pada masyarakat cukup ngetahuan dapat berkembang. Kebenaran
luar biasa terutama generasi muda. Ton- cerita tentang sebuah batu yang dapat me-
tonan gaya hedonisme, mengumbar keme- ngeluarkan api itu tidak dapat disangkal.
wahan, menebar horor, marak mewarnai Dahulu kala sebelum korek api tercipta,
tayangan televisi yang dapat menjadi an- api dihasilkan dari gesekan benda keras.
caman yang mudah ditiru generasi muda Lambat laun seiring perkembangan buda-
saat ini. Kurangnya muatan budaya dan ya dan pemikiran manusia terciptalah ko-
nilai edukasi dalam tayangan tersebut akan rek api. Selama sikap ingin tahu muncul,
menyebabkan hilangnya karakter aktif pro- maka akan menghadirkan wujud represen-
duktif bagi generasi muda sehingga lahir tamen baru yang membangun dunia kehi-
gaya hidup yang konsumtif, hura-hura, ek- dupan baru.
sentrik, ke mal, restoran, dan sejumlah per-
gaulan hedonis. Inilah penyakit nyata yang Cinta Ilmu dan Gemar Membaca
mewarnai sebagian generasi muda saat ini. Salah satu tujuan pendidikan nasio-
Mochtar Lubis dalam bukunya Ma- nal yang dicanangkan dalam Undang-Un-
nusia Indonesia (2001) menyatakan bahwa dang Sisdiknas adalah melahirkan generasi
salah satu ciri karakter manusia Indonesia atau peserta didik yang berilmu dan ber-
adalah cenderung boros. Dia senang ber- pengetahuan. Untuk melahirkan generasi
pakaian bagus, memakai perhiasan, ber- berilmu dan berpengetahuan harus memi-
pesta-pesta. Hari ini ciri manusia Indonesia liki karakter cinta terhadap ilmu pengeta-
ini menjelma dalam hubungan memba- huan dan gemar membaca. Cinta ilmu (Ke-
ngun rumah mewah, mobil mewah, pesta mendiknas, 2010:18) adalah cara berpikir,
besar, hanya memakai barang buatan luar bersikap dan berbuat yang menunjukkan
negeri, main golf, singkatnya segala hal kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang serba mahal. Dengan adanya gambar- yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan.
an karakter ini dalam buku teks, diharap-

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
60

Karakter cinta ilmu dalam buku teks 109). Ketabahan yang digambarkan oleh
terlihat pada Buku 7 (MJIPBSI/VIII/DH- seorang ibu dalam dongeng tersebut patut
BW-SL) dalam teks “Ilmuan Sedari Muda” diteladani. Di tengah isak tangis anaknya
(hlm. 89—91). Teks tersebut mengungkap yang kelaparan, sang ibu berusaha dengan
perlunya menumbuhkan karakter cinta ter- tabah mengolah ladang agar dapat mena-
hadap ilmu pengetahuan dan mengem- nam padi yang kelak akan dimasak men-
bangkan panggilan menjadi ilmuan sedari jadi nasi untuk anaknya. Namun, ketabah-
muda. Berbagai upaya, seperti lomba karya an sang ibu tidak membuahkan hasil ka-
ilmiah, festival sains, pembangunan pusat rena sang anak yang sudah sangat kelapar-
peragaan Iptek dan Taman Pintar memiliki an tidak dapat lagi bertahan hidup. Kutip-
mata rantai utuh untuk menyemaikan ba- an dongeng tersebut memberikan pesan se-
kat ilmuwan sedari muda. cara tersirat bahwa peserta didik menghar-
Selain cinta ilmu, karakter budaya gai makanan yang disuguhkan orang tua
gemar membaca juga sangat penting bagi (ibu) dan tidak menghambur-hamburkan
peserta didik. Kata-kata bijak yang menga- makanan. Ketabahan yang sama juga di-
takan bahwa buku adalah jendela infor- ungkap pada Buku 2 (BIBK/VII/SS-S) da-
masi dunia menemukan relevansinya yang lam cerpen “Pada Tikungan Berikutnya”
semakin kuat dalam abad informasi dewa- (hlm. 164—168), dan Buku 5 (BIs1.2/VIIB/
sa ini. Adanya arus global yang melanda P) pada lagu “Titip Rindu Buat Ayah”
dunia dan mengandaikan semakin cepat- (hlm.64B). Kutipan lagu tersebut meng-
nya arus informasi dari berbagai belahan gambarkan ketabahan sang ayah dalam
dunia hanya dapat diikuti dengan baik jika mengarungi kerasnya kehidupan. Walau-
orang mau membaca. Nurgiyantoro (2013: pun tubuhnya sudah renta memikul beban
47) menegaskan bahwa bangsa yang maju hidup, namun tetap saja tabah mencari naf-
di dunia ini pasti didukung oleh warganya kah untuk keluarganya.
yang haus bacaan. Pentingnya budaya Selain karakter tabah, karakter sabar
membaca juga telah ditegaskan Taufik Is- juga terdapat dalam buku teks pelajaran.
mail dalam tulisannya yang berjudul Sabar menurut KBBI (Pusat Bahasa, 2008:
“Agar Anak Bangsa Tak Rabun Membaca 1196) adalah tahan menghadapi cobaan
Tak Pincang Mengarang”. Ia menyatakan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa,
bahwa peradaban bangsa ditentukan oleh tidak lekas patah hati), tabah, tenang, tidak
penanaman literasi buku di sekolah mela- tergesa-gesa, tidak terburu nafsu.
lui buku sastra. Jadi, sastra diyakini mam-
pu memotivasi anak untuk suka membaca, Teliti, Cermat, dan Hati-hati
mampu mengembalikan anak kepada buku. Karakter teliti menurut KBBI (Pusat
Bahasa, 2008:1427) adalah cermat; seksama;
Tabah dan Sabar hati-hati; ingat-ingat. Karakter teliti, cer-
Tabah menurut KBBI (Pusat Bahasa, mat, dan hati-hati muncul pada Buku 6
2008:1370) adalah tetap dan kuat hati (da- (BBI/VIII/AYW-S) dalam kutipan teks
lam menghadapi bahaya dan sebagainya), “Melatih Kecermatan dengan Permainan
berani. Beberapa kutipan teks yang me- Dakon” (hlm. 47—48). Kutipan teks terse-
ngandung karakter tabah di antaranya but menggambarkan bahwa di balik per-
pada Buku 1 (BI/VII/AA-SN) dalam “Do- mainan tradisional seperti dakon mengan-
ngeng dari Provinsi Lampung” (hlm.107— dung banyak nilai karakter di dalamnya

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


61

seperti ketelitian, kecermatan, kejujuran, kali, demokratis, bijaksana, dan dapat di-
dan ekonomis. Dengan menggalakkan per- percaya sebanyak 24 kali. Berikut dipapar-
mainan dakon berarti melestarikan budaya kan nilai karakter dalam hubungannya de-
tradisional. ngan sesama.
Selain ketelitian dalam permainan
tradisional, seperti dakon, kecermatan, dan Sadar akan Hak dan Kewajiban Diri dan
kehati-hatian juga perlu dilakukan dalam Orang Lain
mendiagnosis kesehatan seperti diungkap Sadar akan hak dan kewajiban diri
pada Buku 15 (BIs1.2/IXA/P) dalam kutip- dan orang lain menurut Kemendiknas
an “Keakuratan Diagnosis Menuntut Kete- (2010:18), yakni sikap tahu dan mengerti
litian” (hlm.16—17A). Dari kutipan teks di- serta melaksanakan apa yang menjadi mi-
ungkap keakuratan dan kecermatan dalam lik atau hak diri sendiri dan orang lain ser-
mendiagnosis suatu penyakit dituntut ke- ta tugas atau kewajiban diri sendiri serta
telitian yang tinggi sehingga diperlukan orang lain. Karakter ini muncul salah satu-
alat bantu yang canggih. Selain sikap po- nya pada Buku 11 (BBI/IX/AYW-S) dalam
sitif para pelaku medis, diperlukan juga cerpen “Alun-Alun Suryakencana” (hlm.
peningkatan pengetahuan yang memadai 83—85). Dari kutipan cerpen tersebut di-
untuk menunjang tugas dan tanggung ja- gambarkan kisah seorang pejabat yang me-
wabnya yang rentan dengan nyawa orang nomorsatukan kekayaan dan kejayaan da-
banyak. Hal itu mengingat akhir-akhir ini lam kehidupan, mementingkan kepenting-
banyak disinyalir terjadi malpraktik di ru- an pribadi di atas kepentingan golongan,
mah-rumah sakit. Oleh sebab itu, dengan menggunakan tempat umum yang tidak
adanya peningkatan pengetahuan dari para semestinya, dan bersifat boros. Karakter
ahli medis yang didukung oleh alat-alat pejabat sejatinya menjadi teladan bagi ma-
kesehatan yang super canggih diharapkan syarakat, namun rakyat sudah terlalu se-
malpraktik menjadi berkurang. ring melihat berbagai paradoks. Saat me-
nikahkan anaknya, yang diberi hak istime-
Nilai Karakter dalam Hubungannya de- wa dan dipandang mulia adalah pejabat
ngan Sesama dan yang berharta. Rakyat kecil dan orang
Nilai karakter manusia dalam hu- biasa dibiarkan berdiri berjam-jam meng-
bungannya dengan sesama adalah karakter antri untuk bersalaman.
yang berhubungan dengan sesama manu-
sia dalam masyarakat, bukan atas dasar Patuh pada Aturan-Aturan Sosial
kepentingan individu atau pribadi. Berda- Patuh pada aturan-aturan sosial
sarkan hasil analisis dari 15 buku teks pe- adalah sikap menurut dan taat terhadap
lajaran ditemukan bahwa nilai karakter aturan-aturan berkenaan dengan masya-
manusia dalam hubungannya dengan se- rakat dan kepentingan umum (Kemen-
sama sebanyak 186 kali. Varian karakter sa- diknas, 2010:18). Berdasarkan penelitian
dar akan hak dan kewajiban diri dan orang ditemukan beberapa karakter patuh pada
lain sebanyak 11 kali, patuh pada aturan aturan-aturan sosial seperti dalam Buku 3
sosial sebanyak 6 kali, menghargai karya (BI/VII/N-D-YP) dalam teks “Remaja
dan prestasi orang lain sebanyak 20 kali, Liar Gedor Mobil” (hlm. 64). Kutipan ter-
santun, suka menolong, tenggang rasa, go- sebut menggambarkan secara oposisional
tong-royong, dan kerja sama sebanyak 125 dari karakter patuh pada aturan-aturan

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
62

sosial. Indonesia yang dikenal selama ini dorong dirinya untuk menghasilkan se-
penduduknya ramah, akhir-akhir ini di- suatu yang berguna bagi masyarakat, dan
resahkan oleh ulah para remaja liar yang mengakui dan menghormati keberhasilan
berkeliaran mengganggu pengendara mo- orang lain (Kemendiknas, 2010:18). Karak-
bil di jalan raya. Aksi remaja liar tersebut ter ini muncul pada Buku 4 (BSI/VII/MS)
kadang melakukan pemalakan atau aksi dalam teks “Gesang, sang Maestro yang
kekerasan lain yang sangat meresahkan Bersahaja” (hlm. 76—78) dan Buku 15
masyarakat, bahkan para turis mancane- (BIs1.2/IXB/P) dalam cerpen “Hadiah Ke-
gara yang datang ke Indonesia. Aksi yang rajinan” (hlm. 50—52B). Siapa yang tidak
sama dilakukan remaja pada Buku 11 mengenal Gesang, sang pencipta lagu “Be-
(BBI/IX/AYW-S) halaman 135. Dari ku- ngawan Solo” (hlm. 76—78). Karyanya
tipan tersebut apabila mengikuti pemikir- yang spektakuler pada bidang seni patut
an Jurgen Hubermas, perilaku kaum re- diteladani. Menghargai karya seni ciptaan
maja yang terlibat kehidupan geng sebe- sang Maestro, Gesang, merupakan salah
narnya sedang mengalami distorsi komu- satu bentuk manifestasi kecintaan pada
nikasi. Kaum remaja tidak mampu me- bangsa. Selain itu, dengan menghargai kar-
mahami atau sengaja tidak mau menye- ya orang lain berarti memiliki sikap toleran
pakati aturan budaya, masyarakat, dan dan demokratis sekaligus dapat menela-
komunitas. Selain itu, aksi kekerasan para dani kreativitasnya. Begitu pula dalam cer-
remaja disinyalir karena faktor ekonomi pen “Hadiah Kerajinan” (50—52B) meng-
dan pengangguran yang meningkat. gambarkan sikap seorang guru yang meng-
Mu’in (2011:41—42) menyatakan bah- hargai karya peserta didiknya dengan mem-
wa akar kekerasan adalah ketika sistem berikan hadiah. Sikap tersebut dilakukan
ekonomi (yang saat ini kapitalistik) mem- guru untuk merangsang peserta didik yang
buat banyak orang terteror dengan kebu- lain agar dapat bersaing secara sehat, to-
tuhan hidupnya sendiri, tertekan oleh ke- leran, dan demokratis terhadap prestasi
adaan, dan kemudian melakukan hal-hal orang lain.
yang berada di luar batas-batas kemanusia-
an. Sebagaimana Mahatma Gandhi menga- Santun, Suka Menolong, Tenggang Rasa,
takan, “Akar kekerasan itu adalah keme- Gotong Royong, dan Kerja Sama
wahan tanpa bekerja, kesenangan tanpa Sikap santun dalam buku teks mun-
hati nurani, ilmu tanpa kepribadian, per- cul dalam berbagai variasi teks. Sikap san-
dagangan tanpa moralitas, sains tanpa hu- tun tersebut, berturut-turut dalam buku
manitas, penyembahan tanpa pengorban- teks yang sama, antara lain santun dalam
an, politik tanpa prinsip.” Dengan adanya bertelepon seperti pada Buku 1 (BI/VII/
nilai karakter ini dalam buku teks, diharap- AA-SN) dalam kutipan teks “Kesopanan
kan peserta didik dapat memiliki perilaku dalam Bertelepon” (hlm. 31), santun dan
yang positif dalam menyikapi aturan-atur- prihatin melihat kepedihan dalam puisi
an sosial yang berlaku di masyarakat. “Sahabatku” (hlm. 84) dan dalam puisi
“Kemiskinan” (hlm. 84).
Menghargai Karya dan Prestasi Orang Sikap santun, suka menolong, tabah,
Lain dan tulus juga patut diteladani dari do-
Menghargai karya dan prestasi orang ngeng “Hati yang Tulus” (hlm. 116—18A)
lain adalah sikap dan tindakan yang men- pada Buku 5 (BIs1.2/VIIA/P). Dongeng

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


63

tersebut menggambarkan ketulusan hati desanya yang masa bodoh dan bebal untuk
Mercy yang tabah, ikhlas bersusah payah bergotong-royong membangun sistem iri-
menerjang semua rintangan mencari obat gasi. Usahanya itu membuat masyarakat
demi kesembuhan kakeknya. Sikap santun desa tersadar yang kemudian melakukan
dan tulus yang diperlihatkan Mercy bukan gotong-royong membangun irigasi. Akhir-
hanya terhadap kakeknya, tetapi terhadap nya, berkat gotong-royong antara sesama
semua orang yang memerlukan pertolong- masyarakat desa, sawah mereka yang keke-
an. Sikap itu diperlihatkan ketika dalam ringan menjadi subur kembali dengan ada-
perjalanannya mencari obat untuk kakek- nya sistem irigasi. Itulah gambaran keber-
nya, setiap menemui orang yang kesusah- samaan dan gotong-royong yang masih ter-
an selalu ditolongnya. Sikap santun dan lihat pada masyarakat di pedesaan yang di-
solidaritas muncul pula pada Buku 6 (BBI/ harapkan dapat diimplementasikan oleh
VIII/AYW-S) dalam bentuk petikan drama peserta didik saat ini.
yang menggambarkan solidaritas anggota
PMI pada situasi perang (hlm. 43—44). Demokratis, Bijaksana, dan dapat Diper-
Wujud kepekaan dan rasa kemanu- caya
siaan dapat pula dilihat pada Buku 12 (BI/ Karakter demokratis adalah karakter
IX/AA-Y-S) dalam bentuk puisi “Hayatilah yang dibangun di atas dasar nilai-nilai
Sayang” (hlm. 23) dan lagu “Usah Kau demokratis. Chamin (Mustakim, 2011:77)
Lara Sendiri” (hlm. 24), Buku 13 (BI/IX/ mengatakan bahwa nilai-nilai demokratis,
N-D-YP) dalam “Bakti Sosial untuk Pra- antara lain kebebasan (berpendapat, berke-
jurit” (hlm. 68—69), Buku 15 (BIs1.2/IXA/ lompok, berpartisipasi) menghormati orang
P) dalam “GP Anshor dan Walubi Bangun atau kelompok lain, kesetaraan, kerja sama,
3.000 Rumah Korban Tsunami Aceh” (hlm. persaingan, dan kepercayaan.
18—19), dan teks “Bantuan bagi Korban Salah satu sikap seorang pemimpin
Terkumpul Rp39 Miliar” (hlm. 19—20). yang tidak demokratis dalam suatu kantor
Selain sikap santun dan suka meno- terlihat pada kutipan drama “Tuan Amin”
long, karakter lain dalam buku teks adalah (hlm. 24—25) pada Buku 7 (MJIPBSI/VIII/
gotong-royong. Karakter ini merupakan DH-BW-SL) Kutipan tersebut menggam-
bentuk karakter bangsa yang sudah dilaku- barkan sikap seorang pemimpin yang me-
kan sejak nenek moyang dulu dan masih lihat perbedaan antara pimpinan dan ba-
berlaku pada masyarakat yang tinggal di wahan. Tuan Amin mencerminkan seorang
daerah pedalaman dan pedesaan. Karakter pemimpin yang tidak mau berbicara lang-
gotong royong ini muncul dalam bentuk sung dengan bawahannya. Menurutnya,
kutipan novel “Pulang” yang muncul seka- pemimpin dan bawahan tidak dapat di-
ligus dalam dua buku, yakni Buku 11 (BBI/ samakan derajatnya. Sementara itu, karak-
IX/AWY-S) halaman 59 dan Buku 14 ter bijaksana juga terdapat dalam buku teks
(CTLBI/IX/NH) halaman 10—12. Kutipan SMP. Karakter bijaksana tersebut muncul
teks tersebut menggambarkan awalnya ma- dua kali pada Buku 12 (BI/IX/AA-Y-S) da-
syarakat desa yang miskin karena malas lam bentuk kutipan dongeng (hlm. 90), dan
membangun desa. Piko yang datang dari dalam bentuk syair “Syair Pesanan Ayahan-
perantauan prihatin melihat keadaan desa- da (hlm. 21).
nya. Lewat pidatonya di depan jamaah Ju- Kutipan dongeng (hlm. 90) meng-
mat, ia berusaha menyadarkan penduduk gambarkan seorang raja yang bijaksana

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
64

dalam membuat keputusan kepada dua nyak 10 kali. Selebihnya pada buku-buku
orang ibu yang sama-sama mengaku se- teks yang lain kurang dari 10 kali muncul.
bagai pemilik bayi. Berkat kebijaksanaan- Pesan pentingnya memiliki karakter
nya, sang raja dapat membuat keputusan peduli sosial dan lingkungan muncul pada
dengan adil. Di pihak lain, syair ayahanda Buku 3 (BI/VII/N-D-YP) dalam dongeng
(hlm. 21) merupakan syair yang dibuat un- “Petuah Pohon Tua” (hlm. 89—90) dan
tuk menasihati pemimpin. Ungkapan syair Buku 9 (CTLBI/VIII/KL) dalam lagu “Beri-
nasihat moral antara ayah dan anak, me- ta Kepada Kawan” (hlm. 168). Ketika ma-
rupakan alegori tentang relasi penguasa- nusia merasa sebagai makhluk yang paling
abdi. Sebuah peringatan kepada raja tanpa berkuasa di bumi, ia merasa berhak meng-
menjatuhkan wibawanya di hadapan rak- eksploitasi alam sekehendak hatinya. De-
yat. Meskipun raja adalah mudirnya, na- ngan demikian, rusaklah alam karena mati-
mun dari segi kekuasaan tetaplah ia raja nya hati nurani manusia. Manusia meman-
yang harus dihormati dan dibela oleh faatkan alam bukan berdasarkan asas ke-
RAH. Dengan adanya karakter demokratis butuhan melainkan berdasarkan pada naf-
dan bijaksana dalam buku teks tersebut, su untuk mengeksploitasi dengan tujuan
diharapkan mampu menumbuhkan sikap menumpuk harta. Keserakahan manusia
positif pada peserta didik untuk bersikap dengan cara merambah, menebang pohon
bijak ketika menjadi seorang pemimpin secara serampangan mengakibatkan ke-
dalam memutuskan masalah. rugian besar dalam memelihara keragaman
hayati hutan. Selain akan berdampak pada
Nilai Karakter dalam Hubungannya de- pemusnahan sebagian atau seluruh jenis
ngan Lingkungan keragaman sumberdaya hayati hutan, juga
Nilai karakter dalam hubungannya akan berdampak buruk pada kehidupan
dengan lingkungan dengan varian sikap manusia seperti terjadinya kekeringan di
peduli sosial dan lingkungan (Kemendik- musim kemarau dan kebanjiran di musim
nas, 2010:18) adalah sikap dan tindakan hujan.
yang selalu berupaya mencegah kerusakan Selain kutipan gambaran kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan lingkungan akibat kurang peduli terhadap
mengembangkan upaya-upaya untuk mem- lingkungan, dalam buku teks juga terdapat
perbaiki kerusakan alam yang sudah ter- kutipan yang membesarkan hati, seperti
jadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi pada Buku 1 (BI/VII/AA-SN) dalam teks
orang lain dan masyarakat yang membu- “Keindahan Alam Bawah Laut” (hlm.136—
tuhkan. 137) dan “Menjaga Keberadaan Penyu di
Dari hasil analisis 15 buku teks di- Pantai Tulaun Sulawesi Utara” (hlm.132—
temukan karakter manusia terhadap ling- 133). Kedua kutipan teks tersebut meng-
kungan dengan varian peduli sosial dan gambarkan kepedulian terhadap kelang-
lingkungan cukup intensif muncul, yakni sungan hidup biota laut. Kepedulian ter-
sebanyak 83 kali. Varian peduli sosial dan hadap kelestarian bawah laut dengan pen-
lingkungan terlihat paling banyak muncul canangan bebas sianida dan sikap nelayan
pada Buku 6 (BBIVIII/AWY-S), yakni seba- di Minahasa terhadap binatang penyu
nyak 14 kali, menyusul kemudian Buku 5 yang hampir punah merupakan bentuk ke-
(BIs1.2/VIIAB/P), yakni sebanyak 11 kali sigapan menghadapi tantangan globalisasi.
dan Buku 1 (BI/VII/AA-SN), yakni seba-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


65

Kesadaran pentingnya menjaga ling- kelas VII terbitan Depdiknas, yakni rata-
kungan dari pencemaran udara juga diper- rata 12 kali muncul.
lukan seperti pada Buku 7 (MJIPBI/VIII/ Nasionalis. Beberapa nilai karakter
DH-BW-SL) dalam teks “Jadikan Kendara- nasionalis terlihat dalam buku teks BSI, se-
an Bersahabat dengan Alam” (hlm. 29— perti pada Buku 2 (BIBK/VII/SS-S) dalam
30). Perlunya upaya menciptakan kota kutipan teks “Benderaku” (hlm. 140) dan
yang bersih, sehat, indah, nyaman, dan “Berdiri di Atas Kaki Sendiri” (hlm.152—
rapi diungkap pada Buku 11 (BBI/IX/ 153). Kehebatan tokoh Diponegoro dalam
AYW-S) halaman 133. Gambaran figur melawan penjajah dapat menggugah jiwa
yang peduli lingkungan pada Buku 2 nasionalisme generasi muda, muncul ber-
(BIBK/VII/SS-S) dalam wawancara “Emil samaan dalam dua buku teks, yakni pada
Salim Berjuang untuk 'Planet Biru'” (hlm. Buku 1 (BI/VII/AA-SN) halaman 97 dan
85—88). Buku 3 (BI/VII/N-D-YP) halaman 39—40.
Dengan adanya nilai karakter peduli Para pahlawan dahulu membela bangsa
pada lingkungan dalam buku teks diharap- dengan mengusir penjajah, sedangkan ge-
kan peserta didik bijak dalam mengelola nerasi muda saat ini mengisi kemerdekaan
alam. Dengan memiliki karakter peduli dengan belajar dan bekerja keras.
lingkungan, diharapkan peserta didik sa- Sikap nasionalis dalam bentuk kecin-
dar bahwa sikap baik antara manusia de- taan kepada pemerintah muncul pada
ngan alam akan melahirkan kebudayaan Buku 1 (BI/VII/AA-SN) dalam teks “Sri
yang di dalamnya keberlangsungan alam Sultan Hamengku Buwono IX” (hlm. 121—
terus terjaga agar usianya yang semakin 122), bangga terhadap produk negeri sen-
tua masih kuat memberikan sumber-sum- diri muncul pada Buku 4 (BSI/VII/MS) da-
ber kehidupan bagi umat manusia. Kemis- lam teks “Tanda untuk Lindungi Batik In-
kinan perlu diberantas, produksi pangan donesia” (hlm. 94—95), Buku 8 (BI/VIII/
perlu ditingkatkan, tetapi bukan dengan N-D-YP) dalam puisi “Cintailah Rupiah”
eksploitasi sumber daya alam, melainkan (hlm. 168—169), dan Buku 10 (BIs1.2/
dengan pemerkayaan sumber daya alam. VIIIA/P) dalam teks “Mooryati Soedibyo
Tak Henti Memperkenalkan Jamu Indo-
Nilai Kebangsaan nesia” (hlm.133A. Di pihak lain, pada Buku
Nilai kebangsaan merupakan cara 9 (CTLBI/VIII/KL) merupakan kritik Tau-
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang fik Ismail terhadap pemerintah lewat puisi
menempatkan kepentingan bangsa dan “Kembalikan Indonesia Padaku” (hlm.
negara di atas kepentingan diri dan kelom- 168).). Batik dan jamu merupakan produk
poknya. Nilai kebangsaan ini terdiri atas Indonesia yang perlu dibanggakan. Ada-
nasionalis dan menghargai keberagaman pun puisi “Cintailah Rupiah” merupakan
(Kemendiknas, 2010:19). Berdasarkan hasil kritik terhadap pemerintah dan kalangan
analisis pada 15 buku teks pelajaran dite- elit kaya yang mengumbar perintah untuk
mukan bahwa nilai kebangsaan muncul se- cinta pada rupiah. Padahal, mereka sendiri
banyak 118 kali yang terbagi dalam nasio- lebih memilih menukar rupiah dengan do-
nalis sebanyak 97 kali dan menghargai ke- lar. Rakyat semakin tidak tahan dengan
beragaman sebanyak 21 kali. Nilai kebang- ulah munafik pemerintah dan para elit
saan terlihat dominan muncul pada buku kaya. Sikap nasionalis semu di kalangan
pemuka negeri dengan berpura-pura ber-

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
66

pancasila memuakkan rakyat kecil. Bagai- semangat kecurigaan yang ditumbuhsu-


mana rakyat dapat berkarakter nasionalis, burkan akan menuai beragam bencana.
kalau pejabat dan para elit kaya di depan Membangun semangat menghargai
mata penuh dengan riya dan dusta ber- perbedaan perlu terus didengung-dengung-
pura-pura memiliki jiwa nasionalis. kan dan diharapkan dapat diimplementasi-
Konteks lain diungkap pada Buku 10 kan oleh peserta didik supaya bangsa ini
(BIs1.2/VIIIA/P) dalam kutipan “Menga- tidak mudah panas bila berbeda, tidak mu-
rungi Lautan Menyatukan Bangsa” (hlm. dah gatal bila berbeda, tidak berprasangka
57—58A). Kutipan tersebut menggambar- negatif kepada kelompok yang berbeda,
kan upaya penyadaran generasi muda un- tidak merasa diri yang terbaik. Semangat
tuk meningkatkan rasa nasionalisme dan membangun kebersamaan untuk mencipta-
rasa cinta tanah air melalui promosi poten- kan kehidupan yang aman perlu terus di-
si budaya dan tradisi lewat kegiatan ke- kobarkan.
pariwisataan. Melalui kegiatan wisata ba-
hari diharapkan generasi muda dapat me- PENUTUP
mahami bahwa potensi tiap daerah ber- Buku teks pelajaran Bahasa Indonesia
beda namun berada dalam satu kesatuan, yang dibutuhkan guru dan peserta didik
yakni negara Indonesia sehingga ancaman bukan hanya semata-mata menyajikan ma-
disintegrasi bangsa dapat ditepis. Selain teri kebahasaan dan kesastraan untuk me-
itu, wisata bahari diharapkan dapat me- wujudkan kemahiran berbahasa dan ber-
nyadarkan generasi muda bahwa trans- sastra melainkan buku ajar yang di dalam-
portasi laut merupakan salah satu sarana nya memuat dan mengintegrasikan nilai-
pemersatu bangsa. nilai pendidikan karakter. Nilai pendidikan
Menghargai Keberagaman. Karakter karakter mencakupi lima hubungan karak-
terakhir yang ditemukan dalam penelitian ter, yakni nilai karakter dalam hubungan-
ini adalah menghargai keberagaman atau nya dengan Tuhan YME, diri sendiri, se-
multikulturalisme. Karakter ini muncul pa- sama, lingkungan, dan bangsa. Dari lima
da Buku 2 (BIBK/VII/SS-S) dalam petikan hubungan karakter yang dicanangkan da-
wawancara “Belahan Dunia Muslim mana lam penelitian, yakni karakter manusia ter-
yang paling menarik bagi Anda?” (hlm. hadap Tuhan, diri sendiri, sesama, ling-
159-160), Buku 7 (BJIPBSI/VIII/DH-BW-SL) kungan, dan karakter manusia terhadap
dalam kutipan novel “Perempuan Kem- bangsa, hanya karakter manusia terhadap
bang Jepun” (hlm.116—118), dan Buku 9 Tuhan YME yang paling sedikit ditemu-
(CTLBI/VIII/KL) dalam kutipan teks kan. Di pihak lain, dari lima belas buku
“Membangun Semangat Menghargai Per- teks pelajaran, ditemukan hubungan ka-
bedaan” (hlm. 6). Teks “Membangun Se- rakter manusia terhadap diri sendiri dan
mangat Menghargai Perbedaan” meng- karakter manusia terhadap sesama yang
gambarkan Indonesia yang memiliki be- paling dominan. Dominannya hubungan
ragam, suku, bahasa, budaya, adat-istiadat. karakter manusia terhadap diri sendiri dan
Banyaknya perbedaan ini memiliki dua sisi sesama menyiratkan bahwa penulis buku
mata uang. Apabila semangat kebersamaan ingin menekankan pada aspek manusianya
selalu dibangun dan ditumbuhkembang- yang memiliki kehidupan pribadi dan ke-
kan akan menuai keindahan. Namun, bila hidupan sosial. Aspek yang paling domi-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


67

nan selanjutnya adalah hubungan karakter Ma’mur Saadie (ed). Pendidikan Sastra
manusia terhadap lingkungan dan bangsa. & Karakter Bangsa, (hlm. 276—295).
Bandung: Jurdiksastrasia FPBS UPI.
UCAPAN TERIMA KASIH
Lickona, T. 1991. Educating For Character:
Terima kasih diucapkan kepada Prof.
How Our Schools Can Teach Respect
Dr. Burhan Nurgiyantoro selaku pembim-
and Responsibility. New York: Bantam
bing tesis ini. Ucapan terima kasih juga di-
Books.
sampaikan kepada reviuer dan pembaca
ahli yang telah memberikan masukan ber- Mu’in, Fatchul. 2011. Pendidikan karakter:
harga untuk penyempurnaan artikel ini. Konstruksi Teoretis & Praktik. Jogya-
karta: Ar-Ruzz Media.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing:
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Budaya untuk Membentuk Daya Pemakaian Buku Teks. Ar-Ruzz Media:
Saing dan Karakter Bangsa: Pengem- Yogyakarta.
bangan Pendidikan Kewirausahaan. Mustakim, Bagus. 2011. Pendidikan karakter:
Jakarta: Kemendiknas. Membangun Delapan Karakter Emas
Cunningsworth, Alan. 1995. Choosing Your Manusia Indonesia Bermartabat. Yogya-
Coursebook. Oxford: Heinemann. karta: Samudera Biru.

Harmer, J. 2007. The Practical of English Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak:
Language Teaching (4th ed.). London: Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Longman. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity
Press.
Hartono. 2011. “Fight Against Corruption,
Religious Tolerance & Gender Equa- Nurgiyantoro, Burhan & Anwar Efendi.
lity in English School Books a Study 2013. ”Prioritas Penentuan Nilai Pen-
of English Books for Senior High didikan Karakter dalam Pembelajar-
Schools Distributed in Central Java.” an Sastra Remaja”. Cakrawala Pendi-
Proceedings the 58th Teflin International dikan, Th. XXXII, No.3, hlm. 382-393.
Conference Language Teaching and Cha- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
racter Building. Semarang, h. 306— No. Nomor 23 Tahun 2006 tentang
310. SKL untuk Pendidikan Dasar dan
Kemendiknas. 2010. Panduan Pendidikan Menengah.
Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Jakarta: Kemendiknas. No. 22 Tahun 2006, tentang SK/KD
Kurniawan, Khaerudin. 2011. “Pengem- SI untuk Pendidikan Dasar dan Me-
bangan Buku Teks Bahasa Indonesia nengah.
SD Berbasis Nilai, Budaya, dan Ka- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Na-
rakter Bangsa: Bunga Rampai Purna- sional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
bakti Prof. Dr. Yoyo Mulyana, M. Jakarta: Pusat Bahasa. Cet. I.
Ed.” Dalam Kholid A. Harras dan

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta
68

Lampiran
Tabel Pemunculan Wujud Unsur Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa
Indonesia di Daerah Istimewa Yogyakarta
Wujud Unsur Pendidikan Jumlah/
Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
No. Karakter Unsur
Substansi Varian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ %
Taat kepada
Nilai
Tuhan YME 1 5 3 - - 2 3 4 8 5 3 3 5 4 6 52 5.7
Karakter
Bersyukur,
1. dalam
Tawakal (Berserah
Hubungannya 1 2 2 2 2 1 2 1 1 - 3 - 5 2 1 25 2.7
Diri kepada
dengan Tuhan
Tuhan)
Frekuensi 2 7 5 2 2 3 5 5 9 5 6 3 10 6 7 77 8.44
Jumlah Bagian 1
Persentase 0.22 0.8 0.5 0.2 0.2 0.3 0.5 0.5 1 0.5 0.66 0.33 1.1 0.66 0.77 8.44
Jujur, Adil,
6 4 2 4 1 3 4 1 - 1 5 5 7 1 5 49 5.37
Rendah Hati
Bertanggung
2 1 - 4 2 2 - - 1 - - - - 2 2 16 1.75
Jawab,Mandiri
Bergaya Hidup
9 - - 6 4 5 8 9 2 1 4 - 4 3 - 55 6.03
Sehat
Rajin, Disiplin,
Tertib, Hemat, 7 5 4 2 3 3 7 3 - 13 9 5 12 5 1 79 8.66
Sportif, Tegas
Semangat dan
Nilai 3 1 1 3 3 2 3 1 6 3 3 11 4 4 2 50 5.48
Kerja Keras
Karakter
Percaya Diri 2 2 2 - - 1 - 1 2 3 3 3 - 1 12 1.31
dalam
2. Berjiwa
Hubungannya 1 - - 4 1 - 11 6 - 2 3 - 3 2 6 39 4.27
Wirausaha
dengan
Diri Sendiri Berpikir Logis,
Kritis, Kreatif, 2 3 3 5 5 8 3 4 6 5 2 4 6 4 4 62 6.79
Inovatif , Cerdas
Ingin Tahu - - 2 9 1 1 - - - - - - - 3 - 3 0.32
Cinta Ilmu,
2 1 4 2 2 3 - 1 - 1 2 3 3 1 2 25 2.74
Gemar Membaca
Tabah dan Sabar,
Ikhlas, Loyal, 1 2 1 - - - 2 1 2 - 2 3 3 - 6 23 2.52
Menepati Janji
Teliti, Cermat,
1 - 1 1 - 1 3 - - 1 1 - 2 2 2 15 1.64
Hati-hati
Frekuensi 36 19 20 40 22 29 41 26 18 29 34 34 47 27 31 428 46.9
Jumlah Bagian 2
Persentase 3.95 2.1 2.2 4.4 2.4 3.2 4.5 2.9 3.2 3.2 3.73 3.73 5.15 2.96 3.4 46.9
Sadar akan Hak
dan Kewajiban
1 - 1 1 2 - 2 - 2 - - - - - 2 11 1.20
Nilai Diri dan Orang
Karakter Lain
dalam Patuh pada
3. 1 1 - - - - 1 - - 2 - 1 - - - 6 0.65
Hubungannya Aturan Sosial
dengan Menghargai
Sesama Karya dan
1 1 3 2 1 - - - - 2 3 2 4 - 1 20 2.19
Prestasi Orang
Lain

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 1, April 2015


69

Wujud Unsur Pendidikan Jumlah/


Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
No. Karakter Unsur
Substansi Varian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ %
Santun, Lembut,
Baik Hati , Suka
Menolong,
3 10 9 7 9 4 7 8 6 9 4 9 12 13 15 125 13.7
Tenggang Rasa,
Gotong Royong,
dan Kerja Sama
Demokratis,
Bijaksana dan 1 - 1 1 2 3 3 2 - 1 2 2 1 1 4 24 2.63
dapat Dipercaya
Frekuensi 6 12 14 11 14 7 13 10 8 14 9 14 13 14 22 186 20.4
Jumlah Bagian 3
Persentase 0.66 1.3 1.5 1.2 1.5 0.8 1.4 1.1 0.9 1.5 0.99 1.54 1.43 1.54 2.41 20.4
Nilai
Karakter dlm
Peduli Sosial dan
4. Hubungannya 10 6 3 14 5 3 2 4 2 8 2 6 5 11 2 83 9.10
Lingkungan
dengan
Lingkungan
Frekuensi 10 6 3 14 5 3 2 4 2 8 2 6 5 11 2 83 9.1
Jumlah Bagian 4
Persentase 1.1 0.7 0.3 1.5 0.5 0.3 0.2 0.4 0.2 0.9 0.22 0.66 0.55 1.21 0.22 9.1
Nasionalis 12 8 11 9 10 9 5 2 1 6 2 8 7 3 4 97 10.6
Nilai
5. Menghargai
Kebangsaan 0 1 1 3 2 3 1 1 - 2 - - 4 2 1 21 2.30
keberagaman
Frekuensi 12 9 12 12 12 12 6 3 1 8 2 8 11 5 5 118 12.9
Jumlah Bagian 5
Persentase 1.32 1 1.3 1.3 1.3 1.3 0.7 0.9 0.1 0.9 0.22 0.88 1.21 0.55 0.55 12.9
FREKUENSI
JUMLAH 66 53 54 79 55 54 67 48 38 64 53 65 86 63 67 912
PEMUNCULAN
TOTAL
PERSENTASE 7.24 5.8 5.9 8.7 6 5.9 7.3 5.3 4.2 7.025.81 7.13 9.43 6.91 7.35 100

Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai