1. C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. PengertianAkhlak
[1]Kata “akhlak” (Akhlaq) berasal dari bahasa Arab,merupakan bentuk jamak dari ”khuluq”
yang menurut bahasa berarti budi pekerti,perangai, tingkah laku, atau tabiat. Kata tersebut
mengandung segi persesuaian dengan kata”khalq” yang berarti kejadian.Ibnu ‘Athir menjelaskan
bahwa khuluq adalah gambaran batin manusia yang sebenarnya (yaitu jiwa dan sifat-sifat
batiniah),sedang khalq merupakan gambaran bentuk jasmaninya (raut muka, warna kulit,tinggi
rendah badan, dan lain sebagainya). Kata khuluq sebagai bentuk tunggal dari akhlak, tercantum
dalam Al-quran surah Al-Qalam(68):4, yang artinya:”Sesungguhnya engkau (Muhammad)
berada di atas budi pekerti yang agung” Kata akhlak juga dapat kita temukan dalam hadis yang
sangat populer yang diriwayatkan oleh Imam Malik, yang artinya:”Bahwasanya aku
(Muhammad) diutus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia”;. Secara
terminologis, terdapat beberapa definisi akhlak yang dikemukakan oleh para ahli. Ahmad Amin
mendefinisikan akhlak sebagai”kehendak yang dibiasakan”. Imam Al-Ghazali menyebutkan
bahwa akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan
dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan Abdullah Darraz
mengemukakan bahwa akhlak adalah “suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap yang
membawa kecendrungan kepada pemilihan pada pihak yang benar (akhlak yang baik) atau pihak
yang jahat (akhlak yang buruk)”. Selanjutnya menurut Abdullah Darraz,perbuatan-perbuatan
manusia dapat dianggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila memenuhi dua syarat, yaitu
:
1. Perbuatan perbuatan itu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sama, sehingga
menjadi suatu kebiasaan bagi pelakunya.
2. Perbuatan-perbuatan itu dilakukan karena dorongan jiwanya, bukan karena adanya
tekanan dari luar,seperti adanya paksaan yang menimbulkan ketakutan atau bujukan
dengan harapan mendapatkan sesuatu.
Disamping istilah “akhlak”,kita juga mengenal istilah “etika” dan ‘moral”. Ketiga istilah itu
sama-sama menentukan nilai baik dan buruk dari sikap dan perbuatan manusia.Perbedaannya
terletak pada standar masing-masing.Akhlak standarnya adalah Al-Qur’an dan
Sunnah.Sedangkan etika standarnya pertimbangan akal pikiran,dan moral standarnya adat
kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat
1. Etika
Perkataan etika berasal dari bahasa yunani ethos yang berarti adat kebiasaan.Di dalam kamus
istilah pendidikan dan umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang
mengajarkan keluhuran budi (baik dan buruk). Menurut Dr. H. Hamzah ya’qub “ etika adalah
ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran”.( Asmaran, 1992: 7). Etika
menurut Ki Hajar Dewantara“ etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan
di dalam hidup manusia semuanya”. (Saputra, 2004: 59).
2. Moral
Perkataan moral berasal dari bahasa Latin mores yaitu jamak dari mos yang berarti adat
kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah baik buruk
perbuatan dan perkataan. Moral merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan nilai atau hukum baik dan buruk.Perbedaan antara moral dan
etika yaitu, etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan moral lebih banyak
bersifat praktis.Etika memandang tingkah laku manusia saecara umum, sedangkan moral secara
lokal. Moral menyatakan ukuran, sedangkan etika menjelaskan ukuran itu.(Asmaran, 1992: 8-9).
3. Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Susila berasal dari
bahasa sansekerta, yaitu su dan sila. Su yang berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip,
peraturan hidup atau norma. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan, susila berarti
sopan, beradab, baik budi bahasanya dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Kata susila
selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik.Orangsusila adalah orang
yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang asusila adalah orang yang berkelakuan buruk.
2. KONSEP AKHLAK
Dari beberapa pengertian tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa [2]akhlak adalah tabiat atau
sifat seseorang,yakni keadaan jiwa yang telah terlatih,sehinnga dalam jiwa tersebut benar-benar
telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan,tanpa
dipikirkan dan diangan-angankan terlebih dahulu. Hal itu tidak berarti bahwa perbuatan tersebut
dilakukan dengan tidak sengaja atau tidak dikehendaki.Hanya saja karena yang demikian itu
dilakukan berulang-ulang sehingga sudah menjadi kebiasaan,maka perbuatan itu muncul dengan
mudah tanpa dipikir dan dipertimbangkan lagi. Sebenarnya akhlak itu sendiri bukanlah
perbuatan,melainkan gambaran batin (jiwa) yang tersembunyi dalam diri manusia. Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa akhlak adalah nafsiyah (sesuatu yang bersifat
kejiwaan/abstrak),sedangkan bentuknya yang kelihatan berupa tindakan (mu’amalah) atau
tingkah laku (suluk) merupakan cerminan dari akhlak tadi. Seringkali suatu perbuatan dilakukan
secara kebetulan tanpa adanya kemauan atau kehendak,dan bisa juga perbuatan itu dilakukan
sekali atau beberapa kali saja,atau barangkali perbuatan itu dilakukan tanpa disertai ikhtiar
(kehendak bebas) karena adanya tekanan atau paksaan. Maka perbuatan-perbuatan tersebut
diatas tidak dapat dikategorikan sebagai akhlak. Sebagai contoh, seseorang tidak dapat dikatakan
berakhlak dermawan,apabila perbuatan memberikan hartanya itu dilakukan hanya sekali atau dua
kali saja,atau mungkin dia memberikan itu karena terpaksa (disebabkan gengsi atau dibawah
tekanan) yang sebenarnya dia tidak menghendaki untuk melakukannya,atau mungkin untuk
memberikan hartanya itu dia masih merasa berat sehingga memerlukan perhitungan dan
pertimbangan.Padahal factor kehendak ini memegang peranan yang sangat penting,karena dia
menunjukkan adanya unsur ikhtiar dan kebebasan,sehingga suatu perbuatan bisa disebut
perbuatan akhlak.
1. Saran
Sebagai seorang mahasiswa, alangkah lebih baik jika kita mempelajari materi tentang akhlak dari
berbagai sumber, baik dari buku maupun situs internet. Agar nantinya kita mudah dalam
memahami dan kita akan lebih mudah dalam penulisan makalah kedepannya. Dalam penulisan
makalah ini kami menyadari banyka kekurangan dan kesalahan dalam penyampaian maupun
penulisan kalimat. Oleh karena itu,kami sebagai penulis makalah ini meminta kritik dan saran
sehingga kedepannya kami dapat menulis makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nurasmawi. 2011. Buku Ajar Aqidah Akhlak, Pekanbaru : Yayasan Pusaka Riau Anwar, Khairul.
2014. Pengantar Studi Islam: Rajawali Pers
http//www,urgensiakhlakdalamkehidupan.comhttp//akhlakdalamislam.com Rajab, Khairunnas.
2012. Agama Kebahagian.Yogyakarta : Pustaka Pesantren Ritonga, Rahman. 2005.Merakit
Hubungan dengan Sesama Manusia : Amelia Surabaya
http//www.perbedaanakhlakdanmoral.com http//www.pengertianetika.com[1]Nurasmawi, Buku
Ajar Akidah Akhlak. hal. 48 [2]Anwar Khairul. Pengantar Studi Islam. hal. 216-
219 [3] Khairunnas Rajab. Agama Kebahagiaan.hlm 137