Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS MANAJEMEN KONFLIK DALAM PROSES PENANGANAN

BLENDING CARGO BIOSOLAR


PERDANA DI KAPAL TANKER SEPINGGAN

PROPOSAL SKRIPSi
Oleh:
Novita Wardatus Sholehah
21111025

UNIVERSITAS TRILOGI
Program Studi Manajemen S1
Jakarta
2021
Latar Belakang
Kapal dianggap sangat efisien dan efektif dalam sarana transportasi manusia dan barang, bisa kita lihat
contohnya dalam aktivitas kapal - kapal komersial yang mengangkut manusia dan kapal - kapal besar kargo yang
membawa kontainer ataupun curah, minyak mentah, gas alam dan produk hasil olahan lainnya dalam memenuhi
kebutuhan energi yang semakin tinggi karena konsumsi industri dan rumah tangga yang semakin bertambah.
Mengingat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, perkiraan data sejak
tahun 2025 pemanfaatan energi dari minyak bumi direncanakan berkurang hingga di bawah 20%.
Bumi) B20 merupakan program pemerintah yang mengharuskan pencampuran 20% FAME ( Fatty Acid Methyl
Ether) dengan 80% solar. Program tersebut telah dilaksanakan sejak Januari 2016 sesuai Peraturan Menteri
Energi juga Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 12 Tahun 2015 mengenai Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Energi juga Sumber Daya Mineral Nomor 31 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Penggunaan serta tata
niaga bahan bakar nabati (Biofuel) selaku bahan bakar yang berbeda. Dari 2010 sampai 2018, Pertamina telah
menyerap berkisar 12.840.000 KL FAME ( Fatty Acid Methyl Eter) yang di-blending ke dalam solar hingga
biodiesel. Kapal MT. sepingga merupkan salah satu mother ship yang menjadi storage serta blending vessel di
Balikpapan. Kapal ini melaksanakan blending cargo terhitung pada awal bulan Desember 2019.
Berlandaskan pemaparan tersebut, selanjutnya penulis tertarik sehingga meneliti mengenai manajemen
penanganan konflik dalam masalah kendala kontaminasi muatan pada blending cargo perdana di kapal MT.
Sepinggan dan cara penangannya dengan memilih judul untuk yaitu, ”ANALISIS MANAJEMEN KONFLIK DALAM
PROSES PENANGANAN BLENDING CARGO BIOSOLAR PERDANA DI KAPAL TANKER SEPINGGAN ”.
 
Identifikasi Masalah Perumusan Masalah
1.Bagaimana proses terjadinya konflik dalam penanganan blending muatan
Indikasi adanya kontaminasi muatan
biosolar B20 di kapal MT.Sepinggan ?
sangat besar. Selanjutnya dilakukan
2.Bagaimana penerapan prinsip menejemen konflik saat penangan blending
sirkulasi cargo dan pengambilan sampel cargo perdana di kapal MT. Sepinggan?
kembali namun hasilnya tetap sama.
Mengingat kadar dan persentase
pencampuran telah sesuai, tim loading Batasan Penelitian
Penulis membatasi masalah tentang sejauh mana penerapan menejemen
master bersama Chief Officer dan crew konflik oleh Captain dan Chief Officer dalam tekanan masalah penanganan
deck melakukan observasi sambil menunggu
kontaminasi proses blending cargo perdana di kapal MT. Sepinggan .
hasil lab dari sampel tersebut.Ditengah  
suasanan yang mencekam, terjadi Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
perbedaan pedapat dan timbulnya konflik. 1. Untuk mengetahui penerapan manajemen konflik di atas kapal.
Penulis mengamati interaksi antar crew 2. Untuk mengetahui pengaruh manajemen konflik kepada peristiwa
kapal dan pihak loading master – surveyor kontaminasi muatan saat blending cargo perdana di kapal MT.
dalam penanganan kontaminasi. oleh karena Sepinggan.
itu penulis memilih judul ”ANALISIS 3. Memberikan pengetahuan serta penambahan wawasan mengenai
MANAJEMEN KONFLIK DALAM PROSES kesiapan ruang muat serta proses blending cargo muatan B20,
PENANGANAN BLENDING CARGO sehingga dapat dijadikan sebagai tolok ukur peneliti selanjutnya
BIOSOLAR PERDANA DI KAPAL TANKER supaya mampu menyajikan hasil penelitian secara lebih baik serta
SEPINGGAN ” lebih akurat
4. Secara umum kegunaan dari penelitian berikut ialah untuk
mengetahui pengaruh penerapan prinsip manajemen konflik dalam
persiapan blending cargo dan penganan kontaminasi muatan B20 bagi
crew kapal dan staf.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah., identifikasi masalah, Perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian serta sistematika penulisan .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini memaparkan pengertian dan landasan teori yang akan sangat membantu hasil penelitian. kerangka analisis hasil
gagasan. dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dan memuat lokasi penelitian, desain penelitian, jenis dan sumber data,
variabel penelitian, metode pengumpulan data, metod analisis data, dan definisi operasional variabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian serta analisis data dan pembahasan hasil pengolahan data
serta memuat hasil penelitian.

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

Berisi kesimpulan dan saran yang dianggap perlu dari hasil penelitian ini.
Manajemen SDM
Unsur utama MSDM merupakan manusia sehingga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Menejemen Konflik
A. Konflik Intraindividu
B. Konflik Antarindividu
C. Konflik Antarkelompok
D. Konflik Organisasi

Kapal
Kapal mempunyai pengertian yaitu setiap jenis kendaraan air yang di gunakan sebagai alat atau sarana
transportasi yang di gunakan untuk membawa muatan dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain
dengan selamat

Biosolar (B20)
Biodiesel (B100) merupakan bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel dalam aplikasi mesin ataupun motor
diesel sebagai Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang diperoleh dari komponen alam yang tidak dimurnikan
serta biomassa lain yang ditangani dengan esterifikasi.
Kontaminasi
Kontaminasi adalah pengotoran. pencemaran (khususnya karena kemasukan unsur luar) menimbulkan bentuk baru
yang tidak lazim. Secara umum kerusakan muatan atau kontaminasi muatan adalah tercampurnya muatan dengan zat lain
(muatan yang tidak sejenis. air. atau debu). kontaminasi adalah pengotoran. pencemaran (khususnya karena kemasukan
unsur luar) menimbulkan bentuk baru yang tidak lazim. Secara umum kerusakan muatan atau kontaminasi muatan adalah
tercampurnya muatan dengan zat lain (muatan yang tidak sejenis. air. atau debu).

Cargo Blending
blending minyak bumi dan biofuel di atas kapal menyatakan cargo blending di atas kapal menggambarkan
pencampuran dua produk yang menghasilkan satu produk tunggal (campuran campuran) dan hanya mencerminkan
pencampuran fisik yang berbeda dari pemrosesan kimia apa pun. Operasi pencampuran seperti itu hanya boleh dilakukan
ketika kapal berada dalam batas pelabuhan.

Kerangka Pemikiran
Tipe Penelitian
Pendapat Sukmadinata ( Berlandaskan pemarapan tersebut. maka penulis menggunakan metode penelitian
pada skripsi ini dengan metode kualitatif diskriptif. Karakteristik metode penelitian kualitatif penulis yakni
mnggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data dan Memiliki sifat deskriptif.

Objek Penelitian
Pada penulisan Skripsi ini yang dijadikan objek penelitian ialah manajemen konflik dalam proses penanganan
kontaminasi muatan biosolar B20 dalam blending cargo perdana pada akhir bulan November 2018. di kapal MT.
Sepinggan.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang paling penting pada penelitian. Dalam penulisan Skripsi ini penulis
menggunakan teknik wawancara, pengamatan, observasi, teknik dokumentasi dan triangulasi untuk memperoleh data
yang hendak di gunakan dalam penulisan Skripsi.

Sumber Data
Sumber data terbagi dalam dua yakni data primer serta data sekunder. Data primer ialah data yang didapat
peneliti secara langsung (dari tangan pertama). kemudian data sekunder ialah data yang didapat peneliti
berlandaskan sumber yang telah ada. Data primer ialah data yang didapat dari responden dengan kuesioner,
kelompok fokus, erta panel, ataupun data hasil wawancara peneliti terhadap narasumber.
Teknik Pengolahan Data

Dalam penulisan Skripsi ini penulis menggunakan


pengolahan data jenis editing yang merupakan suatu
pengecekan atau pengoreksian terhadap masalah Analisis Data
yang diambil.
Dalam penulisan Skripsi ini penulis menganalisa data
menggunakan teknik data kualitatif deskriptif
dikarenakan data yang diambil diperoleh pada periode
tertentu dan data tersebut merupakan data yang sudah
terjadi dilapangan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH
Manajemen konflik menggabungkan pendekatan interaksi yang cenderung ke jenis komunikasi (menghitung
perilaku) dari pelaku dan pihak luar luar serta bagaimana untuk memperoleh keuntungan ataupun interpretasi.
Untuk pihak luar (di luar yang sedang berkonflik) selaku pihak ketiga, apa yang dibutuhkan ialah informasi yang
tepat mengenai keadaan konflik. Hal tersebut disebabkan komunikasi yang efektif antara pelaku mampu terjadi
dengan asumsi apabila terdapat kepercayaan pada pihak ketiga.
Setelah melakukan 4 kali sirkulasi muatan terjadi kendala pada cargo pump kapal sehingga chief officer
mengusulkan untuk menghentikan percobaan silkulasi di tanki mengingat hanya tersisa satu cargo pump yang
running saat itu. Dari situ terjadi perdebatan dan sedikit perselisihan dari pihak Loading Master yang
menyalahkan pihak kapal atas kontaminasi tersebut. Mendengar adanya keributan Nahkoda atau captain datang
untuk menengahi. Setelah itu semua dapat bermusyawarah lebih baik. sambil melakukan beberapa percobaan pada
sampel juga surveyor membawa sampel tersebut ke laboratorium Pertamina Balikpapan untuk diperiksa
kandungannya.
Konflik yang muncul dalam masalah kontaminasi muatan dalam bleding cargo B20 perdana di kapal MT.
Sepinggan merupakan konflik antar individu. yaitu perbedaan pendapat sehingga chief officer dan lpading master
menjadi bersitegang. Mendengar adanya konflik nahkoda kapal segera turun tangan dan menengahi ketegangan.
Kedua belah pihak didudukan bersama. Keluhan masimg masing didengarkan oleh captain. Captain memberi
beberapa nasehat agar semua kepala dingin dan memberi saran untuk memusyawarahkan bersama sambil minum
dan makan makanan ringan agar kondisi menjadi lebih santai dan kondusif. Setelahnya keadaan mulai membaik.
mereka kembali memulai musyawarah untuk menyelesaikan persoalan kontaminasi. seorang pemimpin harus pintar
memanajemen keadaan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, penerapan manajemen konflik juga harus
diimbangi dengan kebijaksanaan dan pribadi yang koopratif. Beberapa strategi mengatasi konflik anatara lain
adalah Contending (bertanding), Yielding (mengalah), Problem Solving (pemecahan masalah), With Drawing
(menarik diri), dan Inaction (diam).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan sehubungan dengan manajemen konflik dalam proses penanganan
kontaminasi muatan pada cargo blending biosolar B20 perdana di kapal MT. Sepinggan. maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Konflik yang timbul dalam proses penanganan muatan biosolar B20 pada cargo blending perdana di kapal MT. Sepinggan
adalah konflik hubungan, lokus dyadic (konflik antara dua orang). Konflik dapat diselesaikan melalui mediator, yaitu kapten
kapal.
2.Konflik yang terjadi dapat terselesaikan dan faktor penyebab kontaminasi dapat ditemukan yaitu bercampurrnya air
laut di dalam muatan.
3.Kurangnya kordinasi, komunikasi serta tidak adanya familiarisasi secara terperinci membuat pemahaman crew kapal
dan petugas surveyor sangat kurang sehubungan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas cargo biosolar B20
dan faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi.
4.Manajemen konflik mempunyai pengaruh besar terhadap penyelesaian konflik di kapal sehingga penanganan kontaminasi
blending B20 perdana di MT.Sepinggan dapat teratasi. Manajemen konflik sangan penting dipahami, dimiliki juga diterapkan
oleh seluruh crew kapal maupun darat pada umumnya. dan pemimpin Organisasi kapal MT. Sepinggan pada khususnya .
Saran
Dalam penulisan skripsiini. penulis menjabarkan beberapa saran kepada pihak terkait. baik secara langsung maupun tidak
langsung mengenai konlik yang terjadi saat proses penanganan kontaminasi muatan pada blending cargo biosolar B20 perdana di
MT. Sepinggan. diantaranya:
1. Menanamkan pentingnya penerapan manajemen konflik bagi seluruh kepala department di atas kapal pada khususnya.
dan seluruh pekerja darat maupun laut pada umumnya.
2. Melakukan training mengenai prosedur blending cargo yang benar dan penangan muatan biosolar B20 untuk mencegah
kontaminasi.
3. Membangun komunikasi dan interaksi antar crew. loading master dan surveyor dengan cara melakukan safety meeting.
Familiarisasi secara terperinci haruslah dilakukan sebelum proses persiapan blending dimulai.
4. Pelaksanaan persiapan blending cargo B20 harus dilakukan sesuai dengan check list yang seharusnya diberikan oleh
loading master. Pemerksaan secara mendalam pada tangki muat dan peralatanya haruslah dilakukan seteliti mungkin. dilakukan
pengecekkan sedini mungkin terhadap semua peralatan terutama cargo line. cargo pump dan segala macam peralatan yang
berhubungan langsung dengan muatan. agar semua dapat dipersiapkan dan pastikan tidak ada unsur yang dapat menimbulkan
kontaminasi sehingga blending cargo dapat berjalan lancar.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai