Anda di halaman 1dari 78

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKNAG PENULISAN


Dalam era globalisasi dewasa ini perekonomian dunia cenderung semakin mengarah ke
sistem kompetisi yang semakin ketat dan dapat terlihat dari perkembangan perusahaan-
perusahaan Nasional Multinasional yang produksinya diarahkan untuk bersaing dalam skala
yang lebih besar.
Persaingan yang ketat dalam pemasaran hasil produksi, memaksa perusahaan-perusahaan
melakukan efisiensi dan makan biaya agar dapat bersaing. Dengan memanfaatkan segala
potensi yang ada dengan salah satu cara yang ingin saya tonjolkan adalah unsur transportasi
sebagai tuntutan perkembangan tersebut. Sejalan dengan itu maka upaya-upaya peningkatan
efisiensi angkutan yang ditempuh mengikuti konsep intermodal, peningkatan angkutan dalam
skala besar dan peningkatan teknologi angkutan, salah satunya adalah transportasi pada
perairan laut.
Dalam hal ini angkutan barang, baik laut, darat, maupun udara sangat diperlukan untuk
pemerataan pembangunan dan juga untuk menjalin hubungan dagang dengan negara lain.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat Tugas Perancangan kapal Full Container
untuk rute pelayaran Tanjung Priok-Singapura PP.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan diatas, peningkatan angkutan dalam
skala besar dimaksudkan bahwa unit cost muatan yang diangkut akan semakin turun apabila
kapasitas angkutan diperbesar (Economic Scale) dan peningkatan teknologi transportasi itu
sendiri adalah mencakup tentang proses pengemasan, kuantitas dan kualitas barang dengan
aman samapai ketujuan dengan menggunakan angkuatan peti kemas. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk membuat Tugas Perancangan Kapal Full Container 7425,5 DWT untuk Rute
Pelayaran Tanjung Priok-Singapura PP.
Sesuai dengan konsep perancangan kapal ini tidak menggunakan alat bongkar muat
dikarenakan pihak pelabuhan telah menyediakan perlengkapan dan peralatan bongkar muat
(loading dan unloading) dan daya muatan kapal lebih banyak mengikuti tuntutan
2

perkembangan secara efisien dan ekonomis. Kapal ini dirancang hanya untuk pelabuhan yang
memiliki peralatan bonkar muat.
1.3.TUJUAN PENULISAN
Mempelajari prinsip-prinsip suatau rancangan yang ada pada dasarnya menggunakan
study literatur dengan teori-teori terapannya dan data-data rumus hasil penelitian studi
perbandingan, dimana penekanan studi pembahasan hanya mencakup perancangan kapal Full
Container.
1.4.PEMBAHASAN MASALAH
Dalam penyusunan tugas merancang kapal ini terdapat beberapa bagian yang tidak
dibahas oleh penulis. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah :
1. Penentuan instalasi listrik kapal.
2. Penentuan instalasi kamar mesin
3. Penentuan pompa-pompa dan instalsinya
4. Penentuan sistem pemimpaan dan instalsinya.
5. Tidak dilakukan perhitungan mengenai sistem bongkar muat (kapal tidak menggunakan
alat bongkar muat)
Untuk penentuan beban listrik dan pemilihan jenis unit generator dilakukan
perbandingan antara kapal pembanding ataupun dengan rumus-rumus pendekatan.
1.5.METODE PENULISAN

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunkan metode perbandingan dengan kapal


pembanding yang perlu dilakukan pertam kali adalah mencari data kapal untuk pembanding
yang memiliki besaran bobot mati (DWT) dan volume ruang muat yang mendekati dengan
kapal yang akan dirancang, kemudian dengan metode perbandingan dilakukan perhitungan
untuk mencari besarnya volume ruang muat dan untuk mencari besarnya bobot mati (DWT)
kapal rancangan, yang mana hal ini untuk mencari dan menentukan besarnya ukuran utama
dan koefisien blok (Cb), loefisien tengah kapal (Cm), koefisien garis air (Cw), koefisien
prismatic (Cp).

Dalam perencanaan kapal tersebut ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan
diantaranya adalah perhitungan ukuran pokok, dan koefisien-koefisien yang ada pada kapal,
setelah hitungan didata maka harus dilakukan koreksi agar memenuhi dari segi stabilitas dan
hambatan kapal serta kontruksinya apakah kontruksi menggunakan Bureau Veritas (BV), maka
dengan sendirinya segala perhitungan kontruksi selalu mengacu pada kelas tersebut.
3

1.6.JENIS SERTA MUATAN YANG DIANGKUT

Setiap pemilik kapal menghendaki penambahan armada dengan kapal yang baru dan
modern serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Kapal yang dirancang diorentasikan jenis
muatan yang akan diangkut adalah hasil-hasil produksi seperti elektronik, tekstil, pertanian,
dan lain-lain, sehingga dengan maksud tersebut diharapkan proses pemasaran hasil-hasil
prosduksi tersebut dapat berjalan dengan lancer sehingga dapat menekan angka kerugian.

Ditinjau dari hal diatas maka kapal diorentasikan mengangkut jenis muatan dengan volume
9726,221 m³/ton.
1.7.KECEPATAN KAPAL YANG DIRANCANG

Pertimbangan terhadap jarak yang ditempuh dan pelayaran, pemakaian jasa akan
ketepatan waktu pengiriman barang serta frekuensi pelayaran serta besar kecilnya daya muat
pada pengangkutan selain untuk menghindari penimbunan barang dipelabuhan, diharapkan
ketergantungan dari besarnya jumlah dan jenis barang yang akan diangkut dapat seekonomis
mungkin dalam pengoperasian armadanya. Ditinjau dari uraian diatas bahwa semakin besar
kecepatan kapal maka transportasi pengiriman barang tersebut semakin cepat dan akan lebih
ekonomis. Dan dikarenakan ukuran kapal yang sedang, maka dengan melihat kecepatan kapal
pembanding dengan alasan ekonomis tersebut penulis menetapkan kecepatan kapal yang
dirancang adal (kecepatan dinas) 15,5 knot.

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan mempelajari gambaran mengenai merancang kapal ini dan mudah
untuk dipahami maka dibuat suatu sistematika pwnulisan yang saling berurutan dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya dalm bab-bab yang terdiri dari :

BAB I : Berupa pendahuluan yang memuat latar belakang dan rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, jenis serta muatan
yang diangkut, kecepatan kapal yang dirancang.

BAB II : Berisi teori-teori yang mendukung rancangan dan metodologi rancangan .

BAB III : Menjelaskan proses perencanaan awal (Prancanagan) untuk mendapatkan


ukuran utama kapal yang dirancang.
4

BAB IV : Menjelaskan secara menyeluruh proses perhitungan perencanaan utama,


perhitungan daya mesin, rencana umum, tonnage, lambung timbul, capacity
plan, stabilitas kapal, ploodable length, kontruksi, kekuatan dan peluncuran .

BAB V : Berisi kesimpulan dari hasil perhitungan merancang kapal secara


menyeluruh.

I.9 DATA PELABUHAN


 Data pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta)
Length (Panjang) : 19850 m (19,85 Km)
Lebar (Widht) : 30 s/d 150 m
Depth : -5 s/d -14 m LWS
Container Service (JICT)
1. Container Crane : 21 unit
2. Transtainer : 62 unit
3. Truck dan Chassis : 150 unit
4. Container Yard : 75 Ha

 Data pelabuhan Singapura (Pelabuhan Cosco)


1. Container Crane : 190 unit
2. Length (Panjang) : 15500 m (15,5 Km)
3. Max Draft : 16 m
4. Luas : 22,8 Ha
5. Kapasitas : >1.000 TEUs
5

Trayek Jakarta-Singapura

Gambar 1. Peta Jarak Pelayaran Tanjung Priok - Singapura

Alur Pelayaran
Panjang alur : 527 miles
Kedalaman Alur : -14 meter
Waktu : 1 hari 11 jam
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tujuan Perancangan Kapal

Sesuai dengan tujuan perancangan kapal CONTAINER 7000 DWT dengan


kecepatan 15,5 knot yang digumakan untuk mengangkutnpasir kuarsa. Kapal
CONTAINER ini dalam pengoperasiannya direncanakan memiliki rute pelayaran Tanjung
Priok – Singapura dengan jarak tempuh 527 mil laut.

II.2 KECEPATAN DAN BENTUK KONTTRUKSI KAPAL YANG DIRANCANG

1.9.1 Kecepatan Kapal Rancangan

Kecepatan sebuah kapal tergantung dari jenis kapal, muatan dan jumlah yang
diangkut, frekuensi pelayaran serta besar kecilnya daya muat yang dikehendaki juga
mempengaruhi kecepatan kapal yang dirancang.

Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas maka penulis menetapkan kapal yang


dirancang ini sebesar 15,5 Knots.

1.9.2 Bentuk Konstruksi Kapal

Konstruksi kapal Full Container ini direncanakan dengan konstruksi yang terdiri dari
haluan (bow) dan menggunakan bulbuos bow. Pada lambung kapal (hull) terdapat paralel
midle body, dan pada buritan kapal (stern) dengan bentuk transom (transom stern). Untuk
bangunan kapal (superstucture), terdiri dari main deck, poop deck, boat deck, navigation
deck, dan compass deck. Dimana tinggi masingmasing geladak ini akan di perhitugkan.
Kapal yang dirancang ini menggunakan konstruksi alas ganda (double bottom) dan
double hull.

II.3 Fasilitas Pelabuhan Yang Di Singgahi

A.1. Fasilitas peti kemas PSA Singapura adalah sebagai berikut:


Tempat berlabuh kontainer: 52
Panjang dermaga: 15,500 m
Luas: 600 hektare
Draf maksimum: 16 m
7

Derek dermaga: 190


Kapasitas rancangan: 35,000 kTEU
PSA Singapura memiliki 13 tempat berlabuh yang merupakan bagian dari Terminal
Peti Kemas Pasir Panjang Tahap Kedua yang dijadwalkan selesai pada tahun 2009. Tahap
Tiga dan Empat akan menambah 16 tempat berlabuh dan diharapkan selesai pada tahun
2013.[4]
Pelabuhan Jurong memiliki fasilitas sebagai berikut:
Tempat berlabuh: 32
Panjang dermaga: 5,6 km
Draf maksimum: 15,7 m
Ukuran kapal maksimum : 150,000 ton bobot mati (DWT)
Luas: 127 Hektare Zona Perdagangan Bebas, 28 Hektare Zona Perdangan Tidak
Bebas
Fasilitas Gudang: 178.000 m²
PSA Singapura juga memiliki kontrak 40 tahun untuk mengoperasikan Pelabuhan
Gwadar tanpa pajak di pantai barat daya Pakistan. Gwadar mulai beroperasi pada Maret
2008, dengan 3 tempat berlabuh multifungsi, dermaga sepanjang 602 meter, dan
kedalaman 12,5 meter. Sembilan tempat berlabuh lainnya, dengan kedalaman 20 m,
sedang dibangun.
Terminal[sunting | sunting sumber]

Terminal peti kemas Tanjong Pagar pada malam hari (2009)

Tempat Lebar Derek Lua


Kapasita
Pelabuhan Operator Jenis berlabu dermag dermag s
s (kTEU)
h a a (Ha)

Brani (BT) PSA[5] Peti kemas 8 2.400 29 84


8

Cosco-PSA Cosco/PS
Peti kemas 2 720 m 22.8 >1.000
(CPT) A

Multifungs
Jurong JTC 32 5.600 155
i

Keppel (KT) PSA Peti kemas 14 3.200 36 105

Pasir
Panjang (PP PSA Peti kemas 7 2.500 28 88
T 1)

Pasir
Panjang (PP PSA Peti kemas 7 2.300 28 120
T 2)

Pasir
Panjang (PP PSA Peti kemas 9 3.000 34 113
T 3)

Pasir
Panjang (PP PSA Peti kemas 5 1.850 22 111
T 5)

Pasir
Panjang PSA Umum
Wharves

Sembawang PSA Umum 4 660 28

Tanjong
PSA Peti kemas 7 2.100 27
Pagar (TPT)

B. Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok

B.1 Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok

Fasilitas dan peralatan pelabuhan:


1. DERMAGA I
9

Nama : 001, 002, 003


Operator : PT. Hamparan Jala Segara
Panjang : 420 m2
Lapangan Penumpukan : 6146,65 m2
Gudang : 12075 m2
2. DERMAGA II
Nama : 004
Operator : PT. Kharisma Bintang Samudera
Panjang : 448,20 m2
Lapangan Penumpukan : 5.895 m2
Gudang : 4.000 m2
3. DERMAGA III
Nama : 004 U
Operator : PT. Prima Nur Panurjwan
Panjang : 514 m2
Lapangan Penumpukan : 2.500 m2
Gudang :-
4. DERMAGA IV
Nama : 005, 006 dan 007
Operator : PT. Sarana Bandar Nasional
Panjang : 544,50 m2
Lapangan Penumpukan : 11.546 m2
Gudang : 16.965 m2
5. DERMAGA V
Nama : 005 S
Operator : PT. Multi Terminal Indonesia
Panjang : 14,6 m2
Lapangan Penumpukan :-
Gudang :-
6. DERMAGA VI
10

Nama : 007 U
Operator : PT. Multi Terminal Indonesia
Panjang : 75 m2
Lapangan Penumpukan :-
Gudang :-
7. DERMAGA VII
Nama : 009
Operator : PT. Multi Terminal Indonesia
Panjang : 404 m2
Lapangan Penumpukan : 50.000 m2
Gudang :-
8. DERMAGA VIII
Nama : Walie Jaya
Operator : PT. Walie Citra Teladan
Panjang : 400 m2
Lapangan Penumpukan : 28.783 m2
Gudang :-
9. DERMAGA IX
Nama : 100
Operator : PT. Trimulia Baruna Perkasa
Panjang : 64 m2
Lapangan Penumpukan :-
Gudang :-
10. ALUR PELAYARAN
Panjang : 16.853 Km
Kedalaman : -5 s/d -14 MLWS
11. KOLAM PELABUHAN
Luas : 424 Ha
Kedalaman : -5 s/d -14 MLWS
12. GUDANG
11

Luas : 180.367 M2
Kapasitas : 26.35 T/M2
13. LAPANGAN PENUMPUKAN
Luas : 341.711 M2
14. TERMINAL PENUMPANG
Luas : 7.266 M2
Kapasitas : 5.000 Prs
12

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Metode Perhitungan Kapal

Perhitungan dan pertimbangan yang tepat merupakan prinsip dalam merancang suatu
kapal. Dengan mengetahui ilmu dan teori kapal, maka perancangan akan lebih mudah
mengembangkan ciri serta menyelesaikan perancangannya. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam perhitungan, dimana metode-metode ini dapat mengkombinasikan berbagai
teori dari pengalaman sehingga antara satu dengan yang lain-nya dapat dikombinasikan.

Metode tersebut adalah :

a. Metode Pembanding (Comparation Method)


b. Metode Statistik (Statistic Method)
c. Metode Uji Coba (Trial and Error/Interation Method)
d. Metode Literature (Library Research)
e. Metode Matematikatik (Mathematical Method)
f. Metode Iterasi (Iteration Method atau Spiral Method)
g. Metode Optimisasi (Optimization Method)
h. Metode Form data
i. Metode Software Maxsurf
Maksud pemilihan metode kapal pembanding adalah karena metode ini relatif mudah dan
adanya kepastian dan ketelitian terhadap keseluruhan berat dan kontrol terhadap harga ukuran
utama kapal yang ditentukan terlebih dahulu. Metode iterasi diperlukan untuk penentuan semua
materi yang penting dengan ketelitian yang dikehendaki, adanya kontrol berupa koreksi pada
akhir perhitungan. Sedangkan metode lieteratur yaitu setiap permasalahan yang ada selalu
dikaitkan dengan referensi antara lain seperti buku-buku yang berkaitan dengan perancangan
kapal, internet dll.
13

III.2 Diagram Alir Perancangan

PERANCANGAN KAPAL CONTAINER

TINJAUAN UMUM PERANCANGAN

PERENCANAAN UTAMA
PRA RANCANGAN

PEMBUATAN RENCANA
GARIS
KOREKSI PRA
PERANCANGAN
KURVA HYDROSTATIC
DAN BONJEAN
KETIDAK- KESESUAIAN
SESUAIAN PERENCANAAN HAMBATAN, DAYA
PERENCANAAN MESIN & PROPULSI

RENCANA UMUM

TEUs DAN LAMBUNG


TIMBUL
CAPACITY PLAN

STABILITAS DAN TRIM

FLOODABLE LENGTH

KONSTRUKSI

KEKUATAN

PELUNCURAN

KESIMPULAN
PERANCANGAN
14

Penjelasan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan diagram alir metode Perancangan
Kapal tersebut, diantaranya :

III.2.1 Tujuan Perancangan Kapal


Untuk menyelesaikan program sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Perkapalan,
setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan Skripsi Perancangan kapal. Serta
untuk mendapatkan sebuah konsep kapal perdagangan yang dapat berfungsi sebagai
kapal penyeberangan antar pulau yang dapat menggangkut barang. Serta merealisasikan
dari hasil studi selama perkuliahan.
III.2.2 Tinjauan Umum Perancangan Kapal
Untuk mendapatkan sebuah konsep kapal barang yang dapat berfungsi sebagai kapal
penyeberangan yang dapat menggangkut barang/muatan. Dalam perancangan ini yakni
mengangkut barang sesuai kebutuhan dan jenis kapal itu sendiri demi mencapai tujuan
yang dimaksud.
III.2.3 Pra Rancangan
Merupakan pengumpulan data, pemilihan metode perancangan kapal dan perancang
memilih 3 metode dalam perancangan kapal Container ship ini yaitu metode
perbandingan dengan data kapal yang diambil dari BKI Register 2006, metode uji coba
dan metode literatur.
III.2.4 Koreksi Perancangan
Merupakan perhitungan yang mendekati tabel standar umum sebuah kapal yang
mengacu pada standar perhitunga Biro Klasifikasi Indonesia.
III.2.5 Ketidaksesuaian Perencanaan
Perancangan menggunakan konsep umum perancangan kapal yaitu Spiral Design. Jika
tidak sesuai dengan perancangan kapal maka harus mengulang perhitungan ukuran
utama kapal sampai mendekati ukuran yang ditentukan dan memenuhi dari koreksi.
III.2.6 Kesesuaian Perencanaan
Jika sesuai ukuran pokok dengan prosedur yang ditentukan, maka perancang bisa
melanjutkan perancangan kapal tersebut.
III.2.7 Perencanaan Utama
Penentuan dari ruangan kapal untuk segala kegiatan (Fungsi) dan peralatan yang
dibutuhkan sesuai dengan letak dan jalan untuk mencapai ruang tersebut.
III.2.8 Pembuatan Rencana Garis
15

Gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal. Dengan gambar ini kita dapat
mengetahui bentuk kapal yang direncanakan. Lines plan atau rencana garis merupakan
langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data
kapal yang diperoleh dari perancangan. Dan Autocad merupakan aplikasi software yang
digunakan untuk menggambar lines plan pada kapal.
III.2.9 Kurva Hidrostatik dan Bonjean
Kurva Hidrostatic adalah kurva – kurva yang menjalankan bentuk dan sifat karakteristik
dari badan kapal yang berada dibawah garis air sampai muatan penuh dalam air laut
ataupun air tawar. Sedangkan kurva bonjean adalah lengkungan yang menunjukan luas
station sebagai fungsi sarat. Bentuk lengkungan ini mula – mula diperkenalkan pada
abad ke- 19 oleh seorang sarjana Perancis yang bernama Bonjean.
III.2.10 Hambatan, Daya Mesin, dan Propulsi
Hambatan kapal terdiri dari beberapa komponen hambatan, yang pertama yaitu viscous
resistance (hambatan kekentalan) yang merupakan penjumlahan dari friction resistance
dengan viscous pressure resistance. Kedua adalah wave resistance (hambatan yang
diakibatkan oleh gelombang kapal). Daya mesin merupapakan sebuah besaran bagi
sebuah kapal. Sedangkan propulsi merupakan sistem yang menggerakkan benda ke
depan, mempunyai gaya dorong atau Thrust ( Hukum III Newton: aksi-reaksi).
III.2.14 Stabilitas dan Trim
Stabilitas merupakan kemampuan suatu kapal untuk kembali ke posisi semula atau
kembali ke posisi yang tegak lagi pada saat terkena hantaman gelombang dari kiri
maupun kanan, dan merupakan faktor terpenting kedua pada perancangan kapal.
Sedangkan Trim adalah perbedaan antara sarat air laut (draft) pada haluan dan sarat air
laut (draft) pada buritan yang merupakan sudut kemiringan kapal secara membujur atau
memanjang.
III.2.15 Floodable Length
Merupakan perhitungan untuk penentuan sekat kedap air. Yaitu sekat yang guna untuk
menjaga air untuk tidak dapat meresap masuk cepat ke ruangan-ruangan seluruh kapal
ketika kapal mengalami kebocoran di satu titik.
16

DAFTAR PUSTAKA

 https://sea-distances.org
 http://psdg.bgl.esdm.go.id/
 www.lautan-luas.com
 https://www.veristar.com/portal/veristarinfo
 http://erniayu21.blogspot.co.id/2011/06/fasilitas-pelabuhan-tanjung-priok.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Singapura
 https://www.classnk.or.jp/register/regships/regships.aspx
 Software maxsurf
 Prinsip merancang kapal
17

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Perhitungan Pra Rancangan Kapal

IV.1.1 kapal pembanding

Tabel 1 Ukuran Utama Kapal Pembanding 1

Kapal Pembanding I : ALINA


Jenis Kapal CONTAINER ship

GT 6362 RT
NT 3998 RT
DWT 6800 Ton
LOA 121,91 m
LPP 114,9 m
B 18,2 m
H 8,3 m
T 6,69 m
Vd 15,5 Knot
CB 0,69980

displacement 10075,08

(sumber : Bureau Veritas (BV) )

Kapal Rancangan :
DWT 7000 Ton
Vd 14 Knot

IV.1.2 Menetukan Ukuran Utama dan Koefisien-Koefisien

I.1.3. Perhitungan
1.1. Lpp2 = 116,0156
1.2. B2 = 18,38
1.3. H2 = 8,380588
1.4. T2 = 6,755
1.5. LOA = 123,0937
displacement 2 = 10371,4
18

5. CB

(Menurut rumus Ayre I) (Menurut rumus Ayre II)

*(Vd dalam m/s)

CB = 0,28 CB = 0,68

MAKA KAPAL RANCANGAN :


CB = 0,28 (Menggunakan rumus Ayre I)
2. LWL

(Menggunakan rumus Umum)

MAKA KAPAL RANCANGAN :


LWL = 119,50 m

2. koreksi ukuran utama kapal pembanding

Koreksi Ukuran Utama Kapal Pembanding


i
ks

Kapal Pembanding
re
Ko

L/B 6,31
B/T 2,72 0,37
B/H 2,19
T/H 0,81
L/H 13,84
CB 0,69980

9. CM

(Menggunakan rumus Van Lammeren)

MAKA KAPAL RANCANGAN :


CM = 0,98

10. CW

(Menggunakan rumus Hooker)

MAKA KAPAL RANCANGAN :


CW = 0,79

11. CP

(Menggunakan rumus Umum)

MAKA KAPAL RANCANGAN :


CP = 0,71
19

DATA KAPAL
CONTAINER 7000 DWT
∆ 11058,7 Ton
LOA 123,0937 m
LPP 116,0156 m
LWL 119,50 m
B 18,38 m
H 8,381 m
T 6,755 m
CB 0,7462
CM 0,986
CW 0,82
CP 0,7565
Vd 15,5 Knot
hlpp 5,801 m

METODE FORM DATA


Penentuan Longitudinal Center of Bouyancy
Range % LCB :
Cp = 0,75;(+3,0% s/d -0,35%)
Jika LCB 3,0% =1,25%

CBA = 0,69
CBF = 0,8
0,745

IV.2 Rencana Garis (Lines Plan)


IV.2.1 Umum
IV.2.1.1 Pengertian Rencana Garis (Lines Plan)
Rencana garis atau lines plan adalah suatu gambar yang terdiri dari bentuk lengkung
potongan badan kapal, baik potongan secara vertikal memanjang (Sheer Plan), potongan
horizontal memanjang (Half Breadth Plan), maupun potongan secara melintang badan kapal
(Body Plan). Rencana garis juga merupakan bentuk dari gading-gading pada seluruh kapal,
dimana jumlahnya 10 hingga 20 ordinat. Kegunaan dari gambar rencana garis antara lain
untuk:
 Mengetahui bentuk dan karakteristik dari badan kapal yang akan dirancang,
bentuk dan karakteristik tersebut harus baik (Stream Line)
 Sebagai pedoman atau petunjuk dasar dalam pembuatan gambar-gambar lainnya
seperti, rencana umum, kurva hidrostatik, dan kurva bonjean.
20

 Ketika di galangan gambar ini digunakan untuk docking plan, dimana untuk
penentuan letak keel block saat kapal akan melakukan reparasi.
Searah dengan perkembangan dunia keteknikan mahasiswa diharapkan mampu
menggunakan kemajuan teknologi di bidang teknik. Maka pada konteks Rencana Garis ini
digunakan program Excel sebagai pengolah data dan hitungan, sedangkan untuk
penggambarannya digunakan Maxsurf dan AutoCad sebagai program pendukung.

Adapun untuk langkah-langkah pengerjaan tugas rencana garis mengunakan maxsur


modeller adalah sebagai berikut :

1. Buka program Maxsurf Modeller

2. Kemudian pilih file → pilih open design setelah dibuka open design→data
c→ Program File→Bentley→Engineering→Masurf 20 V81→sample
design→Ships→Ship pro

Gambar model design ship pro

3. Setelah model design sudah didapatkan, kemudian dimasukan ukuran pokok


yang kita dapatkan di kapal pembanding diatas klick surface→size surface →
masukkan ukuran pokok yaitu LOA, B, dan H

4. Pembuatan A/2T dan B/2

5. Pembuatan Body Plan

6. Pembuatan Haluan dan Buritan

7. Pembuatan Half Breath Plan

8. Pembuatan Buttock Line pada Sheer Plan

9. Pembuatan Bangunan Atas (Sheer Standar)


21

Setelah kita mengetahui data – data teknis di atas, maka dilakukan suatu perhitungan untuk
menentukan:
• Length of Displacement (Ldisp)

Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan


fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan untuk
menentukan seberapa besar luasan – luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi
menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan sebagai panjang rata –
rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:

Ldisp = ½ . (LPP + LWL )

• Volume Displacement ( ∇ )

Merupakan volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal
yang tercelup dibawah permukaan air, yang dirumuskan sebagai:

Vdisp = Ldisp x B x T x ᵟdispl

• Radius Bilga (R)

Merupakan jari – jari lengkung bagian yang menghubungkan antara bagian


samping dan bagian dasar kapal, yang dirumuskan sebagai:

R = √½. { (BxT) – Am } ⁄( 1 – ¼ π )

• Luas Penampang Melintang Tengah Kapal / Midship (A¤)

Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara melintang yang
memiliki lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan sebagai:

Am = ( Bmld x T ) – 2 ( R2 – (1/4) π R2 )

IV.2.1.2 Curve of Section Area

Curve of Sectional Area /CSA adalah kurva yang menunjukan luasan kapal
pada tiap – tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP
22

dikalikan dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap stationnya.
Contoh dari diagram NSP terdapat dalam gambar 2 dibaah ini :

Gambar 2 Diagram NSP


Caranya adalah mencari prosentase area per-station dengan menggunakan tabel NSP
yaitu dengan cara mengetahui nilai Vs/√Ldisp dimana Vs dalam satuan knot dan Ldisp dalam
satuan feet , kemudian membuat garis datar dari angka tersebut dan membuat titik temu antara
garis datar tersebut dengan garis garis lengkung pada tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal
dari titik tersebut dan mendapatkan nilai area perstation dalam persen.untuk mengetahui luasan
tiap station maka dikalikan dengan luas midship kapal. Setalah luasan di dapatkan barulah kita
gambar luasan yang di dapat seperti contohnya pada gambar 3 berikut ini :
23

Gambar 3 Contoh Curve Of Section Area (CSA)

IV.2.1.3 Body Plan


Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara
melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan badan
kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data Grafik A/2T dan
B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus dan satu
garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu waterline dan buttock line sedang garis
lengkungnya yaitu penggambaran setiap station.
IV.2.1.4 Half Breadth Plan
Halfbreadth (Gb. 4) merupakan gambar irisan dari badan kapal bila dilihat dari atas
pada tiap garis air (water line). Gambar Halfbreadth Plan ini adalah suatu gambar proyeksi
dua dimensi bidang-bidang kapal secara horizontal memanjang jika dilihat dari atas pada
setiap garis air (water line). Gambar Halfbreadth merupakan proyeksi dari bodyplam. Dari
gambar ini nantinya bisa kita ketahui bentuk badan kapal yang kita rencanakan streamline
apa tidak. Penggambaran dari gambar ini adalah hanya menggunakan separuh dari lebar
kapal yang kita gambar karena pada dasarnya, sebelah kanan maupun kiri haruslah seimbang.

IV.2.1.5 Sheer Plan


Sheer Plan adalah gambar kapal dilihat dari samping,menggambarkan beberapa
konstruksi kapal meliputi buttock line, main deck, bulwark, poop deck, station-station serta
bagian lainnya.pada sheer plan, ukuran didapat dari proyeksi dari body plan serta half breadth
24

plan. Pada gambar sheer plan terdapat garis-garis proyeksi setiap butock line secara verikal
memanjang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis body plan yang berupa
garisgaris vertikal, garis-garis half breadth plan yang berupa garis-garis horisontal. Biasanya
pada station-station paralel middle body dipotong dan dihilangkan yang kemudian menjadi
ruang kosong pada gambar. Ruang kosong ini kemudian diisi oleh gambar body plan yang
sebelumnya sudah digambar.

IV.2.1.6 Sheer Line (Geladak Tepi)

Sudah disebutkan pada bagian di depan tadi bahwasanya gambar rencana garis
bertujuan untuk mengetahui bentuk body dari kapal yang akan dibangun tidak terkecuali untuk
bangunan atas dari kapal tersebut. Sehingga pada perencanaan awal atau pada rencana garis ini
dapat dimungkinkan untuk mendesain rencana atau rancangan dari bangunan atas kapal yang
akan kita buat. Untuk geladak utama, kita dapat membuatnya lurus atau mengikuti aturan
menggunakan sheer standar. Dimana perhitungan atau rumus dari sheer standar ini adalah
sebagai berikut:

z x = 2,8 (LPP/3 + 10) a = 5,6 (LPP/3 + 10)


= 25,0 y = 11,1 (LPP/3 + 10) b = 22,2 (LPP/3 + 10)
(LPP/3 +
10 ) c = 50 (LPP/3 + 10)

Gambar 4 Sheer Plan

Lalu untuk untuk membuat lengkung melintang, titik lenkung diletakkan di tengah geladak
utama atau center line. Besarnya titik lengkung ditentukan oleh lebar kapal sebagai camber
yang nilainya seperlimapuluh lebar geladak di setiap satuan memanjang kapal.
25

IV.2.1.7 Forecastle Deck (Geladak Akil)

Forecastle Deck atau geladak akil merupakan bangunan yang letaknya berada tepat
di atas geladak utama (Main Deck) pada bagian haluan kapal. Tinggi dari Forecastle Deck
berkisar antara 2.4 m sampai dengan 2.5 m diukur dari geladak utama (Main Deck).
Kemudian mengenai panjang dari Forecastle Deck bisa mencapai Collision Bulkhead atau
berkisar antara 5% sampai dengan 8% dari LPP.

IV.2.1.8 Bulwark

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi pada
Upper Deck, Forecastle Deck dan Poop Deck yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi
kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1 m diukur pada geladak terendah.
Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Forecastle Deck dan Bulwark dapat dilihat pada Gambar
5 di bawah ini.

Gambar 5 Pembuatan Forecastle Deck dan Bulwark

IV.2.1.9 Poop Deck (Geladak Kimbul)

Poop Deck merupakan bangunan yang terletak di atas geladak utama (Main Deck)
pada bagian buritan kapal dengan kententuan ketinggian berkisar antara 2.4 m sampai
dengan 2.5 m di ukur dari geladak utama (Main Deck). Untuk lebih jelasnya mengenai Poop
Deck (Geladak Kimbul) dapat dilihat pada Gambar 6
26

Gambar 6 Pembuatan Pook Deck (Geladak Kimbul)

IV.2.2 Perhitungan Lines Plan


IV.2.2.1 Penentuan Ukuran dan Dimensi Lainnya

Setelah didapat data kapal pembanding maka bisa ditentukan data kapal yang akan
dirancang sehingga dapat memudahkan dalam perancangan rencana garis ini, berikut adalah
tabel data kapal yang akan dirancang:

Tabel 6 Data Ukuran Utama Kapal Perancangan

CONTAINER 7425,5 DWT


∆ 9685,938 Ton
LOA 114,608 m
LPP 106,332 m
LWL 109,522 m
B 19,737 m
H 8,986 m
T 7,060 m
CB 0,638
CM 0,980
CW 0,746
CP 0,651
Vd 15,5 Knot
hlpp 5,317 m

Dari data di atas dapat kita hitung sebagai berikut:


Length of Displacement (Ldisp)
27

Ldisp = ½ . (LPP + LWL )


= ½ . (106,332 + 109,522)
= 107,927 m
= 354,09 ft
Vs/√Ldisp = 15.5/ √354,09
= 0,824

IV.2.2.2 Pembuatan Curve of Secion Area (Ldisplasment)

Untuk membuat CSA pertama-tama kita harus menarik garis lurus dari kolom
Vs/√Ldisp. Dalam pembuatan CSA ini perancang mendapatkan nilai Vs/√Ldisp = 0,59.
Sehingga dari angka 0,59 pada kolom Vs/√Ldisp kita tarik garis lurus horizontal sepanjang
diagram NSP. Setelah itu didapatkan data β (Cm), δ (Cb), φ (Cp), berikut ini poin yang di dapat
dari pembacaan diagram NSP pada gambar 7 :

0.82 0.985
28

Gambar 7 Pembacaan Diagram NSP

Maka didapatkan hasil pembacaan diagram NSP diatas :


 β = 0,986
 δ = 0,6478
 φ = 0,65625
Setelah nilai β diketahui kita dapat menghitung luas midship ( Am ) dengan rumusan

Luas Am :
BxTxβ = 19,737 x 7,06 x 0,986

= 137,346 m2
Pada tahap ini kita dapat menggunakan data-data yang diperoleh tadi untuk
dimasukkan kedalam tabel 7 yaitu tabel perhitungan dengan aturan simson seperti dibawah
ini. Berikut ini tabel pembacaan NSP :

Tabel 7 Hasil Pembacaan Diagram NSP


No. station % Luas NSP Am Luas (A) Fs A*Fs n n*A*Fs
0 0% 137,3459108 0,000 1 0 -10 0
1 10% 137,3459108 10,780 4 43,12 -9 -388,08
2 26% 137,3459108 31,760 2 63,52 -8 -508,16
3 46% 137,3459108 61,780 4 247,12 -7 -1729,84
4 65% 137,3459108 89,275 2 178,5497 -6 -1071,3
5 80% 137,3459108 109,877 4 439,5069 -5 -2197,53
6 90% 137,3459108 123,611 2 247,2226 -4 -988,891
7 96% 137,3459108 131,852 4 527,4083 -3 -1582,22
8 98,50% 137,3459108 135,286 2 270,5714 -2 -541,143
9 100% 137,3459108 137,346 4 549,3836 -1 -549,384
10 100% 137,3459108 137,346 2 274,6918 0 0
11 100% 137,3459108 137,346 4 549,3836 1 549,3836
12 99,87% 137,3459108 137,167 2 274,3347 2 548,6694
13 97,50% 137,3459108 133,912 4 535,6491 3 1606,947
14 91% 137,3459108 124,985 2 249,9696 4 999,8782
15 80% 137,3459108 109,877 4 439,5069 5 2197,535
16 65% 137,3459108 89,275 2 178,5497 6 1071,298
17 45% 137,3459108 61,806 4 247,2226 7 1730,558
18 26,50% 137,3459108 36,397 2 72,79333 8 582,3467
19 9,98% 137,3459108 13,707 4 54,82849 9 493,4564
20 0% 137,3459108 0,000 1 0 10 0
ƩA*Fs 5443,332 ƩA*Fs *n 223,518

Koreksi Volume Displasment

Koreksi volume displasment dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 −𝑉ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛


Koreksi Vdisp = | |×
𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
29

Kemudian untuk menghitung Volume hasil simpson digunakan aturan simson dengan data
yang terdapat pada tabel 7 diatas

Perhitungan

Volume displasment = Lwl × B × T × Cb

= 109,522 × 19,737 × 7,06 × 0,6478 = 9742,893 m³


Volume simpson = ⅓ x hdisp x Σ1, dimana hdisp = Ldisp / 20 = 107,927 / 20 = 5,3964 m
= ⅓ x 5,3964 x 5443,332
= 9791,41735 m³
𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 −𝑉ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛
Koreksi Vdisp = | |×
𝑉𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡

9742 893−9791 41735


=| |×
9742 893

= -0,49805 % (terpenuhi)
( Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari 0,5%)

Koreksi LCB

Koreksi volume displasment dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :

𝐿𝐶𝐵𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 −𝐿𝐶𝐵𝑠𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛
Koreksi LCB = | |×
𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡

Perhitungan

LCB displasment dari NSP = e × 𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡

= 0,23%× 107,927
= 0,247 m
Σ
LCB simpson = (Σ2 ) × ℎ𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡
1

223 518
= (5443 332) × 4

= 0,222 m
𝐿𝐶𝐵𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 −𝐿𝐶𝐵𝑠𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛
Koreksi LCB = | |×
𝐿𝐶𝐵𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡
30

0 247−0 222
=| |×
0 247

= 0,0235 % (terpenuhi)
(Nilai koreksinya memenuhi koreksi LCB yaitu lebih kecil dari 0,1%)

Dari data tabel pembacaan diagram NSP kemudian akan digambarkan ke dalam autocad
dan menghasilkan bentuk kurva seperti gambar 8 dibawah ini.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

107,93

Gambar 8 Pembacaan Tabel NSP

IV.2.2.3 Pembuatan Curve of Secion Area (Lwl)

Penggambaran CSA pada gambar 8 masih menggunakan Length of Dispalcement


(Ldisp) dimana hanya ada 20 station. Dari tengah CSA displasemen kita tarik garis 1/2 Lwl
kekiri dan kekanan, ujung garis Lwl pada sebelah kanan kita tarik garis lagi sepanjang Lpp
kearah kiri, Lpp tersebut kita bagi 20 bagian, Sisa dari Lwl adalah can part yang kita bagi
menjadi 2 bagian, setelah itu perlebar CSA displacement keujung garis Lwl sehingga ada
luasan pada tiap station data yang di dapat dari perluasan CSALdisplacement dapat dilihat di
tabel 8.
31

Perhitungan pada tabel 7 dan gambar 8 adalah gambar CSA yang belum fix karena
belum dilakukan koreksi perhitungan antara volume dispaslment dan volume simpson, ataupun
juga letak Lcb akan disesuaikan menjadi CSA Lwl. Berikut adalah perhitungan CSA Lwl dan
koreksi volume maupun letak titik tekan keatas (LCB).Koreksi yang dilakukan disini
berdasarkan dengan perhitungan shimpson baik volume, maupun LCB.

Perhitungan

Jarak tiap sation (hLpp = Lpp / 20 = 157,20 / 20 = 7,860 m

ℎ′ ( )

1
= (109,5224458 106,332)
2

= 1,59525 m

ℎ′
Maka, 𝑧 ℎ𝐿𝑝𝑝

1 59525
= 5 317

= 0,30003 m
32

Tabel 8 Perhitungan CSA LWL

No station Luas Station (A) m² s A.s N A.S.N


-2 0 0,299 0 -10,598 0
-1 3 1,195 3,586466165 -10,299 -36,93655662
0 7,24 0,598 4,327669173 -10 -43,27669173
1 17,24 4 68,96 -9 -620,64
2 45 2 90 -8 -720
3 75,45 4 301,8 -7 -2112,6
4 98,65 2 197,3 -6 -1183,8
5 117,45 4 469,8 -5 -2349
6 128,01 2 256,02 -4 -1024,08
7 133,26 4 533,04 -3 -1599,12
8 136,04 2 272,08 -2 -544,16
9 137,35 4 549,4 -1 -549,4
10 137,35 2 274,7 0 0
11 137,35 4 549,4 1 549,4
12 136,71 2 273,42 2 546,84
13 130,36 4 521,44 3 1564,32
14 120,24 2 240,48 4 961,92
15 102,45 4 409,8 5 2049
16 81,25 2 162,5 6 975
17 52,65 4 210,6 7 1474,2
18 30,87 2 61,74 8 493,92
19 9,45 4 37,8 9 340,2
20 0 1 0 10 0
Ʃ A.s 5488 Ʃ A.s.N -1828,213248

Dalam perhitungan CSA LWL diatas untuk bagian Cantpart harus dilakukan
perhitungan terlebih dahulu agar mengetahui besarnya faktor simpson yang digunakan pada
stasion -2, -1, dan 0 seperti yang dijelaskan pada tabel 9 dibawah ini :

Koreksi Volume Lwl

Koreksi volume displasment dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

𝑉𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛 −𝑉𝐿𝑤𝑙
Koreksi Volume = | |×
𝑉𝐿𝑤𝑙

Kemudian untuk menghitung Volume hasil simpson digunakan aturan simson dengan data
yang terdapat pada tabel 8 diatas.

Perhitungan
33

Volume Lwl = Lwl × B × T × Cb

= 109,5224458× 19,737× 7,06× 0,6478 = 9742,893011 m³


Volume simpson = ⅓ x hLpp x Σ1

= ⅓ x 5,317 x 5488
= 9726,221 m³
𝑉𝐿𝑤𝑙 − 𝑉𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛
Koreksi Volume = | |×
𝑉𝐿𝑤𝑙

9742 893011− 9726 221


=| |×
9742 893011

= 0,171 %
( Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari 0,5%)

Koreksi LCB

Koreksi volume displasment dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

𝐿𝐶𝐵𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛 −𝐿𝐶𝐵𝐿𝑤𝑙
Koreksi LCB = | |×
𝐿𝐿𝑤𝑙

Perhitungan

LCB displasment dari NSP = e × 𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡

= 0,23% × 107,927
= 0,247m

Σ
LCB simpson = (Σ2 ) × ℎ𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡
1

−1828 213248
=( )× 4
5488

=-1,7711 m
𝐿𝐶𝐵𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛 −𝐿𝐶𝐵𝐿𝑤𝑙
Koreksi LCB = | |×
𝐿𝐶𝐵𝑆𝑖𝑚𝑝𝑠𝑜𝑛

−1 7711−0 247
=| |×
−1 7711

= -0,102 % (terpenuhi)
(Nilai koreksinya memenuhi koreksi LCB yaitu lebih kecil dari 0,1%)
34

Dari data tabel perhitungan CSA LWL kemudian akan digambarkan ke dalam autocad
dan menghasilkan bentuk kurva seperti gambar 9 dibawah ini.

-2 -1 AP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 FP

Ldisplacement

Gambar 9 Kurva CSA LWL

IV.2.2.4 Pembuatan A/2T dan B/2

A/2T adalah perbandingan antara luasan tiap station dengan dua kali tinggi sarat kapal,
untuk mencari nilainya kita bagi luasan tiap station dengan nilai 2T. Setelah kita mendapatkan
nilai tiap station, maka langkah selanjutnya adalah proyeksikan titik-titik tersebut dan
hubungkan dengan command spline pada autocad. Untuk perhitungan A/2T terdapat pada tabel
10.
35

PEMBUATAN A/2T DAN B/2

Tabel 10 Perhitungan A/2T

No station Luas Station (A) m² 2T A/2T


-2 0 14,121 0
-1 3 14,121 0,212
0 7,24 14,121 0,513
1 17,24 14,121 1,221
2 45 14,121 3,187
3 75,45 14,121 5,343
4 98,65 14,121 6,986
5 117,45 14,121 8,318
6 128,01 14,121 9,065
7 133,26 14,121 9,437
8 136,04 14,121 9,634
9 137,35 14,121 9,727
10 137,35 14,121 9,727
11 137,35 14,121 9,727
12 136,71 14,121 9,681
13 130,36 14,121 9,232
14 120,24 14,121 8,515
15 102,45 14,121 7,255
16 81,25 14,121 5,754
17 52,65 14,121 3,729
18 30,87 14,121 2,186
19 9,45 14,121 0,669
20 0 14,121 0

Dari data tabel 10 akan didapatkan penggambaran kurva A/2T yang dapat dilihat pada
gambar 10 berikut ini :

Gambar 10 Kurva A/2T dalam AutoCAD

Setelah gambar A/2T di dapat, gambar inilah yang menjadi acuan untk penggambaran
B/2, B/2 adalah lebar dari keseluruhan kapal dibagi dua. Untuk menggambar B/2 langkah
pertama yang dilakukan adalah mencari sudut masuk kapal dengan menggunakan rumus
berikut :
36

φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e %

diketahui :

φLpp = δdisp x (Ldisp/Lpp)

= 0,666
Maka didapat

φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e %

= 0,6678
Angka dari φf dimasukan kedalam grafik “Angle of Entrance” pada gambar 11 yang
ada pada softcopy mata kuliah Rancangan Garis dan didapatkan φf = 340.
37

Gambar 11 Grafik “Angle of Entrance”

Setelah didapatkan sudut masuk dapat dimulai menggambar B/2 seperti gambar 12
berikut dan diukur dalam tabel 11 :

Gambar 12 Gambar A/2T dan B/2 dalam AutoCAD

Tabel 11 Perhitungan B/2

No station B/2 Fs B/2*Fs


-2 0 0,299 0
-1 1,97 1,195 2,355
0 2,62 0,598 1,566
1 4,2 4 16,8
2 5,88 2 11,76
3 7,5 4 30
4 8,48 2 16,96
5 9,04 4 36,16
6 9,53 2 19,06
7 9,72 4 38,88
8 9,79 2 19,58
9 9,869 4 39,474
10 9,869 2 19,737
11 9,869 4 39,474
12 9,79 2 19,58
13 9,6 4 38,4
14 9,06 2 18,12
15 8,01 4 32,04
16 6,75 2 13,5
17 5,41 4 21,64
18 3,94 2 7,88
19 2,67 4 10,68
20 0 1 0
ƩB/2*Fs 453,647
38

Setelah mendapatkan data seperti di atas maka langkah selanjutnya adalah melakukan
koreksi antara data hasil perhitungan dengan data yang didapat dari hasil penggambaran garis
air yang datanya terdapat pada tabel. Adapun koreksinya antara A WL hitungan dengan AWL
dari tabel hasil penggambaran garis air adalah sebagai berikut :

Awl Simpson
1/2 Awl Simpson = 1/3 x ∑a x h
803,9569855

Awl Simpson = 1607,913971

Koreksi Awl = |(Awl simpson - Awl Rumus)/Awl Rumus


X 100|
(
-0,109763356 terpenuhi)
Syarat koreksi +/- 0,5%

IV.2.2.5 Pembuatan Bentuk Linggi Haluan dan Buritan

a. Linggi Haluan
Pembuatan linggi halauan (stem) dalam gambar ini menganut pedoman dari handout
yang ada. Dijelaskan bahwa dalam perancangan design linggi harus memiliki sudut
150. Seperti pada gambar 13.

Gambar 13 Linggi Halauan

b. Linggi Buritan
Pembuatan linggi buritan memiliki 2 tipe yaitu tipe linggi buritan memakai
sepatu linggi dan tanpa sepatu linggi. Tetapi untuk penggambaran dalam kapal ini
39

digunakan linggi sepatu karena kapal yang dirancang termasuk kedalam kapal dengan
ukuran besar. Maka dari padaitu pada tabel 11 merupakan perhitungan linggi buritan
kapal yang memiliki sepatu linggi dan untuk penggambaran dalam AutoCADnya dapat
dilihat pada gambar 14.

Tabel 11 Perhitungan Buritan Kapal yang Memiliki Sepatu Linggi

D Diameter Propeller 0,7 x T 4,589


m
Jarak Baseline ke Tengah 2,330
a 0,35 x T
Poros Propeller m

e Poros Propeller 0,12 x T 0,847


m
Jarak Sumbu Poros 2,471
b 0,35 x T
Kemudi Ke Poros Propeller m

Gambar 14 Buritan Kapal tanpa Sepatu Linggi

IV.2.2.5 Pembuatan Body Plan


40

Pengertian dari BodyPlan adalah proyeksi bentuk potongan-potongan kapal secara


melintang pada tiap-tiap station yang dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan
badan kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data Grafik
A/2T dan B/2 dengan cara sebagai berikut.

• Mambuat penampang dengan luasan B x T

• Membagi penampang tersebut menjadi 2 bagian

• Mengukur titik-titik B/2 dan A/2T tiap station pada garis panjang (Bm) yang diukur
dari garis tengah. Untuk station 0-10 diukurkan pada penampang sebelah kiri dan pada
penampang sebelah kanan untuk station 11-20.Untuk titik – titik A/2Tdibuat garis
vertical ke bawah setinggi T dan untuk titik – titik B/2 dibuat lengkungan – lengkungan
Body Plan yang streamline.

Jari-jari bilga merupakan kelengkungan sebelah kanan dan kiri kotak yang kemudian
digunakan untuk proyeksi station 8 sampai 15 (Pararel Middle Body).

1⁄ {(𝐵×𝑇)−𝐴 }
2 𝑚
R=√ 1−1⁄4𝜋

Keterangan : R = Jari-jari bilga (m)

B = Lebar kapal (m)

T = Tinggi sarat kapal (m)

𝐴𝑚 = Luas Midship (𝑚2 )

Perhitungan jari-jari bilga untuk kapal yang akan didesain

B = 19,737 m
T = 7,06 m

𝐴𝑚 = 137,346 𝑚2

1⁄ {(𝐵×𝑇)−𝐴 } 1⁄ {(19 737×7 06)−137 346}


2 𝑚 2
Maka : R = √ =√ = 2,160 m
1−1⁄4𝜋 1−1⁄4𝜋
41

Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa jari-jari bilga untuk kapal yang
akan didesai sebesar 3,084 m. Kemudian untuk penggambaran proyeksi station selain pada
Pararel Middle Body digambar berdasarkan A/2T dan B/2 kemudian dibentuk sesuai dengan
luas yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 15.

Gambar 15 Peggambaran Proyeksi Setiap Station

Luas pada arsiran A1 harus sama dengan A2 agar seimbang. Untuk perhitungan
penyamaannya dalam AUTOCAD menggunakan bantuan hatch, sehingga dapat diketahui luas
tiap-tiap bidang pada setiap station. Setelah cara-cara pembuatan Bodyplan dipahami maka
penggambaran Bodyplan dapat dimulai. Sehingga setelah selesai dapat dilperoleh gambar
bodyplan. Hasil Bodyplan ini dapat dilihat pada gambar 16, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada lampiran kertas gambar

BODY PLAN
BULWARK
POOP DECK Forecastle

Upper
Upper deck
deck center
side
DWL -1 20
5 1 0 19
2 18 17
4 16 4
3 3
15
2 6 5 4 1413 2
1 78 12
9-10 10-11BL
BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3 BL 4
CL

Gambar 16 Gambar Bodyplan pada AutoCAD


42

IV.2.2.9 Perencanaan Forecastle Deck (Geladak Akil)

Forcestle deck adalah deck untuk menghalau atau mencegah air laut masuk yang berada
pada haluan kapal. Dimana perencanaannya yaitu setinggi 2,4 sampai dengan 2,5 m diatas
Upper deck side line, kemudian mengenai panjang dari Forecastle deck bisa mencapai
Collision Bulkhead atau berkisar antara 5% sampai dengan 8% dari LPP.

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi pada
upper Deck, Forecastle Deck dan Poop Deck yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal
pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1 m diukur pada geladak teren

Dari penjelasan diatas, perancang merencanakan tinggi forecastle deck sebesar 2,5 m
dengan lebar sebesar 10,591 m dan untuk tinggi bulkwark sebesar 1 m.

IV.2.2.10 Perencanaan Poop Deck (Geladak Kimbul)

Poop Deck merupakan bangunan yang terletak di atas geladak utama (Main Deck) pada
bagian buritan kapal dengan kententuan ketinggian berkisar antara 2.4 m sampai dengan 2.5 m
di ukur dari geladak utama (Main Deck).

Dari penjelasan diatas, perancang merencanakan tinggi poop deck sebesar 2,5 m dengan
lebar sebesar 19,737 m.
43

BAB V

PERENCANAAN UTAMA

V.1 Perhitungan Rencana G

1. Data- Data Ukuran Utama Kapal


LOA = 114,608 m
LWL = 109,522 m
LPP = 106,332 m
B = 19,737 m
H = 8,986 m
T = 7,060 m
Cb = 0,638
Cm = 0,980
Cw = 0,746
Cp = 0,651
 = 9685,938 Ton
Muatan = 284 TEUs
Vd = 15,5 Knots

V.2 Perhitungan Dasar


Kapal I ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Kapal : Peti Kemas (Full Container)


2. Muatan : 284 TEUs
3. Speed : 15,5 Knots
4. Radius Pelayaran : Tanjung Priok ― Singapura = 527 Mills

V.2.1 PERKIRAAN AWAL DWT KAPAL RANCANGAN


44

1. Muatan = 284 TEUs

= 284 x Max Gross ukuran 1 container 20 feet

= 284 x 30,48 Ton

= 8656,32 Ton
1. Perkiraan DWT Rancangan
DWT = Muatan +(5~10%) Muatan {Ton}
= 8656,32 +(10% X 8656,32) {Ton}
= 9521,952 Ton (Dirancang )
V.3 Perhitungan hidrostatik

Hidrostatik adalah adalah tekanan pada zat cair yang diam atau lebih lengkapnya
tekanan hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh cairan pada
kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi, contoh yang diambil memakai
perhitungan dari gambar linesplan ( Body Plan ) kapal Container.

BODY PLAN
BULWARK
POOP DECK Forecastle

Upper
Upper deck
deck center
side
DWL -1 20
5 1 0 19
2 18 17
4 16 4
3 3
15
2 6 5 4 1413 2
1 78 12
9-10 10-11BL
BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3 BL 4
CL

Sumber : AutoCAD

Gambar 5.2 Body Plan


45

V.4 Pembuatan Lines Plan

Lines Plan kapal adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal. Dengan
gambar lines plan ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan.Lines plan
atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal
dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan.

Adapun tujuan dari pembuatan lines plan atau rencana garis adalah untuk
mengetahui bentuk badan kapal terutama yang berada dibawah garis air. Selain rencana
garis pada bagian ini juga digambarkan carena yang tujuannya untuk mengetahui bentuk
badan kapal yakni karakteristik dari badan kapal terutama yang berada dibawah garis air,
dimana penggambaran ini dilakukan atas dasar garis air yang telah dibuat.

Lines plan merupakan suatu gambar desain kapal yang sangat penting, dimana dari
gambar lines plan ini akan sangat berpengaruh terhadap gambar-gambar desain kapal
lainnya seperti rencana umum (general arrangement), konstruksi profil (profil
construction), konstruksi melintang (midship section), stabilitas kapal (stability
calculation) dan gambar-gambar lainnya. Yang lebih penting dari gambar lines plan ini
adalah besarnya hambatan yang sangat bergantung pada bentuk lambung kapal.
Dengan hambatan kapal yang kecil maka mesin kapal yang dibutuhkan juga akan
semakin kecil, hal ini sangat sensitif dengan harga mesin yang akan dibeli serta biaya
operasi selama kapal berlayar.

Penggambaran rencana garis (lines plan kapal) dibuat dalam dua dimensi sehingga
untuk memperhatikan semua bentuk dari badan kapal secara tiga dimensi, maka pada
penggambaran dibagi atas tiga bagian yaitu :

1. Half breadth plan kapal


Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini
diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini
akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar (terutama
kenaikan setiap sarat).
2. Sheer plan kapal
Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak
sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal,
kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah
garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.
46

3. Body plan
Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal
jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-
gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal
tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian
depan di sebelah kanan.

Tabel offset adalah tabel yang digunakan untuk menghitung hidrostatik menggunakan
garis dari body plan kapal.
47

Tabel 5.1 Tabel Offset


TABEL 1/2 ORDINAT

Station WL 0,71 m WL 1,41 m WL 2,12 m WL 2,82 m WL 3,53 m WL 4,24 m WL 4,94 m WL 5,65 m WL 6,35 m WL 7,06 m
WL 0 m
AP 0 0 0 0 0 0 0 0 1,6 2,1 2,6
1 0 0,47 0,45 0,36 0,32 0,4 0,79 1,5 2,42 3,33 4,24
2 0 1,36 1,66 1,83 2,16 2,97 3,8 4,42 4,86 5,29 5,9
3 0,51 2,73 3,62 4,36 5,04 5,65 6,14 6,49 6,77 7,08 7,5
4 1,3 4,12 5,28 6,18 6,84 7,29 7,61 7,85 8,06 8,21 8,47
5 3,99 6,34 7,19 7,77 8,17 8,43 8,6 8,68 8,73 8,81 9,05
6 5,47 7,41 8,15 8,62 8,92 9,12 9,23 9,27 9,31 9,4 9,53
7 6,78 8,55 9,14 9,48 9,64 9,66 9,66 9,66 9,66 9,69 9,72
8 7,47 8,89 9,46 9,68 9,72 9,73 9,73 9,74 9,75 9,77 9,79
9 7,85 9,31 9,74 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87
10 7,85 9,31 9,74 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87
11 7,85 9,31 9,74 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87 9,87
12 7,52 8,93 9,5 9,71 9,74 9,76 9,79 9,79 9,79 9,79 9,79
13 5,73 8,14 8,92 9,32 9,47 9,51 9,54 9,56 9,58 9,6 9,6
14 4,18 7,09 8,13 8,69 8,9 8,96 8,99 9,03 9,06 9,06 9,06
15 3,18 5,7 6,55 7,11 7,48 7,7 7,84 7,94 7,99 8 8
16 1,97 4,06 5,15 5,84 6,17 6,39 6,54 6,65 6,72 6,75 6,75
17 0 1,58 2,62 3,4 4,05 4,59 5,06 5,5 5,86 6,14 6,38
18 0 0,43 0,7 1 1,49 2,04 2,7 3,59 4,64 5,41 5,9
19 0 0 0 0 0 0 0,57 1,2 1,65 2,06 2,67
FP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48

Tabel 5.2 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 0,00 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 0 Meter
simpson

Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas 1/2 3 3


1/2 Ordinat Momen Momen Inersia (1/2 Ord) Fungsi (1/2 Ord)
Ordinat
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8 = 43 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0 0 0 0 0 0
2 2 -8 0 0 0 0 0 0
3 4 -7 0,51 2 -14 100 0 1
4 2 -6 1,3 3 -16 94 2 4
5 4 -5 3,99 16 -80 399 64 254
6 2 -4 5,47 11 -44 175 164 327
7 4 -3 6,78 27,12 -81,36 244,08 311,67 1246,66
8 2 -2 7,47 14,94 -29,88 59,76 416,83 833,67
9 4 -1 7,85 31,40 -31,40 31,40 483,74 1934,95
10 2 0 7,85 15,70 0,00 0,00 483,74 967,47
11 4 1 7,85 31,40 31,40 31,40 483,74 1934,95
12 2 2 7,52 15,04 30,08 60,16 425,26 850,52
13 4 3 5,73 22,92 68,76 206,28 188,13 752,53
14 2 4 4,18 8,36 33,44 133,76 73,03 146,07
15 4 5 3,18 13 64 318 32 129
16 2 6 1,97 4 24 142 8 15
17 4 7 0 0 0 0 0 0
18 2 8 0 0 0 0 0 0
19 4 9 0 0 0 0 0 0
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 215,08 -45,16 1994,28 3135,46 9397,08

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 762,33 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,12 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 199803,28 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 198853,28 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 11102,38 m4


49

Tabel 5.3 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 0,71 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 0,71 Meter
simpson

Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas Momen 3 3


1/2 Ordinat Momen (1/2 Ord) Fungsi (1/2 Ord)
1/2 Ordinat Inersia
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8 = 43 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0,47 2 -17 152 0 0
2 2 -8 1,36 2,72 -21,76 174,08 2,52 5,03
3 4 -7 2,73 10,92 -76,44 535,08 20,35 81,39
4 2 -6 4,12 8,24 -49,44 296,64 69,93 139,87
5 4 -5 6,34 25,36 -126,80 634,00 254,84 1019,36
6 2 -4 7,41 14,82 -59,28 237,12 406,87 813,74
7 4 -3 8,55 34,20 -102,60 307,80 625,03 2500,11
8 2 -2 8,89 17,78 -35,56 71,12 702,60 1405,19
9 4 -1 9,31 37,24 -37,24 37,24 806,95 3227,82
10 2 0 9,31 18,62 0,00 0,00 806,95 1613,91
11 4 1 9,31 37,24 37,24 37,24 806,95 3227,82
12 2 2 8,93 17,86 35,72 71,44 712,12 1424,24
13 4 3 8,14 32,56 97,68 293,04 539,35 2157,41
14 2 4 7,09 14,18 56,72 226,88 356,40 712,80
15 4 5 5,7 22,80 114,00 570,00 185,19 740,77
16 2 6 4,06 8,12 48,72 292,32 66,92 133,85
17 4 7 1,58 6,32 44,24 309,68 3,94 15,78
18 2 8 0,43 0,86 6,88 55,04 0,08 0,16
19 4 9 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 311,72 -84,84 4301,00 6367,11 19219,65

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1104,87 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,45 m

3 4
IL(O) = 2/3 x h x ∑(7) = 430909,36 m

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 428595,94 m

4
IT = 2/9 x h x ∑(9) = 22707,48 m
50

Tabel 5.4 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 1,41 meter

Aw ; OF ; IL(F) ; IT
simpson WL 1,41 Meter
Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas 3 Fungsi (1/2


1/2 Ordinat Momen Momen Inersia (1/2 Ord)
1/2 Ordinat Ord)3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8 = 43 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0,45 2 -16 146 0 0
2 2 -8 1,66 3,32 -26,56 212,48 4,57 9,15
3 4 -7 3,62 14,48 -101,36 709,52 47,44 189,75
4 2 -6 5,28 10,56 -63,36 380,16 147,20 294,40
5 4 -5 7,19 28,76 -143,80 719,00 371,69 1486,78
6 2 -4 8,15 16,30 -65,20 260,80 541,34 1082,69
7 4 -3 9,14 36,56 -109,68 329,04 763,55 3054,21
8 2 -2 9,46 18,92 -37,84 75,68 846,59 1693,18
9 4 -1 9,74 38,96 -38,96 38,96 924,01 3696,04
10 2 0 9,74 19,48 0,00 0,00 924,01 1848,02
11 4 1 9,74 38,96 38,96 38,96 924,01 3696,04
12 2 2 9,5 19,00 38,00 76,00 857,38 1714,75
13 4 3 8,92 35,68 107,04 321,12 709,73 2838,93
14 2 4 8,13 16,26 65,04 260,16 537,37 1074,74
15 4 5 6,55 26,20 131,00 655,00 281,01 1124,05
16 2 6 5,15 10,30 61,80 370,80 136,59 273,18
17 4 7 2,62 10,48 73,36 513,52 17,98 71,94
18 2 8 0,7 1,40 11,20 89,60 0,34 0,69
19 4 9 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 347,42 -76,56 5196,60 8034,92 24148,89

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1231,40 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,17 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 520637,89 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 518947,58 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 28531,23 m4


51

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 2,12 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
simpson WL 2,12 Meter
Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas 1/2 Momen 3 Fungsi (1/2


1/2 Ordinat Momen (1/2 Ord)
Ordinat Inersia Ord)3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8 = 43 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0,36 1 -13 117 0 0
2 2 -8 1,83 3,66 -29,28 234,24 6,13 12,26
3 4 -7 4,36 17,44 -122,08 854,56 82,88 331,53
4 2 -6 6,18 12,36 -74,16 444,96 236,03 472,06
5 4 -5 7,77 31,08 -155,40 777,00 469,10 1876,39
6 2 -4 8,62 17,24 -68,96 275,84 640,50 1281,01
7 4 -3 9,48 37,92 -113,76 341,28 851,97 3407,89
8 2 -2 9,68 19,36 -38,72 77,44 907,04 1814,08
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,71 19,42 38,84 77,68 915,50 1831,00
13 4 3 9,32 37,28 111,84 335,52 809,56 3238,23
14 2 4 8,69 17,38 69,52 278,08 656,23 1312,47
15 4 5 7,11 28,44 142,20 711,00 359,43 1437,70
16 2 6 5,84 11,68 70,08 420,48 199,18 398,35
17 4 7 3,4 13,60 95,20 666,40 39,30 157,22
18 2 8 1 2,00 16,00 128,00 1,00 2,00
19 4 9 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 369,00 -71,64 5818,08 9058,41 27187,41

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1307,89 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,03 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 582902,84 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 581509,36 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 32121,16 m4


52

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 2,82 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 2,82 Meter
simpson
Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas Momen 3 Fungsi (1/2


1/2 Ordinat Momen (1/2 Ord)
1/2 Ordinat Inersia Ord)3
3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8=4 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0,32 1 -12 104 0 0
2 2 -8 2,16 4,32 -34,56 276,48 10,08 20,16
3 4 -7 5,04 20,16 -141,12 987,84 128,02 512,10
4 2 -6 6,84 13,68 -82,08 492,48 320,01 640,03
5 4 -5 8,17 32,68 -163,40 817,00 545,34 2181,35
6 2 -4 8,92 17,84 -71,36 285,44 709,73 1419,46
7 4 -3 9,64 38,56 -115,68 347,04 895,84 3583,37
8 2 -2 9,72 19,44 -38,88 77,76 918,33 1836,66
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,74 19,48 38,96 77,92 924,01 1848,02
13 4 3 9,47 37,88 113,64 340,92 849,28 3397,11
14 2 4 8,9 17,80 71,20 284,80 704,97 1409,94
15 4 5 7,48 29,92 149,60 748,00 418,51 1674,04
16 2 6 6,17 12,34 74,04 444,24 234,89 469,77
17 4 7 4,05 16,20 113,40 793,80 66,43 265,72
18 2 8 1,49 2,98 23,84 190,72 3,31 6,62
19 4 9 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 383,26 -73,92 6347,08 9613,29 28879,52

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1358,43 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,03 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 635902,38 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 634473,99 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 34120,34 m4


53

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 3,53 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 3,53 Meter
simpson

Momen
Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas 1/2 3 3


1/2 Ordinat Momen Momen Inersia (1/2 Ord) Fungsi (1/2 Ord)
Ordinat
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8 = 43 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0,4 1,60 -14 130 0 0
2 2 -8 2,97 5,94 -47,52 380,16 26,20 52,40
3 4 -7 5,65 22,60 -158,20 1107,40 180,36 721,45
4 2 -6 7,29 14,58 -87,48 524,88 387,42 774,84
5 4 -5 8,43 33,72 -168,60 843,00 599,08 2396,31
6 2 -4 9,12 18,24 -72,96 291,84 758,55 1517,10
7 4 -3 9,66 38,64 -115,92 347,76 901,43 3605,71
8 2 -2 9,73 19,46 -38,92 77,84 921,17 1842,33
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,76 19,52 39,04 78,08 929,71 1859,43
13 4 3 9,51 38,04 114,12 342,36 860,09 3440,34
14 2 4 8,96 17,92 71,68 286,72 719,32 1438,65
15 4 5 7,7 30,80 154,00 770,00 456,53 1826,13
16 2 6 6,39 12,78 76,68 460,08 260,92 521,83
17 4 7 4,59 18,36 128,52 899,64 96,70 386,81
18 2 8 2,04 4,08 32,64 261,12 8,49 16,98
19 4 9 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 394,98 -87,32 6879,44 9990,55 30015,62

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1399,97 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,18 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 689238,56 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 687304,51 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 35462,61 m4


54

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 4,24 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 4,24 Meter
simpson

Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang


Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas Momen 3 3


1/2 Ordinat Momen (1/2 Ord) Fungsi (1/2 Ord)
1/2 Ordinat Inersia
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8 = 43 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 0,79 3,16 -28 256 0 2
2 2 -8 3,8 7,60 -60,80 486,40 54,87 109,74
3 4 -7 6,14 24,56 -171,92 1203,44 231,48 925,90
4 2 -6 7,61 15,22 -91,32 547,92 440,71 881,42
5 4 -5 8,6 34,40 -172,00 860,00 636,06 2544,22
6 2 -4 9,23 18,46 -73,84 295,36 786,33 1572,66
7 4 -3 9,66 38,64 -115,92 347,76 901,43 3605,71
8 2 -2 9,73 19,46 -38,92 77,84 921,17 1842,33
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,79 19,58 39,16 78,32 938,31 1876,63
13 4 3 9,54 38,16 114,48 343,44 868,25 3473,00
14 2 4 8,99 17,98 71,92 287,68 726,57 1453,15
15 4 5 7,84 31,36 156,80 784,00 481,89 1927,56
16 2 6 6,54 13,08 78,48 470,88 279,73 559,45
17 4 7 5,06 20,24 141,68 991,76 129,55 518,22
18 2 8 2,7 5,40 43,20 345,60 19,68 39,37
19 4 9 0,57 2,28 20,52 184,68 0,19 0,74
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 408,28 -86,92 7640,00 10301,22 30947,14

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1447,11 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,13 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 765437,68 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 763583,73 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 36563,17 m4


55

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 4,94 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 4,94 Meter
simpson

Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas Fungsi (1/2


1/2 Ordinat Momen Momen Inersia (1/2 Ord)3 3
1/2 Ordinat Ord)
3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8=4 9=2x8
AP 1 -10 0 0 0 0 0 0
1 4 -9 1,5 6 -54 486 3 14
2 2 -8 4,42 8,84 -70,72 565,76 86,35 172,70
3 4 -7 6,49 25,96 -181,72 1272,04 273,36 1093,44
4 2 -6 7,85 15,70 -94,20 565,20 483,74 967,47
5 4 -5 8,68 34,72 -173,60 868,00 653,97 2615,89
6 2 -4 9,27 18,54 -74,16 296,64 796,60 1593,20
7 4 -3 9,66 38,64 -115,92 347,76 901,43 3605,71
8 2 -2 9,74 19,48 -38,96 77,92 924,01 1848,02
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,79 19,58 39,16 78,32 938,31 1876,63
13 4 3 9,56 38,24 114,72 344,16 873,72 3494,89
14 2 4 9,03 18,06 72,24 288,96 736,31 1472,63
15 4 5 7,94 31,76 158,80 794,00 500,57 2002,26
16 2 6 6,65 13,30 79,80 478,80 294,08 588,16
17 4 7 5,5 22,00 154,00 1078,00 166,38 665,50
18 2 8 3,59 7,18 57,44 459,52 46,27 92,54
19 4 9 1,2 4,80 43,20 388,80 1,73 6,91
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 421,50 -83,92 8468,84 10564,71 31724,50

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1493,97 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,06 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 848477,65 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 846803,67 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 37481,61 m4


56

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 5,65 meter
Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 5,65 Meter
simpson

Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas 1/2 Momen 3 Fungsi (1/2


1/2 Ordinat Momen (1/2 Ord)
Ordinat Inersia Ord)3
3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8=4 9=2x8
AP 1 -10 1,6 2 -16 160 4 4
1 4 -9 2,42 10 -87 784 14 57
2 2 -8 4,86 9,72 -77,76 622,08 114,79 229,58
3 4 -7 6,77 27,08 -189,56 1326,92 310,29 1241,15
4 2 -6 8,06 16,12 -96,72 580,32 523,61 1047,21
5 4 -5 8,73 34,92 -174,60 873,00 665,34 2661,35
6 2 -4 9,31 18,62 -74,48 297,92 806,95 1613,91
7 4 -3 9,66 38,64 -115,92 347,76 901,43 3605,71
8 2 -2 9,75 19,50 -39,00 78,00 926,86 1853,72
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,79 19,58 39,16 78,32 938,31 1876,63
13 4 3 9,58 38,32 114,96 344,88 879,22 3516,87
14 2 4 9,06 18,12 72,48 289,92 743,68 1487,35
15 4 5 7,99 31,96 159,80 799,00 510,08 2040,33
16 2 6 6,72 13,44 80,64 483,84 303,46 606,93
17 4 7 5,86 23,44 164,08 1148,56 201,23 804,92
18 2 8 4,64 9,28 74,24 593,92 99,90 199,79
19 4 9 1,65 6,60 59,40 534,60 4,49 17,97
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 435,32 -106,40 9422,08 10832,43 32479,28

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1542,96 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,30 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 943981,03 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 941375,53 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 38373,35 m4


57

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 6,35 meter
Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
WL 6,35 Meter
simpson

Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang


Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas Momen 3 Fungsi (1/2


1/2 Ordinat Momen (1/2 Ord)
1/2 Ordinat Inersia Ord)3
3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8=4 9=2x8
AP 1 -10 2,1 2 -21 210 9 9
1 4 -9 3,33 13 -120 1079 37 148
2 2 -8 5,29 10,58 -84,64 677,12 148,04 296,07
3 4 -7 7,08 28,32 -198,24 1387,68 354,89 1419,58
4 2 -6 8,21 16,42 -98,52 591,12 553,39 1106,78
5 4 -5 8,81 35,24 -176,20 881,00 683,80 2735,19
6 2 -4 9,4 18,80 -75,20 300,80 830,58 1661,17
7 4 -3 9,69 38,76 -116,28 348,84 909,85 3639,41
8 2 -2 9,77 19,54 -39,08 78,16 932,57 1865,15
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,79 19,58 39,16 78,32 938,31 1876,63
13 4 3 9,6 38,40 115,20 345,60 884,74 3538,94
14 2 4 9,06 18,12 72,48 289,92 743,68 1487,35
15 4 5 8 32,00 160,00 800,00 512,00 2048,00
16 2 6 6,75 13,50 81,00 486,00 307,55 615,09
17 4 7 6,14 24,56 171,92 1203,44 231,48 925,90
18 2 8 5,41 10,82 86,56 692,48 158,34 316,68
19 4 9 2,06 8,24 74,16 667,44 8,74 34,97
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 447,00 -128,56 10195,80 11128,66 33338,93

h = LBP/Station = 5,316623581 m

AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1584,35 m2

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,53 m

IL(O) = 2/3 x h3 x ∑(7) = 1021498,63 m4

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 1017794,21 m

IT = 2/9 x h x ∑(9) = 39389,01 m4


58

Tabel 5.5 Perhitungan AW, Midship F, IL(F), IT pada garis air 7,06 meter

Aw ; LCB ; IL(F) ; IT
simpson
WL 7,06 Meter
Luas Garis Air BM Memanjang BM Melintang

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi Luas 1/2 3 3


1/2 Ordinat Momen Momen Inersia (1/2 Ord) Fungsi (1/2 Ord)
Ordinat
3
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5 7=3x6 8=4 9=2x8
AP 1 -10 2,6 3 -26 260 18 18
1 4 -9 4,24 17 -153 1374 76 305
2 2 -8 5,9 11,80 -94,40 755,20 205,38 410,76
3 4 -7 7,5 30,00 -210,00 1470,00 421,88 1687,50
4 2 -6 8,47 16,94 -101,64 609,84 607,65 1215,29
5 4 -5 9,05 36,20 -181,00 905,00 741,22 2964,87
6 2 -4 9,53 19,06 -76,24 304,96 865,52 1731,05
7 4 -3 9,72 38,88 -116,64 349,92 918,33 3673,32
8 2 -2 9,79 19,58 -39,16 78,32 938,31 1876,63
9 4 -1 9,87 39,48 -39,48 39,48 961,50 3846,02
10 2 0 9,87 19,74 0,00 0,00 961,50 1923,01
11 4 1 9,87 39,48 39,48 39,48 961,50 3846,02
12 2 2 9,79 19,58 39,16 78,32 938,31 1876,63
13 4 3 9,6 38,40 115,20 345,60 884,74 3538,94
14 2 4 9,06 18,12 72,48 289,92 743,68 1487,35
15 4 5 8 32,00 160,00 800,00 512,00 2048,00
16 2 6 6,75 13,50 81,00 486,00 307,55 615,09
17 4 7 6,38 25,52 178,64 1250,48 259,69 1038,78
18 2 8 5,9 11,80 94,40 755,20 205,38 410,76
19 4 9 2,67 10,68 96,12 865,08 19,03 76,14
FP 1 10 0 0 0 0 0 0
∑ 460,32 -160,72 11056,56 11546,98 34588,63

h = LBP/Station = 5,316623581 m

2
AW = 2/3 x h x ∑(5) = 1631,57 m

LCF = [∑(6) x h] / ∑(5) = -1,86 m

3 4
IL(O) = 2/3 x h x ∑(7) = 1107736,61 m

2 4
IL(F) = IL(O) - Aw (OF) = 1102114,53 m

4
IT = 2/9 x h x ∑(9) = 40865,49 m
59

Tabel 5.13 Perhitungan pada garis air 0,00-1,41 meter

Δ , ∇ , KB
Garis air 0 - 2
( 0 - 1,41 ) meter
Lengan
NO. G.A Simpson AW Fungsi (AW) Fungsi Momen
Momen
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5
0 1 0 762,33 762,3329332 0
1 4 1 1104,87 4419,461074 4419,461074
2 1 2 1231,40 1231,40091 2462,801819
∑ 6413,194916 6882,262893

h1 (Jarak Garis Air) = T/Ga = 0,71 m

∇ = ∑(5) x 1/3 x h1 = 1509,326 m3

Δ = ∇ x 1.025 = 1547,059 ton

Momen = ∑(6) x 1/3 x (h1) 2 = 1143,588 ton - meter

KB = Momen/∇ = 0,758 meter

KB = (∑6 x h1 )/ ∑5) = 0,758 meter

Tabel 5.13 Perhitungan pada garis air 1,41-2,82 meter

Δ , ∇ , KB
Garis air 2 - 4
( 1,41 - 2,82 ) meter

NO. G.A Simpson Lengan Momen AW Fungsi (AW) Fungsi Momen

1 2 3 4 5=2x4 6=3x5
2 1 0 1231,40 1231,40091 0
3 4 1 1307,89 5231,557604 5231,557604
4 1 2 1358,43 1358,432769 2716,865538
∑ 7821,391282 7948,423142

h1 (Jarak Garis Air) = T/Ga = 0,71 m

∇ = ∑(5) x 1/3 x h1 = 1840,741 m3

Δ = ∇ x 1.025 = 1886,759 ton

Momen = ∑(6) x 1/3 x (h1) 2 = 1320,747 ton - meter

KB = Momen/∇ = 0,718 meter

KB = (∑6 x h1 )/ ∑5) = 0,718 meter

Tabel 5.13 Perhitungan pada garis air 2,82-4,24 meter


60

Δ , ∇ , KB
Garis air 4 - 6
( 2,82 - 4,24 ) meter

NO. G.A Simpson Lengan Momen AW Fungsi (AW) Fungsi Momen

1 2 3 4 5=2x4 6=3x5
4 1 0 1358,43 1358,432769 0
5 4 1 1399,97 5599,893285 5599,893285
6 1 2 1447,11 1447,11405 2894,228101
∑ 8405,440105 8494,121386

h1 (Jarak Garis Air) = T/Ga = 0,71 m

∇ = ∑(5) x 1/3 x h1 = 1978,195 m3

Δ = ∇ x 1.025 = 2027,650 ton

Momen = ∑(6) x 1/3 x (h1) 2 = 1411,422 ton - meter

KB = Momen/∇ = 0,713 meter

KB = (∑6 x h1 )/ ∑5) = 0,713 meter

Tabel 5.13 Perhitungan pada garis air 4,24-5,65 meter

Δ , ∇ , KB
Garis air 6 - 8
( 4,24 - 5,65 ) meter
Lengan
NO. G.A Simpson AW Fungsi (AW) Fungsi Momen
Momen
1 2 3 4 5=2x4 6=3x5
6 1 0 1447,11 1447,11405 0
7 4 1 1493,97 5975,884905 5975,884905
8 1 2 1542,96 1542,955051 3085,910103
∑ 8965,954007 9061,795008

h1 (Jarak Garis Air) = T/Ga = 0,71 m

∇ = ∑(5) x 1/3 x h1 = 2110,110 m3

Δ = ∇ x 1.025 = 2162,863 ton

Momen = ∑(6) x 1/3 x (h1) 2 = 1505,750 ton - meter

KB = Momen/∇ = 0,714 meter

KB = (∑6 x h1 )/ ∑5) = 0,714 meter

Tabel 5.13 Perhitungan pada garis air 5,65-7,06 meter


61

Δ , ∇ , KB
Garis air 8 - 10
( 5,65 - 7,06 ) meter

NO. G.A Simpson Lengan Momen AW Fungsi (AW) Fungsi Momen

1 2 3 4 5=2x4 6=3x5
8 1 0 1542,96 1542,955051 0
9 4 1 1584,35 6337,415308 6337,415308
10 1 2 1631,57 1631,565444 3263,130889
∑ 9511,935804 9600,546197

h1 (Jarak Garis Air) = T/Ga = 0,71 m

∇ = ∑(5) x 1/3 x h1 = 2238,605 m3

Δ = ∇ x 1.025 = 2294,570 ton

Momen = ∑(6) x 1/3 x (h1) 2 = 1595,271 ton - meter

KB = Momen/∇ = 0,713 meter

KB = (∑6 x h1 )/ ∑5) = 0,713 meter

Tabel 5.18 Perhitungan Midship B pada garis air 0,00-1,41 meter


TITIK BOUYANCY HORIZONTAL (LCB)
62

Antara Garis Air 0 - 2


( 0 - 1,41 ) Meter
G.A. 0 G.A. 1 G.A. 2 OB
Simpson

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi 1/2
1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat Luas Fungsi Luas
Ordinat Momen

Tabel 5.18 Perhitungan Midship B pada garis air 1,41-2,82 meter


1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=7xa 9=2x8 10 = 3 x 9
AP 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
1 4 -9 0,000 0,000 0,470 1,880 0,450 0,450 2,330 1,097 4,387 -39,482
2 2 -8 0,000 0,000 1,360 5,440 1,660 1,660 7,100 3,342 6,684 -53,471
3 4 -7 0,510 0,510 2,730 10,920 3,620 3,620 15,050 7,084 28,336 -198,350
4 2 -6 1,300 1,300 4,120 16,480 5,280 5,280 23,060 10,854 21,708 -130,250
5 4 -5 3,990 3,990 6,340 25,360 7,190 7,190 36,540 17,199 68,797 -343,983
6 2 -4 5,470 5,470 7,410 29,640 8,150 8,150 43,260 20,362 40,724 -162,898
7 4 -3 6,780 6,780 8,550 34,200 9,140 9,140 50,120 23,591 94,365 -283,094
8 2 -2 7,470 7,470 8,890 35,560 9,460 9,460 52,490 24,707 49,413 -98,827
9 4 -1 7,850 7,850 9,310 37,240 9,740 9,740 54,830 25,808 103,233 -103,233
10 2 0 7,850 7,850 9,310 37,240 9,740 9,740 54,830 25,808 51,616 0,000
11 4 1 7,850 7,850 9,310 37,240 9,740 9,740 54,830 25,808 103,233 103,233
12 2 2 7,520 7,520 8,930 35,720 9,500 9,500 52,740 24,824 49,649 99,298
13 4 3 5,730 5,730 8,140 32,560 8,920 8,920 47,210 22,221 88,886 266,658
14 2 4 4,180 4,180 7,090 28,360 8,130 8,130 40,670 19,143 38,286 153,145
15 4 5 3,180 3,180 5,700 22,800 6,550 6,550 32,530 15,312 61,247 306,233
16 2 6 1,970 1,970 4,060 16,240 5,150 5,150 23,360 10,995 21,991 131,945
17 4 7 0,000 0,000 1,580 6,320 2,620 2,620 8,940 4,208 16,832 117,824
18 2 8 0,000 0,000 0,430 1,720 0,700 0,700 2,420 1,139 2,278 18,225
19 4 9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
FP 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
∑ 851,664 -217,028
Jarak antara Garis Air
3
h1 = T/GA = 0,71 m ∇= 1/3 x h x ∑(9) = 1509,326 m
Jarak Antara penampang vertikal Δ= ∇ x 1.025 = 1547,059 ton
h= lpp/station = 5,316623581 m
OB = [∑(10) x h] /∑(9) = -1,355 m
a= 2/3 x h1 = 0,471 m
63

TITIK BOUYANCY HORIZONTAL (LCB)


Antara Garis Air 2 - 4
( 1,41 - 2,82 ) Meter
G.A. 2 G.A. 3 G.A. 4 OB
Simpson

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi 1/2
1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat Luas Fungsi Luas

Tabel 5.18 Perhitungan Midship B pada garis air 2,82-4,24 meter


Ordinat Momen
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=7xa 9=2x8 10 = 3 x 9
0 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0 4 -9 0,450 0,450 0,360 1,440 0,320 0,320 2,210 1,040 4,161 -37,448
0 2 -8 1,660 1,660 1,830 7,320 2,160 2,160 11,140 5,244 10,487 -83,896
0 4 -7 3,620 3,620 4,360 17,440 5,040 5,040 26,100 12,285 49,140 -343,983
0 2 -6 5,280 5,280 6,180 24,720 6,840 6,840 36,840 17,340 34,681 -208,084
0 4 -5 7,190 7,190 7,770 31,080 8,170 8,170 46,440 21,859 87,436 -437,181
0 2 -4 8,150 8,150 8,620 34,480 8,920 8,920 51,550 24,264 48,529 -194,114
0 4 -3 9,140 9,140 9,480 37,920 9,640 9,640 56,700 26,688 106,753 -320,260
0 2 -2 9,460 9,460 9,680 38,720 9,720 9,720 57,900 27,253 54,506 -109,013
0 4 -1 9,740 9,740 9,870 39,480 9,870 9,870 59,090 27,813 111,253 -111,253
0 2 0 9,740 9,740 9,870 39,480 9,870 9,870 59,090 27,813 55,627 0,000
0 4 1 9,740 9,740 9,870 39,480 9,870 9,870 59,090 27,813 111,253 111,253
0 2 2 9,500 9,500 9,710 38,840 9,740 9,740 58,080 27,338 54,676 109,352
0 4 3 8,920 8,920 9,320 37,280 9,470 9,470 55,670 26,204 104,814 314,442
0 2 4 8,130 8,130 8,690 34,760 8,900 8,900 51,790 24,377 48,754 195,018
0 4 5 6,550 6,550 7,110 28,440 7,480 7,480 42,470 19,990 79,961 399,807
0 2 6 5,150 5,150 5,840 23,360 6,170 6,170 34,680 16,324 32,647 195,884
0 4 7 2,620 2,620 3,400 13,600 4,050 4,050 20,270 9,541 38,164 267,147
0 2 8 0,700 0,700 1,000 4,000 1,490 1,490 6,190 2,914 5,827 46,618
0 4 9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
∑ 1038,671 -205,712
Jarak antara Garis Air
3
h1 = T/GA = 0,71 m ∇= 1/3 x h x ∑(9) = 1840,741 m
Jarak Antara penampang vertikal Δ= ∇ x 1.025 = 1886,759 ton
h= lpp/station = 5,316623581 m
OB = [∑(10) x h] /∑(9) = -1,053 m
a= 2/3 x h1 = 0,471 m
64

TITIK BOUYANCY HORIZONTAL (LCB)


Antara Garis Air 4 - 6
( 2,82 - 4,24 ) Meter
G.A. 4 G.A. 5 G.A. 6 OB
Simpson

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi 1/2
1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat Luas Fungsi Luas

Tabel 5.18 Perhitungan Midship B pada garis air 4,24-5,65 meter


Ordinat Momen
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=7xa 9=2x8 10 = 3 x 9
0 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0 4 -9 0,320 0,320 0,400 1,600 0,790 0,790 2,710 1,276 5,102 -45,921
0 2 -8 2,160 2,160 2,970 11,880 3,800 3,800 17,840 8,397 16,794 -134,355
0 4 -7 5,040 5,040 5,650 22,600 6,140 6,140 33,780 15,900 63,600 -445,201
0 2 -6 6,840 6,840 7,290 29,160 7,610 7,610 43,610 20,527 41,054 -246,324
0 4 -5 8,170 8,170 8,430 33,720 8,600 8,600 50,490 23,765 95,061 -475,307
0 2 -4 8,920 8,920 9,120 36,480 9,230 9,230 54,630 25,714 51,428 -205,712
0 4 -3 9,640 9,640 9,660 38,640 9,660 9,660 57,940 27,272 109,088 -327,264
0 2 -2 9,720 9,720 9,730 38,920 9,730 9,730 58,370 27,474 54,949 -109,898
0 4 -1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 111,498 -111,498
0 2 0 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 55,749 0,000
0 4 1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 111,498 111,498
0 2 2 9,740 9,740 9,760 39,040 9,790 9,790 58,570 27,569 55,137 110,274
0 4 3 9,470 9,470 9,510 38,040 9,540 9,540 57,050 26,853 107,412 322,237
0 2 4 8,900 8,900 8,960 35,840 8,990 8,990 53,730 25,290 50,581 202,323
0 4 5 7,480 7,480 7,700 30,800 7,840 7,840 46,120 21,708 86,834 434,168
0 2 6 6,170 6,170 6,390 25,560 6,540 6,540 38,270 18,013 36,027 216,161
0 4 7 4,050 4,050 4,590 18,360 5,060 5,060 27,470 12,930 51,720 362,039
0 2 8 1,490 1,490 2,040 8,160 2,700 2,700 12,350 5,813 11,626 93,009
0 4 9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,570 0,570 0,570 0,268 1,073 9,659
0 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
∑ 1116,232 -240,110
Jarak antara Garis Air
3
h1 = T/GA = 0,71 m ∇= 1/3 x h x ∑(9) = 1978,195 m
Jarak Antara penampang vertikal Δ= ∇ x 1.025 = 2027,650 ton
h= lpp/station = 5,316623581 m
OB = [∑(10) x h] /∑(9) = -1,144 m
a= 2/3 x h1 = 0,471 m
65

TITIK BOUYANCY HORIZONTAL (LCB)


Antara Garis Air 6 - 8
( 4,24 - 5,65 ) Meter
G.A. 6 G.A. 7 G.A. 8 OB
Simpson

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi 1/2
1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat Luas Fungsi Luas

Tabel 5.18 Perhitungan Midship B pada garis air 5,65-7,06 meter


Ordinat Momen
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=7xa 9=2x8 10 = 3 x 9
5,65 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 1,600 1,600 1,600 0,753 0,753 -7,531
0 4 -9 0,790 0,790 1,500 6,000 2,420 2,420 9,210 4,335 17,340 -156,063
0 2 -8 3,800 3,800 4,420 17,680 4,860 4,860 26,340 12,398 24,796 -198,369
1,6 4 -7 6,140 6,140 6,490 25,960 6,770 6,770 38,870 18,296 73,183 -512,284
2,42 2 -6 7,610 7,610 7,850 31,400 8,060 8,060 47,070 22,156 44,311 -265,867
4,86 4 -5 8,600 8,600 8,680 34,720 8,730 8,730 52,050 24,500 97,998 -489,992
6,77 2 -4 9,230 9,230 9,270 37,080 9,310 9,310 55,620 26,180 52,360 -209,440
8,06 4 -3 9,660 9,660 9,660 38,640 9,660 9,660 57,960 27,281 109,126 -327,377
8,73 2 -2 9,730 9,730 9,740 38,960 9,750 9,750 58,440 27,507 55,015 -110,029
9,31 4 -1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 111,498 -111,498
9,66 2 0 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 55,749 0,000
9,75 4 1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 111,498 111,498
9,87 2 2 9,790 9,790 9,790 39,160 9,790 9,790 58,740 27,649 55,297 110,594
9,87 4 3 9,540 9,540 9,560 38,240 9,580 9,580 57,360 26,999 107,996 323,988
9,87 2 4 8,990 8,990 9,030 36,120 9,060 9,060 54,170 25,497 50,995 203,980
9,79 4 5 7,840 7,840 7,940 31,760 7,990 7,990 47,590 22,400 89,601 448,007
9,58 2 6 6,540 6,540 6,650 26,600 6,720 6,720 39,860 18,762 37,524 225,142
9,06 4 7 5,060 5,060 5,500 22,000 5,860 5,860 32,920 15,495 61,981 433,867
7,99 2 8 2,700 2,700 3,590 14,360 4,640 4,640 21,700 10,214 20,428 163,425
6,72 4 9 0,570 0,570 1,200 4,800 1,650 1,650 7,020 3,304 13,217 118,954
5,86 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
∑ 1190,667 -248,997
Jarak antara Garis Air
3
h1 = T/GA = 0,71 m ∇= 1/3 x h x ∑(9) = 2110,110 m
Jarak Antara penampang vertikal Δ= ∇ x 1.025 = 2162,863 ton
h= lpp/station = 5,316623581 m
OB = [∑(10) x h] /∑(9) = -1,112 m
a= 2/3 x h1 = 0,471 m
66

TITIK BOUYANCY HORIZONTAL (LCB)


Antara Garis Air 8 - 10
( 5,65 - 7,06 ) Meter

Tabel 5.23 Perhitungan momen Midship B pada garis air 0,00-1,41 meter
G.A. 8 G.A. 9 G.A. 10 OB
Simpson

Momen
Ordinat

Lengan
Nomor

Faktor

Fungsi 1/2
1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat Luas Fungsi Luas
Ordinat Momen
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8=7xa 9=2x8 10 = 3 x 9
0 1 -10 1,600 1,600 2,100 8,400 2,600 2,600 12,600 5,931 5,931 -59,307
0 4 -9 2,420 2,420 3,330 13,320 4,240 4,240 19,980 9,404 37,618 -338,561
0 2 -8 4,860 4,860 5,290 21,160 5,900 5,900 31,920 15,025 30,049 -240,393
0 4 -7 6,770 6,770 7,080 28,320 7,500 7,500 42,590 20,047 80,187 -561,312
0 2 -6 8,060 8,060 8,210 32,840 8,470 8,470 49,370 23,238 46,476 -278,858
0 4 -5 8,730 8,730 8,810 35,240 9,050 9,050 53,020 24,956 99,825 -499,124
0 2 -4 9,310 9,310 9,400 37,600 9,530 9,530 56,440 26,566 53,132 -212,528
0 4 -3 9,660 9,660 9,690 38,760 9,720 9,720 58,140 27,366 109,465 -328,394
0 2 -2 9,750 9,750 9,770 39,080 9,790 9,790 58,620 27,592 55,184 -110,368
0 4 -1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 111,498 -111,498
0 2 0 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 55,749 0,000
0 4 1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874 111,498 111,498
0 2 2 9,790 9,790 9,790 39,160 9,790 9,790 58,740 27,649 55,297 110,594
0 4 3 9,580 9,580 9,600 38,400 9,600 9,600 57,580 27,103 108,410 325,231
0 2 4 9,060 9,060 9,060 36,240 9,060 9,060 54,360 25,587 51,174 204,695
0 4 5 7,990 7,990 8,000 32,000 8,000 8,000 47,990 22,589 90,354 451,772
0 2 6 6,720 6,720 6,750 27,000 6,750 6,750 40,470 19,049 38,098 228,588
0 4 7 5,860 5,860 6,140 24,560 6,380 6,380 36,800 17,322 69,286 485,003
0 2 8 4,640 4,640 5,410 21,640 5,900 5,900 32,180 15,147 30,294 242,351
0 4 9 1,650 1,650 2,060 8,240 2,670 2,670 12,560 5,912 23,648 212,829
0 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
∑ 1263,173 -367,781
Jarak antara Garis Air
3
h1 = T/GA = 0,71 m ∇= 1/3 x h x ∑(9) = 2238,605 m
Jarak Antara penampang vertikal Δ= ∇ x 1.025 = 2294,570 ton
h= lpp/station = 5,316623581 m
OB = [∑(10) x h] /∑(9) = -1,548 m
a= 2/3 x h1 = 0,471 m
67

Garis Air 0 - 2
( 0 - 1,41 ) Meter
Δ KB OB Momen.Δ.KB Momen.Δ.OB
GA
Ton Meter Meter Ton-Meter Ton-Meter
0 - 2 1547,059 0,758 -1,355 1172,178 -2095,991
Tabel 5.23 Perhitungan momen Midship B pada garis air 1,41-2,82 meter

Garis Air 2 - 4
( 1,41 - 2,82 ) Meter
Δ KB OB Momen.Δ.KB Momen.Δ.OB
GA
Ton Meter Meter Ton-Meter Ton-Meter
0 - 2 1547,059 0,758 -1,355 1172,178 -2095,991
2 - 4 1886,759 0,718 -1,053 1353,765 -1986,709
∑ 3433,818 0,736 -1,189 2525,943 -4082,700

Tabel 5.23 Perhitungan momen Midship B pada garis air 2,82- 4,24 meter

Garis Air 4 - 6
( 2,82 - 4,24 ) Meter
Δ KB OB Momen.Δ.KB Momen.Δ.OB
GA
Ton Meter Meter Ton-Meter Ton-Meter
0 - 2 1547,059 0,758 -1,355 1172,178 -2095,991
2 - 4 1886,759 0,718 -1,053 1353,765 -1986,709
4 - 6 2027,650 0,713 -1,144 1446,708 -2318,918
∑ 5461,468 0,727 -1,172 3972,651 -6401,618

Tabel 5.23 Perhitungan momen Midship B pada garis air 4,24- 5,65 meter

Garis Air 6 - 8
( 4,24 - 5,65 ) Meter
Δ KB OB Momen = Δ.KB Momen = Δ.OB
GA
Ton Meter Meter Ton-Meter Ton-Meter
0 - 2 1547,059 0,758 -1,355 1172,178 -2095,991
2 - 4 1886,759 0,718 -1,053 1353,765 -1986,709
4 - 6 2027,650 0,713 -1,144 1446,708 -2318,918
6 - 8 2162,863 0,714 -1,112 1543,393 -2404,743
∑ 7624,331 0,723 -1,155 5516,044 -8806,361

Tabel 5.23 Perhitungan momen Midship B pada garis air 5,65- 7,06 meter
68

Garis Air 8 - 10
( 5,65 - 7,06 ) Meter
Δ KB OB Momen = Δ.KB Momen = Δ.OB
GA
Ton Meter Meter Ton-Meter Ton-Meter
0 - 2 1547,059 0,758 -1,355 1172,178 -2095,991
2 - 4 1886,759 0,718 -1,053 1353,765 -1986,709
4 - 6 2027,650 0,713 -1,144 1446,708 -2318,918
6 - 8 2162,863 0,714 -1,112 1543,393 -2404,743
8 - 10 2294,570 0,713 -1,548 1635,153 -3551,929
∑ 9918,902 0,721 -1,246 7151,197 -12358,290
PERMUKAAN BASAH & DISPLASEMEN KULIT
69

WL (Meter) 0 WL (Meter) 0,71 WL (Meter) 1,41 WL (Meter) 2,12 WL (Meter) 2,82 WL (Meter) 3,53 WL (Meter) 4,24 WL (Meter) 4,94 WL (Meter) 5,65 WL (Meter) 6,35 WL (Meter) 7,06
SIMPSON
STATION

FAKTOR

1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI 1/2 Lengk FUNGSI
AP 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,6 1,6 2,1 2,1 2,6 2,6
1 4 0 0 0,47 1,88 0,45 1,8 0,36 1,44 0,32 1,28 0,4 1,6 0,79 3,16 1,5 6 2,42 9,68 3,33 13,32 4,24 16,96
2 2 0 0 1,36 2,72 1,66 3,32 1,83 3,66 2,16 4,32 2,97 5,94 3,8 7,6 4,42 8,84 4,86 9,72 5,29 10,58 5,9 11,8
Tabel 5.24 Perhitungan permukaan basah dan displasemen kulit

3 4 0,51 2,04 2,73 10,92 3,62 14,48 4,36 17,44 5,04 20,16 5,65 22,6 6,14 24,56 6,49 25,96 6,77 27,08 7,08 28,32 7,5 30
4 2 1,3 2,6 4,12 8,24 5,28 10,56 6,18 12,36 6,84 13,68 7,29 14,58 7,61 15,22 7,85 15,7 8,06 16,12 8,21 16,42 8,47 16,94
5 4 3,99 15,96 6,34 25,36 7,19 28,76 7,77 31,08 8,17 32,68 8,43 33,72 8,6 34,4 8,68 34,72 8,73 34,92 8,81 35,24 9,05 36,2

Tabel 5.25 Hasil perhitungan kurva hidrostatik


6 2 5,47 10,94 7,41 14,82 8,15 16,3 8,62 17,24 8,92 17,84 9,12 18,24 9,23 18,46 9,27 18,54 9,31 18,62 9,4 18,8 9,53 19,06
7 4 6,78 27,12 8,55 34,2 9,14 36,56 9,48 37,92 9,64 38,56 9,66 38,64 9,66 38,64 9,66 38,64 9,66 38,64 9,69 38,76 9,72 38,88
8 2 7,47 14,94 8,89 17,78 9,46 18,92 9,68 19,36 9,72 19,44 9,73 19,46 9,73 19,46 9,74 19,48 9,75 19,5 9,77 19,54 9,79 19,58
9 4 7,85 31,4 9,31 37,24 9,74 38,96 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48
10 2 7,85 15,7 9,31 18,62 9,74 19,48 9,87 19,74 9,87 19,74 9,87 19,74 9,87 19,74 9,87 19,74 9,87 19,74 9,87 19,74 9,87 19,74
11 4 7,85 31,4 9,31 37,24 9,74 38,96 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48 9,87 39,48
12 2 7,52 15,04 8,93 17,86 9,5 19 9,71 19,42 9,74 19,48 9,76 19,52 9,79 19,58 9,79 19,58 9,79 19,58 9,79 19,58 9,79 19,58
13 4 5,73 22,92 8,14 32,56 8,92 35,68 9,32 37,28 9,47 37,88 9,51 38,04 9,54 38,16 9,56 38,24 9,58 38,32 9,6 38,4 9,6 38,4
14 2 4,18 8,36 7,09 14,18 8,13 16,26 8,69 17,38 8,9 17,8 8,96 17,92 8,99 17,98 9,03 18,06 9,06 18,12 9,06 18,12 9,06 18,12
15 4 3,18 12,72 5,7 22,8 6,55 26,2 7,11 28,44 7,48 29,92 7,7 30,8 7,84 31,36 7,94 31,76 7,99 31,96 8 32 8 32
16 2 1,97 3,94 4,06 8,12 5,15 10,3 5,84 11,68 6,17 12,34 6,39 12,78 6,54 13,08 6,65 13,3 6,72 13,44 6,75 13,5 6,75 13,5
17 4 0 0 1,58 6,32 2,62 10,48 3,4 13,6 4,05 16,2 4,59 18,36 5,06 20,24 5,5 22 5,86 23,44 6,14 24,56 6,38 25,52
18 2 0 0 0,43 0,86 0,7 1,4 1 2 1,49 2,98 2,04 4,08 2,7 5,4 3,59 7,18 4,64 9,28 5,41 10,82 5,9 11,8
19 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,57 2,28 1,2 4,8 1,65 6,6 2,06 8,24 2,67 10,68
FP 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
∑ 215,08 311,72 347,42 369 383,26 394,98 408,28 421,5 435,32 447 460,32
Permukaan basah (m2)
Garis Air Faktor Kulit Δ Kulit Δ Tambahan
2/3 x h x ∑ h= lpp/stat. = 5,316623581 m
1 2 3 4=2x3 5=2+4
0 762,3329332 0,023 17,26874677 779,602 Faktor kulit = 1.7 x 1.025 x 0.013 = 0,023
0,71 1104,865268 0,023 25,02796049 1129,893
1,41 1231,40091 0,023 27,89430911 1259,295
2,12 1307,889401 0,023 29,62696465 1337,516
2,82 1358,432769 0,023 30,7718983 1389,205
3,53 1399,973321 0,023 31,71289566 1431,686
4,24 1447,11405 0,023 32,78075103 1479,895
4,94 1493,971226 0,023 33,8421832 1527,813
5,65 1542,955051 0,023 34,9517893 1577,907
6,35 1584,353827 0,023 35,88957507 1620,243
7,06 1631,565444 0,023 36,95903623 1668,524
70

Bidang Garis Air Tengah Kapal (O) Displasemen (Δ) Momen Inersia
Luas Bidang Koef. Bidang Δ Bersih (tanpa Volume Koef. Momen Inersia
Garis Air TPC Am BxT Koef. O 1.025 x L x B x T Koef. Blok MTC
GA GA kulit dll) Displacement Prismatik Memanjang
2 2 2 3 4
m Ton/cm m m Ton m Ton m Ton-m/cm
Aw 1.025xAw Am Δ CB IL x 1.025
Lwl x B 100 BxT □ CM 100 x Lpp
0 762,33 0,353 7,814 0 0,000 0 0 0 0 0 0 198853,28 19,169
1,41 1231,40 0,570 12,622 25,808 27,871 0,926 1547,059 1509,326 3037,630 0,509 0,550 518947,58 50,024
2,82 1358,43 0,628 13,924 53,621 55,741 0,962 3433,818 3350,067 6075,259 0,565 0,588 634473,99 61,161
4,24 1447,11 0,669 14,833 81,496 83,612 0,975 5461,468 5328,262 9112,889 0,599 0,615 763583,73 73,606
5,65 1542,955 0,714 15,815 109,370 111,482 0,981 7624,331 7438,372 12150,518 0,627 0,640 941375,53 90,745
7,06 1631,565 0,755 16,724 137,245 139,353 0,985 9918,902 9548,482 15188,148 0,653 0,663 1102114,53 106,239
Simbol Aw Cw TPC Am Cm Δ Vdisp □ CB CP IL(f) MTC
Titik Melintang Titik Memanjang Perubahan Δ Karena Trim 1 cm Displasemen Seluruhnya
Titik Momen
MT Diatas MT Diatas Garis Titik Apung ML Diatas Titik ML Diatas Garis 1.025xAwxOF Permukaan
Tekan Inersia Titik Terhadap O Aw x OF Δ Kulit dll Δ Seluruhnya
Titik Tekan Dasar Terhadap O Tekan Dasar Lwl Basah
Diatas Melintang
m m4 m m m m m m Ton m2 Ton Ton
IT x 1.025 IL x 1.025
KB + BMT KB + BML
Δ Δ
0 11102,38 0 0 0 -1,116 0 0 -851,010 -7,964 762,3329332 17,26874677 17,269
0,758 28531,232 18,903 19,661 -1,355 -1,172 343,827 344,585 -1442,721 -13,502 1231,40091 27,89430911 1574,953
1,493 34120,337 10,185 11,678 -1,189 -1,025 189,391 190,885 -1392,972 -13,037 1358,432769 30,7718983 3464,590
2,221 36563,172 6,862 9,083 -1,172 -1,132 143,308 145,529 -1637,949 -15,329 1447,11405 32,78075103 5494,249
2,944 38373,35 5,159 8,103 -1,155 -1,299 126,557 129,501 -2005,036 -18,765 1542,955051 34,9517893 7659,283
3,665 40865,49 4,223 7,888 -1,246 -1,856 113,890 117,556 -3028,660 -28,345 1631,565444 36,95903623 9955,861
KB IT BMT KMT OB (LCB) OF (LCF) BML KML WSA Δa Δ
71

DWL


AM

Cm AW

CW

wl 8
OB (LCB) MTC TPC
Cb
Vdisp
Kb
cp

wl 6
OF WSA

Δa
(LCF)
wl 4 BMT

KMT
IT

wl 2
BML KML

IL(f)

BL

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 5.14 Kurva Hidrostatik


72

5. Perhitungan Kurva Bonjean

Yang di maksud dengan kurva bonjean adalah kurva yang menggambarkan


besarnya luas penampang melintang beban kapal pada ordinat-ordinat sepanjang kapal
( 10 ordinat ) pada sarat air tertentu sampai sarat maksimum kapal ( 6,62 meter ).

Cara pembuatan kurva bonjean adalah sebagai berikut :

a. Sebelum di buat perhitungan dahulu menggunakan tabel dari luas penampang


vertikal dari tiap-tiap ordinat kapal pada tiap-tiap arat air.
b. Sesudah perhitungan selesai, maka hasil dari perhitungan tadi dimasukan ke dalam
tabel perhitungan kurva bonjean.
c. Pada tabel kurva bonjean akan di dapat luas dari penampang vertikal dari tiap-tiap
ordinat pada beberapa keadaan sarat air, setelah itu maka di dapatlah dimulai
pembuatan kurva bonjean.
d. Di dalam pembuatan gambar kurva bonjean ini di pakai skala yang berbeda antara
skalauntuk panjang kapal dan skala untuk sarat air kapal. Kemudian panjang kapal
tadi di bagi beberapa ordinat sesuai dengan luas dari tiap ordinat dan di pakai skala
luas ordinat.
Berikut ini adalah perhitungan dari tabel-tabel bonjean yang akan menghasilkan luas
tiap ordinat yang nanti di gambarkan pada gambar kurva bonjean.
73

Tabel 5.26 Hasil kurva bonjean pada garis air 0,00 sampai 1,41 meter

KURVA BONJEAN
Antara Garis Air 0 - 1,41 Meter
G.A. 0,00 G.A. 0,71 G.A. 1,41
Ordinat

Lengan

Fungsi
momen
Faktor
Simpso
Nomor

1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Luas


n

Ordinat
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8 = 7 x a
AP 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
1 4 -9 0,000 0,000 0,470 1,880 0,450 0,450 2,330 1,097
2 2 -8 0,000 0,000 1,360 5,440 1,660 1,660 7,100 3,342
3 4 -7 0,510 0,510 2,730 10,920 3,620 3,620 15,050 7,084
4 2 -6 1,300 1,300 4,120 16,480 5,280 5,280 23,060 10,854
5 4 -5 3,990 3,990 6,340 25,360 7,190 7,190 36,540 17,199
6 2 -4 5,470 5,470 7,410 29,640 8,150 8,150 43,260 20,362
7 4 -3 6,780 6,780 8,550 34,200 9,140 9,140 50,120 23,591
8 2 -2 7,470 7,470 8,890 35,560 9,460 9,460 52,490 24,707
9 4 -1 7,850 7,850 9,310 37,240 9,740 9,740 54,830 25,808
10 2 0 7,850 7,850 9,310 37,240 9,740 9,740 54,830 25,808
11 4 1 7,850 7,850 9,310 37,240 9,740 9,740 54,830 25,808
12 2 2 7,520 7,520 8,930 35,720 9,500 9,500 52,740 24,824
13 4 3 5,730 5,730 8,140 32,560 8,920 8,920 47,210 22,221
14 2 4 4,180 4,180 7,090 28,360 8,130 8,130 40,670 19,143
15 4 5 3,180 3,180 5,700 22,800 6,550 6,550 32,530 15,312
16 2 6 1,970 1,970 4,060 16,240 5,150 5,150 23,360 10,995
17 4 7 0,000 0,000 1,580 6,320 2,620 2,620 8,940 4,208
18 2 8 0,000 0,000 0,430 1,720 0,700 0,700 2,420 1,139
19 4 9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
FP 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
h1 = Jarak Antar G.A. = 0,706 meter a= 2/3 . h1 = 0,471 meter
74

Tabel 5.26 Hasil kurva bonjean pada garis air 1,41 sampai 2,82 meter

KURVA BONJEAN
Antara Garis Air 1,41 - 2,82 Meter
G.A. 1,41 G.A. 2,12 G.A. 2,82
Ordinat

Lengan

Fungsi
momen
Faktor
Simpso
Nomor

1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Luas


n

Ordinat
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8 = 7 x a
AP 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
1 4 -9 0,450 0,450 0,360 1,440 0,320 0,320 2,210 1,040
2 2 -8 1,660 1,660 1,830 7,320 2,160 2,160 11,140 5,244
3 4 -7 3,620 3,620 4,360 17,440 5,040 5,040 26,100 12,285
4 2 -6 5,280 5,280 6,180 24,720 6,840 6,840 36,840 17,340
5 4 -5 7,190 7,190 7,770 31,080 8,170 8,170 46,440 21,859
6 2 -4 8,150 8,150 8,620 34,480 8,920 8,920 51,550 24,264
7 4 -3 9,140 9,140 9,480 37,920 9,640 9,640 56,700 26,688
8 2 -2 9,460 9,460 9,680 38,720 9,720 9,720 57,900 27,253
9 4 -1 9,740 9,740 9,870 39,480 9,870 9,870 59,090 27,813
10 2 0 9,740 9,740 9,870 39,480 9,870 9,870 59,090 27,813
11 4 1 9,740 9,740 9,870 39,480 9,870 9,870 59,090 27,813
12 2 2 9,500 9,500 9,710 38,840 9,740 9,740 58,080 27,338
13 4 3 8,920 8,920 9,320 37,280 9,470 9,470 55,670 26,204
14 2 4 8,130 8,130 8,690 34,760 8,900 8,900 51,790 24,377
15 4 5 6,550 6,550 7,110 28,440 7,480 7,480 42,470 19,990
16 2 6 5,150 5,150 5,840 23,360 6,170 6,170 34,680 16,324
17 4 7 2,620 2,620 3,400 13,600 4,050 4,050 20,270 9,541
18 2 8 0,700 0,700 1,000 4,000 1,490 1,490 6,190 2,914
19 4 9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
FP 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
h1 = Jarak Antar G.A. = 0,706 meter a= 2/3 . h1 = 0,471 meter
75

Tabel 5.26 Hasil kurva bonjean pada garis air 2,82 sampai 4,24 meter

KURVA BONJEAN
Antara Garis Air 2,82 - 4,24 Meter
G.A. 2,82 G.A. 3,53 G.A. 4,24
Ordinat

Lengan

Fungsi
momen
Faktor
Simpso
Nomor

1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Luas


n

Ordinat
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8 = 7 x a
AP 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
1 4 -9 0,320 0,320 0,400 1,600 0,790 0,790 2,710 1,276
2 2 -8 2,160 2,160 2,970 11,880 3,800 3,800 17,840 8,397
3 4 -7 5,040 5,040 5,650 22,600 6,140 6,140 33,780 15,900
4 2 -6 6,840 6,840 7,290 29,160 7,610 7,610 43,610 20,527
5 4 -5 8,170 8,170 8,430 33,720 8,600 8,600 50,490 23,765
6 2 -4 8,920 8,920 9,120 36,480 9,230 9,230 54,630 25,714
7 4 -3 9,640 9,640 9,660 38,640 9,660 9,660 57,940 27,272
8 2 -2 9,720 9,720 9,730 38,920 9,730 9,730 58,370 27,474
9 4 -1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
10 2 0 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
11 4 1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
12 2 2 9,740 9,740 9,760 39,040 9,790 9,790 58,570 27,569
13 4 3 9,470 9,470 9,510 38,040 9,540 9,540 57,050 26,853
14 2 4 8,900 8,900 8,960 35,840 8,990 8,990 53,730 25,290
15 4 5 7,480 7,480 7,700 30,800 7,840 7,840 46,120 21,708
16 2 6 6,170 6,170 6,390 25,560 6,540 6,540 38,270 18,013
17 4 7 4,050 4,050 4,590 18,360 5,060 5,060 27,470 12,930
18 2 8 1,490 1,490 2,040 8,160 2,700 2,700 12,350 5,813
19 4 9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,570 0,570 0,570 0,268
FP 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
h1 = Jarak Antar G.A. = 0,706 meter a= 2/3 . h1 = 0,471 meter
76

Tabel 5.26 Hasil kurva bonjean pada garis air 4,24 sampai 5,65 meter

KURVA BONJEAN
Antara Garis Air 4,24 - 5,65 Meter
G.A. 4,24 G.A. 4,94 G.A. 5,65
Ordinat

Lengan

Fungsi
momen
Faktor
Simpso
Nomor

1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Luas


n

Ordinat
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8 = 7 x a
AP 1 -10 0,000 0,000 0,000 0,000 1,600 1,600 1,600 0,753
1 4 -9 0,790 0,790 1,500 6,000 2,420 2,420 9,210 4,335
2 2 -8 3,800 3,800 4,420 17,680 4,860 4,860 26,340 12,398
3 4 -7 6,140 6,140 6,490 25,960 6,770 6,770 38,870 18,296
4 2 -6 7,610 7,610 7,850 31,400 8,060 8,060 47,070 22,156
5 4 -5 8,600 8,600 8,680 34,720 8,730 8,730 52,050 24,500
6 2 -4 9,230 9,230 9,270 37,080 9,310 9,310 55,620 26,180
7 4 -3 9,660 9,660 9,660 38,640 9,660 9,660 57,960 27,281
8 2 -2 9,730 9,730 9,740 38,960 9,750 9,750 58,440 27,507
9 4 -1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
10 2 0 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
11 4 1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
12 2 2 9,790 9,790 9,790 39,160 9,790 9,790 58,740 27,649
13 4 3 9,540 9,540 9,560 38,240 9,580 9,580 57,360 26,999
14 2 4 8,990 8,990 9,030 36,120 9,060 9,060 54,170 25,497
15 4 5 7,840 7,840 7,940 31,760 7,990 7,990 47,590 22,400
16 2 6 6,540 6,540 6,650 26,600 6,720 6,720 39,860 18,762
17 4 7 5,060 5,060 5,500 22,000 5,860 5,860 32,920 15,495
18 2 8 2,700 2,700 3,590 14,360 4,640 4,640 21,700 10,214
19 4 9 0,570 0,570 1,200 4,800 1,650 1,650 7,020 3,304
FP 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
h1 = Jarak Antar G.A. = 0,706 meter a= 2/3 . h1 = 0,471 meter
77

Tabel 5.26 Hasil kurva bonjean pada garis air 5,65 sampai 7,06 meter

KURVA BONJEAN
Antara Garis Air 5,65 - 7,06 Meter
G.A. 5,65 G.A. 6,35 G.A. 7,06
Ordinat

Lengan

Fungsi
momen
Faktor
Simpso
Nomor

1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Ordinat 1/2 Luas


n

Ordinat
1 4 1
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8 = 7 x a
AP 1 -10 1,600 1,600 2,100 8,400 2,600 2,600 12,600 5,931
1 4 -9 2,420 2,420 3,330 13,320 4,240 4,240 19,980 9,404
2 2 -8 4,860 4,860 5,290 21,160 5,900 5,900 31,920 15,025
3 4 -7 6,770 6,770 7,080 28,320 7,500 7,500 42,590 20,047
4 2 -6 8,060 8,060 8,210 32,840 8,470 8,470 49,370 23,238
5 4 -5 8,730 8,730 8,810 35,240 9,050 9,050 53,020 24,956
6 2 -4 9,310 9,310 9,400 37,600 9,530 9,530 56,440 26,566
7 4 -3 9,660 9,660 9,690 38,760 9,720 9,720 58,140 27,366
8 2 -2 9,750 9,750 9,770 39,080 9,790 9,790 58,620 27,592
9 4 -1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
10 2 0 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
11 4 1 9,870 9,870 9,870 39,480 9,870 9,870 59,220 27,874
12 2 2 9,790 9,790 9,790 39,160 9,790 9,790 58,740 27,649
13 4 3 9,580 9,580 9,600 38,400 9,600 9,600 57,580 27,103
14 2 4 9,060 9,060 9,060 36,240 9,060 9,060 54,360 25,587
15 4 5 7,990 7,990 8,000 32,000 8,000 8,000 47,990 22,589
16 2 6 6,720 6,720 6,750 27,000 6,750 6,750 40,470 19,049
17 4 7 5,860 5,860 6,140 24,560 6,380 6,380 36,800 17,322
18 2 8 4,640 4,640 5,410 21,640 5,900 5,900 32,180 15,147
19 4 9 1,650 1,650 2,060 8,240 2,670 2,670 12,560 5,912
FP 1 10 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
h1 = Jarak Antar G.A. = 0,706 meter a= 2/3 . h1 = 0,471 meter
78

KURVA BONJEAN
No. Garis air Garis air Garis air Garis air Garis air
Tabel 5.31 Hasil kurva bonjean pada garis air 0,00 sampai 7,06 meter

Ord 0,00 - 1,412 1,412 - 2,82 2,82 - 4,236 4,236 - 5,65 5,65 - 7,06
1 2 3 4 5 6
AP 0,000 0,000 0,000 0,753 6,684
1 1,097 2,137 3,413 7,748 17,152
2 3,342 8,585 16,983 29,381 44,405
3 7,084 19,369 35,269 53,565 73,612
4 10,854 28,195 48,722 70,877 94,115
5 17,199 39,058 62,824 87,323 112,279
6 20,362 44,626 70,341 96,521 123,086
7 23,591 50,280 77,552 104,833 132,199
8 24,707 51,960 79,434 106,942 134,534
9 25,808 53,621 81,496 109,370 137,245
10 25,808 53,621 81,496 109,370 137,245
11 25,808 53,621 81,496 109,370 137,245
12 24,824 52,162 79,731 107,379 135,028
13 22,221 48,425 75,278 102,277 129,380
14 19,143 43,520 68,811 94,308 119,895
15 15,312 35,302 57,010 79,411 101,999
16 10,995 27,319 45,333 64,094 83,143
17 4,208 13,749 26,679 42,174 59,496
18 1,139 4,053 9,866 20,080 35,227
19 0,000 0,000 0,268 3,573 9,484
FP 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Anda mungkin juga menyukai