Anda di halaman 1dari 5

USE OF WHO WHAT WHERE

IN BATU MENANGIS FOLKLORE


Manza Abil Hasanah1 Floricita Dirma T.R2 Risda Zahra Rais3
Email : Manzaabi@gmail.com,Floricitadirma@gmail.com,Risdazahrarais24@gmail.com
Exclusive Sharia Banking Study program B.English Courses
Faculty of the Sheikh Abdul Halim Al Islahiyah Binjai Institute

Abstract
This study discusses the value of education character in a islamic perspective in a legend of
Batu Menangis originating from west Kalimantan .Character is a character , character,
morals or concerns the good and bad character of a person .Every religious teaching teaches
a person to have a good character ,one of which i in the view of islam .To teach children the
importance of character values can be through stories.The message contained in the story is
very useful for character building. The purpose of this study is to describe the character
values that children should have towards parents in particular and other people in general
in an islamic perspective .The research method used is descriptive qualitative .The results of
the study found that there were four character values that emerged,namely Darmi,Ibu
Darmi,and women.Darmi is described as lazy,rude,and a liar.Mrs,Darmi has a patient and
kind character .Women have a caring disposition.

Keywords; value,character,legend,islam

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang nilai pendidikan nilai karakter dalam prespektif islam pada
sebuah legenda batu menangis yang berasal dari kalimantan barat. Karakter merupakan
tabiat, watak, akhlak, atau menyangkut baik buruknya budi pekerti seseorang. Setiap ajaran
agama mengajarkan seseorang memiliki karakter yang baik, salah satunya dalam pandangan
islam. Untuk mengajarkan kepada anak anak akan pentingnya nilai karakter dapat melalui
cerita. Pesan yang dikandung dalam cerita sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai karakter yang seharusnya
dimiliki oleh anak terhadap orang tua pada kususnya dan orang lain pada umumnya dalam
perspektif islam. Metode yang diterapkan yaitu deskriptif kuintatif. Temuan dari penelitian
ini meliputi 4 nilai karakter yang muncul yakni darmi, ibu darmi, dan para perempuan. Darmi
digambarkan memiliki watak pemalas, kasar, dan pembohong. Ibu darmi memiliki watak
penyabar dan baik hati. Para perempuan memiliki watak peduli.

Kata kunci ; nilai,karakter,legenda,islam


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cerita rakyat merupakan kebudayaan yang berasal dan berkembang dalam masyarakat
dimasa lalu yang merupakan ciri khas setiap bangsa.Keragamaan budaya kebudayaan yang
dimiliki setiap bangsa mempunyai kekayaan yang melimpah budaya dan sejarah.Cerita rakyat
pada dasarnya tersebar dan diwariskan dari generasi ke generasi baik oleh lisan dan
tulisan.Cerita rakyat merupakan karya sastra lisan mengandung nilai kehidupan yang ideal
dan masih relevan dengan nilai-nilai tersebut nilai saat ini.Cerita rakyat pada umumnya
memceritakan tentang sesuatu hal peristiwa atau asal usul suatu tempat.Tidak hanya memiliki
elemen menghibur,tapi Cerita rakyat juga mempunyai unsur pembelajaran yang bermanfaat
bagi masyarakat.Tumbuh kembangnya anak karena cerita rakyat mengandung nilai positif
dapat diambil.Burke (via Murti Bunanta, 1998,p.52) menyatakan bahwa stories manusia
bermanfaat bagi perkembangan anak termasuk perkembangan holistik,kognitif,moral,
linguistik,dan sosial.Indonei mempunyai berbagai macam cerita rakyat yang di wariskan
wariskan secara turun menurun sehingga sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kebudayaan indonesia.Indonesia mempunyai berbagai macam cerita rakyat dari hampir
seluruh daerah.Mempunyai cerita rakyat salah satunya adalah cerita rakyat batu menangis
berasal dari kalimantan barat.Bercerita tentang seorang anak yang durhaka terhadap
ibunya.Setiap hari anak hanya bisa menghabiskan waktunya dengan bersolek di depan
cermin,anak anak nya pun tak pernah menghargai pekrjaan ibunya.Anak nya lbih
mementingkan kecantikannya,tak heran anaknya lebih cantik dari ibunya,hal itu
menyebabkan anaknya selalu begitu membandingkan dirinya dengan ibunya.Suatu hari
putranya meminta uang kepada ibuny untuk membelikan baju padahal bajunya masih banyak
dan juga berwarna warni,namun anaknya tetap ngotot untuk membeli baju baru karena baju
yang di milikinya sudah tua.Anak itu juga tidak mengakui ibu kandungnya sendiri,malah
mengakuinya sebagai dayangku.

1.2. Alasan memilih judul

Pada penulisan artikel ini menggunakan media cerita rakyat batu menangis dari
Kalimantan Barat. Alasan memilih cerita rakyat tersebut karena faktanya dilapangan atau
dikehidupan sehari-hari banyak terjadinya perilaku perbuatan yang tidak baik, yang sering
dilakukan anak kepada kedua orang tuanya. Karena cerita rakyat tersebut juga mengandung
pesan nilai nilai moral yang baik, yaitu mengajarkan kepada setiap orang untuk tidak berbuat
durhaka kepada orang tua.

1.3. Penelitian sebelumnya

Bahasa adalah salah satu hal yang paling penting dalam komunikasi dan di gunakan
sebagai alat komunikasi antara semua manusia di dunia ini.Bahasa juga merupakan media
komuikasi antara dua orang atau lebih.
Kata ganti merupakan kelas heterogen dengan berbagai sub kelas (Quirk,1973:100).Aarts
dan Aarts (1982:48) menyebutkan bahwa ada delapan jenis kata ganti orang.Fungsi dari kata
ganti orang yaitu sebagai subjek,objek,kata sifat posesif dan kata ganti posesif dalam kalimat
(Frenk,1972:23).

Contoh kalimat :

1.Dia mengirimkan saya berbagai gambar yang bagus

Kata dia dalam kalimat fungsi sebagai subjek.

Kata saya dalam kalimat fungsi sebagai objek.

2.John membeli mobilnya bulan lalu.

Katanya dalam kalimat adalah kata sifat posesif.

Battles (1982:22) menyebutkan bahwa kata ganti orang memiliki bentuk khusus untuk
yang pertama,kedua dan ketiga baik tunggal maupun jamak seperti yang dinyatakan dibawah
ini:

1. Kata ganti orang pertama:

I Me My Mine

We Us Our Ours

Contoh: I am a new student in this class

‘saya seorang murid baru di kelas ini’

2. Kata ganti orang kedua:

You You Your Yours

Contoh: You must get the map.

‘Anda harus mendapatkan peta itu’

3. Kata ganti orang ketiga:

He Him His His

She Her Her Hers

It It Its Its

They Them Their Theirs

1.4. Rumusan Masalah


1. Mengidentifikasi penggunaan pronoun dalam cerita rakyat:Batu Menangis
METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Moleong (2017) menyatakan bahwa


pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan memahami keadaan atau kejadian
yang dialami oleh subjek penelitian melalui kata kata dan bahasa,pada konteks khusus secara
alamiah dengan memanfaatkan metode alamiah. Sejalan dengan pendapat tersebut,Sugiono
(2017) mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian
berdasarkan pada filsafat postpositivisme,cenderung alamiah dan hasil penelitian lebih
menekankan makna daripada generalisasi.Penggunaan pendekatan kualitatif ini di dasari
karena peneliti akan menguraikan,menganalisis,serta mendeskripsikan nilai budaya yang
terdapat dalam Cerita Rakyat Batu Menangis .Melalui kegiatan tersebut kutipan atau
percakapan yang diperoleh akan diinterpretasi dan dideskripsikan menjadi temuan data
penelitian sesuai dengan tujuajn penelitian.

Penelitain ini dilaksanakan di INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN AL


ISLAHIYAH, yang belamat dijalan insinyur H. Juanda No.5, Timbang Langkat, Kec. Binjai
Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 19 November 2023 sampai dengan
23 November 2023, periode semester genap tahun pelajaran 23/24.

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua,yaitu data primer dan data sekunder.Data
primer dalam penelitian ini adalah buku Batu Menangis yang diterbitkan oleh Jakarta : Balai
Pustaka,2002.Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku,artikel,dan skripsi atau
penelitian penelitian sebelumnya yang terkait dengan objek penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai