Anda di halaman 1dari 3

CERITA RAKYAT

Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang
memiliki kultur budaya yang beraneka ragam, mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang
dimiliki masing-masing bangsa. Cerita rakyat merupakan tradisi lisan yang berkembang dan
hidup di kalangan masyarakat secara turun-temurun dan diwariskan dalam kehidupan
masyarakat, seperti Sangkuriang, Si Kancil, Pak Pandir, dan sebagainya. Cerita rakyat biasanya
berbentuk tuturan yang berfungsi sebagai media pengungkapan perilaku tentang nilai-nilai
kehidupan yang melekat di dalam kehidupan masyarakat. Dalam sastra Indonesia, cerita rakyat
adalah salah satu bentuk folklor lisan.

Ciri-ciri cerita rakyat, yaitu :


1. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan dari generasi ke generasi
berikutnya.
2. Bersifat tradisional, yakni disebarkan di antara masyarakat tertentu dalam waktu yang
cukup lama.
3. Ada dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda karena cara penyebarannya
secara lisan.
4. Bersifat anonim, yaitu nama pengarangnya sudah tidak diketahui lagi.
5. Mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama di masyarakat sebagai alat pendidikan,
pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.
6. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika secara
umum.
7. Menjadi milik lisan bersama dari masyarakat tertentu.
8. Pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar dan
terlalu spontan.

Fungsi cerita rakyat, yaitu :


1. Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai alat pencermin angan-angan masyarakat.
2. Sebagai alat pengesahan lembaga-lembaga kebudayaan.
3. Sebagai alat pendidik anak.
4. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi
anggota masyarakatnya.

Cerita rakyat mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan masyarakat,
misalnya mengenai sistem nilai, kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja.
Nilai adalah hal-hal atau sifat-sifat yang penting dan berguna, serta digunakan dalam kehidupan
bermasyarakat yang dapat pula dijadikan norma atau aturan berkehidupan. Ada beberapa nilai

1
Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
yang dapat ditemukan dalam cerita rakyat, yaitu :
1. Nilai keagamaan nilai yang berhubungan dengan perilaku memercayai adanya Tuhan,
pengamalan agama, dan sebagainya.
2. Nilai budaya nilai yang berkaitan dengan budaya masyarakat tertentu saat menghadapi
suatu masalah atau menjalankan kehidupan bermasyarakat dan nilai yang mengatur
manusia dalam tata cara, adat istiadat, dan tradisi.
3. Nilai etika atau moral nilai yang mengajarkan kepada manusia bahwa terhadap orang
lain harus saling menghormati, tidak menyakiti, dan sebagainya.
4. Nilai sosial nilai yang mengatur pola hubungan antar individu dalam masyarakat dan
berhubungan dengan kehidupan sosial, yakni ketika satu orang tidak dapat hidup sendiri,
tetapi selalu membutuhkan kehadiran orang lain.
5. Nilai pendidikan nilai yang mengajarkan bagaimana seseorang harus berperilaku baik,
dewasa, dan bermanfaat, serta dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Beberapa contoh cerita rakyat di Indonesia:


1. Legenda Danau Toba (Sumatera Utara)
2. Malin Kundang (Sumatera Barat)
3. Si Pitung (Betawi)
4. Sangkuriang (Jawa Barat)
5. Asal mula Banyuwangi (Jawa Timur)

Jenis-jenis cerita rakyat, yaitu :


1. Dongeng cerita rakyat dimana kejadian yang ada di dalamnya dianggap tidak benar-
benar terjadi dan berfungsi untuk menghibur, serta sebagai cerita pelipur lara.
Contoh : Pak Belalang, Si Kancil, Si Lebai Malang, dan sebagainya.
2. Legenda cerita rakyat yang menceritakan asal mula terjadinya suatu tempat, nama
tempat, peristiwa, atau keberadaan suatu daerah.
Contoh : Legenda Danau Toba, Asal Mula Kota Surabaya, dan sebagainya.
3. Mitos/Mite cerita rakyat dimana kejadian di dalamnya dianggap benar-benar terjadi
dan dianggap suci atau sakral, serta memiliki unsur mistis. Tokoh-tokoh yang
diceritakan adalah tokoh kayangan atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan
hebat.
Contoh : Nyi Roro Kidul, Dewi Padi, dan sebagainya.
4. Sage/Saga cerita rakyat yang mengandung unsur sejarah.
Contoh : Ken Arok dan Ken Dedes, Asal Mula Kota Majapahit, dan sebagainya.
5. Epos cerita rakyat yang mengandung unsur kepahlawanan.
Contoh : Si Pitung, I La Galigo, dan sebagainya.

2
Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
3

Anda mungkin juga menyukai