Anda di halaman 1dari 8

BAB 6

PERENCANAAN LAYOUT DERMAGA

6.1. PRINSIP PERENCANAAN

Pembangunan Pelabuhan Aik Barik di Dusun Labuan Limung Desa


Pungkit Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa merupakan salah
satu program pemerintah untuk membuka meningkatkan transportasi
ke daerah-daerah potensi wisata. Manfaat yang diharapkan dari
pembangunan ini adalah untuk meningkatkan kehidupan perekonomian
masyarakat setempat dalam jangka panjang yang selama ini terhambat
oleh sulitnya sarana transportasi.

Dari analisa yang telah kami lakukan pada bab sebelumnya, didapat
perkiraan volume lalu lintas yang tidak terlalu besar. Dengan demikian
maka layout dermaga penyeberangan ini direncanakan dengan luas
areal yang kecil dan fasilitas yang sederhana untuk menekan biaya
konstruksi.

Pada dasarnya perencanaan layout dermaga ditentukan oleh pola tata


letak atau komposisi massa dan ruang, fasilitas pelabuhan yang
diperlukan, pola sirkulasi manusia dan kendaraan serta kapasitas
rencana dari dermaga tersebut. Selain itu desain layout dermaga
haruslah fungsional, efisien, menarik dan harmonis dengan lingkungan
sekitarnya.

Walaupun demikian, perencanaan layout dermaga penyeberangan ini


tetap mengacu kepada persyaratan baik teknis maupun non teknis
yaitu:

a. Persyaratan teknis, yaitu : kondisi perairan di lokasi dermaga,


kontur kedalaman laut, pasang surut, arus, gelombang, alur
pelayaran dan ruang gerak kapal.

b. Kelengkapan fasilitas bangunan areal laut yang sekurang-


kurangnya terdiri dari sarana sandar dan tambat kapal, sarana
bongkar muat dan trestle.

c. Ketersediaan lahan, status dan kondisi tanah daratan.

d. Keselamatan kapal pada saat sandar serta keselamatan lalu


lintas penumpang dan kendaraan.

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 1


e. Jalur kendaraan yang akan menyeberang harus dipisahkan
dengan kendaraan antar jemput dan angkutan umum lokal.

f. Areal parkir kendaraan yang akan menyeberang dibagi menurut


jenis kendaraan.

g. Kelayakan biaya dan jangka waktu pelaksanaan.

h. Estetika bangunan.

i. Kelengkapan fasilitas bangunan areal darat yang sekurang-


kurangnya terdiri dari gedung terminal, gedung kantor,
timbangan truk, tollgate, halte bus, shelter, bangunan utilitas
dan areal parkir.

j. Lokasi terminal dan kantor harus diatur sedekat mungkin


dengan trestle.

k. Akses jalan masuk ke lokasi dermaga

6.2. STUDI UKURAN DAN JENIS KAPAL PENYEBERANGAN

Untuk menentukan kapal penyeberangan yang direncanakan akan


beroperasi, digunakan kriteria-kriteria sebagai berikut :

 Penentuan ukuran dan jenis kapal penyeberangan berdasarkan


prediksi kebutuhan angkutan penyeberangan.
 Penentuan ukuran kapal berdasarkan kondisi fisik lokasi rencana
dermaga.

Hasil prediksi peramalan kebutuhan angkutan penyeberangan di masa


yang akan datang seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
akan mendasari besarnya pemintaan akan kebutuhan penyeberangan
yang pada akhirnya akan mendasari juga ukuran dan jenis kapal
penyeberangan. Hasil Studi JICA memberikan parameter-parameter
kapal peneberangan yang beroperasi di Indonesia seperti pada tabel
berikut.
Berdasarkan prakiraan volume angkutan penyeberangan yang telah
dihitung pada bab sebelumnya serta menggunakan parameter-
parameter dalam tabel dibawah, maka dapat dtentukan tipe kapal yang
digunakan serta frekuensi layanannya.

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 2


Berdasarkan bab sebelumya telah diketahui dermaga penyeberangan ini
direncanakan untuk kapal 600 GRT – 1000 GRT.

Tabel 6. 1 Parameter Kapal Motor Penyeberangan di Indonesia.

6.3. PENENTUAN SISTEM DERMAGA

Sistem dermaga ada bermacam-macam. Beberapa sistim dermaga akan


dibahas di bawah ini secara singkat.

6.3.1 Sistem Konstruksi Dermaga Quay Wall

Dermaga ini terdiri dari suatu struktur yang kurang lebih terletak sejajar
dengan pantai dan berupa tembok yang berdiri diatas pantai pada
kedalaman tertentu. Apabila kedalaman laut cukup memadai dan
memungkinkan bagi kapal merapat dekat sisi darat, maka dapat
dibangun suatu konstruksi dermaga yang lazim disebut dermaga quay
wall. Dermaga ini terdiri dari suatu struktur yang sejajar pantai berupa
tembok beton yang berdiri di atas pantai pada kedalaman tertentu,
biasanya digunakan di lokasi dengan kontur pantai yang curam
sehingga urugan tanah relatif tidak besar.

Gambar 6.1 Dermaga Sistem Quay Wall.

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 3


Apabila areal pelabuhan yang tersedia tidak mencukupi untuk
kelengkapan suatu dermaga dan perluasannya direncanakan dengan
reklamasi, maka tembok penahan tanah (retaining walls) pada
reklamasinya dapat direncanakan sekaligus berfungsi ganda sebagai sisi
depan dermaga.

6.3.2 Sistem Konstruksi Dermaga Jetty/Pier

Digunakan bila jarak kedalaman laut yang disyaratkan dari pantai relatif
cukup panjang. Sebagai penghubung antara dermaga dengan daratan
dibuat konstruksi tambahan berupa jembatan dermaga (trestle) atau
timbunan tanah (causeway) atau dapat juga kombinasi antara
keduanya.

Gambar 6.2 Dermaga Sistem Jetty

6.3.3 Sistem Konstruksi Dermaga Dolphin

Pada sistem ini sarana sandar dan tambat kapal terdiri dari struktur
breasting dan mooring dolphin, sedangkan kedua konstruksi tersebut
dihubungkan dengan catwalk. Struktur breasting dolphin berfungsi
utama sebagai sarana sandar kapal, namun apabila dipasang bollard
dapat pula berfungsi
sebagai sarana
tambat. Posisi

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 4


breasting dolphin direncanakan berdasarkan ukuran panjang kapal yang
akan bersandar, sedangkan struktur mooring dolphin berfungsi untuk
menambatkan tali kapal pada waktu sandar dan membantu menahan
atau menarik kapal pada saat kapal akan merapat ke dermaga.

Gambar 6.3 Dermaga Sistem Dolphin

Pelabuhan Aik Barik direncanakan menggunakan sistem konstruksi


Dermaga Jetty gabungan dengan pontoon, dengan pertimbangan
sebagai berikut :

 Kapal rencana 1,000 DWT memiliki draft sebesar 4 m, sedangkan


dari hasil survei bathymetri kondisi kontur Pelabuhan Aik Barik
memiliki kemiringan landai dari kedalaman 0 ~ 4 m sejauh  60
m, kemudian curam dari kedalaman 5 ~ 10 m. Sehingga
konstruksi dermaga tidak bisa ditempatkan pada garis pantai.
 Dermaga sistem dolphin tidak dipilih karena kapal rencana adalah
kapal jenis kargo umum dimana proses bongkar muat terjadi
sepanjang badan kapal. Sehingga konstruksi dermaga harus
memanjang searah panjang kapal, tidak terputus-putus seperti
menggunakan dolphin. Sistem dolphin lebih sesuai digunakan
pada kapal jenis kargo curah (basah/kering).
Sistem dermaga penyeberangan biasanya dipilih dari beberapa
alternatif-alternatif. Setiap sistem alternatif mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 5


6.4. PERENCANAAN LUAS DERMAGA

6.4.1 Bangunan Lepas Pantai

Untuk menentukan layout bangunan lepas pantai, data-data yang


diperoleh dari survey berupa peta-peta kerja, juga ukuran kapal rencana
beserta karakteristik operasionalnya yang telah ditentukan dalam bab-
bab terdahulu, akan digunakan untuk perencanaan Bangunan Lepas
Pantai yang mampu melayani kapal penyeberangan rencana.

Titik tolak kebutuhan akan panjang dan kedalaman dari bangunan


sarana sandar tambat kapal dapat diperkirakan dengan acuan baku dari
hasil-hasil studi yang telah dilakukan oleh JICA (1993), yang disarikan
dalam tabel berikut ini.

Tabel 6. 2 Parameter Perencanaan Sarana Sandar Kapal Motor


Penyeberangan di Indonesia.

Ukuran Panjang Lebar Draft Kedalam Panjang


Kapal Kapal Kapal Kapal an Air Sarana
Sandar

150 GRT 30.00 m 8.00 m 1.50 m -2.00 m 42 m

300 GRT 39.00 m 10.50 m 2.20 m -2.70 m 52 m

600 GRT 47.00 m 11.50 m 2.60 m -3.10 m 62 m

1000 GRT 70.00 m 14.00 m 3.50 m -4.00 m 82 m

Ukuran dan layout sarana sandar tambat kapal diperoleh melalui hasil
pertimbangan-pertimbangan teknis dan ekonomis.

6.4.2 Areal Darat Dermaga

Berdasarkan kebutuhan fasilitas dermaga diatas maka selanjutnya


direncanakan luas fasilitas prasarana dermaga tadi. Luas yang
dibutuhkan untuk kelengkapan prasarana dermaga penyeberangan
dihitung berdasarkan ukuran kapal penyeberangan yang direncanakan
untuk melayani jalur ini yaitu dengan kapasitas 600 GRT. Fasilitas darat
yang direncanakan untuk dermaga penyeberangan ini berupa fasilitas-
fasilitas standard berupa areal pakir kendaraan penyeberang dan
pengantar, bangunan terminal, bangunan untuk fasilitas umum seperti
kamar mandi/wc umum, serta bangunan penunjang operasional
dermaga seperti rumah generator dan reservoir.

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 6


Dalam penentuan layout fasilitas darat ini, perlu mempertimbangkan
beberapa hal seperti berikut :

1. Luasan-luasan areal yang disediakan untuk fasilitas darat, luasan-


luasan yang perlu disediakan telah dikaji ulang dengan
memperhatikan kemungkinan perkembangan kapasitas layan
dermaga.
2. Pengaturan lalu lintas flow kendaraan.

6.4.3 Kantor Administrasi / Gedung Terminal

Karena Dermaga Penyeberangan Pemenang Nusa Tenggara Barat ini


merupakan dermaga perintis, maka luas bangunan terminal
direncanakan lebih kecil dari standar yang berlaku untuk dermaga pada
umunya namun sesuai dengan ukuran kapal rencana. Apabila
kebutuhan pelayana jasa penyeberangan ini meningkat maka bangunan
terminal ini dapat disesuaikan untuk di mas ayang akan datang.
Perkiraan luas gedung terminal dihitung dengan formula berikut:

A=axnxNxUxC

dimana:
A = luas ruang tunggu gedung terminal
a = luas yang dibutuhkan untuk satu orang (0,85 m2/orang)
n = jumlah penumpang dalam satu kapal
N = jumlah kapal datang/berangkat pada saat bersamaan = 1.0
U = nilai kegunaan = 1.0
C = nilai beban = 1

6.4.4 Lapangan Parkir

Kapasitas luas lapangan parkir di dermaga penyeberangan haruslah


sedemikian rupa sehingga dapat menampung jumlah kendaraan yang
akan diangkut oleh kapal penyeberangan. Luas perkiraan luas areal
parkir kendaraan menyeberang adalah:

A=axnxNxUxC

dimana:
A = luas total areal parkir yang dibutuhkan
a = luas yang dibutuhkan untuk satu kendaraan
= 45 m2/Truk 4T atau 60 m2/Truk 8T
n = jumlah kendaraan dalam satu kapal

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 7


= 22 unit Truk 4T atau 15 unit Truk 8T
N = jumlah kapal datang/berangkat pada saat bersamaan = 1.0
U = nilai kegunaan = 1.0
C = nilai beban = 1.1

6.5. LAY OUT FASILITAS DARAT

Fasilitas darat yang disediakan adalah fasilitas-fasilitas standar berupa


areal parkir kendaraan penyeberang dan pengantar, bangunan terminal
sekaligus kantor operasional. Luas areal darat yang dianggap ideal
menurut pengalaman dari berbagai dermaga penyeberangan yang ada
umumnya adalah sebesar 1.5 - 2.0 Ha, seperti ditunjukan pada gambar-
gambar layout.

Namun luasan dan fasilitas bangunan lainnya dapat diperoleh secara


bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan dana yang tersedia.

Namun pemilihan konstruksi dermaga penyeberangan ini masih dapat


berubah, baik dari segi tipe dermaga (quaywall atau dolphin) maupun
segi layoutnya. Perubahan-perubahan ini akan disesuaikan setelah
adanya pekerjaan penyelidikan tanah, dimana hasil penyelidikan tanah
tersebut akan memberikan data mengenai kekuatan dan daya dukung
tanah untuk selnjutnya akan memberikan rekomendasi mengenai
penggunaan tipe dermaga yang direncanakan. Sehingga sampai saat ini
konstruksi dan layout dermaga yang ada belum final.

Interim Report SID Pelabuhan Aik Barik VI - 8

Anda mungkin juga menyukai