Anda di halaman 1dari 10

KONSEP AKHLAK, ETIKA DAN

MORAL, KARAKTERISTIK, DAN


AKTUALISASINYA DALAM ISLAM

Nama: Luluk Maknunah/ 15


Nim: 3111420072
onsep Ahklak, Etika dan Moral Dalam Islam
Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat.
Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara
.
mendasar untuk melakukan suatu perbuatan. Sementara itu, menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan
tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan
pikiran terlebih dahulu.
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika
lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal
manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis.
Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.
Etika dalam Islam tidak hanya mengajarkan dan menuntun manusia untuk bertingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. Namun, Etika Islam juga menetapkan bahwa yang menjadi
sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur’an serta al-Hadits
yang shohih. Etika Islam memiliki sifat universal dan komprehensif, yang dapat diterima dan dijadikan pedoman
oleh seluruh umat manusia. Etika Islam juga mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang
luhur dan mulia serta memperbaiki perbuatan manusia.
Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan
dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat
masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.
Moral dapat diibaratkan sebagai nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyaraka.
Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral merupakan
perbuatan atau tingkah laku atau ucapan manusia dalam berinteraksi dengan manusia lain. Jika
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki
moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
rbedaan Antara Akhlak, Moral dan Etika—
Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar
ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an dan
Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat
olehsuatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai
perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan
standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa
yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan
seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi
diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak
manusia.”(Hadits riwayat Ahmad).
Etika, moral dan akhlak merupakan salah satu cara untuk menciptakan keharmonisan dalam
hubungan antara sesama manusia (habl minannas) dan hubungan vertikal dengan khaliq (habl minallah).
Namun, dari ketiganya ini memiliki perbedaan dari segi pengertian, dan tolak ukurnya. Dari ketiganya
mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
Ketiganya juga merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakat
kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok
orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
Karakteristik Etika dalam Ishm (akhlak)
Allah telah berkehendak bahwa akhlak dalam Islam memiki karakteristik yang berbeda dan unik
(istimewa) Yusuf Al-Qardhawi mengajukan tujuan karakteristik etika (moral/akhlak) Ishm :

1.Sebuah moral yang beralasan (argumentatif) dan dapat dipahami Ishum selalu bersandar pada
penian yang logis dan ahsan (argumentatif) yang dapat diterima okh akal yang lurus dan naluri yang
sehat, yaitu dengan menjelaskan maslahat (kebaikan) dhalk apa yang diperintahkan-Nya dan
kerusakan dari terjadinya apa yang dilarang-Nya
2. Moral Universal Moral dalam Islam berdasarkan karakteristik manusiawi yang universal. bagi suatu
ras manusia berhakjuga bagi ras yang lain, bahkan umat Islam dan uma-unat yang lain adalah sama
dihadapan moral Islam yang universal
3. Kesesuaian dengan fitrah Ishm datang dengan membawa sesuatu yang sesuai dengan firah dan
tabiat mus serta penyempurnaannya Islam mengaku eksistensi m sebagaimana yang telah diciptakan
Allah dengan segala dorongan kejiwaan kecenderungan fitrah serta segala yang tehh digariskan-Nya.
Islam menjadikan mula dan membuat batasan hukum untuknya agar dapat memelihara kebaikan
masyarakat dan individu manusia itu sendiri. Ishm dengan segala yang diperbolehkannya demi
menjaga tabiat musawi telah meletakkan konsep aturan dan batasan-batasan yang netral atau
moderat, skap berlebih-lebihan dan ekstrim akan menjurus kepada perangai binatang yang tercela
4. Memperhatikan Realta. Al-qur'an tidak membebarkan kepada manusia suatu kewajiban untuk
mencintai musuhmusuhnya, karena hal ini merupakan sesuatu hal yang tidak dimiliki jiwa manusia, akan
tetapi al-Qur'an memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk berlaku adil terhadap
musuhmusulnya, supaya ras permusuhan dan kebencian mereka terhadap masuh-musuhnya tidak
mendorong untuk melakukan pelanggaran terhadap musuh-musuh mereka.
5. Moral Postif Moral Ishm menganjurkan menggaling kekuatan keyakinan dan cita-cita, melawan sikap
ketidak berdayaan dan pesimisme (keputusasaan), mahs serta segah bentuk penyebab kelenulun. Ishm
memohk skap "pasif (apatis) dalam menghadapi kerusakan sosial dan politik, dekadensi moral dan
agama. babkan Islam memerintahkan kepada muslim untuk merubah suatu kemungkaran dengan
"langannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu hgi maka dengan hatinya
6. Komprehensifitas (menyeluruh) Ishim bukanlah agam yang menganggap bahwa maksimal dalam
agamu berkisar pada pelaksaman ibadah ritual atau seremonial, padahal akhlak atau etika Islam tidak
membiarkan kegiatan manusia hanya dalam ibadah mahdah saja Islam menggariskan bahwa hubungan
manusia dengan dirinya sendiri dan mama kannya serta hubungan manusia dengan alam secara global
mupun detail haruslah dengan etika Ishm atau akhlak
Aktualisasi Akhlak dalam
Islam Akhlak sebagai ajaran moral dalam islam mencakup dimensi yang sangat luas meliputi seluruh aspek yang
berhubungan dengan manusia, termasuk pada diri sendiri dan hubungan dengan Allah selaku pencipta alam semesta,
serta hubungan dengan masyarakat dan lingkungan .

1. Akhlak terhadap Allah antara lain:


a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga menjadikan firmannya sebagai pedoman hidup
dalam menjalankan setiap perintah dan larangannya
b. Al-Raja’, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh kehidupan, kecintaan kita kepada allah diwujudkan dengan
cara mengharapkan keridhaan Allah.
c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah dengan selalu membelanjakan hartanya dijalan Allah. d. Qana’ah, yaitu
menerima dengan ikhlas semua qadha dan qadar Allah setelah berikhtiar dan berusaha secara maksimal.
e. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah,, tidak mengulangi kembali dan bersungguh-sungguh untuk melaksanakan
perintahNya dan menjauhi setiap larangannya.
2. Ahklak terhadap Mahkluk dibagi menjadi 3 yaitu :

Akhlak terhadap manusia dapat dirinci menjadi:

1) Akhlak terhadap Rasulullah, antara lain:

a) Mencintai rasul dengan mentaati sunnahnya


b) Menjadikan rasul sebagai suri tauladan, panutan dalam kehidupan

2) Akhlak terhadap orang tua (burrul walidain), antara lain:

a)Mencintai mereka mlebihi cinta kepada kerabat


b) Merendahkan diri kepada keduanya diiringi dengan kasih sayang
c) Berkomunikasi kepada kedua orang tua secara khidmat dan menggunakan kata-kata yang sopan
d) Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun mereka telah meninggal dunia

3) Ahklak terhadap diri sendiri


a) Jujur dalam perkataan dan perbuatan b) Sabar c) Bersyukur d) Tawadhu e) Menghindari perbuatan
yang tidak baik f) Semangat kerja keras g) Mandi
3. Akhlak terhadap keluarga, antara lain:
a. Saling membina ras cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga
b. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak

4. Akhlak terhadap tetangga dan masyarakat, antara lain:


a. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat
b. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa
c. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain dan masyarakat

5. Akhlak terhadap lingkungan, antara lain:


a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup
b. Memanfaatkan alam dengan tanpa merusak untuk kepentingan manusia dan makhluk
lainnya
c. Menyayangi semua makhluk Allah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai