Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar belakang
TPK Koja merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) yang didirkan pada
tahun 1994. TPK Koja memiliki visi “menjadi terminal peti kemas kelas
dunia”. Untuk mewujudkan visi tersebut KSO TPK Koja berupaya dengan
misi “Tumbuh berkembang dengan mengutamakan kepuasan pelanggan
serta didukung oleh sumber daya yang andal”. Dalam hal fasilitas TPK Koja
memiliki 7 Unit Quay Container Crane, 48 Unit Truck dengan 60 chassis, 25
unit Rubber Tired Gantry, 3 unit Reacstacker, dan 1 unit pemadam
kebakaran. Kapasitas terminal pun meningkat dari 680.000 TEUs menjadi
lebih dari 1 juta TEUs per tahun. Saat ini TPK Koja memiliki fasilitas, antara
lain kolam Pelabuhan seluas 84.500 m2 (8,45 Ha), dermaga dengan panjang
650m (0,65 km) dan kedalaman 13 sampai -14m.LWS. Bisnis usaha yang
dikembangkan TPK Koja adalah di bidang pelayanan jasa terminal peti
kemas, antara lain bongkar muat peti kemas di dermaga; pemindahan peti
kemas dari dermaga ke lapangan dan sebaliknya; penumpukan peti kemas;
receiving/delivery peti kemas. Prinsip-prinsip ini diturunkan dalam
kebijakan mutu yaitu senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan
dengan menghasilkan dan menjaga agar jasa bongkar muat dan
penumpukan peti kemas selalu tepat mutu, tepat waktu, dan tepat jadwal
dengan memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
Terminal Peti Kemas Koja (TPK Koja) adalah sebuah Perusahaan Kerja
sama Operasi (Join Operation) antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II)
dan PT Hutchison Ports Indonesia (HPI) yang bekerja sama selama 24 tahun
sejak tahun 1998 untuk melayani bongkar muat peti kemas denga peralatan
dan system pengoperasian yang canggih yang dapat menangani lebih dari 1
(satu) juta TEUs peti kemas pertahunnya. Dalam kegiatan bongkar muat
menggunakan salah satunya alat Quay Container Crane untuk
memindahkan container dari kapal ke container yard atau dermaga. Karena
seringnya penggunaan alat tersebut menyebabkan berkurangnya kinerja
alat sehingga dalam kegiatan bongkar muat menjadi tidak efektif dan perlu
dilakukan pemeliharaan secara berkala agar tidak ada kendala disaat alat
sedang beroperasi.
Dalam menunjang kegiatan bongkar muat di TPK Koja, salah satu
alatnya adalah Head Truck. Kegunaannya sangat penting yaitu sebagai alat
transportasi dari container yard ke dermaga atau sebaliknya. Namu
ketersediaan Head Truck yang ada di TPK Koja masih belom mencukupi
sehingga kegiatan bongkar muat dari Container Yard ke dermaga masih
belom optimal dikarenakan jumlah Head Truck yang dapat beroperasi
terbatas yang disebabkan adanya maintenance di beberapa Head Truck
yang tersedia. Sebagai alat pemindahan container dari Container Yard ke
dermaga peran Head Truck sangatlah penting. TPK Koja sendiri memiliki
Head Truck, namun yang dapat beroperasi hanya 30 Head Truck. Kurang
maksimalnya penaganan maintenance terhadap Head Truck yang tidak bisa
digunakan menjadi masalah untuk menunjang pemindahan container dari
container yard ke dermaga secara optimal dalam pengerjaan maintenance
yang memakan waktu sangat lama menjadi factor utama dari
keterbatasannya Head Truck yang diperlukan untuk kegiatan bongkar muat
Tingginya jumlah produktivitas container yang dibongkar dan dimuat
di TPK Koja membuat TPK Koja memerlukan alat-alat sebagai penunjang
kegiatan bongkar muat. Dalam kegiatan ini membuat beberapa alat-alat
yang digunakan sebagai Quay Container Crane dan Head Truck serinng kali
masuk ke dalam perawatan sehingga terkadang alat tersebut tebrbatas dan
dapat menghambat terjadinya kegiatan bongkar muat disaat jumlah
produktivitas container meningkat.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, peneliti bermaksud
ingin mengkaji dan mengemukakannya ke dalam benyuk skripsi dengan
analisis regenerasi linear sederhana dengan judul “PENGARUH KINERJA
QUAY CONTAINER CRANE DAN KETERSEDIAAN HEAD TRUCK TERHADAP
KEGIATAN BONGKAR MUAT DI TERMINAL PETI KEMAS KOJA TAHUN 2021”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang maka
dapat dirumuskan pembahsana yang akan diangkat dalam penullisan ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh kinerja Quay Container Crane (QCC) terhadap
kegiatan bongkar muat di Terminal Peti Kemas Koja?
b. Bagaimana pengaruh ketersediaan Head Truck terhadap kegiatan
bongkar muat di Terminal Peti Kemas Koja?
c. Bagaimana pengaruh kinerja Quay Container Crane dan
ketersediaan Head Truck terhadap kegiatan bongkar muat di
Terminal Peti Kemas Koja?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana kinerja Quay Container Crane di
Terminal Peti Kemas Koja pada saat kegiatan bongkar muat di
Terminal Peti Kemas Koja.
b. Untuk mengetahui bagaimana ketersediaan Head Truck di Terminal
Peti Kemas Koja pada saat kegiatan bongkar mjat di Terminal Peti
Kemas Koja.
c. Untuk mengetahui hasil analisis dari kinerja Quay Container Crane
dan ketersediaan Head Truck pada saat kegiatan bongkar muat di
Terminal Peti Kemas Koja.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu
pengetahuan manajemen kepelabuhanan dan manajemen
sumber daya manusia, khususnya bagi mahasiswa Intitut
Tranportasi dan Logistik Trisakti.
b. Melatih kemampuan penulis untuk melakukan penelitian secara
ilmiah dan merumuskan dalam bentuk tertulis.
c. Menerapkan teori yang telah diperoleh dari bangku
perkuliahaan, supaya penelitian ini dapat menjawab rasa
keingintahuan penulis mengenai pengaruh kinerja Quay
Container Crane (QCC) dan ketersediaan Head Truck terhadap
kegiatan bongkar muat di Terminal Peti Kemas Koja tahun 2021.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Menerapkan teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahaan,
supaya penelitian ini dapat menjawan rasa keingintahuan penulis
mengenal pengaruh disiplin kerja terhadap pelayanan bongkar
muat petikemas melalui pengawasan kinerja petugas tenaga kerja
bongkar muat (TKBM) pada Terminal Peti Kemas Koja.
b. Bagi perusahaan
Masukan bagi terminal Peti kemas Koja untuk lebih
memperhatikan pemeliharaan alat yang lebih sering digunakan
untuk kegiatan bongkar muat agar produktivitas tetap berjalan
dengan lancar tanpa ada hambatan.
c. Bagi Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan
sebagai bahan bacaan serta dapat digunakan dan bermanfaat
sebagai data dokumentasi perpustakaan Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti
1.5 Ruang lingkup penelitian
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini dilakukan pada PT. Terminal Peti Kemas Koja
b. Petugas tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di PT. Terminal Peti Kemas
Koja
1.6 Sistematika Penelitian
Penelitian ini tentunya disusun dengan sistematika penulisan seperti
di bawah ini:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini penulis membuat latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan yang
memberitahukan bab-bab didalam penelitian ini.

BAB II Tinjauan literatur

Pada bab ini, berisi tentang pengembangan hipotesis


(pola pikir) dan kerangka berpikir.

BAB III Metode penelitian

Bab ini berisi desai penelitian, definisi konseptual dan


operasional variable dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil dan pembahasan

Bab in berisi deskripsi data penelitian, analisis


model/pengujian hipotesis/analisis data dan
pembahasan.

BAB V Simpulan dan implikasi

Bab ini berisi simpulan dan implikasi

Anda mungkin juga menyukai