Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunianyalah kami
dapat menyelesaikan makalah pengaruh bahasa terhadap pendidikan karakter ini dengan
penuh rasa syukur dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhir
nanti.
Kami sangat menydari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak terutama kepada bapak
Abu Sofyan,S.Pd.,M.Pd selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini dan membimbing kami dalam pembelajaran.
Akhir kata semoga makalah Pengaruh bahasa terhadap pendidikan karakter ini bermnfaat
bagi parapembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kami
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….......
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………..
C. Tujuan………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHSAN…..…………………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berkomunikasi bahasa merupakan suatu keharusan dan modal yang mampu
menunjukkan identitas diri. Baik dari situasi formal maupun non formal. Bahkan bahasa
yang dianggap sebagai budaya berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter.
Seseorang mulai mengenal bahasa sejak di lingkungan keluarga, kemudian berlanjut ke
lingkungan sekolah, dan masyarakat. Ini semua yang disebut lingkungan pendidikan.
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang besar dalam pendidikan anak, karena
proses pendidikan selalu berlangsung dalam lingkungan tertentu yang berhubungan
dengan ruang dan waktu, karena hal tersebut lingkungan pendidikan harus diciptakan
secara efektif dan semenarik mungkin terlebih mampu memberikan kontribusi lebih
terhadap siswa. Proses pendidikan yang berlangsung diluar sekolah, tentu saja besar
pengaruhnya selain di keluarga dan sekolah. Lingkungan masyarakat merupakan
lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian seseorang sesuai
keberadaannya, lingkungan masyarakat juga mampu menyediakan pendidikan yang
berfungsi sebagai tambahan . Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas
bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna
mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta
didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi
dengan masyarakat. kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain (soft skill). Pendidikan karakter itu sendiri merupakan
suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun kebangsaan. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua
komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu
isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau
pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-
kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga
dan lingkungan sekolah. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-
nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak
hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata
dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh bahasa indonesia dalam pendidikan karakter?
2. Bagaimana kaitan bahasa dalam pendidikan karakter?
3. Bagaimana menanamkan pendidikan karakter
4. Bagaimana peran bahasa indonesia terhadap pendidikan karakter di lingkungan
sekolah?
C. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu untuk memberi informasi
kepada masyarakat pentingnya pendidikan karakter dalam membangun jati diri dan
kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN
Integritas
Karakter ketiga ini adalah nilai yang berdasar pada usaha seseorang memperbaiki
dirinya agar dapat menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaannya. Di samping itu, seseorang dengan karakter ini juga memiliki
komitmen serta kesetiaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan juga moral.
Kamu dapat menunjukkan karakter integritas dalam dirimu dengan cara menunjukkan
tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat kegiatan sosial, menghargai
martabat orang lain, dan menunjukkan keteladanan.
Mandiri
Karakter keempat menunjukkan sikap tidak bergantung pada orang lain.
Ketidaktergantungan ini dimaksudkan dalam mengarahkan tenaga, pikiran, dan waktu
sendiri demi mewujudkan cita-cita.
Jika kamu memiliki karakter mandiri, berarti kamu memiliki etos kerja yang baik,
ketangguhan, daya juang, profesionalitas, kreativitas, dan keberanian.
Gotong royong
Karakter terakhir terlihat dari sikap menghargai semangat kerja sama dan bahu
membahu dalam menyelesaikan masalah bersama, menjalin komunikasi dan
persahabatan, serta memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjabaran di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahasa merupakan suatu hal
yang dianggap perlu untuk dilaksanakan pada lingkungan pendidikan, karena
pemerolehan bahasa dikaitkan dengan penguasaan sesuatu bahasa tanpa disadari atau
dipelajari secara langsung yaitu tanpa melalui pendidikan secara formal untuk
mempelajarinya. Sebaliknya memperolehnya dari bahasa yang dituturkan oleh ahli
masyarakat di sekitarnya. Bahasa diberikan pada lingkungan pendidikan, dan dimulai
dari usia anak-anak, sehingga penanaman nilai-nilai yang diberikan sejak anak-anak
dinilai lebih maksimal daripada diberikan pada usia dewasa. Pendidikan karakter
dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi
diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai
ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik
yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Cara berbahasa yang digunakan oleh guru di sekolah pun pengaruhnya
sangat besar bagi para siswa. Sehingga untuk membentuk karakter yang baik pada
siswa di khususnya di sekolah, guru harus menggunakan tata bahasa yang baik dan
sopan karena apa yang dilihat dan didengar adalah apa yang mereka pelajari dan hal
tersebutlah yang akan dilakukan oleh siswa. Pemakaian bahasa Indonesia yang baik
dan santun akan membuat lawan bicaranya berkarakter yang sopan dan santun pula.
B. Saran
Dari makalah ini, harapan untuk selalu memberikan pendidikan berbasis karakter
melalui pengajaran bahasa agar terus ditingkakan dan dijadikan suatu rutinitas dalam
segala lingkungan pendidikan. Dari cerminan tersebut perlunya pengajaran bahasa
dan kaitannya dengan pendidikan dinilai mampu memberikan hal positif dalam
pembentukan karakter seseorang melalui pendidikan berbasis karakter. Mempelajari
dan mengembangkan bahasa dalam pendidikan sangatlah perlu ditingkatkan, oleh
sebab itu kita sebagai pemerhati pendidikan mempunyai peran penting dalam
menanamkan nilai nilai positif serta pembentuka karakter seseorang melalaui bahasa
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA