Anda di halaman 1dari 7

KONSEP AKHLAK DALAM ISLAM

Wulandari Febrianty Saputri


Prodi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Riau
Jl.Tuanku Tambusai RT.03 RW 02,Kelurahan Delima
Email:fswulandari106@gmail.com

ABSTRAK
Dalam Islam, akhlak bukan hanya tentang perilaku baik terhadap sesama manusia,
melainkan juga terhadap alam dan lingkungan sekitar. Sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT, manusia harus menjaga kelestarian alam dan mempertahankan lingkungan yang
sehat. Selain itu, Islam juga mengecam berbagai perilaku buruk seperti dusta,
pengkhianatan, mendzolimi orang lain, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar
setiap individu mampu memperbaiki dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan dan
membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.Dalam mengamalkan
akhlak, seseorang juga harus mampu mengendalikan diri dan emosinya. Islam
mengajarkan konsep sabar sebagai hal yang sangat penting dalam menghadapi berbagai
ujian dan cobaan hidup. Sabar bukan berarti tidak melakukan apapun, melainkan
memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan dan mencari solusi yang terbaik untuk
mengatasinya.
Kata Kunci: Akhlak, Islam, Rasulullah SAW, iman.

ABSTARCT
In Islam, morality is not only about good behavior towards fellow human beings, but
also towards nature and the surrounding environment. As creatures created by Allah
SWT, humans must preserve nature and maintain a healthy environment. In addition,
Islam also condemns various bad behaviors such as lying, betrayal, tyrannizing other
people, and so on. This is intended so that each individual is able to improve himself in
carrying out life and build harmonious relationships with fellow human beings. In
practicing morals, one must also be able to control himself and his emotions. Islam
teaches the concept of patience as very important in facing various tests and trials in
life. Patience does not mean doing nothing, but having the strength to face challenges
and find the best solution to overcome them
Keyword: Morals, Islam, Rasulullah SAW, faith.
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah yang bertugas untuk mengelola
apa yang ada di dunia ini dengan cara yang baik sesuai dengan petunjuk dalam Al-
Quran dan hadis. Hakikat seorang manusia adalah seorang makhluk individu sekaligus
makhluk sosial yang memiliki hak dan kewajiban untuk saling berinteraksi dengan
sesama manusia.
Manusia yang diciptakan dengan penuh kesempurnaan akal dan pikiran oleh Allah
kemudian juga harus berinteraksi dengan sekitarnya dengan cara yang dibenarkan
sehingga kehidupan bersama yang damai dan penuh dengan rasa aman dapat tercapai.
Hal yang utama yang mengatur ini semua adalah akhlak manusia. Akhlak memiliki
peranan yang sangat penting pada diri manusia. Manusia terlahir dengan sebuah fitrah
yang suci, lingkunganlah yang kemudian akan mengarahkan manusia hendak menjadi
manusia yang baik ataukah sebaliknya menjadi manusia yang berakhlak kurang baik.
Akhlak merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tab'at, dan karakter manusia dari yang baik maupun
buruk. Jadi, ilmu tentang akhlak dan membina manusia untuk menciptakan akhlak yang
baik dalam dirinya sangat diperlukan oleh semua manusia agar hidupnya dalam
masyarakat selalu tenang dan tentram. Oleh karena itu, adanya tulisan ini bertujuan
untuk menjelaskan rumusan-rumusan masalah mengenai pengertian konsep akhlak
menurut islam, karakteristik akhlak, jenis-jenis akhlak, dan pengaruh akhlak dalam
kehidupan manusia

PEMBAHASAN
A.Pengertian dan konsep akhlak
Akhlak merupakan konsep yang sangat penting dalam Islam. Konsep ini menekankan
pada kebaikan dan perilaku yang dianggap baik serta berpola hidup yang benar. Dalam
Islam, akhlak harus dipelajari dan diamalkan sejak dini agar membentuk karakter yang
baik pada diri setiap individu.
Dalam Islam, akhlak terkait erat dengan nilai-nilai agama seperti kejujuran, keikhlasan,
kesederhanaan, keramahan, dan keadilan. Akhlak juga terkait dengan berbagai perilaku
yang baik dalam kehidupan sehari-hari seperti membantu sesama, menghormati orang
tua, bersikap ramah pada tetangga, berlaku adil dalam berbisnis, dan masih banyak lagi.
Dalam Islam, akhlak bukan hanya tentang perilaku baik terhadap sesama manusia,
melainkan juga terhadap alam dan lingkungan sekitar. Sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT, manusia harus menjaga kelestarian alam dan mempertahankan lingkungan yang
sehat.
Dalam ajaran Islam, akhlak sangat ditekankan dan dijadikan fondasi bagi seluruh ajaran
Islam. Salah satu contoh akhlak terpuji yang ditekankan dalam Islam adalah akhlak
rendah hati. Di dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan
masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR.
Muslim)
Selain itu, Islam juga mengecam berbagai perilaku buruk seperti dusta, pengkhianatan,
mendzolimi orang lain, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar setiap individu
mampu memperbaiki dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan dan membangun
hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
Dalam mengamalkan akhlak, seseorang juga harus mampu mengendalikan diri dan
emosinya. Islam mengajarkan konsep sabar sebagai hal yang sangat penting dalam
menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Sabar bukan berarti tidak melakukan
apapun, melainkan memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan dan mencari solusi
yang terbaik untuk mengatasinya.
Dalam kesimpulannya, akhlak merupakan konsep penting dalam Islam yang harus
diamalkan sejak dini. Dengan memperbaiki perilaku dan karakter kita sebagai individu,
kita dapat membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia dan juga
menjaga kelestarian alam sekitar. Marilah kita mengembangkan akhlak terpuji dan
mampu menjalankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya.
Allah menyebut akhlak dengan kata "Khuluq" dalam surat Al-Qalam ayat 4:

ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬


‫ق َع ِظي ٍْم‬ َ َّ‫َواِن‬
Artinya : Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
Bicara masalah akhlak tidak boleh terlepas dari pendapat Ibnu Maskawaih. Ibnu
Maskawaih merupakan salah satu cendekiawan muslim yang berkonsentrasi di bidang
akhlak. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali, akhlaq adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang
dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Hadis riwayat al-Tirmidzi tentang budi pekerti, yaitu:
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang sempurna budi
pekertinya” (H.R. Tirmizi).

B. Karakteristik Akhlak
Pada dasarnya, konsep akhlak dalam Islam -yang menjadi rujukan akhlak santri, kiai
(guru) dan wali santri- memiliki cakupan yang sangat luas, karena akhlak berarti agama
itu sendiri. Di antara ciri-ciri khas atau karakteristik akhlak Islam yang membedakan
dengan moral dan etika adalah sebagai berikut:
1. Bersumber dari wahyu al-Qur'an dan al-Sunnah. Akhlak Islam bersumber dari wahyu
al-Qur'an dan al-Sunnah yang memiliki kebenaran mutlak dan berlaku sepanjang masa,
dimana saja dan kapan saja. Hal ini berbeda dengan moral dan etika yang bersumber
dari adat istiadat suatu masyarakat yang bersifat relatif dan boleh jadi berbeda
standartnya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
2. Berhubungan erat dengan aspek Aqidah dan Syari'ah. Akhlak dalam Islam tidak
berdiri berdiri, tetapi berhubungan erat dengan aspek aqidah (keimanan) dan syari'ah
(hukum-hukum Islam yang bersifat praktis, baik dalam bidang ibadah, mu'amalah,
jinayah maupun lainnya).
3. Bersifat Universal. Akhlak dalam Islam, bersih dan bebas dari tendensi
(kecenderungan) rasialisme. Apa yang berlaku bagi umat Islam berlaku pula bagi non
muslim.Mencuri hukumnya haram, baik terhadap harta orang muslim maupun harta non
muslim. Zina hukumnya haram, baik terhadap orang Islam maupun non muslim.
Seorang muslim dan non muslim sama-sama berhak mendapatkan keadilan di depan
pengadilan.
4. Bersifat Komprehensif (menyeluruh). Akhlak dalam Islam mencakup akhlak terhadap
diri sendiri; hubungan dengan Allah SWT; dengan sesama manusia dan alam
lingkungan. Hal ini berbeda dengan moral dan etika yang hanya menekankan hubungan
baik dengan sesama manusia dan lingkungannya.
5. Bersifat Tawazun (keseimbangan). Islam menghendaki agar umatnya tidak
melampaui batas dalam segala hal. Keseimbangan merupakan sifat dasar ajaran Islam,
baik keseimbangan antara jasmani dan rohani; keseimbangan antara hubungan dengan
Allah (hablun min Allah) dan hubungan sesama manusia (hablun min al-nas); maupun
keseimbangan antara urusan dunia dengan akherat. Keseimbangan mencakup hak dan
kewajiban, tidak boleh memberikan kepada individu hak-hak yang berlebihan yang
mengakibatkan kebebasan tanpa batas, juga tidak boleh memberikan kewajiban kepada
individu yang berlebihan sehingga sangat memberatkan. Keseimbangan dan keserasian,
merupakan sifat dasar akhlak dalam Islam.
6. Sesuai dengan Fitrah. Islam datang dengan membawa ajaran yang sesuai dengan
fitrah manusia, karena agama Islam datang dari Allah, sedangkan manusia dengan
segala macam fitrahnya juga diciptakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat
mustahil jika ajaran-ajaran agama Islam bertentangan dengan fitrah manusia. Islam
mengakui eksistensi manusia apa adanya dengan segala dorongan kejiwaannya,
kecenderungan fitrahnya; Islam menghaluskan fitrah dan memelihara kemuliaan
manusia dengan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuannya. Jika manusia melampui
hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah SWT, maka dapat dipastikan mereka
akan terjerumus ke dalam lembah yang hina.
7. Bersifat positif dan optimis. Islam mengajarkan, bahwa kehidupan adalah sebuah
anugerah Allah yang harus diisi dengan amal shaleh. Oleh karena itu, manusia harus
mengaktualisasikan dan memanfaatkan segala macam potensi yang dianugerahkan oleh
Allah SWT untuk melakukan amal kebaikan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya
dan masyarakat luas, dengan penuh keyakinan dan optimisme, serta melawan
pesimisme (keputusasaan), kemalasan dan segala bentuk penyebab
kelemahan.Rasulullah SAW berpesan kepada umatnya agar bekerja keras untuk
memakmurkan kehidupan sampai detik terakhir usia dunia. Rasulullah SAW bersabda:
"Jika kiamat telah (hampir) terjadi sedangkan di tangan salah seorang di antara kamu
sekalian ada anak pohon yang ingin ditanamnya, maka hendaklah dia menanamnya
hingga kiamat benar-benar terjadi".
C.Jenis-jenis Akhlak
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut
pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi objeknya. Dari segi sifatnya,
akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang baik, atau disebut juga
akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau
akhlak madzmumah.
1. Akhlak Mahmudah Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan
tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat-sifat yang terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta
kepada Allah, cinta kepda Rasulullah, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah,
tawadhu', taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah,
bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji,
qana'ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri,
silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka
bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja. hidup
bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.
2. Akhlak Madzmumah Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau
perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat
yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak
mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik. murtad, takabbur, riya, dengki,
bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati'urrahim,
ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak
alam. Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah.
Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan
akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain
KESIMPULAN
Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang
sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah
dan syariah/ibadah. Akhlak terbagi menjadi banyak macam, namun yang tepenting
adalah bagaimana cara agar kita bisa menjalankan kehidupan di dunia ini dengan akhlak
yang sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran Islam, agar kita dapat menyempurnakan iman
dan Islam kita sehingga kita dapat meneladani akhlaqul karimah Rasulullah SAW dan
mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Di zaman perkembangan modern saat ini tentunya akhlak dari setiap individu mulai
terkikis sedikit demi sedikit menuju keburukan. Namun sebagai manusia yang bertaqwa
kepada Allah SWT, manusia harus bisa memperthankan akhlaknya. Manusia haruslah
membentengi diri agar akhlak yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW tetap
terpatri dalam diri individu masing masing, sehingga kita tetap menjadi insan yang
senantiasa bertaqwq kepada Allah SWT dan berakhlaqul karimah sesuai yang
dicontohkan Rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA
Ulil Amri Syafri, (2014), Pendidikan Karakter Berbasis Al Quran,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Aminuddin, dkk, (2006), Membangun Karakter dan Kepribadian
melalui Pendidikan
Agama Islam, Jakarta: Graha Ilmu.
A., Z., & Jamhari, M. (1998). al-Islam 2 : Muamalah dan Akhlaq.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Al-Ghazali, & Muhammad, A. H. (1989). Ihya Al-Ghazali, Jilid 7,
Terjemahan Prof. Tk.
H. Ismail Yakub, S.H., MA. Jakarta Selatan: CV Faizan.
Pengertian Akhlak Dalam Islam Terlengkap

Anda mungkin juga menyukai