AL-ISLAM V
Dosen Pembimbing:
Kiki Rizki Amalia, S.Pd., M.Pd
Kelompok 1:
Abelia (212021044)
Linda Permata Sari (212021054)
KAYUAGUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat
di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW.
adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang
prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan
keluhuran budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai
bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan
akhirat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jama’nya
khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah
laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).
Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia apakah itu
baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang
berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat
kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya:
1. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau kriteria suatu perbuatan.
2. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk ilmunya, karena
membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam (Q.S. al-ahzab,33:21)
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Sedangkan pengertian akhlak secara terminologi dapat dilihat dari beberapa pendapat
para ahli :
a. Ibnu Maskawaih
Menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak
melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir, dan pertimbangan terlebih
dahulu.
b. Prof. Dr. Ahmad Amin
Akhlak menurut Prof. Dr. Ahmad Amin yaitu suatu ilmu yang menjelaskan baik dan
buruk, menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju dan
menunjukkan apa yang harus di perbuat.
c. Didalam buku akhlak dalam berbagai dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat
yang berurat berakar dalam diri manusia, serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat
tersebut, dapat dikatakan bahwa perbuatan tersebut baik atau buruknya dalam pandangan
manusia.
Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa akhlak adalah
keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa
pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari
kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
1) Tabiat(pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan
manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor warisan sifat-sifat dari orang
tuanya atau nenek moyangnya.
2) Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia setelah
melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat
menilai sesuatu yang lahir (yang nyata)
3) Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan yang dapat
menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena dorongan ini mendapatkan
keterangan(ilham) dari allah swt.
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
« الَّل ُهَّم اْه ِدِني. َو ِبَذ ِلَك ُأ ِم ْر ُت َو َأ َنا ِم َن اْل ُمْس ِلِم يَن،ِإَّن َص اَل ِتي َو ُنُس ِكي َو َمْح َياَي َو َمَماِتي ِهَّلِل َر ِّب اْل َع اَلِم يَن اَل َش ِريَك َلُه
َوِقِني َسِّيَئ اَأْل ْع َماِل َو َسِّيَئ اَأْل ْخ اَل ِق اَل َيِقي َسِّيَئَها ِإاَّل َأ ْن َت، »َأِل ْح َسِن اَأْل ْع َماِل َو َأ ْح َسِن اَأْل ْخ اَل ِق اَل َيْهِد ي َأِل ْح َسِنَها ِإاَّل َأ ْن َت
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta
alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang
Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang
bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak
yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan
An-Nasa'i: Sahih]
Hadist tersebut menjelaskan betapa pentingnya akhlak mulia itu, terutama untuk umat
islam saat ini. Akhlak mulia merupakan cermin seorang muslim, mencerminkan kesucian hati
dan fikirannya, sedangkan akhlak buruk mencerminkaan seseorang yang telah gelap hatinya
sehingga ia tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk baginya karena keburukan itu
telah mendarah daging dalam dirinya.
Beberapa ciri-ciri khusus dari akhlak yaitu:
a. Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang
yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan orang lain.
b. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dalam keadaan
bagaimana pun juga. Dengan kata lain akhlak merupakan adat kebiasaan yang selalu
dilakukan oleh seseorang.
c. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena di
paksa, atau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari orang lain.
d. Akhlak merupakan manifestasi dari perbuatan yang tulus ikhlas, tidak di buat-buat.
Selain dari kata akhlak, ada beberapa kata yang sama dengan kata akhlak yaitu:
1. Etika
Kata etika berasal dari yunani yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan. Tetapi didalam
kamus bahasa indonesia, etika diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak(moral). Etika berbicara tentang kebiasaan (perbuatan) tetapi bukan menurut arti tata
adat. Oleh karena itu, etika landasannya adalah sifat dasar manusia. Tetapi etika menurut
filsafat yaitu menyelidiki mana yang baik, dan mana yang buruk menurut perbuatan manusia.
2. Moral.
Berasal dari bahasa latin, mos yaitu prinsip-prinsip tingkah laku manusia yang sejalan
dengan adat kebiasaan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa moral
adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Meskipun etika dan moral
mempunyai kesamaan pengertian dalam percakapan sehari-hari, namun dari sisi lain
mempunyai unsur perbedaan, misalnya :
a. Istilah etika digunakan untuk mengkaji system nilai yang ada. Karena itu, etika merupakan
suatu ilmu.
b. Istilah moral digunakan utnuk memberikan criteria perbuatan yang sedang dinilai. Karena
itu, moral bukan suatu ilmu tetapi merupakan suatu perbuatan manusia.
1. Imannya Sempurna
Seseorang dikatakan memiliki iman yang sempurna jika ia memiliki akhlak yang sangat
baik. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
Artinya: "Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya." (HR Tirmidzi)
2. Derajatnya Tinggi
Akhlak mulia yang dimiliki seseorang dapat membuat dirinya setara kedudukannya
dengan orang yang rajin berpuasa dan rajin sholat. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa
dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur." (HR Ahmad)
3. Paling Dekat dengan Rasulullah SAW di Hari Kiamat
Keutamaan lain dari memiliki akhlak mulia adalah pada hari kiamat akan ditempatkan
duduknya paling dekat dengan Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
ِإَّن ِم ْن َأَح ِّبُك ْم ِإَلَّي َو َأْقَر ِبُك ْم ِم ِّني َم ْج ِلًسا َيْو َم الِقَياَم ِة َأَح اِس َنُك ْم َأْخ اَل ًقا
Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara
kalian." (HR Tirmidzi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan
tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan. ilmu
akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan
keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan.
Pembahasan mengenai ruang lingkup ilmu akhlak adalah tentang perbuatan-perbuatan
manusia yang mendorong kepada baik atau buruknya. . ilmu akhlak bukanlah tingkah laku
manusia melainkan perbuatan yang dilakukan atas kemauan manusia itu sendiri yang selalu
dilakukannya dan kemudian mendarah daging dalam diri manusia itu sendiri.
DAFTAR PUTAKA