PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai,
karena itu, komponen penting dari kepribadian manusia adalah nilai dan
1
bukan hanya produk masyarakat, tetapi juga sarana untuk mendamaikan
lain).
nilai sosial, dan nilai budaya. Keempat nilai tersebut memiliki tujuan
Nilai - nilai agama tersebut bisa saja berupa nilai akhlak atau
sendi kehidupan seorang muslim. Akhlak merupakan poros atau inti dari
tujuan hidup. Ketika Akhlak baik maka sejahtera dan damai lahir batin.
Namun sebaliknya, jika akhlaknya buruk maka akan rusak lahir dan
batinnya. Oleh karena itu, akhlak merupakan salah satu kunci naik
2
dari kebimbangan dan keraguan dimana hati membenarkannya sehingga
ukuran baik atau buruk, patut atau tidak secara utuh diukur dengan Al-
keduanya berasal dari Allah dan oleh-Nya manusia diciptakan. Pasti ada
adalah sifat dasar manusia yang dibawa sejak lahir dan tertanam dalam
spontan atau tiba-tiba. Akhlak mulia atau dalam islam disebut al-akhlaq
Akhlak atau budi pekerti sangat penting bagi setiap orang, sehingga
Oleh karena itu, perhatian dan pelatihan yang serius harus diberikan pada
1
Dedi wahyudi, Pengantar aqidah akhlak dan pembelajarannya (Yogyakarta: Lintang Rasi
Aksara Books, 2017) hlm. 1.
3
moralitas sebagai dasar untuk membangun masyarakat. Jika akhlaknya
baik maka hidupnya akan sejahtera baik jasmani maupun rohani, tetapi
maupun rohani.
berakhlak mulia, taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya, hormat kepada
kedua orang tua, sayang kepada sesama makhluk Tuhan dan lain
َئٍة يِف الَّنْف ِس اِس ٌة ا َت ُد اَأل اِل ِب وَلٍة ِس ُّر ِم َغِرْي ا ٍة ِع
َر َح َعْنَه ْص ُر ْفَع ُس ُه َوَي ْن َح َج َفاُخلُلُق َباَرٌة َعْن َهْي
2
Muhammad Amri, La Ode Ismail Ahmad, Muhammad Rusmin, Aqidah Akhlak (Makassar:
Semesta Aksara, 2018), hlm 110.
4
Artinya:
Jadi pada hakikatnya akhlak ialah satu kondisi atau sifat yang telah
meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sini timbulah berbagai
macam perbuatan dengan cara spontan atau reflek tanpa dibuat-buat dan
problem itu di antaranya tentang moral, agama, budi pekerti, adat istiadat,
kesemua itu dapat dikemas dalam bentuk puisi, cerpen, novel, roman,
akhlak, etika atau moral, karakter bagi seseorang atau peserta didik.
komponen penting yang cukup erat dan tidak terpisahkan dari perjalanan
3
Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, Belajar Aqidah Akhlak Sebuah ulasan Ringkas Tentang Asas
Tahudi dan Akhlak Islamiyah (Sleman: CV Budi Utama, 2015), hlm 15.
5
hidup manusia. Kualitas sebuah bangsa dan peradaban sengat ditentukan
moral, etika, dan karakter sampai kepada peserta didik. Cerita yang
kususnya para remaja sekarang, sangatlah minim dalam hal etika dan
6
Setiap karya sastra termasuk cerpen pasti mempunyai nilai – nilai
akan dikaji dalam penelitian ini yang berjudul “Dalam Perjamuan Cinta”
dalamnya.
Corner pada tahun 2008, yang berjumlah 154 halaman. Kumpulan cerpen
ini dipilih untuk dikaji karena di dalam buku ini ada banyak hikmah yang
bisa di ambil dan kisah-kisah yang ada di buku ini sangat bagus karena di
bahasa yang indah dan struktur kalimat yang menarik. Penelitian kualitatif
secara interpretatif.
Mengalahkan Setan, Sang Tukan Pos, dan lain sebagainya. Pada setiap
cerita nya banyak nilai akhlak dan moral yang terkandung di dalamnya,
seperti pada penggalan cerita yang berjudul Lihatkan Allah Padaku. Dalam
anak yang sangat luar biasa dan jenius. Anak ini selalu ingin mengetahui
7
mengandung nilai akhlak yaitu akhlak terhadap Allah. Masih banyak juga
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
didalamnya.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
9
2. Secara praktis
c. Untuk Mahasiswa
penelitian selanjutnya
E. Tinjauan Pustaka
dilakukan oleh peneliti lainnya atau para ahli. Dengan adanya tinjauan
10
itu ada beberapa penelitian terdahulu yang dekat atau sealur dengan apa
ideologi cinta dalam novel “Dalam Perjamuan Cinta” karya Taufik Al-
Goldmann. Hasil dari penelitian ini (a) fakta kemanusian difokuskan pada
keegoisan dan kemisteriusan wanita tentang cinta, (d) struktur karya sastra
Persamaan penelitian saya dan penelitian ini adalah pada objek kajiannya
4
Abdul Basid “Ideologi Cinta Dalam Cerpen “Dalam Perjamuan Cinta” Karya Taufik Al-Hakim
Kajian Strukturalisme Genetik (Jurnal dipublikasikan)
11
sedangkan penelitian saya ini adalah dari segi nilai – nilai pendidikan
akhlak
moral kumpulan cerpen Catatan Hati seorang Gadis Karya Asma Nadia,
Metode yang digunakan penelitian ini yaitu teknik baca dan teknik catat,
Hasil dari penelitian terdapat empat judul cerpen yang yang mengandung
wujud nilai moral yang menyangkut hubungan manusia dengan diri sendiri
serta nilai moral yang menyangkut hubungan manusia dengan orang lain 5.
Persamaan penelitian saya dan penelitian ini adalah pada yaitu sama-sama
dengan penelitian diatas yakni pada objek kajian, Penelitian ini objeknya
Penelitiannya dibatasi pada kajian nilai moral dalam novel Ketika Cinta
penelitian ini yaitu Metofe deskriptif. Hasil dari penelitian adalah ada
delapan nilai moral dalam novel Ketika Cinta Bertasbih yang meliputi
5
Abdul Munir, Ambarini Asriningsari, Eva Ardiana Indrariani Jurnal “ Nilai akhlak dalam
Kumpulan Cerpen Catatan Hati Seorang Gadis “(Jurnal dipublikasikan)
12
optimis, toleransi, santun, memelihara lisan, sabar, tanggung jawab, kuasai
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
6
Hena Khaerunnisa “ Nilai Moral dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El
Shirazy”. (Skripsi dipublikasikan)
7
Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013, hlm: 60
13
1) Data Primer
Taufik Al-Hakim.
2) Data Sekunder
akhlak dan nilai moral dalam cerpen tersebut (seleksi), jadi data-data
14
4. Analisis Data
sebagai berikut:
memahami dan menangkap isi karya sastra. Dalam karya sastra, isi
bahwa karya sastra yang bermutu adalah karya sastra yang mampu
b. Metode Deskriptif
15
teknik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
atau pola tertentu. Yang hendak dicapai dalam analisis ini adalah
dokumen.
16
BAB II
KERANGKA TEORI
1. Pengertian Nilai
11
Diyah Kusuma Windrati, “Pendidikan Nilai Sebagai Suatu Strategi Dalam Pembentukan
Kepribadian Siswa”, Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA”, Vol 1, No 1.
12
Aceng Kosasih, “Konsep Pendidikan Nilai”, Journal of Chemical Information and
Modeling 53.9 (2015).
17
Fungsi pendidikan nilai adalah membantu peserta didik untuk
pasti terletak pada esensi objek itu. Kedua, nilai sebagai objek
13
Ade Imelda Frimayanti, “Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pendidikan Agama Islam”,
Jurnal Pendidikan Islam, Vol 8, No 2 (2017).
18
dari suatu kepentingan, yakni suatu objek yang berada dalam
kehidupan.14
14
Arifinsyah, Hasnah Nasution, Maraimbang Daulay, “Konsep dan Sistem Nilai Dalam Perspektif
Agama-Agama Besar di Dunia”, Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam, Vol. 2 No. 1 Desember-
Mei 2020.
