Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN KARAKTER PADA CLASSIC FAIRY TALES

Afiifah Al Rosyiidah
Sekolah Tinggi Islam Darul-Hikmah Bangkalan Madura
e-mail: afifah.rosyidah@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kandungan, (2) teknik penyampaian, (3)
persamaan dan perbedaan aspek pendidikan karakter yang terdapat dalam classic fairy tales versi
bahasa Inggris dan Indonesia. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan sebagai berikut. (1) Kandungan aspek pendidikan karakter dalam classic fairy tales versi
bahasa Inggris dan Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam lima hubungan karakter. (2) Teknik
penyampaian aspek pendidikan karakter dalam lima puluh classic fairy tales versi bahasa Inggris dan
Indonesia terdiri dari dua bentuk, yaitu teknik langsung dan tidak langsung. (3) Persamaan dan
perbedaan yang ditemukan pada classic fairy tales versi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dapat
digolongkan ke dalam tiga tipe, yaitu tidak memiliki perbedaan, memiliki persamaan substansi tetapi
berbeda varian karakter, dan memiliki perbedaan substansi pendidikan karakter namun ada beberapa
persamaan.

Kata Kunci: pendidikan karakter, classic fairy tales, teknik penyampaian

CHARACTER EDUCATION IN CLASSIC FAIRY TALES

Abstract: This study aimed to describe (1) the contents, (2) the techniques of delivery, and (3) the
similarities and differences between character education aspects in classic fairy tales in the English
and the Indonesian versions. This was a descriptive study in the form of a textual study. This results
of the study are as follow. (1) The contents of character education aspects in fifty classic fairy tales
written by four writers in the English and the Indonesian versions can be grouped into five character
value relations. (2) The techniques of delivery of character education aspects in fifty classic fairy tales
consist of two forms: the telling technique and the showing technique. (3) The similarities and
differences between character education aspects in classic fairy tales in English and Indonesian can be
grouped into three types: no differences, with differences in character variants but similar in
substance, and with both differences and similarities in the substance of character education.

Keywords: character education, classic fairy tales, techniques of delivery

PENDAHULUAN kapi kualitas lulusan menjadi tidak hanya


Pendidikan karakter menjadi topik mampu dalam aspek kognitif, namun juga
yang hangat dalam perbincangan masyara- aspek afektif, dan psikomotor (Suwija, 2012:
kat akhir-akhir ini. Hal ini merupakan te- 70).
robosan dalam memecahkan permasalahan Penerapan pendidikan karakter di se-
moral yang melanda bangsa Indonesia. Se- kolah dapat dilakukan melalui pengarahan
lain itu, juga untuk para pemimpin bangsa dan pembiasaan perbuatan baik seperti
yang seharusnya memberi contoh baik ba- bertakwa, jujur, saling menghargai, dan so-
gi rakyatnya. Para praktisi pendidikan gen- pan santun di sekolah oleh pendidik dan
car memperbincangkan tentang pendidik- pihak sekolah lain terhadap peserta didik.
an karakter dalam rangka memberikan so- Melalui pengarahan dan pembiasaan ini,
lusi atas krisis moral yang terjadi tersebut. perbuatan baik tersebut akan terukir da-
Dalam pendidikan formal di sekolah, lam diri peserta didik sehingga akan men-
pendidikan karakter menjadi bagian di da- jadi karakter yang baik dalam diri mereka.
lamnya. Hal ini bertujuan untuk meleng-

250
251

Kajian tentang pendidikan karakter dari kehidupan masyarakat sehari-hari. De-


banyak dilakukan sejak isu tentang pendi- ngan kata lain, hal yang dibahas dalam
dikan karakter mencuat. Kajian pendidik- karya sastra tersebut adalah merupakan
an karakter dapat dilakukan pada berbagai cermin dari kehidupan masyarakat sehari-
subjek antara lain proses pembelajaran ba- hari. Seperti yang dikemukakan oleh Huck
hasa, media pembelajaran bahasa, karya dkk. (1987:4) bahwa karya sastra merupa-
sastra, karya sastra anak, dan lain-lain. kan bentuk kehidupan secara imajinatif
Mitchell (2003:4) berpendapat bahwa yang disampaikan dalam bentuk dan su-
karya sastra anak yang baik adalah buku sunan bahasa.
yang ditujukan untuk anak yang ditandai Seringkali beredar pendapat bahwa
dengan isi yang menarik dan tulisan yang budaya Barat membawa pengaruh buruk
jelas. Karakter yang muncul seringkali pada karakter masyarakat Indonesia. Bu-
anak, orang yang sudah tidak asing bagi daya tersebut hadir melalui lagu, film,
anak, atau bisa juga binatang. Latar cerita gaya berpakaian bahkan gaya hidup ma-
berupa tempat yang dikenali oleh anak syarakat Barat yang menganut paham ke-
atau tempat yang disukai oleh anak. Selain bebasan. Lalu, bagaimana nilai pendidikan
itu, tema dan cerita yang terkandung di da- karakter yang terkandung dalam classic
lamnya berkaitan dengan anak. Lebih lan- fairy tales yang merupakan produk budaya
jut, dia memberi contoh sastra anak antara Barat? Hal ini perlu dipertanyakan dengan
lain: buku bergambar, puisi, fiksi realistis, maksud agar pendidik dapat memiliki to-
fiksi fantasi, fiksi historis, biografi, buku lok ukur dalam pemilihan karya sastra
informasi, dan cerita tradisional seperti mi- anak yang berasal dari negara Barat.
tos, fabel, dan cerita rakyat (dongeng). Kajian tentang aspek pendidikan ka-
Dongeng terdapat di berbagai belah- rakter pada classic fairy tales dalam versi
an dunia dengan kekhasan budaya yang bahasa Inggris dan Indonesia perlu dilaku-
menyertainya. Sebagai contoh, di Indone- kan karena merupakan salah satu langkah
sia, ada beragam cerita rakyat yang berasal awal untuk membentuk karakter peserta
dari tiap daerah di seluruh Indonesia. Di didik.
Jawa, terdapat beragam cerita rakyat se- Karakter berkaitan dengan sifat yang
perti: Ande-Ande Lumut, Roro Jonggrang, melekat pada diri seseorang. Di lain pihak,
Sangkuriang, Asal Mula Reog Ponorogo, pendidikan karakter secara singkat adalah
Joko Tarub, dan lain-lain. Begitu pula di pendidikan yang menanamkan dan me-
belahan negara lain khususnya di negara ngembangkan karakter-karakter luhur ke-
Barat, di sana juga terdapat beragam do- pada anak didik, sehingga mereka memi-
ngeng yang biasa dikenal dengan classic liki dan mengaplikasikan karakter luhur
fairy tales. Contoh classic fairy tales antara tersebut dalam kehidupannya baik dalam
lain: Cinderella, Beauty and The Beast, Snow lingkungan keluarga, masyarakat, dan ne-
White, Jack and The Bean Stalk, dan lain-lain. gara.
Classic fairy tales merupakan karya Kementerian Pendidikan Nasional
sastra anak khususnya dongeng yang ber- (2010:3-4) mendefinisikan karakter sebagai
asal dari negara-negara Barat. Tentu saja “watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
karya sastra tersebut berlatar belakang ke- seseorang yang terbentuk dari hasil inter-
budayaan masyarakat barat karena hakikat nalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang
karya sastra itu sendiri adalah representasi diyakini dan digunakan sebagai landasan

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


252

untuk cara pandang, berpikir, bersikap, bersahabat/komunikatif; (14) cinta damai,


dan bertindak”. Selain itu, Kemendiknas (15) gemar membaca; (16) peduli lingkung-
juga mengungkapkan bahwa dengan mem- an; (17) peduli sosial; (18) tanggung jawab.
berikan pendidikan budaya dan karakter Nilai-nilai pendidikan karakter di
bangsa terhadap peserta didik berarti telah atas secara garis besar dapat dikelompok-
mengembangkan nilai-nilai Pancasila me- kan ke dalam lima kelompok, yaitu (1) ka-
lalui pendidikan hati, otak, dan fisik. rakter manusia terhadap Tuhan; (2) karak-
Dari berbagai pendapat di atas, da- ter manusia terhadap diri sendiri; (3) ka-
pat disimpulkan bahwa karakter adalah rakter manusia terhadap sesama; (4) karak-
tabiat, watak, kepribadian atau sifat yang ter manusia terhadap lingkungan; dan (5)
melekat pada diri seseorang. Selain itu, karakter manusia terhadap bangsa dan ne-
pendidikan karakter yaitu usaha aktif un- gara.
tuk memberi pemahaman tentang hal yang Di pihak lain, pesan moral dalam
baik dan salah (moral knowing), mencintai karya sastra anak dapat disampaikan lewat
hal yang baik (moral feeling), dan mampu teknik penyampaian langsung dan tidak
melaksanakan hal yang baik (moral action) langsung (Nurgiyantoro, 2010:267-269).
sehingga akan membentuk kebiasaan baik Teknik penyampaian pesan moral secara
(habit). langsung berupa nasihat langsung yang
Pendidikan karakter identik dengan disampaikan oleh penulis cerita, pada
nilai kebajikan yang diketahui, dihayati, umumnya berbentuk narasi. Melalui tek-
dan diamalkan. Terdapat lebih dari satu nik ini, pembaca anak mudah memahami
nilai kebajikan yang ada di dunia ini, para kejelasan moral yang terkandung di da-
pakar berusaha mengidentifikasi nilai ke- lamnya. Teknik penyampaian pesan moral
bajikan yang sering disebut dalam pendi- secara tidak langsung biasanya tersirat
dikan karakter. melalui rangkaian peristiwa dalam cerita
Dimerman (2009:22-23) menyimpul- dan karakter tokoh. Oleh karena itu, aspek
kan sepuluh karakter teratas berdasarkan moral merupakan bagian dari unsur cerita.
polling peserta Character Matters Program, Unsur cerita yang paling mudah dan
yaitu: (1) responsibility (tanggung jawab); umum dijadikan sarana penyampaian mo-
(2) respect (hormat); (3) initiative (inisiatif); ral adalah alur dan karakter tokoh terse-
(4) integrity (integritas); (5) honesty (jujur); but.
(6) fairness (adil); (7) courage (berani); (8)
preseverence (tekun); (9) empathy (empati); METODE
(10) optimism (optimis). Metode yang digunakan dalam pene-
Kementerian Pendidikan Nasional litian adalah deskriptif kualitatif. Populasi
(2010: 9-10) merumuskan delapan belas ni- berupa classic fairy tales dalam dua versi
lai untuk pendidikan budaya dan karakter bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Indonesia
bangsa yang bersumber dari agama, Pan- yang dapat ditemukan. Sampel terdiri atas
casila, budaya, dan tujuan pendidikan na- lima puluh judul classic fairy tales versi
sional, yaitu (1) religius; (2) jujur; (3) tole- bahasa Inggris dan Indonesia yang diambil
ransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; (6) kreatif; dengan menggunakan teknik purposive sam-
(7) mandiri; (8) demokratis; (9) rasa ingin pling. Pengumpulan data dilakukan dengan
tahu; (10) semangat kebangsaan; (11) cinta menggunakan teknik membaca dan men-
tanah air; (12) menghargai prestasi; (13) catat. Keabsahan data dilakukan dengan

