PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dan vital dari kehidupan
seseorang. Kesehatan sebagai hak asasi telah menjadi kebutuhan dasar dan
tentunya menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan
merupakan komponen pembangunan yang memiliki nilai “investatif”, artinya
berbicara tentang kesehatan maka akan membicarakan juga tentang
ketersediaan tenaga siap pakai dalam hal ini sumber daya manusia yang sehat
dan produktif. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan
nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya
seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah (Nasir, 2010).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang rumah sakit, yang dimaksud rumah sakit umum adalah rumah sakit
yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
rujukan. Sejalan dengan pembangunan dibidang kesehatan, maka perlu
dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan sangat diharapkan oleh masyarakat untuk memenuhi semua
kebutuhan dalam hal kesehatan. Masyarakat akan memilih dan berobat pada
Rumah Sakit yang ada sesuai dengan apa yang mereka anggap baik. Oleh
karena itu Rumah Sakit Daerah dituntut memberikan pelayanan yang
bermutu serta profesional sehingga dapat terjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
1
2
permasalahan yang paling utama di ruang IGD RSU Kaliwates Jember yaitu
tentang Pengoptimalan Ruang Triage dan Upgrade interpretasi hasil EKG.
Perawat ruang IGD dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat terkait dengan proses tindakan keperawatan
khususnya di ruang Triage. Penentuan triage pada pasien di ruang IGD sangat
penting dilakukan terutama pada pasien dengan kegawatdaruratan yang
membutuhkan observasi yang lebih intensive, untuk itu diperlukan metode
khusus yang diperuntukkan dalam menggolongkan pasien berdasarkan
kegawatdaruratannya. Di Instalasi Gawat Darurat RSU Kaliwates Jember,
telah memiliki lembar assesment penentuan triage namun dikarenakan
ruangan yang cukup sempit, penempatan pasien terkadang kurang optimal
sesuai dengan kondisi kegawatdarutannya.
Ruang IGD RSU Kaliwates Jember merupakan gerbang utama dalam
penerimaan pasien, sehingga ketepatan penegakan diagnosis sangat
ditekankan. Pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler yang telah
dilakukan pemeriksaan penunjang EKG, diharapkan perawat dan dokter
dapat berkolaborasi dalam melakukan pemeriksaan serta penginterpretasian
hasil EKG, sehingga pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler dapat
ditegakkan diagnosis dengan lebih akurat dan mendapatkan perawatan yang
tepat.
Berdasarkan paparan di atas maka mahasiswa tertarik untuk mengambil
lahan praktek dalam praktika senior di IGD RSU Kaliwates Jember yang
berpusat pada pengoptimalan Triage serta analisis interpretasi EKG guna
meningkatkan mutu pelayanan di IGD RSU Kaliwates Jember dengan
menggunakan Proyek Inovasi dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Triage
dengan Metode ESI (Emergency Several Indeks) Serta Update Analisis
Interpretasi ECG (Electrocardiogram) dalam Meningkatkan Pelayanan IGD
RSU Kaliwates Jember”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya mutu pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RSU Kaliwates Jember Melalui “Optimalisasi Pelaksanaan Triage dengan
Metode ESI (Emergency Several Indeks) Serta Update Analisis Interpretasi
5