Moda transportasi air dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
moda angkutan sungai, kanal, danau dan penyeberangan kemudian moda angkutan laut. A. Moda angkutan sungai, kanal, danau dan penyeberangan 1. Jalan air pedalaman Angkutan air (laut, sungai, danau dan kali) adalah dalam prinsipnya sangat cocok untuk angkutan massal. Kapasitas beban kapal yang menggunakan jalan air pedalaman sering terbatas karena level air rendah. Begitu kapal bergerak melalui medium air, kapal tersebut mendapat hambatan. Tingkat hambatan tergantung pada kecepatan kapal dan batasan yang dikenakan profil dari jalan air tersebut. LANJUTAN Jaringan jalan air terdiri dari samudera, laut, danau, kali, sungai dll. Yang merupakan jaringan jalan air pedalaman adalah danau, kali, sungai serta. Kanalisasi sungai adalah bentuk gabungan antara jalan air yang alami dengan kanal buatan manusia. 2. JENIS KAPAL DI JALAN AIR PEDALAMAN Dua jenis kapal di jalan air pedalaman yang penggunaanya di seluruh dunia untuk tujuan angkutan massal, yaitu : a. Kapal-kapal tanpa mesin - Tongkang (kapal yang ditarik) - Push baks (termasuk lahbaks) b. Kapal-kapal dengan mesin - Tugas (untuk jalan air pedalaman dan pelabuhan/ports) - Kapal mesin (untuk kargo darat, tangker, kontainer, vessel dan ro-ro) - Vessel dorong LANJUTAN Bentuk sebuah kapal terutama pada akhir dari bagian depan mempunyai pengaruh besar pada hambatan yang terjadi selama bergerak. Sebuah kapal yang ramping (tajam) dan sempit akan mendapat hambatan lebih sedikit dibanding kapal yang berbentuk besar dan bujursangkar. Pada sisi lain kapasitas beban dari yang berbentuk bujursangkar adalah lebih besar namun harus diimbangi dengan kecepatan. LANJUTAN Perilaku kapal tergantung pada hubungan antara kapal itu sendiri dan jalan air, adapun yang menjadi perhatian pada kapal adalah : - Bentuk; - Dimensi; - Beban; - Tenaga; - Kemudi; Yang menjadi perhatian pada jalan air adalah : - Profil basah - Kecepatan aliran GAMBAR KAPAL TIDAK BERMESIN GAMBAR KAPAL BERMESIN GAMBAR BAGIAN-BAGIAN KAPAL 3. SUNGAI Sungai telah memainkan peranan utamanya dalam angkutan penumpang dan barang jauh sebelum kanal dikenal untuk keperluan komersial. Sungai dapat digunakan sebagai sebuah rute untuk angkutan penumpang dan barang namun tergantung dari tinggi muka airnya, walaupun tiap sungai bervariasi dalam dimensi dan kualitas (debit, kecepatan, transpor/angkutan sedimen). LANJUTAN Dari asal sungai sampai akhir sungai, sungai diidentifikasikan dalam 3 bagian, yaitu : - Bagian hulu - Bagian tengah - Bagian hilir Dibagian hilir sungai, dimana sungai bertemu dengan laut sering terjadi timbunan sedimen yang dikenal sebagai delta. Rasio antara sedimen dan debit adalah besar. GAMBAR BAGIAN SUNGAI LANJUTAN Pada umumnya kedalaman sebuah sungai bervariasi, baik dalam penampang melintang maupun memanjang. Penggunaan sungai untuk pelayaran yang di izinkan diatur oleh sebuah peraturan, untuk sungai yang tidak cocok bagi pelayaran harus diperlukan perbaikan navigasi. Perbaikan navigasi dapat berupa pengerukan sungai, dimana pengendapan sedimen dapat diantisipasi. Pengerukan yang teratur dapat memelihara kedalaman dari suatu sungai, mengingkatkan angkutan sungai dan ekonomis. Perbaikan navigasi kedua adalah dengan kanalisasi. Pembuatan kanal sangat mahal, tetapi penyelesaian ini bersifat permanen dengan tujuan mengatur level air. 4. KANAL Kanal adalah sebuah jalan air dipedalaman yang dibuat manusia untuk membentuk bagian dari prasarana jalan air pedalaman yang ada. a. Lokasi rute Lokasi rute dari sebuah kanal menunjukan kesamaan dengan sebuah jalan atau sebuah jalan rel, karena mediumnya adalah air maka perlu dipertimbangkan faktor-faktor penting lainnya. faktor-faktor pertimbangan penting tersebut mencakup: 1). Faktor-faktor topografi dan hidrologi seperti : - Level air dan variasinya dalam level air; - Keseimbangan air; LANJUTAN - Keseimbangan tanah; - Gerakan-gerakan tanah akibat pertambangan; - Pintu-pintu dalam kanal; - Belokan-belokan dan panjang kanal. 2). Faktor-faktor perencanaan seperti : - Persimpangan dengan sistem prasarana angkutan lainnya; - Pemilikan tanah. 3). Faktor-faktor ekonomi seperti : - Biaya langsung (konstruksi, tanah); - Biaya-biaya tidak langsung (waktu tunggu di pintu, manajemen, pemeliharaan). LANJUTAN b. Penampang melintang (dimensi dan profil) Dimensi penampang melintang sebuah kanal tergantung pada situasi lalu lintasnya seperti ukuran kapal, jumlah kapal dan kepadatannya serta kebutuhan keamanan bergerak seperti gerakan menyiap dimana gaya angin dan air memainkan peranan utama. Parameter lain dari dimensi penampang melintang adalah parameter kedalaman air yang sesungguhnya, parameter lebar maksimum kapal, parameter permukaan. LANJUTAN c. Pelebaran dan penyempitan Pelebaran setempat terjadi karena beberapa faktor, yaitu pintu masuk ke pelabuhan, pintu masuk ke kanal tepi, pangkalan/dermaga bongkar-muat. Penyempitan setempat terjadi, misalnya dijembatan, tepi- tepi dermaga dan lain-lain. Penyempitan penampang melintang mempunyai pengaruh langsung dan negatif pada keleluasaan gerak dari kapal. GAMBAR KANAL 5. PENYEBERANGAN Seperti contoh penyeberangan Merak-Bakauheni yang merupakan jembatan apung yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera. Untuk mengatur dan mengendalikan lalu lintas pelayaran diperlukan rambu-rambu lalu lintas yang dipasang pada kapal atau dipasang sepanjang alur pelayaran/penyeberangan. Penentuan lokasi terminal perlu didesain tata letaknya sebaik mungkin sehingga tidak terjadi konflik. Serta peningkatan pelayanan fasilitas penunjang lainya. LANJUTAN Tabel 1.1. Data-data Kapal Penyeberangan yang Beroperasi di Lintas Merak- Bakauheni No Data kapal Nama Kapal Motor Penyeberangan Jatra I Menggala Nusa Jaya HM. Baruna I 1 Pemilik Perum ASDP PT JL. Ferry PT SP. Ferry PT HM. Baruna 2 Tahun pembuatan 1980 1987 1989 1886 3 Mulai operasi 27-05-1980 07-10-1987 28-0-1989 07-07-1886 4 Galangan kapal Yard Jepang Singapura Surabaya Singapura 5 Jenis kapal Ro-Ro Ro-Ro Ro-Ro Ro-Ro 6 Panjang seluruh 90,79 m 93,44 m 105,00 m 90,60 m 7 Lebar 15,60 m 17,00 m 18,03 m 17,60 m 8 Dalam 5,22 m 3,75 m 4,50 m 5,00 m 9 Isi kotor 6.383,34 7.615,75 5.019,49 7.249,53 10 Kecepatan 10 Knot 12 Knot 15 Knot 12 Knot 11 Kapasitas penumpang 1000 orang 502 orang 800 orang 981 orang 12 Kapasitas kendaraan 50 campuran 80 campuran 150 campuran 76 campuran GAMBAR MODA ANGKUTAN PENYEBERANGAN MODA TRANSPORTASI LAUT 1. Macam-macam pelabuhan Pelabuhan adalah daerah genangan air yang aman yang digunakan oleh kapal untuk memenuhi kebutuhannya, menaikan/menurunkan penumpang, mengisi BBM, bongkar muat barang, tempat memperbaiki kapal. Pelabuhan diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan proteksi yang diberikan, yaitu : a. Pelabuhan alam Biasanya bedasarkan dari alamnya telah memberikan pelayanan yang aman dan tenang bagi kapal yang singgah dan biasanya berbentuk teluk/muara sungai. b. Pelabuhan semi alami Biasanya terlindungi oleh dua sisi tonjolan daratan sebagai pelindung pintu masuk. LANJUTAN c. Pelabuhan buatan Biasanya terlindungi karena dibangunanya konstruksi pecah gelombang dan dermaga. d. Pelabuhan perlindungan Biasanya daerah perlindungan badai yang sering dilewati rute pelayaran. e. Pelabuhan militer Berfungsi untuk keperluan militer f. Pelabuhan komersil Adalah pelabuhan yang dilengkapi dengan fasilitas- fasilitas bongkar muat, dikelola oleh badan otorita yang diawasi oleh pemerintah. LANJUTAN 2. Jenis-jenis pelayaran Jenis-jenis pelayaran terdiri dari : - Pelayaran antar pantai dalam satu pulau; - Pelayaran antar pulau; - Pelayaran antar samudera. 3. Bangunan-bangunan pantai Bangunan-bangunan pantai meliputi : - Pemecah gelombang; - Dinding penahan gelombang; - Konstruksi turap. 4. Konstruksi dermaga Dermaga adalah suatu bangunan untuk bersandarnya kapal, konstruksinya dapat berbentuk dermaga timbunan yang dipadatkan atau dermaga dengan tiang. GAMBAR PELABUHAN/DERMAGA BONGKAR MUAT GAMBAR PEMECAH GELOMBANG GAMBAR DINDING PENAHAN GELOMBANG GAMBAR KONSTRUKSI TURAP GAMBAR KONSTRUKSI DERMAGA LANJUTAN 5. Perencanaan Jalan Air Proses perencanaan jalan air adalah rumit karena meliputi banyak tahapan antara lain tahapan dari pengembangan rencana studi, pengembangan rencana jangka pendek dan pengembangan rencana rinci. Tiap-tiap tahapan ini terdiri dari indentifikasi masalah, perumusan alternatif, penilaian dampak, dan evaluasi. LANJUTAN - Pelabuhan utama tersier berfungsi melayani baik perdagangan langsung ke luar negeri maupun alih muat dan dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan secara konvensional (tradisional/kebiasaan/lazim); - Pelabuhan pengumpan nasional yang dilengkapi fasilitas dan peralatan yang cukup untuk melayani perdagangan nasional dan internasional; - Pelabuhan pengumpan lokal yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan secukupnya untuk pelayanan perdagangan internasional. LANJUTAN 6. Jaringan Transportasi Laut Jaringan transportasi laut merupakan rute-rute dari pelabuhan satu ke pelabuhan lain, yang digambarkan dalam bentuk simpul-simpul yang besarnya sesuai dengan fungsi dari pelabuhan-pelabuhan tersebut, antara lain : - Pelabuhan utama primer berfungsi melayani perdagangan langsung ke luar negeri dan dilengkapi dengan fasilitas terminal peti kemas; - Pelabuhan utama sekunder berfungsi melayani perdagangan langsung ke luar negeri maupun alih (ganti/bongkar) muat dan dilengkapi dengan fasilitas terminal peti kemas; TERIMA KASIH