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


253

menguji validitas dan reliabilitas data. Va- didikan karakter lebih didominasi secara
liditas data menggunakan validitas seman- langsung (telling). Hal ini ditunjukkan pa-
tik dan validitas referensial. Reliabilitas di- da Tabel 2.
lakukan dengan cara intrarater dan interra-
ter. Analisis data dilakukan dengan meng- Persamaan dan Perbedaan Aspek Pendi-
gunakan model Miles dan Huberman yang dikan Karakter Pada Classic Fairy Tales
terdiri atas tiga tahap, yaitu reduksi, pe- Versi Bahasa Inggris dan Indonesia
nyajian, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil identifkasi terha-
dap lima puluh judul classic fairy tales versi
HASIL DAN PEMBAHASAN bahasa Inggris dan Indonesia, terdapat tiga
Kandungan Aspek Pendidikan Karakter tipe persamaan dan perbedaan aspek pen-
pada Classic Fairy Tales Versi Bahasa didikan karakter pada classic fairy tales ver-
Inggris dan Indonesia si bahasa Inggris dan Indonesia, yaitu se-
Berdasarkan pengamatan pada lima bagai berikut. Pertama, aspek pendidikan
puluh judul classic fairy tales versi bahasa karakter dalam classic fairy tales versi baha-
Inggris dan Indonesia, ditemukan lima sub- sa Inggris dan Indonesia tidak memiliki
stansi kandungan aspek pendidikan karak- perbedaan. Kedua, aspek pendidikan ka-
ter, yaitu karakter yang terkait dengan hu- rakter dalam classic fairy tales versi bahasa
bungan antara manusia dengan Tuhan, Inggris dan Indonesia memiliki persamaan
manusia dengan diri sendiri, manusia de- substansi pendidikan karakter, namun me-
ngan sesama, manusia dengan lingkungan, miliki perbedaan varian karakter. Ketiga,
dan manusia dengan bangsa dan negara aspek pendidikan karakter dalam classic
dengan varian masing-masing. fairy tales versi bahasa Inggris dan Indone-
Dalam satu judul dongeng, mayori- sia memiliki perbedaan substansi pendi-
tas ditemukan lebih dari satu substansi dikan karakter, namun masih memiliki be-
pendidikan karakter yang sama, artinya ter- berapa persamaan. Hal tersebut dapat di-
dapat lebih dari satu varian karakter dalam lihat pada Tabel 3.
satu substansi pendidikan karakter. Dalam Dari ketiga tipe tersebut, tipe yang
penelitian ini, hal tersebut dihitung semua. sering muncul adalah tipe pertama, yaitu
Hasil penelitian yang dimaksud ditunjuk- aspek pendidikan karakter dalam classic
kan pada Tabel 1. fairy tales versi bahasa Inggris dan Indone-
sia tidak memiliki perbedaan. Hal ini me-
Teknik Penyampaian Aspek Pendidikan nunjukkan bahwa banyak penerjemahan
Karakter Pada Classic Fairy Tales Versi classic fairy tales dari bahasa Inggris ke da-
Bahasa Inggris dan Indonesia lam bahasa Indonesia memiliki jenis pener-
Teknik penyampaian aspek pendi- jemahan semantis, artinya masih memper-
dikan karakter pada classic fairy tales terdiri tahankan unsur semantik, sintaktik, dan
dari dua bentuk, yaitu langsung (telling) makna kontekstual dari bahasa Inggris se-
dan tidak langsung (showing). Berdasarkan bagai bahasa sumber. Dengan demikian,
hasil identifikasi pada lima puluh judul budaya Barat masih tetap terkandung da-
classic fairy tales versi bahasa Inggris dan lam teks dongeng bahasa Indonesia.
Indonesia, bentuk penyampaian aspek pen-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


254

Tabel 1. Kandungan Aspek Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales Versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Aspek Karakter yang Terkait Karakter yang Terkait Hubungan Karakter yang Terkait Hubungan Karakter yang Terkait Karakter yang Terkait Jum-
Pendidikan Hubungan antara Manusia antara Manusia dengan Diri Sendiri antara Manusia dengan Sesama Hubungan antara Hubungan antara lah
Karakter dengan Tuhan Manusia dengan Manusia dengan Bangsa
Lingkungan dan Tanah Air

Rasa ingin tahu

Orien-tasi pada

Peduli sesama
Rasa hor-mat

Cinta bangsa
Peduli Alam
dan Sesama
Patuh pada

dan negara
Rasa kasih

Balas budi
Dipercaya

orang tua
Bijaksana

Makhluk
Lain-lain

Lain-lain
tindakan

manusia
Syukur

sayang
Dapat
Sabar

La-in
Iman

lain
Teks F 12 9 12 16 22 20 16 14 109 38 20 12 8 23 16 16 1 364
Bahasa
Inggris % 3,3 2,5 3,3 4,4 6 5,5 4,1 3,8 29,9 10,4 5,5 3,3 2,2 6,3 4,4 4,4 0,3 100

Jumlah 49 181 101 32 1 364


Persentase 13,5 49,7 27,7 8,8 0,3 100
Teks F 7 8 8 10 21 20 14 15 97 37 23 10 11 24 11 15 1 332
Bahasa
Indo-
nesia
% 2,1 2,4 2,4 3 6,3 6 4,2 4,5 29,2 11,1 6,9 3 3,3 7,2 3,3 4,5 0,3 100
Jumlah 33 167 105 26 1 332
Persentase 9,9 50,3 31,6 7,8 0,3 100

Keterangan:
F = Frekuensi Karakter lain-lain terdiri atas:
% = Persentase 1. Taat beribadah, Ikhlas (karakter manusia terhadap Tuhan). 3. Gotong royong, demokratis, ko-
2. Kerja keras, pemaaf, mandiri, percaya diri, berani, optimis, pantang menye- munikatif, rukun, rasa iba, iri,
rah, cermat, kreatif, rendah hati, tanggung jawab, tegas, adil, menyesal, egois, dan dendam (karakter manusia
serakah, dan licik (karakter manusia terhadap diri sendiri). terhadap sesama).

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


255

Tabel 2. Teknik Penyampaian Aspek Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales
Tidak
Teknik Penyampaian Langsung Jumlah Keterangan
Langsung
Teks Bahasa Frekuensi 290 74 364 Adanya perbedaan jum-
Inggris Persentase 79,7 20,3 100 lah disebabkan beberapa
Teks Bahasa Frekuensi 256 76 332 substansi dan varian pen-
didikan karakter yang di-
Indonesia Persentase 77,1 22,9 100
ceritakan di dalam teks
bahasa Inggris tidak dice-
ritakan dalam teks bahasa
Indonesia.

Tabel 3. Persamaan dan Perbedaan Aspek Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales
Versi Bahasa Inggris dan Indonesia
No. Persamaan dan Perbedaan Aspek Pendidikan Karakter Jumlah Pemunculan Keterang-
Versi Bahasa Inggris dan Indonesia Frekuensi Persentase an

1. Aspek pendidikan karakter dalam classic fairy tales versi 21 42


bahasa Inggris dan Indonesia tidak memiliki perbedaan.
2. Aspek pendidikan karakter dalam classic fairy tales versi 19 38
bahasa Inggris dan Indonesia memiliki persamaan
substansi pendidikan karakter, namun memiliki per-
bedaan varian karakter.
3. Aspek pendidikan karakter dalam classic fairy tales versi 10 20
bahasa Inggris dan Indonesia memiliki perbedaan
substansi pendidikan karakter, namun masih memiliki
beberapa persamaan.
Jumlah total 50 100

PEMBAHASAN Kandungan Aspek Pendidikan Karakter


Pembahasan dibagi menjadi tiga ba- pada Classic Fairy Tales Versi Bahasa Ing-
gian, yaitu (1) kandungan aspek pendidik- gris dan Indonesia
an karakter pada classic fairy tales versi ba- Kandungan aspek pendidikan karak-
hasa Inggris dan Indonesia; (2) teknik pe- ter dalam classic fairy tales terbagi menjadi
nyampaian aspek pendidikan karakter pa- lima kategori karakter dasar, yaitu karakter
da classic fairy tales versi bahasa Inggris dan yang terkait dengan hubungan antara ma-
Indonesia; dan (3) persamaan dan perbeda- nusia dengan Tuhan, manusia dengan diri
an antara aspek pendidikan karakter pada sendiri, manusia dengan sesama, manusia
classic fairy tales versi bahasa Inggris dan dengan lingkungan, dan manusia dengan
Indonesia. bangsa dan negara.
Kelima kategori karakter yang di-
temukan dalam penelitian ini relevan de-
ngan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Normawati (2012) dan Setiawan (2012). Ke-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


256

dua penelitian ini menunjukkan hasil bah- artinya tidak ada Tuhan selain Allah (An-
wa terdapat lima substansi wujud pendi- war, 2008:89).
dikan karakter dalam buku teks dan buku Keimanan terhadap Allah SWT ter-
BSE Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di maktub dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas
DIY. Kelima substansi tersebut antara lain ayat 1-4 yang artinya “Katakanlah, “Dialah
wujud karakter manusia terhadap Tuhan, Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat me-
karakter manusia terhadap diri sendiri, ka- minta segala sesuatu. Dia tidak beranak
rakter manusia terhadap sesama, karakter dan tiada pula diperanakkan, dan tidak
manusia terhadap lingkungan, dan karak- ada seorang pun yang setara dengan Dia”
ter manusia terhadap bangsa. (Q.S. Al-Ikhlas: 1-4).
Berikut deskripsi kandungan aspek Dalam dongeng Hansel and Gretel kar-
pendidikan karakter yang terdapat dalam ya Grimm bersaudara, karakter beriman
classic fairy tales. kepada Tuhan ditunjukkan oleh sikap
Hansel yang memiliki kepercayaan bahwa
Karakter Manusia dalam Hubungannya Tuhan selalu bersama mereka dan mem-
dengan Tuhan Yang Maha Esa bantu menyelesaikan permasalahan yang
Nilai religius sangat berkaitan de- mereka hadapi. Selain itu, mereka juga
ngan keimanan kepada Tuhan YME. Pen- selalu mengingat Tuhan ketika mengha-
didikan karakter berbasis nilai religius me- dapi masalah besar. Sikap Hansel ini me-
rupakan kebenaran yang bersumber dari nunjukkan bahwa dia adalah seorang yang
wahyu Tuhan. Hubungan spiritual dengan memiliki rasa iman kepada Tuhan dan se-
Tuhan dapat dibangun melalui pelaksana- lalu meminta pertolongan kepada Tuhan.
an dan penghayatan ibadah ritual yang Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Al-
terimplementasi dalam kehidupan sosial. Qur’an surat Al-Fatihah ayat lima, yang
Religius menurut Kementerian Pen- artinya “Hanya kepada Engkau-lah kami
didikan Nasional (2010:9) adalah “sikap menyembah dan hanya kepada Engkau-lah
dan perilaku yang patuh dalam menjalan- kami memohon pertolongan” (Q.S. Al-
kan ajaran agama yang dianutnya, toleran Fatihah: 5).
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama Karakter Manusia dalam Hubungannya
lain”. Ciri-ciri orang yang religius yaitu dengan Diri Sendiri
beriman, taat beribadah, bersyukur, sabar, Manusia selalu memiliki keinginan
ikhlas, dan lain-lain. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ba-
Seseorang yang memiliki rasa iman ik kebutuhan jasmani maupun rohani. Ber-
dalam dirinya berarti mengakui kemaha- macam-macam kebutuhan manusia seperti
esaan Allah. Allah memiliki sifat Esa dalam keinginan untuk mencapai cita-cita, ke-
segalanya dan Esa dalam Dzat-Nya, arti- inginan untuk hidup bahagia, dan sebagai-
nya tidak ada yang menyamai-Nya. Dia nya. Untuk memenuhi keinginannya terse-
Maha Esa dalam menerima ibadah, men- but, selain memiliki karakter hubungan de-
dengar doa dan permohonan hambanya. ngan Tuhan Yang Maha Esa, manusia juga
Dia tidak berserikat dengan sesuatu. Oleh harus mengandalkan karakter yang berhu-
karena itu, kalimat pengakuan terhadap bungan dengan dirinya sendiri. Adapun
keesaan Allah dalam agama Islam adalah contoh dari karakter manusia dalam hu-
kalimat syahadat (Laa Ilaaha Illallaah) yang

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


257

bungannya dengan diri sendiri akan di- berhasil melewati tantangan Sang Raja. Be-
bahas berikut ini. rikut ini kutipan yang menunjukkan sikap
Karakter dapat dipercaya (amanah) dapat dipercaya dalam dongeng The Va-
merupakan salah satu dari empat karakter liant Little Tailor.
yang paling terkenal dari Nabi Muham- ...but our hero presented himself before the
mad SAW di samping karakter shiddiq, King, who was obliged at last, whether he
tabligh, dan fathanah). Orang yang dapat di- would or no, to keep his word, and
percaya senantiasa jujur dalam perkataan surrender his daughter and the half of his
dan perbuatannya, senantiasa menepati kingdom. If he had known that it was no
warrior, but only a Tailor, who stood
janji, bersikap setia, dan memiliki integritas
before him, it would have grieved him still
tinggi.
more....(Grimm, 2006: 90)
Mu’in (2011:243) berpendapat bahwa
kepercayaan memiliki beberapa elemen Kutipan ini sama dengan kutipan
karakter yaitu integritas (konsisten dalam versi Indonesia yang berjudul Penjahit Ke-
pikiran, kata-kata, dan perbuatan), jujur, cil yang Gagah Berani.
menepati janji, dan setia. Bersikap jujur ...Sang Pahlawan pun pergi menemui
terhadap orang lain berarti tidak menipu, Sang Raja yang mau tidak mau harus
tidak berbuat curang, dan tidak mencuri menepati janjinya untuk menyerahkan
dari mereka. Kejujuran merupakan salah putri tercintanya dan setengah dari
satu cara untuk menghargai orang lain daerah kekuasaannya. Meskipun me-
(Lickona, 1991:45). ngetahui bahwa yang berdiri di ha-
dapannya bukanlah seorang pahla-
Orang yang dapat dipercaya selalu
wan perang melainkan hanyalah
menepati janjinya. Dia selalu melakukan
seorang penjahit kecil, Sang Raja tidak
apa yang pernah dikatakan akan dilaku-
punya pilihan lain kecuali memenuhi
kan. Selain itu, orang yang dapat dipercaya janji yang sudah diucapkannya...
juga memiliki integritas yang tinggi. Inte- (Grimm, 2011:57)
gritas adalah sifat yang memiliki konsis-
tensi dalam tindakan dan perkataan. Inte- Karakter Manusia dalam Hubungannya
gritas bisa disebut sebagai kebalikan dari dengan Sesama
kemunafikan (Mu’in, 2011: 244). Nilai-nilai pendidikan karakter da-
Dalam dongeng karya Grimm ber- lam hubungannya dengan sesama adalah
saudara yang berjudul The Frog Prince. Di- karakter yang dilandasi atas dasar kepen-
kisahkan bahwa Sang Putri mengingkari tingan umum atau kepentingan bersama
janjinya setelah Si Katak berhasil mengam- dalam masyarakat. Nilai-nilai karakter da-
bilkan bola emasnya. Sikap ini menunjuk- lam hubungannya dengan sesama yang ter-
kan karakter tidak dapat dipercaya dalam dapat dalam lima puluh classic fairy tales
diri Sang Putri. Sikap ini berkebalikan de- yaitu (1) rasa hormat; (2) kasih sayang; (3)
ngan sikap Sang Raja Dalam dongeng The patuh; (4) balas budi; dan lain-lain.
Valliant Little Tailor karya Grimm bersauda- Mu’in (2011:212) berpendapat bahwa
ra. Karakter dapat dipercaya ditunjukkan inti dari rasa hormat adalah untuk menun-
oleh perilaku Sang Raja yang menepati jan- jukkan bagaimana sikap kita secara serius
jinya untuk menikahkan Si Penjahit Kecil dan khidmat kepada orang lain dan diri
dengan Sang Putri dan memberikan sepa- sendiri. Dengan menghormati orang lain
ruh kerajaannya karena Si Penjahit Kecil berarti membiarkan mereka mengetahui

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


258

bahwa keberadaan mereka penting karena mengatakan kepada Dick bahwa se-
posisi dan perannya sebagai manusia di perti yang telah dia lihat, jalanan kota
hadapan kita. London tidaklah dilapisi emas, dan hi-
dup di sana memang sangat keras.
Lickona (1991:43) menyatakan bahwa
“Tapi kelihatannya kamu anak yang
rasa hormat merupakan salah satu dari dua
kuat. Kamu mau bekerja padaku,
nilai moral yang terpenting. Hormat berarti
Dick?” tanyanya.... (Jacobs dalam
menunjukkan sikap menghargai terhadap
Sastra, 2010: 136)
keistimewaan seseorang atau sesuatu. Rasa
hormat terdiri dari tiga bentuk, yaitu meng- Karakter Manusia dalam Hubungannya
hormati diri sendiri, menghormati orang dengan Lingkungan
lain, dan menghormati lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan
Sikap hormat juga tercermin dalam terdiri dari dua macam, yaitu kepedulian
dongeng Dick Whittington and His Cat karya terhadap alam dan sesama makhluk dan
Jospeh Jacob. Karakter menghormati orang kepedulian terhadap sesama manusia (ke-
lain ditunjukkan oleh sikap Tuan Fitzwar- pedulian sosial).
ren yang bersikap baik dan ramah kepada Mu’in (2011:231) berpendapat bahwa
siapapun termasuk Dick meskipun dia ada- kepedulian sosial adalah sifat ikut merasa-
lah orang miskin. Berikut ini kutipan cerita kan apa yang dirasakan orang lain, me-
yang menunjukkan sikap Tuan Fitzwarren ngerti bagaimana rasanya menjadi orang
yang ramah kepada Dick. lain. Hal ini ditunjukkan dengan tindakan
memberi atau terlibat dengan orang lain
......"No, indeed, sir," said Dick to him,
tersebut.
"that is not the case, for I would work
with all my heart, but I do not know Dalam dongeng Snow White And Red
anybody, and I believe I am very sick for Rose (Salju Putih dan Mawar Merah) karya
the want of food." "Poor fellow, get up; Grimm bersaudara, dikisahkan bahwa Si
let me see what ails you." Dick now tried Ibu selalu memiliki keinginan untuk mem-
to rise, but was obliged to lie down again, bantu orang yang dalam kesusahan. Sikap
being too weak to stand, for he had not
Si Ibu ini menunjukkan bahwa dia memili-
eaten any food for three days, and was no
ki karakter kepedulian yang tinggi terha-
longer able to run about and beg a half
penny of people in the street. So the kind
dap sesama. Karakter ini berkebalikan de-
merchant ordered him to be taken into the ngan karakter yang dikisahkan dalam The
house, and have a good dinner given him, Little Match Girl (Gadis Penjual Korek Api)
and be kept to do what work he was able to karya Hans Christian Andersen. Dalam do-
do for the cook... (Jacobs, 2005: 105). ngeng ini, dikisahkan tidak ada seorang
Kutipan cerita dalam dongeng versi pun yang membeli korek api Si Gadis Pen-
bahasa Indonesia yang berjudul Dick Whit- jual Korek Api. Bahkan, tidak ada seorang
tington dan Kucingnya berikut ini menun- pun yang memberinya sepeser uang pun.
jukkan sikap ramah Tuan Fitzwarren ke- Hal ini menunjukkan kurangnya rasa ke-
pada Dick. Hal ini berarti bahwa dia ada- pedulian sosial masyarakat di tengah ke-
lah orang yang memiliki karakter meng- bahagiaan menyambut tahun baru.
hormati orang lain.
Esok paginya, Dick menceritakan se-
muanya kepada Tuan Fitzwarren. De-
ngan tersenyum, Tuan Fitzwarren

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


259

Karakter Manusia dalam Hubungannya benar melompat. “Itu lambang paling


dengan Bangsa dan Negara indah di dunia,” kata kakek tua.
Manusia sebagai makhluk yang ting- “Singa-singa melambangkan kekuat-
gal dalam suatu negara, sudah sepatutnya an; dan hati melambangkan kelemah-
mencintai dan menjunjung tinggi adat dan lembutan dan cinta.”....(Andersen,

budaya negara tempat tinggalnya tersebut. 2010: 28)


Dalam hal ini, manusia perlu memuncul-
Teknik Penyampaian Aspek Pendidikan
kan karakter dalam hubungannya dengan
Karakter pada Classic Fairy Tales Versi
bangsa dan tanah air.
Bahasa Inggris dan Indonesia
Cinta bangsa dan negara menurut
Berdasarkan hasil pengamatan terha-
Kementerian Pendidikan Nasional (2010:
dap lima puluh Classic Fairy Tales versi
10) yaitu “sikap dan perilaku yang mencer-
bahasa Inggris dan Indonesia, ditemukan
minkan rasa bangga, setia, peduli, dan
dua teknik penyampaian aspek pendidikan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
karakter yang terdapat di dalamnya. Tek-
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya,
nik penyampaian itu secara langsung (tell-
sehingga tidak mudah menerima tawaran
ing) dan tidak langsung (showing).
bangsa lain yang dapat merugikan bangsa
sendiri”.
Teknik Penyampaian Aspek Pendidikan
Dalam dongeng tersebut, sikap cinta
Karakter pada Classic Fairy Tales Versi
bangsa dan tanah air ditunjukkan oleh
Bahasa Inggris dan Indonesia Secara
sikap Sang Kakek yang sangat membang-
Langsung
gakan negaranya (Denmark). Selain itu, di-
Teknik penyampaian secara langsung
kisahkan juga Holger Danske, salah satu
yang disampaikan dalam Classic Fairy Tales
pahlawan Denmark, bersedia mengabdi-
versi bahasa Inggris sebanyak 79,7%, se-
kan dirinya untuk Denmark. Dialah yang
dangkan dalam versi bahasa Indonesia se-
akan pertama kali turun tangan apabila
banyak 77,1%. Aspek pendidikan karakter
ada ancaman terhadap negara Denmark.
yang disampaikan secara langsung terse-
Berikut ini kutipan yang menunjukkan
but menampilkan bahasa yang lugas, jelas,
karakter tersebut.
sederhana, dan tidak mengandung makna
.....The hearts in the Danish arms grew ambigu sehingga pembaca lebih mudah
more and more red; while the lions, with memahami pesan yang mendalam.
gold crowns on their heads, were leaping
Contoh dongeng yang mengandung
up. "That is the most beautiful coat of
arms in the world," said the old man. aspek pendidikan karakter yang disajikan
"The lions represent strength; and the secara langsung tercermin dalam kutipan
hearts, gentleness and love." .... (Ander- dongeng berjudul The Daisy karya Hans
sen, 2008: 479) Christian Andersen.”...Poor bird! while he
was alive and could sing, they forgot him and
Kutipan di atas memiliki persamaan
allowed him to sit in his cage and suffer want,
dengan kutipan dongeng versi bahasa In- but now that he was dead, they mourned for
donesia berikut. him with many tears and buried him in royal
....Hati dalam lambang Denmark tam- state...”(Andersen, 2010:21).
pak semakin memerah, sedangkan Kutipan di atas menunjukkan secara
singa-singanya, dengan mahkota e- langsung nilai karakter tidak peduli pada
mas di kepala, tampak seperti benar- binatang. Mereka (dua anak laki-laki) tidak

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


260

merawat si burung dengan baik sehingga si Hansel dan Gretel memaafkan ayahnya,
burung menderita di kandang hingga mem- namun pembaca dapat menafsirkan sendiri
buatnya meninggal karena kehausan. Ku- bahwa Hansel dan Gretel sudah memaaf-
tipan di atas memiliki persamaan dengan kan ayahnya. Terbukti dari sikap mereka
kutipan dalam dongeng versi bahasa Indo- yang mau kembali pulang ke rumah dan
nesia. membuka lembaran baru bersama ayah
...Padahal, saat si burung masih hidup mereka tanpa mengungkit kesalahan ayah-
dan bisa bernyanyi, mereka lupa un- nya lagi.
tuk menghargainya, dan membiarkan
saja si burung menderita di kandang. Persamaan dan Perbedaan Aspek Pendi-
Sekarang, mereka menangisi kematian dikan Karakter pada Classic Fairy Tales
si burung lalu menaburkan kembang Versi Bahasa Inggris dan Indonesia
di kuburannya.... (Andersen, 2010: Berdasarkan hasil pengamatan terha-
131). dap lima puluh judul classic fairy tales versi
bahasa Inggris dan Indonesia, ditemukan
Teknik Penyampaian Aspek Pendidikan tiga tipe persamaan dan perbedaan aspek
Karakter Pada Classic Fairy Tales Versi pendidikan karakter versi bahasa Inggris
Bahasa Inggris dan Indonesia secara dan Indonesia. Adapun ketiga tipe persa-
Tidak Langsung maan dan perbedaan tersebut adalah se-
Teknik penyampaian aspek pendi- bagai berikut.
dikan karakter secara tidak langsung yang Pertama, aspek pendidikan karakter
disampaikan dalam classic fairy tales seba- dalam classic fairy tales versi bahasa Inggris
nyak 20,3% dalam versi bahasa Inggris, dan dan Indonesia tidak memiliki perbedaan.
22,9% dalam versi bahasa Indonesia. Aspek Kedua, aspek pendidikan karakter
pendidikan karakter yang disampaikan se- dalam classic fairy tales versi bahasa Inggris
cara tidak langsung tersebut hanya tersirat dan Indonesia memiliki persamaan sub-
dalam cerita. Berpadu dengan unsur-unsur stansi pendidikan karakter, namun memi-
cerita yang lain. Pesan yang ingin disam- liki perbedaan varian karakter.
paikan tidak terlihat secara jelas namun Ketiga, aspek pendidikan karakter da-
hanya melalui siratan saja dan terserah lam classic fairy tales versi bahasa Inggris
kepada penafsiran pembaca sehingga pem- dan Indonesia memiliki perbedaan substan-
baca dapat merenungkan dan menghayati si pendidikan karakter, namun masih me-
pesan dalam cerita secara mendalam. miliki persamaan.
Dalam dongeng berjudul Hansel And Berikut ini deskripsi masing-masing
Gretel karya Grimm bersaudara, terdapat tipe persamaan dan perbedaan aspek pen-
karakter pemaaf yang disampaikan secara didikan karakter versi bahasa Inggris dan
tidak langsung. Karakter pemaaf hanya ter- Indonesia dalam Classic Fairy Tales.
sirat dari serangkaian peristiwa yang di-
lakukan Hansel dan Gretel, yaitu dikisah- Aspek Pendidikan Karakter pada Classic
kan bahwa mereka kembali ke rumah Fairy Tales Versi Bahasa Inggris dan
orang tua mereka dan ayahnya menyam- Indonesia Tidak Memiliki Perbedaan
but dengan rasa senang. Akhirnya mereka Pada tipe ini, kedua teks baik teks
hidup bahagia bersama. Dalam rangkaian bahasa Inggris maupun teks bahasa Indo-
peristiwa tersebut tidak diceritakan bahwa nesia tidak memiliki perbedaan karena pe-

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


261

nerjemahannya bersifat tekstual sehingga versi bahasa Inggris dan Indonesia seba-
teks dongeng versi bahasa Inggris dan ba- nyak 38%.
hasa Indonesia memiliki susunan kalimat Dalam dongeng The Tinder-box (Ko-
dan makna yang sama. tak Korek Api Ajaib) karya Hans Christian
Dalam dongeng berjudul The King Andresen, kedua versi teks memiliki per-
Trushbeard karya Grimm bersaudara, kedua bedaan dalam hal varian karakter. Dalam
teks versi bahasa Inggris dan Indonesia dongeng versi bahasa Inggris, terdapat va-
memiliki substansi pendidikan karakter rian pantang menyerah. Di lain pihak, da-
yang sama yaitu karakter hubungan manu- lam dongeng versi bahasa Indonesia, vari-
sia dengan sesama dan karakter hubungan an pantang menyerah tersebut berubah
manusia terhadap diri sendiri beserta va- menjadi varian karakter berorientasi pada
riannya. Berikut ini kutipan varian karakter tindakan.
dapat dipercaya yang ditunjukkan oleh Meskipun terdapat perbedaan varian
sikap Sang Raja dalam dongeng The King karakter dari dongeng versi bahasa Inggris
Trushbeard. “The princess was horrified; but dan Indonesia, kedua versi dongeng terse-
the king said, "I took an oath to give you to the but masih memiliki persamaan substansi
first beggar that came, and so it must be done" karakter yaitu karakter yang terkait antara
(Grimm, 2004:350). hubungan manusia dengan diri sendiri.
Dalam dongeng versi bahasa Indone- Adapun persamaan lain dari substan-
sia yang berjudul Raja Janggut Murai ter- si pendidikan karakter yang terkandung
lihat persamaan dengan versi bahasa Ing- dalam dongeng Tinder-box dan Kotak Ko-
grisnya. “ Sang Putri bergidik saking ngeri rek Api Ajaib adalah karakter yang terkait
dan jijiknya, namun Sang Raja justru ber- hubungan antara manusia dengan Tuhan,
kata, “Aku telah bersumpah untuk mem- dan karakter yang terkait hubungan antara
berikanmu pada pengemis pertama yang manusia dengan sesama.
mendatangi istana ini, dan aku akan mene-
pati sumpahku” (Grimm, 2011:113). Aspek Pendidikan Karakter pada Classic
Kedua kutipan di atas termasuk pe- Fairy Tales Versi Bahasa Inggris dan In-
nerjemahan semantis sehingga memiliki donesia Memiliki Perbedaan Substansi
unsur sintaktik, semantik, dan makna kon- Pendidikan Karakter, Namun Masih Me-
tekstual yang sama di antara keduanya. miliki Persamaan
Demikian juga dengan varian-varian ka- Dongeng yang mengandung aspek
rakter yang lain juga mengalami pener- pendidikan karakter yang memiliki perbe-
jemahan semantis seperti contoh tersebut. daan substansi pendidikan karakter, na-
mun masih memiliki persamaan antara
Aspek Pendidikan Karakter pada Classic versi bahasa Inggris dan Indonesia seba-
Fairy Tales Versi Bahasa Inggris dan In- nyak 20%. Dalam dongeng The Travel of
donesia Memiliki Persamaan Substansi Tom Thumb (Si Jempol) karya Grimm Ber-
Pendidikan Karakter, namun Memiliki saudara, kedua versi dongeng memiliki
Varian Karakter yang Berbeda perbedaan substansi karakter. Dongeng ver-
Dongeng yang mengandung aspek si bahasa Inggris memiliki dua substansi
pendidikan karakter yang memiliki persa- pendidikan karakter, yakni karakter yang
maan substansi pendidikan karakter, na- terkait hubungan antara manusia dengan
mun memiliki perbedaan varian antara diri sendiri dan manusia dengan sesama.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


262

Sedangkan, dongeng versi bahasa Indone- dikelompokkan ke dalam lima hubungan


sia memiliki tiga substansi pendidikan ka- karakter, yaitu nilai karakter yang terkait
rakter, yaitu karakter yang terkait hubung- hubungan antara manusia dengan Tuhan,
an antara manusia dengan Tuhan, manusia manusia dengan diri sendiri, manusia de-
dengan diri sendiri, dan manusia dengan ngan sesama, manusia dengan lingkungan,
sesama. dan manusia dengan bangsa dan negara.
Kedua versi dongeng juga memiliki Dari kelima hubungan karakter tersebut,
perbedaan varian karakter selain perbeda- hubungan karakter yang terkait antara ma-
an substansi pendidikan karakter. Dalam nusia dengan diri sendiri dan manusia de-
dongeng versi bahasa Inggris, terdapat va- ngan sesama paling dominan ditemukan.
rian karakter optimis, rasa ingin tahu, tidak Kedua, teknik penyampaian aspek
memiliki rasa hormat, tidak bijaksana, dan pendidikan karakter dalam lima puluh
tidak dapat dipercaya. Semua karakter ini classic fairy tales terdiri dari dua bentuk,
tidak terdapat dalam dongeng versi bahasa yaitu teknik langsung (telling) dan tidak
Indonesia. Di lain pihak, dongeng versi langsung (showing). Teknik penyampaian
bahasa Indonesia, memiliki varian karakter secara langsung lebih dominan disampai-
yang tidak terdapat dalam dongeng versi kan dalam lima puluh classic fairy tales versi
bahasa Inggris, yaitu peduli, dapat diper- bahasa Inggris dan Indonesia.
caya, dan bersyukur. Ketiga, persamaan dan perbedaan
Meskipun kedua versi dongeng me- yang ditemukan pada lima puluh classic
miliki perbedaan, kedua versi dongeng ju- fairy tales versi bahasa Inggris dan bahasa
ga memiliki persamaan yaitu dua persa- Indonesia dapat digolongkan ke dalam tiga
maan susbtansi pendidikan karakter beru- tipe.
pa karakter yang terkait hubungan antara Keempat, ketiga tipe tersebut adalah
manusia dengan diri sendiri dan manusia sebagai berikut. (1) Aspek pendidikan ka-
dengan sesama. Selain itu, terdapat empat rakter dalam classic fairy tales versi bahasa
varian karakter yang sama, yakni rasa hor- Inggris dan Indonesia tidak memiliki per-
mat, rasa kasih sayang, rasa berani, dan bedaan. (2) Aspek pendidikan karakter da-
orientasi pada tindakan. lam classic fairy tales versi bahasa Inggris
Penggunaan classic fairy tales sebagai dan Indonesia memiliki persamaan sub-
subjek dalam penelitian ini memiliki rele- stansi pendidikan karakter, namun memi-
vansi dengan penelitian yang dilakukan liki perbedaan varian karakter. (3) Aspek
oleh Sidik (2009) yang juga mengkaji sastra pendidikan karakter dalam classic fairy tales
anak berupa cerita anak dalam majalah TK versi bahasa Inggris dan Indonesia memi-
Islam. liki perbedaan substansi pendidikan karak-
ter, namun masih memiliki beberapa per-
PENUTUP samaan. Dari ketiga tipe tersebut, tipe yang
Berdasarkan hasil penelitian dan paling sering muncul adalah tipe pertama,
pembahasan, dapat dikemukakan beberapa yaitu aspek pendidikan karakter dalam
simpulan sebagai berikut. classic fairy tales versi bahasa Inggris dan
Pertama, kandungan aspek pendidik- Indonesia tidak memiliki perbedaan.
an karakter dalam lima puluh classic fairy
tales yang ditulis oleh empat orang penulis
versi bahasa Inggris dan Indonesia dapat

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


263

UCAPAN TERIMA KASIH Kristanti). Surabaya: PORTICO Pu-


Ucapan terima kasih disampaikan ke- blishing.
pada Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro selaku
pembimbing. Dr. Maman Suryaman selaku Huck, C.S., Hepler, S., & Hickman, J. 1987.
validator ahli. Lisa Astari dan Di’ammah Children’s Literature in the Elementary
Fitriyyah selaku teman sejawat yang telah School. New York: Holt, Rinehart and
membantu proses reliabilitas data. Semoga Winston, Inc.
berbagai amal kebaikan dari berbagai pi-
Jacobs, Joseph. 2005. English Fairy Tales
hak tersebut mendapat pahala yang ber-
Collected by Joseph Jacob. Pennsylvania
lipat dari Allah swt. Aamiin.
State University: The Electronic Clas-
sics Series.
DAFTAR PUSTAKA
Andersen, H.C. 2008. Fairy Tales of Hans Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.
Christian Andersen. Project Gutenberg Pengembangan Pendidikan Budaya dan
E-Book. Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional.
Andersen, H.C. 2010. Hans Andersen’s Fairy
Tale Project Gutenberg E-Book. Lickona, Thomas. 1991. Educating for Cha-
racter. New York: Bantam Books.
Andersen, H.C. 2010. Ole Luk Oie Si Dewa
Mimpi. (Terjemahan Teguh Wahyu Mitchell, Diana. 2003. Children’s Literature:
Utomo). Surabaya: Portico Publish- An Invitation to the World. New York:
ing. ABLongman.

Anwar, Rosihon. 2008. Akidah Akhlak. Ban- Mu’in, Fatchul. 2011. Pendidikan Karakter:
dung: CV. Pustaka Setia. Konstruksi Teoretik dan Praktik. Yogya-
karta: Ar-Ruz Media.
Departemen Agama Republik Indonesia.
(2004). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Normawati. 2012. “Analisis Unsur Pendi-
Indonesia: CV. Penerbit J-Art. dikan Karakter dalam Buku Teks
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di
Dimerman, Sara. 2009. Character is the Key.
Daerah Istimewa Yogyakarta”. Tesis
Canada: John Wiley & Sons Canada,
Magister, tidak diterbitkan, Univer-
Ltd.
sitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Grimm, Joseph., & Grimm, William. 2004.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak.
Household Stories by the Brothers Grimm.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Project Gutenberg E-Book.
Press.
Grimm, Joseph., & Grimm, William. 2006.
Sastra, Putri. (Ed.). 2010. 100 cerita klasik.
Grimm’s Fairy Stories. Project Guten-
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer
berg E-Book.
(Kelompok Gramedia).
Grimm, Joseph., & Grimm, William. 2011.
Setiawan, Erwan. 2012. “Analisis Pendidik-
Dongeng Binatang Sepanjang Masa Kar-
an Karakter dalam Buku Sekolah
ya Grimm Bersaudara. (Terjemahan Ari
Elektronik (BSE) Pelajaran Bahasa In-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


264

donesia”. Tesis Magister, tidak diter- Tesis Magister, tidak diterbitkan, Uni-
bitkan. Universitas Negeri Yogyakar- versitas Negeri Yogyakarta.
ta, Yogyakarta.
Suwija, I Nyoman. 2012 “Nilai-Nilai Pendi-
Sidik, Umar. 2009. “Cerita Anak pada dikan Karakter dalam Pembelajaran
Majalah TK Islam: Analisis Tema dan Bahasa Bali”. Pendidikan Karakter.
Pesan Moral serta Kontribusi Nilai 1/II.70.
Cerita pada Pembelajaran Anak TK”.

Pendidikan Karakter pada Classic Fairy Tales


265

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai