PENDAHULUAN
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, dalam khazanah keilmuan,
dikenal beberapa istilah berkenaan dengan akhlak, di antaranya etika, moral dan akhlak itu
sendiri.Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian
manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. 1 Dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai perilaku seseorang,
apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata dan bertingkah
laku. Akhlak, moral, dan etika masingmasing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi
Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi
pentingnya etika, moral dan akhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan
manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter
manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan
SAW dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat dalam beberapa ayat al-Qur’an yang
1
AbudinNata,Akhlak Tasawuf dan Karakter, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 75.
2
YunaharIlyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta: LPPI, 2000), 7.
3
Nasharudin, Akhlak: Ciri Manusia Paripurna, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015), 104
1
Dan juga dalam hadits Nabi SAW yang berbunyi:
rasa kesosialan, keadilan, tolong menolong, murah hati, suka memberi maaf, sabar, baik
sangka, berkata benar, pemurah, ramah tamah, bersih hati, berani, kesucian, hemat, menepati
janji, disiplin, mencintai ilmu, dan berpikir lurus. Sejumlah nilai-nilai positif tersebut adalah
amalan tasawuf yang harus dimiliki oleh seorang muslim agar senantiasa dekat dengan Allah
SWT.
Selain dengan tasawuf, akhlak juga berkaitan dengan ilmu tauhid, psikologi, dan ilmu
pendidikan. Kalau ilmu tauhid tampil dalam memberikan landasan terhadap ilmu akhlak,
maka akhlak tampil dengan memberikan penjabaran dan pengalaman dari Tauhid. Tauhid
tanpa akhlak yang mulia tiada artinya, dan akhlak yang mulia tanpa tauhid maka tidak akan
kokoh. Selain itu tauhid memberikan arah terhadap akhlak, dan akhlak memberi isi terhadap
arahan tersebut.4
Akhlak merupakan ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik akan menghasilkan
suatu kebaikan seseorang di hari kiamat. Islam menginginkan suatu masyarakat yang
berakhlak mulia.5 Akhlak yang mulia ibaratkan sebuah pondasi, karena di samping akan
membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat
pada umumnya. Dalam artian bahwa akhlak utama yang ada pada diri seseorang, tujuanya
4
Ibid.
5
Ma’rifah, “Pembentukan Akhlak Siswa Madrasah Tsanawiyah Melalui Sistem Islamic Boarding
School di Perguruan Ma‟arif NU Blitar”, Thesis,(Jurusan Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana,
STAIN Kediri, 2016), 45.
2
untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.6 Fakta sosial membuktikan, orang
yang berakhlak mulia akan disukai masyarakat, kesulitan dan penderitaannya akan disukai
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan
akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang pada saat
ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang
menimbulkan perasaan bahwa setiap manusia terpanggil hatinya untuk berbuat yang terbaik
bagi orang lain, karena Islam mengajarkan bahwa sebaikbaik manusia adalah yang banyak
mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Dan kesadaran manusia untuk berbuat baik
sebanyak mungkin tersebut akan melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam
mengajarkan untuk berbuat baik dalam segala hal dan melarang perbuatan yang jahat atau
tercela. Karena pada dasarnya baik atau buruknya perbuatan seseorang akan kembali kepada
dirinya masing-masing.8
Dewasa ini, telah muncul gejala yang kurang baik yang menimbulkan kegoncangan
dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa, diantaranya adalah kenakalan remaja,
tauran, korupsi oleh para pejabat negara. Salah satu faktor penyebab timbulnya kenakalan
remaja, karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, utamanya pembinaan akhlak.
Pembinaan akhlak adalah mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dan makhluk
hewani. Manusia tanpa akhlak akan hilang derajat kemanusiaannya sebagai mahkluk mulia,
6
Akilah Mahmud, “Akhlak Terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW”. Jurnal Sulesana. Vol. 1, No.
2, (2017), 63-64.
7
Maidiantius, “Etika Dalam Pendidikan: Kajian Etis Tentang Krisis Moral Berdampak Pada
Pendidikan”,Jurnal Jaffray, Vol. 12, No, 2, (2012), 12
8
Ibid.
3
sesuai dengan fitrah, dan yang memiliki peran sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi. 9
Seseorang akan berakhlak baik atau sebaliknya karena dipengaruhi oleh hati (al qalb)
yang ada pada sanubari yang terdalam. Artinya, bahwa perbuatan baik atau buruk dalam
kategori akhlak bukan didasarkan kepada pertimbangan akal, tradisi atau pengalaman, tetapi
karena bisikan hati sanubari yang ada pada setiap orang itu. Menurut Ibn Arabi, dorongan
untuk melakukan perbuatan baik atau sebaliknya adalah karena pada diri seseorang itu
terdapat tiga model nafsu, yaitu nafsu syahwaniyyah, nafsu ghadabiyyah, dan nafsu
anhathiqah. Nafsu syahwaniyyah adalah nafs yang mendorong seseorang untuk menikmati
kelezatan dan kesenangan hidup. Nafsu model ini bukan hanya ada pada manusia, tetapi juga
ada pada binatang. Seseorang yang dikendalikan oleh nafs syahwaniyyah akan senantiasa
Oleh karena itu, nilai-nilai akhlak harus ditanamkan sejak dini baik melalui
pendidikan keluarga, masyarakat, maupun lembaga pendidikan formal yaitu sekolah. Suatu
bangsa akan jaya dan terkenal bukan ditentukan oleh keluasan wilayah, kekayaan sumber
daya alam, serta kuantitas penduduknya, akan tetapi adalah karena kualitas akhlak atau
Pada makalah ini kami akan memaparkan pengertian secara umum pengertian
Akhlak, perbedaan dan persamaan akhlak, moral serta etika, sumber-sumber akhlak, dan
kedudukan akhlak dalam Islam. Dengan membuat makalah ini semoga bias membentengi diri
dengan keimanan dan ketaqwaan agar modernisasi dan globalisasi tidak mempengaruhi etika,
moral dan akhlak tetapi kita yang mengendalikan modernisasi dan globalisasi yang harus
diperoleh dan dipelajari dengan akhlak, etika, moral, dan dalil yang dimiliki.
9
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak…, 10