15
Nurul Jempa, “Nilai-nilai Agama Islam”, Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4,
No. 2. (2017)
19
2. Pengertian Pendidikan
20
batin tanpa dibatasi oleh manusia. Proses pertumbuhan ialah proses
perkembangan seseorang.18
alam budaya. Proses ini menuntut aktifitas baik dari diri sendiri
maupun pendidik.
18
Sudarto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta:Depublish, 2021),hlm.43
19
Syafril, Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan(Depok: Kencana,2017) ,hlm 29
21
ibu, anak. Proses pemanusiaan itu mencakup pembudayaan dan
beranfaat.
3. Unsur-UnsurPendidikan
antara lain:
1) Peserta didik
2) Pendidik (Guru)
22
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
3) Interaksi Edukatif
didik.
4) Tujuan Pendidikan
23
tanpa arah, bahkan bisa salah langkah. Oleh karena itu,
tegas.
dirinya.21
24
akan mampu menerima pengaruh-pengaruh yang positif. Oleh
1. Keluarga
terhadap anaknya.
22
Muzakkir, “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan dalam Pengembangan Pendidikan Islam”, Jurnal
Al-Ta’dib, no.1 (Januari-Juni 2017),hlm. 146
25
bergantung antar individu. Keluarga merupakan suatu kesatuan
2. Sekolah
23
Syamsuddin, Cahaya Hidup Pengasuhan Keluarga, (Ponorogo: Wade Group, 2018), hlm. 6.
24
Zakiah Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV Ruhama,
1995),hlm. 77.
26
Lingkungan sekolah merupakan suatu lingkungan yang
intelektual anak
3. Masyarakat
suatu sistem dari kebiasaaan dan tata cara, dari wewenang dan
27
menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup
5. Tujuan Pendidikan
26
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Analisis Komprehensif Aspek Pendidikan dan Proses Sosial,
hlm.13.
27
Moh. Matsna, dan Raswan, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab 1,(Ciputat : UIN
Jakarta Press, 2015) hal, 81.
28
membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh, dan tunduk
28
Abu Ahmadi, dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta 1991) hal. 99.
29
Moh. Matsna, dan Raswan, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab 1., hal. 82.
30
M. Suardi, Pengantar pendidikan teori dan aplikasi. (Jakarta : PT Indeks 2010) hal, 7
29
b. Tujuan sosial, mempersiapkan masyrakat yang berperilaku
berikut:
6. Fungsi Pendidikan
30
yang meliputi dari pengertian pendidikan, fungsi dan tujuan
bertanggung jawab.
32
I Wayan Cong Sujana, “Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia”, Jurnal Pendidikan Dasar,
Vol 4, No 1 (2019)
31
transpormasi nilai-nilai filosopis negara Indonesia. Hal ini
bersaing internasional.
7. Pengertian Akidah
Relevansi antara arti kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu
mengandung perjanjian.33
33
Susiba dan Yasnel, Akidah Akhlak,(Pekanbaru : CV. Mutiara Pesisir
Sumatra, 2014), hal.1
32
dan kebenarannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
meyakininya.
artinya:
33
menanggapi sesuatu. Mula-mula sesuatu itu mengenai panca
ِ َواَاْلْر ِۚض َرَّبَنا َم ا َخ َلْق َت ٰه َذ ا َباِط ًل ُس ْبٰح َنَك َفِق َنا َعَذ اَب الَّنار
34
ayat 191).
tiga hal yang harus sejalan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Jika
34
Departemen Agama RI, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung:
Diponegoro, 2008),, (Bandung: Diponegoro, 2008)
34
tidak sejalan atau terpisah-pisah, maka akan menyebabkan
8. Dasar Aqidah
آَم َن الَّرُس وُل َمِبا ُأْنِزَل ِإَلْيِه ِم ْن َرِّبِه َواْلُم ْؤ ِم ُنوَن ۚ ُك ٌّل آَم َن ِبالَّلِه َوَم اَل ِئَك ِتِه َوُك ُتِبِه َوُرُس ِلِه اَل
35
Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S Al-
Baqarah: 285).
9. Tujuan Akidah
berikut:
َاَلْس ُت ِبَرِّبُك ْۗم َقاُلْوا َبٰل ۛى َش ِه ْدَناۛ َاْن َتُقْو ُلْوا َيْوَم اْلِق ٰي َم ِة ِاَّنا ُك َّنا َعْن ٰه َذ ا ٰغ ِفِلْي
36
﴿ ۖ ﴾ َأْو َتُقوُلوا ِإَمَّنا َأْش َرَك آَباُؤَنا ِم ْن َقْبُل َوُك َّنا ُذِّرَّيًة ِم ْن َبْع ِدِه ْم١٧٢
172-173)37
37
Maha Esa, karena kemungkinan manusia untuk terperosok
kemusyirikan
menyesatkan.
dalam kesesatan.
38
Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk
perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk
syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau tidak, maka akhlak
terlebih dahulu kita harus memahami apa itu akhlak, para ahli telah
38
Habibah, Syarifah, Akhlak Dan Etika Dalam Islam, (Jurnal, Universitas Syiah Kuala, Aceh,
2015), hlm.73
39
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.39
keburukan.40
selain aqidah syariat karena dengan akhlak akan terbina mental dan
39
Chotibul Umam. Pendidikan Akhlak, Upaya Pembinaan Akhlak Melalui Program Penguatan
Kegiatan Keagamaan (Tanggamus: Guepedia, 2021), hlm 24.
40
Dwi Runjani Juwita, “Pendidikan Anak Usia Dini di Era Millenial”, Jurnal Ilmu Tarbiyah, Vol.
7 No. 2 (2018).
41
Hestu Nugroho Warasto, “Pembentukan Akhlak Siswa”, Jurnal Mandiri Ilmu Pengetahuan, Seni,
dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018
40
Perbuatan yang baik maupun buruk merupakan manifestasi
moral dan keutamaan sikap serta watak (tabiat) yang harus dimiliki
kehidupan.42
42
Khomsiyatin, Nurul Iman, Ayok Ariyanto. “Metode Pendidikan Akhlak Pada Anak Usia Dini di
Bustanul Athfal Aisyah Mangkujayan Ponorogo”, Jurnal Pendidikan Islam, vol 1, No 2 (2017).
41
dalam penanaman olah rasa dan olah hati bagi siswa. Dalam bahasa
pendidikan, olah rasa dan olah hati termasuk ranah afektif yang
persamaan dan penekanan ranah afektif siswa atau olah rasa dan
pendidikan barat.
dini, karena dengan akhlak yang baik bisa menjaga anak kita dari
pendidikan akhlak yang baik dari orang tuanya maka dia akan
43
Mas’ud Masduki dan Rois Syuriah. Pendidikan Akhlak Kontekstual (Semarang: CV. Pilar
Nusantara, 2017), hlm 7.
42
tumbuh dengan menjadi seorang anak yang berakhlak mulia,
43
a. Dasar Religius
ۗ َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْد ُعْو َن ِاىَل اَخْلِرْي َوَيْأُمُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َعِن اْلُم ْنَك ِر
Imran: 104)44
44
Departemen Agama RI, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung:
Diponegoro, 2008),, (Bandung: Diponegoro, 2008),
44
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi
45
diantara kalian dan paling dekat tempat duduknya dengan
b. Dasar Konstitusi
47
Husaini. Pembelajaran Materi Pendidikan Akhlak (Medan: CV Pusdikra Mitra Jaya, 2021), hlm
38.
46
Merupakan tujuan sasaran yang hendak dicapai dan
48
Muhammad Aţiyyah al-Abrâsyî, Dasar-dasar Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994),
hlm. 103.
47
yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sehingga tujuan
Nya.49
semata.50
49
Abû Hâmid al-Ġazâlî, Ihyâ' „Ulûm ad-Dîn, Jilid III, (Kairo: Dâr ar-Rayyân, 1987) hlm. 56
50
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1993), hlm.
67-70.
48
Pendidikan akhlak berkisar tentang persoalan-persoalan
akhlak, pada dasarnya tidak lepas dari akhlak terhadap Khalik dan
Khaliknya.52
1) Ikhlas
51
13M. Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
hlm. 201
52
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm.7
49
Menurut Yunahar Ilyas, persoalan ikhlas ditentukan oleh
perbuatan sebaik-baiknya
2) Taqwa
50
yang telah ditentukan, melakukan perintah-perintah-Nya
Swt.55
51
tersebut tidak dipenuhi maka akan mendapat kerugian dan
sendiri meliputi:
1) Syukur
sebagainya.
57
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, hlm.10
58
Rosihon Anwar, Akhlak Taswuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 98
52
badan lainnya dari sgala perbuatan tercela karena sadar
Allah.
53
berbangsa- bangsa, agar mereka saling kenal-menganal.
mereka.59
59
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, hlm.205
60
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,hlm 113-114
54
semuanya adalah makhluk Tuhan yang harus diperlakukan
1. Pengertian Cerpen
tetapi disebut novel atau biografi. Cerpen yang baik adalah cerpen
meyakinkan.62
Tak ada batasan yang pasti tentang tempat, tetapi cerpen yang
Kalau rumah mesti ada tiang atap, dinding, lantai, dan sebagainya.
61
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, hlm.12
62
Heri, Menggagas Sebuah Cerpen (Semarang: ALPRIN, 2019), hlm 2.
55
Beberapa ahli menjelaskan tentang pengertian cerpen, diantara
63
Indah Rimawan, Annisyah Wahyuni Purba, Karina Oktaviana. CARA MUDAH MENULIS
CERPEN: Bahan Ajar untuk Tingkat SMA Pelajaran Bahasa Indoensia (Medan: Guepedia, 2022),
hlm 12.
64
Andri Wicaksono. Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya
(Garudhawaca, 2014), hlm 56.
56
yang merujuk pada realitas dalam cerpen terkandung dalam
2. Ciri-Ciri Cerpen
berikut:
3. Dari sisi unsur aktan, cerpen harus memiliki tokoh utama atau
pelaku.
4. Dari sisi pragmatik, cerpen harus memiliki satu efek atau kesan
yang menarik.
65
Esti Nurhayati, Dwi Rohman Soleh, “Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Metode
DISCOVERY LEARNING dan Media Lagu Pada Siswa SMPN 3Madiun”, Jurnal Profesi dan
Keahlian Guru (JPKG), Vol 3 No. 2 (2022).
57
6. Dari sisi gaya bahasa, cerpen harus tajam, sugestif, dan menarik
perhatian.
saja diterapkan pada ragam prosa lainnya yakni novel. Oleh karena
dkk. Ciri cerpen ditandai dengan jumlah karakter yang relatif kecil
pembaca menebak-nebak.
58
Alur cerpen cukup sederhana, tidak berliku-liku. Hal ini
dialami tokoh. Dalam cerita kita kenal ada alur maj, akur
4. Bersifat Fiktif
pembaca.
59
Cerpen tidak membutuhkan tokoh banyak. Satu tokoh utama dan
dan tuntas. Toko yang lain hanya sekilas agar ceritanya tidak
6. Terdapat Konflik
7. Terdapat Penyelesaian
60
bahwa pembaca berasal dari latar belakang yang beragam,
3. Jenis-Jenis Cerpen
yaitu:
kata.
61
4. Cerpen Berdasarkan Teknik Mengarangnya
a. Cerpen Sempurna
jenis ini enak dibaca dalam waktu kurang dari satu jam.
4. Unsur-Unsur Cerpen
1. Unsur Intrinsik
a. Tema
68
Edward Horas. Praktek Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2), (Jakarta:Guepedia,2022), hlm 7
62
Tema merupakan inti atau ide dasar sebuah dasar sebuah
pendukung lainnya.
b. Latar (setting)
d. Penokohan
tersamar.
e. Sudut Pandang
63
f. Alur
2. Unsur Ekstrinsik
a. Nilai Budaya
b. Nilai Sosial
69
Yustinah, Ahmad Iskak, Bahasa Indonesia Tatanan Unggul (Jakarta: Erlangga, 2006) hlm. 8
70
Nurgiyantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta(Gadjah Mada University Press,2009)
hlm. 23
71
Kosasih, Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra.(Bandung:Yrama Widya,2012) hlm 3
64
Nilai sosial merupakan keseluruhan norma dan penilaian
(kemasyarakatan).72
c. Nilai Agama
d. Nilai Moral
65
menuntun seseorang dalam berperilaku. Perilaku yang
e. Nilai Etika
sebagainya.75
75
Heri,Gunawan. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. (Bandung:Alfabeta,2014),
hlm.14
66
BAB III
Iskandaria, Mesir pada 9 Oktober 1898 yang saat itu sedang musim panas
Darah Arab berasal dari ayahnya yang merupakan anak petani kaya raya di
Baheira Tengah, sedangkan darah Turki dari ibunya Ismail el-Beik yang
sangat cantik jelita dan ibunya merupakan anak pensiunan perwira Turki .
dan bibinya.
ayah Taufiq Al- Hakim dan beliau secepat nya mengurus tuntutan
pembebasan Taufiq Al-Hakim namun hal itu sangat sulit. Taufiq Al-Hakim
67
dalam bentuk karya sastra. Setelah ia keluar dari penjara dan di tahun 1920
domisili beliau saat sekolah hukum dan disana beliau menulis banyak
sekali naskah drama yang beliau tulis dan diperankan oleh Teater Uzbek.
(KIsah Seribu Satu Malam). Hal itu menjadikan beliau dikenal sebagai
68
B. Karakteristik Karya Taufiq Al-Hakim
hal gaib atau mistis dan direalisasikan ke dunia nyata. Tema-tema nya pun
bumbu khas karya Taufiq Al- Hakim tetap ada.hal tersebut dilatarbelakangi
antara lain :
c) Teater Objektif : Teater ini memiliki ciri khas yaitu memberi motivasi
atau cerpen.
Drama
69
1. Ahlul Kahfi (1932)
2. Syahrazad (1934)
8. Al-Safqa (1956)
18. Al-Zalzal
20. Al-warathah
21. Al-Aizs
Novel
70
1. Awdat Al-Ruh (1933)
Cerpen
1. Arinillah (1953)
71
D. Aliran Karya Sastra Taufiq Al-Hakim
melukiskan dunia kenyataan dan segala- galanya seperti apa yang terlihat.
Apa yang dituliskan oleh para pengarang realis merupakan hal-hal yang
nyata, yang pernah terjadi. Sebab, seluruh karya tersebut haruslah fakta
sastrawi. Dalam hal ini Taufik Al-Hakim dalam kesuastraan Arab termasuk
kaum perempuan. Dengan kata lain, pada umumnya kaum laki-laki tidak
kondisi ini laki laki diposisikan sebagai mahluk yang lemah jika berada di
E. Hasil Penelitian
72
Berdasarkan dari hasil yang saya teliti, nilai-nilai akidah akhlak
yang terdapat dalam kumpulan cerpen dalam perjamuan cinta karya Taufiq
1. Nilai Akhlak yang terdapat pada Cerpen yang berjudul lihatkan Allah
ini:
ini:
73
bijaksana. Sepanjang hari pula. Saat siang datang, tas ini
sudah harus kosong. Semua surat sudah harus sampai ke
pemiliknya. Setelah kosong tas itu harus dipenuhi lagi dengan
surat-surat baru untuk dibagikan lagi kepada mereka di hari
berikutnya: satu per satu, secara adil dan bijaksana.” (Sang
tukang pos. 66)
“sejuta” masehi
a) Sifat baqa’ dan sifat fana’ terdapat pada kutipan cerpen di bawah
ini :
74
b) Iman terhadap kematian terdapat pada kutipan cerpen di bawah
ini :
75
BAB IV
Karya dr. Taufik El Hakim terdapat pada dua judul cerpen yaitu: Lihatkan
Akhlak terhadap orang tua menjadi suatu hal yang wajib bagi
anak. Pentingnya menjaga akhlak anak kepada orang tua. Sebab, ada
banyak kebaikan yang yang telah orang tua berikan. Berbuat baik
kepada kedua orang tua lebih dikenal dengan istilah Birrul Walidain
76
“ Hebatnya, di saat bercengkrama itu, pembicaraan mereka tak
nampak laiknya pembicaraan antara seorang bapak dengan
anaknya. Tapi mereka ngobrol layaknya sepasang teman akrab
saja. Bagi mereka, perbedaan umur yang terpaut amat jauh
seumpama tirai halus dari sutra yang gampang tersingkap saat
dihembus angin. Ia tak mampu menjadi penghalang untuk
saling berbicara dan saling memahami dari hati ke hati.
Mereka sama- sama paham bagaimana mereka saling bersikap
dan saling menghormati. Sederhananya, mereka tetap sadar
posisinya masing-masing. Luar biasa memang cara mereka
membangun komunikasi. “ (Lihatkan Allah Padaku . 17 - 18)
keakraban antara anak dan orangtua tetapi mereka sama- sama paham
anak harus berkata baik kepada orang tua dalam bentuk ucapan
keras kepadanya.
2. Syukur
77
nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan
berikut.
selalu bersyukur kepada Allah, dan hanya kepada Allah lah kita harus
dari Allah. Syukur adalah pujian kepada yang telah berbuat baik atas
tindakan kebenaran. Oleh sebab itu, setiap manusia yang bersikap adil
78
berperilaku adil akan menempatkan seluruh hal dalam porsinya tanpa
Yang termasuk nilai sikap adil dan bijaksana ada pada kutipan
cerpen berikut.
bijaksana dalam segala hal. Pada kutipan cerpen diatas tukang Pos
harus tetap membagikan suratnya yang ada di tas nya setiap hari
capek dan lelah yang telah berkeliling seharian, tanpa melihat siapa
79
Sikap tabah adalah tetap dan kuat hati berani, tenang, dalam
menghadapi realita hidup ini. Tabah itu diperlukan sebagai anti these
dari segala derita yang dihadapi. Bagi manusia yang bersifat tabah,
tidak akan pernah berhenti, dia tidak bergeming. Kalau tidak berhasil
dengan cara A dicoba dengan model B, dan seterusnya. Dia tidak akan
derita mereka.
tabah dan tidak banyak mengeluh, Pada kutipan cerpen diatas tukang
Pos tetap bersikap tabah dan tak banyak mengeluh, dia tetap
80
berkeliling seharian tukang pos tetap membagikan suratnya supaya
Karya dr. Taufik El Hakim terdapat pada judul cerpen ditahun “sejuta”
masehi.
Baqa berarti Allah Swt tidak ada akhirnya, dan mustahil bagi-
Nya bersifat fana (rusak/tidak abadi). Setiap makhluk hidup akan lahir
tumbuh dewasa, dan meninggal. Begitu juga pohon yang berawal dari
tunas, tumbuh menjadi tanaman besar, lalu layu dan mati. Allah
adalah Zat yang kekal, tidak berubah, dan tidak ada akhir. Kita harus
yaitu sifat fana’ adalah sifat yang dimiliki kita. Kita tidak tahu kapan
kita akan mati,tapi pastiya kematian itu akan menghampiri kepada kita
Yang termasuk nilai sifat baqa’ dan sifat fana’ ada pada kutipan
cerpen berikut.
81
“Demikianlah alam kembali menerima kehadiran Tuhan.
Agama langit kembali hadir tertegakkan. Para penyair kembali
lagi dan bersenandung dengan syair-syair menawan,
“Duhai Tuhan Pencipta Zaman Azali
Sungguh, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Abadi.
Kami tak menginginkan apa-apa selain menjadi manusia
Hanya engkaulah yang utuh Kami turun dari langit di waktu
Fajar
Kami punya tubuh yang tumbuh hati yang mudah tersentuh
dan akal yang berpikir penuh
Duhai alam yang kasih,
Kami hanyalah seumur embun yang runtuh
Dan kembali naik ke langit kala Dhuha menjalar.”( Ditahun
“Sejuta” Masehi. 53 )
baqa’ bagi Allah dan sifat fana’ bagi manusia. Pada kutipan cerpen di
seumur embun yang runtuh Dan kembali naik ke langit kala Dhuha
fana yang artinya bahwa manusia itu tidak kekal. Semua makhluk
kebinasaan.
akan mengalami kematian, kita harus meyakini bahwa siapa saja yang
82
ada di dunia ini, baik penghuni langit dan bumi, baik manusia, jin, dan
kematian, ajal manusia sudah ditentukan, tidak akan lebih lama dan
cerpen berikut.
"Ya, kita yang ada di sini kelak pasti akan mengalami sesuatu!"
kata Si Geolog.
"“Apa yang kaumaksud dengan sesuatu itu?"
"Kematian."
"Kematian? Istilah apa itu?"
"Aku pun juga tak tahu. Aku sudah lelah dengan diriku.
Kematian ini adalah ilham. Aku yakin bahwa suatu saat akan
ada sesuatu yang ditemukan, kita sebut saja kematian. Suatu
hari nanti, kita pasti akan sampai pada kematian. Wahai orang-
orang pandai, percayalah pada ucapanku ini. Tidak pernahkah
kalian merasakan tidur sejenak' seperti ‘kejap mata? Dalam
'kejap mata' itu aku merasakan nikmat dan rehat yang cukup
aneh. 'Tidur sejenak' ini mungkin bisa lebih lama, mungkin
bisa memanjang sampai berzaman, hingga menjadi tidak ada',
dan kemudian berubah menjadi sesuatu yang kusebut
'kematian'." ( Ditahun “Sejuta” Masehi. 55 )
dituliskan “bahwa suatu saat akan ada sesuatu yang ditemukan yaitu
bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan
tanpa sebab, dan siapapun yang dikehendaki tetap hidup pasti akan
83
hidup.Dan sebab apapun yang datang menghampiri tidak akan
yang telah ditentukan. Tidak ada satupun umat yang melampaui batas
84
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Nilai Akhlak yang terdapat pada Cerpen yang berjudul lihatkan Allah
padaku dan sang tukang yaitu : akhlak terhadap orang tua,rasa syukur,
sikap adil dan bijaksana serta sikap tabah dan tidak banyak mengeluh
“sejuta” masehi sifat baqa’ dan sifat fana’ serta iman terhadap
kematian
B. Saran
cermat, dan penuh kehati-hatian agar hasil data yang diperoleh dapat
dipertanggung jawabkan.
85
2. Bagi Masyarakat
86
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Abû Hâmid al-Ġazâlî, 1987. Ihyâ' „Ulûm ad-Dîn, Jilid III,Kairo: Dâr ar-
Rayyân
Islamiyah. Deepublish,.
al-Ġazâlî, Hâmid Abû, 1987 Ihyâ' ‘Ulûm ad-Dîn, Jilid III, Kairo: Dâr ar-
Rayyân
Pembelajarannya 3.1
87
Gaya Belajar Pada Pembelajaran PBL Unnes Journal Of
Jakarta: Ruhama,
Jakarta: Ruhama,.
Diponegoro
Medpress
Bandung: Alfabeta
Bandung: Alfabeta
Jakarta:Guepedia.
88
Husamah, Arina Restian, Rohmat Widodo. 2019. Pengantar Pendidikan,
Pengamalan Islam
Juwita, Dwi Runjani. 2018. Pendidikan akhlak anak usia dini di era
Widya
Remaja Rosdakarya
Jakarta Press,
89
Muchson, Samsuri. 2015. Dasar-Dasar Pendidikan Moral.. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Putra, Andi Widhi. dkk. . 2020. Membangun Moral Dan Etika Siswa
Rambe, Uqbatul Khair. 2020). Konsep dan Sistem Nilai dalam Persfektif
90
Suardi, M. 2010. Pengantar pendidikan teori dan aplikasi. Jakarta : PT
Indeks
psikologi sastra dan nilai karakter Novel 9 dari nadira karya leila s.
Chudori.BASASTRA 2.3
Kencana.
Guepedia.
91
Warasto, Hestu Nugroho. 2018. Pembentukan Akhlak Siswa." Jurnal
Pembelajarannya Garudhawaca.
Erlangga.
Teknologi.
Eksekutif Teknologi.
92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1
93
Gambar 2 Kutipan Cerpen Sang Tukang Pos
94
Gambar 3 Kutipan Cerpen ditahun “sejuta” masehi
95
BIODATA
96